ANALISIS GARAP PUPUH PANGKUR DALAM AUDIO CD “PUPUH RAEHAN” KARYA YUS WIRADIREDJA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memeroleh gelar Sarjana
Pendidikan di Departemen Pendidikan Seni Musik
Oleh
RENI NURAENI S. 1000168
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
Analisis Garap
Pupuh Pangkur
Dalam Audio CD “Pupuh Raehan”
Karya Yus Wiradiredja
Oleh
Reni Nuraeni S.
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
© Reni Nuraeni S. 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Analisis Garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja, merupakan kajian analisis tentang garap Pupuh Pangkur karya Yus Wiradiredja yang disajikan dengan musik kreatif. Rumusan masalah yakni terkait dengan bentuk penyajian vokal dan struktur garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupur Raehan” Karya Yus Wiradiredja tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan sebagai pisau analisis yakni: Analisis musik, Garap dan Teknik vokal. Hasil penelitian yang diperoleh, dinyatakan bahwa bentuk penyajian vokal Pupuh Pangkur terdapat Suara 1 dan Suara 2 dengan bentuk gruping, Pupuh menjadi metris. Alat/instrumen musik yang digunakan meliputi kecapi siter, konga, tambales, biola, bass, kendang. Struktur garap meliputi Intro, Bagian A Intro Vokal, Bagian B Pupuh Pangkur secara utuh, Bagian C backing vokal, D layeutan suara, Repetisi Bagian B, Repetisi bagian C, Ending/coda garap instrumental. Hal ini merupakan hasil dari proses kreatif dengan interpretasi Yus Wiradiredja sebagai kreator Pupuh Raehan.
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian………. 1
B. Identifikasi Masalah penelitian……….. 4
C. Rumusan Masalah penelitian………. 4
D. Tujuan Penelitian……… 5
E. Manfaat Penelitian……….. 5
F. Struktur Organisasu Skripsi……… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA………. 7
A. Karawitan Sekar………. 7
B. Kawih………. 8
C. Tembang Sunda………. 9
D. Teknik Vokal Tembang Sunda………. 10
E. Ornamentasi/ Hiasan Vokal……….. 13
F. Analisis Musik………. 20
G. Garap……….. 23
H. Pupuh………. 25
I. Pupuh Raehan……… 32
J. Penelitian Terdahulu………. 34
BAB III METODOLOGI PENELITI……… 35
A. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 37
B. Desain penelitian………. 39
C. Metode Penelitian……… 40
D. Definisi Operasional……… 41
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen……… 43
G. Teknik Pengumpulan Data……….. 43
H. Analisis Data………. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48 A. Hasil Penelitian……….. 48
B. Pembahasan………... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 88
A. Simpulan……… 88
B. Saran………. 89
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pupuh merupakan puisi yang termasuk bagian dari sastra Sunda. Pupuh itu
terikat oleh patokan (aturan) berupa guru wilangan, guru lagu, dan watek. Guru
wilangan adalah jumlah engang (suku kata) tiap padalisan (larik/baris). Diungkapkan
oleh Sumarsono dalam Sopiawati (2007. hlm. 7) “ Ikatan puisi yang diatur oleh guru
lagu, guru wilangan, dan jumlah baris (padalisan) dalam tiap bait atau pada”.
Pupuh salah satu jenis seni tradisional yang berkembang di masyarakat sunda.
Pupuh yang dikenal di Jawa Barat berjumlah 17 pupuh. Selain Pupuh yang memiliki
patokan-patokan (aturan) tertentu dalam penyusunan rumpaka atau lirik, pupuh
terdapat dua bagian yang terdiri dari Sekar Ageung yakni pupuh Kinanti, Sinom,
Asmarandana, Dangdanggula, dan Sekar Alit yakni Maskumambang, Durma,
Balakbak, Gambuh, Gurisa, Juru Demung, Lambang, Ladrang, Magatru, Mijil,
Pangkur, Pucung, Wirangrong.
Pupuh merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan oleh generasi
penerus bangsa. Kini seiring berjalannya waktu dan semakin ditinggalkannya
semangat dari seni tradisional tersebut, karakter seni bangsa ini semakin berubah oleh
pengaruh era globalisasi. Hal tersebut terjadi khususnya diperkotaan dan memberi
dampak yang kurang baik pada perkembangan budaya Indonesia itu sendiri.
Salah seorang seniman berasal dari Jawa Barat yang bernama lengkap
Dr.H.R.M Yusuf Wiradiredja, S.Kar, M.Hum. Ia akrab disapa Kang Yus. Ia adalah
seorang kreator yang membuat garapan Pupuh Raehan. Menurut Yus Pupuh Raehan
2
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lagu dari segi sekar (vokal) maupun penyajian musiknya tanpa menghilangkan
keaslian pupuh (Wawancara, 27 Juni 2014).
