Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
SISTEM REKOMENDASI PENGAMANAN WILAYAH TINDAK
KEJAHATAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING
(STUDI KASUS POLRESTABES BANDUNG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh :
Gilang Pratomo Wibowo
1002866
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2
2
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM REKOMENDASI PENGAMANAN WILAYAHTINDAK KEJAHATAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE SIMULATED
ANNEALING (STUDI KASUS POLRESTABES BANDUNG)
Oleh:
Gilang Pratomo Wibowo
1002866
Disetujui dan Disahkan oleh
Pembimbing I
Jajang Kusnendar,MT
NIP. 197506012008121001
Pembimbing II
Asep Wahyudin, MT
NIP. 197112232006041001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Rasim, M.T
3
3
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
SURAT PERNYATAAN
“Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul sistem rekomendasi pengamanan wilayah
tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor menggunakan metode simulated annealing studi kasus polrestabes Bandung adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian
di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain”.
Bandung, Juni 2013
4
4
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SISTEM REKOMENDASI PENGAMANAN WILAYAH TINDAK
KEJAHATAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING
(STUDI KASUS POLRESTABES BANDUNG)
Oleh
Gilang Pratomo Wibowo
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi Ilmu Komputer
© Gilang Pratomo Wibowo 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
5
5
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
[Type text]
ABSTRAK
Penentuan prioritas pengamanan wilayah pencurian kendaraan bermotor
atau biasa disebut dengan curanmor dapat didasarkan atas tingginya frekuensi
kejahatan pada suatu daerah dan padatnya informasi kejahatan pada suatu daerah
tertentu. Berdasarkan informasi tersebut maka perlu adanya suatu sistem yang
dapat membantu dalam penentuan pengamanan wilayah. Penelitian ini membahas
tentang penentuan wilayah prioritas pengamanan dengan cara memprediksi
jumlah tindak kejahatan curanmor menggunakan metode least square kemudian
hasil prediksi bisa digunakan untuk mencari kerapatan jumlah tindak kejahatan
curanmor antar wilayah pada tahun terakhir dengan tahun yang diprediksi
menggunakan metode square euclidean kemudian jumlah kerapatan tersebut
dicari nilai yang paling optimal menggunakan metode simulated annealing
dengan nilai stopping criteria sebesar <= 2000 dan temperatur sebesar 1000 untuk
menentukan wilayah prioritas. Hasil dari penelitian ini adalah nilai selisih wilayah
yang paling optimal yang diproyeksikan melalui peta digital yang menjadi
prioritas dalam pengamanan wilayah sebagai suatu bentuk antisipasi kepada
petugas kepolisian terhadap wilayah yang perlu menjadi prioritas dalam
pengamanan dan pengawasan terhadap tindak kejahatan curanmor.
Kata kunci: Pencurian kendaraan bermotor, history,least square, square
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
ABSTRACT
Prioritization of vehicle theft security area or referred to curanmor can be
based on the high frequency of crime in an area and the density of crime
information on a particular area. Based on this information then it needs a system
that can help in the security area. This study discusses the determination of the
priority areas of security by predicting the number of crimes curanmor using the
least squares method and the prediction results can be used to find the density
curanmor number of crimes across the region in the last year to year predicted
using euclidean square and then the number density of the sought value the most
optimal use simulated annealing method with stopping criteria value <=2000 an
temperature value 1000 to determine the priority. The results of this study are
projection of priority areas on digital map in the security area as a form of
anticipation to the police officers to the area that needs to be a priority in the
security and surveillance of curanmor crime as a form of anticipation to the
police officers to the area that needs to be a priority in the security and
surveillance curanmor against crime.
Keywords: vehicle theft, history, least square, square euclidean, Simulated
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar isi
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. Daftar isi ... 1 Daftar tabel ... Error! Bookmark not defined. Daftar gambar... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.6. Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.7. Sistematika Laporan ... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Peramalan (forecasting) ... Error! Bookmark not defined.
2.2. Trend Analysis ... Error! Bookmark not defined.
2.3. Simulated annealing (SA)... Error! Bookmark not defined.
2.4. Algoritma SA ... Error! Bookmark not defined.
2.5. Squared Euclidean ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1. Metode Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Metode Pengembangan Perangkat lunak. Error! Bookmark not defined.
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
3.3.2. Pemodelan Sistem informasi ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Implementasi Program ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Uji Coba dan Evaluasi ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Metode Penyelesaian Masalah ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Bahan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Batasan dalam perangkat lunak ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pengembangan Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Analisis Sistem ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Analisis pencarian selisih... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Analisis simulated annealing ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Pengujian Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.
4.4 Lingkungan Pengujian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
1
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tindak kejahatan memiliki definisi yang menurut J.M. Bemmelem dalam (S. Husein 2003: 1) adalah suatu tindakan anti sosial yang menimbulkan kerugian ketidakpatutan dalam masyarakat, sehingga dalam masyarakat terdapat kegelisahan, dan untuk menentramkan masyarakat, negara harus menjatuhkan hukuman pada penjahat. M.A. Elliot dalam (S. Husein 2003: 1) mengatakan bahwa kejahatan adalah suatu masalah dalam masyarakat modern atau tingkah laku yang gagal dan melanggar hukum dapat dijatuhi hukuman penjara, hukuman mati dan hukuman denda dan seterusnya. Menurut Paul Moedikdo Moeliono dalam (S. Husein 2003: 1) kejahatan adalah perbuatan pelanggaran norma hukum yang ditafsirkan atau patut ditafsirkan masyarakat sebagai perbuatan yang merugikan, menjengkelkan sehingga tidak boleh dibiarkan (negara bertindak). Pencegahan tindak kejahatan dilakukan oleh masyarakat dan petugas kepolisian. pencegahan tindak kejahatan yang dilakukan oleh salah satu instansi pemerintah dilakukan salah satunya dengan kring reserse. Berdasarkan standar operasional prosedur revitalisasi kring reserse tahun 2012, kring reserse adalah wilayah reserse tertentu yang dinilai perlu dijadikan wilayah prioritas dalam rangka penangkalan, pencegahan, penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus-kasus kejahatan yang terjadi maka perlu ditunjuk atau ditempatkan petugas khusus untuk menangani wilayah tersebut.
2
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
dengan cepat sebagai suatu tindakan pencegahan atau antisipasi kepolisian untuk mengurangi berbagai tindak kejahatan yang merugikan masyarakat.
B. Santosa & P. Willy (2011: 225) menjelaskan bahwa Simulated annealing atau SA merupakan salah satu metode untuk mencari solusi optimum
dari suatu permasalahan. Masalah yang menggunakan pendekatan simulated annealing merupakan masalah optimasi kombinasi, dimana ruang pencarian solusi yang ada terlalu besar sehinga hampir tidak mungkin ditemukan solusi terhadap permasalahan itu. SA memiliki kelebihan tersendiri diantara metode minimasi yang lain karena SA bekerja berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, contohnya jika pada saat perbandingan terdapat kemungkinan yang baik dan buruk, maka metode minimasi yang lain pada umumnya membuang kemungkinan buruk dan menjadikan kemungkinan yang baik sebagai solusi yang kemudian dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkinan baik yang lain, tetapi SA tidak membuang kemungkinan buruk tersebut, melainkan menghitung kembali kemungkinan terburuk tersebut dengan membandingkannya dengan suatu ukuran tertentu sampai kemungkinan buruk tersebut benar-benar pantas dibuang yang akhirnya menggunakan kemungkinan yang baik untuk selanjutnya dibandingkan dengan berbagai kemungkinan yang lain.
