Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CUT MEUTIA MENJADI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(BLUD) DI KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015
Kuesioner ini merupakan alat bantu untuk mendapatkan informasi mengenai pendapat informan yang berkaitan dengan kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh peneliti pada saat wawancara dengan informan yang terlibat dalam proses persiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Penelitian ini semata-mata untuk keperluan akademis, oleh karena itu peneliti mengharapkan informasi serta jawaban yang sesungguhnya (obyektif) dari Bapak/Ibu sesuai dengan kondisi yang dirasakan di tempat kerja.Atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisi kuesioner ini kami ucapkan terima kasih.
DENTITAS RESPONDEN
1.Jenis Kelamin :
...
2.Umur :
... 3.Pendidikan Terakhir :
...
4.Lama Bekerja :
...
6.Jabatan :
... 7.Status Perkawinan :
...
8.Riwayat Pekerjaan sebelumnya
:...
PANDUAN KUESIONER
WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR
Informan Sub Indikator Pertanyaan
Unsur Pemda
1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang penyiapan dokumen
persyaratan pembentukan BLUD di RSUD Cut Meutia.
2. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang isi dokumen persyaratan pembentukan BLUD.
3. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang waktu yang begitu lama dalam penyusunan dokumen persyaratan BLUD
Advokasi 4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang advokasi yang dilakukan untuk menerapkan kebijakan BLUD kepada Pemda dan stakeholder lainnya
- Arsada Penyiapan SDM 6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang proses penyiapan SDM untuk menerapkan kebijakan BLUD di RSUD Cut Meutia
7. Bagaimana peningkatan pendidikan petugas untuk meningkatkan skil dalam rangka penyiapan SDM untuk BLUD.
Matriks Penyusunan Dokumen Persyaratan Penetapan BLUD
07/04/2015 “Belum ada koordinasi khusus mengenai BLUD apakah mereka sedang merancang atau belum diberitahukan, kalaupun duduk dengan manajemen RSUD Cut Meutia berbicara mengenai hal-hal lain. Dimasa periode DPRK sekarang belum dilibatkan, mungkin di periode yang lalu ada dilibatkan.”
Asisten III Setdakab Aceh Utara
10/04/2015 “Ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan antara lain bisnis anggaran harus ada rencana strategi bisnis (bisnis plan). Dilihat dari sisi bisnis jelas akan lebih bagus Cuma persoalan sekarang adalah attitude kita siap tidak masuk dalam kancah bisnis. Dilihat dari segi asuransi BPJS pasti menguntungkan selama penggunaan dana benar dilakukan.”
Kabag. Organisasi Setdakab Aceh Utara
13/04/2015 “Awal saya menjabat sebagai kabag organisasi tahun 2014, saya melihat RSUD Cut Meutia sudah siap untuk BLUD. Saya panggil pihak RSUD untuk buat schedule dalam waktu satu bulan dokumen harus sudah selesai. Setelah dilakukan studi banding tim penilai meminta RSUD untuk memenuhi syarat setelah penetapan BLUD, dengan maksud setelah ditanda tangani Bupati BLUD harus segera jalan. Jadi harus buat RBA segera. Saat ini RBA sedang musyawarah dengan pihak DPKAD. Diharapkan tanggal 1 mei paling lambat sudah bisa ditetapkan dan langsung action.”
Kadis DPKAD
Aceh Utara
ditetapkan BLUD, ini merupakan rohnya BLUD. Isi dokumen saya lihat dari sisi keuangan saja.” Kabid Anggaran
DPKAD Aceh Utara
08/04/2015 “ Langkah penyiapan dokumen BLUD sudah hampir rampung sekitar 80-90 %. Sudah ditempuh sejak tahun 2011 namun selalu mentok tidak mulus berjalan. Saya konsern sejak 2014 kita pacu secepat mungkin RSUD segera BLUD. Karena mengingat sumber daya yang dikelola sangat besar, urgensitas sangat mendesak. Sangat dibutuhkan fleksibilitas pengelolaan keuangan. RBA sangat penting, mereka sudah ada SK tata kelola, SPM, dan lain-lain. RBA belum lengkap, tidak terperinci dan breakdownnya tidak ada, Paling tidak postur RBA memenuhi background RSUD, SDM yang dimiliki, laporan keuangan tahun sebelumnya dan rencana bisnis tahun 2015. masih ada yang kita koreksi, jika RBA selesai baru SK kan dulu PPK-BLUD RSUD. Tim sepakat menyelesaikan RBA karena biar langsung proses terutama di pengadaan barang jasa. Isi dokumen dengan plus dan minus sudah baik RBA, kalo tidak ada RBA kita tidak bisa membaca arah kemana mereka ingin tuju. Setelah melihat kabupaten tetangga, kita melihat untuk supaya hati-hati agar RSUD tidak kolaps sehingga RSUD masih dapat melayani dengan baik.”
tahun 2011. saya menilai RSUD cut meutia sangat layak untuk dijadikan BLUD saat ini. Mengingat SDM dan fasilitas sarana dan prasarana yang sudah baik. Laporan keuangan tidak ada kendala sudah memadai. Banyak kita beri masukan-masukan dan diperbaiki terus, tinggal kita evaluasi per triwulan pelaksanaan BLUD nya.”
Direktur RSUD
Cut Meutia
08/04/2015 “ Penyiapan dokumen sejauh ini sudah siap dan sudah dilakukan penilaian oleh tim penilai dari pemda. Hasil dari penilaian sudah memenuhi syarat untuk dibentuk BLUD. Isi dokumen sebagai persyaratan BLUD baik, dan mudah-mudahan setelah ditetapkan dapat kita aplikasi dengan baik. Masa lalu biarlah berlalu, tidak usah dicari siapa yang salah. Yang pasti saat saya menjabat direktur program ini dapat dilaksanakan dengan baik. Alhamdulillah walaupun sudah sekian lama proses ini berjalan namun pihak pemda pun sudah sangat antusias untuk dapat menetapkan RSUD Cut Meutia menjadi BLUD.”
Wakil Direktur SDM & Umum RSUD Cut Meutia
organisasi, karena direktur komit RSUD harus berubah menjadi BLUD akhir 2014 dimulailah babak baru untuk pembentukan BLUD di RSUD dibuat lain. Secara administrasi kita udah selesai Cuma RBA sedang disusun sedikit lagi. Kendala dalam penyusunan dokumen pada laporan keuangan di tahun 2013 ada dua dana yaitu JKA dan JKN. Laporan keuangan beda masing-masing format. Terpaksa harus kita padukan lagi sesuai formatnya. SPM sudah lama kita buat dan dari pertama mereka di tiap-tiap ruangan yang membuat targetnya. Kendala lain adalah harus menginput data dari dua Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.”
Komite Medik RSUD Cut Meutia
pemda berat melepas BLUD karena PAD nya cukup besar. Dari satu sisi harus melepaskan RSUD menjadi BLUD. Saya pesimis BLUD berhasil karena RS swasta banyak di lhokseumawe dokter spesialis pun banyak manganjurkan ke swasta.”
Wakil Ketua Arsada/ konsultan
Matriks Advokasi Yang Dilakukan Untuk Penetapan BLUD
Narasumber Tanggal Wawancara
Pendapat
Anggota Komisi E DPRK Aceh Utara
07/04/2015 “ Proses advokasi tidak ada dilakukan dengan DPRK namun pemerintah terkesan kalo ada BLUD program-program tidak dirancang dari awal bisa menimbulkan celah-celah penyelewengan begitu rentan.”
Asisten III Setdakab Aceh Utara
10/04/2015 “ Prospek RSUD Cut Meutia besar jika menerapkan pola PPK-BLUD. Kenapa swasta penuh kenapa RSUD malas berbuat. Kenapa dokter banyak membawa pasien ke swasta apa kelebihan swasta. Dulu ada rencana kita menawarkan cost yang tetap kepada dokter dengan ketentuan dia masuk jam 7.30 wib pulang jam 18.00 wib. Segala fasilitas disiapkan dia berpraktek di RSUD. Sistem perencanaan harus terencana dan konsisten. Kondisi didaerah pergantian pejabat sebentar-sebentar. Setiap dokumen dibuat pejabat lama belum tentu dipakai pejabat baru. Kemauan untuk menjadi BLUD rendah, enak dengan pola lama mungkin. Motivasi kurang, sering kita desak untuk cepat BLUD. Kita mendesak 1 januari 2015 harus diterapkan BLUD sehingga pola anggaran bulat sudah menjadi pernyataan modal pemerintah. Sudah bisa dihitung berapa tahun nanti harus disubsidi sehingga mencapai brake even point.”
Kabag. Organisasi Setdakab Aceh Utara
13/04/2015 “ Ada info seolah-olah pihak eksekutif mempersulit bukan tidak ikhlas. RSUD setiap tahun diberi subsidi tapi kenapa tidak berjalan dengan baik, itu pertimbangan pimpinan untuk memberi BLUD kepada RSUD Cut Meutia. Manajemen setelah BLUD harus siap dan lebih baik lagi tidak manajemen birokrasi lagi. Permenkes menyebutkan 30-42 % boleh di pergunakan untuk remunerasi. Jadi direktur harus pinter-pinter merangkul spesialis agar pelayanan lebih maksimal. ”
Kadis DPKAD Aceh Utara
06/04/2015 “ Secara personal pihak RSUD sering berhubungan dengan DPKAD dalam hal proses penyiapan dokumen untuk BLUD. Persiapan sudah bisa, sudah layak, tinggal komitmen RSUD harus kuat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.”
Kabid Anggaran DPKAD Aceh Utara
BLUD. Masih banyak kekhawatiran tidak berjalan baik dan bahkan memperburuk keadaan. Secara aturan BLUD ditetapkan oleh Bupati, kita lapor ke komisi C DPRK nanti diundang kita tim dan kita
14/04/2015 “ Secara personal mereka sering melakukan advokasi intensnya beberapa bulan terakhir ini. Dari segi perencanaan mereka lebih simple dan cepat. Mereka bisa langsung pengadaan yang diperlukan. Yang teknis tidak perlu konsul ke Bappeda tapi secara jangka panjang mereka harus berkoordinasi dengan Bappeda kalo pengelolaannya nanti bagus ya pasti bagus nantinya dengan BLUD. Dari segi pemda APBD nya sudah berkurang, pemda tidak perlu banyak menganggarkan biaya untuk RSUD lagi.”
Kepala
Inspektorat Aceh Utara
09/04/2015 “ Kalau kita lihat idenya saya optimis dengan BLUD dapat memperbaiki pelayanan RSUD Cut Meutia. Pemda sekarang tidak memikirkan lagi tentang PAD, karena sama saja kita tarik PAD tapi kita beri lagi belanja. Kalau di BLUD pengadaan barang jasa pakai kontrak payung dia tidak mengacu pada tahun anggaran tidak mesti tunggu ketuk palu. Secara kegiatan studi banding pihak RSUD Cut Meutia ada melibatkan dari Inspektorat bagaimana memperbaiki pelayanan RSUD melalui BLUD.”
Direktur RSUD
Cut Meutia
08/04/2015 “ Advokasi ada dilakukan baik di RSUD Cut Meutia maupun secara personal ke stakeholder terkait. Ada pertemuan yang kita undang
advokasi secara personal agar pembentukan BLUD ini cepat terealiasasi.”
Sekretaris Tim Pembentukan BLUD RSUD Cut Meutia
10/04/2015 “ Adanya pengaruh pejabat baru di bidang organisasi Setdakab Aceh Utara dan DPKAD untuk terjadi percepatan proses penetapan BLUD. Dulu responnya kurang, mereka sering shering-shering dan bertanya sampai mana udah progresnya. Pemasukan RSUD perbulan sekitar 5 – 6 miliar, pernah kelebihan uang namun sisa tidak bisa diambil masuk ke kas daerah. Advokasi pernah dilakukan tahun 2013. kita berharap setelah kegiatan itu langsung BLUD, namun kenyataannya tidak. Intensnya pertemuan dengan pemda akhir tahun 2014. karena proses pergantian pejabat sedikit menghambat proses penetapan BLUD. Intinya BLUD itukan efesiensi dan efektifitas, harus bisa menghemat tapi efektif.”
Komite Medik RSUD Cut Meutia
15/04/2015 “ Kalau masalah advokasi saya kurang tau, mungkin ada dilakukan pihak manajemen RSUD Cut Meutia. Yang saya lihat pemda kurang mendukung, kalau pemda mendukung saya optimis dengan BLUD RSUD Cut Meutia akan menjadi lebih baik.”
Komite Keperawatan RSUD Cut Meutia
15/04/2015 “ Proses advokasi wacana tentang BLUD belum tau kita. Cuma dengar dari mulut ke mulut.”
Wakil Ketua Arsada/ konsultan
Matriks Penyiapan SDM Untuk Penetapan BLUD cukup banyak, apalagi tenaga sukarela. Dokter spesialis sudah memadai saya lihat. Namun secara disiplin mereka masih kurang.”
Asisten III Setdakab Aceh Utara
10/04/2015 “ Saya melihat kemauan dan keberanian dari pihak RSUD Cut Meutia masih lemah. Padahal kita peralatan lebih lenagkap. Dokter lebih lengkap kita dari pada RSUD Kabupaten tetangga yang lebih dulu BLUD. Scaning baru dua di Aceh yaitu di RSUZA dan RSUD Cut Meutia. Alat-alat rontgen lebih baik punya kita. Pengolahan limbah kita sudah baik. Letak, fasilitas baik, kondisi bagus. Segi bisnis sangat menguntungkan jika dikelola secara profesional. Setelah BLUD saya sarankan struktur harus dirubah, harus ada direktur utama dan direktur dibawahnya. Direktur utama adalah seorang pebisnis hotel, kalau RS modern tidak lebih dari hotel. Cuma fungsi saja berbeda.”
Kabag. