• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Penyuluhan Hukum dan Sosialisasi Pembentukan Peraturan Desa di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Penyuluhan Hukum dan Sosialisasi Pembentukan Peraturan Desa di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 ABDIMAS Lectura FADIKSI-Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru Volume:1 Nomor: 1 Februari 2023 E-ISSN: - Penyuluhan Hukum dan Sosialisasi Pembentukan Peraturan Desa

di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar

Zulkarnain Noerdin, *Robert Libra, Silm Oktapiani Universitas Lancang Kuning

*robertlibra@unilak.ac.id ABSTRAK

Pemerintah desa membutuhkan pemahaman tentang standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang termaktub dalam tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan kepala Desa Tarai Bangun, diperoleh gambaran bahwa desa tersebut belum pernah menerbitkan peraturan desa. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya pembentukan peraturan desa. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan melalui metode ceramah dan diskusi terbuka di aula Desa Tarai Bangun pada tanggal 16 Nopember 2022.

Peserta kegiatan sosialisi dihadiri oleh 30 orang yang terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat umum. Berdasarkan hasil analisis angket, diperoleh peningkatan persentase pemahaman peserta sosialisasi terhadap dasar hukum peraturan desa sebelum pelaksanaan sosialisasi dan setelah pelaksanaan sosialisasi. Peningkatan pemahaman peserta sosialisasi berupa Dasar Hukum tentang Desa (100%), Dasar Hukum tentang Pedoman Pembentukan Perdes (97%), Dasar Hukum tentang Pemerintahan Daerah (100%), PP sebagai pelaksana UU tentang Desa (100%), Dasar Hukum tentang Peraturan Desa di Kabupaten Kampar (73%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang sosialisasi pembentukan peraturan desa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 di Desa Tarai Bangun Kampar telah terlaksana dengan sangat baik.

Kata Kunci: Pemahaman Dasar Hukum, Peraturan Desa, Permendagri Nomor 111 Tahun 2014

ABSTRACT

The village government needs an understanding of the standards set by the government concerning Technical Guidelines for Village Regulations. Based on the results of initial interviews with the head of Tarai Bangun Village, it was found that the village had never issued village regulations. Therefore, the purpose of this community service activity is to provide socialization regarding the importance of forming village regulations. The socialization activity was carried out through the lecture method and open discussion in the Tarai Bangun Village hall on November 16 2022. Participants in the socialization activity were attended by 30 people consisting of village officials, community leaders and the general public. Based on the the questionnaire analysis, it was found that there was an increase in the percentage of socialization participants' understanding of the legal basis of village regulations, before and after the the socialization activities. The increases were in the form of Legal Basis for Villages (100%), Legal Basis for Guidelines for Forming

(2)

Perdes (97%), Legal Basis for Regional Government (100%), Government Regulations as implementing Laws on Villages (100%), Legal Basis for Village Regulations in Kampar District (73%). Based on these results, it can be concluded that community service activities regarding the socialization of the formation of village regulations based on the Regulation of the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia Number 111 of 2014 in Tarai Bangun Kampar Village have been carried out very well.

Keywords: Legal Basis, Village Regulations, Indonesian Home Affairs Regulation Number 111 of 2014

PENDAHULUAN

Pemerintah desa berfungsi menjalankan roda Pemerintahan Desa. Pemerintah desa didalam pelaksanaan tugasnya dimonitor oleh Badan Permusyawaratan Desa. Tugas pokok pemberintah desa adalah memfasilitasi kebutuhan administrasi dan kebutuhan masyarakat lainnya. Implementasi pemerintahan desa merujuk pada asal usul dan adat istiadat tempatan yang diakui dalam sistim Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa dipimpin oleh Kepala Desa dan dibantu oleh Perangkat Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa mengatakan kepala Desa berwenang untuk membentuk dan membahas bersama Peraturan Desa Bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa. Inisiatif pembentukan Peraturan Desa bukan dari Kepala Desa saja, tetapi juga dapat berasal dari BPD.

Didalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah desa semestinya memiliki tata aturan yang jelas, dimana adat istiadat setempat dijadikan sebagai rujukan. Tanpa peraturan desa yang jelas dapat berdampak kepada kekacauan didalam penyelengaraan pemerintahan dan berbagai potensi konflik ditengah masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan tentang pemahaman peraturan perundangan yang mengatur adanya pembentukan peraturan desa merupakan hal yang mendesak.

Desa Tarai Bangun merupakan satu wilayah yang ada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Secara geografis, desa ini terletak di Kecamatan Tambang dengan luas wilayah 1.700 hektar dengan jumlah kepala keluarga 11.708. Daerah ini sebelumnya menjadi bagian dari Desa Kualu yang proses pemekarannya dimulai pada tahun 2002.

