ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Studi Tentang Pembelajaran Gamelan Degung II di
Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI bertujuan untuk memberikan gambaran
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9
A. Pembelajaran Seni ... 9
B. Strategi Pembelajaran Seni ... 14
C. Komponen Pembelajaran ... 19
1. Tujuan pembelajaran ... 20
2. Materi pembelajaran ... 20
3. Kegiatan pembelajaran ... 21
4. Metode pembelajaran ... 21
5. Media pembelajaran ... 24
6. Sumber Belajar ... 27
7. Evaluasi pembelajaran ... 28
D. Gamelan degung ... 28
1. Latar Belakang Gamelan Degung ... 28
2. Nama dan Fungsi Waditra Gamelan Degung ... 31
3. Fungsi gamelan degung ... 35
4. Tehnik Penyajian Gamelan Degung ... 35
5. Jenis-jenis Tabuhan Bonang ... 36
6. Laras ... 37
D. Definisi Oprasional ... 46
vii
F. Tehnik pengumpulan data ... 47
G. Analisi Data ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51
1. Konsep Pembelajaran Gamelan Degung ... 51
2. Strategi Pembelajaran Gamelan Degung ... 53
B. Pembahasan dan Analisis ... 86
1. Konsep pembelajaran Gamelan Degung II ... 86
2. Strategi Pembelajaran Gamelan Degung II ... 91
a. Model Pembelajaran Gamelan degung II ... 91
b. Pendekatan pembelajaran Gamelan Degung II ... 100
c. Metode Pembelajaran Gamelan Degung II ... 101
d. Strategi Menumbuhkan Motivasi ... 106
3. Pemanfaatan media tiruan ... 108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 115
A. Kesimpulan ... 115
B. Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 118
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1 Konsep, Fungsi dan Ruang Lingkup Belajar Pendidikan Seni ... 12
Tabel 2. 2 Pengelompokan Media Pembelajaran ... 26
Tabel 2. 3 Pembagian Waditra Gamelan Degung ... 31
Tabel 4. 1 Metode-metode Pembelajaran Gamelan Degung ... 105
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Skema Seni Dalam Pendidikan ... 13
Gambar 2. 2 waditra bonang ... 32
Gambar 2. 3 Waditra jenglong ... 32
Gambar 2. 4 Waditra saron ... 33
Gambar 2. 5 Waditra peking ... 33
Gambar 2. 6 Waditra kempul dan goong ... 34
Gambar 2. 7 Waditra kendang dan kulanter ... 34
Gambar 3. 1 Peta Lokasi Kampus UPI ... 40
Gambar 3. 2 Desain Penelitian pembelajaran Gamelan Degung ... 42
Gambar 4. 1 Mahasiswa ketika membaca dan menghapal partitur lagu ... 58
Gambar 4. 2 Kegiatan mahasiswa ketika menggunakan media tiruan waditra bonang ... 59
Gambar 4. 3 Kelompok 1 dan kelompok 2 yang menyanyikan waditra bonang dengan accapela ... 60
Gambar 4. 4 Mahasiswa mempraktekan melodi saron pada media tiruan ... 61
Gambar 4. 5 Kelompok 1 sampil di depan dan kelompok lain pada media tiruan ... 64
Gambar 4. 6 Mahasiswa sedang bermain waditra saron ... 66
Gambar 4. 7 Penggunaan metode tutor sebaya dalam perkuliahan ... 73
Gambar 4. 8 Kelompok 1 yang sedang melakukan tes ... 78
Gambar 4. 9 konsep pembelajaran gamelan degung ... 88
Gambar 4. 10 syntax pembelajaran gamelan degung... 93
Gambar 4.11 para mahasiswa bersama-sama menganalisis dan membaca partitur lagu ... 94
Gambar 4. 12 kelompok satu dan kelompok du mengimitasi melodi gamelan degung dengan accapela ... 95
Gambar 4. 13 penerapan melodi pada media tiruan ... 96
Gambar 4. 14 mahasiswa praktek pada media gamelan degung dan mahasisa lain pada media tiruan ... 96
Gambar 4. 15 Gambar waditra bonang ... 110
Gambar 4. 16 Gambar waditra tiruan bonang ... 110
Gambar 4. 17 Gambar waditra saron ... 111
x
DAFTAR PARTITUR
Halaman
Partitur 4. 1 Lagu manintin ... 54
Partitur 4. 2 Melodi waditra jenglong lagu manintin ... 60
Partitur 4. 3 Partitur waditra saron lagu manintin ... 65
Partitur 4. 4 Lagu Larkili ... 68
Partitur 4. 5 Partitur kawih larkili (kaseian) ... 70
Partitur 4. 6 Litik kawih larkili (kasenian) ... 71
Partitur 4. 7 Melodi jenglong lagu larkili ... 74
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Pedoman wawancara untuk dosen ... 120
Lampiran 2: data hasil wawancara ... 122
Lampiran 2: Pedoman wawancara untuk mahasiswa... 125
Lampiran 3: Pedoman observasi ... 126
Lampiran 4: Partitur-partitur materi gamelan degung ... 127
Lampiran 5: Dokumentasi visual pembelajaran gamelan degung ... 133
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik, interaksi tersebut merupakan salah satu proses dalam membelajarkan
peserta didik. Dalam upaya membelajarkan peserta didik agar terjadi interaksi
yang optimal dan bermakna, maka dipandang perlu berbagai inovasi dalam
pembelajaran yang dikembangkan, sehingga interaksi yang terjadi akan lebih
efektif dalam menunjang proses pembelajaran. Berbicara tentang pengembangan
inovasi dalam mengajar, maka akan mengkaji tentang gaya mengajar seorang
pendidik di dalam kelas, karena seutuhnya, pengembangan inovasi mengajar,
yaitu pengembangan konsep dan strategi pembelajaran dilakukan oleh seorang
pendidik, dengan berbagai pendekatan yang digunakan. Hal ini dikarenakan
pendidiklah yang lebih mengetahui keadaan di lapangan, dan pendidik pulalah
yang lebih memahami metode dan cara apa yang perlu diterapkan dalam proses
pembelajaran, sehingga tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran dapat
tercapai dengan maksimal.
Salah satu kegiatan pembelajaran seni karawitan Sunda adalah pembelajaran
gamelan degung. Gamelan degung selain sebagai jenis kesenian tradisional namun
juga sebagai media pembelajaran. Gamelan degung sebagai salah satu jenis
kesenian tradisional merupakan kesenian yang berasal dari tanah Pasundan dan
menjadi sebuah identitas musik di daerah Jawa Barat, kesenian ini lahir hasil dari
pemikiran para seniman Sunda yang diwariskan pada kita sampai saat ini, kiranya
kesenian tersebut perlu kita lestarikan sebagai salah satu kekayaan seni yang kita
miliki.
Dalam pembelajaran gamelan degung, dipandang perlu berbagai inovasi dan
konsep pembelajaran yang efektif dan menarik, karena pembelajaran gamelan
degung merupakan pembelajaran yang lebih identik dengan kegiatan praktek
2
gamelan degung memerlukan alat atau media pembelajaran yaitu seperangkat
gamelan degung.
Proses Pembelajaran ini merupakan salah satu cara efektif dalam rangka
menginformasikan ruang lingkup permasalahan terkait dengan gamelan degung,
bahkan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran gamelan degung dapat
melestarikan kesenian ini, karena telah kita sadari bersama dimasa sekarang, para
generasi muda kita lebih sering mendengarkan dan mempelajari musik barat
ketimbang musik daerahnya sendiri, namun setidaknya dengan dimasukanya
materi gamelan degung dalam proses pembelajaran, memberikan informasi dan
pengetahuan kepada peserta didik tentang kesenian gamelan degung yang
merupakan kesenian khas masyarakat Jawa Barat.
Jurusan Pendidikan Seni Musik, yang berada dibawah naungan Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) UPI, merupakan salah satu jurusan
kependidikan seni yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran gamelan
degung, mata kuliah gamelan degung ini tercantum dalam kurikulum sebagai
salah satu mata kuliah wajib. Dalam kurikulum UPI 2010, mata kuliah gamelan
degung berada dalam Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI pada semester tiga dan
semester empat. Pada semester tiga yaitu gamelan degung satu dan pada semester
empat gamelan degung dua. Bahkan tidak hanya gamelan degung saja yang
dipelajari, dari sekian banyak gamelan yang ada di Indonesia, Jurusan Pendidikan
Seni Musik UPI juga mempelajari gamelan Jawa, gamelan Sunda yang di
dalamnya termasuk gamelan degung dan gamelan pelog salendro juga gamelan
Bali.
UPI merupakan kampus pendidikan, yang di dalamnya melaksanakan kegiatan
keilmuan di bidang pendidikan dan non pendidikan, dengan mayoritas yang
dilaksanakan di lembaga tersebut adalah bidang pendidikan dalam berbagai
jurusan dengan ragam keilmuan di dalamnya. Salah satu diantaranya yaitu Jurusan
Pendidikan Seni Musik. Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI, merupakan Jurusan
yang menyelenggarakan kegiatan keilmuan musik dalam bidang pendidikan seni,
3
memberikan ilmu yang didapatnya dari proses perkuliahan kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
Maka dari hal tersebut, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI dalam
proses pembelajaran gamelan degung, tidak hanya mendapatkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan saja, tapi mempelajari juga ilmu-ilmu pedagogik
tentang cara memberikan materi-materi yang diberikan oleh dosen di kelas untuk
kembali diberikan lagi pada siswa dalam proses pembelajaran kelak di lapangan.
Namun selain itu, di lapangan mahasiswa lulusan Seni Musik UPI juga
memiliki tuntutan sebagai profesional atau seniman. Hal ini tentu saja karena
jurusan ini memang kompeten untuk menghasilkan calon-calon pendidik dan
kependidikan dalam bidang seni musik juga menghasilkan calon-calon seniman.
Di lapangan, Masyarakat menganggap bahwa mahasiswa lulusan musik mahir
memainkan musik, tanpa melihat latar belakang musik yang ditekuni oleh
mahasiswa tersebut, Masyarakat beranggapan bahwa mahasiswa musik mahir
dalam bermain musik. Maka dari itu, dalam proses pembelajaranyapun diperlukan
konsep dan strategi untuk menghasikan lulusan mahasiswa yang berkualitas.
Dalam proses pembelajaran gamelan degung di Jurusan Pendidikan Seni
Musik UPI, memiliki dua perangkat gamelan degung sebagai sarana dan media
dalam proses pembelajaran, melihat rasio pembelajaran yang ada pada mata
kuliah gamelan degung dirasa tidak refresentatif, karena alat atau media yang
tersedia tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang ada, namun uniknya, hal
tersebut tidak menghambat dalam proses pembelajaran di kelas, karena dosen
bersangkutan yang mengajar gamelan degung mengembangkan konsep dan
strategi dalam proses pembelajaran dengan menggabungkan teori, media tiruan
sebagai media pembantu dalam proses pembelajaran yang dimodifikasi
sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif.
Salah satu contoh pembelajaran gamelan degung ini berjalan dengan efektif
yaitu, Uus Karwati mampu memanipulasi keadaan yang tidak mendukung dalam
proses pembelajaran gamelan degung karena keterbatasan media, dengan
penerapan media bantu yang berupa media tiruan gamelan degung dan konsep
4
dengan efektif, dan semua mahasiswa dapat belajar dengan merata tanpa harus
diam menunggu kesempatan menggunakan media asli gamelan degung karena
adanya media bantu yang berupa media tiruan gamelan degung tersebut. Selain
itu, dengan penerapan media tiruan ini, Uus Karwati dapat mengefisienkan waktu
yang tersedia, karena mahasiswa yang tidak kebagian memainkan media asli
gamelan degung dapat bermain dan berlatih dengan media tiruan dan melodi
dinyanyikan secara accapela, sehingga materi yang dipelajari dapat tercapai oleh
semua mahasiswa dengan merata dan tepat waktu.
