• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOLID-PHASE SPECTROPHOTOMETRY DAN APLIKASINYA UNTUK STUDI SPESIASI DAN SIRKULASI DINAMIS KROMIUM PADA AIR ALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SOLID-PHASE SPECTROPHOTOMETRY DAN APLIKASINYA UNTUK STUDI SPESIASI DAN SIRKULASI DINAMIS KROMIUM PADA AIR ALAM."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Drs. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D. lahir di Boyolali, 04 September 1968. Pria yang memiliki NIP 196809041994031001 adalah staf Pengajar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. Riwayat pendidikan tinggi adalah tahun 1992 lulus sarjana (S-1) di Universitas Sebelas Maret untuk bidang ilmu: Pendidikan Kimia, lulus Magister (S-2) pada tahun 1998 di Universitas Gadjah Mada untuk bidang ilmu: Ilmu Kimia (Analitik), gelar Doktor (S-3) bidang ilmu: Analytical Chemistry berhasil diperolehnya dari Kyushu University, Jepang pada tahun 2012. Judul dan ringkasan Disertasi disajikan dalam 2 (dua) versi bahasa Indonesia dan English sebagai berikut.

SOLID-PHASE SPECTROPHOTOMETRY DAN APLIKASINYA UNTUK STUDI SPESIASI DAN SIRKULASI DINAMIS KROMIUM PADA AIR ALAM. Proses sirkulasi hidrologis dari kromium sangat bergantung pada bentuk fisikokimianya. Informasi tentang konsentrasi kromium total sering tidak cukup untuk memprediksi dampak lingkungan dari kromium, karena perbedaan toksisitas, mobilitas dan sifat-sifat lainnya dari spesies kromium yang berbeda. Misalnya, Cr(III) adalah salah satu elemen yang dibutuhkan untuk manusia dan hewan, sedangkan Cr(VI) bersifat toksik dan karsinogenik. Kedua spesies kromium juga memiliki interaksi yang berbeda dengan organisme hidup. Oleh karena itu, analisis spesiasi kromium terlarut pada air alam sangat penting, akan tetapi tingkat konsentrasinya biasanya lebih rendah dari batas deteksi metode konvensional yang memerlukan beberapa langkah pemisahan dan/atau pra-konsentrasi.

Dalam Bagian 1, solid-phase spektrophotometry (SPS), yang merupakan pengukuran spektrofotometri langsung dari fase padat yang telah menyerap komponen sampel, telah dikembangkan untuk penentuan kadar Cr(VI) dalam skala mikro dengan menggunakan diphenylcarbazide (DPC) sebagai zat pewarna. Penggunaan tiga lensa dapat memfokuskan sinar cahaya datang dan mengumpulkan cahaya yang tersebar oleh fase padat dalam cell, dan penggunaan black flow-through cell dengan diameter 1,5 mm bisa mengurangi jumlah resin penukar ion yang diperlukan sampai 0,06 g, dan sensitivitas yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan 20-cm3 volume sampel. Sistem

pengoperasian yang menguntungkan dan karakteristik kinerja dari prosedur perbaikan metode SPS memungkinkan untuk menentukan Cr(VI) pada skala sub-µg dm-3 hingga µg dm-3 pada air alam dalam 20 menit tanpa langkah

pra-konsentrasi. Penerapan SPS untuk penentuan Cr(VI) telah dilaporkan. Metode ini sederhana dan mudah.

Dalam Bab 1, Bagian 2, karakteristik kinerja dari perbaikan prosedur SPS memungkinkan untuk mempelajari mekanisme regulasi konsentrasi Cr(III) dan Cr(VI) yang terlarut dan perilakunya pada air alam dan untuk menjelaskan sirkulasi dinamisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi oksik, laju pencucian mineral kromit yang mengandung Cr(III) lebih tinggi pada kondisi basa dibandingkan dengan kondisi asam. Pada reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) mengikuti persamaan,-d [Cr (VI)] / dt = [H+]a [Cr(VI)] [DOC]b dengan a = 0 pada

pH <4 dan a = -1 pada pH> 4,5. Studi ini juga menyarankan bahwa spesies Cr(III) dalam sampel air tidak berada dalam bentuk terlarut, tetapi dalam bentuk yang teradsorpsi pada sedimen sungai di dalam air alam. Cr(III) teradsorpsi pada sedimen sungai pada pH 5 dan 9.

(2)

tinggal air kran. Kehadiran zat organik alamiah akan menurunkan konsentrasi klorin dengan efektif dan hasil oksidasi Cr(III) yang dihasilkan. Analisis spesiasi Cr terlarut dalam air kran selama proses klorinasi diperlukan untuk menilai risiko kesehatan bagi konsumen secara tepat. Metode pengembangan SPS dalam studi ini akan menjadi alat yang efektif untuk tujuan tersebut.

Dengan menggunakan data yang diperoleh dari pengembangan metode SPS, informasi yang signifikan berkaitan dengan kromium dan sirkulasi dinamis yang terjadi secara alamiah pada skala konsentrasi yang sangat rendah, yaitu µg dm-3 atau skala yang lebih rendah dalam air alam dan air terklorinasi, yang yang relatif lebih murah dapat dicapai seiring dengan ide dasar yang ditunjukkan pada tesis ini, yang akan memungkinkan aplikasi SPS untuk skala yang lebih luas khususnya untuk analisis unsur dalam skala runutan.

SOLID-PHASE SPECTROPHOTOMETRY AND ITS APPLICATION TO THE STUDY ON SPECIATION AND DYNAMIC CIRCULATION OF CHROMIUM IN NATURAL WATER. The hydrological circulation processes of chromium strongly depend on its physicochemical forms. Information about the total chromium concentrations is often insufficient to predict the environmental impact by chromium, because of the differences in toxicity, mobility and other properties of the different chromium species. For example, Cr(III) is one of the essential trace elements for both human and animals, whereas Cr(VI) is toxic and carcinogenic. These two forms of chromium species also have different interactions with living organisms. Therefore, the speciation analysis of dissolved chromium in natural component, has been developed for the microdetermination of Cr(VI) by employing diphenylcarbazide (DPC) as a coloring agent. The use of three lenses could focus the incident light beam and recover the light scattered by the solid phase in the cell, and the use of a narrow black-sided cell with a 1.5-mm diameter could reduce the amount of required ion-exchange material to 0.06 g, and therefore a higher sensitivity could be obtained using a 20-cm3 sample solution. The favorable

operation and performance characteristics of the improved procedure of the SPS method made it possible to determine Cr(VI) at sub-µg dm-3 to µg dm-3 levels in

natural water within 20 min without any preconcentration steps. The applicability of SPS for the Cr(VI) determination was reported. The present method is simple and easy.

(3)

equation, -d[Cr(VI)]/dt = [H+]a[Cr(VI)][DOC]b with a = 0 at pH < 4 and a = -1 at pH

> 4.5. This study also suggested that the Cr(III) species in water samples is not present in a dissolved form, but in the form of being adsorbed on river sediment in the natural water. Cr(III) is adsorbed on river sediments at both pH 5 and 9.

In Chapter 2, Part 2, the improved SPS method was also used for the study of the Cr(III) oxidation in tap water. Although the Cr species dissolved in tap water has been assumed to be Cr(VI), this is not exactly correct, because the Cr(III) oxidation kinetics are a function of the free chlorine concentration and the residence time of tap water. The presence of naturally occurring organics will rapidly decrease the concentration of the effective chlorine and the resulting Cr(III) oxidation rate. Speciation analyses of the dissolved Cr in chlorinated tap water are necessary to correctly assess the health risk to consumers. The SPS method developed in this study will be an effective tool for this purpose.

By using data obtained from the improved SPS method, significant information concerned with dissolved chromium and its dynamic circulation at naturally-occurring concentration levels, i.e. µg dm-3 or lower levels in natural and

chlorinated water, which was previously unavailable by other speciation methods, could be finally obtained.

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada konsep dasar dari teori komunikasi pemasaran terpadu oleh Schultz yakni berkomunikasi dengan sasaran mencipatkan dan menyokong hubungan jangka panjang dengan

Selanjutnya penggunaan struktur supra, struktur mikro, dan struktur makro yang digunakan penulis dalam wacana esai pada pelatihan menulis esai tingkat sekolah menengah

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar ekstrak, aktivitas antidiabetes dan antikanker ekstrak aseton kulit kayu bagian dalam beunying/BE, hamerang/HE,

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi&#34; rus kas yang mengambil

Disamping itu, terdapat berbagai hambatan yang menyebabkan Knowledge Management menjadi sulit untuk dapat diimplementasikan pada UKM, yaitu tidak adanya alat yang

tahunan, selebaran berita, surat pembaca (di surat kabar, majalah) dan karangan di surat kabar. 27 Dengan dokumentasi, peneliti mencatat tentang sejarah Pondok

Dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Kurikulum: Teori &amp; Praktik (2011), Idi memaparkan mengenai beberapa model pengembangan kurikulum, diantaranya: 1) model Ralp Tyler;

Karena ingin mengetahui pengaruh karateristik aliran fluida dan distribusi tekanan yang terjadi pada jaringan pipa, maka dengan alasan ini kami tertarik untuk