• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PERUBAHAN LAHAN TERHADAP GAYA HIDUP PENDUDUK KOTA SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PERUBAHAN LAHAN TERHADAP GAYA HIDUP PENDUDUK KOTA SUBANG."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

No Skripsi : 2019 / UN. 40. 2. 4. / PL / 2014

DAMPAK PERUBAHAN LAHAN TERHADAP GAYA HIDUP

PENDUDUK KOTA SUBANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh :

HENDI ARIF WINANDAR

0704625

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “DAMPAK PERUBAHAN LAHAN TERHADAP GAYA HIDUP PENDUDUK KOTA SUBANG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadapkeaslian karya saya ini.

Bandung, 2014 Yang membuat pernyataan,

(3)

HENDI ARIF WINANDAR

0704625

DAMPAK PERUBAHAN LAHAN TERHADAP GAYA HIDUP

PENDUDUK KOTA SUBANG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Pembimbing II

Mengetahui

Ketua Jurusan Geografi

(4)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAMPAK PERUBAHAN LAHAN TERHADAP GAYA HIDUP PENDUDUK KOTA SUBANG

(ABSTRAK)

Seiring dengan pesatnya aktifitas sosial ekonomi penduduknya Kecamatan Subang sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Subang menunjukan adanya perkembangan kawasan perkotaan dari waktu ke waktu. Fenomena perkembangan Kota Subang, tentunya akan memiliki sisi positif dan negatif. Perubahan yang signifikan perkembangan kota terlihat keberadaan sarana dan prasarana yang semakin lengkap. Ada beberapa kenyataan akibat dari perkembangan telah menimbulkan efek samping, yaitu ikut serta cara-cara hidup yang berubah kebarat-baratan, metropolis dan konsumtif. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji terutama yang berkenaan dengan perkembangan perubahan lahan yang dialami Subang. Hal ini berkenaan dengan pola penggunaan lahan yang di wilayah Kota Subang dan Gaya Hidup. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti Pola Penggunaan Lahan dan Gaya Hidup Masyarakat Kota Subang. Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1). Bagaimana pola dan arah perubahan penggunaan lahan Kota Subang periode 2000-2010? 2). Bagaimana gaya hidup penduduk Kota Subang setelah perubahan penggunaan lahan?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Variabel bebas perubahan penggunaan lahan, sedangkan variabel terikat Gaya hidup terdiri dari ( Activity, Interest, Opinion). Populasi dan sampel, populasi didalam penelitian ini terdiri dari 8 kelurahan (parung, pasirkareumbi, soklat, karanganyar, cigadung, dangdeur, sukamelang & wanareja) sampelnya terdiri dari 77 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase dan analisis statistik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan lahan Kota Subang mengalami perubahan. Perubahan penggunaan lahan dari sawah, hutan, tegalan menjadi pemukiman mengakibatkan perubahan gaya hidup penduduk Kota Subang. Dilihat dari activity, interest, opinion penduduknya.

(5)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE IMPACT OF CHANGES IN LAND OF LIFESTYLE AT POPULATION SUBANG CITY

Along with the rapid socio-economic activities of the population as the administrative center of the District of Subang Regency shows the development of urban areas from time to time . The phenomenon of the development of Subang , of course, will have positive and negative sides . Significant changes visible presence of urban development infrastructure is more complete . There are some true result of developments have side effects , which took part ways life changing westernized , and consumptive metropolis . In this regard , researchers were interested in reviewing , especially with regard to the development of Subang experienced after becoming City . It is related to the pattern of land use that occurred in the city of Subang and Lifestyle . Therefore researchers interested in studying Land Use Patterns and Lifestyle Communities Subang .

The method used in this research is descriptive method . The variables in this study is a single variable that lifestyle , the indicator including livelihoods, education , health , ownership of goods , recreation and shopping . The data analysis technique used is the percentage analysis and statistical analysis .

Based on the research results , it is concluded that this form of land use changes Subang , from centralized or concentrated form into a linear form or memanjang.Perubahan land use of the village became a city resident lifestyle changes resulted in Subang . Judging from livelihood , education level , health level , ownership of the goods , recreation , and shopping is changing.

(6)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

hal

PERNYATAAN………... i

ABSTRAK………... ii

KATA PENGANTAR……….... iii

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL……….. v

DAFTAR GAMBAR………... vii

DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………. 4

C. Tujuan Penelitian………... 5

D. Manfaat Penelitian………. 5

E. Definisi Operasional……….. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 7

A. Konsep Lahan………... 7

1. Penggunaan Lahan………... 8

2. Pola Penggunaan Lahan……….. 8

3. Pola Perkembangan Kota ………... 11

B. Gaya Hidup………... 20

1. Konsep Gaya Hidup………... 20

2. Dimensi Gaya Hidup………... 21

(7)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Aspek Gaya Hidup... 25

C. Penduduk………... 26

1. Kepadatan Penduduk... 27

2. Mobilitas Penduduk... 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN……… 29

A. Metode Penelitian……….. 29

B. Variabel Penelitian……… 30

C. Populasi dan Sampel………. 30

1. Populasi Penelitian……….. 30

2. Sampel Penelitian……… 31

D. Teknik Pengumpulan Data……… 35

E. Teknik Analisis Data………. 36

1. Analisis Persentase……….. 37

2. Analisis Statistik………... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 39

A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian………... 39

1. Letak dan Luas……… 39

2. Cuaca dan Iklim……….. 41

3. Morfologi……… 41

4. Geologi……… 44

5. Tanah………... 45

6. Tata Air………... 45

7. Jumlah Penduduk... 46

B. Pola dan Arah Perubahan Penggunaan Lahan... 47

C. Analisis Gaya Hidup... 52

(8)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pendidikan………... 55

3. Kesehatan………... 54

4. Kepemilikan Barang………... 62

5. Rekreasi………... 64

D. Pembahasan……... 68

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………... 78

A. Kesimpulan……… 78

B. Rekomendasi………. 78

DAFTAR PUSTAKA………. 73

LAMPIRAN………. 74

(9)

1

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Lahan sebagai bagian dari lingkungan alam merupakan salah satu wadah bagi umat manusia dan makhluk hidup lainnya untuk melakukan kegiatan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, dengan semakin meningkatnya pembangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat maka mengakibatkan jumlah lahan relatif tetap. Sehingga, dapat dipastikan bahwa pemanfaatan lahan yang tidak bijaksana akan menimbulkan permasalahan bagi pencapaian dan tujuan pembangunan.

Lahan perlu ditata dengan baik untuk tujuan pembangunan, karena 4 hal. Pertama, tanah bervariasi, baik horizontal maupun vertikal, dan bahkan antara waktu. Kedua, fungsi tanah dalam konteks ruang (dan sebaran ruang) sangat besar dan menyentuh hampir semua aktivitas pembangunan dalam kehidupan manusia. Ketiga, tubuh tanah serta semua unsur yang terkandung di dalam dan di atas permukaannya merupakan satu kesatuan sistem yang kompleks, yang merupakan komponen sumber daya (untuk dimanfaatkan), dan komponen ekologi/lingkungan (untuk dilestarikan). Keempat, secara keseluruhan, luas tanah tetap sementara kebutuhan akan ruang/lahan meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah populasi manusia (Baja, 2012:43).

(10)

2

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan lahan, termasuk di dalamnya hasil kegiatan manusia di masa lalu dan sekarang”. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lahan merupakan tanah dengan segala ciri, kemampuan dan sifatnya beserta segala sesuatu yang terdapat dan termasuk didalamnya manusia dalam memanfaatkan lahan.

Indonesia seperti halnya negara-negara dunia ketiga lainnya, sedang mengalami pertumbuhan perkotaan yang pesat. Jumlah penduduk indonesia adalah 239,9 juta jiwa. Dengan angka ini, indonesia termasuk negara terbesar ke-empat setelah negara Cina, India dan Amerika Serikat. Setiap tahun tingkat pertumbuhan penduduk indonesia diproyeksikan sekitar 1,3%, dengan angka ini menunjukan kondisi yang cukup baik, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (World Popolation 2008). Menurut Pontoh (2008: 356) :

Dalam kurun 1980-1990, terjadi peningkatan proporsi penduduk perkotaan dari 22% menjadi 31%. Sensus penduduk 2000 menunjukan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa atau sekitar 42% dari total penduduk. Pada kurun 1980-1990 laju pertumbuhan penduduk perkotaan ini sebesar 5,38% pertahun, jauh lebih besar dari laju pertumbuhan total yang hanya sebesar 1,98%, sementara pada kurun 1990-2000 sebesar, 4,40% per tahun.