Yus memberikan nama pada karyanya tersebut dengan nama Pupuh Raehan,
yang berarti kata Raehan menurut Yus adalah “ngarobah sangkan leuwih alus” yang
berarti merubah supaya lebih bagus (Wawancara 27 Juni 2014). Istilah Raehan
berasal dari bahasa sunda yaitu Raeh, dipaparkan oleh Soepandi & Yudibrata
(1978/1979. hlm. 140) bahwa raeh adalah: “ Variasi nada atau ornamen, olahan,
hiasan lagu yang diraeh artinya lagu pokok yang ditaburi hiasan dan ornamen”.
Raehan berarti kreasi dalam memperbaharui sebuah karya musik yang mengalami
pengembangan dalam permainannya dari sajian sekar (vokal) maupun sajian
musiknya. Berkaitan dengan pengertian istilah Raehan, dikemukakan pula oleh
Natapradja (2003. hlm. 170) bahwa : “ Istilah Raehan boleh diartikan „ Gubahan
baru‟ atau „ cipta baru‟. Merubah disini memiliki artian melakukan suatu perubahan terhadap Pupuh buhun yang dipandang ketinggalan zaman menjadi lebih menarik dan
diminati oleh masyarakat khususnya anak-anak.
Melihat perkembangan musik di Indonesia yang banyak dipengaruhi bangsa
lain. Zaman yang semakin modern, masyarakat justru lebih tertarik dengan
kesenian-kesenian dari bangsa lain. Pupuh notabene warisan yang harus dipelihara oleh
generasi penerus bangsa, namun Pupuh seolah dianggap kesenian lama yang tidak
menarik lagi, padahal Pupuh salah satu kesenian hasil budaya yang perlu dilestarikan.
Pupuh Paehan yang direkam melalui audio CD (Compact Disk) merupakan
salah satu produk kreatif dan upaya untuk menanamkan kecintaan terhadap seni
tradisional Jawa Barat agar tetap hidup dan disukai oleh masyarakat luas. Berkat
pengalamannya berkiprah di dunia seni tradisional Jawa Barat, Yus Wiradiredja
tergerak hatinya untuk melirik Pupuh. Dan Yus membuat garapan pada Pupuh yang
3
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dilatarbelakangi oleh era globalisasi, kebudayaanpun secara tidak langsung
mengalami perubahan karena tuntutan zaman, baik dari aspek gaya hidup maupun
keseniannya. Saat ini sudah jelas terlihat pengaruh-pengaruh bangsa lain terhadap
bangsa Indonesia. Hal tersebut memicu munculnya pengaruh-pengaruh budaya luar
yang masuk ke Indonesia. Jawa Barat yang kini berkembang pesat dalam
keseniannya, para seniman banyak berkreativitas dengan melalui beberapa media
yang digunakan diantaranya media televisi, radio, kaset, CD, dan lain sebagainya.
Semakin lama masyarakat Jawa Barat, khususnya para remaja yang mulai
merasa jenuh dengan kesenian yang dianggap kuno dan lebih tertarik dengan
kesenian-kesenian yang berasal dari bangsa lain karena dianggap lebih modern dan
tidak ketinggalan zaman. Yus melihat ada sebuah fenomena secara umum terlihat
kecenderungan Pupuh buhun yang sudah banyak ditinggalkan bahkan mulai tidak
dikenal. Hal ini banyak indikator yang menyebabkan hal ini terjadi, baik dari bahasa
dan seni. Yus yang menyadari pengaruh globalisasi yang begitu gencar, baik dari
media, lingkungan dimana generasi muda yang kurang antusias dengan Pupuh.
Yus yang merupakan insan akademisi merasakan adanya kekhawatiran
terhadap keberlangsungan Pupuh, dari situlah muncul ide/gagasan Yus untuk
membuat sesuatu terhadap Pupuh, agar bisa kembali disukai khususnya oleh generasi
muda. Inilah salahsatu yang melatarbelakangi Yus menuangkan ide/gagasannya
dengan menggarap Pupuh menjadi lebih menarik untuk diapresiasi. (Wawancara 27
Juni 2014). Untuk memelihara keberadaan agar eksistensi Pupuh tetap terpelihara,
dilakukanlah berbagai usaha yang dilakukan agar seni tradisional khususnya pupuh
terpelihara dengan baik melalui inovasi yang dilakukan Yus wiradiredja maupun para
seniman lainnya.