Meskipun secara historis desa ini telah lama berdiri, namun penyesuaian terhadap peraturan perundangan dan pemerintahan relatif lambat. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan

(3)

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa.

Dari kegiatan analisis tersebut, tim dosen Fakultas Hukum, Universitas Lancang Kuning berinisiatif untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan sosialisasi Peraturan Desa. Kegiatan pengabdian tersebut dirumuskan dengan judul “Penyuluhan Hukum dan Sosialisasi Pembentukan Peraturan Desa di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar.”

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan beberapa pendekatan yakni, pemaparan materi (ceramah) dan dialog yang bertujuan memberikan penyuluhan tata aturan pemerintahan dan membedah urgensi Pembentukan Peraturan Desa. Rujukan utama kegiatan ini adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa. Meskipun demikian, tim pengabdian memaparkan rujukan lain yang terkait dengan peraturan tersebut untuk memberikan pemahaman komprehensif peserta yang hadir.

Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh 3 orang dosen pada Fakultas Hukum, Universitas Lancang Kuning. Adapun anggota tim yang terlibat dan uraian tugas yang dilakukan tertera pada tabel 1.

(4)

Tabel 1. Pelaksana Kegiatan Sosialisasi dan Uraian Tugas

No Nama Fakultas/Prodi Kepakaran Uraian tugas

1 H. Zulkarnaen Noerdin, S.H., M.H.

Hukum/Ilmu Hukum

Hukum Tata Negara

1. Membuat proposal 2. Mempresentasikan

proposal

3. Menganalisis dan membuat laporan akhir 4. Mempresentasikan

laporan akhir penelitian

2 Robert Libra,

S.H., M.H. Hukum/Ilmu

Hukum Hukum Tata

Negara

1. Mengumpulkan data sekunder

2. Memperbanyak proposal dan laporan akhir 3. Membuat power point

untuk seminar

3 Slim Oktapani,

S.H., M.H Hukum/Ilmu

Hukum Hukum Tata

Negara

1) Mengumpulkan data sekunder

2) Memperbanyak proposal dan laporan akhir 3) Membuat power point

untuk seminar

Untuk mengukur ketercapaian sosialisasi, tim pengabdian memberikan umpan balik berupa kuesioner. Pertanyaan umpan balik terdiri dari Dasar Hukum tentang Desa, Dasar Hukum tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Desa, Dasar Hukum tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah sebagai pelaksana UU tentang Desa, dan Dasar Hukum tentang Peraturan Desa di Kabupaten Kampar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian dilakukan pada tanggal 16 November 2022 di Aula Desa Tarai Bangun Kabupaten Kampar Riau. Kegiatan ini berlangsung selama 3 jam, dengan rincian 1 jam persiapan dan 2 jam kegiatan inti. Pada kegiatan persiapan, tim pengabdian memberikan tes awal tingkat pemahaman peserta tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa.

Berdasarkan sejumlah pertanyaan yang diberikan melalui kuesioner, banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang Peraturan Baru. Padahal, cukup banyak ketentuan penting yang harus dipahami masyarakat tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa.

Kegiatan inti dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB yang dihadiri

(5)

dihadiri pula oleh Anggota BPD, kepala Dusun, Ketua BPD, Ketua RT, RW di desa tarai bangun. Peserta kegiatan penyuluhan dan sosialisasi berpartisipasi aktif didalam kegiatan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan. Beberapa pertanyaan yang diberikan kepada pemateri, diantaranya tentang tata cara pembentukan peraturan desa tentang pengelolaan sampah karena banyak masyarakat luar yang membuang sampah didesa tarai bangun, ketika dilarang perangkat desa tidak punya dasar Hukum untuk melarang. Pemateri menjawab, memang dibutuhkan payung hukum tentang hal tersebut dalam bentuk peraturan desa

Secara umum, kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan sukses, hal ini dinilai dari hasil interaktif dan respon khalayak sasaran. Kepala Desa Tarai berterimakasih atas kehadiran Tim Pengabdian Dosen Fakultas Hukum Unilak dan Sekolah Pascasarjana Unilak dalam Rangka Berbagi ilmu Pengetahuan. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena permasalahan hukum di desa tarai bangun sangatlah banyak.

Melalui kegiatan ini, tim pengabdian mendapatkan gambaran bahwa peserta telah memperoleh manfaat tambahan pengetahuan dan pemahaman mengenai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa. Hal itu disimpulkan dari hasil perbandingan isian angket. Peserta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan didalam angket/kuisioner yang diberikan. Dengan kata lain, kegiatan penyuluhan hukum berjalan sukses dengan adanya peningkatan pemahaman peserta. Gambaran peningkatan pemahaman peserta dapat dilihat pada tabel 2 hasil angket.

