DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……….1
1.1 Latar Belakang Penelitian………..1
1.2 Identifikasi Masalah……….…10
BAB II MODEL PEMBELAJARAN, KALIMAT EFEKTIF , NASKAH PIDATO , DAN STRATEGI PARTISIPATIF……….………16
2.1 Model Pembelajaran……….16
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran………...16
2.1.2 Jenis-jenis Model Pembelajaran………....17
2.1.3 Unsur-unsur Model Pembelajaran………....26
2.1.4 Model Pembelajaran Penggunaan Kalimat Efektif dalam Menulis Naskah Pidato dengan Teknik Simulasi dalam Perspektif Model Pembelajaran……….29
2.2 Kalimat Efektif……….………31
2.2.1 Pengertian Kalimat Efektif………31
2.2.2 Struktur Kalimat Efektif………....33
2.2.2.1 Kesatuan Gagasan (unity)………..34
2.2.2.2 Kesejajaran (paralelisme)...35
2.2.2.3 Kehematan (economy)...37
2.2.2.4 Penekanan (emphasis)………40
2.2.2.5 Kevariasian (Variety)……….41
2.2.3 Pilihan Kata (Diksi)………..43
2.2.4 Logika dalam Kalimat………...49
2.3.1 Pengertian Menulis………54
2.3.2 Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa………..55
2.3.3 Menulis sebagai Proses……….57
2.4 Menulis Naskah Pidato ………..57
2.5 Partisipatif sebagai Salah Satu Strategi Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis………....60
2.5.1 Hakikat Strategi Pembelajaran………..60
2.6 Strategi Partisipatif………...61
2.6.1 Tahapan-tahapan Strategi Partisipatif dalam Pembelajaran………..……….68
2.6.2 Ciri-ciri Pembelajaran dengan Strategi Partisipatori………73
2.6.3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Partisipatif……….74
2.7 Kedudukan Materi Menulis Naskah Pidato dengan Kalimat Efektif………74
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..77
3.1 Metode Penelitian……….77
3.2 Langkah-langkah Penelitian...………..79
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian………..80
3.4 Pemberian Perlakuan..………..81
3.5 Teknik Pengumpulan Data………...81
3.6 Teknik Pengolahan data………...88
3.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen………...88
3.2.4 Uji Normalitas dan Homogenitas Data………...89
3.2.5 Uji –t……….90
BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN………91
4.1 Deskripsi dan Analisis Data Perencanaan Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis Naskah Pidato dengan Pendekatan Partisipatif……….91
4.2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetens Dasar (KD)………93
4.2.2 Indikator Pembelajaran………... .93
4.2.3 Tujuan Pembelajaran………... .94
4.2.4 Bahan/Materi Pembelajaran………. 95
4.2.5 Kegiatan Belajar Mengajar………. .96
4.2.6 Strategi Pembelajaran………. ..97
4.2.7 Sumber dan Media Pembelajaran ……….. ..97
4.2.8 Evaluasi Pembelajaran ………...97
4.2 Analisis Data Pelaksnaan Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif……….98
4.2.1 Perlakuan ke-1..………...99
4.2.2 Perlakuan ke-2………...………..100
4.4 Deskripsi dan Analisis Data Keefektifan Kalimat
dalam Naskah Pidato………110
4.5 Deskripsi dan Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Naskah Pidato………...154
4.5.1 Uji Coba Instrumen Penelitian………...157
4.5.1.1 Uji Validitas Instrumen…..……….157
4.5.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen………...159
4.5.2 Pengolahan Data Hasil Penelitian………..159
4.5.2.1 Uji Normalitas Data……….………159
4.5.2.2 Uji Homogenitas data………..166
4.5.2.3 Uji-t………. 167
4.6 Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian……...………...169
4.7 Analisis Data Hasil Observasi………170
4.8 Temuan Hasil Penelitian………173
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI………...176
5.1 Simpulan………176
5.2 Implikasi……….178
DAFTAR TABEL
halaman Tabel 2.1 Model- Model
……….21
Tabel 2.2 Model-Model Pembelajaran Personal (Pribadi)………..…..21
Tabel 2.3 Model-model Pembelajaran Interaksi Sosial……….23
Tabel 2.4 Model-model Pembelajaran Rumpun Perilaku………...25
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian……….,.82
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian dan Pedoman Penskoran………...83
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru.………..85
Tabel 3.4 Pedoman Observasi Aktivitas Guru………...85
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa………..87
Tabel 3.5 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa…...………...87
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis………...…..92
Tabel 4.2 Skor dan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir………...………..155
Tabel 4.3 Perbandingan Skor Sebelum dan Setelah Tindakan………..….156
Tabel 4.4 Selisih Rata-rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir...……….157
Tabel 4.5 Selisih Rata-rata Nilai Prates dan Postes………. .157
DAFTAR BAGAN
halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang
studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia juga masuk sebagai mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional
untuk kelulusan pada setiap jenjang pendidikan. Oleh karena itu pengajaran bahasa
Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs.)
