DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penelitian ... 7
D.Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi ... 9
BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran ... 10
B. Hasil Belajar ... 12
1. Pengertian Hasil Belajar ... 12
2. Klasifikasi Sumber Belajar ... 13
3. Hasil Belajar Psikomotor ... 14
4. Aspek Respon Terbimbing dan Respon Terbiasa ... 19
C. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 20
D. Sumber Belajar ... 21
E. Bahan Ajar ... 25
1. Pengertian Bahan Ajar ... 25
2. Bentuk Bahan Ajar ... 28
4. E-Modul ... 32
5. KarakteristikE-Modul ... 34
6. Sistematika E-Modul ... 35
7. TampilanE-Modul ... 38
8. Penggunaan StoryBoardE-Modul ... 39
9. Cara MempelajariE-Modul ... 40
10. KelebihanE-Modul ... 41
F. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44
1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44
2. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 45
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 46
4. Karakteristik Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikas ... 46
5. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar Teknologi Informasi dan Komunkasi Sekolah Menegah Atas ... 47
6. Perbandingan Pengaruh Penggunaan E-Modul dengan Modul Tercetak terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ... 49
G. Asumsi penelitian ... 50
H. Hipotesis Penelitian ... 50
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 53
1. Lokasi Penelitian ... 53
2. Populasi Penelitian ... 53
B.Metode Penelitian ... 55
C.Desain Penelitian ... 59
D.Definisi Operasional ... 60
E. Teknik Pengumpulan Data ... 62
F. Teknik Pengembangan Instrumen ... 67
1. Uji Validitas ... 67
2. Uji Reliabilitas ... 69
E. Teknik Analisis Data ... 69
1. Normalitas ... 69
2. Homogenitas ... 70
3. Uji Hipotesis ... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Penelitian ... 73
1. Validitas ... 73
a. Validitas Alat Ukur ... 73
b. Validitas Butir Soal... 74
2. Uji Reliabilitas ... 74
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 76
C. Pengujian Hipotesis ... 82
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92
1. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Yang Signifikan Antara Siswa Yang Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 92
2. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek
Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan
Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK... 94
3. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek
Terbiasa (P4) Yang Signifikan Antara Siswa
YangMenggunakan E-modul Dengan Siswa Yang
Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 96
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan ... 98
B.Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penelitian ... 7
D.Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi ... 9
BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran ... 10
B. Hasil Belajar ... 12
1. Pengertian Hasil Belajar ... 12
2. Klasifikasi Sumber Belajar ... 13
3. Hasil Belajar Psikomotor ... 14
4. Aspek Respon Terbimbing dan Respon Terbiasa ... 19
C. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 20
D. Sumber Belajar ... 21
E. Bahan Ajar ... 25
1. Pengertian Bahan Ajar ... 25
2. Bentuk Bahan Ajar ... 28
4. E-Modul ... 32
5. KarakteristikE-Modul ... 34
6. Sistematika E-Modul ... 35
7. TampilanE-Modul ... 38
8. Penggunaan StoryBoardE-Modul ... 39
9. Cara MempelajariE-Modul ... 40
10. KelebihanE-Modul ... 41
F. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44
1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44
2. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 45
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 46
4. Karakteristik Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikas ... 46
5. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar Teknologi Informasi dan Komunkasi Sekolah Menegah Atas ... 47
6. Perbandingan Pengaruh Penggunaan E-Modul dengan Modul Tercetak terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ... 49
G. Asumsi penelitian ... 50
H. Hipotesis Penelitian ... 50
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 53
1. Lokasi Penelitian ... 53
2. Populasi Penelitian ... 53
B.Metode Penelitian ... 55
C.Desain Penelitian ... 59
D.Definisi Operasional ... 60
E. Teknik Pengumpulan Data ... 62
F. Teknik Pengembangan Instrumen ... 67
1. Uji Validitas ... 67
2. Uji Reliabilitas ... 69
E. Teknik Analisis Data ... 69
1. Normalitas ... 69
2. Homogenitas ... 70
3. Uji Hipotesis ... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Penelitian ... 73
1. Validitas ... 73
a. Validitas Alat Ukur ... 73
b. Validitas Butir Soal... 74
2. Uji Reliabilitas ... 74
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 76
C. Pengujian Hipotesis ... 82
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92
1. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Yang Signifikan Antara Siswa Yang Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 92
2. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek
Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan
Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK... 94
3. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek
Terbiasa (P4) Yang Signifikan Antara Siswa
YangMenggunakan E-modul Dengan Siswa Yang
Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 96
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan ... 98
B.Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan menjadi hal yang paling esensial dalam pembentukan
karakter seorang manusia. Pendidikan berfungsi untuk memanusiakan
manusia, artinya pembentukan manusia tidak hanya dilihat dari segi
fisiknya akan tetapi lebih mendalam dari wujud manusia itu sendiri. Hal
tersebut menjelaskan bahwa manusia adalah mahkluk hidup yang
terbentuk karena adanya akal, pikiran dan hati agar membentuk pribadi
manusia yang utuh. Selain itu makna dari pendidikan menjelaskan bahwa
sebagai proses pembentukan karakter manusia secara utuh sehingga
mampu mengelola segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia itu sendiri
secara baik dan benar mulai dari segi kognitif, afektif dan psikomotriknya.
Semua aspek-aspek tersebut saling membentuk suatu sistem yang saling
terikat satu sama lainnya. Maka dapat kita lihat bahwa pembentukan
karakter pribadi manusia yang utuh tidak akan lepas dari proses
pendidikan. Sesuai pada Undang-Undang No.20 Tahun 2003, mengenai
Sistem Pendidikan Nasional:
Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB yang menangani
masalah pendidikan, Ilmu pengetahuan dan kebudayaan yaitu UNESCO
merekomendasikan 4 pilar dalam bidang pendidikan yaitu : Learning to
know, Learning to do,Learning to be andLearning to live together,
diungkapkan bahwa dalam dunia pendidikan terutama ketika proses
pembelajaran di sekolah siswa tidak hanya sekedar untuk belajar
mengetahui apa yang tidak diketahui oleh siswa, namun lebih dari itu
siswa harus belajar agar memiliki suatu keterampilan agar ketika mereka
tumbuh menjadi dewasa mampu hidup secara mandiri dan
mengembangkan kemampuan dan bakat mereka sendiri dengan baik.
Lembaga Pustekom(2011) mengungkap bahwa adanya
Implementasi ICT (TIK) dalam dunia pendidikan sangatlah penting.
Adanya Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
sekolah menjadi salah satu pilar dalam dunia pendidikan, karena memiliki
peran yang besar yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Pemanfataan
Teknologi dalam proses pembelajaran dapat mempermudah dalam
penyampaian informasi kepada siswa dengan menggunakan peralatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti multimedia dan media
pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik, foto, gambar,
display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD Interaktif, Video
Kemajuan Zaman membuat proses pembelajararan yang dulunya
bersifat konvensional secara signifikan mengalami perubahan menjadi
pembelajaran yang berbasiskan komputer.Pembelajaran TIK merupakan
pembelajaran yang sangat aplikatif dimana setiap peserta didik dituntut
untuk mampu mengoperasikan berbagai hal baik software maupun
hardware secara baik dan benar. Oleh sebab itu, pembelajaran TIK tidak
lepas dari proses pembelajaran yang bersifat keterampilan. Tenaga
pendidik dalam hal ini dituntut untuk menyampaikan materi dengan
singkat, padat dan jelas sehingga siswa dapat dengan mudah mencerna
materi-materi dan langsung mempraktikannya. Pada saat menyampaikan
materi TIK dikelas harus dilakukan secara bertahap atau “step by step”
sehingga peserta didik dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran
TIK, sehingga keterampilan siswa tersebut terasah dengan baik.
Tenaga pendidik atau guru harus memiliki bahan ajar yang dapat
mendukung proses pembelajaran sesuai dengan tujuan akhir yang ingin
dicapai. Akan tetapi,pada umumnya disekolah-sekolah hanya memiliki
bahan ajar yang berupa buku paket ataupun LKS yang masih memiliki
keterbatasan dalam membantu para siswa dalam memahami materi TIK
yang sangat aplikatif. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan bahasa
yang sangat kaku dan kurang menjelaskan hal-hal yang bersifat praktik.