Tabel 2. Hasil Angket Kegiatan Penyuluhan Hukum

No. Pertanyaan Angket Awal Angket

Pasca kegiatan 1. Dasar Hukum tentang

Desa adalah:

A. UU No. 6 Tahun 2014

B. UU No. 2 Tahun 2004

C. UU. No. 3 Tahun 1992

Kunci: A

A. 10 org (33%) B. 17 org (57%) C. 3 org (10%)

A. 30 org (100%) B. 0

C. 0

(6)

2. Dasar Hukum tentang Pedoman Pembentukan Perdes adalah :

A. PP No. 78 tahun 2015

B. KUH Pidana C. Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014

Kunci: C

A. 5 org (17%) B. 20 org (66%) C. 5 org (17%)

A. 0

B. 1 org (3%) C. 29 org (97%)

3. Dasar Hukum tentang Pemerintahan Daerah adalah:

A. UU/23/2014 B. UU/1/1974

C. Pasal 33 UUD1945 Kunci: A

A. 13 org (44%) B. 10 org (33%) C. 7 org (23%)

A. 30 org (100%) B. 0

C. 0

4. PP sebagai pelaksana UU tentang Desa adalah:

a) PP/10/2014 b) PP/43/2014 c) Pasal 33

UUD1945 Kunci: B

A. 7 org (23%) B. 10 org (33%) C. 13 org (44%)

A. 0

B. 30 (100%) C. 0

5. Apakah ada dasar Hukum tentang peraturan desa di Kabupaten Kampar?...

(7)

A. Tidak ada B. Ada C. Ragu Kunci: B

A. 15 org (50%) B. 5 org (17%) C. 10 org (33%)

A. 6 org (20%) B. 22 org (73%) C. 2 org (7%)

Tabel 2 merefleksikan peningkatan pemahaman peserta sebelum pemberian materi dan setelah pemberian materi tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa. Tim pengabdian menemukan bahwa peningkatan pemahaman terhadap peratuaran tersebut cukup signifikan, yakni pada rentang persentase 70% sampai dengan 75% dari sebelumnya. Pada bagian posttest peserta pada umumnya mampu memilih jawaban yang tepat.

Gambar 1. Pemaparan Materi Pembentukan Peraturan Desa

KESIMPULAN DAN SARAN

Pemberian materi tentang Pembentukan Peraturan Desa Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman

(8)

Teknis Peraturan Di Desa telah dilaksanakan sesuai target yang diharapkan. Tim pengabdian memperoleh gambaran bahwa tingkat pemahaman peserta meningkat cukup signifikan, yakni pada rentang persentase 70% sampai dengan 75%.

Berdasarkan hasil kegiatan ini, tim pengabdian menyarankan agar kegiatan pengabdian pada tema sejenis dapat diimplemetasikan pada berbagai mitra pengabdian lainnya, dengan asumsi bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami dan menyadari pentingnya ketersediaan peraturan desa. Lebih lanjut, tim pengabdian memandang perlu dibentuknya sinergitas pemerintahan desa dengan berbagi institusi, termasuk perguruan tinggi untuk mencerdaskan masyarakt tentang masalah hukum.

REFERENSI

Saukani HR, Otonomi Daerah dan Kompetensi Local, Millenium Publiser, Jakarta, 2000.

Study Komparatif Nagari dan Desa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Robert Libra, Jurnal Ilmu Hukum Yustisia, Volume 22 Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang.

Rahmadana, M. F., Mawati, A. T., Siagian, N., Perangin-angin, M. A., Refelino, J., Tojiri, M. Y & Bahri, S. (2020). Pelayanan Publik. Yayasan Kita Menulis.

Nurdin, Ismail. Kualitas Pelayanan Publik, Perilaku aparatur dan komunikasi birokrasi dalam pelayanan public, 2019.

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Undang undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Referensi

Dokumen terkait

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode ceramah, dialog, dan diskusi dalam rangka penyuluhan hukum tentang

menyusun teks hortatory exposition lisan dan tulis, terkait isu aktual, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan

Kegiatan penyuluhan hukum kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Simpang Jaya Kecamatan Batang Tuaka Kabupaten Indragiri Hilir dilaksanakan pada tanggal 14

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat di desa setapuk hulu kecamatan singkawang utara tentang alternatif bahan pengawet

Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mengembang teknik komunikasi kader Posyandu dalam memberikan penyuluhan balita stunting dengan metode pelatihan di Desa

Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan K3 dan upaya penghematan energi kepada warga desa diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada warga desa dan masyarakat Desa

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pendapatan perajin gula merah Desa Sungai Kupah Kabupaten Kuburaya melalui penyuluhan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan hasil kuesioner yang di sebarkan di Desa Tarai Bangun, Desa Kualu dan Desa Teluk Kenidai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar