(Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
WIDA MELISA NIM. 1009411
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN
BONEKA TANGAN
( Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dr. Badru Zaman, M.Pd NIP:19740806 2001121002
Pembimbing II,
Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 19840918 2012121001
Diketahui oleh
Ketua Program Studi PGPAUD,
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN
MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN” ini sepenuhnya karya saya sendiri.
Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan pada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung,
Yang membuat pernyataan,
Ttd
v
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep kemampuan Mengungkap Bahasa ... 7
B. Pengertian Bermain Peran ... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi umum Lokasi dan Subjek penelitian ... 31
1. Gambaran Umum TK PGRI I Bungbulang ... 31
2. Kurikulum di TK PGRI I Bungbulang ... 32
3. Keadaan Guru Dan Siswa Di TK PGRI I Bungbulang ... 33
v
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 44
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... 48 B. Rekomendasi ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN - LAMPIRAN
iv
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA MELALUI METODE BERMAIN PERAN
DI TK PGRI I BUNGBULANG
ABSTRAK
Permasalahan yang di angkat dalam permasalahan ini adalah meningkatkan kemampuan mengungkapkan bahasa melalui metode bermain peran di TK PGRI I Bungbulang kurang berkembang. Dalam proses pembelajaran anak kurang termotivasi dan banyak anak yang tidak memperhatikan karena bermain sendiri. Hal ini di sebabkan oleh faktor proses pembelajaran yang tidak relevan dan menarik bagi anak, karena guru belum menggunakan metode pembelajaran dan media yang cocok, dalam pelaksanaannya cenderung secara klasikal juga masih berpusat pada guru, tanpa melibatkan anak secara aktif dan tanpa memperhatikan kemampuan dasar siswa yang dimilikinya baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Akibatnya anak kurang aktif dan hasilnya pun kurang memuaskan
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam kemampuan mengungkapkan bahasa pada anak. Media yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah metode bermain peran. Penelitian ini merupakan relevansi dari peneliti sebelumnya, dalam meningkatkan kemampuan mengungkapkan bahasa pada anak dengan metode bermain peran. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran kemampuan mengungkapkan bahasa anak mengalami peningkatan baik proses pembelajaran maupun perolehan hasil belajar.
Sebagai implementasinya, dilakukan penelitian tindakan kelas pada proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan metode bermain peran. Teknik pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, lembar observasi, lembar evaluasi, dan kamera. Data yang diperoleh dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang sebagian besar anak mencapai nilai BSB (berkembang Sangant baik).
iv
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RAISE LANGUAGE THROUGH IMPROVED METHOD TO PLAY ROLE AT TK PGRI I Bungbulang
ABSTRACT
The problems in the lift in this problem is to increase the ability to express language through role play method in kindergarten PGRI I Bungbulang less developed . In the learning process less motivated children and many children do not pay attention because the play itself . This is caused by factors that are not relevant to the learning process and appeal to children , because teachers have not been using learning methods and media are matched , the implementation tends to be classical is still centered on the teacher , without actively involving children , and without regard to the basic skills of students both in terms of its knowledge , attitudes and skills . As a result, children are less active and the results are less satisfactory
This study was conducted to improve students' creativity in the child's ability to express language . Media were applied in this study is a method of playing a role . This study is the relevance of previous research , to improve the ability to express language in children with methods play a role . After implementing learning by using role-play children's ability to express language has increased both the learning process and the acquisition of learning outcomes . For its implementation , conducted action research in the learning process carried out in two cycles using the method of playing a role . Research data collection techniques implemented using observation , interview, field notes , observation sheets , evaluation sheets , and camera . Data were analyzed and reflected by a qualitative description of the method . The results of this study showed an increase in student learning activities that can be seen from the increase in student learning outcomes that most children achieve the BSB ( sangant growing well ) .
1 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh
manusia terutama bagi anak, karena bahasa adalah merupakan alat dalam
berkomunikasi antara satu orang dengan yang lain. perkembangan bahasa
memiliki beberapa aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Dari keempat aspek tersebut di atas, yang paling sering kita gunakan setelah
mendengarkan adalah kemampuan berbicara atau biasa juga kita kenal dengan
istilah bahasa ekspresif. Kemampuan-kemampuan tersebut biasa digunakan jika
memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa dengan baik.