Sumber bahan ajar yang digunakan tersebut sangat kurang sekali dalam
mengasah keterampilan kemampuan seorang siswa dalam memanfaatkan
bersifat sederhana dan mudah dimengerti siswa, karena pembelajaran TIK
merupakan pembelajaran yang harus dilakukan secara berulang-ulang
seperti kata pepatah “Bisa Karna Terbiasa” apabila siswa dilatih untuk
selalu memanfaatkan segala teknologi baik yang bersifat software ataupun
hardware maka secara otomatis gerak psikomotor mereka akan terasa
dengan baik, secara refleks tanpa siswa sadari mereka akan mendalami
materi pemebelajaran TIK dengan cara “trial and error”. Ketika mereka
menemukan permasalahan pada saat mengoperasikan suatu aplikasi siswa
tersebut akan dituntut untuk mencari solusi, dengan terus mencoba
sehingga tidak hanya aspek psikomotor saja yang terasa namun aspek
kognitif dan aspek afektif siswa tersebut bisa terasa dengan baik. Ketika
siswa berhasil memecahkan permasalahan pada saat pembelajaran dikelas,
siswa tersebut telah memperoleh pengetahuan yang baru serta mengasah
kecerdasan emosi mereka untuk terus berusaha sampai siswa tersebut
benar-benar memahami dan mengerti makna dari proses pembelajaran itu
sendiri.
Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki bahan ajar yang
mendukung sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Modul
merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran
secara mandiri sehingga guru disini hanya bersifat pembimbing. Oleh
karena itu, modul didesain pula dengan bahasa yang sangat komunikatif,
mudah dipahami dan disertai dengan langkah-langkah pembelajaran agar
memiliki kelebihan dibandingkan dengan buku paket dan LKS walaupun,
ketiga bahan ajar tersebut didesain sesuai dengan kurikulum yang ada
namun buku paket dan LKS kurang mendukung untuk mengasah
keterampilan siswa dalam menggunakan teknologi karena lebih bersifat
pengetahuan saja. Akan tetapi penggunaan modul yang lebih bersifat
hardfile atau dicetak membuat pembelajaran kurang efesien dan efektif.
Siswa memiliki kecendrungan untuk menerima pembelajaran dengan
hal-hal yang lebih sederhana dan tidak membosankan.
Oleh karena itu, perlu adanya modifikasi antara teknologi dan
bahan ajar yang sebelumnya sudah ada, dalam menjawab segala
permasalahan diatas e-modul diharapkan mampu menjadi bahan ajar yang
sesuai dengan situasi dan kondisi diatas. e-modul adalah paket program
pembelajaran yang disajikan secara elektronik dan didesain dengan
mematuhi kaidah penyusunan modul yaitu bahasa yang komunikatif,
mudah dipahami, memiliki langkah-langka kerja, dan disertai latihan soal.
e-modul ini akan didesain dengan menggunakan software “Adobe Flash
Profesional 5, Inkscape, Audacity 1.3” hal tersebut bertujuan untuk
menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan mengkombinasikan
antar pembelajaran TIK yang berupa teori dengan praktek. Sehingga
pembelajaran TIK ketika dikelas bukan seperti “sastra TIK”, tapi dalam
arti lebih yaitu pembelajaran yang benar-benar mengasah keterampilan
atau Skill siswa tersebut dalam memanfaatkan berbagai teknologi untuk
Berdasarkan dari pemikiran diatas, peneliti akan mencoba
mengkaji tentang “Perbandingan Pengaruh Penggunaan E-Modul dengan
Modul Tercetak terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor
padaPokok Bahasan Membuat Dokumen Pengolah Angka Sederhana pada
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”. E-Moduladalah
salah satu bahan ajar yang didesain untuk mendukung proses pembelajaran
tertentu dan disajikan secara elektronik dengan menggunakan
software“Adobe Flash Profesional 5, Inkscape, Audacity 1.3”. Dalam hal
ini guru hanya bersifat fasilitator dan mengarahkan siswa dalam proses
pembelajaran maka dari itu diharapkan dengan adanya pengunaan e-modul
ini dapat menjawab permasalahan yang ada dan memberikan dampak yang
baik dalam proses pembelajaran siswa tersebut.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pokok permasalahan dalam penelitian
yang akan kita teliti, hal ini dibuat untuk mempermudah dan memperjelas
penelitian dalam mencapai tujuan penelitian. Secara umum masalah
penelitian tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan
e-modul dengan siswa yang menggunakan e-modul tercetak terhadap hasil belajar
ranah psikomotor pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka
sederhana padamata pelajaran TIK. Secara khusus masalah penelitian tersebut
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa
yang menggunakan e-moduldengan siswa yang menggunakan modul
tercetakterhadap hasil belajar ranah psikomotor aspek respon
terbimbing (P3) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah
angka sederhana pada mata pelajaran TIK?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa
yang menggunakane-moduldengan siswa yang menggunakan modul
tercetakterhadap hasil belajar ranah psikomotor aspek respon terbiasa
(P4) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka
sederhana pada mata pelajaran TIK?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan bahan ajar e-modul dengan bahan ajar modul tercetakterhadap
hasil belajar ranah psikomotor pada pokok bahasan membuat dokumen
pengolah angka sederhanapada mata pelajaran TIK.Tujuan khusus dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan e-moduldengan modul tercetakterhadap hasil belajar
ranah psikomotor aspek respon terbimbing (P3) pada pada pokok
bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada Mata
2. Untuk mengetahui tentang perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan e-moduldengan modul tercetakterhadap hasil belajar
ranah psikomotor aspek respon yang terbiasa (P4) pada pokok
bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada Mata
Pelajaran TIK
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar secara
mandiri dan lebih terarah pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi .
2. Bagi guru, dapat meningkatkan kualiats mengajar dan mempermudah
dalam mempraktekkan materi yang bersifat aplikatif sehingga siswa
dapat menuntaskan materi pembelajaran khususnya mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan baik.
3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya penggunaan sumber belajar
ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran di kelas sehingga
berimbas pula pada kualitas dan mutu pendidikan disekolah dalam
memenuhi tujuan kurikullum yang sudah ditetapkan sebelumnya.
4. Bagi peneliti lebih lanjut, untuk memperdalam wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang pengaruh penggunaan e-modul ranah
psikomotor pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka
sederhana pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dan diharapkan dapat memberikan kontribusi baik semua pihak
E. Struktur Organisasi
1. Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini akan diulas tentang uraian pendahuluan yaitu latar
belakang penelitian, identifikasi danperumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Pada bab ini akan mengungkapkan landasan-landasan teori yang
digunakan dan menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun skripsi.
Dalam bab ini akan diuraikan pula mengenai buku-buku yang relevan
dan berhubungan dengan pembahasan masalah yang dikaji dalam
skripsi ini serta berisi tentang hipotesis dan asumsi-asumsi
penelitiannya.
3. Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini menjelaskan kegiatan serta cara-cara penulisan dalam
melakukan penelitian guna mendapatkan sumber-sumber yang
berhubungan dengan masalah yang dikaji.
4. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bab ini memaparkan hasil penggunaan e-modul terhadap hasil
belajar siswa ranah psikomotor berdasarkan aspek-aspek yang
menjadi variabel-variabel dalam penelitian tersebut.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada Bab ini akan dikemukakan tentang hasil temuan dan pandangan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Yayasan Atikan Sunda (YAS) jalan Panghulu Haji Hasan Mustapa
No.115 Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek dan subjek penelitian yang
digeneralisasikan. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah
“wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-F di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung,
3. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti
untuk digeneralisasikan. Nana Sudjana (2007:85) mengatakan bahwa
sampel adalah sebagaian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat
yang sama dengan populasi. Maka sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif artinya sampel yang ditetapkan harus
bisa mewakili populasi yang sudah ada dan sifat mamupun
karakteristiknya sudah tergambar dalam sampel tersebut. Tujuan
dalam pengambilan sampel ini yaitu untuk mempermudah dalam
pengumpulan data dalam penelitian terutama tentang memperoleh
informasi dari populasi itu sendiri.
Teknik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
cara peluang atau probability sampling yaitu memberikan peluang
yang sama bagi semua populasi untuk dijadikan sampel, dengan
teknik penarikan sampel kelas atau cluster random sampling, karena
dalam cluster random sampling dilakukan dengan menggunakan
kelompok yang tersedia sebagai sampel sehingga peneliti tidak
mengambil sampel dari anggota populasi secara individu akan tetapi
dalam bentuk kelas serta pengacakan sampel yang akan dipilih
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih dua kelas
yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian, dengan rincian pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah
1 VIII A 30 orang siswa
2 VIII F 30 rang siswa
B. Metode Penelitian
Istilah metode penelitian sebenarnya terdiri dari dua kata yaitu
metode dan penelitian. Secara etimologis metode diartikan sebagai cara
yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus
diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa
hasil eksperimen yang telah teruji (Ahmad Tafsir, 1996). Sedangkan
Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari jawaban atas suatu
masalah (Sudjana, 2006). Jawaban yang dicari tersebut bisa jawaban yang
abstrak dan umum atau yang kongkret atau spesifik. Maka dapat kita
tafsirkan bahwa metode penelitian adalah suatu tata cara bagaimana
penelitian tersebut dilaksanakan. Selanjutnya dalam pengertian yang luas,
Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,
dan mengantisipasi masalah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen karena sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara variabel-variabel
penelitian. Metode kuasi ini digunakan untuk mengetahui dan memperoleh
informasi apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
siswa yang menggunakan e-modul dengan siswa yang menggunakan
modultercetak hasil belajar ranah psikomotor pada pokok bahasan
membuat dokumen pengolah angka sederhana pada pelajaran Teknologi
Infromasi dan Komunikasi.
Penelitian kuasi eksperimen memiliki ciri utama yaitu
menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai sampel,
dengan kata lain tidak dilakukan penugasan random dan tidak mengambil
sampel dari anggota populasi secara individu namun dalam bentuk kelas
biasa dan tetap memiliki karakteristik yang masih homogen untuk
mempermudah dalam pengontrolan variabel-variabel yang akan diteliti.
Tanpa adanya penugasan random maka para siswa tidak merasa bahwa
dirinya sedang dieksperimenkan sehingga situasi penelitian menjadi lebih
alami dan tujuan penelitianpun dapat diperoleh dengan hasil yang
maksimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban
mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Menurut
Sugiyono (2010:61) : “variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannnya”.
Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat sehingga
menjadi sebab adanya perubahan. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalahe-modul. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
domain psikomotor aspek Respon Terbimbing (P3) dan Respon Terbiasa
(P4) oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator
keberhasilan variabel bebas.
Penggunaan e-modul sebagai bahan ajar dilakukan di kelas
eksperimen dan penggunaan modul tercetak dikelas kontrol. Keduanya
ditempatkan sebagai variabel bebas, sedangkan hasil belajar siswa ranah
psikomotor yaitu aspek Respon Terbimbing (P3) dan Respon yang
Hubungan antar variabel tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah
X1 Y1 : Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan e-modul pada kelas eksperimen aspek respon terbimbing (P3) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran TIK.
X2 Y1 : Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan modul tercetak pada kelas kontrol aspek respon terbimbing (P3) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran TIK.
X1 Y2 : Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan e-modul pada kelas eksperimen aspek respon yang terbiasa (P4) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran TIK.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
desain Control group pretest and posttest design. Subjek penelitian
dikelompokan menjadi dua kelompok penelitian yang masing-masing
dipilih secara random dan sebelum perlakuan diberikan pretest terlebih
dahulu untuk mengukur kemampuan awal peserta didik selanjutnya kedua
kelompok tersebut akan diberikan perlakuan yang berbeda berbeda.
Setelah diberi perlakuan setiap kelompok langsung diberi post-test untuk
mengetahui efek dari perlakuan tersebut.
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Keterangan :
KE : Kelompok Kelas Eksperimen, yaitu kelompok kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan e-modul
KK : Kelompok Kelas Kontrol, yaitu kelompok kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan modul tercetak
X1 : Perlakuan yang diberikan, yaitu pembelajaran menggunakan e-modul
Kelompok Pretest Variabel Bebas Post-test
X2 : Perlakuan yang diberikan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul tercetak
O1 : Hasil pretest setelah perlakuan pada kelompok kelas ekperimen
O2 : Hasil pretest setelah perlakuan pada kelompok kelas kontrol
O1 : Hasil posttest setelah perlakuan pada kelompok kelas eksperimen
O2 : Hasil posttest setelah perlakuan pada kelompok kelas kontrol
Dalam penelitian ini kedua kelompok baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol terlebih dahulu diberikan pretest untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan. Kelompok kelas
eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakukan penggunaan e-modul,
sedangkan kelompok kelas kontrol adalah kelas yang diberikan perlakuan
dengan menggunakan modul tercetak. Kemudian kedua kelompok diberi
post-test, hasilnya kemudian dibandingkan antara skor pretestpost-test
kelompok eksperimen dengan skor pretestpost-test kelompok kontrol.
D. Definisi Operasional
Untuk mengoperasionalkan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, maka definisi operasional variabel penelitian yang
dimaksud dijelaskan sebagai berikut.
1. E-Modul
E-Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya secara elektronik dan didesain menggunakan
beberapa software yaitu dan disajikan secara elektronik dengan
menggunakan software “Adobe Flash Profesional 5, Inkscape,
Audacity 1.3”
2. Modul Tercetak
Modul Tercetak adalah bahan ajar mandiri yang sengaja didesain
secara sistematis untuk mempermudah siswa dalam memahami
materi yang ada berdasarkan kompetensi-kompetensi yang ingin
dicapai. Modul Tercetak dalam penelitian ini digunakan siswa pada
kelas kontrol dalam mempelajari Materi Pengolah Angka pada
Mata Pelajaran TIK.
3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Hasil belajar domain psikomotor dalam penelitian ini yaitu
kemampuan siswa pada ranah psikomotor yang berupa
keterampilan khususnya aspek respon terbimbing (P3) dan aspek
respon terbiasa (P4) siswa dalam mata pelajaran TIK. Respon
Terbimbing (P3) mencakup kemampuan untuk melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan
(imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota
tubuh menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan.
melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena
sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang
diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota
tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat.
4. Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi
adalah mata pelajaran yang mempelajari dan memanfaatkan segala
teknologi (Komputer) dalam proses pembelajaran yang bertujuan
untuk mempersiapkan siswa untuk mampu mengaplikasikan dan
menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
kebutuhan di zaman yang serba era informasi ini agar setiap
informasi baik ilmu pengetahuan ataupun teknologi yang masuk
dapat dicerna dengan baik. Mata pelajaran TIK yang menjadi salah
satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa kelas VIII.
Pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah
menggunakan aplikasi pengolah angka untuk menyajikan
informasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting
untuk memperoleh data yang valid dan relevan. Menurut Sugiyono,
(2010:308) bahwa “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling utama dalam penelitian, karena tujuan akhir dari penelitian adalah
akan mengakibatkan peneliti tidak memperoleh data yang memenuhi
standar.
Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan
instrumen sebagai alat pengumpulan data. Sugiyono, (2010:148)
mengungkapkan bahwa instumen penelitian adalah “suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara
spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Instrumen
penelitian dibuat dan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen
harus mempunyai skala pengukuran untuk mempemudah peneliti dalam
memperoleh data yang valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
instrumen performance test (test perbuatan).
1. Performance Test(tes perbuatan)
Tes perbuatan (performance test) menurut Arifin
(2009:149) “tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang
menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan,
atau perbuatan, tes perbuatan (performance test) ini berupa lembar
kerja, instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik
menggunakan format penilaian tes perbuatan (daftar cek)”.Format
penilaian tes perbuatan daftar cek (check list) berupa lembar
pengamatan yang memiliki lima kriteria yaitu: Sangat Baik (SB),
Baik (B), Cukup (C), Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK).
list)dalam penialian tes tindakan lebih praktis jika digunakan untuk
menghadapi subjek dalam jumlah yang lebih besar, atau jika
perbuatan yang dinilai memiliki resiko tinggi”.
Penggunaan format penilaian tes perbuatan yang berupa
daftar cek (check list) dalam penilain aspek psikomotor didasarkan
atas beberapa pertimbangan peneliti yaitu:
1. Populasi yang akan diambil datanya cukup banyak
2. Mempermudah observer dalam proses penilaian
3. Keterbatasan waktu dan dana dalam proses penilaian
Maka berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert untuk
mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa yaitu aspek
terbimbing (P3) dan aspek yang terbiasa (P4). Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial,
menurut Sugiyono (2010:134). Skala pengukuran Likert ini
menjadikan variabel yang akan diukur untuk dijabarkan menjadi
indikator variabel. Selanjutnya Indikator tersebut akan digunakan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Dalam penelitian ini, peneliti membuat item-item instrumen
yang berupa pernyataan dalam bentuk checklist yang memiliki
negatif. Setiap jawaban yang dicheck list dapat diberikan skor
sebagai berikut :
Tabel 3.4 Skor Skala Likert
SB = Sangat Baik 5
B = Baik 4
C = Cukup 3
K = Kurang 2
SK = Sangat Kurang 1
Dalam melaksanakan proses pengumpulan data peneliti
melakukan tes hasil belajar menggunakan tes perbuatan terhadap
sampel penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membagi siswa sesuai dengan jumlah komputer yang ada, satu
orang siswa satu komputer.
2. Siswa diberi lembar kerja tes perbuatan dan diperintahkan untuk
mengerjakan semua perintah yang tercantum dalam lembar kerja
tes perbuatan.
3. Menilai sejumlah siswa yang sedang melaksanakan tes perbuatan
menggunakan format penilaian tes perbutan berupa daftar cek
(check list) yang telah disediakan.
4. Nilai yang diperoleh kemudian diolah menggunakan program
2. Tahapan Penyusunan
Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah
sebagai berikut :
1. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian
2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator yang diambil dari kurikulum mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VIII SMP
3. Menysusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan
silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi kelas VIII SMP.
4. Menyusun kisi-kisi instrumen yang mengacu kepada tujuan
dan sub pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Mengkonsultasikan instrumen soal yang telah dibuat kepada
dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II
6. Mengadakan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel
7. Memilih instrumen tes yang sudah dianggap valid dan reliabel,
yang kemudian diujikan kepada kelompok eksperimen dan
F.Teknik Pengembangan Instrumen
Pengembangan Instrumen yang dilakukan dalam penelitian biasanya
ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas supaya instrumen yang digunakan
pada subjek penelitian sudah valid dan reliabel. Instrumen yang telah dibuat
diujicobakan pada kelas yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek
penelitian. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal
uraian yang diberikan dalam bentukpretest- postest.
1. Uji Validitas
Validitas instrumen menurut Suherman (2003: 102) adalah
“ketepatan dari suatu instrumen atau alat pengukur terhadap konsep yang
akan diukur, sehingga suatu instrumen atau alat pengukur terhadap konsep
yang akan diukur dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika
betul-betul mengukur apa yang hendak diukur”.Untuk menguji validitas tes
uraian, digunakan rumus Korelasi Produk-Moment memakai angka kasar
(raw score) yaitu:
� = N XY−( X)( Y)
N X2−( X2) N Y2−( Y2)
r
xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasiakanN = Jumlah responden
X = Skor item tes
Klasifikasi untuk menginterpretasikan besarnya koefisien
korelasi menurut adalah sebagai berikut:
- Antara 0.800 sampai dengan 1.00 : sangat tinggi
- Antara 0.600 samapai dengan 0.800 : tinggi
- Antara 0.400 samapai dengan 0.600: sedang
- Antara 0.200 sampai dengan 0.400 : rendah
- Antara 0.00 sampai dengan 0.200 : sangat rendah
-Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji juga tingkat
signifikansinya dengan menggunakan rumus:
�
=
r
� −
2
1
−
r
2(Sudjana dan Ibrahim,2007:149)
Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf
signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila thitung>ttabel,
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006: 178) Reabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu isntrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur
yang sama, tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi, dan kondisi. Rumus
yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian
menggunakan rumus alpha yaitu:
�11 = �
(� −1) 1− ��2
��2
�11 = reliabilitas instrumen
� = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑��2 = jumlah varians butir
��2 = Varians total
( Arikunto,2006)
G. Teknik Analisis Data
1. Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpuk berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, uji
normalitas menggunakan program pengolah data SPSS 20 (Statistical
Product and Service Solution) dengan uji normalitas one
sampleKolmogorov Smirnov. Langkah-langkah yang dilakukan adalah
dengan memasukkan data hasil penelitian ranah psikomotor aspek respon
eksperimen, aspek respon terbimbing (P3) kelas kontrol, aspek respon
terbiasa (P4) kelas kontrol.
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai
probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika
nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi
adalah normal. (Santoso, 2009: 186).
2. Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa
bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan.
Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data
SPSS 20 dengan uji Levene atau uji-t. Penelitian ini terdiri dari variabel X
(independent variabel) adalah e-modul sedangkan variabel Y (dependent
variabel) adalah hasil belajar ranah psikomotor aspek aspek respon
terbimbing (P3) dan , aspek respon terbiasa (P4).Kriteria pengujiannya
adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka
data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama,
sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka
data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t
independen dua rata-rata (t-test independent) untuk menguji signifikansi
perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data
SPSS 20. Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan)
apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji
komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi
hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua
rata-rata sampel). Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah
skor post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik
secara keseluruhan maupun setiap aspekrespon terbimbing (P3) danrespon
yang terbiasa (P4).
Karena menggunakan uji dua ekor, maka daerah penolakan hipotesis
terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas ttabel. Berdasarkan
jumlah sampel sebanyak 60, maka dapat diketahui bahwa ttabel dengan dk
58 (n-2) dan tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,980. Kriteria
pengujiannya adalah apabila –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel maka Ho ditolak dan H1
diterima.
Rumus uji t tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan :
n1 dan n2 = jumlah sampel
1 = rata-rata sampel ke-1
2 = rata-rata sampel ke-2
S1 = standar deviasi sampel ke-1
S2 =standar deviasi sampel ke-2
S12 = variansi sampel ke-1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan
pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ranah
psikomotor siswa yang menggunakan bahan ajar e-modul dengan siswa
yang menggunakan bahan ajar modul tercetak pada pokok bahasan
membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Secara khusus kesimpulan tersebut dapat diuraikan sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada ranah
psikomotor aspek respon terbimbing (P3) antara siswa yang
menggunakan bahan ajar e-modul dengan siswa yang menggunakan
bahan ajar modul tercetak padapokok bahasan membuat dokumen
pengolah angka sederhana pada mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi (TIK).
2. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada ranah
psikomotor aspek respon yang terbiasa (P4) antara siswa yang
menggunakan bahan ajar e-modul dengan siswa yang menggunakan
pengolah angka sederhana pada mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi (TIK).
B. Saran
1. Guru
Pemanfaatan bahan ajar e-modul ini bagi guru dapat dijadikan sebagai
media dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun di
laboratorium komputer. e-modulini tidak hanya dirancang untuk
pembelajaran yang bersifat teori, namun bisa dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran yang bersifat praktek sehingga mempermudah
guru dalam menjelaskan materi secara mendetail tapi tetap mudah
dimengerti oleh siswa. Selain itu, dapat memberikan motivasi kepada
guru untuk terus mengembangkan bahan ajar sehingga pembelajaran
menjadi lebih menarik, namun tetap terarah sesuai tujuan akhir
pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam
disiplin ilmu Teknologi Pendidikan, khususnya untuk Kosentrasi
Pendidikan Guru TIK agar terus memperdalam keterampilan tentang
dunia teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu dapat
memotivasi untuk memberikan inovasi-inovasi dalam teknologi yang
3. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian, referensi
ataupun studi pustaka bagi peneliti selanjutnya yang ingin
mengembangkan bahan ajar yang lebih kreatif dan inovatif dalam
menciptakan kreasi-kreasi baru.
4. SMP Yayasan Atikan Sunda (Bandung)
Penggunaan e-modul ini dapat dijadikan alternatif bahan ajar yang
dapat digunakan pada suatu mata pelajaran tertentu, sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih menarik namun tetap terarah sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Isak (2011). Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa pada Mata Pelajaran Teknik Animasi Dua Dimensi Di SMK. Skripsi. Tidak diterbitkan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Arifin,Zenal. (2009). EvaluasiPembelajaran.Bandung: PT.RemajaRosdakarya.
Arifin,Zenal. (2011). EvaluasiPembelajaran.Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi.(2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Cronbach’s Alpha online di http://bumistatistika.weebly.com/cronbach-alpha.html (28-06-2012)
Dahar, RatnaWilis. (1989). Teori-TeoriBelajar.Jakarta :Erlangga
Djamarah, Syaiful Bahri. Dan Aswan Zain.(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Furqon, (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gunadharma, Ananda.(2011). Pengembangan Modul Elektronik sebagai Sumber belajar untuk Mata Kuliah Multimedia Design. Skripsi. Tidak diterbitkan. Jakarta. Universitas Negeri Jakarta.
Hamalik, Oemar. (2009). KurikulumdanPembelajaran. Jakarta: PT. BumiAksara
Hasan, Iqbal.(2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Munir, (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Infomasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Nurman. (2009). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. (Online). Tersedia: http://nurmanspd.wordpress.com/2009/09/17/pengembangan-perangkat-penilaian-psikomotor/. ( 20-05-2012)
Pengembangan bahan Ajar
Prastowo,Andi.(2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.
Purnomo, Catur Hadi.(2010). Panduan Belajar Otodidak Microsoft Excel 2007.Jakarta: Mediakita.
Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul sebagai Bahan Ajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Atas. Skripsi. Tidak diterbitkan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sagala,S.(2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana,Nana.danIbrahim.(2007).PenelitiandanPenilaianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgesindo.
Sugiyono.(2010).MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi, dkk. (2006). KurikulumdanPembelajaran. Bandung: JurusanKurtekpend FIP UPI.
UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Winkel,W.(1999).PsikologiPengajaran. Jakarta: PT Grasindo.
Klasifikasi Hasil Belajar menurut bloom diperoleh online di http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom (20-05-2012)
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: GaungPersada Press.