• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

WIDA MELISA NIM. 1009411

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN

BONEKA TANGAN

( Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Badru Zaman, M.Pd NIP:19740806 2001121002

Pembimbing II,

Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 19840918 2012121001

Diketahui oleh

Ketua Program Studi PGPAUD,

(3)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN

MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN” ini sepenuhnya karya saya sendiri.

Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan

saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan pada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung,

Yang membuat pernyataan,

Ttd

(4)

v

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep kemampuan Mengungkap Bahasa ... 7

B. Pengertian Bermain Peran ... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi umum Lokasi dan Subjek penelitian ... 31

1. Gambaran Umum TK PGRI I Bungbulang ... 31

2. Kurikulum di TK PGRI I Bungbulang ... 32

3. Keadaan Guru Dan Siswa Di TK PGRI I Bungbulang ... 33

(5)

v

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 48 B. Rekomendasi ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN - LAMPIRAN

(6)

iv

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN

DI TK PGRI I BUNGBULANG

ABSTRAK

Permasalahan yang di angkat dalam permasalahan ini adalah meningkatkan kemampuan mengungkapkan bahasa melalui metode bermain peran di TK PGRI I Bungbulang kurang berkembang. Dalam proses pembelajaran anak kurang termotivasi dan banyak anak yang tidak memperhatikan karena bermain sendiri. Hal ini di sebabkan oleh faktor proses pembelajaran yang tidak relevan dan menarik bagi anak, karena guru belum menggunakan metode pembelajaran dan media yang cocok, dalam pelaksanaannya cenderung secara klasikal juga masih berpusat pada guru, tanpa melibatkan anak secara aktif dan tanpa memperhatikan kemampuan dasar siswa yang dimilikinya baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Akibatnya anak kurang aktif dan hasilnya pun kurang memuaskan

Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam kemampuan mengungkapkan bahasa pada anak. Media yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah metode bermain peran. Penelitian ini merupakan relevansi dari peneliti sebelumnya, dalam meningkatkan kemampuan mengungkapkan bahasa pada anak dengan metode bermain peran. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran kemampuan mengungkapkan bahasa anak mengalami peningkatan baik proses pembelajaran maupun perolehan hasil belajar.

Sebagai implementasinya, dilakukan penelitian tindakan kelas pada proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan metode bermain peran. Teknik pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, lembar observasi, lembar evaluasi, dan kamera. Data yang diperoleh dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang sebagian besar anak mencapai nilai BSB (berkembang Sangant baik).

(7)

iv

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RAISE LANGUAGE THROUGH IMPROVED METHOD TO PLAY ROLE AT TK PGRI I Bungbulang

ABSTRACT

The problems in the lift in this problem is to increase the ability to express language through role play method in kindergarten PGRI I Bungbulang less developed . In the learning process less motivated children and many children do not pay attention because the play itself . This is caused by factors that are not relevant to the learning process and appeal to children , because teachers have not been using learning methods and media are matched , the implementation tends to be classical is still centered on the teacher , without actively involving children , and without regard to the basic skills of students both in terms of its knowledge , attitudes and skills . As a result, children are less active and the results are less satisfactory

This study was conducted to improve students' creativity in the child's ability to express language . Media were applied in this study is a method of playing a role . This study is the relevance of previous research , to improve the ability to express language in children with methods play a role . After implementing learning by using role-play children's ability to express language has increased both the learning process and the acquisition of learning outcomes . For its implementation , conducted action research in the learning process carried out in two cycles using the method of playing a role . Research data collection techniques implemented using observation , interview, field notes , observation sheets , evaluation sheets , and camera . Data were analyzed and reflected by a qualitative description of the method . The results of this study showed an increase in student learning activities that can be seen from the increase in student learning outcomes that most children achieve the BSB ( sangant growing well ) .

(8)

1 Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh

manusia terutama bagi anak, karena bahasa adalah merupakan alat dalam

berkomunikasi antara satu orang dengan yang lain. perkembangan bahasa

memiliki beberapa aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

Dari keempat aspek tersebut di atas, yang paling sering kita gunakan setelah

mendengarkan adalah kemampuan berbicara atau biasa juga kita kenal dengan

istilah bahasa ekspresif. Kemampuan-kemampuan tersebut biasa digunakan jika

memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa dengan baik.

Berbicara adalah suatu proses menyampaikan lisan dengan penuh

perhatian,pemahaman apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh informasi ,

menangkap isi atau pesan ,serta memahami makna komunikasi yang telah di

sampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Maka dari itu orang

tua harus mampu menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan apa

yang sebenarnya mereka inginkan, tanpa ada paksaan dari orang lain. Salah satu

cara orang tua menstimulasi kemampuan berbicara pada anak adalah dengan cara

memberikan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan

(9)

2 Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taman Kanak-kanak adalah merupakan tempat yang sangat sesuai dengan

anak yang belum memasuki SD yang berada pada rentang usia 0-6 tahun untuk

merangsang berbagai kemampuan yang dimiliki oleh anak. Menurut Hurlock

(1987) bahwa anak usia 4 sampai 6 ahun merupakan bagian dari anak usia

dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun, pada usia ini secara

teminologi disebut sebagai anak usia pra sekolah, dimana pertumbuhan

kecerdasannya pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% sampai 80%.

Kemampuan anak pada usia Taman Kanak-kanak, biasanya sudah mampu

mengembangkan keterampilannya mengekspresikan ide, perasaan dan

pemikirannya, disamping itu juga anak mampu memikat orang lain, anak juga

dapat mengekspresikan setiap apa yang mereka pahami dengan berbagai cara,

seperti bertanya, berdialog, bernyanyi dan mendengarkan cerita dan juga bercerita

sesuai dengan apa yang dialaminya. Oleh karena itu kemampuan berbicara pada

anak harus dirangsang agar anak dapat menyimpaikan apa yang menjadi buah

pikiran serta gagasan yang ada dalam pikirannya.

Anak pada usia Taman Kanak-kanak juga sudah mulai mengerti

konsep-konsep serta hubungan antar konsep-konsep. Sebelum anak memiliki kata-kata untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaannya, anak belajar bahasa dari orang dewasa.

Oleh karena itu orang dewasa yang berada di lingkungan anak tersebut harus

(10)

3 Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena hal tersebut mampu mempengaruhi anak, terutama bagi masa depan anak

itu sendiri.

Menurut Depdikbud (1995:5) bahwa “berdasarkan kemampuan berbahasa

anak Taman Kanak-kanak itu, pada hakekatnya pembelajaran pengembangan

kemampuan berbahasa dan keterampilan berbicara pada anak, berbicara melalui

ruang lingkup materi dipayungi oleh tema-tema tertentu dalam Kurikulum Taman

Kanak-kanak".

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada anak di

Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten

Garut, bekaitan dengan masalah kemampuan berbicara pada anak, diantaranya:

anak kurang mampu berbicara dalam percakapan, sehingga kemampuan anak

untuk menanggapi umpan balik pada kegiatan tersebut kurang baik, anak kurang

mampu mengekspresikan pendapatnya dan partisipasi anak dalam pembelajaran

tidak terlihat.

Mengingat perkembangan kemampuan berbicara pada anak di Taman

Kanak-kanak sangatlah penting dan diperlukan dalam mengembangankan

kecerdasan pada anak, maka upaya guru dalam meningkatkan kemampuan

berbicara pada anak adalah dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif

dan komunikatif agar tercipta suasana yang menyenangkan dan mampu mencapai

tujuan dalam proses belajar mengajar tersebut. Oleh karena itu peran guru sangat

(11)

4 Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan dan karakteristik tema yang akan kita ajarkan. Dari beberapa

metode atau kegiatan yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan

kemampuan berbicara pada anak, salah satunya yaitu dengan cara bermain

dengan menggunakan metode bermain peran menggunakan boneka tangan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa masalah

yang dihadapi oleh anak pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang

Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, sehingga perlu untuk ditingkatkan

secara optimal. Oleh karena itu peneliti berupaya meningkatkan kemampuan

berbicara pada anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan

di Taman Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang

Kabupaten Garut

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas adalah:

1. Anak kurang mampu berbicara dalam percakapan, sehingga kemampuan

anak untuk menanggapi umpan balik pada kegiatan kurang baik.