Berbicara adalah suatu proses menyampaikan lisan dengan penuh
perhatian,pemahaman apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh informasi ,
menangkap isi atau pesan ,serta memahami makna komunikasi yang telah di
sampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Maka dari itu orang
tua harus mampu menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan apa
yang sebenarnya mereka inginkan, tanpa ada paksaan dari orang lain. Salah satu
cara orang tua menstimulasi kemampuan berbicara pada anak adalah dengan cara
memberikan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan
2 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Taman Kanak-kanak adalah merupakan tempat yang sangat sesuai dengan
anak yang belum memasuki SD yang berada pada rentang usia 0-6 tahun untuk
merangsang berbagai kemampuan yang dimiliki oleh anak. Menurut Hurlock
(1987) bahwa anak usia 4 sampai 6 ahun merupakan bagian dari anak usia
dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun, pada usia ini secara
teminologi disebut sebagai anak usia pra sekolah, dimana pertumbuhan
kecerdasannya pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% sampai 80%.
Kemampuan anak pada usia Taman Kanak-kanak, biasanya sudah mampu
mengembangkan keterampilannya mengekspresikan ide, perasaan dan
pemikirannya, disamping itu juga anak mampu memikat orang lain, anak juga
dapat mengekspresikan setiap apa yang mereka pahami dengan berbagai cara,
seperti bertanya, berdialog, bernyanyi dan mendengarkan cerita dan juga bercerita
sesuai dengan apa yang dialaminya. Oleh karena itu kemampuan berbicara pada
anak harus dirangsang agar anak dapat menyimpaikan apa yang menjadi buah
pikiran serta gagasan yang ada dalam pikirannya.
Anak pada usia Taman Kanak-kanak juga sudah mulai mengerti
konsep-konsep serta hubungan antar konsep-konsep. Sebelum anak memiliki kata-kata untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya, anak belajar bahasa dari orang dewasa.
Oleh karena itu orang dewasa yang berada di lingkungan anak tersebut harus
3 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena hal tersebut mampu mempengaruhi anak, terutama bagi masa depan anak
itu sendiri.
Menurut Depdikbud (1995:5) bahwa “berdasarkan kemampuan berbahasa
anak Taman Kanak-kanak itu, pada hakekatnya pembelajaran pengembangan
kemampuan berbahasa dan keterampilan berbicara pada anak, berbicara melalui
ruang lingkup materi dipayungi oleh tema-tema tertentu dalam Kurikulum Taman
Kanak-kanak".
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada anak di
Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
Garut, bekaitan dengan masalah kemampuan berbicara pada anak, diantaranya:
anak kurang mampu berbicara dalam percakapan, sehingga kemampuan anak
untuk menanggapi umpan balik pada kegiatan tersebut kurang baik, anak kurang
mampu mengekspresikan pendapatnya dan partisipasi anak dalam pembelajaran
tidak terlihat.
Mengingat perkembangan kemampuan berbicara pada anak di Taman
Kanak-kanak sangatlah penting dan diperlukan dalam mengembangankan
kecerdasan pada anak, maka upaya guru dalam meningkatkan kemampuan
berbicara pada anak adalah dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif
dan komunikatif agar tercipta suasana yang menyenangkan dan mampu mencapai
tujuan dalam proses belajar mengajar tersebut. Oleh karena itu peran guru sangat
4 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan dan karakteristik tema yang akan kita ajarkan. Dari beberapa
metode atau kegiatan yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan
kemampuan berbicara pada anak, salah satunya yaitu dengan cara bermain
dengan menggunakan metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa masalah
yang dihadapi oleh anak pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang
Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, sehingga perlu untuk ditingkatkan
secara optimal. Oleh karena itu peneliti berupaya meningkatkan kemampuan
berbicara pada anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan
di Taman Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang
Kabupaten Garut
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas adalah:
1. Anak kurang mampu berbicara dalam percakapan, sehingga kemampuan
anak untuk menanggapi umpan balik pada kegiatan kurang baik.
2. Dalam pembelajaran anak kurang mampu mengekspresikan pendapatnya.
3. Kurangnya anak menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan
apa yang sebenarnya anak inginkan.
4. Media pembelajaran harus yang menarik bagi anak didik.
5 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah yang diajukan adalah:
1. Bagaimana kemampuan berbicara pada anak pada Taman Kanak-kanak
PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?
2. Bagaimana penerapan pengunaan metode bermain peran menggunakan
boneka tangan terhadap kemampuan berbicara pada anak di Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?
3. Bagaimana perkembangan berbicara pada anak setelah menggunakan
metode bermain peran menggunakan boneka tangan pada Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan berbicara pada anak di Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
2. Untuk mengetahui penerapan pengunaan metode bermain peran
menggunakan boneka tangan terhadap kemampuan berbicara pada anak
pada Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang
Kabupaten Garut.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara pada anak setelah
6 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang
Kabupaten Garut.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
a. Bagi Peneliti, diharapkan dapat menjadikan bahan rujukan terutama
dalam mengkaji masalah penerapan metode bermain peran menggunakan
boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.
b. Sebagai referensi bagi guru atau calon guru tentang masalah penerapan
teknik bermain dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, diharapkan bisa menjadi bahan masukan dalam menghadapi
anak untuk dapat mengetahui masalah penerapan metode bermain peran
menggunakan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara
pada anak.
b. Bagi anak didik untuk dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada
anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan pada
Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang
Kabupaten Garut.
F. Struktur Organisasi Skripsi
7 Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Latar belakang penelitian
b. Rumusan masalah penelitian
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
e. Struktur organisasi skripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
3. BAB III METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan subjek
b. Desain penelitian
c. Metode penelitian
d. Devenisi oprasional
e. Instrumen
f. Teknik pengumpulan data
g. Analisis data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
19
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan subjek
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang
terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
Garut. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan dan tindakan siklus 1 dilakukan
minggu pertama pada bulan September 2013.
Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan
Bungbulang Kabupaten Garut sejumlah 15 anak.
B. Desain penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian tindakan kelas yang
akan dilakuan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln.
Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, dengan
menggunakan 2 siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalan 4 kali pertemuan
pembelajaran
Rancangan tindakan pada penelitian ini, direncanakan terdapat 2 siklus,
setiap siklus dibagi menjadi 2 pertemuan setiap pertemuan terdiri 4 bagian yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun kegiatan yang di
20
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Siklus I Pertemuan I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan I meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
2) Membuat lembar observasi mengenai peningkatan kemampuan berbicara pada
anak melalui metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari pertama
1) Kegiatan awal
a. Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b. Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum
melaksanakan kegiatan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
b) Guru menjelaskan tentang apa itu metode bermain peran menggunakan boneka
tangan kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik pelaksanaan metode bermain peran menggunakan
boneka tangan kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan berbicara pada anak.
21
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain
4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk bernyanyi.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya,
sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan berbicara pada anak
pada anak
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan
guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang baru
dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang
22
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Siklus I Kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan II meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
2) Membuat lembar observasi tentang peningkatan berbicara pada anak
melalui kegiatan bermain peran.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa
melaksanakn kegiatan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan pada hari itu.
b) Guru menjelaskan lagi tentang apa itu metode bermain peran
menggunakan boneka tangan kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik berbicara pada anak dalam metode bermain
peran menggunakan boneka tangan kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan berbicara pada anak
23
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e) Guru mengamati atau mengobservasi anak.
3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan
c) Guru meminta anak untuk bermain
4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk melafalkan doa’ doa pendek
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses kegiatan berlangsung oleh guru. Pengamatan dan
pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian
tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar
dengan menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat
sebelumnya, sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan bahasa
ekspresif anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan
24
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang
diperoleh.
1. Siklus II Kegiatan I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap
perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak
yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan berbicara pada
anak pada anak.
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran dengan penggunaan
metode bermain peran menggunakan boneka tangan sebagai upaya
meningkatkan kemampuan berbicara pada anak pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan pembelajaran metode bermain peran
menggunakan boneka tangan yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara
pada anak pada anak.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari pertama
1. Kegiatan awal
25
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa
melakukan kegiatan
Teknik pelaksanaan kegiatan
a) Guru mengecek kehadiran anak didik.
b) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
c) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa kegiatan
pengamatan terhadap metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
d) Guru memberikan contoh setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
e) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara pada anak
metode bermain peran menggunakan boneka tangan.
2. Kegiatan Inti
a) Guru memperlihatkan tema yang akan diajarkan.
b) Guru memperlihatkan pada anak metode bermain peran menggunakan
boneka tangan.
c) Guru meminta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan guru
3. Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain
4. Kegiatan akhir
26
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya,
sehingga diperoleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan berbicara
pada anak pada anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan
guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang baru
dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data yang
diperoleh.
2. Siklus II kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap
27
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak
yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan berbicara pada
anak pada anak.
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran penggunaan metode
bermain peran menggunakan boneka tangan sebagai upaya meningkatkann
kemampuan berbicara pada anak pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan dan skenario pembelajaran melalui metode
bermain peran menggunakan boneka tangan yang dapat meningkatkann
kemampuan berbicara pada anak pada anak.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum
belajar.
2) Kegiatan Inti
a) Guru memotivasi anak untuk tetap semangat dan aktif mengikuti kegiatan.
b) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c) Guru memberikan contoh cara bermain metode bermain peran
menggunakan boneka tangan
28
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain peran.
4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk melafalkan surah-surah pendek.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan
panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga
dipeloleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan bahasa ekspresif
anak.
d. Refleksi
Refleksi ini akan dilasanakan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang
Kabupaten Garut yang merupakan salah satu Taman Kanak-kanak yang berada
dilokasi yang strategis dan padat penduduknya.
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Teknik dan prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada
29
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Observasi
Teknikpengamatanatau observasi yang digunakan adalah untuk mengetahui
penerapan metode bermain peran menggunakan boneka tangan dalam
meningkatkan kemampuan berbicara pada anak, secara langsung dengan merujuk
pada pedoman observasi yang telah dibuat untuk tiap-tiap anak yang berisi tentang
indikator tentang kemampuan berbicara pada anak melalui metode bermain peran
menggunakan boneka tangan.
2. Dokumentasi
Teknik yang dilakukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian
seperti laporan kegiatan, foto-foto, rekaman kegiatan dan data yang relevan
lainnya.
C. Devinisi oprasional
Dengan menggunakan metode bemain peran dalan pembelajaran
diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan berbicara pada anak pada
anak didik di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln.
Liunggunung, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut
D. Instrumen
Instrument penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran
berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi anak didik dan
aktivitas baru dalam kegiatan metode bemain peran untuk meningkatkan
30
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)
Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Kemampuan berbahasa
1. Meyebutkan bahaa
1. Mengungkapkan kembali bahasa 2. Mencocokan bunyi dengan bahasa 3. Menunjukan serta menyebutkan kata
Observasi
2. Mengulang kalimat yang lebih komplek
1. Menyebutkan cerita urutan 2. Membedakan peran yang
mempunyai peran yang sama
Observasi
3. Menyebutkan huruf-huruf yang di kenal
1. Menunjukan beberapa peran yang di minta
2. Menuliskan kata membacanya. 3. Meyebutkan yang di pegang
temannya mengambil dan
1. Membuat cerita dan menceritakan kembali
2. Menceritakan beberapa kata berdasar kanperan, tulisan dan benda yang dikenal atau di lihatnya 3. Mempadukan dan menceritakan isi
cerita
Tabel 3.2
Pedomam Observasi Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada anak Melalui Metode Bermain Peran
Di TK PGRI 1 Bungbulang
No Butir Item Nilai
BB MB BSH BSB
1 Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita
2 Melaksanakan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar
3 Menunjukan beberapa peran yang di minta
4 Menirukan kembali suara yang sudah dicontohkan oleh guru
5 Mengunakan kata yang menunjukan urutan
6 Menjawab pertanyaan sederhana
7 Bercerita tentang cerita yang telah di sediakan
31
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 Menghubungkan antara cerita dengan tulisan
10 Menceritakan berdasarkan perannya
11 Membuat coretan tentang tema yang sudah di sampaikan
Keterangan:
BB = belum berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan
BSB = Berkembang Sangat Baik
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Kegiatan Guru Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada anak Melalui Metode
Bermain Peran Di TK PGRI 1 Bungbulang
Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar
Ya Tidak
Perencanaan kegiatan
1.Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian
2.Merumuskan tujuan Pembelajaran 3.Memilih media yang sesuai dengan tema 4.Menyediakan media yang akan digunakan Setting kelas 1.Mempersiapkan media untuk kegiatan
pembelajaran 2.Penataan ruang kelas Kesiapan guru 1.Kesiapan materi
2.Guru menguasai materi
3.Guru menyiapkan bimbingan kegiatan awal Kegiatan
pembelajaran
1.Tanya jawab tentang tema
2.Melakukan kegiatan fisik kegiatan inti 3.Memberikan inFormasi mengenai kegiatan
bermain mengunakan media ular tangga 4.Menggerakan anak untuk mengikuti
permainan dengan mengunakan gambar 5.Tanya jawab dengan anak
32
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi guru tentang aktifitas
mengajar daam pengunaan metode bemain peran, dan lembar observasi kegiatan
anak didik dalam kegiatan metode bemain peran untuk meningkatkan kemampuan
berbicara pada anak.
