• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Peninggalan Sejarah Indonesia di Kelas IV SDN Wancimekar I Kecamata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Peninggalan Sejarah Indonesia di Kelas IV SDN Wancimekar I Kecamata"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN

PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran

Peninggalan Sejarah Indonesia di Kelas IV SDN Wancimekar I Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Dasar

oleh

Rizal Fuad Muttaqin NIM. 0810082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Rizal Fuad Muttaqin NIM. 0810082

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN

PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dra. Srie Mulyani, M.Pd

Pembimbing II

Dra. Hj. Entin Kartini, M.Pd

Mengetahui

Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Purwakarta

(3)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Metode Penelitian... 6

F. Sistematika Penulisan... 7

BAB II KAJIAN TEORI EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS... 9

A. Teknik Probing-Prompting……… 9

1. Pengertian Teknik Probing-Prompting... 9

2. Kelebihan dan kelemahan Teknik Probing-Prompting... 11

3. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Teknik Probing-Prompting... 13

B. Hakikat Belajar dan Pembelajaran IPS... 14

1. Pengertian Belajar... 14

2. Prinsip-prinsip Belajar... 16

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar... 17

4. Hasil Belajar... 20

C. Pendidikan IPS di SD... 21

1. Pengertian IPS... 21

2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS... 22

3. Tujuan Pembelajaran IPS... 23

D. Kajian Relevan... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 26

A. Jenis Penelitian... 26

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas... 26

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas... 27

3. Perbedaan Karakteristik PTK dan Penelitian Formal... 28

4. Manfaat dan Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas... 29

B. Definisi Operasional... 30

1. Teknik Probing-Prompting... 30

2. Hasil Belajar... 30

3. Pendidikan IPS di SD... 30

(4)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

D. Prosedur Penelitian... 31

1. Perencanaan... 31

2. Tindakan... 32

3. Observasi... 32

4. Refleksi... 32

E. Lokasi dan Subjek Penelitian... 32

F. Instrument Penelitian... 33

1. Test Hasil Belajar... 33

2. Observasi... 34

G. Teknik Pengumpulan Data... 34

1. Test Hasil Belajar... 34

2. Observasi... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 39

A. Deskripsi Data Awal Penelitian... 39

1. Lokasi Penelitian... 39

2. Keadaan Guru... 39

3. Keadaan Peserta Didik... 40

4. Sumber Belajar... 41

5. Fasilitas Belajar... 42

6. Media Pengajaran... 42

B. Pelaksanaan penelitian... 43

1. Pra Siklus... 43

2. Siklus I... 50

3. Siklus II... 59

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 66

1. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Peserta Didik Secara Individual... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 69

A. Kesimpulan... 69

B. Saran... 71

DAFTAR PUSTAKA... 73

(5)

1) Skripsi ini di bawah bimbingan : Ibu Dra. Srie Mulyani, M.Pd dan Ibu Dra. Hj. Entin Kartini, M.Pd

2) Mahasiswa Program Pendidikan Guru SekolahDasar UPI Kampus Purwakarta i

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN

PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR (1

Rizal FuadMuttaqin(2

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul Efektifitas Penerapan Teknik Pembelajaran Probing-Prompting Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar ini mendeskripsikan tentang efektifitas penerapan teknik probing-prompting dalam meningkatkan hasil belajar siswa SDN Wancimekar I kecamatan Kotabaru, kabupaten Karawang pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar.

Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses menggali dan berpikir yang mengaitkan pengetahuan, sikap siswa dan pengalamannya dalam pengetahuan baru yang ingin dicapai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di kelas IV B yang berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tahap ini dilakukan sebanyak dua siklus dan sebelumnya melakukan pra siklus terlebih dahulu.

Dari hasil analisis data, terdapat hasil yang baik dan efektif dengan nilai hasil penelitian dari pra siklus adalah 55,3 dengan persentase siswa yang lulus KKM 47,4%, pada siklus pertama rata-rata 66,3 dengan persentase siswa yang lulus KKM 94,7% dan pada siklus kedua dengan nilai rata-rata 83,4 dengan persentase siswa yang lulus KKM 100%.

(6)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang berilmu, beriman dan bertakwa. Dalam hal ini, peranan guru sangat dominan mengingat guru memberikan materi secara langsung pada siswa untuk keberhasilan dalam belajar yang berkualitas dan bermutu. Sistem pendidikan terus menerus mengalami perubahan-perubahan mengikuti perkembangan zaman yang terus berpacu. Sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa dibidang pendidikan, maka pemerintah melakukan berbagai upaya untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik.

(7)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

Komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional dan global.

Guru yang baik akan selalu berpikir bagaiman amengaktifkan siswanya dalam belajar. Siswa diberinya kesempatan untuk mengalami, mencoba dan melaksanakan atau mempraktikan apa yang dipelajarinya untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Hal ini pulalah yang diamanatkan oleh kurikulum PAIKEM, yaitu proses dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa sebagai pembelajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) harus tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar Usman (1990:1). Sehingga KBM menuntut terjalinnya interaksi yang serasi dan saling menunjang antara siswa dan guru.

Pelaksanaan tugas yang berat ini menuntut kompetensi atau kecakapan seorang guru dalam memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah.

(8)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3

Salah satu peran guru dalam suatu kegiatan belajar mengajar dapa tmelalui pertanyaan. Pertanyaan memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara penanya dan penjawab. Dalam hal ini komunikasi yang terjadi adalah hubungan timbale balik secara langsung antara siswa dengan guru, dan antara siswa dengan siswa. Kegiatan tanyajawab ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Untuk meningkatkan belajar siswa secara aktif strategi pembelajaran yang digunakan oleh pendidik adalah strategi yang dapat membuat siswa merasa yakin akan kemampuan yang dimilikinya dan selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dan salah satu teknik belajar yang mampu memacu siswa untuk bias belajar aktif dan mandiri adalah dengan menggunakan model pembelajaran cooperative strategi probing prompting dimana siswa mau tidak mau dituntut

untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Terutama untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kemampuan nalar siswa sangat dituntut untuk bias memahami materi secara menyeluruh. Bagi penelitit eknik pembelajaran probing-prompting ini sangat cocok untuk mata pelajaran yang bertema

Peninggalan Sejarah Indonesia, dengan demikian siswa akan terpacu untuk menalar dan mencermati masalah sosial yang ada disekitar mereka, dengan terangsangnya cara berpikir yang logis maka diharapkan siswa mampu memahami dan mencari solusi sesuai dengan kemampuan berpikir diusianya.

(9)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4

disebutkan diatas, peneliti merasa penting untuk menelilti sejauh mana efektifitas penerapan tehnik pembelajaran probing prompting pada mata pelajaran IPS di SDN Wancimekar I Kotabaru. Maka dari itu penelitian ini diberi judul

“Efektifitas Penerapan Teknik Pembelajaran Probing-Prompting dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS diSekolah

Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam peneliatian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum menggunakan teknik pembelajaran probing prompting dalam mata pelajaran IPS kelas IV SDN Wancimekar I Kotabaru?

2. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada teknik probing- prompting?

3. Bagaimanakah hasil dari penerapan teknik pembelajaran probing- prompting dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPS kelas IV SDN Wancimekar I Kotabaru?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah peneliti bertujuan:

(10)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5

2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada teknik probing- prompting?

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari penerapan teknik pembelajaran probing- prompting dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS kelas IV SDN Wancimekar I Kotabaru?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, diantaranya:

1. Manfaat penelitian bagi siswa:

a. Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa;

b. Diharapkan dapat meningkatkan keterkaitan siswa dalam pembelajaran di kelas;

c. Diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar.

2. Manfaat penelitian bagi guru:

a. Diharapkan dapat mem perbaiki pembelajaran yang dikelolanya; b. Diharapkan dapat menjadi umpan balik dalam menyelesaikan masalah

pembelajaran;

(11)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6

3. Manfaat penelitian bagi sekolah:

a. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan sebagai pelaksana pembelajaran;

b. Diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran secara tuntas. 4. Manfaat penelitian bagi peneliti:

a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti tentang penerapan teknik probing prompting dalam pembeajaran IPS; b. Diharapkan dapat menjadi salah satu referensi peneliti mengenai

model pembelajaran.

E. MetodePenelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan classroom action research, yaitu penelitian yang bersifat kolaboratif yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS kelas IV di SDN Wancimekar I Kotabaru.

(12)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7

F. SistematikaPenulisan

Penelitian ini disusun dengan sistematika yang dimulai dengan BAB 1 PENDAHULUAN, yang diawali dengan latar belakang yang merupakan dasar dari pemikiran dilaksanakannya penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan rumusan masalah yang merupakan rumusan dari masalah yang akan diteliti, lalu dilanjutkan dengan manfaat penelitian yang berisi pemaparan tentang manfaat yang diharapkan peneliti pada pelaksanaan penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan metode penelitian yang merupakan garis besar dari metode yang dilakukan pada penelitian ini, namun secara lebih jelas mengenai metode penelitian akan dibahas secara menyeluruh dalam BAB III. BAB I ini akan diakhiri dengan sistematika penelitian yang merupakan garis besar dari susunan penelitian ini.

Pada BAB II, peneliti akan menuliskan kajian teori dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama akan dijelaskan teori mengena iteknik pembelajaran probing-prompting, lalu dilanjutkan dengan teori tentang belajar dan hasil belajar siswa, dan BAB II ini akan diakhiri dengan teori tentang kedudukan mata pelajaran IPS dalam dunia pendidikan terlebih dikhususkan pada pelajaran IPS SD.

(13)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8

Pada BAB IV, akan dideskripsikan data awal yang didapat pada penelitian. Kemudian akan dideskripsikan mengenai pelaksanaan dan hasil penelitian, setelah itu barulah peneliti mendeskripsikan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan.

(14)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Metode penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisa data tentang masalah yang menjadi objek penelitian. Jenis penelitian yang diterapkan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK tepat untuk dilaksanakan karena sebagai upaya untuk mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada dalam pembelajaran sehari-hari.

PTK merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan, singkatnya PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran yang ada.

Menurut Kemmisdan Carr (Kasbolah,1999:13), “Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi pekerjaan ini dilakukan”.

(15)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

Pendapat Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah,1999:14): Penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalan bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, PTK adalah merupakan penelitian praktis yang dilakukan oleh guru dalam lingkup kelas untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas, berkaitan dengan proses pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran bukan hanya dipandang sebagai rutinitas kegiatan yang selesai begitu saja tanpa ada tindak lanjut ke arah perbaikan, tetapi harus memikirkan berbagai upaya perbaikan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Melalui PTK, guru dapat melakukan pengamatan pada setiap proses pembelajaran yang dilanjutkan pada tahap perenungan untuk menelaah dan mengkaji bebagai kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran, sehingga pelaksanaan pembelajaran pada tahap berikutnya terpadu perubahan kearah perbaikan yang terus menerus.

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:

(16)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

b. Metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian,

c. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran, d. Tujuannya: untuk memperbaiki pembelajaran.

3. Perbedaan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian

Formal

Menurut Raka Joni, Kardiwarman dan Hadisubroto, 1998:18 (Aqib Zainal, dkk:2009). Perbedaan karakteristik PTK dengan Penelitian Formal:

3.1 Tabel Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Formal

No. Dimensi PTK Penelitian Formal

1. Motivasi Tindakan Kebenaran

2. Sumber Masalah Diagnosis-status Induktif-Deduktif

3. Tujuan Memperbaiki

praktik,sekarang dan di sini

Verifikasi dan menemukan pengetahuan yang dapar digeneralisasikan

4. Peneliti yang terlibat Pelaku dari dalam (guru)

Orang luar yang beminat

5. Sampel Kasus khusus Sampel yang representatif 6. Metodologi Longgar tetapi

berusaha

objektifitas- jujur-tidak memihak

(17)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26 7. Penafsiran hasil

penelitian

Untuk memahami praktik melalui refleksi oleh praktisi yang membangun

Mendeskripsikan, mengabstraksikan, penyimpulan dan pembentukan teori oleh ilmuwan

8. Hasil akhir Peserta didik belajar lebih baik (proses dan produk)

Pengetahuan, prosedur atau materi yang teruji

4. Manfaat dan Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas

PTK bermanfaat bagi guru, pembelajaran/peserta didik, dan sekolah. Manfaat bagi guru adalah sebagai berikut:

a. Membantu para guru memperbaiki pembelajaran, b. Membantu guru berkembang secara profesional, c. Meningkatkan rasa percaya diri guru,

d. Memungkikan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.

(18)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

Bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.

Di samping manfaat, PTK mempunyai keterbatasan yaitu validitasnya yang sering masih dipertanyakan dan tidak memungkinkan untuk melakukan generalisasi karena sampelnya hanya kelas dari guru yang berperan sebagai pengajar dan pelatih.

B. Definisi Operasional

1. Teknik Probing - Prompting

Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sipatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan, sikap siswa dan pengalamannya dalam pengetahuan baru yang ingin dicapai.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah peserta didik mengalami aktivitas belajar dan mendapat keterampilan serta strategi kognitif.

3. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar

(19)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

C. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Desain PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt Lewin:

RENCANA

REFLEKSI PELAKSANAAN

OBSERVASI

3.1 Gambar Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

(Kurt Lewin, 1992:14 dalam Kasbolah,1999:15)

D. Prosedur Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus, sebagai beriktu:

1. Perencanaan

Rencana tindakan dalam PTK disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengadakan koordinasi dengan guru-guru dan kepala sekolah tentang masalah yang akan dijadikan fokus penelitian.

b. Membentuk kelompok-kelompok kecil sebelum diskusi dimulai. c. Menyusun persiapan pembelajaran.

(20)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

2. Tindakan

Peneliti melakukan kegiatan tindakan yang sesuai dengan perencanaan telah disepakati bersama dan menggunakan alat pengumpul data yang telah disusun. Penelitian ini pada dasarnya disepakati bersama antara guru kelas dan peneliti untuk dilaksanakan bersama-sama di kelas agar hasil pembelajaran meningkat dan lebih baik.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan bersama antara guru dan observasi sebagai kegiatan. Kegiatan observasi dapat memperbaiki, mengubah, ditambah dan dikurangi serta diberhentikan sekaligus, apabila terdapat indikasi masalah yang dapat mengakibatkan suasana pembelajaran kurang baik dan cenderung menurunkan hasil pembelajaran peserta didik.

4. Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Refleksi sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan penelitian dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan dan observasi dikumpulkan untuk dianalisis, interpretasi dan penjelasan terhadap semua data yang diperoleh.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian

(21)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

117siswa, yang terdiri dari 72siswa perempuan dan 45siswa laki-laki. Dasar pertimbangan memilih lokasi atau subjek penelitian tersebut adalah:

1. SDN Wancimekar I merupakan lokasi tempat tugas peneliti mengajar, sehingga memudahkan koordinasi serta pemahaman terhadap situasi dan kondisi setempat.

2. Letak geografis berada di dekat rumah dan mudah dengan peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk observasi.

3. Secara psikologis, peserta didik SDN Wancimekar I, merupakan anak-anak yang cukup aktif sehingga peneliti merasa cocok jika teknik Probing-Prompting dilakukan pada siswa SDN Wancimekar I.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pengumpul data dan informasi dalam penelitian. Instrumen ini berupa butir-butir tes soal sebagai pedoman observasi. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini, terdiri atas:

1. Tes hasil belajar.

(22)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

2. Observasi.

Observasi dapat digunakan untuk mengamati proses pembelajaran peserta didik dan tindakan guru dengan menggunakan penerapan Probing-Prompting pada pembelajaran IPS. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara mengamati proses pembelajaran serta aktifitas peserta didik dan guru dalam kegiatan berdiskusi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan tes hasil belajar dan observasi.

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dari hasil proses pembelajaran. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pemahaman materi pelajaran pada pembelajaran IPS dengan penerapan Probing-Prompting. Jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan tes subyektif

2. Observasi

(23)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

[image:23.595.113.512.206.737.2]

serta aktifitas peserta didik dan guru dalam kegiatan Tanya jawab. Adapun tabel observasi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Nilai Test Mata Pelajaran IPS Kelas IV pada Setiap Siklus

No. No Induk Nilai Keterangan

1. 070801054

2. 080901031

3. 080901082

4. 080901102

5. 091001038

6. 091001039

7. 091001040

8. 091001041

9. 091001042

10. 091001043

11. 091001044

12. 091001045

13. 091001046

14. 091001047

15. 091001048

16. 091001049

17. 091001050

18. 091001051

19. 091001052

20. 091001053

21. 091001054

22. 091001055

23. 091001056

24. 091001057

25. 091001058

26. 091001059

27. 091001060

28. 091001061

29. 091001062

30. 091001063

31. 091001064

32. 091001065

33. 091001066

34. 091001067

(24)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

36. 101102128

37. 101102129

38. 101102130

[image:24.595.111.513.173.763.2]

Jumlah Rata-rata

Tabel 3.3

Aktivitas Siswa dalam Setiap Siklus

No. No Induk

Keaktifan Mengeluarkan Pendapat Keberanian Menjawab Pertanyaan Kerja Sama memecahkan masalah

B C K B C K B C K

(25)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26 21. 091001054

22. 091001055 23. 091001056 24. 091001057 25. 091001058 26. 091001059 27. 091001060 28. 091001061 29. 091001062 30. 091001063 31. 091001064 32. 091001065 33. 091001066 34. 091001067 35. 101102127 36. 101102128 37. 101102129 38. 101102130

[image:25.595.112.513.83.733.2]

Keterangan: B: Baik, C: Cukup, K: Kurang.

Tabel 3.4

Aktifitas Guru Dalam Kegiatan Setiap Siklus

No. Indikator/Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4

A. Kegiatan Awal

1. Guru melakukan apersepsi

2. Guru mengkondisikan siswa dalam pembelajaran

3. Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum

(26)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26 B. Kegiatan Inti

1. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dibahas

2. Guru mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dari guru

3. Para siswadan guru melaksanakan kegiatan probing-prompting

4. Guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah dibahas secara individu C. Kegiatan Akhir

1. Pencatatan hasil penelusuran oleh siswa

2. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah didiskusikan

(27)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode probing-prompting dalam pembelajaran IPS di SD, maka dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pra siklus dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa yaitu 55,3. Siswa yang mendapat nilai 60 ke atas sebanyak 18 orang (47,4%), sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 60 sebanyak 20 orang ( 52,7%). Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar pada pra siklus hanya setengah dari jumlah siswa yang dapat lulus dari kriteria ketuntasan minimal. Dan ini merupakan hasil dari pembelajaran sebelum menggunakan teknik probing-prompting. Dari hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pra siklus dalam proses pembelajaran masih banyak mengalami berbagai kelemahan, .Siswa terlihat seperti bosan dengan metode pembelajaran yang berlangsung, dari hasil pengamatan guru, ada beberapa siswa yang bercanda dibelakang, ada pula yang terlihat terkantuk-kantuk. 2. Setelah menggunakan teknik probing-prompting didapat data siswa yang

(28)

70

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukan bahwa telah ada perubahan yang berarti, dibanding hasil post test pada pra siklus. Nilai rata-rata post test tindakan kedua adalah 66,3. Di dalam proses pembelajaran probing-prompting secara kelompok pada siklus pertama ini pada umumnya ada peningkatan yang sangat signifikan dibanding pra siklus. Walaupun demikian namun masik terlihat siswa yang masih merasa canggung karena harus mendiskusikan jawaban mereka secara berkelompok terlebih dahulu. Dengan demikian pada pembelajaran IPS ini pokok bahasan yang sama dan sebagai guru harus tetap memberikan semangat serta pengarahan yang lebih baik lagi, terutama didalam mengeluarkan pendapat dan selalu berusaha menarik perhatian serta minat siswa agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam kegiatan probing-prompting berlangsung. Dapat dilihat dari hasil siklus pertama belum

mencapai hasil yang maksimal, namun dilihat dari nilainya menunjukan ada peningkatan dimana pada tindakan pertama pada pra siklus nilai rata-rata 55,3 sedangkan pada siklus pertama mendapatkan nilai rata-rata 66,3.

(29)

probing-71

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prompting hasilnya sudah maksimal, hal ini terbukti dari kemajuan nilai

rata-rata siswa dalam setiap siklus.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut ini:

1. Proses pembelajaran dengan menerapkan metode probing-prompting dalam pembelajaran, pada pelaksanaanya hendaknya harus memperhatikan hal-hal sebagi berikut: a). Pembuatan perencanaan yang harus efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan; b). Harus dapat memacu semangat belajar siswa; c). Dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa; d). Dapat mengembangkan cara berpikir kritis dan logis ; e). Dapat menumbuhkan sikap sosial yang tinggi; f). Dapat meningkatkan kualitas hasil prestasi belajar siswa.

(30)

72

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Agar siswa lebih memahami dan mengerti tentang metode probing-prompting, maka guru hendaknya membiasakan pelaksanaan metode

(31)

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Asy’ari, dkk. (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Erlangga. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan .

Ernawati, Rus Imtmam, dkk. (2004). Pengetahuan Sosial. Klaten : Mancanan Jaya Cemerlang.

Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Malang :Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Mimin Haryati. (2008). Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Pers.

Moedjiono dan Dimyati. (1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Parsono, FX dkk. (2007). Kompak. Sukoharjo : CV. Seti-Aji.

Sanusi, A. (1998). Pendidikan Alternatif: Menyentuh Asas Dasar Persoalan Pendidikan dan Kemasyarakatan. Bandung, PT Grafindo Media Pratama.

Sapriya, N dkk. (2006). Pembelajaran Dan Evaluasi Hasil Belajar IPS di SD. Bandung : UPI PERSS.

Skrinpress.(2009). Pengertian Seminar diskusi symposium.Tersedia online di html.

Slameto.(1988). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slavin, Robert.E. (2008). Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.

Soliahatin Entin dan Raharjo. (2007). Cooperative Learning. Jakarta : Bumi Aksara.

(32)

74

Rizal Fuad Muttaqin,2013

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supriatana, Nana dkk. (2007). Pendidikan IPS DI SD. Bandung :P UPI PRESS. Suwito. (1983). Pengantar Awal Sosiolinguistik dan Problema. Solo: Henary

Offset.

Syamsudin, A. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Wartini,I. (2008). Penggunaan Metode Resitasi dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Skripsi pada UPI Purwakarta. Purwakarta : tidak diterbitkan.

Wiarsih,I. (2008). Penggunaan Alat Peraga Peta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar. Skripsi pada UPI Purwakarta. Purwakarta: tidak diterbitkan.

Winataputra, U. S, dkk. (2008). Materidan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yusuf, S. (2006).Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3 Aktivitas Siswa dalam Setiap Siklus
Tabel 3.4 Aktifitas Guru Dalam Kegiatan Setiap Siklus

Referensi

Dokumen terkait

telah dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 yang telah dicabut dan dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang; konsep dasar pengertian dan konsep filsafat pancasila, identitas nasional , esensi negara dan konstitusi serta hak dan kewajiban

Sistem hutang yang saat ini terjadi pada petani desa Ramung Jaya yaitu agen kopi memberikan hutang uang kepada petani dengan jaminan hasil panen kopi guna

Peserta yang dinyatakan LULUS Seleksi PPPK Tahun 2019 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wajo Tahun 2020 dengan kode P/L pada kolom keterangan lampiran pengumuman

Disamping laser scanner terbukti memiliki keutungan dalam aplikasi tertentu, namun dalam kondisi lain bisa lebih cocok menggunakan digital imager atau kombinasi

Pengaruh Perceived Ease of Use berpengaruh positif signifikan terhadap Attitude Towards Using pada penggunaan mesin CDM Perceived Usefulness Perceived Ease of Use Attitude

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel independensi dewan komisaris dan internal audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal, sedangkan variabel

Penelitian ini akan menguji apakah IOS dan kebijakan deviden memiliki pengaruh langsung yang posititif pada nilai peruasahaan, dan apakah kebijakan deviden memediasi