(11)

3

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kawasan perdesaan yang memiliki keterbatasan dalam penyediaan fasilitas. Menurut UU No. 26 Tahun 2007 disebutkan bahwa:

Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Di daerah P. Jawa, yang mana kota-kota sudah berkembang demikian pesat dan merata, sering kali dihubungkan oleh koridor perkotaan (coridor city), yaitu jalan-jalan utama yang kiri kanannya sudah menjadi wilayah terbangun dan merupakan satu kesinambungan kegiatan antara suatu kota dengan kota lainnya.

Kabupaten Subang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Dengan Ibu kota Subang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di timur, Kabupaten Sumedang di tenggara, Kabupaten Bandung di selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang di barat. Pusat pemerintahan Kabupaten Subang terpusat di Kecamatan Subang. Seiring dengan pesatnya aktifitas sosial ekonomi penduduknya Kecamatan Subang sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Subang menunjukan adanya perkembangan kawasan perkotaan dari waktu ke waktu.

(12)

4

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Perkembangan Penduduk Kota Subang periode 2000-2010

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang

Dari tabel tersebut, jumlah penduduk Kota Subang periode 2000-2005 mengalami peningkatan sebesar 12.478 jiwa atau 11,57% pada periode tahun 2000-2008 Kota Subang masih terdidi dari 7 kelurahan dan 4 desa, sedangkan periode 2005-2010 mengalami pertambahan 1.062 jiwa atau 1% pada periode tahun 2009-2010 Kota subang sudah terdiri dari 8 kelurahan. Meningkatnya Jumlah dan kepadatan tersebut, tentunya dapat memberikan implikasi pada aspek fisik kota baik dari segi luas kota maupun infrastruktur yang terdapat pada kota. Perkembangan tersebut sangat berpengaruh terhadap pola dan aktivitas perekonomian, sehingga perkembangan yang terjadi mengakibatkan kebutuhan ruang yang relatif besar dalam mendukung setiap aktivitas yang berlangsung.

Fenomena perkembangan Kota Subang, tentunya akan memiliki sisi positif dan negatif. Perubahan yang signifikan terjadi pada penggunaan lahan. Ada beberapa kenyataan akibat dari perkembangan/perubahan lahan telah menimbulkan efek samping, yaitu ikut serta cara-cara hidup yang berubah kebarat-baratan , metropolis dan konsumtif .

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji terutama yang berkenaan dengan perkembangan yang dialami Kota Subang. Hal Tahun Luas

( Km2)

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Kepadatan (Jiwa/Km2)

Persentasi pertumbuhan

2000 54.54 107.818 1.300,74

2005 54.54 120.296 2.200,40

2010 54.00 121.358 2.229

(13)

5

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini berkenaan dengan pola penggunaan lahan yang terjadi di wilayah Kota Subang dan gaya hidup penduduknya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup penduduk Kota Subang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis memfokuskan kajian pada “Pola Penggunaan Lahan dan Gaya Hidup Masyarakat Kota Subang”. Adapun permasalahan yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pola dan arah perubahan penggunaan lahan di Kota Subang periode 2000-2010?

2. Bagaimana gaya hidup penduduk Kota Subang setelah perubahan penggunaan lahan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi pola dan arah perubahan penggunaan lahan Kota Subang pada periode 2000-2010.

2. Mengidentifikasi gaya hidup masyarakat Kota Subang setelah perubahan status dari desa menjadi kota.

D. Manfaat Penelitian

(14)

6

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memberikan alternatif atau sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan Perencanaan Kawasan Pusat Kegiatan Wilayah Kota Subang.

2. Dapat memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan, khususnya pada pokok bahasan Pola Penggunaan Lahan dan Gaya Hidup.

3. Untuk menambah wawasan pengetahuan yang bersifat kegeografian bagi mahasiswa yang mempelajarinya.

4. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

E. Definisi Oprasional

Judul penelitian ini adalah “Dampak Perubahan Lahan Terhadap Gaya Hidup Penduduk Kota Subang” . Untuk memperjelas maksud dan membatasi bahasan yang akan dicapai, maka perlu kiranya mengemukakan penjelasan beberapa istilah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Perubahan Lahan

Perubahan penggunaan lahan merupakan peralihan dari penggunaan lahan tertentu menjadi penggunaan lahan lainnya. Proses penggunaan lahan yang dilakukan manusia dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban dan kebutuhan manusia. Semakin tinggi kebutuhan manusia makan akan semakin tinggi terhadap kebutuhan lahan.

(15)

7

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan; (4) orbitasi, yakni jarak yang menghubungkan suatu wilayah dengan pusat-pusat pelayanan yang lebih tinggi.

2. Penduduk

Penduduk adalah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di suatu tempat yang bersifat menetap. Menurut Hayati dan Yani (2007 : 81), mendefinisikan penduduk sebagai kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu yang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu orang yang berhak tinggal di daerah tersebut karena memiliki surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut dan penduduk lainnya yang telah memiliki syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara tersebut.

3. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah salah satu cara mengelompokan konsumen secara psikologi. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uang. Gaya hidup mempengaruhi prilaku seseorang dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

(16)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Tika (2005 : 4), metode deskriptif adalah “penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya, walaupunn kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis”. Hasil penelitian difokuskan untuk memberikan gambaran keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Nazir (2005 : 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suau set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun sutau kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Teknik pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Tika (2005:6), metode survei adalah “metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan”. Menyebutkan bahwa data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Survei dapat dipakai untuk tujuan deskriptif maupun untuk menguji suatu hipotesis atau lebih umum lagi menjelaskan hubungan antara variabel-variabel.

(17)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langkah-langkah tersebut penelitian ini dapat menyajikan informasi yang terperinci dan lebih aktual.

B.Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2006:118), variabel adalah ”karakteristik yang dapat diamati dari suatu objek dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori”. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Variabel bebas perubahan penggunaan lahan, sedangkan variabel terikat Gaya hidup terdiri dari ( Activity, Interest, Opinion).

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

Variabel (y)

Variabel (x)

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Tika (1997:32) populasi adalah himpunan individu atau objek terbatas adalah himpunan individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya. Sedangkan himpunan individu atau objek

Perubahan Penggunaan Lahan

(18)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak terbatas adalah himpunan individu atau objek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas wilayahnya kita ketahui.

Populasi merupakan keseluruhan objek yang ada dalam penelitian atau sumber perolehan data dalam penelitian. Sementara sempel penelitian merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi suatu penelitian Sesuai den

gan per mas alah an yan g ditel iti,

populasi penelitian ini meliputi seluruh wilayah Kota Subang yang terdiri dari 8 kelurahan. Sedangkan populasi penduduk adalah seluruh penduduk yang bertempat tinggal disekitar wilayah objek penelitian ini. Populasi penelitian ini dapat dilihat dalam table 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Subang Tahun 2010

No. Desa Jumlah

Penduduk (jiwa)

Luas (Km2

)

Kepadadatan (jiwa/Km2)

1. Parung 8.725 9,04 920

2. Pasirkareumbi 14.709 5,00 2,904

3. Soklat 12.982 2,92 4,084

(19)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Badan Pusat Statistik Kecamatan Subang, 2010 2. Sampel

Menurut Arikunto (2006:131-132) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (cuplikan contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan. Kriteria sampel yang diambil dari keseluruhan sifat-sifat generalisasi dari populasi. Sedangkan Tika (1997:33) mendefinisikan bahwa sampl adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penarikan sampel secara acak berstrata (stratified random sampling). Yang diambil dalam penelitian ini adalah :

a. Sampel wilayah

Sampel wilayah administratif, adapun yang menjadi sampel wilayah dalam penelitian ini adalah kelurahan-kelurahan yang berada di wilayah Kota Subang. Terdiri dari : kelurahan Parung, Pasirkareumbi, Soklat, Karanganyar, Cigadung, Dangdeur, Sukamelang, dan Wanareja.

5. Cigadung 21.581 3,36 6,101

6. Dangdeur 15.436 6,90 2,087

7. Sukamelang 15.971 5,24 2,452

8. Wanareja 4.937 17,44 285

(20)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang

(21)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian

Tabel 3.2

Sampel Wilayah Administratif

No. Nama Kelurahan Luas Wilayah

1 Parung 11,01

2 Pasirkareumbi 4,99

3 Soklat 2,91

4 Karanganyar 4,09

5 Cigadung 3,55

6 Dangdeur 7,47

7 Sukamelang 6,02

8 Wanareja 18,66

Jumlah 58,70

(22)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sampel Penduduk

Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang akan diteliti, penulis berpedoman kepada pendapat Tika (1997;33) yang berpendapat bahwa : Sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas tentang batas minimal besarnya sampel

yang dapat di ambil dan dapat mewakili suatu populasi yang akan diteliti, namun

dalam teori sampling dikatakan bahwa sampel yang terkecil dan dapat mewakili

distribusi normal adalah 30.

Adapun yang menjadi sampel penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal wilayah Kota Subang. Penduduk yang dijadikan sebagai responden tersebut diperoleh berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Dixon dan B. leach (dalam Tika, 1997 :35) yaitu sebagai berikut :

1. n= [z.v/c]2

dimana :

n = jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus z = tingkat kepercayaan, nilainya 95% adalah 1,96 % c = batas kepercayaan, dalam penelitian ini diambil 10% 2. v = √p (100-p)

dimana :

p = persentase karakteristik sampel yang dianggap benar

c = convidence limit/batas kepercayaan (%) dalam penelitian ini diambil 10%

3. n’ = n/1+ [n/N] dimana :

n’ = jumlah sampel yang dikoreksi

(23)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = jumlah KK/jumlah penduduk x 100 = 31.800/120.346 x 100= 26,42 Y = P (100-P) = 26,42 (100 – 26,42) = 1943.98 = 44,09

n = [1,96 x 44,09] / 10 = [8,641]2

= 74.66 n’ = 77,66

1 + [77,66/31.800] = 77,22/ 1.0024 = 77.47

Dibulatkan menjadi 77, maka daripada itu jumlah sampel yang diambil dalam peneliian ini adalah sebanyak 77 sampel (responden). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dengan perhitungan sebagai berikut :

1. kelurahan Parung mempunyai 2413 KK, sehingga presentasenya yaitu : 2413/31800 x 77 = 5,8 jdi untuk sampelnya 6 KK

2. kelurahan Pasirkareumbi 3675 KK, sehingga presentasenya yaitu : 3675/31800 x 77 = 8,8 jdi sampelnya 9 KK

3. Kelurahan Soklat mempunyai 3618 KK, sehingga presentasenya yaitu : 3491/31800 x 77 = 8,4 jadi untuk sampelnya 8 KK

4. Kelurahan Karanganyar 6745 KK, sehingga presentasinya yaitu : 6745/31800 x 77 = 16,3 jadi untuk sampelnya 16 KK

5. Kelurahan Cigadung 5624 KK, sehingga presentasinya yaitu : 5624/31800 x 77 = 13,6 jadi sampelnya 14 KK

6. Kelurahan Dangdeur 4337 KK, sehingga sampel presentasinya yaitu : 4337/31800 x 77 = 10,5 jadi sampelnya 11 KK

(24)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Kelurahan wanareja 1316 KK, sehingga presentasenya yaitu : 1316/31800 x 77 = 3,1 jadi sampelnya 3 KK

Tabel 3.3 Sampel penduduk

No. Nama Kelurahan Sampel

1 Parung 6

2 Pasirkareumbi 9

3 Soklat 8

4 Karanganyar 16

5 Cigadung 14

6 Dangdeur 11

7 Sukamelang 10

8 Wanareja 3

Jumlah Sampel 77 Sumber : Hasil analisis 2011

D.Teknik pengumpulan data

Dalam upaya pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa teknik penelitian diambil dari data primer dan sekunder.

Data primer yang diambil melalui :

 Observasi lapangan

Uhntuk mendapatkan data geografis yang aktual dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian melalui pengamatan kondisi atau keadaan daerah penelitian.