Proses kreatif yang dilakukan Yus Wiradiredja dalam membuat garapan dan
4
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang sebelumnya tidak ada dalam Pupuh buhun, baik dalam penyajian sekar (vokal)
maupun musiknya. Sebuah garapan dan pengembangan yang baru pada Pupuh
tentunya memicu akan terjadinya suatu perubahan-perubahan yang ada pada Pupuh
sebelum diraeh maupun Pupuh yang telah diraeh.
Untuk menjawab rasa penasaran dan untuk mewujudkan ide tersebut disusun
sebuah kajian dengan judul ANALISIS GARAP PUPUH PANGKUR DALAM
AUDIO CD “PUPUH RAEHAN” KARYA YUS WIRADIREDJA.
B.Identifikasi Masalah Penelitian
Identifikasi permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini,yakni:
1. Pupuh raehan adalah pupuh yang dirubah dan mengalami pengembangan pada
penyajian sekar (vokal) maupun musiknya.
2. Didalam Pupuh Raehan yang didalamnya mengalami pengembangan dalam
garapannya baik dalam sekar (vokal) maupun penyajian musiknya, Yus
menuangkan ide kreatifnya dalam sekar (vokal) yang biasanya dinyanyikan hanya
satu orang saja (solo), Yus menciptakan nuansa baru dengan sajian sekar (vokal)
dalam beberapa bagian suara (gruping), dalam sajian musiknyapun memakai
berbagai alat musik diantaranya kecapi, bas, gendang, suling, konga, dll.
3. Sebuah garapan dan pengembangan yang baru pada Pupuh tentunya memicu akan
terjadinya suatu perubahan-perubahan yang ada pada Pupuh sebelum diraeh
maupun Pupuh yang telah diraeh
4. Analisis tentang Pupuh Pangkur dalam audio CD Pupuh Raehan belum pernah
5
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemasan Pupuh Raehan tersebut menarik untuk diteliti dengan mengkonsep
kemasan/ garap Pupuh Raehan tersebut.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahannya yakni, Bagaimana Analisis Garap Pupuh Pangkur
dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja, untuk menjawab
rumusan masalah diatas, maka disusun beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk penyajian vokal Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh
Raehan” karya Yus Wiradiredja ?
2. Bagaimana struktur garap Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan”
karya Yus Wiradiredja?
D.Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah yang telah
dipaparkan, penelitian ini bertujuan :
1. Tujuan Umun
Untuk mengetahui, menganalisis, menggambarkan, mendeskripsikan tentang
Analisis Garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja
2. Tujuan Khusus
Untuk mendeskripsikan dan menjawab pertanyaan peneliti tentang :
a. Bagaimana bentuk penyajian vokal Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh
6
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Bagaimana struktur garap Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan” karya
Yus Wiradiredja
E.Manfaat Penelitian
Setelah penilitian ini selesai diharapkan hasilnya dapat bermanfaat semua
pihak, diantaranya :
1. Jurusan Pendidikan Seni Musik, dokumen hasil penelitian ini dapat dijadikan
literatur karya ilmiah yang dapat dibaca oleh setiap mahasiswa untuk
mengembangkan dan menambah pengetahuan dalam seni suara atau vokal. Selain
itu juga dijadikan sebagai wahana guna memperkaya ilmu pengetahuan tentang
seni tradisional.
2. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan suatu usaha untuk menambah wawasan
dalam khasanah ilmu karawitan terutama dari karawitan sekar khususnya pupuh,
serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan pendidikan seni, terutama seni tradisional.
3. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai pupuh raehan.
4. Sebagai bahan referensi dalam penelitian lanjutan.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Tahapan selanjutnya, setelah memeroleh data melalui studi wawancara, studi
dokumentasi dan studi literatur, data yang sudah diperoleh dikumpulkan untuk
dianalisis. Kemudian disusun menjadi sebuah karya tulis ilmiah dengan
menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, Meliputi masalah tentang : Latar Belakang Penelitian,
Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian,
7
Reni Nuraeni S, 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II KAJIAN PUSTAKA, Ruang lingkupnya membahas tentang : Karawitan
Sekar, Analisis musik, Garap, Pupuh, Pupuh Raehan, Peneliti terdahulu
BAB III METODE PENELITIAN, Mengemukakan: Subjek Penelitian, Metode
Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian , Teknik Pengumpulan Data,
Analisis Data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Meliputi hasil penelitian
dan Pembahasan : Sekilas tentang Yus Wiradiredja, Bentuk Penyajian Vokal Pupuh
Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja, Struktur garap
Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN, Membahas simpulan dari garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja. Saran yang ditujukan untuk berbagai pihak untuk dapat melestarikan kesenian sunda.
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung (STSI) jalan
Buah batu No. 212 Kota Bandung.
Gambar 3.1
Lokasi Sekolah Tinggi Seni Indonesia
36
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah Pupuh Pangkur yang terdapat
dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja yang didalamnya terdapat
garapan baru dalam sekar (vokal) maupun penyajian musiknya, yang selanjutnya di
analisis sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditentukan. Peneliti akan
mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana bentuk penyajian vokal maupun
struktur garap Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja.
Gambar 3.2
37
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses penelitian ini, ada beberapa langkah dalam melakukan proses
penelitian berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan yang membentuk
suatu desain penelitian, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Langkah awal sebelum pelaksanaan, diantaranya yaitu: Kajian pustaka, observasi
awal, merumuskan masalah dan menentukan paradigma penelitian
2. Langkah dalam pelaksanaan penelitian, diantaranya: Observasi, wawancara, dan
pendokumentasian
3. Langkah akhir, tentang kegiatan: Reduksi data, analisis data, verifikasi dan
kesimpulan.
Diagram di atas dijelaskan secara rinci sesuai dengan langkah-langkahnya, sebagai
berikut :
1. Langkah Awal a. Kajian Pustaka
Sebelum melakukan penelitian dilakukan terlebih dahulu menentukan pokok
permasalahan dengan mencari masalah yang belum diteliti, maka peneliti menelaah
skripsi yang sudah ada untuk mencari gambaran permasalahan yang akan diteliti. Dan
mencari referensi tentang Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya
Yus Wiradiredja.
b. Observasi Awal
Observasi awal dilaksanakan untuk menentukan cocok atau tidaknya Pupuh
Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raeahan” karya Yus Wiradiredja untuk menjadi
objek penelitian, dan juga dilakukan untuk menentukan masalah pokok penelitian dari
Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raeahan” karya Yus Wiradiredja .
c. Rumusan Masalah
Setelah melakukan studi pendahuluan, kajian pustaka, dan observasi awal telah
39
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rumusan masalah yang dikaji yaitu merujuk kepada analisis sebuah bentuk penyajian
vokal dan struktur garap pada Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan”
karya Yus Wiradiredja. Dimana rumusan masalah ini menggambarkan sebuah bentuk
penyajian vokal dan struktur garap dalam Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh
Raehan Karya Yus Wiradiredja.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti melaksanakan langkah awal penelitian, selanjutnya peneliti
melakukan tahapan selanjutnya yang sesuai dengan prosedur penelitian, yaitu
pelaksanaan penelitian. Beberapa langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
penelitian, diantaranya: Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam proses
pelaksanaan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data mengenai Garap Pupuh
Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja sebanyak
-banyaknya dengan disertai studi pustaka.
3. Langkah Akhir
Langkah akhir pada penelitian ini yaitu pengolahan data-data yang diperoleh
pada saat pelaksanaan penelitian di lapangan. Data-data tersebut yang akan direduksi
disesuaikan dengan kebenarannya di lapangan. Selanjutnya dianalisis untuk
mengetahui tentang bentuk penyajian vokal dan struktur garap Pupuh Pangkur dalam
Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja. Setelah melakukan reduksi data,
selanjutnya data di verifikasi, dalam verifikasi akan didapat kesimpulan data-data
yang telah diolah tersebut. Setelah data-data diolah kemudian disusun dengan
sedemikian rupa agar dapat dipaparkan dengan rinci dalam bentuk laporan atau karya
ilmiah.
d. Menentukan Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif, karena penelitian ini
40
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga paradigma kualitatif sering disebut paradigma naturalistik. Paradigma ini
digunakan untuk mendapatkan data-data yang asli dan ada dilapangan artinya data
yang ril dan dapat dibuktikan kenyataanya. Hasil tersebut didapat dengan teknik
pengumpulan data Triangulasi yaitu diantaranya observasi, wawancara, dan literatur.
C.Metode Penelitian
Sebuah penelitian sangat memerlukan adanya metode penelitian untuk
memecahkan masalah yang diteliti. Seperti yang diungkapkan (Sukmadinata, 2009.
hlm. 4) bahwa “Penelitian merupakan cara untuk mengatahui dan mendapatkan
jawaban atas pertanyaan atau masalah yang dihadapi secara sistematik dengan
menggunakan metode ilmiah ”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif analisis
bertujuan untun menggali data berdasarkan apa yang dilihat, dirasakan, dianalisis
tentang garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja, sehingga hasil dari penelitian ini merupakan bukti-bukti penelitian
berupa hasil wawancara dari narasumber dan dokumentasi berupa foto-foto
penelitian.
Metodelogi yang dilakukan dalam pengumpulan data pada analisis ini adalah
melalui beberapa metode diantaranya, melakukan diskusi dengan narasumber yang
dituju dan melakukan wawancara pada narasumber, juga orang-orang yang mengikuti
perkembangan narasumber hingga saat ini. Selain itu, data juga akan di kumpulkan
dalam bentuk data-data audio visual yang bisa menunjang hasil diskusi dan
wawancara serta akan membantu memperjelas hasil penelitian yang dilakukan.
41
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Demi mencegah penyimpangan arti bahasa dan kata dalam penulisan maka
diadakan definisi operasionalyang didalammya membahas tentang Analisis Garap
Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja adalah
sebagai berikut:
1. Pupuh
Pupuh merupakan khasanah seni Jawa Barat, terdiri dari 17 pupuh, Ketujuh
belas pupuh tersebut merupakan produk budaya sunda sekitar abad ke-17 (tahun
1700-an). Pupuh memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, karena pupuh mempunyai
peranan penting dalam karya-karya seni budaya lainnya. (Yulianti dalam Sopiawati
,2007, hlm. 2),
2. Raehan
Istilah raehan boleh diartikan „ Gubahan baru‟ atau „ ciptaa baru‟. (Iwan
Natapraja, 2003, hlm. 170)
3. Analisis
Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya”. (Banoe.P, 2005. hlm. 43)
4. Garap
Kata garap telah kasarira, merasuk, lengket, atau menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari seni pertunjukan (terutama seni tradisi) lisan, terutama pada seni
karawitan dan padalangan. Garap telah menjadi wacana keseharian, wacana setiap
orang, dan setiap saat dimanapun dilingkungan karawitan atau seniman seni
pertunjukan ketika mereka berbincang berkesenian, membuat dan menyajikan sebuah
42
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E.Instrument Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri,
seperti yang dikatakan oleh Nasution (1988) dalam Sugiyono (2013, hlm 306) bahwa
“dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
sebagai instrumen penelitian utama karena dengan alasan segala sesuatunya belum
mempunyai bentuk yang pasti baik itu Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian,
hipotesis yang digunakan bahkan hasil yang diharapkan”. Maka peneliti
menggunakan kesiapan diri untuk terjun kelapangan dalam melakukan pengumpulan
data.
Pada Instrumen penelitian terdapat variabel-variabel yang akan menuju
indikator yang akan diteliti. Variabel yang ada dalam penelitian ini termasuk dalam
variabel bebas. Variabel bebas ini memengaruhi variabel yang sudah terikat.
Pernyataan tersebut dikemukakan pula oleh Sugiyono (2010. hlm. 39) bahwa:
Variabel independence ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependence (terikat).
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Pupuh pangkur dan Pupuh raehan.
Pada variabel Pupuh Pangkur indikator didalamnya adalah konsep garap vokal. Pada
variabel Pupuh Raehan indikator didalamnya adalah bentuk Pupuh yang diraeh
meliputi struktur garap. Setelah jelas menentukan fokus penelitian, kemudian
dikembangkan menjadi instrumen penelitian sederhana, dengan melengkapi data-data
melalui observasi, wawancara, dokumentasi. peneliti menggunakan instrument
penelitian yang berpedoman kepada:
43
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman observasi pada penelitian ini adalah dengan mendengar dan
menganalisis Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja yang dijadikan sumber dan fokus pada penelitian ini.
2. Pedoman Wawancara
Peneliti membuat pedoman wawancara agar pertanyaan yang diajukan tidak
menyimpang dari fokus penelitian. Pedoman wawancara ini membantu peneliti untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk peneliti sebagai data pendukung dari
hasil penelitian, terutama dalam aspek latar belakang penciptaan, proses penciptaan
Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan“ karya Yus Wiradiredja.
3. Pedoman Dokumentasi
Instrumen ini digunakan untuk mendokumentasikan sebuah garap Pupuh
Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja, dan
mendokumentasikan mengenai narasumber utama. Alat yang digunakan untuk
mendokumentasikan yaitu menggunakan kamera DSLR.
Dari ketiga cara tersebut yang dijadikan sebagai pedoman dan alat untuk
menggali data, instrumen yang digunakan tidak terlepas dari permasalahan utama
yaitu tentang penyajian vokal dan struktur garap pada pupuh pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja. Pertanyaan-pertanyaan penelitian dapat dikembangkan setelah terjun ke lapangan artinya penelitian dilapangan secara
pleksibel.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Terdapat beberapa cara dalam proses pengembangan instrumen untuk menguji
keabsahan datanya. Cara-cara adalah sebagai berikut:
44
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Validasi data digunakan untuk mencocokan data-data mengenai kebenaran
dan keakuratan mengenai garap pupuh pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan”
Karya Yus Wiradiredja. Data-data tersebut di periksa sebelum dan sesudah di
lapangan serta mencocokan data dari berbagai narasumber.
2. Realibilitas Data
Realibilitas data yaitu menyesuaikan data sebelum penelitian dilapangan
dengan data yang ada diapangan sesuai dengan kenyataanya. Data-data tersebut
mengenai Penyajian Pupuh pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus
Wiradiredja. Masalah dalam penelitian ini mengenai bentuk penyajian vokal dan
struktur garap pupuh pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data
memenuhi standar data yang ditetapkan ( Sugiyono, 2008, hlm. 308).
Dari uraian diatas mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data adalah hal
yang paling penting dalam melakukan penelitian. Sebagai alat pengumpul data yakni
peneliti itu sendiri. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya:
1. Observasi
Observasi dilakukan pada tanggal 20 Juni 2014, Peneliti melakukan observasi
terhadap Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan” dengan menganalisis
secara auditif pada Pupuh Pangkur yang menjadi fokus penelitian.
45
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik wawancara yang dilakukan dengan dua cara, yaitu: wawancara
terencana dan tidak terencana. Secara langsung (terencana) untuk memeroleh data
dari informan yang berkenaan dengan permasalahan yang diteliti untuk mewakilinya
untuk melengkapi data-data yang telah ada.
Peneliti melakukan wawancara kepada Dr.H.R.M Yusuf
Wiradiredja,S.Kar,M.Hum pada tanggal 27 Juni 2014 dan pada tanggal 17 November
2014 di Sekolah Tinggi Seni Indonesia ( STSI ), Ia merupakan narasumber utama
untuk memeroleh informasi lengkap mengenai pemasalahan yang diteliti. Selain
melakukan wawancara kepada narasumber utama, pada tanggal 27 Juni 2014 peneliti
melakukan wawancara kepada Dede Risnandar, Ia adalah salah satu pemain alat
musik pada Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja.
Dengan dilakukanya teknik ini, dimana data-data yang tidak bisa diungkap
dari buku- buku bacaan dan referensi-referensi lainnya. Semua data yang diperoleh
dari hasil wawancara kemudian dipergunakan untuk melengkapi data-data penelitian
yang berhubungan dengan rumusan masalah yang diajukan.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan terarah pada pedoman observasi dan pedoman
wawancara. Pada kegiatan observasi peneliti mendengar dan menganalisis pupuh
pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja. Pada saat peneliti
melakukan wawancara dengan narasumber utama yaitu Dr.H.R.M Yusuf
Wiradiredja,S.Kar,M.Hum pada tanggal 27 Juni 2014 di Sekolah Tinggi Seni
Indonesia ( STSI ) dan kepada Dede Risnandar, ia adalah salah satu pemain alat
musik pada Pupuh Pangkur dalam audio CD karya Yus Wiradiredja, peneliti
46
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipaparkan oleh sumber yang bersangkutan, camera DSLR untuk dokumen peneliti
saat melakukan wawancara, dan buku tulis untuk mencatat apa-apa yang
dikemukakan oleh narasumber.
4. Studi Literatur
Studi Literatur merupakan salah satu teknik untuk mempelajari semua
kepustakaan tentang semua persoalan yang berhubungan dengan garap Pupuh
Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja, dan untuk
memeroleh data dengan mempelajari sumber-sumber bacaan, diantaranya:
buku-buku, artikel, internet, skripsi yang berkaitan dengan penyusunan penelitian. Maka
data yang diperoleh dilapangan dilengkapi dengan sumber yang sudah ada
sebelumnya. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat menunjang
pada penelitian yang dilakukan.
H. Analisis Data
Data-data yang diperoleh setelah hasil observasi dan wawancara, dan dari data
yang didapat selama proses penelitian yang dianalisis untuk mendapatkan hasil data
yang valid untuk diambil kesimpulan mengenai garap pupuh pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja.
1. Analisis Data Sebelum ke Lapangan
Pada saat sebelum kelapangan peneliti menganalisis tentang data hasil studi
selama perkuliahan metode penelitian untuk memilih dan mendapatkan fokus
penelitian. Namun fokus penelitian ini hanya bersifat sementara dan sewaktu-waktu
dapat berubah sesuai di lapangan.
47
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data mengenai bentuk penyajian vokal dan struktur garap didapat dari
berbagai sumber yaitu beberapa narasumber yang bersangkutan dengan garap pupuh
pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus WIradiredja. Pada saat
wawancara data-data yang didapat langsung dianalisis untuk mencari kekurangan
data sehingga jika ada yang kurang maka langsung ditanyakan secara interaktif untuk
mendapatkan hasil data mengenai bentuk penyajian vokal dan struktur pada Pupuh
Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus Wiradiredja.
3. Analisis Setelah di Lapangan
Setelah analisis di lapangan maka selanjutnya data-data yang diperoleh di
kumpulkan dan disusun sedemikian rupa menurut susunan penelitian yang sudah
ditentukan. Adapun susunan langkah-langkah menganalisis data yang telah dilakukan
yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan rangkuman-rangkuman hasil penelitian yang telah
dilakukan pada garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja. Reduksi data yang berkaitan dengan penelitian dan data-data yang tidak
berkaitan dengan penelitian dihapuskan.
Langkah-langkah mereduksi data sebagai berikut :
a. Merangkum data-data berupa data tentang bentuk penyajian vokal dan struktur
garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” Karya Yus Wiradiredja
yang diambil dari dokumentasi yang sudah ada. Dan data mengenai biografi
tentang Yus Wiradiredja sebagai kreator Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh
48
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pengambilan dan penyusunan data-data tentang bentuk penyajian vokal dan
struktur garap Pupuh Pangkur dalam Audio CD “Pupuh Raehan” karya Yus
Wiradiredja.
2. Penyajian Data
Setelah melalui beberapa proses mereduksi data maka dilakukan penyajian
data. Data-data yang terpilih selanjutnya disajikan atau disusun menurut susunan
yang telah direncanakan, yaitu dengan menyusun ulang yang bersifat naratif dalam
bentuk deskriptif paragraf berupa data-data yang berhubungan dengan hasil
pengamatan saat observasi, wawancara, dan dokumentasi.. Hal tersebut dilakukan
untuk mendukung data penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data
Kesimpulan yang diambil pada saat sebelum ke lapangan merupakan
kesimpulan yang sesuai dalam rumusan masalah, hal tersebut dapat berubah setelah
terjun ke lapangan. Setelah penelitian selesai maka dapat diperoleh kesimpulan dari
hasil penelitian, data-data yang diperoleh peneliti dipelajari kembali. Setelah data
tersebut dipelajari kembali maka dilakukan pengolahan data untuk memverifikasi
data yang sudah ditentukan peneliti, sehingga menemukan temuan-temuan baru untuk
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan, peneliti mendapatkan kesimpulan
pada penelitian yang sudah peneliti lakukan. Pupuh Pangkur yang merupakan salah satu jenis
pupuh yang terdapat dalam album Pupuh Raehan tahun 2012.
Sajian vokal dan struktur garap Pupuh Pangkur dalam audio CD “Pupuh Raehan” Karya
Yus Wiradireda ini merupakan hasil dari pengembangan interpretasi seorang kratornya yaitu Yus
Wiradiredja yang menggarap Pupuh Raehan tersebut. Unsur-unsur kreativitas Yus Wiradiredja
sebagai kreator Pupuh Raehan, baik dalam vokal ataupun struktur musik yang digarapnya
menimbulkan perubahan dari yang sudah ada pada Tembang Sunda. Yus yang menggarap sajian
vokal dengan menambah lagu baru, layeutan suara, suara 1 dan suara 2, tempo, dinamika dengan
sentuhan inovasi pada konsep garapnya, sehingga pada Pupuh Pangkur yang telah diraeh lebih
terasa berbeda dari sebelumnya. Tidak hanya itu Yus mengembangkan Pupuh Pangkur menjadi
metris atau dalam Karawitan Sunda yakni sekar wirahma tandak, namun Pupuh buhun itu
sebelumnya termasuk kedalam golongan sekar irama merdika. Ornamentasi yang digunakan
pada Pupuh Pangkur yang telah diraehpun menjadi lebih sederhana dibandingkan dengan Pupuh
Pangkur buhun sebelum diraeh.
Yus Wiradiredja yang memiliki ide atau gagasan mengembangkan suatu penggarapan
pupuh buhun yang awalnya disajikan dengan alat musik yang sederhana saja, namun Yus
merubah garapannya menjadi lebih menarik dengan mempergunakan alat-alat musik lainnya
seperti biola, kecapi siter, bass, gendang, konga, tamborin. Struktur garap yang terdapat dalam
Pupuh Pangkur terdiri dari 108 bar dan tersusun kedalam delapan bagian termasuk intro dan
ending. Intro tersusun antara bar 1-13, Bagian A tersusun antara bar 14-23 merupakan bagian
intro vokal, Bagian B tersusun antara bar 24-48 bagian Pupuh Pangkur secara utuh, Bagian C
tersusun antara bar 49-60 merupakan bagian yang muncul back vokal, Bagian D tersusun antara
bar 61-68 interlude dengan bentuk layeutan suara, Bagian B’ tersusun antara bar 69-94, Bagian C’ tersusun antara bar 95-106, dan Ending/ Coda tersusun antara bar 106-108, Ending/coda
89
Reni Nuraeni S., 2014
Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD “ Pupuh Raehan ” karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
garap instrumental . Yus yang mencoba memberikan nuansa kawih namun masih tetap berada
dalam ranah Tembang Sunda.
B.Saran
Adapun beberapa saran yang peneliti ajukan, merupakan sebuah harapan hanya dalam
bentuk kata-kata diantaranya:
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti memberikan saran dalam
pembuatan pupuh raehan itu sendiri dibuat pula notasi agar keseluruha dari pupuh itu sendiri
dapat tersampaikan tidak hanya audio nya saja. Dalam proses penelitian ini peneliti merasa
kesulitan bila hanya meneliti dengan menganalisis secara auditif saja terutama dalam proses
penelitian struktur garap pada Pupuh Pangkur yang sudah diraeh itu sendiri. Maka peneliti
sarankan agar penulisan notasi dilakukan pula oleh Yus Wiradiredja agar kesesuaian dengan
yang garapan pada pupuh yang dilakukan oleh Yus Wiradiredja.
Untuk Perpustakaan Jurusan Seni Musik yang khusus mengikut sertakan pembelajaran
atau perkuliahan tentang ilmu karawitan dan perkembangannya semoga lebih banyak menambah
referensi ilmu pengetahuan yang ada khususnya karawitan sekar, yang dirasa peneliti mengalami
kesulitan saat melakukan penelitian dalam mencari referensi- referensi dalam penelitian .Semoga
makin mewadahi materi-materi dan kajian yang tidak bertitik beratkan pada musik barat saja,
melainkan diimbangai dengan berbagai materi kajian yang berhubugan dengan karawitan
Reni Nuraeni S., 2014
A alisis garap pupuh pa gkur dala audio CD Pupuh Raeha karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. (2005).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
Asrini, Putri T. (2013). Kesenian Gembyungan Pada Upacara Nyangku di Desa Panjalu Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis. Skripsi, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Banoe, P. (2003).Kamus Musik.Yogyakarta: Kanisius
Danasasmita, Ma’mur.(1983). Sastra Lagu Dalam Tembang Sunda. Bandung:
Pengembangan Institut Kesenian Indonesia Sub Proyek Akademi Tari.
Derivates. (2011) Musik. [Online]. Tersedia di http//static.music123.com/derivates. [Diakses 20 Oktober 2014]
Firdaus, Yudishtira, Rejki. (2011). Analisis Komposisi Musik “Teo Pages” Karya Philip Glass. Skripsi pada FPBS UPI. Tidak diterbitkan.
Google. (2014) Maps. [Online]. Tersedia di http//Google.maps.com. [Diakses 20 Oktober 2014]
Google. (2014) Image. [Online]. Tersedia di http//Google.image.com. [Diakses 20 Oktober 2014]
Iskandar, Nurhadiat A. (2012). Analisis Garap Kacapi Lagu Patelak Swara Karya Mang koko. Skripsi, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Kania, Dwi R .(2011). Pengembangan Sajian Sekar dan Waditra Pada Pupuh Balakbak Raehan Sanggian Yus Wiradiredja. Skripsi, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Karwati, Uus. 2011. Pengetahuan Dasar Kawih Sunda: Tidak diterbitkan
Mahmud Sarif, E.(2003). Proses Kreatif Yus Wiradiredja dalam Pupuh Raehan. Thesis. Bandung: STSI
Nandar,D. (2013).Kajian Terhadap Hal-hal Baru. Diakses Februari 2014
Reni Nuraeni S., 2014
A alisis garap pupuh pa gkur dala audio CD Pupuh Raeha karya Yus Wiradiredja
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rosliani, Elis,dkk. Seni Karawitan Sunda: Tidak diterbitkan
Setiaji, D. (2011).Tembang Papatet Gaya Darso dalam Lagu Maripi Versi PopSunda.Skripsi, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Soepandi, A. (1985).Lagu Pupuh Pengetahuan dan Notasinya.Bandung: Pustaka Buana
Sukanda, Enip. (1983/1984) Tembang Sunda Cianjuran (sekitar pembentukan dan pengembangannya). Bandung proyek pengembangan IKI. Sub proyek ASTI Bandung
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2009. Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Soepandi, A. dan Yudibrata K. (1978/1979).Penelitian/Penyusunan Istilah Seni Tari dan Karawitan Sunda, Bandung: Sekolah Tinggi Seni Indonesia
Supanggah, Rahayu.(2009). Bothekan Karawitan II : Garap. Surakarta: ISI Press Surakarta
Sopiawati,E.(2007). Pembelajaran Pupuh di SMP Negeri 3 Cisitu Kabupaten Sumedang . Skripsi, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Soegiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Anggota Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI)
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta
Tresna lestari, I. (2010).Tembang pesantren karya Oman resmana.Skripsi, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Wiratmaja, Apung S. (2006).Nusarimbag unak-anik dina tembang Sunda. Bandung: Paguyuban Seniman Tembang