2. Dalam pembelajaran anak kurang mampu mengekspresikan pendapatnya.

3. Kurangnya anak menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan

apa yang sebenarnya anak inginkan.

4. Media pembelajaran harus yang menarik bagi anak didik.

(12)

5 Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah yang diajukan adalah:

1. Bagaimana kemampuan berbicara pada anak pada Taman Kanak-kanak

PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?

2. Bagaimana penerapan pengunaan metode bermain peran menggunakan

boneka tangan terhadap kemampuan berbicara pada anak di Taman

Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?

3. Bagaimana perkembangan berbicara pada anak setelah menggunakan

metode bermain peran menggunakan boneka tangan pada Taman

Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan berbicara pada anak di Taman

Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.

2. Untuk mengetahui penerapan pengunaan metode bermain peran

menggunakan boneka tangan terhadap kemampuan berbicara pada anak

pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang

Kabupaten Garut.

3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara pada anak setelah

(13)

6 Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang

Kabupaten Garut.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi Peneliti, diharapkan dapat menjadikan bahan rujukan terutama

dalam mengkaji masalah penerapan metode bermain peran menggunakan

boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.

b. Sebagai referensi bagi guru atau calon guru tentang masalah penerapan

teknik bermain dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, diharapkan bisa menjadi bahan masukan dalam menghadapi

anak untuk dapat mengetahui masalah penerapan metode bermain peran

menggunakan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara

pada anak.

b. Bagi anak didik untuk dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada

anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan pada

Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang

Kabupaten Garut.

F. Struktur Organisasi Skripsi

(14)

7 Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Latar belakang penelitian

b. Rumusan masalah penelitian

c. Tujuan penelitian

d. Manfaat penelitian

e. Struktur organisasi skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. BAB III METODE PENELITIAN

a. Lokasi dan subjek

b. Desain penelitian

c. Metode penelitian

d. Devenisi oprasional

e. Instrumen

f. Teknik pengumpulan data

g. Analisis data

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

(15)

19

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek

Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang

terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten

Garut. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan dan tindakan siklus 1 dilakukan

minggu pertama pada bulan September 2013.

Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok Taman

Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan

Bungbulang Kabupaten Garut sejumlah 15 anak.

B. Desain penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian tindakan kelas yang

akan dilakuan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln.

Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, dengan

menggunakan 2 siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalan 4 kali pertemuan

pembelajaran

Rancangan tindakan pada penelitian ini, direncanakan terdapat 2 siklus,

setiap siklus dibagi menjadi 2 pertemuan setiap pertemuan terdiri 4 bagian yaitu,

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun kegiatan yang di

(16)

20

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Siklus I Pertemuan I

Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan I meliputi:

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)

2) Membuat lembar observasi mengenai peningkatan kemampuan berbicara pada

anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan.

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan Guru pada hari pertama

1) Kegiatan awal

a. Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.

b. Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum

melaksanakan kegiatan.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.

b) Guru menjelaskan tentang apa itu metode bermain peran menggunakan boneka

tangan kepada anak.

c) Guru menjelaskan teknik pelaksanaan metode bermain peran menggunakan

boneka tangan kepada anak.

d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan berbicara pada anak.

(17)

21

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Kegiatan istirahat

a) Guru meminta anak mencuci tangan.

b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.

c) Guru meminta anak untuk bermain

4) Kegiatan akhir

a) Guru meminta anak untuk bernyanyi.

b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat

penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan

dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan

perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan

menggunakan panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya,

sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan berbicara pada anak

pada anak

d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.

Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan

guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang baru

dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang

(18)

22

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Siklus I Kegiatan II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan II meliputi:

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :

1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)

2) Membuat lembar observasi tentang peningkatan berbicara pada anak

melalui kegiatan bermain peran.

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan Guru pada hari kedua

1) Kegiatan awal

a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas

b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa

melaksanakn kegiatan.

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan pada hari itu.

b) Guru menjelaskan lagi tentang apa itu metode bermain peran

menggunakan boneka tangan kepada anak.

c) Guru menjelaskan teknik berbicara pada anak dalam metode bermain

peran menggunakan boneka tangan kepada anak.

d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan berbicara pada anak

(19)

23

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Guru mengamati atau mengobservasi anak.

3) Kegiatan istirahat

a) Guru meminta anak mencuci tangan

b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan

c) Guru meminta anak untuk bermain

4) Kegiatan akhir

a) Guru meminta anak untuk melafalkan doa’ doa pendek

b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat

penyelenggaraan proses kegiatan berlangsung oleh guru. Pengamatan dan

pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian

tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar

dengan menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat

sebelumnya, sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan bahasa

ekspresif anak.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.

Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan

(20)

24

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang

diperoleh.

1. Siklus II Kegiatan I

Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap

perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak

yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan berbicara pada

anak pada anak.

2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran dengan penggunaan

metode bermain peran menggunakan boneka tangan sebagai upaya

meningkatkan kemampuan berbicara pada anak pada anak.

3) Menyusun rancangan tindakan pembelajaran metode bermain peran

menggunakan boneka tangan yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara

pada anak pada anak.

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan Guru pada hari pertama

1. Kegiatan awal

(21)

25

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa

melakukan kegiatan

Teknik pelaksanaan kegiatan

a) Guru mengecek kehadiran anak didik.

b) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.

c) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa kegiatan

pengamatan terhadap metode bermain peran menggunakan boneka tangan.

d) Guru memberikan contoh setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

e) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara pada anak

metode bermain peran menggunakan boneka tangan.

2. Kegiatan Inti

a) Guru memperlihatkan tema yang akan diajarkan.

b) Guru memperlihatkan pada anak metode bermain peran menggunakan

boneka tangan.

c) Guru meminta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan guru

3. Kegiatan istirahat

a) Guru meminta anak mencuci tangan.

b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.

c) Guru meminta anak untuk bermain

4. Kegiatan akhir

(22)

26

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat

penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan

dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan

perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan

menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya,

sehingga diperoleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan berbicara

pada anak pada anak.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.

Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan

guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang baru

dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang

diperoleh.

2. Siklus II kegiatan II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap

(23)

27

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak

yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan berbicara pada

anak pada anak.

2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran penggunaan metode

bermain peran menggunakan boneka tangan sebagai upaya meningkatkann

kemampuan berbicara pada anak pada anak.

3) Menyusun rancangan tindakan dan skenario pembelajaran melalui metode

bermain peran menggunakan boneka tangan yang dapat meningkatkann

kemampuan berbicara pada anak pada anak.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Guru pada hari kedua

1) Kegiatan awal

a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.

b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum

belajar.

2) Kegiatan Inti

a) Guru memotivasi anak untuk tetap semangat dan aktif mengikuti kegiatan.

b) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Guru memberikan contoh cara bermain metode bermain peran

menggunakan boneka tangan

(24)

28

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Guru meminta anak mencuci tangan.

b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.

c) Guru meminta anak untuk bermain peran.

4) Kegiatan akhir

a) Guru meminta anak untuk melafalkan surah-surah pendek.

b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat

penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan

dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dan

perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan

panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga

dipeloleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan bahasa ekspresif

anak.

d. Refleksi

Refleksi ini akan dilasanakan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang

Kabupaten Garut yang merupakan salah satu Taman Kanak-kanak yang berada

dilokasi yang strategis dan padat penduduknya.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Teknik dan prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada

(25)

29

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi

Teknikpengamatanatau observasi yang digunakan adalah untuk mengetahui

penerapan metode bermain peran menggunakan boneka tangan dalam

meningkatkan kemampuan berbicara pada anak, secara langsung dengan merujuk

pada pedoman observasi yang telah dibuat untuk tiap-tiap anak yang berisi tentang

indikator tentang kemampuan berbicara pada anak melalui metode bermain peran

menggunakan boneka tangan.

2. Dokumentasi

Teknik yang dilakukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian

seperti laporan kegiatan, foto-foto, rekaman kegiatan dan data yang relevan

lainnya.

C. Devinisi oprasional

Dengan menggunakan metode bemain peran dalan pembelajaran

diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan berbicara pada anak pada

anak didik di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln.

Liunggunung, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut

D. Instrumen

Instrument penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran

berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi anak didik dan

aktivitas baru dalam kegiatan metode bemain peran untuk meningkatkan

(26)

30

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)

Variabel Sub Variabel Indikator Teknik

Kemampuan berbahasa

1. Meyebutkan bahaa

1. Mengungkapkan kembali bahasa 2. Mencocokan bunyi dengan bahasa 3. Menunjukan serta menyebutkan kata

Observasi

2. Mengulang kalimat yang lebih komplek

1. Menyebutkan cerita urutan 2. Membedakan peran yang

mempunyai peran yang sama

Observasi

3. Menyebutkan huruf-huruf yang di kenal

1. Menunjukan beberapa peran yang di minta

2. Menuliskan kata membacanya. 3. Meyebutkan yang di pegang

temannya mengambil dan

1. Membuat cerita dan menceritakan kembali

2. Menceritakan beberapa kata berdasar kanperan, tulisan dan benda yang dikenal atau di lihatnya 3. Mempadukan dan menceritakan isi

cerita

Tabel 3.2

Pedomam Observasi Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada anak Melalui Metode Bermain Peran

Di TK PGRI 1 Bungbulang

No Butir Item Nilai

BB MB BSH BSB

1 Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita

2 Melaksanakan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar

3 Menunjukan beberapa peran yang di minta

4 Menirukan kembali suara yang sudah dicontohkan oleh guru

5 Mengunakan kata yang menunjukan urutan

6 Menjawab pertanyaan sederhana

7 Bercerita tentang cerita yang telah di sediakan

(27)

31

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 Menghubungkan antara cerita dengan tulisan

10 Menceritakan berdasarkan perannya

11 Membuat coretan tentang tema yang sudah di sampaikan

Keterangan:

BB = belum berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang Sesuai Harapan

BSB = Berkembang Sangat Baik

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Kegiatan Guru Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada anak Melalui Metode

Bermain Peran Di TK PGRI 1 Bungbulang

Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar

Ya Tidak

Perencanaan kegiatan

1.Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian

2.Merumuskan tujuan Pembelajaran 3.Memilih media yang sesuai dengan tema 4.Menyediakan media yang akan digunakan Setting kelas 1.Mempersiapkan media untuk kegiatan

pembelajaran 2.Penataan ruang kelas Kesiapan guru 1.Kesiapan materi

2.Guru menguasai materi

3.Guru menyiapkan bimbingan kegiatan awal Kegiatan

pembelajaran

1.Tanya jawab tentang tema

2.Melakukan kegiatan fisik kegiatan inti 3.Memberikan inFormasi mengenai kegiatan

bermain mengunakan media ular tangga 4.Menggerakan anak untuk mengikuti

permainan dengan mengunakan gambar 5.Tanya jawab dengan anak

(28)

32

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi guru tentang aktifitas

mengajar daam pengunaan metode bemain peran, dan lembar observasi kegiatan

anak didik dalam kegiatan metode bemain peran untuk meningkatkan kemampuan

berbicara pada anak.

F. Analisis data

Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga cara, yakni: observasi

partisipasif yang dilakukan oleh guru dan observasi langsung pada anak.

Pengelolaan data-data dilakukan dengan: (a) pengecekan kelengkapan data, (b)

pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan adalah

teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan yang

dipergunakan ada tiga macam, yaitu:

Baik (B) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan dengan cepat dan

tepat dengan baik dalam berbicara pada anak pada anak.

Cukup (C) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan berbicara pada

anak pada anak, akan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama dengan hasil

yang maksimal.

(29)

33

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

(30)

49

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di TK Winaya Bhakti

sebelun dilakukannya tindakan perbaikan pembelajaran , anak didik di TK

Winaya bhakti mempunyai tingkat kemampuan berbicara yang relative

rendah,

2. Penerapan media bermain peran dalam upaya meningkatkan kemampuan

berbicara dipandang sangant cocok dan dapat mengoptimalkan hasil

pembelajaran yang di tunjang dengan perencanaan pembelajaran yang

matang dan dilaksanakan sesuai dengan rencana.

3. Pembelajaran dengan menggunakan media bermain peran dapat

meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep dan meningkatkan

keaktifan Anak didik dalam proses pembelajaran

Kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan

berbicara yang diberikan oleh guru dapat ditingkatkan melalui : pemberian

(31)

50

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anak didik yang tidak berhasil, hal ini dilakukan memalui penerapan media

bermain peran yang mengondisikan Anak didik untuk memahami materi yang

diajarkan dengan mempraktekan sendiri materi ajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program perbaikan

pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan Anak

didik dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara.

B. Rekomendasi

Adapun saran-saran atau rekomendasi yang dapat penulis sampaikan

pada kesempatan ini, adalah :

1. Sekolah

a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatankepada guru untuk

menggunakan berbagai macam metode dan media dalam pembelajaran

yang dilaksanakan.

b. Sekolah menyediakan pasilitas yang dapat mendukung proses

pembelajaran.

2. Guru

a. Dengan hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi

anak dalam melakukan pembelajaran

b. Guru hendaknya mengunakan metode pembelajaran yang berbasis

(32)

51

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Peneliti Selanjutnya

Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian

(33)

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nama saya Wida Melisa, saya lahir di Garut pada tanggal 31 Mei 1988. Sekarang

saya tinggal kp.panyingkiran rt,02 rw.04 desa Bungbulang kecamatan bungbulang kabupaten

Garut.

Pendidikan formal sekolah dasar selama 6 tahun di SDN Negeri Batulawang, lulus

tahun 2000.Kemudian melanjutkan ke SLTP I Mekarmukti lulus tahun 2003, kemudian

melanjutkan ke SMK Negeri I Tarogong kidul garut lulus tahun 2006.

Pada tahun 2008 menjadi guru honorer di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal yang

berlokasi di Jln.kandangwesi kecamatan bungbulang sampai sekarang.

Pada tahun 2010 melanjutkan kejenjang sarjana(SI) di UPI Bandung, Alhamdulilah

pada tahun 2014 penulis dapat menyelesaikan studi SI dengan mengambil tugas akhir

penyusunan skripsi dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Mengungkapkan Bahasa

(34)

Wida Melisa, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Asfandiar, Andhi Yudha. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Bandung: Mizan

Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta. Depdiknas

Depdiknas. 2007. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Univeritas Terbuka

Elizabeth, B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak Jilid I Edisi 6. Jakarta : Erlangga

Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.

Jakarta : Rineka Cipta

Mustakim, M.Nur. 2005. Peranan Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Nurbiana Dhieni, dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa.Jakarta: Universitas Terbuka

Suhartono. 2005. Pengembangan Ketrampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas Dirjen. PT. Direktorat P2TK2F

Gambar

Tabel 3.1 KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Kegiatan Guru Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel tersebut tampak bahwa mahasiswa yang sering bermain game memiliki nilai yang kurang baik bahkan terdapat 2 mahasiswa yang tidak lulus dalam sebuah

Peningkatan kemampuan refresentasi matematis dan self concept siswa SMP melalui pembelajaran kooperatif tipe formulate-share-listen-create (FSLC)!. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Menghadapi kenyataan berkembangnya COVID-19 ini, tidak ada pilihan bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia untuk melindungi warga, sekaligus menutup batas negara

(Pasal 365 KUHP). Bahwa pasal 365 ayat 4 tersebut merupakan pemberatan pidana dari pasal 365 ayat 1 yakni diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun

Tubuh dalam keadaan lapar, dan tidak ada asupan makanan, kadar glukosa dalam darah akan menurun, glukosa diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang

Pada penelitian ini dengan demikian pertambahan bagian tajuk bibit yang terlihat pada pertambahan tinggi tanaman dan kurangnya pertambahan diameter bonggol bibit

Hasil penelitian pun menunjukkan secara simultan pelayanan prima dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepu asan konsumen Mc Donald’s Cimahi sebesar 0,244 atau