 Kuesioner (Angket)

(25)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Studi literatur

Teknik ini digunakan untuk memperkuat data social ekonomi penduduk meliputi konsep dan teori. Dalam hali ini menyangkut masalah pola pemanfaatan ruang perkotaan berdasarkan zonasi dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar . hal ini dilakukan untuk mendapatkan masukan berupa konsep-konsep, teori dan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penelitian.

 Studi dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang diambil dari berbagai intansi-intansi terkait seperti (BAPPEDA, BPS dan Kecamatan yang menjadi sampel) seperi dokumen, brosur-brosur, atau peraturan pemerintah.

E.Teknik Analisis Data

Menurut Sumaatmadja (1988;114) analisis data merupakan pengolahan dan interpretasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan menarik kesimpulan hasil penelitian. Langkah-langkah sistematis yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

i. Melakukan pemilahan dan pengecekan terhadap instrument penelitian tentang kelengkapan, kejelasan dan pengisian.

ii. Inventarisasi data dan menyahikanya dalam bentuk table, gambar, dan peta.

iii. Pemeriksaan data yang telah memenuhi atau tidak, dilakukan setelah data dikelelompokan.

(26)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v. Analisis data tersusun sesuai dengan tujuan dan penelitian, prosentase data, statistik dan disusun dalam tabel dan dideskripsikan.

1. Analisis Persentase

Untuk mengolah data yang terkumpul dari hasil penelitian maka untuk menganalisis data tersebut digunakan taknik presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = F x 100%

N

keterangan :

P = besaran presentase

n = Jumlah seluruh data responden 100% = Bilangan Konstan

F = Data yang didapat

Untuk mengetahui jawaban responden, penulis menggunakan angka indeks untuk membandingkan suatu objek atau data, baik yang bersifat faktual ataupun perkembangan. Kriteria tersebut diungkapkan oleh Effendi dan Manning (dalam Rahman 2011; 43) adalah sebagai berikut :

0 % : tidak ada/tak seorangpun 1% - 24% : sebagian kecil

24% - 49% : kurang dari setengahnya 50% : setengahnya

51% - 74% : lebih dari setengahnya 75% - 99% : sebagian besar

(27)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Statistik

Analisis kualitatif mengenai kumpulan fakta yang didapat, digunakan untuk mengungkapkan suatu persoalan. Data kuantitatif yang telah terkumpul dari hasil angket kemudian diolah dengan menggunakan formula statistik. Sedangkan untuk analisis data kuantitatif hanya terbatas pada teknik pengolahan data seperti membaca grafik, tabel, dan lain-lain, yang kemudian

(28)

71

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dilihat dari teori perkembangan kota, pada awalnya Kota Subang dengan keadaan topografi yang seragam dan ekonomi yang homogen di suatu tempat sehingga memiliki bentuk kota memusat. Namun setelah adanya perubahan penggunaan lahan, mengubah Kota Subang sehingga memiliki bentuk linier sebagai akibat adanya perkembangan sepanjang jalan di Kota Subang.

2. Gaya hidup penduduk Kota Subang mengalami perubahan dan peningkatan, dilihat dari Activity, Interest, Opinion penduduknya. Baik dilihat dari mata pencaharian, cara menghabiskan uang, memilih pendidikan, memilih kesehatan, tingkat kepemilikan barang, tempat rekreasi, dan tempat berbelanja.

B.Saran

Sesuai dengan hal-hal yang telah di kemukakan dalam penelitian ini, penulis mengemukakan rekomendasi dengan harapan bermanfaat bagi perkembangan Pusat Kegiatan Wilayah Subang yaitu :

(29)

72

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terutama infrastruktur pendidikan, kesehatan, perdagangan dan transportasi dengan memperhatikan standarisasi dan faktor lokasi. Sehingga diharapkan tercipta pemerataan pembangunan terhadap infrastruktur perkotaan yang secara langsung dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Mengingat fungsi kota sebagai pusat dari segala kegiatan manusia, maka penataan ruangnya harus melalui sesuatu perencanaan yang matang agar pertumbuhan dan perkembangannya teratur, tidak semrawut dan menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

2. Sehubungan telah ditetapkannya Kawasan Kota Subang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Kabupaten Subang, maka sudah seharusnya Kawasan Kota Subang menjadi pusat kegiatan skala regional terutama perdagangan dan jasa. Sehingga di harapkan Kawasan Kota Subang mampu melayani seluruh wilayah di Kabupaten Subang baik Wilayah pengembangan Utara, Tengah maupun Selatan. Rancangan kota sangat berkepentingan dengan kualitas ruang kota, terutama berkaitan dengan kepentingan publik. Produk rancangan kota merupakan rangkaian kebijaksanaan pembangunan fisik yang menyangkut serta mengutamakan kepentingan umum. Kebijaksanaan pembangunan ini diturunkan dan dirumuskan dari sasaran pembangunan yang ingin dicapai, terutama yang mencakup kualitas lingkungan hidup.

3. Hasil penelitian yang berhubungan dengan “Pola Penggunaan Lahan dan

(30)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adioetomo, Sri Moertiningsih Dan Samosir, Omas Bulan. (2010). Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. (2000). Kabupaten Subang dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. (2005). Kabupaten Subang dalam angka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. (2011). Kecamatan Subang dalam angka.

Baja, Sumbangan. (2012). Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah. Yogyakarta : ANDI.

Bintarto, R. (1977). Pengantar Geografi Kota. Yogyakarta: UP spring Bintarto, R. (1983). Interaksi Desa-Kota. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Bouman. P.J. Prof. Dr. Sosiologi, pengertian-pengertian dan masalah-masalah Cetakan ketiga belas, penerbit Yayasan Kanisius th 1976,Yogyakarta. Jayadinata, T Johara. (1999). Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan

Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB Bandung.

Kurniawan, Dikdik. (2010). Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Kondisi Hidrologis di Sub Daerah Aliran Ci Karo. Skripsi (tidak diterbitkan) Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi UPI.

Maryani, Enok. (2002). Pengantar Geografi Perkotaan. Bandung: jurusan pendidikan Geografis FPIPS UPI.

Maryani, Enok. Dan Waluya, Bagja. (2008). Geografi Desa Kota. Bandung: jurusan pendidikan Geografi FPIPS UPI.

(31)

Hendi Arif Winandar, 2014

Dampak perubahan lahan terhadap gaya hidup Penduduk kota subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pontoh, Nia K. Dan Kustiawan, Iwan. (2008). Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung: ITB Bandung.

Purwantoro, Suhadi Dan Hadi, Bambang Saiful. (2013). Studi Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 1987-1996 Berdasarkan Foto Udara. Jurnal (tidak diterbitkan) Yogyakarta: jurusan Pendidikan Geografi UNY.

Rahmani, G. Afifah. (2011). Gaya Hidup Konsumen Coffeeshop di Bandung. Skipsi (tidak diterbitkan) Bandung: Jurusan Pendidikan Psikologi UPI Ruhimat, Mamat Dan Waluya, Bagja. (2008). Panduan Praktek Aplikasi Praktis

SPSS For Windows Dalam Statistika. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Tika, M. Pabundu. (2005). Metode penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Sumber Internet

Haidir, M. (2009). Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan. [online]. Hendri, H. (2012).Pengusaha Muda. [online].

Gambar

Tabel 1.1  Perkembangan Penduduk Kota Subang periode 2000-2010
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Sampel penduduk

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian kecepatan aliran dapat dilakukan dengan pipa pitot agar. dapat mengukur

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pendekatan outdoor learning dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V, adapun

Pelaksanaan latihan menembak Kapolda Bali bersama Kompas Gramedia tersebut sebagai bentuk

sekolah berkategori sedang tahap ketiga...225 TABEL 4.38 Hasil pre-test dan post-test uji coba lebih luas sekolah berkategori kurang.. tahap pertama...226 TABEL 4.39 Hasil

penumpang secara positif sehingga semakin besar nilai treatment experience, price knowledge, price expectation, dan price information akan membuat nilai

Dimana dengan Dreamweaver MX kita dapat mudah membuat suatu situs yang menarik dengan bahasa PHP dan HTML, karena didalam Dreamweaver terdapat tools-tools yang memudahkan kita

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pekerja Remaja terhadap Penyakit Menular Seksual Serta Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya hubungan seks

Dengan metode kepustakaan dan browsing di internet diharapkan dapat membantu dalam penulisan ini.Berdasarkan hasil perhitungan yang dilihat dari peningkatan Nilai Aktiva Bersih per