Informasi suatu wilayah yang terdiri dari data history tindak kejahatan yang kemudian dioptimasi menggunakan metode simulated annealing berfungsi sebagai suatu bentuk antisipasi kepada kepolisian terhadap wilayah yang perlu menjadi prioritas dalam pengamanan dan pengawasan terhadaphal-hal yang merugikan masyarakat yang salah satunya adalah tindakan pencurian kendaraan bermotor atau disingkat curanmor. Curanmor pada dasarnya merupakan kejadian yang tidak terduga sehingga mempersulit petugas kepolisian untuk memprediksi wilayah mana yang menjadi prioritas dalam pengamanan dan pengawasan atau kring reserse. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dibuat suatu sistem yang bertujuan untuk keperluan penentuan prioritas pengamanan suatu daerah dengan menggunakan hasil prediksi tindak kejahatan curanmor yang menggunakan data history tindak kejahatan curanmo. Sistem ini menggunakan model analisa time
3
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data pencurian kendaraan bermotor kota Bandung dari semua kecamatan kota Bandung dari tahun 2006 sampai tahun 2012.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana sistem rekomendasi mampu mendukung dalam pengamanan wilayah tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor?
2. Bagaimana melakukan prediksi jumlah tindak kejahatan curanmor pada semua wilayah kecamatan?
3. Bagaimana mengetahui selisih atau kerapatan jumlah tindak kejahatan tiap kecamatan berdasarkan hasil prediksi?
4. Bagaimana mengetahui prioritas pengamanan dan pengawasan di kota Bandung berdasarkan selisih atau kerapatan jumlah tindak kejahatan curanmor?
1.3. Batasan Masalah
Berikut beberapa batasan masalah dari penelitian ini
1. Data didapat dari Bagian operasi polrestabes Bandung.
2. Data yang digunakan hanya jumlah tindak kejahatan curanmor kota Bandung dari lima wilayah kecamatan dari tahun 2006 sampai tahun 2012. 3. Tidak membahas pelaku, motif dan modus yang berhubungan dengan
tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor.
4. Tidak membahas pencurian kendaraan bermotor berdasarkan merk kendaraan.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengerjaan skripsi ini yaitu
1. Membangun sistem rekomendasi penentuan wilayah pengamanan wilayah tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor.
4
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor pada tahun yang telah ditentukan dengan metode least square.
3. Mengetahui wilayah yang menjadi prioritas penanggulangan kejahatan curanmor berdasarkan hasil prediksi yang kemudian dioptimasi menggunakan Simulated Annealing dengan pendekatan Model Square Euclidian.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah hasil penelitian ini yaitu
1. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang prediksi tindak kejahatan.
2. Membantu petugas kepolisian dalam memproyeksikan wilayah yang menjadi prioritas dalam kring reserse terutama dalam tindak kejahatan curanmor.
3. Sedangkan bagi penulis, penelitian ini dapat menambah ilmu tentang metode simulated annealing.
1.6. Metodologi Penelitian
Tahapan yang akan dilalui pada skripsi ini adalah sebagai berikut
1. Studi Literatur, dilakukan pengkajian mengenai SA dari berbagai sumber.
2. Pengumpulan Informasi, dilakukan dengan wawancara pada beberapa
narasumber terkait dengan SA.
3. Analisa dan Perancangan Sistem, dilakukan analisa dan perancangan sistem
SA.
4. Implementasi Sistem, dilakukan implementasi berdasarkan hasil analisa dan
perancangan dengan menggunakan bahasa Basic sebagai bahasa pemogramannya.
5. Pengujian dan Evaluasi, dilakukan pengujian pada sistem yang telah dibuat
5
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.7. Sistematika Laporan
Laporan disusun secara sistematis sehingga mudah dibaca, ditelusuri, dievaluasi. Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi lima bab sebagai berikut
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika laporan.
BAB 2 Kajian Pustaka
Bab ini membahas teori-teori yang mendukung dalam penyusunan skripsi seperti peramalan,simulated annealing dansistem informasi geografis.
BAB 3 Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan tahapan penelitian dan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci.
BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskantahapan yang harus dilalui dari mulai peramalan data sampai pada optimasi lokasi tindak kejahatan. Tahapannya akan dijelaskan secara rinci.
BAB 5 Kesimpulan dan Saran
11
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Berikut ini adalah desain penelitian beserta tahapan yang digunakan pada proses rancang bangun aplikasi sistem rekomendasi pengamanan wilayah tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kota Bandung dengan metode simulated annealing.
· Melakukan penentuan kebutuhan data yang akan digunakan
· Melakukan pengumpulan data yang digunakan
· Melakukan persiapan alat dan bahan
12
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar diatas merupakan desain penelitian beserta tahapan yang digunakan dalam membangun sistem rekomendasi pengamanan wilayah tindak kejahatan curanmor kota Bandung dengan metode simulated annealing.
Berikut ini adalah tahapan penelitian yang dilakukan
1. Melakukan penentuan kebutuhan data yang akan digunakan, Data tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) roda dua (R2) dan roda empat (R4) selama 6 tahun yaitu dari tahun 2006 sampai tahun 2012 pada masing-masing wilayah kecamatan kota Bandung.
2. Melakukan pengumpulan data yang digunakan, data yang sudah ditentukan di atas selanjutnya dikumpulkan untuk diproses. Berikut adalah tahapan dalam pemrosesan data
A. Prediksi
Prediksi dilakukan untuk mengetahui jumlah kejahatan roda dua (R2) dan roda empat (R4) dari masing-masing wilayah kecamatan di kota Bandung. Prediksi dilakukan dengan 3 tahap yaitu
A.1 Penyaringan data
Penyaringan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil nilai pencurian kendaraan bermotor (curanmor) roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada masing-masing kecamatan kota Bandung kemudian dihitung jumlahnya dan dikelompokan sesuai dengan tahunnya.
A.2 Analisis trend
Melakukan analisis trend dengan menggunakan data time series yang bertujuan untuk mendapatkan nilai ∑ ,nilai ∑ digunakan untuk memenuhi syarat mendapatkan nilai peramalan least square . analisis trend dilakukan denga rumus sebagai berikut
̅ = ∑ ...(3.1)
̅ (R2) = ∑
...
(3.2)13
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
b(R2) = ∑ ̅ ̅
∑ ̅
...
(3.4)b(R4) =∑ ̅ ̅
∑ ̅
...
(3.5)a(R2) = ̅ - b ̅ ...(3.6)
a(R4) = ̅ - b(R4)̅ ...(3.7)
dimana
R2 = Roda dua. R4 = Roda empat. n = jumlah data.
y = jumlah nilai dari tahun. x = kode tahun.
A.3 Least square
Melakukan peramalan dengan metode least square guna mendapat nilai prediksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) roda dua (R2) dan roda empat (R4) yang dikelompokan berdasarkan wilayah kecamatan. Dengan rumus sebagai berikut
Y(R2) tahun 2013 = a(R2)+b(R2)x ...(3.9)
Y(R4) tahun 2013 = a(R4)+b(R4)x ...(3.10)
Dimana
Y = nilai variabel yang akan diprediksi a = persilangan sumbu y
b = tingkat perubahan di y untuk perubahan yang terjadi di x x = variabel bebas (dalam hal ini adalah waktu)
14
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pencarian selisih dilakukan guna mengetahui selisih nilai dari jumlah kejahatan roda dua (R2) dan roda empat (R4) antar masing wilayah. Pencarian selisih dilakukan dengan 3 tahap yaitu
B.1 Perbandingan data tahun terakhir dengan data prediksi
Nilai prediksi curanmor R2 dan R4 dari masing-masing wilayah dan curanmor R2 dan R4 dari tahun terakhir dari masing-masing wilayah merupakan nilai dimensi dari wilayah kemudian diproses dengan metode square euclidean sehingga mendapatkan nilai bebas dimensi R2 dan R4 dari masing-masing wilayah.
B.2 Pencarian titik tengah
Nilai perbandingan prediksi curanmor R2 dan R4 dari masing-masing wilayah dan curanmor R2 dan R4 dari tahun terakhir dari masing-masing wilayah kemudian dihitung titik tengah untuk mendapatkan nilai yang berguna sebagai salah satu syarat metode square euclidean.
Pencarian titik tengah dilakukan dengan rumus sebagai berikut
√ , √ ...(3.11)
Dimana
= titik tengah
= nilai kejahatan Roda 2 pada tahun terakhir
= nilai kejahatan Roda 2 pada tahun yang diprediksi
= nilai kejahatan Roda 4 pada tahun terakhir
= nilai kejahatan Roda 4 pada tahun yang diprediksi.
15
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Nilai titik tengah dari masing-masing wilayah kemudian digunakan untuk mencari nilai selisih antar wilayah yang dinamakan square euclidean. Selisih tesebut sudah merupakan selisih bebas dimensi.
Pencarian selisih dilakukan rumus sebagai berikut
√ ...(3.12)
Dimana
= nilai titik tengah wilayah
= nilai titik tengah wilayah selanjutnya
C. Simulated annealing
Simulated annealing digunakan untuk mencari nilai optimal dari kombinasi kecamatan yang berguna untuk mencari wilayah prioritas. Simulated annealing dilakukan dengan 2 tahap yaitu
C.1 Pencarian energi
Nilai penjumlahan dari masing-masing wilayah (SUM) selanjutnya diproses kembali dengan metode simulated annealing guna mendapatkan kombinasi yang berisi wilayah-wilayah dan selanjutnya mendapatkan wilayah prioritas. Nilai penjumlahan dianggap sebagai energi (E). Pencarian solusi dilakukan dengan rumus sebagai berikut
P(E) = ...(3.13)
Dimana
T = temperatur
E = energi
∆E = energi sebelumnya
16
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I = iterasi
P(E) = probabilitas energi
C.2 Pencarian solusi
Tahap terakhir adalah pencarian solusi dengan menggunakan nilai E yang didapat. Jika posisi s mencapai nilai E terkecil, maka pengurangan suhu dilakukan terus menerus sampai bernilai 0 dan iterasi akan terus bernilai sama, jika suhu sudah bernilai 0 maka hasil telah didapat, hasil yg didapat yaitu nilai kombinasi dari kombinasi ke n. Hasil yang keluar adalah solusi kombinasi yang paling optimal dari beberapa kombinasi yang ada, jumlah kombinasi sangat berpengaruh pada hasil yang didapat. Hasilnya adalah urutan wilayah dari nilai solusi yang paling optimal.
3. Melakukan persiapan alat dan bahan
Yang dimaksud alat pada skripsi ini adalah perangkat yang digunakan.Bahan adalah data-data yang telah dikumpulkan, untuk selanjutnya diolah kedalam kode program sedangkan program yang akan dibuat berbentuk aplikasi dekstop. Setelah ketiga proses selesai dijalankan maka data penelitian didapat dengan 2 cara, yaitu studi literatur dan wawancara. Kemudian data penelitian dikembangkan melalui pengembangan perangkat lunak, dengan menggunakan metode Blackbox, dimana dalam metode tersebut terdapat beberapa komponen yaitu Anaysis, Design, Code, Test dan untuk selanjutnya di implementasikan menjadi sebuah aplikasi.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data yang dapat mendukung penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi. Berikut ini merupakan metode pengumpulan data yaitu
17
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari literatur yang berkaitan dengan teori optimasi simulated annealing, teori prediksi least square dan teori kedekatan antara dua objek squared euclidean.
2. Metode Wawancara
Wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan beserta penjelasan-penjelasan yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah dalam menentukan prioritas wilayah rawan curanmor kota Bandung. Dalam skripsi ini pihak-pihak yang terkait adalah reserse kriminal dan bagian operasi Polrestabes Bandung.
3.3 Metode Pengembangan Perangkat lunak
Dalam Pengembangan sistem informasi geografistindak kejahatan curanmor dengan metode simulated annealing ini menggunakan metode proses sekuensial linier sedangkan pemodelan sistem menggunakan model berorientasi
objek.
3.3.1. Metode Proses Sekuensial Linier
Metode ini menggunakan pendekatan terhadap perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkatan dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.