F. Analisis data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga cara, yakni: observasi
partisipasif yang dilakukan oleh guru dan observasi langsung pada anak.
Pengelolaan data-data dilakukan dengan: (a) pengecekan kelengkapan data, (b)
pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan adalah
teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan yang
dipergunakan ada tiga macam, yaitu:
Baik (B) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan dengan cepat dan
tepat dengan baik dalam berbicara pada anak pada anak.
Cukup (C) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan berbicara pada
anak pada anak, akan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama dengan hasil
yang maksimal.
33
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
49
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di TK Winaya Bhakti
sebelun dilakukannya tindakan perbaikan pembelajaran , anak didik di TK
Winaya bhakti mempunyai tingkat kemampuan berbicara yang relative
rendah,
2. Penerapan media bermain peran dalam upaya meningkatkan kemampuan
berbicara dipandang sangant cocok dan dapat mengoptimalkan hasil
pembelajaran yang di tunjang dengan perencanaan pembelajaran yang
matang dan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
3. Pembelajaran dengan menggunakan media bermain peran dapat
meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep dan meningkatkan
keaktifan Anak didik dalam proses pembelajaran
Kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan
berbicara yang diberikan oleh guru dapat ditingkatkan melalui : pemberian
50
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak didik yang tidak berhasil, hal ini dilakukan memalui penerapan media
bermain peran yang mengondisikan Anak didik untuk memahami materi yang
diajarkan dengan mempraktekan sendiri materi ajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program perbaikan
pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan Anak
didik dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara.
B. Rekomendasi
Adapun saran-saran atau rekomendasi yang dapat penulis sampaikan
pada kesempatan ini, adalah :
1. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatankepada guru untuk
menggunakan berbagai macam metode dan media dalam pembelajaran
yang dilaksanakan.
b. Sekolah menyediakan pasilitas yang dapat mendukung proses
pembelajaran.
2. Guru
a. Dengan hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi
anak dalam melakukan pembelajaran
b. Guru hendaknya mengunakan metode pembelajaran yang berbasis
51
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Peneliti Selanjutnya
Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nama saya Wida Melisa, saya lahir di Garut pada tanggal 31 Mei 1988. Sekarang
saya tinggal kp.panyingkiran rt,02 rw.04 desa Bungbulang kecamatan bungbulang kabupaten
Garut.
Pendidikan formal sekolah dasar selama 6 tahun di SDN Negeri Batulawang, lulus
tahun 2000.Kemudian melanjutkan ke SLTP I Mekarmukti lulus tahun 2003, kemudian
melanjutkan ke SMK Negeri I Tarogong kidul garut lulus tahun 2006.
Pada tahun 2008 menjadi guru honorer di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal yang
berlokasi di Jln.kandangwesi kecamatan bungbulang sampai sekarang.
Pada tahun 2010 melanjutkan kejenjang sarjana(SI) di UPI Bandung, Alhamdulilah
pada tahun 2014 penulis dapat menyelesaikan studi SI dengan mengambil tugas akhir
penyusunan skripsi dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Mengungkapkan Bahasa
Wida Melisa, 2014
Meningkatkan Kemampuan Berbicar Melalui Metode Bermain Peran Menggunakan Boneka Tangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Asfandiar, Andhi Yudha. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Bandung: Mizan
Depdiknas. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta. Depdiknas
Depdiknas. 2007. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Gunarti, Winda. 2008. Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Univeritas Terbuka
Elizabeth, B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak Jilid I Edisi 6. Jakarta : Erlangga
Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta : Rineka Cipta
Mustakim, M.Nur. 2005. Peranan Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Nurbiana Dhieni, dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa.Jakarta: Universitas Terbuka
Suhartono. 2005. Pengembangan Ketrampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas Dirjen. PT. Direktorat P2TK2F