• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN E-MODUL DENGAN MODUL TERCETAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PADA POKOK BAHASAN MEMBUAT DOKUMEN PENGOLAH ANGKA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN E-MODUL DENGAN MODUL TERCETAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PADA POKOK BAHASAN MEMBUAT DOKUMEN PENGOLAH ANGKA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran ... 10

B. Hasil Belajar ... 12

1. Pengertian Hasil Belajar ... 12

2. Klasifikasi Sumber Belajar ... 13

3. Hasil Belajar Psikomotor ... 14

4. Aspek Respon Terbimbing dan Respon Terbiasa ... 19

C. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 20

D. Sumber Belajar ... 21

E. Bahan Ajar ... 25

1. Pengertian Bahan Ajar ... 25

2. Bentuk Bahan Ajar ... 28

(2)

4. E-Modul ... 32

5. KarakteristikE-Modul ... 34

6. Sistematika E-Modul ... 35

7. TampilanE-Modul ... 38

8. Penggunaan StoryBoardE-Modul ... 39

9. Cara MempelajariE-Modul ... 40

10. KelebihanE-Modul ... 41

F. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44

1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44

2. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 45

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 46

4. Karakteristik Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikas ... 46

5. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar Teknologi Informasi dan Komunkasi Sekolah Menegah Atas ... 47

6. Perbandingan Pengaruh Penggunaan E-Modul dengan Modul Tercetak terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ... 49

G. Asumsi penelitian ... 50

H. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 53

1. Lokasi Penelitian ... 53

2. Populasi Penelitian ... 53

(3)

B.Metode Penelitian ... 55

C.Desain Penelitian ... 59

D.Definisi Operasional ... 60

E. Teknik Pengumpulan Data ... 62

F. Teknik Pengembangan Instrumen ... 67

1. Uji Validitas ... 67

2. Uji Reliabilitas ... 69

E. Teknik Analisis Data ... 69

1. Normalitas ... 69

2. Homogenitas ... 70

3. Uji Hipotesis ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Penelitian ... 73

1. Validitas ... 73

a. Validitas Alat Ukur ... 73

b. Validitas Butir Soal... 74

2. Uji Reliabilitas ... 74

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 76

C. Pengujian Hipotesis ... 82

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92

1. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Yang Signifikan Antara Siswa Yang Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 92

2. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek

(4)

Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan

Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK... 94

3. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek

Terbiasa (P4) Yang Signifikan Antara Siswa

YangMenggunakan E-modul Dengan Siswa Yang

Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan ... 98

B.Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran ... 10

B. Hasil Belajar ... 12

1. Pengertian Hasil Belajar ... 12

2. Klasifikasi Sumber Belajar ... 13

3. Hasil Belajar Psikomotor ... 14

4. Aspek Respon Terbimbing dan Respon Terbiasa ... 19

C. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 20

D. Sumber Belajar ... 21

E. Bahan Ajar ... 25

1. Pengertian Bahan Ajar ... 25

2. Bentuk Bahan Ajar ... 28

(6)

4. E-Modul ... 32

5. KarakteristikE-Modul ... 34

6. Sistematika E-Modul ... 35

7. TampilanE-Modul ... 38

8. Penggunaan StoryBoardE-Modul ... 39

9. Cara MempelajariE-Modul ... 40

10. KelebihanE-Modul ... 41

F. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44

1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 44

2. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 45

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 46

4. Karakteristik Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikas ... 46

5. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar Teknologi Informasi dan Komunkasi Sekolah Menegah Atas ... 47

6. Perbandingan Pengaruh Penggunaan E-Modul dengan Modul Tercetak terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ... 49

G. Asumsi penelitian ... 50

H. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 53

1. Lokasi Penelitian ... 53

2. Populasi Penelitian ... 53

(7)

B.Metode Penelitian ... 55

C.Desain Penelitian ... 59

D.Definisi Operasional ... 60

E. Teknik Pengumpulan Data ... 62

F. Teknik Pengembangan Instrumen ... 67

1. Uji Validitas ... 67

2. Uji Reliabilitas ... 69

E. Teknik Analisis Data ... 69

1. Normalitas ... 69

2. Homogenitas ... 70

3. Uji Hipotesis ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Penelitian ... 73

1. Validitas ... 73

a. Validitas Alat Ukur ... 73

b. Validitas Butir Soal... 74

2. Uji Reliabilitas ... 74

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 76

C. Pengujian Hipotesis ... 82

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92

1. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Yang Signifikan Antara Siswa Yang Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 92

2. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek

(8)

Menggunakan E-modul Dengan Siswa Yang Menggunakan

Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK... 94

3. Perbedaan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Aspek

Terbiasa (P4) Yang Signifikan Antara Siswa

YangMenggunakan E-modul Dengan Siswa Yang

Menggunakan Modul Tercetak Pada Mata Pelajaran TIK ... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan ... 98

B.Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan menjadi hal yang paling esensial dalam pembentukan

karakter seorang manusia. Pendidikan berfungsi untuk memanusiakan

manusia, artinya pembentukan manusia tidak hanya dilihat dari segi

fisiknya akan tetapi lebih mendalam dari wujud manusia itu sendiri. Hal

tersebut menjelaskan bahwa manusia adalah mahkluk hidup yang

terbentuk karena adanya akal, pikiran dan hati agar membentuk pribadi

manusia yang utuh. Selain itu makna dari pendidikan menjelaskan bahwa

sebagai proses pembentukan karakter manusia secara utuh sehingga

mampu mengelola segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia itu sendiri

secara baik dan benar mulai dari segi kognitif, afektif dan psikomotriknya.

Semua aspek-aspek tersebut saling membentuk suatu sistem yang saling

terikat satu sama lainnya. Maka dapat kita lihat bahwa pembentukan

karakter pribadi manusia yang utuh tidak akan lepas dari proses

pendidikan. Sesuai pada Undang-Undang No.20 Tahun 2003, mengenai

Sistem Pendidikan Nasional:

(10)

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB yang menangani

masalah pendidikan, Ilmu pengetahuan dan kebudayaan yaitu UNESCO

merekomendasikan 4 pilar dalam bidang pendidikan yaitu : Learning to

know, Learning to do,Learning to be andLearning to live together,

diungkapkan bahwa dalam dunia pendidikan terutama ketika proses

pembelajaran di sekolah siswa tidak hanya sekedar untuk belajar

mengetahui apa yang tidak diketahui oleh siswa, namun lebih dari itu

siswa harus belajar agar memiliki suatu keterampilan agar ketika mereka

tumbuh menjadi dewasa mampu hidup secara mandiri dan

mengembangkan kemampuan dan bakat mereka sendiri dengan baik.

Lembaga Pustekom(2011) mengungkap bahwa adanya

Implementasi ICT (TIK) dalam dunia pendidikan sangatlah penting.

Adanya Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di

sekolah menjadi salah satu pilar dalam dunia pendidikan, karena memiliki

peran yang besar yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Pemanfataan

Teknologi dalam proses pembelajaran dapat mempermudah dalam

penyampaian informasi kepada siswa dengan menggunakan peralatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti multimedia dan media

pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik, foto, gambar,

display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD Interaktif, Video

(11)

Kemajuan Zaman membuat proses pembelajararan yang dulunya

bersifat konvensional secara signifikan mengalami perubahan menjadi

pembelajaran yang berbasiskan komputer.Pembelajaran TIK merupakan

pembelajaran yang sangat aplikatif dimana setiap peserta didik dituntut

untuk mampu mengoperasikan berbagai hal baik software maupun

hardware secara baik dan benar. Oleh sebab itu, pembelajaran TIK tidak

lepas dari proses pembelajaran yang bersifat keterampilan. Tenaga

pendidik dalam hal ini dituntut untuk menyampaikan materi dengan

singkat, padat dan jelas sehingga siswa dapat dengan mudah mencerna

materi-materi dan langsung mempraktikannya. Pada saat menyampaikan

materi TIK dikelas harus dilakukan secara bertahap atau “step by step

sehingga peserta didik dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran

TIK, sehingga keterampilan siswa tersebut terasah dengan baik.

Tenaga pendidik atau guru harus memiliki bahan ajar yang dapat

mendukung proses pembelajaran sesuai dengan tujuan akhir yang ingin

dicapai. Akan tetapi,pada umumnya disekolah-sekolah hanya memiliki

bahan ajar yang berupa buku paket ataupun LKS yang masih memiliki

keterbatasan dalam membantu para siswa dalam memahami materi TIK

yang sangat aplikatif. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan bahasa

yang sangat kaku dan kurang menjelaskan hal-hal yang bersifat praktik.

Sumber bahan ajar yang digunakan tersebut sangat kurang sekali dalam

mengasah keterampilan kemampuan seorang siswa dalam memanfaatkan

(12)

bersifat sederhana dan mudah dimengerti siswa, karena pembelajaran TIK

merupakan pembelajaran yang harus dilakukan secara berulang-ulang

seperti kata pepatah “Bisa Karna Terbiasa” apabila siswa dilatih untuk

selalu memanfaatkan segala teknologi baik yang bersifat software ataupun

hardware maka secara otomatis gerak psikomotor mereka akan terasa

dengan baik, secara refleks tanpa siswa sadari mereka akan mendalami

materi pemebelajaran TIK dengan cara “trial and error”. Ketika mereka

menemukan permasalahan pada saat mengoperasikan suatu aplikasi siswa

tersebut akan dituntut untuk mencari solusi, dengan terus mencoba

sehingga tidak hanya aspek psikomotor saja yang terasa namun aspek

kognitif dan aspek afektif siswa tersebut bisa terasa dengan baik. Ketika

siswa berhasil memecahkan permasalahan pada saat pembelajaran dikelas,

siswa tersebut telah memperoleh pengetahuan yang baru serta mengasah

kecerdasan emosi mereka untuk terus berusaha sampai siswa tersebut

benar-benar memahami dan mengerti makna dari proses pembelajaran itu

sendiri.

Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki bahan ajar yang

mendukung sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Modul

merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran

secara mandiri sehingga guru disini hanya bersifat pembimbing. Oleh

karena itu, modul didesain pula dengan bahasa yang sangat komunikatif,

mudah dipahami dan disertai dengan langkah-langkah pembelajaran agar

(13)

memiliki kelebihan dibandingkan dengan buku paket dan LKS walaupun,

ketiga bahan ajar tersebut didesain sesuai dengan kurikulum yang ada

namun buku paket dan LKS kurang mendukung untuk mengasah

keterampilan siswa dalam menggunakan teknologi karena lebih bersifat

pengetahuan saja. Akan tetapi penggunaan modul yang lebih bersifat

hardfile atau dicetak membuat pembelajaran kurang efesien dan efektif.

Siswa memiliki kecendrungan untuk menerima pembelajaran dengan

hal-hal yang lebih sederhana dan tidak membosankan.

Oleh karena itu, perlu adanya modifikasi antara teknologi dan

bahan ajar yang sebelumnya sudah ada, dalam menjawab segala

permasalahan diatas e-modul diharapkan mampu menjadi bahan ajar yang

sesuai dengan situasi dan kondisi diatas. e-modul adalah paket program

pembelajaran yang disajikan secara elektronik dan didesain dengan

mematuhi kaidah penyusunan modul yaitu bahasa yang komunikatif,

mudah dipahami, memiliki langkah-langka kerja, dan disertai latihan soal.

e-modul ini akan didesain dengan menggunakan software “Adobe Flash

Profesional 5, Inkscape, Audacity 1.3” hal tersebut bertujuan untuk

menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan mengkombinasikan

antar pembelajaran TIK yang berupa teori dengan praktek. Sehingga

pembelajaran TIK ketika dikelas bukan seperti “sastra TIK”, tapi dalam

arti lebih yaitu pembelajaran yang benar-benar mengasah keterampilan

atau Skill siswa tersebut dalam memanfaatkan berbagai teknologi untuk

(14)

Berdasarkan dari pemikiran diatas, peneliti akan mencoba

mengkaji tentang “Perbandingan Pengaruh Penggunaan E-Modul dengan

Modul Tercetak terhadap Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor

padaPokok Bahasan Membuat Dokumen Pengolah Angka Sederhana pada

Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”. E-Moduladalah

salah satu bahan ajar yang didesain untuk mendukung proses pembelajaran

tertentu dan disajikan secara elektronik dengan menggunakan

software“Adobe Flash Profesional 5, Inkscape, Audacity 1.3”. Dalam hal

ini guru hanya bersifat fasilitator dan mengarahkan siswa dalam proses

pembelajaran maka dari itu diharapkan dengan adanya pengunaan e-modul

ini dapat menjawab permasalahan yang ada dan memberikan dampak yang

baik dalam proses pembelajaran siswa tersebut.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pokok permasalahan dalam penelitian

yang akan kita teliti, hal ini dibuat untuk mempermudah dan memperjelas

penelitian dalam mencapai tujuan penelitian. Secara umum masalah

penelitian tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan

e-modul dengan siswa yang menggunakan e-modul tercetak terhadap hasil belajar

ranah psikomotor pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka

sederhana padamata pelajaran TIK. Secara khusus masalah penelitian tersebut

(15)

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa

yang menggunakan e-moduldengan siswa yang menggunakan modul

tercetakterhadap hasil belajar ranah psikomotor aspek respon

terbimbing (P3) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah

angka sederhana pada mata pelajaran TIK?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa

yang menggunakane-moduldengan siswa yang menggunakan modul

tercetakterhadap hasil belajar ranah psikomotor aspek respon terbiasa

(P4) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka

sederhana pada mata pelajaran TIK?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penggunaan bahan ajar e-modul dengan bahan ajar modul tercetakterhadap

hasil belajar ranah psikomotor pada pokok bahasan membuat dokumen

pengolah angka sederhanapada mata pelajaran TIK.Tujuan khusus dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tentang perbedaan hasil belajar siswa yang

menggunakan e-moduldengan modul tercetakterhadap hasil belajar

ranah psikomotor aspek respon terbimbing (P3) pada pada pokok

bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada Mata

(16)

2. Untuk mengetahui tentang perbedaan hasil belajar siswa yang

menggunakan e-moduldengan modul tercetakterhadap hasil belajar

ranah psikomotor aspek respon yang terbiasa (P4) pada pokok

bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada Mata

Pelajaran TIK

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar secara

mandiri dan lebih terarah pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi

dan Komunikasi .

2. Bagi guru, dapat meningkatkan kualiats mengajar dan mempermudah

dalam mempraktekkan materi yang bersifat aplikatif sehingga siswa

dapat menuntaskan materi pembelajaran khususnya mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan baik.

3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya penggunaan sumber belajar

ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran di kelas sehingga

berimbas pula pada kualitas dan mutu pendidikan disekolah dalam

memenuhi tujuan kurikullum yang sudah ditetapkan sebelumnya.

4. Bagi peneliti lebih lanjut, untuk memperdalam wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang pengaruh penggunaan e-modul ranah

psikomotor pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka

sederhana pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) dan diharapkan dapat memberikan kontribusi baik semua pihak

(17)

E. Struktur Organisasi

1. Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini akan diulas tentang uraian pendahuluan yaitu latar

belakang penelitian, identifikasi danperumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

2. Bab II Landasan Teori

Pada bab ini akan mengungkapkan landasan-landasan teori yang

digunakan dan menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun skripsi.

Dalam bab ini akan diuraikan pula mengenai buku-buku yang relevan

dan berhubungan dengan pembahasan masalah yang dikaji dalam

skripsi ini serta berisi tentang hipotesis dan asumsi-asumsi

penelitiannya.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini menjelaskan kegiatan serta cara-cara penulisan dalam

melakukan penelitian guna mendapatkan sumber-sumber yang

berhubungan dengan masalah yang dikaji.

4. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini memaparkan hasil penggunaan e-modul terhadap hasil

belajar siswa ranah psikomotor berdasarkan aspek-aspek yang

menjadi variabel-variabel dalam penelitian tersebut.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada Bab ini akan dikemukakan tentang hasil temuan dan pandangan

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Yayasan Atikan Sunda (YAS) jalan Panghulu Haji Hasan Mustapa

No.115 Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek dan subjek penelitian yang

digeneralisasikan. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah

“wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VIII-A sampai dengan kelas VIII-F di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung,

(19)

3. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti

untuk digeneralisasikan. Nana Sudjana (2007:85) mengatakan bahwa

sampel adalah sebagaian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat

yang sama dengan populasi. Maka sampel yang diambil dari populasi

harus betul-betul representatif artinya sampel yang ditetapkan harus

bisa mewakili populasi yang sudah ada dan sifat mamupun

karakteristiknya sudah tergambar dalam sampel tersebut. Tujuan

dalam pengambilan sampel ini yaitu untuk mempermudah dalam

pengumpulan data dalam penelitian terutama tentang memperoleh

informasi dari populasi itu sendiri.

Teknik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

cara peluang atau probability sampling yaitu memberikan peluang

yang sama bagi semua populasi untuk dijadikan sampel, dengan

teknik penarikan sampel kelas atau cluster random sampling, karena

dalam cluster random sampling dilakukan dengan menggunakan

kelompok yang tersedia sebagai sampel sehingga peneliti tidak

mengambil sampel dari anggota populasi secara individu akan tetapi

dalam bentuk kelas serta pengacakan sampel yang akan dipilih

(20)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih dua kelas

yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian, dengan rincian pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah

1 VIII A 30 orang siswa

2 VIII F 30 rang siswa

B. Metode Penelitian

Istilah metode penelitian sebenarnya terdiri dari dua kata yaitu

metode dan penelitian. Secara etimologis metode diartikan sebagai cara

yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus

diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa

hasil eksperimen yang telah teruji (Ahmad Tafsir, 1996). Sedangkan

Penelitian adalah upaya yang sistematik untuk mencari jawaban atas suatu

masalah (Sudjana, 2006). Jawaban yang dicari tersebut bisa jawaban yang

abstrak dan umum atau yang kongkret atau spesifik. Maka dapat kita

tafsirkan bahwa metode penelitian adalah suatu tata cara bagaimana

penelitian tersebut dilaksanakan. Selanjutnya dalam pengertian yang luas,

Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara

ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat

(21)

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,

dan mengantisipasi masalah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif. Penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen karena sesuai

dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara variabel-variabel

penelitian. Metode kuasi ini digunakan untuk mengetahui dan memperoleh

informasi apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara

siswa yang menggunakan e-modul dengan siswa yang menggunakan

modultercetak hasil belajar ranah psikomotor pada pokok bahasan

membuat dokumen pengolah angka sederhana pada pelajaran Teknologi

Infromasi dan Komunikasi.

Penelitian kuasi eksperimen memiliki ciri utama yaitu

menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai sampel,

dengan kata lain tidak dilakukan penugasan random dan tidak mengambil

sampel dari anggota populasi secara individu namun dalam bentuk kelas

biasa dan tetap memiliki karakteristik yang masih homogen untuk

mempermudah dalam pengontrolan variabel-variabel yang akan diteliti.

Tanpa adanya penugasan random maka para siswa tidak merasa bahwa

dirinya sedang dieksperimenkan sehingga situasi penelitian menjadi lebih

alami dan tujuan penelitianpun dapat diperoleh dengan hasil yang

maksimal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban

(22)

mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Menurut

Sugiyono (2010:61) : “variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannnya”.

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni

variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat sehingga

menjadi sebab adanya perubahan. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalahe-modul. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar

domain psikomotor aspek Respon Terbimbing (P3) dan Respon Terbiasa

(P4) oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator

keberhasilan variabel bebas.

Penggunaan e-modul sebagai bahan ajar dilakukan di kelas

eksperimen dan penggunaan modul tercetak dikelas kontrol. Keduanya

ditempatkan sebagai variabel bebas, sedangkan hasil belajar siswa ranah

psikomotor yaitu aspek Respon Terbimbing (P3) dan Respon yang

(23)

Hubungan antar variabel tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah

X1 Y1 : Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan e-modul pada kelas eksperimen aspek respon terbimbing (P3) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran TIK.

X2 Y1 : Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan modul tercetak pada kelas kontrol aspek respon terbimbing (P3) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran TIK.

X1 Y2 : Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan e-modul pada kelas eksperimen aspek respon yang terbiasa (P4) pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran TIK.

(24)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

desain Control group pretest and posttest design. Subjek penelitian

dikelompokan menjadi dua kelompok penelitian yang masing-masing

dipilih secara random dan sebelum perlakuan diberikan pretest terlebih

dahulu untuk mengukur kemampuan awal peserta didik selanjutnya kedua

kelompok tersebut akan diberikan perlakuan yang berbeda berbeda.

Setelah diberi perlakuan setiap kelompok langsung diberi post-test untuk

mengetahui efek dari perlakuan tersebut.

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Keterangan :

KE : Kelompok Kelas Eksperimen, yaitu kelompok kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan e-modul

KK : Kelompok Kelas Kontrol, yaitu kelompok kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan modul tercetak

X1 : Perlakuan yang diberikan, yaitu pembelajaran menggunakan e-modul

Kelompok Pretest Variabel Bebas Post-test

(25)

X2 : Perlakuan yang diberikan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul tercetak

O1 : Hasil pretest setelah perlakuan pada kelompok kelas ekperimen

O2 : Hasil pretest setelah perlakuan pada kelompok kelas kontrol

O1 : Hasil posttest setelah perlakuan pada kelompok kelas eksperimen

O2 : Hasil posttest setelah perlakuan pada kelompok kelas kontrol

Dalam penelitian ini kedua kelompok baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol terlebih dahulu diberikan pretest untuk mengetahui

kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan. Kelompok kelas

eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakukan penggunaan e-modul,

sedangkan kelompok kelas kontrol adalah kelas yang diberikan perlakuan

dengan menggunakan modul tercetak. Kemudian kedua kelompok diberi

post-test, hasilnya kemudian dibandingkan antara skor pretestpost-test

kelompok eksperimen dengan skor pretestpost-test kelompok kontrol.

D. Definisi Operasional

Untuk mengoperasionalkan variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, maka definisi operasional variabel penelitian yang

dimaksud dijelaskan sebagai berikut.

1. E-Modul

E-Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi

(26)

dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya secara elektronik dan didesain menggunakan

beberapa software yaitu dan disajikan secara elektronik dengan

menggunakan software “Adobe Flash Profesional 5, Inkscape,

Audacity 1.3”

2. Modul Tercetak

Modul Tercetak adalah bahan ajar mandiri yang sengaja didesain

secara sistematis untuk mempermudah siswa dalam memahami

materi yang ada berdasarkan kompetensi-kompetensi yang ingin

dicapai. Modul Tercetak dalam penelitian ini digunakan siswa pada

kelas kontrol dalam mempelajari Materi Pengolah Angka pada

Mata Pelajaran TIK.

3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Hasil belajar domain psikomotor dalam penelitian ini yaitu

kemampuan siswa pada ranah psikomotor yang berupa

keterampilan khususnya aspek respon terbimbing (P3) dan aspek

respon terbiasa (P4) siswa dalam mata pelajaran TIK. Respon

Terbimbing (P3) mencakup kemampuan untuk melakukan suatu

rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan

(imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota

tubuh menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan.

(27)

melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena

sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang

diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota

tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat.

4. Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi

adalah mata pelajaran yang mempelajari dan memanfaatkan segala

teknologi (Komputer) dalam proses pembelajaran yang bertujuan

untuk mempersiapkan siswa untuk mampu mengaplikasikan dan

menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan

kebutuhan di zaman yang serba era informasi ini agar setiap

informasi baik ilmu pengetahuan ataupun teknologi yang masuk

dapat dicerna dengan baik. Mata pelajaran TIK yang menjadi salah

satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa kelas VIII.

Pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah

menggunakan aplikasi pengolah angka untuk menyajikan

informasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting

untuk memperoleh data yang valid dan relevan. Menurut Sugiyono,

(2010:308) bahwa “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling utama dalam penelitian, karena tujuan akhir dari penelitian adalah

(28)

akan mengakibatkan peneliti tidak memperoleh data yang memenuhi

standar.

Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan

instrumen sebagai alat pengumpulan data. Sugiyono, (2010:148)

mengungkapkan bahwa instumen penelitian adalah “suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara

spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Instrumen

penelitian dibuat dan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen

harus mempunyai skala pengukuran untuk mempemudah peneliti dalam

memperoleh data yang valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

instrumen performance test (test perbuatan).

1. Performance Test(tes perbuatan)

Tes perbuatan (performance test) menurut Arifin

(2009:149) “tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang

menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan,

atau perbuatan, tes perbuatan (performance test) ini berupa lembar

kerja, instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik

menggunakan format penilaian tes perbuatan (daftar cek)”.Format

penilaian tes perbuatan daftar cek (check list) berupa lembar

pengamatan yang memiliki lima kriteria yaitu: Sangat Baik (SB),

Baik (B), Cukup (C), Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK).

(29)

list)dalam penialian tes tindakan lebih praktis jika digunakan untuk

menghadapi subjek dalam jumlah yang lebih besar, atau jika

perbuatan yang dinilai memiliki resiko tinggi”.

Penggunaan format penilaian tes perbuatan yang berupa

daftar cek (check list) dalam penilain aspek psikomotor didasarkan

atas beberapa pertimbangan peneliti yaitu:

1. Populasi yang akan diambil datanya cukup banyak

2. Mempermudah observer dalam proses penilaian

3. Keterbatasan waktu dan dana dalam proses penilaian

Maka berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert untuk

mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa yaitu aspek

terbimbing (P3) dan aspek yang terbiasa (P4). Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial,

menurut Sugiyono (2010:134). Skala pengukuran Likert ini

menjadikan variabel yang akan diukur untuk dijabarkan menjadi

indikator variabel. Selanjutnya Indikator tersebut akan digunakan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Dalam penelitian ini, peneliti membuat item-item instrumen

yang berupa pernyataan dalam bentuk checklist yang memiliki

(30)

negatif. Setiap jawaban yang dicheck list dapat diberikan skor

sebagai berikut :

Tabel 3.4 Skor Skala Likert

SB = Sangat Baik 5

B = Baik 4

C = Cukup 3

K = Kurang 2

SK = Sangat Kurang 1

Dalam melaksanakan proses pengumpulan data peneliti

melakukan tes hasil belajar menggunakan tes perbuatan terhadap

sampel penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membagi siswa sesuai dengan jumlah komputer yang ada, satu

orang siswa satu komputer.

2. Siswa diberi lembar kerja tes perbuatan dan diperintahkan untuk

mengerjakan semua perintah yang tercantum dalam lembar kerja

tes perbuatan.

3. Menilai sejumlah siswa yang sedang melaksanakan tes perbuatan

menggunakan format penilaian tes perbutan berupa daftar cek

(check list) yang telah disediakan.

4. Nilai yang diperoleh kemudian diolah menggunakan program

(31)

2. Tahapan Penyusunan

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah

sebagai berikut :

1. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian

2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indikator yang diambil dari kurikulum mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VIII SMP

3. Menysusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan

silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi kelas VIII SMP.

4. Menyusun kisi-kisi instrumen yang mengacu kepada tujuan

dan sub pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Mengkonsultasikan instrumen soal yang telah dibuat kepada

dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II

6. Mengadakan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel

7. Memilih instrumen tes yang sudah dianggap valid dan reliabel,

yang kemudian diujikan kepada kelompok eksperimen dan

(32)

F.Teknik Pengembangan Instrumen

Pengembangan Instrumen yang dilakukan dalam penelitian biasanya

ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas supaya instrumen yang digunakan

pada subjek penelitian sudah valid dan reliabel. Instrumen yang telah dibuat

diujicobakan pada kelas yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek

penelitian. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal

uraian yang diberikan dalam bentukpretest- postest.

1. Uji Validitas

Validitas instrumen menurut Suherman (2003: 102) adalah

“ketepatan dari suatu instrumen atau alat pengukur terhadap konsep yang

akan diukur, sehingga suatu instrumen atau alat pengukur terhadap konsep

yang akan diukur dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika

betul-betul mengukur apa yang hendak diukur”.Untuk menguji validitas tes

uraian, digunakan rumus Korelasi Produk-Moment memakai angka kasar

(raw score) yaitu:

� = N XY−( X)( Y)

N X2−( X2) N Y2−( Y2)

r

xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasiakan

N = Jumlah responden

X = Skor item tes

(33)

Klasifikasi untuk menginterpretasikan besarnya koefisien

korelasi menurut adalah sebagai berikut:

- Antara 0.800 sampai dengan 1.00 : sangat tinggi

- Antara 0.600 samapai dengan 0.800 : tinggi

- Antara 0.400 samapai dengan 0.600: sedang

- Antara 0.200 sampai dengan 0.400 : rendah

- Antara 0.00 sampai dengan 0.200 : sangat rendah

-Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji juga tingkat

signifikansinya dengan menggunakan rumus:

=

r

� −

2

1

r

2

(Sudjana dan Ibrahim,2007:149)

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf

signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila thitung>ttabel,

(34)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006: 178) Reabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu isntrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur

yang sama, tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi, dan kondisi. Rumus

yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian

menggunakan rumus alpha yaitu:

�11 = �

(� −1) 1− ��2

��2

�11 = reliabilitas instrumen

� = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑��2 = jumlah varians butir

��2 = Varians total

( Arikunto,2006)

G. Teknik Analisis Data

1. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

terkumpuk berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, uji

normalitas menggunakan program pengolah data SPSS 20 (Statistical

Product and Service Solution) dengan uji normalitas one

sampleKolmogorov Smirnov. Langkah-langkah yang dilakukan adalah

dengan memasukkan data hasil penelitian ranah psikomotor aspek respon

(35)

eksperimen, aspek respon terbimbing (P3) kelas kontrol, aspek respon

terbiasa (P4) kelas kontrol.

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai

probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika

nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi

adalah normal. (Santoso, 2009: 186).

2. Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa

bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan.

Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data

SPSS 20 dengan uji Levene atau uji-t. Penelitian ini terdiri dari variabel X

(independent variabel) adalah e-modul sedangkan variabel Y (dependent

variabel) adalah hasil belajar ranah psikomotor aspek aspek respon

terbimbing (P3) dan , aspek respon terbiasa (P4).Kriteria pengujiannya

adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka

data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama,

sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka

data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama

(36)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t

independen dua rata-rata (t-test independent) untuk menguji signifikansi

perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data

SPSS 20. Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan)

apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji

komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi

hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua

rata-rata sampel). Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah

skor post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik

secara keseluruhan maupun setiap aspekrespon terbimbing (P3) danrespon

yang terbiasa (P4).

Karena menggunakan uji dua ekor, maka daerah penolakan hipotesis

terdapat pada daerah negatif dan positif dengan batas ttabel. Berdasarkan

jumlah sampel sebanyak 60, maka dapat diketahui bahwa ttabel dengan dk

58 (n-2) dan tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,980. Kriteria

pengujiannya adalah apabila –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel maka Ho ditolak dan H1

diterima.

Rumus uji t tersebut adalah sebagai berikut:

(37)

Keterangan :

n1 dan n2 = jumlah sampel

1 = rata-rata sampel ke-1

2 = rata-rata sampel ke-2

S1 = standar deviasi sampel ke-1

S2 =standar deviasi sampel ke-2

S12 = variansi sampel ke-1

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan

pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ranah

psikomotor siswa yang menggunakan bahan ajar e-modul dengan siswa

yang menggunakan bahan ajar modul tercetak pada pokok bahasan

membuat dokumen pengolah angka sederhana pada mata pelajaran

teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Secara khusus kesimpulan tersebut dapat diuraikan sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada ranah

psikomotor aspek respon terbimbing (P3) antara siswa yang

menggunakan bahan ajar e-modul dengan siswa yang menggunakan

bahan ajar modul tercetak padapokok bahasan membuat dokumen

pengolah angka sederhana pada mata pelajaran teknologi informasi

dan komunikasi (TIK).

2. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada ranah

psikomotor aspek respon yang terbiasa (P4) antara siswa yang

menggunakan bahan ajar e-modul dengan siswa yang menggunakan

(39)

pengolah angka sederhana pada mata pelajaran teknologi informasi

dan komunikasi (TIK).

B. Saran

1. Guru

Pemanfaatan bahan ajar e-modul ini bagi guru dapat dijadikan sebagai

media dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun di

laboratorium komputer. e-modulini tidak hanya dirancang untuk

pembelajaran yang bersifat teori, namun bisa dimanfaatkan dalam

proses pembelajaran yang bersifat praktek sehingga mempermudah

guru dalam menjelaskan materi secara mendetail tapi tetap mudah

dimengerti oleh siswa. Selain itu, dapat memberikan motivasi kepada

guru untuk terus mengembangkan bahan ajar sehingga pembelajaran

menjadi lebih menarik, namun tetap terarah sesuai tujuan akhir

pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam

disiplin ilmu Teknologi Pendidikan, khususnya untuk Kosentrasi

Pendidikan Guru TIK agar terus memperdalam keterampilan tentang

dunia teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu dapat

memotivasi untuk memberikan inovasi-inovasi dalam teknologi yang

(40)

3. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian, referensi

ataupun studi pustaka bagi peneliti selanjutnya yang ingin

mengembangkan bahan ajar yang lebih kreatif dan inovatif dalam

menciptakan kreasi-kreasi baru.

4. SMP Yayasan Atikan Sunda (Bandung)

Penggunaan e-modul ini dapat dijadikan alternatif bahan ajar yang

dapat digunakan pada suatu mata pelajaran tertentu, sehingga proses

pembelajaran menjadi lebih menarik namun tetap terarah sesuai

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Isak (2011). Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa pada Mata Pelajaran Teknik Animasi Dua Dimensi Di SMK. Skripsi. Tidak diterbitkan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Arifin,Zenal. (2009). EvaluasiPembelajaran.Bandung: PT.RemajaRosdakarya.

Arifin,Zenal. (2011). EvaluasiPembelajaran.Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi.(2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Cronbach’s Alpha online di http://bumistatistika.weebly.com/cronbach-alpha.html (28-06-2012)

Dahar, RatnaWilis. (1989). Teori-TeoriBelajar.Jakarta :Erlangga

Djamarah, Syaiful Bahri. Dan Aswan Zain.(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Furqon, (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gunadharma, Ananda.(2011). Pengembangan Modul Elektronik sebagai Sumber belajar untuk Mata Kuliah Multimedia Design. Skripsi. Tidak diterbitkan. Jakarta. Universitas Negeri Jakarta.

Hamalik, Oemar. (2009). KurikulumdanPembelajaran. Jakarta: PT. BumiAksara

Hasan, Iqbal.(2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Munir, (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Infomasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Nurman. (2009). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. (Online). Tersedia: http://nurmanspd.wordpress.com/2009/09/17/pengembangan-perangkat-penilaian-psikomotor/. ( 20-05-2012)

Pengembangan bahan Ajar

(42)

Prastowo,Andi.(2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

Purnomo, Catur Hadi.(2010). Panduan Belajar Otodidak Microsoft Excel 2007.Jakarta: Mediakita.

Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul sebagai Bahan Ajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Atas. Skripsi. Tidak diterbitkan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sagala,S.(2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana,Nana.danIbrahim.(2007).PenelitiandanPenilaianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgesindo.

Sugiyono.(2010).MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta.

Susilana, Rudi, dkk. (2006). KurikulumdanPembelajaran. Bandung: JurusanKurtekpend FIP UPI.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Winkel,W.(1999).PsikologiPengajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Klasifikasi Hasil Belajar menurut bloom diperoleh online di http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom (20-05-2012)

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: GaungPersada Press.

Gambar

Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Tabel 3.4 Skor Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima sehingga model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi hipotesis, bahwa variabel dewan direksi, komisaris independen, komite

Untuk itu dalam penulisan ilmiah ini penulis membuat website yang dapat memberikan informasi kepada khalayak ramai yang berhubungan dengan dunia bisnis (e-commerce) yaitu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin

Mikrokontroler basic stamp 2P40 berfungsi sebagai otak dari robot yang mengendalikan semua komponen yang ada di dalam robot seperti sensor garis, sensor jarak, sensor warna

Kemudian dengan layer guide masih terseleksi kita pilih Pencil Tool untuk membuat jalur yang akan menjadi lintasan animasi dari lingkaran... Lintasan yang kita buat dengan Pencil Tool

TEMA : DAUR ULANG SAMPAH MENJADI BARANG YANG BERNILAI JUAL. NAMA KELOMPOK

Penggunaan Scene 1 : membuat animasi sederhana pada adobe flash Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka program adobe. flash pada system operasi. Kemudian buka

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 354 /BA/PPBJ- II/APBD/BKP/VII/2014, tanggal 10 Juli 2014, tentang Penetapan Penyedia Barang /