• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DALAM PENULISAN NASKAH PIDATO DENGAN STRATEGI PATRISIPATIF PADA SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KASOMALANG KABUPATEN SUBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DALAM PENULISAN NASKAH PIDATO DENGAN STRATEGI PATRISIPATIF PADA SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KASOMALANG KABUPATEN SUBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar Belakang Penelitian………..1

1.2 Identifikasi Masalah……….…10

BAB II MODEL PEMBELAJARAN, KALIMAT EFEKTIF , NASKAH PIDATO , DAN STRATEGI PARTISIPATIF……….………16

2.1 Model Pembelajaran……….16

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran………...16

2.1.2 Jenis-jenis Model Pembelajaran………....17

2.1.3 Unsur-unsur Model Pembelajaran………....26

2.1.4 Model Pembelajaran Penggunaan Kalimat Efektif dalam Menulis Naskah Pidato dengan Teknik Simulasi dalam Perspektif Model Pembelajaran……….29

2.2 Kalimat Efektif……….………31

2.2.1 Pengertian Kalimat Efektif………31

2.2.2 Struktur Kalimat Efektif………....33

2.2.2.1 Kesatuan Gagasan (unity)………..34

2.2.2.2 Kesejajaran (paralelisme)...35

2.2.2.3 Kehematan (economy)...37

2.2.2.4 Penekanan (emphasis)………40

2.2.2.5 Kevariasian (Variety)……….41

2.2.3 Pilihan Kata (Diksi)………..43

2.2.4 Logika dalam Kalimat………...49

(2)

2.3.1 Pengertian Menulis………54

2.3.2 Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa………..55

2.3.3 Menulis sebagai Proses……….57

2.4 Menulis Naskah Pidato ………..57

2.5 Partisipatif sebagai Salah Satu Strategi Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis………....60

2.5.1 Hakikat Strategi Pembelajaran………..60

2.6 Strategi Partisipatif………...61

2.6.1 Tahapan-tahapan Strategi Partisipatif dalam Pembelajaran………..……….68

2.6.2 Ciri-ciri Pembelajaran dengan Strategi Partisipatori………73

2.6.3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Partisipatif……….74

2.7 Kedudukan Materi Menulis Naskah Pidato dengan Kalimat Efektif………74

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..77

3.1 Metode Penelitian……….77

3.2 Langkah-langkah Penelitian...………..79

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian………..80

3.4 Pemberian Perlakuan..………..81

3.5 Teknik Pengumpulan Data………...81

3.6 Teknik Pengolahan data………...88

3.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen………...88

3.2.4 Uji Normalitas dan Homogenitas Data………...89

3.2.5 Uji –t……….90

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN………91

4.1 Deskripsi dan Analisis Data Perencanaan Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis Naskah Pidato dengan Pendekatan Partisipatif……….91

4.2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetens Dasar (KD)………93

4.2.2 Indikator Pembelajaran………... .93

4.2.3 Tujuan Pembelajaran………... .94

4.2.4 Bahan/Materi Pembelajaran………. 95

4.2.5 Kegiatan Belajar Mengajar………. .96

4.2.6 Strategi Pembelajaran………. ..97

4.2.7 Sumber dan Media Pembelajaran ……….. ..97

4.2.8 Evaluasi Pembelajaran ………...97

4.2 Analisis Data Pelaksnaan Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif……….98

4.2.1 Perlakuan ke-1..………...99

4.2.2 Perlakuan ke-2………...………..100

(3)

4.4 Deskripsi dan Analisis Data Keefektifan Kalimat

dalam Naskah Pidato………110

4.5 Deskripsi dan Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Naskah Pidato………...154

4.5.1 Uji Coba Instrumen Penelitian………...157

4.5.1.1 Uji Validitas Instrumen…..……….157

4.5.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen………...159

4.5.2 Pengolahan Data Hasil Penelitian………..159

4.5.2.1 Uji Normalitas Data……….………159

4.5.2.2 Uji Homogenitas data………..166

4.5.2.3 Uji-t………. 167

4.6 Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian……...………...169

4.7 Analisis Data Hasil Observasi………170

4.8 Temuan Hasil Penelitian………173

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI………...176

5.1 Simpulan………176

5.2 Implikasi……….178

(4)

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 2.1 Model- Model

……….21

Tabel 2.2 Model-Model Pembelajaran Personal (Pribadi)………..…..21

Tabel 2.3 Model-model Pembelajaran Interaksi Sosial……….23

Tabel 2.4 Model-model Pembelajaran Rumpun Perilaku………...25

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian……….,.82

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian dan Pedoman Penskoran………...83

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru.………..85

Tabel 3.4 Pedoman Observasi Aktivitas Guru………...85

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa………..87

Tabel 3.5 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa…...………...87

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Menulis………...…..92

Tabel 4.2 Skor dan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir………...………..155

Tabel 4.3 Perbandingan Skor Sebelum dan Setelah Tindakan………..….156

Tabel 4.4 Selisih Rata-rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir...……….157

Tabel 4.5 Selisih Rata-rata Nilai Prates dan Postes………. .157

(5)

DAFTAR BAGAN

halaman

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang

studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

Indonesia juga masuk sebagai mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional

untuk kelulusan pada setiap jenjang pendidikan. Oleh karena itu pengajaran bahasa

Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs.)

dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Di

sekolah siswa diarahkan untuk dapat menggunakan bahasa secara baik dan benar,

baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek

keterampilan yang saling mendukung yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan

pikirannya. Keterampilan hanya dapat dikuasai dengan jalan praktik dan banyak

latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir

(Tarigan, 1986 :1). Dari empat aspek keterampilan berbahasa, keterampilan menulis

perlu menjadi pusat perhatian. Melihat kenyataan yang ada, kemampuan siswa dalam

menulis masihlah rendah, padahal kemampuan menulis merupakan salah satu

pendukung penting siswa mahir berbahasa. Untuk mengatasi kurangnya kemampuan

siswa dalam menulis perlu adanya latihan menulis secara bertahap. Begitu pula saat

siswa berlatih menulis teks pidato diperlukan latihan dan praktik menulis secara

(7)

Pidato merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia.