Proses-proses yang meliputi model ini adalah seperti gambar berikut
Sistem information enginering
analisis desain kode tes
Gambar 3.2 Pemodelan sistem sekuensial linier (Pressman, 2002)
Model diatas meliputi proses-proses sebagai berikut
18
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemodelan sistem informasi harus dilakukan terlebih dahulu sebelum mulai melakukan implementasi program atau pengkodean program. Pemodelan sistem rekomendasi ini bertujuan untuk menemukan batasan-batasan masalah pada penerapan sistem. Pemodelan sistem informasi ini terdiri dari 2 tahap yaitu
a) Analisis
Analisis dilakukan dengan cara mengumpulkan semua kebutuhan seperti penyaringan data dan perhitungan karena data yang digunakan merupakan data mentah yang harus disaring guna mendapatkan data yang lebih spesifik sehingga memudahkan dalam tahap desain dan implementasi.
b) Desain
Proses ini bermaksud untuk mengubah hasil analisis kebutuhan ke dalam penggambaran perangkat lunak. Adapun hal-hal yang difokuskan dalam proses ini yaitu struktur data, arsitektur, perangkat lunak, penggambaran interface dan detail.
3.4 Implementasi Program
Implementasi Program adalah proses pengubahan desain sistem informasi ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang dimengerti oleh mesin. Implementasi program tidak boleh melebihi dari apa yang telah ditentukan dalam desain perangkat lunak.
3.5 Uji Coba dan Evaluasi
Uji coba dan evaluasi sistem berfokus pada logika internal sistem informasi. Proses uji coba sistem dilakukan dengan cara blackbox testing.
19
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Menurut beberapa sumber, model berorientasi objek merupakan metode analisis yang memeriksa syarat keperluan yang harus dipenuhi dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup perusahaan.
Terdapat beberapa konsep dasar dalam model berorientasi objek , yaitu
1. Objek
Objek adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada, beberapa contoh objek misalnya hardware, software, dokumen, manusia, konsep dan lainnya. Sebuah objek mempunyai keadaan sesaat yang disebut state. State dari sebuah objek adalah kondisi dari objek atau keadaan yang menggambarkan objek tersebut, state dinyatakan dengan nilai dari atribut objeknya. Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan karakteristik objek, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain dan identitas, perubahan state dicerminkan oleh perilaku objek tersebut. Perilaku sebuah objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak dan memberi reaksi. Perilaku ditentukan oleh semua atau beberapa operasi yang dapat dilakukan oleh objek itu sendiri, perilaku dari sebuah objek dicerminkan oleh interface, service dan method dari objek tersebut. Interface adalah pintu untuk
mengakses service dari sebuah objek. Service adalah fungsi yang dapat dikerjakan oleh sebuah objek. Method adalah mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku objek.
2. Kelas
Kelas adalah definisi umum (pola, template atau cetak biru) dari himpunan objek yang sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku dan atribut-atribut dari objek tersebut. Kelas adalah abstraksi dari entitas.
3. Asosiasi dan agregasi
20
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Metode Penyelesaian Masalah
3.6.1 Metode Least square
Metode ini merupakan metode yang berfungsi untuk memprediksi berdasarkan data time series, metode ini mengharuskan data yang banyak sehingga bisa diproses. Data yang diprediksi adalah data tindak kejahatan curanmor roda dua(R2) dan roda empat (R4) selama 6 tahun dari semua kecamatan yang ada di kota Bandung yaitu dari tahun 2006 sampai tahun 2012 yang bertujuan untuk mengetahui prediksi kejahatan curanmor roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada tahun berikutnya. Hasil dari metode ini adalah angka curanmor R2 dan R4 pada masing-masing kecamatan yang ada di kota Bandung.
3.6.2 Metode Square Euclidean
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk mencari jarak kedekatan atau selisih diantara dua objek. Square eulidean pada penelitian ini berutgasa dengan menggunakan nilai hasil prediksi dan nilai dari data tahun terakhir pada masing-masing kecamatan kota Bandung yang bertujuan untuk mencari garis miring pada objek, yang dimaksud objek disini adalah nilai tahun terakhir dan nilai prediksi pada setiap kecamatan kota Bandung. Dalam metode ini garis miring disebut dengan selisih antara dua objek. Hasil dari metode ini adalah angka yang mewakili selisih nilai curanmor R2 dan R4 antara kecamatan yang satu dengan kecamatan yang lain.
3.6.3 Metode Simulated Annealing
Metode ini bekerja dengan menggunakan hasil selisih dari metode square euclidean, metode ini bekerja dengan lebih memprioritaskan solusi yang
sebenarnya buruk untuk memastikan bahwa solusi tersebut merupakan solusi yang pantas dibuang sehingga solusi tersebut bisa diganti dan dibandingkan dengan solusi yang lebih baik. Simulated annealing menggunakan jumlah dari semua selisih masing-masing kecamatan untuk mencari solusi optimal.
21
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
3.7.1 Alat penelitian
Penelitian ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut
1. Perangkat keras berupa personal computer dengan spesifikasi berikut a. Processor Intel(R) Pentium(R) D CPU 3.00GHz(2
CPUs),~3.00GHz. b. RAM 4 GB. c. Harddisk 250 GB.
d. Graphic intel(R) Graphic Media Accelerator HD. e. Koneksi Internet up to 512kbps.
f. Mouse dan Keyboard..
2. Sistem operasi Microsoft Windows 7 Profesional 32-bit.
3. Perangkat lunak untuk perancangan sistem, diantarannya sebagai berikut
a. XAMPP 5.5.27 (PhPMyadmin,Apache,MySql). b. Visual Studio 2010 (Visual Basic.Net 2010). c. MapWindowGIS 4.8.6.42.
3.7.1 Bahan Penelitian
42
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah merancang dan membuat sistem rekomendasi penentuan prioritas
wilayah tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor berbasis sistem
rekomendasi pengamanan wilayah tindak kejahatan pencurian kendaraan
bermotor menggunakan metode simulated annealing dapat disimpulkan bahwa
1. Sistem rekomendasi yang menggunakan data jumlah tindak kejahatan
pencurian kendaraan bermotor yang kemudian diprediksi dan dibandingkan
dengan data tahun terakhir dan dioptimasi menggunakan jumlah kerapatan
nilai antar wilayah mampu mendukung dalam kegiatan pengamanan wilayah
tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor.
2. Metode Least square mampu memprediksi jumlah tindak kejahatan pencurian
kendaraan bermotor setiap kecamatan pada tahun yang dikehendaki seperti
yang ditunjukan pada nilai Y(R2) untuk roda dua dan Y(R4) untuk roda
empat pada halaman (32-33)
3. Metode square euclidean mempu mencari kerapatan nilai pencurian
kendaraan bermotor dari setiap kecamatan antara tahun terakhir dan tahun
yang diprediksi dengan metode least square seperti pada halaman (34-37).
4. Penentuan daerah prioritas penanganan dengan metode simulated annealing
tergantung pada nilai stopping kriteria, semakin tinggi nilai stopping kriteria
maka hasil dari pengujian semakin baik dikarenakan nilai probabilitas energi
yang semakin rendah, jika nilai probabilitas energi semakin rendah, maka
43
Gilang Pratomo Wibowo, 2013
Sistem Rekomendasi Pengamanan Wilayah Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Simulated Annealing
probabilitas energi semakin rendah karena temperatur yang juga semakin
turun, sedangkan probabilitas energi tergantung dari bilangan random yang di
generasi oleh sistem seperti pada lampiran A.
5.2. Saran
Setelah merancang dan membuat sistem rekomendasi penentuan prioritas
wilayah tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor berbasis sistem informasi
geografis dengan metode simulated annealing ada beberapa saran dari penulis
yang berhubungan dengan perangkat lunak ini, yaitu
1. Agar perangkat lunak ini dapat digunakan dengan optimal, maka perlu adanya
dukungan hardware dan software yang memadai, seperti sistem operasi
windows 7,Net framework 4, software mapwindow gis dan mysql.
2. Sistem ini dapat ditambah dan dikembangkan lagi agar kebutuhan petugas
dalam menentukan daerah prioritas penanganan tindak kejahatan rawan