• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MARKET PLACE ACTIVITY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DI SMAN1 PARENGGEAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MARKET PLACE ACTIVITY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DI SMAN1 PARENGGEAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MARKET PLACE ACITIVITY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI DAN

BUDI PEKERTI DI SMAN1 PARENGGEAN

Ahmad Samidy

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : samidyahmad@gmail.com

ABSTRAK

Penggunaan Metode Pembelajaran Market place Activity Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai dan Budi Pekerti Di Sman I Parenggean.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi berpakaian sesuai syariat islam dengan menggunakan Metode Market Place Acitivity. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 yang berlokasi di SMAN 1 Parenggean. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan Metode Market Place Activity pada peserta didik SMAN 1 Parenggean. Hal ini dapat diketahui dengan grafik pencapaian yang selalu meningkat. Pada tahap awal (Pra Tindakan) dengan nilai rata-rata yaitu 56 dengan ketuntasan klasikal 23% mengalami peningkatan pada siklus I yaitu dengan rata-rata 80 dengan ketuntasan klasikal 83% dan lebih meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 85 dengan ketuntasan klasikal 88%.

Kata Kunci : Hasil Belajar PAI, Market Place Acitivity PENDAHULUAN

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekolompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Etimologi kata Pendidikan itu sendiri berasal dri Bahasa Latin yaitu Educare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti

“keluar”. Jadi, Pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau Tindakan dapat dianggap Pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudia perguruan tinggi, universitas atau magang.

(2)

Pembelajaran adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interkasi antara individu dan individu dengan lingkungannya.

Sebagian kecil orang tua memilih untuk Pendidikan home-schoolong, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang dapat mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Sehingga orang dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Rusmono (2014:10) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan pisikomotorik.

Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. “hasil belajar merupakan perilaku yang dapat diamati dan menunjukan kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan siswa yang merupakan perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu dapat diklasifikasikan dalam dimensi-dimensi tertentu” (Ahiri 2017, h. 18).

Diantara sekian metode yang dapat mendorong untuk peserta didik agar lebih aktif dan terampil adalah dengan pembelajaran kooperatif, yaitu dengan menggunakan metode Market Place Activity. Metode pembelajaran ini dapat menimbulkan terjadinya interaksi antara peserta didik sendiri sehingga mereka lebih mudah menentukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka bekerjasama menyelesaikan permasalahan dengan temannya. Dalam interaksi tersebut terjadi ketergantungan satu sama lain, saling membantu, saling menolong, dan saling memberi semangat untuk menjadi yang lebih baik.

Dalam metode Market Place Activity peserta didik dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dimana peserta didik akan belajar di dalam kelompok dan mengembangkan ide-idenya di dalam kelompok tersebut. Keberhasilan kelompok adalah tanggung jawab setiap peserta yang berada dikelompok tersebut, maka partisipasi dan kekompakan sangat diperlukan di dalam kelompok tersebut.

Dengan dasar ini, maka peneliti mengangkat sebuah penelitian tindakan kelas yaitu: Penggunaan Metode Market Place Activity dalam Meningkatkan hasil Belajar peserta didik pada Materi Berpakaian sesuai syariat islam Peserta didik Kelas X Sosial IV SMAN1 Parenggean . Harapannya adalah dengan Metode Market Place Activity, bisa dijadikan alternatif agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

METODOLOGI PENELITIAN

(3)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian, Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Menurut Susilo, dkk. (2022). PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru/calon guru yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap system, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran. Penelitian Tindakan kelas (PTK) adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklus (berdaur) oleh guru/calon guru di dalam kelas. Dikatakan demikian karena proses PTK dimulai dari tahapan perencanaan, Tindakan, pengamatan, dan refleksi untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi peningkatan kualitas pembelajaran.Menurut Suharsimi Arikunto (2016:42) ada empat tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan dan Refleksi pembelajaran.Menurut Suharsimi Arikunto (2016:42) ada empat tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan dan Refleksi.

Skema siklus penelitian tindakan kelas

Dari skema siklus di atas dapat dijelaskan proses yang akan di laksanakan, sebagai berikut :

1.Siklus 1

a.Perencanaan : pada tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah dan menetapkan pemecahan masalah tentang kurang nya minat peserta didik dalam pelajaran Pendidikan agama islam , peserta didik ada yang sibuk sendiri, kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai penunjang penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh Guru dan tidak ada feedback dari peserta didik pada saat penjelasan dari Guru. Dari permasalahan diatas peneliti melakukan perencanaan sebagai berikut :

1).Menyusun materi pelajaran Pendidikan agama islam dengan menggunakan metode market place activity.

2).Menyiapkan keperluan yang lain dimasukkan ke dalam materi pembelajaran.

(4)

b. Pelaksanaan : Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan silabus dan RPP yang dibuat dengan menggunakan metode market place acitivity.

2. Siklus II

Siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I yang masih belum berhasil.

Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.Pada siklus II ternyata memperoleh hasil yang diharapkan maka tidak dilanjutkan ke siklus III.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pelaksanaan Tindakan selama 2 siklus yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, diperoleh data bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan seperti table berikut:

Tabel 1 hasil belajar siklus I

No Nama Siswa Keterangan Nilai

post test

KKM Tuntas, Tidak tuntas 1 AKBAR ILYAS AYATULAH Meningkat 90 66 T

2 ALDI SABANI Meningkat 80 66 T

3 AMELIA PUTRI Meningkat 80 66 T

4 ANGGIE FATARIA Meningkat 80 66 T

5 CINTA LAURA Meningkat 90 66 T

6 DAFIT Meningkat 80 66 T

7 DANIL MULIADI Meningkat 60 66 TT

8 DEA SAFIRA Meningkat 90 66 T

9 DEWI ASTUTI Meningkat 60 66 TT

10 DUTA ADYTIA Tetap 60 66 TT

11 ERLIN NOOR AULIA Meningkat 90 66 T

12 FANDI EKA SAPUTRA Meningkat 90 66 T

13 HENDI Tetap 60 66 TT

14 INDRA PRATAMA Meningkat 90 66 T

15 JAZI LATURROHMAH Meningkat 90 66 T

16 JELITA ANA TASYA Meningkat 80 66 T

17 KAVA KARISNA S Meningkat 80 66 T

18 KELVIN DIANSYAH Meningkat 90 66 T

19 MUHAMMAD,S.A. NUR F Meningkat 90 66 T

20 MUHAMMAD RIDHO Meningkat 90 66 T

21 NABILA KHAIRUNISA Meningkat 80 66 T

22 NAILIL SILPIANI Meningkat 90 66 T

(5)

23 RENADA Meningkat 70 66 T

24 RENDRA Meningkat 90 66 T

25 RENDRA ANANDA P Meningkat 90 66 T

26 REVA AFRIYANTI Meningkat 80 66 T

27 REYHAN M DWI KARDO Meningkat 60 66 TT

28 RIDHO PRATAMA Meningkat 70 66 T

29 SAWITRI Meningkat 80 66 T

30 SERA HERLINA Meningkat 90 66 T

31 SITI RAHMA YANTI Meningkat 90 66 T

32 SRI WAHYU NINGSIH Meningkat 80 66 T

33 VINA ELVA RIANTI Meningkat 80 66 T

34 WIDIA RAHMADANI Meningkat 80 66 T

35 WIKA SERPAWINATA Meningkat 60 66 TT

Jumlah 2810 Tercapai Rata rata 80,28

Ketuntasan klasikal 83%

Dari hasil belajar pada table di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar menggunakan metode market place activity mencapai 83% yang pada pra siklus hanya sebesar 56%.Namun demikian pada siklus I ini belum sesuai yang peneliti harapkan yaitu keberhasilan diatas 85% maka peneliti lanjutkan pada siklus II. Adapun hasil belajar pada siklus II sebagai berikut :

Tabel 2 Hasil Pembelajaran Siklus II NO Nama Keterangan Nilai

PostTest

KKM Tuntas/

Tidak Tuntas 1 AKBAR ILYAS AYATULAH Meningkat 100 66 T

2 ALDI SABANI Meningkat 90 66 T

3 AMELIA PUTRI Tetap 60 66 TT

4 ANGGIE FATARIA Meningkat 90 66 T

5 CINTA LAURA Tetap 90 66 T

6 DAFIT Tetap 60 66 TT

7 DANIL MULIADI Meningkat 60 66 TT

8 DEA SAFIRA Tetap 90 66 T

(6)

9 DEWI ASTUTI Meningkat 80 66 T

10 DUTA ADYTIA Meningkat 60 66 TT

11 ERLIN NOOR AULIA Meningkat 100 66 T

12 FANDI EKA SAPUTRA Tetap 90 66 T

13 HENDI Meningkat 80 66 T

14 INDRA PRATAMA Tetap 90 66 T

15 JAZI LATURROHMAH Tetap 90 66 T

16 JELITA ANA TASYA Meningkat 90 66 T

17 KAVA KARISNA SAPAKAT Meningkat 80 66 T

18 KELVIN DIANSYAH Tetap 90 66 T

19 MUHAMMAD,S.A. NUR F Meningkat 100 66 T

20 MUHAMMAD RIDHO Meningkat 100 66 T

21 NABILA KHAIRUNISA Meningkat 90 66 T

22 NAILIL SILPIANI Tetap 90 66 T

23 RENADA Tetap 70 66 T

24 RENDRA Tetap 90 66 T

25 RENDRA ANANDA P Tetap 90 66 T

26 REVA AFRIYANTI Meningkat 90 66 T

27 REYHAN M DWI KARDO Meningkat 70 66 T

28 RIDHO PRATAMA Meningkat 80 66 T

29 SAWITRI Tetap 80 66 T

30 SERA HERLINA Tetap 90 66 T

31 SITI RAHMA YANTI Meningkat 100 66 T

32 SRI WAHYU NINGSIH Meningkat 90 66 T

33 VINA ELVA RIANTI Tetap 80 66 T

34 WIDIA RAHMADANI Meningkat 90 66 T

35 WIKA SERPAWINATA Meningkat 100 66 T

(7)

Jumlah 2990 Sangat Tercapai Rata-Rata 85,42

Ketuntasan Klasikal 88%

Dari hasil belajar pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar menggunakan metode market place activity mencapai 88% yang pada siklus I hanya sebesar 83%. Demikian pada siklus II ini sudah sesuai yang peneliti harapkan yaitu keberhasilan diatas 85% maka peneliti berhenti pada siklus II.

Grafik 1. Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal

Tabel 3. Perbandingan hasil belajar peserta didik menggunakan Market Place Activity siklus I dan siklus II

Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Metode Market Place Acitivity

Siklus I Siklus II

83% 88%

Baik Sangat Baik

Berdasarkan table di atas persentase hasil belajar peserta didik menggunakan metode market place activity pada siklus I masih 83% dengan kategori baik, sedangkan pada siklus II mencapai 88% dengan kategori sangat baik, hasil belajar peserta didik menggunakan metode market place activity meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 5%.

80%

82%

84%

86%

88%

Tes Akhir Siklus

I Tes Akhir Siklus

II Persentase Ketuntasan

Klasikal 83% 88%

Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal

(8)

Grafik 2. Ketuntasan Hasil Belajar secara Rata-Rata

Tabel 4. Hasil belajar peserta didik secara rata-rata

No. Data Rata-Rata

1. Tes Akhir Siklus I 80

2. Tes Akhir Siklus II 85

Berdasarkan hasil tabel di atas terlihat bahwa sebelum dilakukan siklus I Rata-rata hasil belajar sebesar 56, setelah dilakukan siklus I Rata-rata hasil belajar sebesar 80 dan Rata-rata hasil belajar pada siklus II adalah 85, sehingga ada peningkatan hasil belajar peserta didik dari sebelum perlakuan sampai siklus II.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode Market Place Activity untuk meningkatkan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti peserta didik SMAN 1 Parenggean, dapat peneliti kemukakan kesimpulan sebagai berikut: Penerapan metode Market Place Activity pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti mempermudah guru dalam mencapai tujuan belajar dan mengoptimalkan/menuntaskan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 83%, pada siklus II 88%. Nilai rata-rata hasil peserta didik juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu pada tahap siklus I sebesar 80, siklus II naik menjadi 85.

Hal ini berarti, target yang ditetapkan peneliti yaitu standar ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai ≥ 88 % dan secara individual nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik ≥ 66 sudah tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

75 80 85

Tes Akhir Siklus I Tes Akhir Siklus II

Ketuntasan Hasil Belajar Secara Rata-rata

(9)

Arifin, Zainal dan Setiawan Adhi. 2012. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta : Skripta Media Creative.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:Rineka Cipta.

Mulyasa, E.2002. School Based Curriculum. Bandung: Teens Rosdakarya.

Rusmono. 2014. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Susilo, H., Chotimah, H., & Sari, Y. D. (2022). Penelitian Tindakan Kelas. Media Nusa Creative (MNC Publishing).

Referensi

Dokumen terkait

Berarti yang dinamakan implementasi kurikulum 2013 pada pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran

Setelah dilaksanakan tindakan siklus I dengan menggunakan media Market Place Activity pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diikuti oleh 10

Menurut anda, seperti apa profil guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang baik?. Jawab:Guru PAI dan Budi Pekerti yang baik menurut saya yaitu

Berdasarkan latar belakang diatas, maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Penggunaan Metode Memory Skills Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi

Penelitian ini mengungkap sejauh mana guru dapat mengimplementasikan Kuri-kulum PAI dan Budi Pekerti 2013 jenjang SMA di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan

Bentuk keterpaduan penilaian dalam pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Nasima Kota Semarang yaitu guru PAI melakukan asesmen formatif pada

Faktor pendukung dalam penerapan metode Video Critic pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang dilakukan di SMA N 1 Wonosobo yaitu guru yang telah mampu menerapkan metode Video

Hasil belajar siswa, dan perbedaan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada siswa yang diajar menggunakan variasi mengajar Numbered Head Together NHT