Manusia sudah mengenal pidato sudah sejak lama. Pidato telah memiliki peran yang

sangat penting dalam berbagai kehidupan manusia, terutama peran manusia sebagai

makhluk sosial yang selalu terlibat dalam sebuah komunitas. Kita bisa melihatnya

dari kebiasaan manusia yang selalu menggunakan pidato saat pertemuan-pertemuan

kelompok, seperti pertemuan bisnis, upacara bendera, resepsi, dan sebagainya.

Pembelajaran menulis naskah pidato harus lebih banyak berupa latihan-latihan

menulis. Kegiatan menulis ini akan menjadi pengalaman yang memungkinkan siswa

untuk mau belajar, gemar menulis, dan akhirnya memiliki kemampuan dan siswa

mulai terbiasa menulis. Kemampuan menulis bukanlah suatu keterampilan yang dapat

diajarkan melalui uraian atau teori saja, karena siswa tidak akan memperoleh

kemampuan menulis hanya dengan mencatat dan mendengar. Kemampuan menulis

siswa hanya dapat diperoleh melalui kegiatan menulis secara rutin dan

berkesinambungan.

Kesulitan yang dihadapi siswa saat menulis naskah pidato tidak hanya datang

dari rendahnya minat siswa tetapi juga karena kurang efektifnya metode dan teknik

yang digunakan guru saat mengajar. Metode dan teknik yang salah akan

menyebabkan siswa cenderung tidak berminat untuk menulis. Untuk menanggulangi

permasalahan yang timbul karena kurang efektifnya metode dan teknik dalam

pembelajaran menulis teks pidato hendaknya guru lebih inovatif dalam

(8)

melainkan pembelajaran dilakukan dengan mengaktifkan dan mengikutsertakan siswa

di dalam kelas.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam

berinteraksi dengan orang lain. Bahaasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan, atau

perasaan yang ada dalam diri si pembicara atau penulis. Bahasa memiliki peranan

yang sangat penting guna menuangkan ide pokok pikiran seseorang, baik dalam

bentuk lisan maupun tulisan. Ketika seseorang mengemukakan gagasan, yang perlu

diperhatikan bukan hanya kebahasaan melainkan juga harus ada pemahaman. Dengan

adanya pemahaman, maksud dan tujuanpun akan tersampaikan secara jelas. Agar

segala yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan pembicara atau penulis dapat

diterima oleh pendengar atau pembaca, hendaklah menggunakan bahasa yang dapat

mendukung maksud atau pikiran dan perasaan pembicara atau penulis secara jelas.

Sekait dengan hal tersebut, Putrayasa (2007: 1) menyatakan sebagai berikut.

Setiap gagasan, pikiran, atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya akan dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang benar dan baik haruslah memenuhi persyaratan gramatikaal. Artinya, kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memerhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami pembaca atau pendengar. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif.

Keterampilan berbahasa yang dimiliki siswa pada umumnya dibedakan atas

(9)

dapat berupa keterampilan aktif atau pun pasif, dapat berwujud lisan dan tulisan

sesuai dengan hakikat bahasa yang dapat dihasilkan secara lisan atau tulisan

(Fernandes dalam Alwi, 2002: 209). Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi

baik secara lisan maupun tulisan pada umumnya praktis dipakai oleh siswa

pembelajar bahasa tidak hanya di kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah, bahkan di

luar lingkungan sekolah. Kemampuan seseorang pada saat berkomunikasi tidak

terlepas dari keterampilan berbahasa yang dikuasainya.

Dalam membicarakan aspek-aspek keterampilan berbahasa di sekolah, tidak

lepas dari tujuan pengajaran bahasa secara umum. Tujuan pembelajaran bahasa

Indonesia tidak semata-mata mengajari siswa agar menguasai ilmu bahasa, akan

tetapi mengajari pula seorang siswa terampil berbahasa. Dengan demikian, berbahasa

berarti belajar kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia,

lisan maupun tulisan (Tarigan, 1995:32).

Kegiatan menulis digunakan untuk mencatat/merekam, meyakinkan,

melaporkan/memberitahukan, dan memengaruhi. Maksud dan tujuan seperti ini hanya

dapat dicapai oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan

menyampaikannya dengan jelas. Untuk itu, setiap kalimat harus disusun sesuai

dengan kaidah-kaidah gramatika sehingga mampu mendukung pengertian yang baik.

Kemampuan menggunakan kosakata atau istilah yang tepat, kemahiran menyusun

kalimat yang sempurna, kemampuan menggunakan kalimat yang hanya memiliki satu

ide pokok, kemampuan menggunakan koherensi yang kompak serta kesesuaian dan

(10)

aktivitas tulis-menulis. Menulis merupakan kegiatan menyusun serta merangkaikan

kalimat sedemikian rupa supaya pesan yang terkandung dapat disampaikan dengan

baik. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Sekait dengan hal

tersebut, Tarigan menyatakan bahwa dalam kegiatan menulis itu, seorang penulis

harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata (Tarigan, 2008

: 4).

Penulisan naskah pidato memerlukan kecermatan, baik dalam penggunaan

bahasa maupun substansinya. Oleh karena makna pidato demikian luas dan beragam,

diperlukan kecermatan dalam penggunaan bahasa dan substansi yang disajikannya.

Kecermatan penggunaan bahasa sangat diperlukan karena bahasa seorang sering

dijadikan sebagai dasar rujukan bagi pengguna bahasa lain, termasuk masyarakat

umum. Bahasa dalam naskah pidato harus menunjukkan bahasa yang lugas, objektif,

cermat, dan cerdas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang keliru dari

pembacanya. Bahasa dalam naskah pidato harus menggambarkan penggunaan bahasa

yang benar dan menggunakan kalimat secara efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipahami pembaca sesuai dengan

maksud penulisnya. Sebaliknya, kalimat yang sulit dipahami atau salah terpahami

oleh pembacanya termasuk kalimat yang kurang efektif. Kalimat yang efektif

memiliki ciri struktur yang kompak, paralel, hemat, cermat, padu, dan logis. Hal

tersebut didasarkan pada pendapat Razak (1986: 2) yang mengatakan bahwa kalimat

(11)

dengan lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca), persis seperti apa yang

disampaikan.

Siswa kelas IX madrasah tsanawiyah harus mampu menulis teks pidato

dengan bahasa yang efektif sebagaimana tercantum di dalam kurikulum. Agar siswa

tersebut dapat mengatasi tuntutan itu, diperlukan model pembelajaran dengan strategi

yang sesuai untuk menanggulangi hal tersebut.

Berdasarkan observasi pada tanggal 6 Januari 2011 dilihat dari fakta

kemampuan siswa MTs. Negeri Kasomalang Kabupaten Subang kelas IX dalam

menulis teks pidato adalah sebagai berikut :

Assalamualaikum wr wb

Bapak-bapak, Ibu-ibu yang saya hormati, para pemuda dan remaja yang saya sayangi. Syukur Alhamdulillah kita semua bisa berkumpul semua disini. Tujuan saya berpidato disini untuk para warga disini agar tidak menggunakan yang namanya narkoba. Karena narkoba itu bisa merusak masa depan kita semua. Jangan sekali-kali kita mencoba-coba memakai barang haram itu karena sesekali-kali mencobanya akan terus ketagihan menggunakannya.

Pada data salinan pidato siswa kelas IX di atas terdapat beberapa kekurangan

antara lain pidato siswa tidak diberi judul dan penulisan ejaan yang terdapat pada

bagian salam pembuka teks pidato terlihat penyingkatan kata Assalamualaikum wr

wb yang kurang tepat dan penggunaan bahasa yang kurang efektif terlihat pada

penggulangan kata disini yang sebenarnya tidak perlu untuk diulang. Pada data

tersebut juga ditemukan kata ulang yang kurang tepat yaitu pada kata mencoba-coba.

(12)

Bapak/ Ibu guru dan Kepala sekolah yang saya hormati. Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.Khusus pada pertemuan pada hari ini saya akan merencanakan acara pentas kesenian dalam rangka Hardiknas yang bertujuan memperingati Hardiknas untuk acara ini saya harapkan Bapak/ Ibu guru dan teman-teman semua berpartisipasi dalam acara ini.

Pada data di atas terdapat beberapa kekurangan antara lain pada penulisan

ejaan yang terdapat pada bagian salam pembuka teks pidato terlihat penyingkatan

kata Assalamualaikum wr wb yang kurang tepat dan bagian pembukaan yang berisi

sapaan penghormatan kurang tepat seharusnya sapaan untuk Kepala Sekolah

disebutkan terlebih dahulu karena sapaan penghormatan disebutkan sesuai urutan

yang memiliki status sosial lebih tinggi kestatus sosial lebih rendah. Bahasa yang

digunakan juga kurang efektif karena ada pengulangan kata yang tidak perlu.

Assalamualaikum wr. wb

Bapak-bapak, ibu-ibu yang saya hormati, para pemuda dan remaja yang saya cintai. dan para aparat memerintah Desa yang saya hormati. Khusus pada pertemuan kali ini, saya akan memberikan rencana pembangunan baru sesuai dgn progam pemerintah yakni pembangunan koperasi. Koperasi adalah suatu usaha bersama yang bertujuan menyejahterakan para anggotanya.

Pada data tersebut terdapat kesalahan penulisan bagian salam pembuka

terlihat penyingkatan kata Assalamualaikum wr wb dan pada bagian isi juga terdapat

penyingkatan kata dgn yang kurang tepat. Terdapat pula kesalahan penulisan ejaan

pada kata progam. Pada panulisan pidato bagian pembukaan tidak disertai dengan

sapaan penghormatan untuk pihak-pihak yang terkait.

Berdasarkan contoh-contoh penulisan kalimat dalam naskah pidato tersebut,

(13)

naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif masih perlu ditingkatkan sesuai

dengan tuntutan kurikulum.

Melihat kemampuan menulis teks pidato siswa IX A yang masih rendah dan

untuk dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran menulis teks pidato guru

wajib memberikan solusi yang tepat yakni dengan melaksanakan pembelajaran secara

intensif.

Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi pembelajaran

dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal

itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada metode pembelajaran

tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah.

Belajar merupakan suatu kegiatan aktif siswa dalam membangun pemahaman

terhadap suatu konsep. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan kegiatan

memberikan pengalaman belajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Biasanya guru melakukan sebuah kegiatan yang disebut pembelajaran. Pembelajaran

merupakan suatu interaksi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran mencakup pengetahuan, sikap

dan keterampilan. Ketercapaian tujuan pembelajaran merupakan suatu keberhasilan

dalam menyelenggarakan suatu pendidikan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran

tidak bisa ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan banyak faktor yang

memengaruhinya. Agar tercapai tujuan pembelajaran, perlu dicari langkah-langkah

yang dapat diterima, baik oleh pengajar maupun oleh pembelajar. Salah satu cara itu

(14)

dapat dilaksanakan dengan tidak mengurangi esensi pembelajaran. Dalam hal ini

seorang guru membekali dirinya dengan seni memberikan pengalaman belajar. Sekait

dengan hal tersebut, pembelajaran bahasa tidak lagi merupakan proses yang berpusat

pada bahasa, tetapi pada siswa dengan limpahan perhatian pada alam afektif dan

emosional mereka ( Purwo dalam Alwi, 194: 2002).

Strategi belajar mengajar yang baik adalah strategi yang efisien, efektif dan

dapat mencapai tujuan belajar dengan upaya pembuktian usaha belajar dari siswa.

Seperti dijelaskan Roestiyah dijelaskan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru

harus memiliki strategi belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa

dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan

(Roestiyah , 1998:1).

Oleh karena pembelajaran menulis tidak diarahkan pada penguasaan

teori-teori menulis tetapi melatih siswa menulis dengan benar, penulis beranggapan bahwa

apabila siswa berkemampuan dalam menggunakan kalimat efektif maka akan mampu

menyusun naskah pidato dengan kalimat efektif secara baik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti kemampuan

menggunakan kalimat efektif dalam menyusun naskah pidato. Penulis memilih model

pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan teks pidato dengan strategi

partisipatori. Penggunaan strategi partisipatif dalam pembelajaran ini, diharapkan

dapat membantu siswa memahami pemakaian kalimat efektif dalam penulisan teks

(15)

1.2 Identifikasi Masalah

Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan

penelitian Arikunto, (2002:27). Di dalam proses pembelajaran menulis teks pidato

sering dijumpai permasalahan karena tidak tercapainya kompetensi dasar yang

muncul karena kekurangmampuan sebagian besar siswa dalam menulis teks pidato.

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi permasalahan tersebut baik dari guru atau

dari siswa. Faktor yang berasal dari guru, yaitu (1) penggunaan teknik pembelajaran

yang kurang sesuai dengan materi yang disampaikan. Selain itu pembelajaran

penggunaan kalimat efektif dalam penulisan teks pidato masih terpaku menggunakan

strategi yang konvensional sehingga hasilnya kurang sesuai dengan tujuan. (2) guru

masih berperan sebagi sumber informasi bagi siswa, (3) mengenai model

pembelajaran penggunaan kalimat efektif dalam penulisan teks pidato saat ini,

bimbingan guru terhadap keaktifan siswa masih kurang. Padahal yang diharapkan

adalah proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan

melibatkan proses intelektual atau emosional siswa.

Selain faktor dari guru, faktor dari siswa juga sangat berpengaruh dalam

menentukan berhasil tidaknya pembelajaran menulis teks pidato, faktor tersebut

adalah (1) siswa kurang termotivasi dan tidak memiliki kemauan dalam pembelajaran

menulis teks pidato. Saat ini dalam teks pidato yang disusun siswa masih ditemukan

kalimat yang tidak efektif, (2) siswa di dalam proses pembelajaran cenderung pasif

(16)

Ketidaktepatan strategi yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

menulis teks pidato akan sangat berdampak bagi siswa dalam proses penerimaan

informasi yang disampaikan guru. Dampak yang timbul dari kesalahan pemilihan

strategi pembelajaran adalah siswa menjadi pasif dan kurang kreatif dalam menerima

informasi, karena guru memposisikan diri sebagai sumber informasi dan siswa tidak

diikutsertakan secara aktif di kelas sehingga siswa di kelas menjadi kurang berminat

dalam menulis teks pidato. Untuk mengatasi permasalahan yang timbul dapat diambil

alternatif yang menjadi jalan keluar bagi permasalahan yang kompleks yaitu dengan

mengubah strategi pembelajaran yang lama dengan strategi partisipatif sebagai upaya

untuk mengatasi keterbatasan siswa dalam menulis teks pidato.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan

masalah-masalah-masalah yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian

sebagai berikut.

(1) Bagaimana model perencanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan

teks pidato dengan menggunakan strategi partisipatif?

(2) Bagaimana model pelaksanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan

teks pidato dengan menggunakan strategi partisipatif?

(3) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah pidato setelah diberlakukan

(17)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin penulis capai melalui penelitian ini adalah mendeskripsikan

hal-hal sebagai berikut.

(1) Model perencanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan naskah

pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.

(2) Model pelaksanaan pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan naskah

pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.

(3) Hasil pembelajaran kalimat efektif dalam penyusunan naskah pidato dengan

menggunakan strategi partisipatif.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan penulis lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat,

baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teori, penelitian ini diharapkan

dapat menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan penggunaan kalimat

efektif dalam penulisan naskah pidato. Secara praktis, dari hasil penelitian ini

diharapkan siswa dapat memanfaatkan pemahaman dan keterampilan menggunakan

kalimat efektif dan menerapkannya dalam penulisan naskah pidato. Bagi pengajar,

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk merancang sistem

pembelajaran, khususnya untuk menyusun bahan ajar kalimat efektif dalam menulis

naskah pidato. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

memperoleh deskripsi data yang diperlukan dan memperoleh bahan ajar kalimat

efektif yang tepat dan dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis teks

(18)

keterampilan menggunakan kalimat efektif dalam menulis naskah pidato kepada

siswa.

1.6 Asumsi

Penelitian ini akan dilakukan berdasarkaan asumsi sebagai berikut.

1) Pemahaman tentang kalimat efektif dipergunakan dalam penulisan naskah pidato

agar maksud yang disampaikan jelas sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

2) Strategi yang dipergunakan dalam pembelajaran akan memengaruhi tujuan yang

telah ditetapkan.

3) Model pembelajaran yang baru dibuat sebagai alternatif yang dapat dipilih guru

dalam melaksanakan pembelajaran.

1.7 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah “ Ada perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri Kasomalang Kabupaten Subang

tahun ajaran 2010/2011 sebelum dan sesudah diberi pembelajaran kalimat efektif

dalam penulisan naskah pidato yang disampaikan dengan strategi partisipatif ?”

1.8 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai variabel penelitian ini,

penulis perlu mendefinisikan istilah-istilah kunci penelitian ini yang tertuang dalam

judul Model Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato pada

Siswa Kelas IX di Madrasah Tsanawiyah Kasomalang Kabupaten Subang dengan

(19)

(1) Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu rencana atau pola yang

digunakan oleh guru untuk bertatap muka di kelas yang mencakup perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

(2) Kalimat efektif dalam penelitian ini adalah kalimat dalam penulisan naskah pidato

yang memiliki ciri-ciri ketepatan pemilihan kata, kesatuan, kesejajaran,

kehematan, ketegasan, kevariasian, kelogisan, dan ketepatan dalam penggunaan

ejaan.

(3) Penulisan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai proses, perbuatan, cara

menulis.

(4) Naskah pidato dalam penelitian ini adalah naskah /teks pidato yang ditulis siswa

dengan menggunakan kalimat efektif.

(5) Strategi partisipatif dalam penelitian ini didefinisikan sebagai strategi

(20)

1.9 Paradigma Penelitian

Gambar di bawah ini merupakan prosedur yang ditempuh untuk melakukan

penelitian.

Bagan 1.1

Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Teori model pembelajaran

Teori kalimat efektif

Teori menulis

Teori naskah pidato

Teori strategi partisipatf

Tes awal

Pemberlakuan model pembelajaran dengan strategi partisipatif

Tes akhir

(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur

penelitian yang akan dilakukan, yaitu (1) metode penelitian, (2) langkah-langkah

penelitian, (4) populasi dan sampel, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik

pengolahan data.

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen semu, yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan eksperimen sebenarnya

dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi

semua variabel yang relevan. Sekaitan dengan penelitian yang dilakukan, tujuan

penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran

penggunaan kalimat efektif dalam menulis siswa dengan menggunakan strategi

partisipatif, yaitu mengetahui perbedaan kemampuan siswa menggunakan kalimat

efektif dalam menulis teks pidato sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan

menggunakan strategi partisipatif.

Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah theone group pretest posttest

design, yaitu penelitian yang menggunakan subjek dalam bentuk kelompok (kelas).

Penelitian seperti ini akan memberikan hasil yang menggambarkan keadaan satu atau

(22)

Alasan menggunakan desain ini adalah untuk mengetahui kejelasan kelompok

sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Desain ini menggunakan kelompok yang

sudah ada, kemudian guru melakukan tes awal terlebih dahulu. Selanjutnya, guru

memberikan perlakuan pada kelompok dengan menggunakan strategi partisipatif, lalu

diberi tes akhir.

Dalam kegiatan uji coba tidak menggunakan kelompok kontrol. Desain ini

dilakukan dengan membandingkan hasil prates dengan hasil postes uji coba pada

kelompok yang diujicobakan. Adapun diagram desain/ rancangan penelitian ini

sebagai berikut.

Diagram 3.1 Desain Penelitian

theone group pretest posttest design”

(Fraenkel & Wallen, 1993: 246)

Keterangan:

O1 : tes awal pada kelompok

X : perlakuan dengan metode partisipatif pada kelompok

O2 : tes akhir pada kelompok

Dalam penelitian ini juga, penulis menggunakan metode deskriptif

O1--- X---O2

(23)

serta menguraikan aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian. Pernyataan tersebut

sejalan dengan pendapat Surakhmad (1986: 139) bahwa metode penelitian deskriptif

tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Ciri-ciri metode

deskriptif adalah (1) memusatkan diri pada masalah-masalah yang aktual dan (2) data

yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini dideskripsikan kemudian dilakukan penafsiran dan

penganalisisan terhadap data penelitian untuk memperoleh deskripsi yang mendalam.

3.2 Langkah-langkah Penelitian

Sebagai langkah awal dalam penelitian ini dilakukan studi pendahuluan yang

meliputi studi kepustakaan dan studi pendahuluan di kelas pada waktu pembelajaran.

Hasil pembelajaran tersebut digunakan untuk menentukan konsep yang akan diteliti

untuk menentukan variabel penelitian, yaitu pembelajaran penggunaan kalimat efektif

dalam penulisan naskah pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.

Langkah selanjutnya menelaah materi dalam standar kompetensi dan

kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX madrasah tsanawiyah

sehingga diperoleh materi pokok yaitu menulis teks pidato/ceramah/ khotbah dengan

sistematika dan bahasa yang efektif.

Untuk mendapatkan data kuantitatif dan data kualitatif, peneliti melakukan

pembelajaran melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mengadakan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan

(24)

2. Melakukan pembelajaran penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah

pidato dengan menggunakan strategi partisipatif.

3. Mengamati dan mendeskripsikan data verbal dan data nonverbal pada saat

pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menggali kemampuan siswa

menggunakan kalimat efektif dalam menulis naskah pidato.

4. Memberikan tes akhir . Tes akhir tersebut diberikan untuk melihat perbedaan hasil

belajar antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

5. Menganalisis dan menilai hasil belajar siswa untuk mendapatkan data kuantitatif

dan data kualitatif kemampuan siswa menggunakan kalimat efektif dalam menulis

naskah pidato.

6. Menguji secara statistik nilai tersebut dengan membandingkan perbedaan rata-rata

nilai tes awal dan tes akhir. Uji statistik digunakan untuk membandingkan

perbedaan rata-rata tersebut adalah uji- t . Uji statistik dilakukan dengan program

SPSS 19.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kasomalang,

Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IX MTs. Negeri Kasomalang Kabupaten Subang tahun pelajaran

2010/2011. Siswa kelas IX di sekolah tersebut terbagi dalam 5 kelas pararel, yaitu

kelas IX.A, IX.B, IX.C, IX.D, dan IX.E. Sampel yang akan diteliti dalam penelitian

(25)

sampel ini dilakukan dengan alasan karena penulis memiliki pertimbangan tertentu,

juga disesuaikan dengan kondisi siswa yang ada di MTs. Negeri kasomalang.

3.4 Pemberian Perlakuan

Dalam penelitian ini, penulis memberikan perlakuan kepada siswa sebanyak 4

kali. Pada perlakuan pertama, penulis memberikan tes awal kepada siswa dengan

tujuan untuk mengetahui kemampuan awal dalam menulis naskah pidato yang

menggunakan kalimat efektif. Setelah memberikan tes awal, penulis memberikan

perlakuan berupa pembelajaran menggunakan kalimat efektif dalam penulisan naskah

pidato dengan strategi partisipatif sebanyak 3 kali. Perlakuan terakhir yang diberikan

berupa tes akhir.

Perlakuan 1 -Tes awal

- Menyampaikan teori penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif

Perlakuan 2

Menyampaikan teori penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif Perlakuan 3

Menyampaikan teori penggunaan kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif

Perlakuan 4

Tes akhir

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan

teknik tes dan obsevasi. Tes digunakan untuk mendapatkan data kompetensi siswa

(26)

partisipatif. Data kompetensi siswa tersebut merupakan hasil pembelajaran yang

meliputi tes awal dan tes akhir yang dilakukan.

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data proses pembelajaran

menggunakan kalimat efektif dalam menulis naskah pidato. Observasi dilakukan oleh

dua orang guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX Madrasah Tsanawiyah

Negeri Kasomalang Kabupaten Subang. Aspek-aspek observasi mencakup kegiatan

persiapan, pelaksanaan, dan penutup.

Dalam mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan instrumen.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lembar tes dan lembar

observasi. Secara keseluruhan, instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Lembar tes digunakan untuk mengumpulkan data awal dan data akhir

tentang kompetensi siswa menggunakan kalimat efektif dalam teks pidato.

2. Lembar pedoman penilaian digunakan untuk menelaah materi kalimat efektif.

3. Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses belajar mengajar di kelas.

Tabel 3.1

Kompetensi dasar Tujuan Indikator Materi

(27)

pembaca. bahasa

Susunlah naskah pidato dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Perhatikan tahapan-tahapan penulisan (persiapan penulisan, pelaksanaan penulisan, dan hasil tulisan)!

b. Perhatikan sistematika penulisan, kelengkapan isi, keefektifan kalimat, ejaan dan tanda baca!

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian dan Pedoman Penskoran

No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Bobot

1. TAHAP PERSIAPAN 20

A. Pemilihan materi pidato 1-2 menarik=2, kurang/tidak=1 pokok pidato sesuai dengan kerangka

1-2 sesuai=2, kurang/tidak=1

Skor maksimum 2

3. TAHAP HASIL 60

A. Naskah pidato sesuai dengan topik yang dipilih

(28)

c. kehematan

B. Pemilihan kata/diksi 1-2 tepat=2, kurang/tidak=1 C. Penggunaan ejaan 1-2 Tepat=2,

kurang/tidak=1 D. Penggunaan tanda baca 0-2 tepat=2,

kurang/tidak=1,

Nilai tahap pelaksanaan = (skor perolehan : 2) x 20=………

Nilai tahap hasil = (skor perolehan : 20) x 60=………

(29)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru

Masalah Tujuan Indikator Aspek yang

dinilai

Pedoman Observasi Aktivitas Guru ketika Proses Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif

No. Aspek yang dinilai

1 2 3 4

(1) (2)

1. Persiapan

a. Menyusun rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan

b. Menyiapkan fasilitas dan bahan yang diperlukan

(1) menyiapkan ruang kelas

(2) menyiapkan media pembelajaran (3) menyiapkan lembar kerja kelompok 2. Pelaksanaan

A. Tahap Penyajian Materi a. melakukan apersepsi

b. memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas

c. menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

(30)

e. mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas f. menjelaskan materi yang mendukung

tugas yang akan dilaksanakan siswa dalam kelompok

B. Tahap Kegiatan Kelompok a. mengelompokkan siswa

b. mengarahkan siswa pada proses pembelajaran partisipatif

c. membimbing siswa dalam proses pembelajaran partisipatif

d. memonitor setiap aktivitas siswa pada tiap kelompok dan membimbing dengan memberi arahan yang relevan dengan materi yang dibahas jika terjadi kemandegan dalam proses pembelajaran

d. memotivasi siswa agar saling membantu dalam pembelajaran sehingga seluruh anggota

kelompok/siswa dapat menuntaskan materi secara maksimal

3. Penutup

a. mengulas secara singkat materi yang sudah dibahas

b. memberikan tindak lanjut

1= tidak tepat 2= agak tepat 3=tepat 4=tepat sekali

(diadaptasi dari Sudjana, 175: 2001)

Bandung, April 2011

(31)

Tabel 3.5

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa ketika Proses Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif

No. Permasalahan Tujuan Indikator Aspek yang diobservasi

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ketika Proses Pembelajaran Kalimat Efektif dalam Penulisan Naskah Pidato dengan Strategi Partisipatif

No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak

1. Siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif

2. Siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif

3. Siswa terlihat aktif pembelajaran kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif 4. Siswa dapat belajar secara individual dan kelompok 5. Siswa dapat memahami penerapan pembelajaran

kalimat efektif dalam penulisan naskah pidato dengan strategi partisipatif

(32)

3.6 Teknik Pengolahan Data

Setelah data penelitian diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah data

tersebut sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan agar dapat diketahui

validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan perangkat

SPSS 19.

a. Uji validitas instrumen

Dalam penelitian ini, validitas dihitung dengan menggunakan rumus

korelasi product moment dari pearson ( Surapranata, 2005 : 58 ) , yaitu :

(33)

b. Uji reliabilitas instrumen

Dalam penelitian ini, reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus

Alpha Cronbach (Nurgiantoro, 1999 :310), yaitu :

R11 =

R11 = Koefisien reliabilitas

k = Banyak butir soal

si2= Jumlah varians skor setiap butir soal

st2 = Varians skor total

3.6.2 Uji Normalitas dan Homogenitas Data

Setelah memperoleh data, penulis melakuan uji normaltas dan homogenitas.

Uji normalitas dan homogenitas ini menggunakan perangkat SPSS 19.

1) Uji Normalitas

Untuk uji normalitas menggunakan uji Chi kuadrat (χ2) berdasarkan Sudjana

( 2002 : 273 ) dengan taraf signifikasi α = 0,05.

Oi = Nilai dari hasil pengamatan ( frekuensi observasi )

(34)

K = Banyak kelas interval

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang penulis lakukan dalam penelitian ini dengan analisis

varians satu jalan (One Way ANOVA). Statistik uji-F yang digunakan dalam One

Way ANOVA dihitung dengan rumus (k-1), uji F dilakukan dengan membandingkan

nilai F-hitung (hasil output) dengan nilai F-tabel. Sedangkan derajat bebas yang

digunakan dihitung dengan rumus (n-k), dimana k adalah jumlah kelompok sampel,

dan n adalah jumlah sampel. Adapun pengolahan uji homogenitas data menggunakan

perangkat SPSS 19.

3.6.3 Uji -t

Untuk menguji taraf signifikansi dan mengidentifikasi efektifitas sebuah

model pembelajaran, penulis menggunakan rumus uji-t sebagai berikut.

t=

∑ ∑

____________________

keterangan

∑ D = jumlah selisis postes dengan prates

D² = kuadrat jumlah selisih postes dengan prates

N = banyaknya responden

(35)
(36)

BAB V

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil temuan, pembahasan, dan analisis data dapat ditarik

simpulan mengenai efektivitas model pembelajaran menulis naskah pidato dengan

menggunakan kalimat efektif yang dilaksanakan dengan strategi partisipatif pada

siswa kelas IX MTs. Negeri Kasomalang Kabupaten Subang sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil menulis naskah pidato dengan

menggunakan kalimat efektif sebelum dan sesudah model pembelajaran menulis

diberlakukan. Hal ini terungkap dari adanya peningkatan kemampuan menulis

naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif. Begitu pula hasil pengolahan

data awal menunjukkan nilai rata-rata 61,03, sedangkan tes akhir menunjukkan

nilai rata-rata 79,49. Berdasarkan data hasil pengolahan tersebut dapatlah

dikatakan bahwa setelah para siswa mengikuti pembelajaran menulis naskah

pidato dengan menggunakan kalimat efektif terdapat peningkatan kemampuan

menulis karya ilmiah dengan baik yaitu rata-rata sebesar 18,49 poin atau 30,24%.

2. Untuk pertanyaan apakah pelaksanaan model pembelajaran menulis naskah pidato

dengan menggunakan kalimat efektif dapat meningkatkan kualitas menulis naskah

pidato dengan menggunakan kalimat efektif? Dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif dapat

(37)

akhir (postes). Hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut terdapat perbedaan

yang signifikan antara kemampuan akhir menulis naskah pidato dengan

menggunakan kalimat efektif. Berdasarkan uji-t didapatkan bahwa gain skor total

sebesar 4,76. Berdasarkan uji lebih lanjut ditemukan perbedaan ini signifikan

sampai tingkat kepercayaan 95% ( yaitu dengan nilai t = 19,878 dan taraf

signifikansi 0,05 ).

3. Model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif

yang dilaksanakan dengan strategi partisipatif dapat meningkatkan kualitas

menulis daripada model konvensional . Hal ini tampak dari hasil uji-t hasil tes

instrumen kemampuan menulis naskah pidato. Dalam hal ini dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran menulis naska pidato dengan menggunakan kalimat

efektif yang dilaksanakan dengan menggunakan strategi partisipatif lebih efektif

dibandikan model konvensional untuk meningkatkan kualitas kemampuan menulis

kemampuan menulis naskah pidato. Dari kedua analisis yang dilakukan tersebut

dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar menulis dengan menggunakan

model pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif

yang dilaksanakan dengan strategi partisipatif mampu memberikan tingkat

keefektifan yang lebih tinggi daripada proses pembelajaran dengan menggunakan

model konvensional pada siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri

Kasomalang Kabupaten Subang tahun pelajaran 2010/2011.