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Di
sekolah siswa diarahkan untuk dapat menggunakan bahasa secara baik dan benar,
baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek
keterampilan yang saling mendukung yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan
pikirannya. Keterampilan hanya dapat dikuasai dengan jalan praktik dan banyak
latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir
(Tarigan, 1986 :1). Dari empat aspek keterampilan berbahasa, keterampilan menulis
perlu menjadi pusat perhatian. Melihat kenyataan yang ada, kemampuan siswa dalam
menulis masihlah rendah, padahal kemampuan menulis merupakan salah satu
pendukung penting siswa mahir berbahasa. Untuk mengatasi kurangnya kemampuan
siswa dalam menulis perlu adanya latihan menulis secara bertahap. Begitu pula saat
siswa berlatih menulis teks pidato diperlukan latihan dan praktik menulis secara
Pidato merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia.
Manusia sudah mengenal pidato sudah sejak lama. Pidato telah memiliki peran yang
sangat penting dalam berbagai kehidupan manusia, terutama peran manusia sebagai
makhluk sosial yang selalu terlibat dalam sebuah komunitas. Kita bisa melihatnya
dari kebiasaan manusia yang selalu menggunakan pidato saat pertemuan-pertemuan
kelompok, seperti pertemuan bisnis, upacara bendera, resepsi, dan sebagainya.
Pembelajaran menulis naskah pidato harus lebih banyak berupa latihan-latihan
menulis. Kegiatan menulis ini akan menjadi pengalaman yang memungkinkan siswa
untuk mau belajar, gemar menulis, dan akhirnya memiliki kemampuan dan siswa
mulai terbiasa menulis. Kemampuan menulis bukanlah suatu keterampilan yang dapat
diajarkan melalui uraian atau teori saja, karena siswa tidak akan memperoleh
kemampuan menulis hanya dengan mencatat dan mendengar. Kemampuan menulis
siswa hanya dapat diperoleh melalui kegiatan menulis secara rutin dan
berkesinambungan.
Kesulitan yang dihadapi siswa saat menulis naskah pidato tidak hanya datang
dari rendahnya minat siswa tetapi juga karena kurang efektifnya metode dan teknik
yang digunakan guru saat mengajar. Metode dan teknik yang salah akan
menyebabkan siswa cenderung tidak berminat untuk menulis. Untuk menanggulangi
permasalahan yang timbul karena kurang efektifnya metode dan teknik dalam
pembelajaran menulis teks pidato hendaknya guru lebih inovatif dalam
melainkan pembelajaran dilakukan dengan mengaktifkan dan mengikutsertakan siswa
di dalam kelas.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam
berinteraksi dengan orang lain. Bahaasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada dalam diri si pembicara atau penulis. Bahasa memiliki peranan
yang sangat penting guna menuangkan ide pokok pikiran seseorang, baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Ketika seseorang mengemukakan gagasan, yang perlu
diperhatikan bukan hanya kebahasaan melainkan juga harus ada pemahaman. Dengan
adanya pemahaman, maksud dan tujuanpun akan tersampaikan secara jelas. Agar
segala yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan pembicara atau penulis dapat
diterima oleh pendengar atau pembaca, hendaklah menggunakan bahasa yang dapat
mendukung maksud atau pikiran dan perasaan pembicara atau penulis secara jelas.
Sekait dengan hal tersebut, Putrayasa (2007: 1) menyatakan sebagai berikut.
Setiap gagasan, pikiran, atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya akan dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang benar dan baik haruslah memenuhi persyaratan gramatikaal. Artinya, kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memerhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami pembaca atau pendengar. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif.
Keterampilan berbahasa yang dimiliki siswa pada umumnya dibedakan atas
dapat berupa keterampilan aktif atau pun pasif, dapat berwujud lisan dan tulisan
sesuai dengan hakikat bahasa yang dapat dihasilkan secara lisan atau tulisan
(Fernandes dalam Alwi, 2002: 209). Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi
baik secara lisan maupun tulisan pada umumnya praktis dipakai oleh siswa
pembelajar bahasa tidak hanya di kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah, bahkan di
luar lingkungan sekolah. Kemampuan seseorang pada saat berkomunikasi tidak
terlepas dari keterampilan berbahasa yang dikuasainya.
Dalam membicarakan aspek-aspek keterampilan berbahasa di sekolah, tidak
lepas dari tujuan pengajaran bahasa secara umum. Tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia tidak semata-mata mengajari siswa agar menguasai ilmu bahasa, akan
tetapi mengajari pula seorang siswa terampil berbahasa. Dengan demikian, berbahasa
berarti belajar kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia,
lisan maupun tulisan (Tarigan, 1995:32).
Kegiatan menulis digunakan untuk mencatat/merekam, meyakinkan,
melaporkan/memberitahukan, dan memengaruhi. Maksud dan tujuan seperti ini hanya
dapat dicapai oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan
menyampaikannya dengan jelas. Untuk itu, setiap kalimat harus disusun sesuai
dengan kaidah-kaidah gramatika sehingga mampu mendukung pengertian yang baik.
Kemampuan menggunakan kosakata atau istilah yang tepat, kemahiran menyusun
kalimat yang sempurna, kemampuan menggunakan kalimat yang hanya memiliki satu
ide pokok, kemampuan menggunakan koherensi yang kompak serta kesesuaian dan
aktivitas tulis-menulis. Menulis merupakan kegiatan menyusun serta merangkaikan
kalimat sedemikian rupa supaya pesan yang terkandung dapat disampaikan dengan
baik. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Sekait dengan hal
tersebut, Tarigan menyatakan bahwa dalam kegiatan menulis itu, seorang penulis
harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata (Tarigan, 2008
: 4).
Penulisan naskah pidato memerlukan kecermatan, baik dalam penggunaan
bahasa maupun substansinya. Oleh karena makna pidato demikian luas dan beragam,
diperlukan kecermatan dalam penggunaan bahasa dan substansi yang disajikannya.
Kecermatan penggunaan bahasa sangat diperlukan karena bahasa seorang sering
dijadikan sebagai dasar rujukan bagi pengguna bahasa lain, termasuk masyarakat
umum. Bahasa dalam naskah pidato harus menunjukkan bahasa yang lugas, objektif,
cermat, dan cerdas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang keliru dari
pembacanya. Bahasa dalam naskah pidato harus menggambarkan penggunaan bahasa
yang benar dan menggunakan kalimat secara efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipahami pembaca sesuai dengan
maksud penulisnya. Sebaliknya, kalimat yang sulit dipahami atau salah terpahami
oleh pembacanya termasuk kalimat yang kurang efektif. Kalimat yang efektif
memiliki ciri struktur yang kompak, paralel, hemat, cermat, padu, dan logis. Hal
tersebut didasarkan pada pendapat Razak (1986: 2) yang mengatakan bahwa kalimat
dengan lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca), persis seperti apa yang
disampaikan.
Siswa kelas IX madrasah tsanawiyah harus mampu menulis teks pidato
dengan bahasa yang efektif sebagaimana tercantum di dalam kurikulum. Agar siswa
tersebut dapat mengatasi tuntutan itu, diperlukan model pembelajaran dengan strategi
yang sesuai untuk menanggulangi hal tersebut.
Berdasarkan observasi pada tanggal 6 Januari 2011 dilihat dari fakta
kemampuan siswa MTs. Negeri Kasomalang Kabupaten Subang kelas IX dalam
menulis teks pidato adalah sebagai berikut :
Assalamualaikum wr wb
Bapak-bapak, Ibu-ibu yang saya hormati, para pemuda dan remaja yang saya sayangi. Syukur Alhamdulillah kita semua bisa berkumpul semua disini. Tujuan saya berpidato disini untuk para warga disini agar tidak menggunakan yang namanya narkoba. Karena narkoba itu bisa merusak masa depan kita semua. Jangan sekali-kali kita mencoba-coba memakai barang haram itu karena sesekali-kali mencobanya akan terus ketagihan menggunakannya.
Pada data salinan pidato siswa kelas IX di atas terdapat beberapa kekurangan
antara lain pidato siswa tidak diberi judul dan penulisan ejaan yang terdapat pada
bagian salam pembuka teks pidato terlihat penyingkatan kata Assalamualaikum wr
wb yang kurang tepat dan penggunaan bahasa yang kurang efektif terlihat pada
penggulangan kata disini yang sebenarnya tidak perlu untuk diulang. Pada data
tersebut juga ditemukan kata ulang yang kurang tepat yaitu pada kata mencoba-coba.
Bapak/ Ibu guru dan Kepala sekolah yang saya hormati. Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.Khusus pada pertemuan pada hari ini saya akan merencanakan acara pentas kesenian dalam rangka Hardiknas yang bertujuan memperingati Hardiknas untuk acara ini saya harapkan Bapak/ Ibu guru dan teman-teman semua berpartisipasi dalam acara ini.
Pada data di atas terdapat beberapa kekurangan antara lain pada penulisan
ejaan yang terdapat pada bagian salam pembuka teks pidato terlihat penyingkatan
kata Assalamualaikum wr wb yang kurang tepat dan bagian pembukaan yang berisi
sapaan penghormatan kurang tepat seharusnya sapaan untuk Kepala Sekolah
disebutkan terlebih dahulu karena sapaan penghormatan disebutkan sesuai urutan
yang memiliki status sosial lebih tinggi kestatus sosial lebih rendah. Bahasa yang
digunakan juga kurang efektif karena ada pengulangan kata yang tidak perlu.
Assalamualaikum wr. wb
Bapak-bapak, ibu-ibu yang saya hormati, para pemuda dan remaja yang saya cintai. dan para aparat memerintah Desa yang saya hormati. Khusus pada pertemuan kali ini, saya akan memberikan rencana pembangunan baru sesuai dgn progam pemerintah yakni pembangunan koperasi. Koperasi adalah suatu usaha bersama yang bertujuan menyejahterakan para anggotanya.
Pada data tersebut terdapat kesalahan penulisan bagian salam pembuka
terlihat penyingkatan kata Assalamualaikum wr wb dan pada bagian isi juga terdapat
penyingkatan kata dgn yang kurang tepat. Terdapat pula kesalahan penulisan ejaan
pada kata progam. Pada panulisan pidato bagian pembukaan tidak disertai dengan
sapaan penghormatan untuk pihak-pihak yang terkait.
Berdasarkan contoh-contoh penulisan kalimat dalam naskah pidato tersebut,
naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif masih perlu ditingkatkan sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
Melihat kemampuan menulis teks pidato siswa IX A yang masih rendah dan
untuk dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran menulis teks pidato guru
wajib memberikan solusi yang tepat yakni dengan melaksanakan pembelajaran secara
intensif.
Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi pembelajaran
dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal
itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada metode pembelajaran
tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah.
Belajar merupakan suatu kegiatan aktif siswa dalam membangun pemahaman
terhadap suatu konsep. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan kegiatan
memberikan pengalaman belajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Biasanya guru melakukan sebuah kegiatan yang disebut pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu interaksi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran mencakup pengetahuan, sikap
dan keterampilan. Ketercapaian tujuan pembelajaran merupakan suatu keberhasilan
dalam menyelenggarakan suatu pendidikan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran
tidak bisa ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan banyak faktor yang
memengaruhinya. Agar tercapai tujuan pembelajaran, perlu dicari langkah-langkah
yang dapat diterima, baik oleh pengajar maupun oleh pembelajar. Salah satu cara itu
dapat dilaksanakan dengan tidak mengurangi esensi pembelajaran. Dalam hal ini
seorang guru membekali dirinya dengan seni memberikan pengalaman belajar. Sekait
dengan hal tersebut, pembelajaran bahasa tidak lagi merupakan proses yang berpusat
pada bahasa, tetapi pada siswa dengan limpahan perhatian pada alam afektif dan
emosional mereka ( Purwo dalam Alwi, 194: 2002).
Strategi belajar mengajar yang baik adalah strategi yang efisien, efektif dan
dapat mencapai tujuan belajar dengan upaya pembuktian usaha belajar dari siswa.
Seperti dijelaskan Roestiyah dijelaskan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru
harus memiliki strategi belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa
dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan
(Roestiyah , 1998:1).
Oleh karena pembelajaran menulis tidak diarahkan pada penguasaan
teori-teori menulis tetapi melatih siswa menulis dengan benar, penulis beranggapan bahwa
apabila siswa berkemampuan dalam menggunakan kalimat efektif maka akan mampu
menyusun naskah pidato dengan kalimat efektif secara baik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti kemampuan
menggunakan kalimat efektif dalam menyusun naskah pidato. Penulis memilih model
pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan teks pidato dengan strategi
partisipatori. Penggunaan strategi partisipatif dalam pembelajaran ini, diharapkan
dapat membantu siswa memahami pemakaian kalimat efektif dalam penulisan teks
1.2 Identifikasi Masalah
Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan
penelitian Arikunto, (2002:27). Di dalam proses pembelajaran menulis teks pidato
sering dijumpai permasalahan karena tidak tercapainya kompetensi dasar yang
muncul karena kekurangmampuan sebagian besar siswa dalam menulis teks pidato.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi permasalahan tersebut baik dari guru atau
dari siswa. Faktor yang berasal dari guru, yaitu (1) penggunaan teknik pembelajaran
yang kurang sesuai dengan materi yang disampaikan. Selain itu pembelajaran
penggunaan kalimat efektif dalam penulisan teks pidato masih terpaku menggunakan
strategi yang konvensional sehingga hasilnya kurang sesuai dengan tujuan. (2) guru
masih berperan sebagi sumber informasi bagi siswa, (3) mengenai model
pembelajaran penggunaan kalimat efektif dalam penulisan teks pidato saat ini,
bimbingan guru terhadap keaktifan siswa masih kurang. Padahal yang diharapkan
adalah proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan
melibatkan proses intelektual atau emosional siswa.
Selain faktor dari guru, faktor dari siswa juga sangat berpengaruh dalam
menentukan berhasil tidaknya pembelajaran menulis teks pidato, faktor tersebut
adalah (1) siswa kurang termotivasi dan tidak memiliki kemauan dalam pembelajaran
menulis teks pidato. Saat ini dalam teks pidato yang disusun siswa masih ditemukan
kalimat yang tidak efektif, (2) siswa di dalam proses pembelajaran cenderung pasif
Ketidaktepatan strategi yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
menulis teks pidato akan sangat berdampak bagi siswa dalam proses penerimaan
informasi yang disampaikan guru. Dampak yang timbul dari kesalahan pemilihan
strategi pembelajaran adalah siswa menjadi pasif dan kurang kreatif dalam menerima
informasi, karena guru memposisikan diri sebagai sumber informasi dan siswa tidak
diikutsertakan secara aktif di kelas sehingga siswa di kelas menjadi kurang berminat
dalam menulis teks pidato. Untuk mengatasi permasalahan yang timbul dapat diambil
alternatif yang menjadi jalan keluar bagi permasalahan yang kompleks yaitu dengan
mengubah strategi pembelajaran yang lama dengan strategi partisipatif sebagai upaya
untuk mengatasi keterbatasan siswa dalam menulis teks pidato.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan
masalah-masalah-masalah yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian
sebagai berikut.
(1) Bagaimana model perencanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan
teks pidato dengan menggunakan strategi partisipatif?
(2) Bagaimana model pelaksanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan
teks pidato dengan menggunakan strategi partisipatif?
(3) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah pidato setelah diberlakukan
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin penulis capai melalui penelitian ini adalah mendeskripsikan
hal-hal sebagai berikut.
(1) Model perencanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan naskah
pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.
(2) Model pelaksanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan naskah
pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.
(3) Hasil pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan naskah pidato dengan
menggunakan strategi partisipatif.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan penulis lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat,
baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teori, penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan penggunaan kalimat
efektif dalam penulisan naskah pidato. Secara praktis, dari hasil penelitian ini
diharapkan siswa dapat memanfaatkan pemahaman dan keterampilan menggunakan
kalimat efektif dan menerapkannya dalam penulisan naskah pidato. Bagi pengajar,
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk merancang sistem
pembelajaran, khususnya untuk menyusun bahan ajar kalimat efektif dalam menulis
naskah pidato. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memperoleh deskripsi data yang diperlukan dan memperoleh bahan ajar kalimat
efektif yang tepat dan dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis teks
keterampilan menggunakan kalimat efektif dalam menulis naskah pidato kepada
siswa.
1.6 Asumsi
Penelitian ini akan dilakukan berdasarkaan asumsi sebagai berikut.
1) Pemahaman tentang kalimat efektif dipergunakan dalam penulisan naskah pidato
agar maksud yang disampaikan jelas sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
2) Strategi yang dipergunakan dalam pembelajaran akan memengaruhi tujuan yang
telah ditetapkan.
3) Model pembelajaran yang baru dibuat sebagai alternatif yang dapat dipilih guru
dalam melaksanakan pembelajaran.
1.7 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah “ Ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri Kasomalang Kabupaten Subang
tahun ajaran 2010/2011 sebelum dan sesudah diberi pembelajaran kalimat efektif
dalam penulisan naskah pidato yang disampaikan dengan strategi partisipatif ?”
1.8 Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai variabel penelitian ini,
penulis perlu mendefinisikan istilah-istilah kunci penelitian ini yang tertuang dalam
judul Model Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato pada
Siswa Kelas IX di Madrasah Tsanawiyah Kasomalang Kabupaten Subang dengan
(1) Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu rencana atau pola yang
digunakan oleh guru untuk bertatap muka di kelas yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
(2) Kalimat efektif dalam penelitian ini adalah kalimat dalam penulisan naskah pidato
yang memiliki ciri-ciri ketepatan pemilihan kata, kesatuan, kesejajaran,
kehematan, ketegasan, kevariasian, kelogisan, dan ketepatan dalam penggunaan
ejaan.
(3) Penulisan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai proses, perbuatan, cara
menulis.
(4) Naskah pidato dalam penelitian ini adalah naskah /teks pidato yang ditulis siswa
dengan menggunakan kalimat efektif.
(5) Strategi partisipatif dalam penelitian ini didefinisikan sebagai strategi
1.9 Paradigma Penelitian
Gambar di bawah ini merupakan prosedur yang ditempuh untuk melakukan
penelitian.
Bagan 1.1
Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Teori model pembelajaran
Teori kalimat efektif
Teori menulis
Teori naskah pidato
Teori strategi partisipatf
Tes awal
Pemberlakuan model pembelajaran dengan strategi partisipatif
Tes akhir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur
penelitian yang akan dilakukan, yaitu (1) metode penelitian, (2) langkah-langkah
penelitian, (4) populasi dan sampel, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik
pengolahan data.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen semu, yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan eksperimen sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi
semua variabel yang relevan. Sekaitan dengan penelitian yang dilakukan, tujuan
penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
penggunaan kalimat efektif dalam menulis siswa dengan menggunakan strategi
partisipatif, yaitu mengetahui perbedaan kemampuan siswa menggunakan kalimat
efektif dalam menulis teks pidato sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan
menggunakan strategi partisipatif.
Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah theone group pretest posttest
design, yaitu penelitian yang menggunakan subjek dalam bentuk kelompok (kelas).
Penelitian seperti ini akan memberikan hasil yang menggambarkan keadaan satu atau
Alasan menggunakan desain ini adalah untuk mengetahui kejelasan kelompok
sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Desain ini menggunakan kelompok yang
sudah ada, kemudian guru melakukan tes awal terlebih dahulu. Selanjutnya, guru
memberikan perlakuan pada kelompok dengan menggunakan strategi partisipatif, lalu
diberi tes akhir.
Dalam kegiatan uji coba tidak menggunakan kelompok kontrol. Desain ini
dilakukan dengan membandingkan hasil prates dengan hasil postes uji coba pada
kelompok yang diujicobakan. Adapun diagram desain/ rancangan penelitian ini
sebagai berikut.
Diagram 3.1 Desain Penelitian
“theone group pretest posttest design”
(Fraenkel & Wallen, 1993: 246)
Keterangan:
O1 : tes awal pada kelompok
X : perlakuan dengan metode partisipatif pada kelompok
O2 : tes akhir pada kelompok
Dalam penelitian ini juga, penulis menggunakan metode deskriptif
O1--- X---O2
serta menguraikan aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian. Pernyataan tersebut
sejalan dengan pendapat Surakhmad (1986: 139) bahwa metode penelitian deskriptif
tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Ciri-ciri metode
deskriptif adalah (1) memusatkan diri pada masalah-masalah yang aktual dan (2) data
yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini dideskripsikan kemudian dilakukan penafsiran dan
penganalisisan terhadap data penelitian untuk memperoleh deskripsi yang mendalam.
3.2 Langkah-langkah Penelitian
Sebagai langkah awal dalam penelitian ini dilakukan studi pendahuluan yang
meliputi studi kepustakaan dan studi pendahuluan di kelas pada waktu pembelajaran.
Hasil pembelajaran tersebut digunakan untuk menentukan konsep yang akan diteliti
untuk menentukan variabel penelitian, yaitu pembelajaran penggunaan kalimat efektif
dalam penulisan naskah pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.
Langkah selanjutnya menelaah materi dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX madrasah tsanawiyah
sehingga diperoleh materi pokok yaitu menulis teks pidato/ceramah/ khotbah dengan
sistematika dan bahasa yang efektif.
Untuk mendapatkan data kuantitatif dan data kualitatif, peneliti melakukan
pembelajaran melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1. Mengadakan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan
2. Melakukan pembelajaran penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah
pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.
3. Mengamati dan mendeskripsikan data verbal dan data nonverbal pada saat
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menggali kemampuan siswa
menggunakan kalimat efektif dalam menulis naskah pidato.
4. Memberikan tes akhir . Tes akhir tersebut diberikan untuk melihat perbedaan hasil
belajar antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
5. Menganalisis dan menilai hasil belajar siswa untuk mendapatkan data kuantitatif
dan data kualitatif kemampuan siswa menggunakan kalimat efektif dalam menulis
naskah pidato.
6. Menguji secara statistik nilai tersebut dengan membandingkan perbedaan rata-rata
nilai tes awal dan tes akhir. Uji statistik digunakan untuk membandingkan
perbedaan rata-rata tersebut adalah uji- t . Uji statistik dilakukan dengan program
SPSS 19.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kasomalang,
Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IX MTs. Negeri Kasomalang Kabupaten Subang tahun pelajaran
2010/2011. Siswa kelas IX di sekolah tersebut terbagi dalam 5 kelas pararel, yaitu
kelas IX.A, IX.B, IX.C, IX.D, dan IX.E. Sampel yang akan diteliti dalam penelitian
sampel ini dilakukan dengan alasan karena penulis memiliki pertimbangan tertentu,
juga disesuaikan dengan kondisi siswa yang ada di MTs. Negeri kasomalang.
3.4 Pemberian Perlakuan
Dalam penelitian ini, penulis memberikan perlakuan kepada siswa sebanyak 4
kali. Pada perlakuan pertama, penulis memberikan tes awal kepada siswa dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan awal dalam menulis naskah pidato yang
menggunakan kalimat efektif. Setelah memberikan tes awal, penulis memberikan
perlakuan berupa pembelajaran menggunakan kalimat efektif dalam penulisan naskah
pidato dengan strategi partisipatif sebanyak 3 kali. Perlakuan terakhir yang diberikan
berupa tes akhir.
Perlakuan 1 -Tes awal
- Menyampaikan teori penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif
Perlakuan 2
Menyampaikan teori penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif Perlakuan 3
Menyampaikan teori penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif
Perlakuan 4
Tes akhir
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan
teknik tes dan obsevasi. Tes digunakan untuk mendapatkan data kompetensi siswa
partisipatif. Data kompetensi siswa tersebut merupakan hasil pembelajaran yang
meliputi tes awal dan tes akhir yang dilakukan.
Observasi digunakan untuk mengumpulkan data proses pembelajaran
menggunakan kalimat efektif dalam menulis naskah pidato. Observasi dilakukan oleh
dua orang guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX Madrasah Tsanawiyah
Negeri Kasomalang Kabupaten Subang. Aspek-aspek observasi mencakup kegiatan
persiapan, pelaksanaan, dan penutup.
Dalam mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan instrumen.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lembar tes dan lembar
observasi. Secara keseluruhan, instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Lembar tes digunakan untuk mengumpulkan data awal dan data akhir
tentang kompetensi siswa menggunakan kalimat efektif dalam teks pidato.
2. Lembar pedoman penilaian digunakan untuk menelaah materi kalimat efektif.
3. Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses belajar mengajar di kelas.
Tabel 3.1
Kompetensi dasar Tujuan Indikator Materi
pembaca. bahasa
Susunlah naskah pidato dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Perhatikan tahapan-tahapan penulisan (persiapan penulisan, pelaksanaan penulisan, dan hasil tulisan)!
b. Perhatikan sistematika penulisan, kelengkapan isi, keefektifan kalimat, ejaan dan tanda baca!
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian dan Pedoman Penskoran
No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Bobot
1. TAHAP PERSIAPAN 20
A. Pemilihan materi pidato 1-2 menarik=2, kurang/tidak=1 pokok pidato sesuai dengan kerangka
1-2 sesuai=2, kurang/tidak=1
Skor maksimum 2
3. TAHAP HASIL 60
A. Naskah pidato sesuai dengan topik yang dipilih
c. kehematan
B. Pemilihan kata/diksi 1-2 tepat=2, kurang/tidak=1 C. Penggunaan ejaan 1-2 Tepat=2,
kurang/tidak=1 D. Penggunaan tanda baca 0-2 tepat=2,
kurang/tidak=1,
Nilai tahap pelaksanaan = (skor perolehan : 2) x 20=………
Nilai tahap hasil = (skor perolehan : 20) x 60=………
Tabel 3.3
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru
Masalah Tujuan Indikator Aspek yang
dinilai
Pedoman Observasi Aktivitas Guru ketika Proses Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
(1) (2)
1. Persiapan
a. Menyusun rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan
b. Menyiapkan fasilitas dan bahan yang diperlukan
(1) menyiapkan ruang kelas
(2) menyiapkan media pembelajaran (3) menyiapkan lembar kerja kelompok 2. Pelaksanaan
A. Tahap Penyajian Materi a. melakukan apersepsi
b. memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas
c. menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas f. menjelaskan materi yang mendukung
tugas yang akan dilaksanakan siswa dalam kelompok
B. Tahap Kegiatan Kelompok a. mengelompokkan siswa
b. mengarahkan siswa pada proses pembelajaran partisipatif
c. membimbing siswa dalam proses pembelajaran partisipatif
d. memonitor setiap aktivitas siswa pada tiap kelompok dan membimbing dengan memberi arahan yang relevan dengan materi yang dibahas jika terjadi kemandegan dalam proses pembelajaran
d. memotivasi siswa agar saling membantu dalam pembelajaran sehingga seluruh anggota
kelompok/siswa dapat menuntaskan materi secara maksimal
3. Penutup
a. mengulas secara singkat materi yang sudah dibahas
b. memberikan tindak lanjut
1= tidak tepat 2= agak tepat 3=tepat 4=tepat sekali
(diadaptasi dari Sudjana, 175: 2001)
Bandung, April 2011
Tabel 3.5
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa ketika Proses Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif
No. Permasalahan Tujuan Indikator Aspek yang diobservasi
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ketika Proses Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif
No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1. Siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif
2. Siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif
3. Siswa terlihat aktif pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif 4. Siswa dapat belajar secara individual dan kelompok 5. Siswa dapat memahami penerapan pembelajaran
kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif
3.6 Teknik Pengolahan Data
Setelah data penelitian diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah data
tersebut sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan agar dapat diketahui
validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan perangkat
SPSS 19.
a. Uji validitas instrumen
Dalam penelitian ini, validitas dihitung dengan menggunakan rumus
korelasi product moment dari pearson ( Surapranata, 2005 : 58 ) , yaitu :
b. Uji reliabilitas instrumen
Dalam penelitian ini, reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach (Nurgiantoro, 1999 :310), yaitu :
R11 =
R11 = Koefisien reliabilitas
k = Banyak butir soal
∑si2= Jumlah varians skor setiap butir soal
st2 = Varians skor total
3.6.2 Uji Normalitas dan Homogenitas Data
Setelah memperoleh data, penulis melakuan uji normaltas dan homogenitas.
Uji normalitas dan homogenitas ini menggunakan perangkat SPSS 19.
1) Uji Normalitas
Untuk uji normalitas menggunakan uji Chi kuadrat (χ2) berdasarkan Sudjana
( 2002 : 273 ) dengan taraf signifikasi α = 0,05.
Oi = Nilai dari hasil pengamatan ( frekuensi observasi )
K = Banyak kelas interval
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang penulis lakukan dalam penelitian ini dengan analisis
varians satu jalan (One Way ANOVA). Statistik uji-F yang digunakan dalam One
Way ANOVA dihitung dengan rumus (k-1), uji F dilakukan dengan membandingkan
nilai F-hitung (hasil output) dengan nilai F-tabel. Sedangkan derajat bebas yang
digunakan dihitung dengan rumus (n-k), dimana k adalah jumlah kelompok sampel,
dan n adalah jumlah sampel. Adapun pengolahan uji homogenitas data menggunakan
perangkat SPSS 19.
3.6.3 Uji -t
Untuk menguji taraf signifikansi dan mengidentifikasi efektifitas sebuah
model pembelajaran, penulis menggunakan rumus uji-t sebagai berikut.
t=
∑∑ ∑
____________________
keterangan
∑ D = jumlah selisis postes dengan prates
D² = kuadrat jumlah selisih postes dengan prates
N = banyaknya responden
BAB V
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil temuan, pembahasan, dan analisis data dapat ditarik
simpulan mengenai efektivitas model pembelajaran menulis naskah pidato dengan
menggunakan kalimat efektif yang dilaksanakan dengan strategi partisipatif pada
siswa kelas IX MTs. Negeri Kasomalang Kabupaten Subang sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil menulis naskah pidato dengan
menggunakan kalimat efektif sebelum dan sesudah model pembelajaran menulis
diberlakukan. Hal ini terungkap dari adanya peningkatan kemampuan menulis
naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif. Begitu pula hasil pengolahan
data awal menunjukkan nilai rata-rata 61,03, sedangkan tes akhir menunjukkan
nilai rata-rata 79,49. Berdasarkan data hasil pengolahan tersebut dapatlah
dikatakan bahwa setelah para siswa mengikuti pembelajaran menulis naskah
pidato dengan menggunakan kalimat efektif terdapat peningkatan kemampuan
menulis karya ilmiah dengan baik yaitu rata-rata sebesar 18,49 poin atau 30,24%.
2. Untuk pertanyaan apakah pelaksanaan model pembelajaran menulis naskah pidato
dengan menggunakan kalimat efektif dapat meningkatkan kualitas menulis naskah
pidato dengan menggunakan kalimat efektif? Dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif dapat
akhir (postes). Hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut terdapat perbedaan
yang signifikan antara kemampuan akhir menulis naskah pidato dengan
menggunakan kalimat efektif. Berdasarkan uji-t didapatkan bahwa gain skor total
sebesar 4,76. Berdasarkan uji lebih lanjut ditemukan perbedaan ini signifikan
sampai tingkat kepercayaan 95% ( yaitu dengan nilai t = 19,878 dan taraf
signifikansi 0,05 ).
3. Model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif
yang dilaksanakan dengan strategi partisipatif dapat meningkatkan kualitas
menulis daripada model konvensional . Hal ini tampak dari hasil uji-t hasil tes
instrumen kemampuan menulis naskah pidato. Dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran menulis naska pidato dengan menggunakan kalimat
efektif yang dilaksanakan dengan menggunakan strategi partisipatif lebih efektif
dibandikan model konvensional untuk meningkatkan kualitas kemampuan menulis
kemampuan menulis naskah pidato. Dari kedua analisis yang dilakukan tersebut
dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar menulis dengan menggunakan
model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif
yang dilaksanakan dengan strategi partisipatif mampu memberikan tingkat
keefektifan yang lebih tinggi daripada proses pembelajaran dengan menggunakan
model konvensional pada siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri
Kasomalang Kabupaten Subang tahun pelajaran 2010/2011.
keunggulan dalam mengembangkan tiga ranah taksonomi yaitu kogntif,
efektif/emosional, dan psikomotor. Model ini tidak hanya mengasah kemampuan
siswa aspek kognitif, tetapi juga menanamkan kemampuan siswa aspek
psikomotor.
5.2 Implikasi
Berdasarkan kajian teoritis dan temuan hasil penelitian yang dikemukakan di
atas, maka pada bagian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat
sebagai berikut.
1. Dengan menggunakan pedoman dan petunjuk dalam menulis naskah pidato
dengan menggunakan kalmat efektif, hendaknya guru mampu melaksanakan
pengajaran menulis naskah pidato dengan baik sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik, yaitu siswa dapat menulis naskah pidato dengan
sistematika dan bahasa yang efektif dengan baik. Oleh karena itu, pada saat
memberikan pelajaran menulis naskah pidato, guru dapat menggunakan beberapa
petunjuk dan tugas untuk dilaksanakan oleh siswa disesuaikan dengan situasi dan
kondisi sekolah masing-masing.
2. Dengan pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif
sebaiknya guru sering memberikan tugas-tugas latihan menulis yang sesuai dengan
pengalaman siswa. Hal ini akan dapat membantu dan mendorong serta
3. Guru harus sering memberikan motivasi pada siswa untuk selalu mencari
informasi melalui internet. Dengan berbekal informasi yang diperoleh melalui
kegiatan membaca, maka siswa akan semakin mudah dalam menuangkan ide yang
ingin dikemukakannya.
4. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran bahasa
yang mampu meningkatkan keterampilan menulis naskah pidato di samping
mencerdaskan moral mereka. Guru dapat menyelenggarakan lomba penulisan
naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif sebagai ajang untuk
meningkatkan kemampuan menulis.
5. Hal lain yang dapat disarankan adalah penelitian lebih lanjut terhadap variabel
yang berbeda untuk menciptakan suatu model pembelajaran bahasa khususnya
menulis. Model ini dapat juga meningkatkan keterampilan berbahasa lainnya
seperti keterampilan membaca, berbicara, dan menyimak dengan tidak
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, S. dkk. (1992). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Akhmadi, M. (1990). Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: YA3 Malang.
Alwi, H. & Dendy Sugono (ed). (2002). Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat bahasa dan Yayasan Obor Indonesia.
Arifin, Z. (1993). Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar.
Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Arsyad, Maidar G. (1993). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Bandung: Djatnika.
Badudu, J. S. (1983). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. London: Longman, Inc.
Colloght, William J. (1986). Teknik Berpidato. Bandung: Pionir Jaya.
Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dahlan, M. D. (1990). Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro.
Darma, Yoce A. & E. Kosasih. (2009). Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa.
Fraenkel, J. R. & Wallen, N. E. (1993). How to Design and Evalate Research in Education. New York: Graw-Hill.
Joyce & Weil. (2000). Models of Teaching. Newjersey: Prentice Hill, Inc. Kemp, J.E. (1994). Instructional Design. Belmont: Fearon Tilman
Publishers, Inc.
Keraf, G. (2000). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, G. (1984). Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Nurgiyantoro, dkk. (1999). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Putrayasa, Ida Bagus. (2006). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
Putrayasa, Ida Bagus. (2007). Kalimat Efektif(Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: PT. Refika Aditama.
Rahardi, K. (2006). Bahasa Kaya Bahasa Berwibawa. Yogyakarta: Andi Offset.
Rakhmat, J.(1982). Retorika Modern. Bandung: Akademika.
Razak, A. (1985). Kalimat Efektif: Struktur, gaya, dan Variasi. Jakatra: PT Gramedia.
Roestiyah N.K. & Yumiati Suharto. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bna Aksara
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Pers. Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:
Diponegoro.
Senjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Soedjito. (1986). Kalimat Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudaryono, (1983). Kalimat Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana. (2001). Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Rosda.
Sudjana. (2010). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Sufanti, Main. (2010). Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sumantri, M. (1984). Teknik Menyusun Pidato/Sambutan. Jakarta: Balai Pustaka.
Surakhmad, W. (1986). Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: PT Jemmars. Syamsuddin AR & Vismaia. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tasai, A. & E. Zaenal Arifin. (1995). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
Waridah, E. (2008). EYD & Seputar Kebahasaindonesiaan. Jakarta: Kawan Pustaka.
Widyamartaya, A. (1990). Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius. Yulianeta, dkk (Ed.). (2009). Bahasa dan Sastra Indonesia di Tengah Arus
Global. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.