Di dalam proses pembelajaran gamelan degung di Jurusan Pendidikan Seni
Musik UPI, tidak hanya belajar tentang menabuh gamelan saja, tetapi mempelajari
juga tentang vokalnya yaitu kawih dan belajar tentang memainkan suling. Suling
ini digunakan juga oleh Uus Karwati sebagai media pembelajaran dalam
membaca notasi yang ada pada tiap-tiap melodi waditra gamelan degung yang
akan ditabuh. Hal ini tentu saja menjadi nilai lebih karena mahasiswa akan
mendapatkan banyak pengetahuan dan berbagai ketrampilan dalam satu mata
kuliah.
Berbicara tentang proses pembelajaran, maka ada satu hal yang selalu
diberikan oleh setiap pendidik dalam proses pembelajaran kepada peserta
didiknya yaitu motivasi. Setiap pendidik selain memberikan ilmu dan ketrampilan
kepada peserta didiknya, pasti selalu menyelipkan sebuah motivasi untuk
mendorong semangat anak didiknya, dan uniknya, di dalam proses pembelajaran
gamelan degung, Uus Karwati memberikan motivasi yang berdampak positif dan
membangun kepada mahasiswanya, entah itu motivasi secara keras atau tegas dan
motivasi secara lembut sehingga mahasiswa lebih semangat untuk belajar dan
berlatih, inilah salah satu hal yang ingin penulis teliti lebih lanjut mengenai
strategi memotivasi mahasiswa di kelas.
Selain strategi untuk memotivasi, di dalam proses pembelajaran, srategi
pemilihan materi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting, karena materi
pembelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
5
pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman lainya. Materi pembelajaran
yang diterima siswa harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi
setiap perkembangan yang akan terjadi dimasa depan.
Oleh karena itu, materi pembelajaran merupakan salah satu unsur inti yang ada
di dalam kegiatan pembelajaran. Begitupun dengan materi ajar yang digunakan
dosen gamelan degung pada mata kuliah gamelan degung di Jurusan Pendidikan
Seni Musik UPI, sejatinya harus memperhatikan kebutuhan mahasiswanya yang
kelak akan terjun di lapangan secara langsung dalam proses pembelajaran dengan
posisi sebagai pendidik, tentu saja materi ajar tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan kelak di lapangan. Oleh karena itu penulis lebih lanjut ingin meneliti
bagaimana strategi dosen menentukan bahan ajarnya, tentu saja dengan bahan ajar
yang sudah di tentukan akan muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan menyangkut
bagaimana materi tersebut di ajarkan dan bagaimana pula metode strategi
mengajar untuk materi ajar tersebut.
Melihat dari potensi dosen perkuliahan gamelan degung, keadaan mahasiswa
dan beberapa uraian di atas, maka penelitian ini perlu dilakukan disebabkan setiap
dosen memiliki karakter tersendiri dalam mengajarnya, begitupun dengan dosen
gamelan degung di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI yang memiliki gaya
mengajar yang unik, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa
media tiruan gamelan degung, selain itu dengan berbagai inovasi pembelajaran
yang dikembangkan dan diterapkan, sehingga penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui tentang konsep pembelajaran yang terjdi pada mata kuliah Gamelan
degung II di jurusan pendidikan seni musik UPI, serta mencari tau bagaimana
strategi, metode, langkah-langkah, pendekatan model dan relevansi dengan bahan
ajar yang digunakan oleh dosen bersangkutan dalam mengajarkan Gamelan
degung II pada mahasiswanya. Selain itu, minimnya buku sumber yang
menerangkan tentang pembelajaran gamelan degung dengan berbahasa Indonesia,
maka penelitian ini perlu dilakukan.
Maka dari itu penulis mengangkat judul “STUDI TENTANG
PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG 2 DI JURUSAN PENDIDIKAN
6
digunakan dalam pembelajaran gamelan degung, sehingga dengan penelitian
pembelajaran ini dapat ditemukan metodologi pembelajaran yang tepat guna,
efektif dan efisien, sehingga memiliki konstribusi positif pada referensi khasanah
pendidikan seni musik daerah khususnya dan umumnya bagi masyarakat luas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan di atas,
Studi tentang Pembelajaran Gamelan Degung 2 di Jurusan Pendidikan Seni Musik
UPI, teridentifikasi beberapa masalah yang muncul dan menjadi fokus penelitian
ini. Berawal dari sebuah proses pembelajaran gamelan degung 2 di Jurusan
Pendidikan Seni Musik UPI, yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2013-2014, penelitian ini lebih difokuskan pada konsep yang di aplikasikan oleh
dosen pengampu mata kuliah gamelan degung dalam proses pembelajaran. Selain
hal tersebut, strategi yang digunakan menjadi bahasan utama dalam penelitian ini,
karena adanya aspek-aspek kegiatan pembelajaran yang sistemik dan sistematik
untuk dikaji, terutama terkait dengan model, pendekatan, metode, tekhnik beserta
pemanfaatan media tiruan yang digunakan sebagai media bantu dalam proses
pembelajaran gamelan degung di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka peneliti membuat rumusan masalah yaitu bagaimana proses
pembelajaran pada mata kuliah Gamelan Degung 2 di Jurusan Pendidikan Seni
Musik UPI? Agar masalah yang dipaparkan lebih spesifik, maka disusun beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pembelajaran yang diaplikasikan dalam proses
pembelajaran Gamelan Degung 2 di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI?
2. Bagaimana strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
Gamelan Degung 2 di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI?
3. Bagaimana pemanfaatan media tiruan dalam pembelajaran gamelan degung 2
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan
yang terdapat dalam penelitian, seperti:
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskipsikan dan memperoleh gambaran tentang metodologi
pembelajaran Gamelan Degung pada mata kuliah Gamelan Degung 2 di Jurusan
Pendidikan Seni Musik, FPBS UPI.
2. Tujuan Khusus
Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metodologi
pembelajaran gamelan degung, agar mendapatkan data yang faktual, terutama
masalah-masalah sebagai berikut:
a. Konsep pembelajaran yang diaplikasikan dalam pembelajaran Gamelan
Degung 2 di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI
b. Strategi Pembelajaran Gamelan Degung 2 di Jurusan Pendidikan Seni
Musik UPI.
c. Pemanfaatan media tiruan sebagai media bantu dalam pembelajaran
gamelan degung 2 di jurusan pendidikan seni musik UPI.
E. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak-pihak yang terkait diantaranya:
1. Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan wawasan luas sehingga dapat dijadikan
pengalaman yang lebih berguna baik dimasa sekarang maupun dimasa
yang akan datang, selain itu mendapatkan pengalaman empirik dalam
pengkajian pembelajaran seni.
b. Mengetahui secara langsung mengenai proses pembelajaran Gamelan
Degung 2 di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI.
2. Dosen
Memberikan manfaat serta motivasi untuk terus mencari dan menciptakan
8
degung serta menjadi bahan refleksi bagi pengajar yang mengharapkan adanya
inovasi pembelajaran yang lebih baik serta tepat guna.
3. Mahasiswa
Memberikan tambahan sumber atau literatur tentang pembelajaran gamelan
degung.
4. Jurusan Pendidikan Seni Musik
Sebagai dokumentasi fisik untuk melengkapi dan menambah data tentang
Pembelajaran gamelan degung.
5. Masyarakat umum
Diharapkan setelah membaca hasil penelitian ini dapat memperoleh informasi
atas data tidak langsung tentang pembelajaran Gamelan Degung di Jurusan
Pendidikan Seni Musik UPI.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Bab 1 Pendahuluan, berisi tentang: latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisasi skripsi.
b. Bab 2 kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Dalam kajian pustaka
membahas teori-teori tentang: pembelajaran seni, strategi pembelajaran seni,
komponen pembelajaran dan gamelan degung.
c. Bab 3 metode penelitian, berisi tentang: lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi oprasional, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen, tekhnik pengumpulan data, dan analisis data
d. Bab 4 hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang: pengolahan atau
analisis data, dan pembahasan atau analisis temuan.
e. Bab 5 simpulan dan saran berisi tentang: sajian penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil temuan penelitian.
f. Daftar pustaka, dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang proses pembelajaran gamelan degung II di
Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI, yang terfokus pada konsep, strategi dan
pemanfaatan media bantu dalam pembelajaran. Dalam perkuliahan gamelan
degung II yang di dalamnya mempelajarai materi lagu-lagu ageung, dosen
bersangkuan menggunakan konsep penularan seni dan konsep pemfungsian seni.
Konsep penularan seni dikaitkan dengan mahasiswa yang akan berperan sebagai
pelatih, entah sebagai pelatih ekskul di sekolah ataupun di luar sekolah,
sedangkan konsep pemfungsian seni terkait dengan kebutuhan mahasiswa yang
akan menjadi seorang tenaga pengajar di kelas.
Konsep pembelajaran gamelan degung dapat teruraikan menjadi dua, yaitu
teori dan praktek. Dalam teori, teridiri dari pedagogik yang berisi tentang
nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai-nilai-nilai budaya juga etika, dan program mata kuliah gamelan
degung II yang berisi materi tentang lagu ageung, yang di dalamnya di sesuaikan
dengan kurikulum dan silabus yang disusun sebelumnya. Sedangkan dalam
praktek terdiri dari kegiatan apresiasi, bermain gameln degung dan berkreasi.
Kegiatan pemberian teri dan praktek tersebut merupakan input yang diberikan
berupa APK (Apektik, Psikomotor dan Kognitif), input tersebut di antarkan oleh
sebuah kegiatan pembelajaran yang berupa proses pembelajaran gamelan degung,
dimana proses tersebut diselaraskan dengan konsep dan strategi yang mendukung
dalam pembelajaran. Dan Outpun dari pembelajaranyapun berupa APK (Apektik,
Psikomotor dan Kognitif)
Strategi merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran, seperti
diketahui bahwa Pembelajaran gamelan degung merupakan pembelajaran yang
identik dengan kegiatan praktek, oleh karena itu memerlukan strategi yang
disesuaikan dengan mata kuliah yang dipelajari. Strategi tersebut dibantu dengan
116
Dalam pembelajaran gamelan degung, jumlah wadira yang dipelajari lebih dari
satu waditra melainkan berjumlah sekitar 7 waditra. Dalam mengajarkan 7 waditra
tersebut, dosen bersangkutan tidak secara langsung memainkan satu karya yang
akan dipelajari dengan langsung memainkan 7 waditra semuanya secara
bersamaan, namun pembelajaran lebih di khususkan pada satu demi satu waditra
yang ada, dimulai dari mempelajari waditra bonang secara bersama-sama dengan
konsep yang telah di paparkan di awal, selanjutnya saron 1 saron 2, dan sampai
goong dan kendangnya, termasuk suling dan vokalnya juga, sehingga dengan
demikian, para mahasiswa dapat menguasai semua waditra yang ada dengan baik.
Setelah semua waditra telah dikuasi, maka kegiatan pembelajaran lebih di arahkan
atau difokuskan pada sebuah konsep yaitu memainkan lagu secara keseluruhan
atau secara deduktif (umum).
Dari konsep dan pendekatan di atas, maka konsep dan metode tersebut
dituangkan kedalam metode pembelajaran. Metode-metode yang digunakan antara
lain: ceramah, demonstrasi, penugasan, analisis, peniruan, drill/latihan, kerja
kelompok, dan tutor sebaya.
Dalam perkuliahan gamelan degung II ini, selain menggunakan media berupa
gamelan degung, tapi menggunakan juga media bantu berupa media tiruan
gamelan degung. Media tiruan ini memiliki manfaat, diantaranya:
1. Memberikan inovasi dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran
menjadi tidak monoton
2. Dapat mengefektifkan waktu dalam pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai dapat terwujud dengan maksimal
3. Media ini simpel dan dapat dibawa keman-mana sehingga peserta didik dapat
belajar dimanapun dan kapanpun
4. Media ini memberikan manfaat utama untuk membiasakan posisi tangan
pada waditra sesungguhnya, dan
5. Melatih peserta didik untuk terbiasa dan membiasakan membaca partitur
Dari penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menyimpulkan,
117
walaupun adanya keterbatasan media, sehingga dengan demikian dapat
mengefisienkan waktu yang ada, dan mempercepat ketercapaian materi yang
sedang dipelajari.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, agar proses pembelajaran
gamelan degung ini lebih baik, dengan diciptakanya inovasi-inovasi dalam
pembelajaran gamelan degung, maka dengan kerendahan hati peneliti ingin
memberikan rekomendasi saran dan masukan untuk:
1. Para Dosen gamelan degung agar senantiasa selalu mencari, membuat dan
mengembangkan konsep, dan strategi dalam belajar, yang berupa
inovasi-inovasi terbaru dalam pembelajaran sehingga dapat mengefektifkan proses
pembelajaran gamelan degung.
2. Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI agar senantiasa selalu membuat aturan
yang memihak pada kepentingan mahasiswa, satu contoh, jadwal latihan
kampus yang seharusnya ditingkatkan, sehingga para mahasiswa memiliki
kesempatan latihan dikampus dalam waktu yang maksimal, apalagi dengan
materi yang ada yang banyak pasti memerlukan waktu latihan yang banyak
pula.
3. Pemerintah pusat maupun daerah agar membantu melestarikan kesenian
tradisional dengan terus mengembangkan dan melindungi keberadaan
kesenian tradisional pada tiap masing-masing daerahnya sehingga tidak
musnah.
4. Seluruh mahasiswa agar selalu peka dengan rasa tanggung jawab pada
DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius
Budiwati dan Milyartini. (2001). Belajar Pembelajaran Seni Musik. Bandung
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran: Rineka Cipta
Dahar, Wilis. (2006). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Eggan dan Kauchak. (2012). Strategi Dan Model Pembelajaran. Jakarta: PT Indeks
Faturrohman dan Sutikno. (2010). Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama
Martadinata, Juju Sain. (1987). Sekar Gending Degung 1. Bandung: Mitra Buana
Natapraja, Iwan. (2003). Sekar Gending, Bandung: Karya Cipta Lestari
Pamadi, Hajar. (2007). Pendidikan Seni Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Sopandi, Atik. (1975). Dasar-dasar Karawitan Sunda. Bandung: Lembaga Kesenian Bandung
Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar Dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Posdakarya
Supanggah, Rahayu. (2002). Botekan Karawitan. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia
Sutikno, Sobry. (2013). Belajar Dan Pembelajaran. Lombok: Holistika
Sadiman, Arif, at all. (2005). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sanjiwa, Wina. (2010). Rencana Dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group
Soehardjo. (2011). Pendidikan Seni. Malang: Bayu Media Publishing
Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Posda Karya
119
Yukarya, Oya. (2011). Pengetahuan Dan Praktek Gamelan Degung, Bandung: CV. Bintang Warliartika