(38)

keunggulan dalam mengembangkan tiga ranah taksonomi yaitu kogntif,

efektif/emosional, dan psikomotor. Model ini tidak hanya mengasah kemampuan

siswa aspek kognitif, tetapi juga menanamkan kemampuan siswa aspek

psikomotor.

5.2 Implikasi

Berdasarkan kajian teoritis dan temuan hasil penelitian yang dikemukakan di

atas, maka pada bagian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat

sebagai berikut.

1. Dengan menggunakan pedoman dan petunjuk dalam menulis naskah pidato

dengan menggunakan kalmat efektif, hendaknya guru mampu melaksanakan

pengajaran menulis naskah pidato dengan baik sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik, yaitu siswa dapat menulis naskah pidato dengan

sistematika dan bahasa yang efektif dengan baik. Oleh karena itu, pada saat

memberikan pelajaran menulis naskah pidato, guru dapat menggunakan beberapa

petunjuk dan tugas untuk dilaksanakan oleh siswa disesuaikan dengan situasi dan

kondisi sekolah masing-masing.

2. Dengan pembelajaran menulis naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif

sebaiknya guru sering memberikan tugas-tugas latihan menulis yang sesuai dengan

pengalaman siswa. Hal ini akan dapat membantu dan mendorong serta

(39)

3. Guru harus sering memberikan motivasi pada siswa untuk selalu mencari

informasi melalui internet. Dengan berbekal informasi yang diperoleh melalui

kegiatan membaca, maka siswa akan semakin mudah dalam menuangkan ide yang

ingin dikemukakannya.

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran bahasa

yang mampu meningkatkan keterampilan menulis naskah pidato di samping

mencerdaskan moral mereka. Guru dapat menyelenggarakan lomba penulisan

naskah pidato dengan menggunakan kalimat efektif sebagai ajang untuk

meningkatkan kemampuan menulis.

5. Hal lain yang dapat disarankan adalah penelitian lebih lanjut terhadap variabel

yang berbeda untuk menciptakan suatu model pembelajaran bahasa khususnya

menulis. Model ini dapat juga meningkatkan keterampilan berbahasa lainnya

seperti keterampilan membaca, berbicara, dan menyimak dengan tidak

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S. dkk. (1992). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Akhmadi, M. (1990). Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: YA3 Malang.

Alwi, H. & Dendy Sugono (ed). (2002). Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat bahasa dan Yayasan Obor Indonesia.

Arifin, Z. (1993). Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar.

Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Arsyad, Maidar G. (1993). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Bandung: Djatnika.

Badudu, J. S. (1983). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. London: Longman, Inc.

Colloght, William J. (1986). Teknik Berpidato. Bandung: Pionir Jaya.

Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dahlan, M. D. (1990). Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro.

Darma, Yoce A. & E. Kosasih. (2009). Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta: Nobel. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa.

Fraenkel, J. R. & Wallen, N. E. (1993). How to Design and Evalate Research in Education. New York: Graw-Hill.

(41)

Joyce & Weil. (2000). Models of Teaching. Newjersey: Prentice Hill, Inc. Kemp, J.E. (1994). Instructional Design. Belmont: Fearon Tilman

Publishers, Inc.

Keraf, G. (2000). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Keraf, G. (1984). Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.

Nurgiyantoro, dkk. (1999). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Putrayasa, Ida Bagus. (2006). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.

Putrayasa, Ida Bagus. (2007). Kalimat Efektif(Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: PT. Refika Aditama.

Rahardi, K. (2006). Bahasa Kaya Bahasa Berwibawa. Yogyakarta: Andi Offset.

Rakhmat, J.(1982). Retorika Modern. Bandung: Akademika.

Razak, A. (1985). Kalimat Efektif: Struktur, gaya, dan Variasi. Jakatra: PT Gramedia.

Roestiyah N.K. & Yumiati Suharto. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bna Aksara

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Pers. Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

Diponegoro.

Senjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Soedjito. (1986). Kalimat Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudaryono, (1983). Kalimat Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2001). Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

(42)

Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Rosda.

Sudjana. (2010). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.

Sufanti, Main. (2010). Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, M. (1984). Teknik Menyusun Pidato/Sambutan. Jakarta: Balai Pustaka.

Surakhmad, W. (1986). Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: PT Jemmars. Syamsuddin AR & Vismaia. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tasai, A. & E. Zaenal Arifin. (1995). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.

Waridah, E. (2008). EYD & Seputar Kebahasaindonesiaan. Jakarta: Kawan Pustaka.

Widyamartaya, A. (1990). Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius. Yulianeta, dkk (Ed.). (2009). Bahasa dan Sastra Indonesia di Tengah Arus

Global. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

(43)

Gambar

Gambar di bawah ini merupakan prosedur yang ditempuh untuk melakukan
 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian dan Pedoman Penskoran
Tabel 3.4 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ketika Proses Pembelajaran Kalimat Efektif
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan efektifitas hasil dalam pembelajaran menulis dengan metode Quantum didasarkan pada pencapaian nilai siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari

Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian, oleh karena itu kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah

Dalam laporan akhir yang berjudul “Rancang Bangun Atap Jemuran Otomatis Berdasarkan Pencahayaan Dengan Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler” yang bertujuan untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan untuk melanjutkan kepercayaan pada B2C E-Commerce dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor, yaitu peningkatan komunikasi,

Sehubungan dengan penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) Penyedia , dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. ">!. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Terapi linkungan merupakan suatu tindakan penyembuhan pasien dengan gangguan jiwa melalui manipulasi dan modifikasi unsur yang ada di linkungan dan berpengaruh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air sungai Tallo ditinjau dari Parameter, kadar Timbal (Pb) ,BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD