• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pencapaian E-Filling Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pencapaian E-Filling Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat termasuk juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat terselesaikan dengan cepat,mudah dan praktis. Konsep inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan pemerintah dalam kepentingan untuk melayani masyarakat. Salah satu bagian pemerintah yang memanfaatkan internet dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat adalah bagian perpajakan.

Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Semakin besarnya pengeluaran pemerintah dalam rangka pembiayaan negara menuntut peningkatan penerimaan negara yang salah satunya berasal dari penerimaan pajak.

Menurut Liberti Pandiangan (2008:5) pelayanan cepat, mudah, murah dan akurat merupakan harapan masyarakat, demikian juga dengan perpajakan. Pada saat belum diterapkannya sistem e-filing kondisi adminstrasi perpajakan kita adalah:

1. Pelayanan perpajakan disuatu kantor dilakukan oleh beberapa seksi (berdasarkan jenis pajak), sehingga masyarakat terkadang harus berhubungan dengan beberapa seksi terkait.

(2)

3. Proses kerja yang dilakukan secara umum masih secara manual, sesuai dengan sarana kerja yang digunakan.

4. Pelaporan pajak yang dilakukan melalui Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) harus disampaikan langsung ke KPP atau dikirm melalui pos sehingga membutuhkan waktu dan biaya. Sistem administrasi yang manual ini akan meningkatkan tax compliance cost para Wajib Pajak dalam segi waktu (time cost) untuk menjalankan sistem administrasi perpajakan, terutama pada saat pengisisan SPT dan pelaporan, dikarenakan khususnya Wajib Pajak Badan harus mengalami tingkat kesulitan yang cukup tinggi ketika melakukan pengisian SPT yang memiliki transaksi dengan jumlah yang banyak dan mengalami antrian yang cukup panjang dan lama untuk menunggu pegawai pajak melakukan perekaman data SPT yang dilaporkan, begitu juga para pegawai yang mengalami kesulitan untuk melakukan perekaman data SPT yang dilaporkan dalam jumlah yang banyak.

Adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih yang dalam hal ini ditandai dengan era digital menjadikan peluang sekaligus tantangan bagi Direktorat Jendral Pajak untuk senantiasa memberikan solusi terbaik terhadap permasalah administari perpajakan. Permasalahan yang terjadi selama ini adalah antrian penyampaian SPT dari Wajib Pajak yang memasuki jatuh tempo pelaporan dan petugas perekaman data SPT di KPP yang jumlahnya terbatas sehingga proses perekaman menjadi lambat bahkan menjadi tunggakan perekaman.

(3)

tersebut, dalam usahanya untuk meningkatkan pelayanan penerimaan pajak dari Wajib Pajak dan memudahkan para pegawai pajak untuk melaksanakan kewajibannya. Sistem yang dimaksud memberikan kemudahan kepada wajib pajak dan pegawai pajak, salah satunya dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Sistem ini dilakukan secara online melalui website Direktorat Jendral Pajak yaitu di www.pajak.go.id. Sistem ini dinamakan e-filing.

Melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 secara resmi diluncurkan produk e-filing atau Electronic Filing System. E-filing yaitu sistem penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan melalui sistem online dan real time melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak. Peraturan tersebut tertuang dalam Perdirjen No 36/PJ/2013 tentang Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik Melalui Penyedia Jasa Aplikasi (e-filing).

Dengan adanya sistem e-filing ini akan membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan melaporkan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. Namun dalam praktiknya, sistem ini bukan merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan

(4)

Adanya penerapan sistem e-filing dalam membantu adminstrasi perpajakan ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak ini dapat tercermin dalam ketepatan waktu dalam menyampaikan SPT, berkurangnya denda atau penalti atas keterlambatan pembayaran angsuran pajak karena kesulitan pengisian formulir dan pada akhirnya kepuasan Wajib Pajak (WP) akan berimplikasi pada meningkatnya

kepatuhan membayar pajak dan penerimaan pajak. (Mario Antonious, 2009).

Dariuraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat judul pada tugas akhir ini yaitu: ”EVALUASI PENCAPAIAN E-FILLING WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT”

I.2 Tujuan Dan Manfaat

I.2.I Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

a) Untuk melihat perkembangan dan perbandingan SPT melalui E-filing dan manual yang dilaporkan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

b) Untuk mengetahui Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kewajiban pelaporan SPT orang pribadi Melalui sistem E-filing

(5)

1.Bagi Mahasiswa

a. Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai sistem penyampaian pajak melalui sistem E-filing dan Manual

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

a. Sebagai sarana menciptakan hubungan yang baik dengan Universitas Sumatera Utara khususnya program studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP USU).

b. Sebagai bahan masukan atau bahan pembelajaran mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap sistem pelayanan pajak modern

c. Sebagai sarana untuk mempromosikan citra Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU)

a. Dapat menambah informasi praktis bagi lembaga pendidikan mengenai sistem penyampaian e-filing dan manual khususnya penyampaian/pelaporan SPT.

b. Merupakan tambahan informasi bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir yang ada kaitanya dengan penulisan ini.

(6)

I.3 Uraian Teoritis

A. Pengertian Pajak

Menurut Soemitro, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Menurut Djajadiningrat yang ditulis oleh Siti Resmi (2007:1), Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadilan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari Negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum.

Menurut Adriani, Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum dalam menyelenggarakan pemerintahan.

(7)

Dari beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang 2. Sifatnya dapat dipaksakan

3. Tidak ada kontraprestasi secara langsung yang dirasakan pembayar pajak

4. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

5. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepentingan masyarakat umum.

B Fungsi Pajak

1. Fungsi Budgetair (Anggaran), suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas Negara berdasarkan Undang-Undang perpajakan yang berlaku.

2. Fungsi Regulerend (Pengatur), Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi.

C Jenis Pajak

Terdapat beberapa jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu menurut golongannya, menurut sifatnya, menurut lembaga pemungutannya.

1. Menurut golongannya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu :

(8)

B. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain.

2. Menurut sifatnya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu :

A. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya dan selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

B. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berdasarkan objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

3. Menurut lembaga pemungutannya pajak dikelompokan menjadi dua yaitu: A. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.

B. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

D. Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)

Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak,objek pajak dan/atau bukan objek pajak,dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

E. Fungsi SPT

(9)

1. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak

2. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak 3. Harta dan kewajiban

4. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu masa tahun pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .

F. Jenis SPT

Jenis SPT meliputi :

1.SPT Tahunan Pajak Penghasialan yang terdiri atas:

A. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan (1771-Rupiah)

B. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan yang diizinkan menyelenggarakan pembukuan dalam Bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika (1771-US)

(10)

D. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dalam negeri lainnya dikenakan Pph final dan/atau bersifat final (1770S) E. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang

mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dengan penghasilan bruto yang tidak melebihi Rp.60.000.000 (1770SS) 1.SPT Masa yakni:

A. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) B. SPT Masa PPh Pasal 15

C. SPT Masa PPh Pasal 21dan Pasal 26 D. SPT Masa PPh Pasal 22

E. SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26 F. SPT Masa PPN dan PPnBM

G. SPT Masa PPN dan PPnBM bagi pemungut

G. Penerapan E-filing

(11)

secara Elektronik dalam pasal 1, Direktur Jenderal Pajak memutuskan bahwa “Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (Apllication Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.” Dalam pasal 2 dijelaskan persyaratan sebagai perusahaan

penyedia jasa aplikasi (ASP) yaitu:

1) Berbentuk badan. Perusahaan penyedia jasa harus berbentuk badan, yaitu sekumpulan orang ataupun modal yang melakukan usaha 25 ataupun tidak melakukan usaha yang berorientasi pada laba atau non laba.

2) Memiliki izin usaha penyedia jasa aplikasi (ASP). Penyedia jasa aplikasi merupakan perusahaan yang sudah memiliki ijin dari Direktorat Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian SPT secara on line yang real time.

3) Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak Perusahaan penyedia jasa aplikasi harus mengukuhkan Nomor Pokok Wajib Pajaknya sebagai Pengusaha Kena Pajak.

4) Menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jenderal Pajak. Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan penyedia jasa aplikasi harus menandatangani perjanjuan dengan Direktorat Jenderal Pajak. Beberapa perusahaan penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjuk oleh DJP menurut Fidel (2010) adalah sebagai berikut:

(12)

2) http://www.laporpajak.com 3) http://www.taxreport.web.id 4) http://www.layananpajak.com 5) http://www.onlinepajak.com 6) http://www.setorpajak.com 7) http://www.pajakmandiri.com 8) http://www.spt.co.id

Menurut Gita (2010) e-filling ini sengaja dibuat agar tidak ada persinggungan Wajib Pajak dengan aparat pajak dan kontrol Wajib Pajak bisa tinggi karena merekam sendiri SPT nya. E-filing bertujuan untuk mencapai transparansi dan bisa menghilangkan praktek-praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dengan diterapkannya sistem e-filing diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat Wajib Pajak dalam penyampaian SPT karena Wajib Pajak tidak perlu datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk pengiriman data SPT, dengan kemudahan dan lebih sederhananya proses dalam administrasi perpajakan diharapkan terjadi peningkatan dalam kepatuhan Wajib Pajak. E-filling juga dirasakan manfaatnya oleh Kantor Pajak yaitu lebih cepatnya penerimaan laporan SPT dan lebih mudahnya kegiatan administrasi, pendataan, distribusi, dan pengarsipan laporan SPT. Berikut ini proses untuk melakukan e-filling dan tata cara penyampaian SPT Tahunan secara e-filling:

(13)

2) Mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak e-filling paling lambat 30 hari setelah diterbitkannya e-FIN. Setelah mendaftarkan diri, Wajib Pajak akan memperoleh username dan password, tautan aktivitas akun e-filling melalui e-mail yang telah didaftarkan oleh Wajib Pajak, dan digital certificate yang berfungsi sebagai pengaman data Wajib Pajak dalam setiap proses e-filling.

3) Menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi melalui situs DJP dengan cara:

a) Mengisi e-SPT pada aplikasi e-filling di situs DJP. E-SPT adalah Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dalam bentuk formulir elektronik (Compact Disk) yang merupakan pengganti lembar manual SPT.

b) Meminta kode verifikasi untuk pengiriman e-SPT, yang akan dikirimkan melalui email atau SMS.

c) Mengirim SPT secara online dengan mengisikan kode verifikasi.

d) Notifikasi status e-SPT akan diberikan kepada Wajib Pajak melalui email.

(14)

a) Melayani penyampaian SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi formulir 1770S. SPT ini digunakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan memiliki penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas. b) Melayani penyampaian SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Formulir 1770SS. SPT ini digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya dari satu pemberi kerja (sebagai Karyawan) dan jumlah penghasilan brutonya tidak melebihi Rp.60.000.000 (enam puluh juta rupiah) setahun serta tidak terdapat penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank dan bunga koperasi. (www.pajak.go.id)

Pengertian penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan menerapkan, pemasangan, pemanfaatan. E-filling merupakan bagian dari 29 sistem dalam administrasi pajak yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online yang realtime kepada kantor pajak. Jadi, penerapan sistem e-filling adalah suatu proses atau cara memanfaatkan sistem yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online yang realtime yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Penerapan sistem e-filling memiliki beberapa keuntungan bagi Wajib Pajak melalui situs DJP yaitu:

1) Penyampaian SPT lebih cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu karena memanfaatkan jaringan internet.

(15)

3) Penghitungan dilakukan secara cepat karena menggunakan sistem computer.

4) Lebih mudah karena pingisian SPT dalam bentuk wizard.

5) Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap karena terdapat validasi pengisian SPT

6) Lebih ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan kertas. 7) Dokumen pelengkap (fotokopi Formulir 1721 A1/A2 atau bukti

potong PPh, SSP Lembar ke-3 PPh Pasal 29, Surat Kuasa Khusus, perhitungan PPh terutang bagi Wajib Pajak Kawin Pisah Harta dan/atau mempunyai NPWP sendiri, fotokopi Bukti Pembayaran Zakat) tidak perlu dikirim lagi kecuali diminta oleh KPP melalui Account representative.

H. Definisi Evaluasi

(16)

untuk kemudian diambil keputusan atau dirumuskan kebijakan tertentu . Kriteria atau tolak ukut yang dipegang tidak lain adalah tujuan yang sudah ditentukan terlebih dahulu sebelum kegiatan itu dilaksanakan . Dari aspek pelaksanaan , evaluasi adalah keseluruhan kegiatan pengumpulan data dan informasi , pengolahan ,penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan . Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan . Evaluasi secara rinci dapat diartikan :

1) Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya , sedalam-dalamnya dengan yang bersangkutan guna mengetahui sebab akibat dan hasilnya .

2) Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program yang telah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan

3) Evaluasi sebagai suatu kegiatan yang direncanakan dengan cermat dan merupakan bagian yang intergral dari suatu program

4) Evaluasi merupakan alat (the means) bukan tujuan (the end) yang digunakan untuk menilai apakah proses perkembangan telah berjalan dengan semestinya 5) Evaluasi merupakan proses yang sistematis mulai dari menentukan tujuan

(17)

I. Dasar Hukum

Menurut Undang-Undang Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Nomor.6 tahun 1983 dalam hal penyampaian atau pelaoran SPT dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2015 tentang penyampaian Surat Pemberitahuan melalui e-filing ,PMK -152/ PMK .03/2009 tentang bentuk dan

isi Surat Pemberitahuan,sertatata cara

pengembalian,pengisian,penandatanganan dan penyampaian Surat Pemberitahuan .

I.4 Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup untuk membatasi kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah:

a. Bagaimana penerapanan e-filing terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.

b. Bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam mengikuti program e-filing.

c. Upaya apa saja yang telah dilakukan KPP PRATAMA MEDAN BARAT dalam melaksanakan program e-filing dalam memudahkan Wajib Pajak. d. Berapa besar target dan bagaimana realisasi dalam penerimaan pajak

melalui program e-filing di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.

I.5 Metode Penelitian

5.1 Persiapan

Dalam tahap ini penulis melakukan tahapan berikut :

(18)

B. Mengajukan judul kepada ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

C. Persetujuan penentuan judul tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri oleh ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

D. Penyusunan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri E. Seminar Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri

F. Memohon surat pengantar Praktik Kerja Lapangan Mandiri dari pihak Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

5.2 Studi Literatur

Merupakan dasar teori yang mendukung laporan ini menyangkut masalah yang dibahas yang berasal dari buku-buku, peraturan perundang-undangan perpajakan, artikel ilmiah, catatan-catatan maupun bahasa tertulis yang berhubungan dengan Laporan Tugas akhir.

5.3 Observasi Lapangan

Pada tahapan ini penulis telah melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan sesuai sistematis terhadap data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

5.4 Pengumpulan Data

Yaitu kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan oleh penulis untuk menyusun laporan akhir, baik data-data yang diperoleh dari tempat objek PKLM maupun data yang diperoleh melalui studi literatur.

(19)

Setelah penulis memperoleh data data yang diperlukan, maka penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data atau informasi mengenai pelaksanaan e-filing.

I.6 Metode Pengumpulan Data

Ada tiga metode yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data, yaitu berupa:

a. Metode Wawancara (interview)

Penulis melakukan wawancara langsung kepada Pegawai Kantor Pelayanan Pratama Medan Barat yang dianggap mampu memberikan data dan informasi yang bermanfat dalam menyusun laporan tugas akhir.

b. Metode Pengamatan (Observation)

Pengumpulan data dan pencarian data dengan cara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan peninjauan yang dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan langsung di KPP PRATAMA MEDAN BARAT. c. Daftar Dokumentasi (Documentation)

Daftar dokumentasi dapat berupa struktur organisasi KPP PRATAMA MEDAN BARAT dan dokumentasi yang lain sebagai pelengkap Penulisan ini. Dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi dan arsip-arsip penting mengenai e-filing.

I.7 Sistematika Penulisan Laporan

(20)

BAB I: PENDAHULUAN

Pada Bab ini, penulis menjelaskan secara singkat latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan dalam pemilihan judul. Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup PKLM, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan PKLM.

BAB II: GAMBARAN UMUM OBJEK

Pada bab ini , penulis menguraikan gambaran umum mengenai gambaran umum lokasi PKLM , sejarah singkat KPP PRATAMA MEDAN BARAT , struktur organisasi , uraian tugas pokok dan fungsi , serta gambaran pegawai KPP PRATAMA MEDAN BARAT

BAB III: GAMBARAN DATA PKLM

Pada bab ini, penulis menjelaskan data yang berkaitan dengan e-filing di KPP PRATAMA MEDAN BARAT.

BAB IV: ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang analisis dan evaluasi terhadap data-data yang berhubungan dengan judul laporan PKLM dengan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh di lapangan.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian seyogyanya tidak hanya untuk memecahkan masalah- masalah praktis yang terjadi di lapangan, melainkan penelitian juga diharapkan dapat membuahkan hasil

1. Perluasan rentang kendali dalam pelimpahan wewenang pelayanan masyarakat kepada pemerintahan kecamatan dan aparat desa. Peningkatan kualitas dan kinerja Sumber Daya

Berikutnya yang harus kita lakukan adalah kita harus berpikir kalau saya berhasil bertumpu kepada Guru Spiritual di hadapanku ini dengan baik dan benar dan juga saya berhasil

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh volume tabung dan debit air masukan terhadap efisiensi pompa hydram. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, tahap pertama

Dari ke delapan point pada aspek ini, dapat diambil simpulan bahwa Binus Maya masih cukup mengalami hambatan dalam fungsinya seperti dalam belum dapat menjadi alat bantu

pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;d. sertifikasi dan

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran menggunakan Macromedia Captivate pada mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur,

ketika PSK merasa bersalah pada keluarga, anak dan orang terdekatnya berkaitan dengan profesi mereka sebagai pekerja seks, mereka akan melakukan hal-hal untuk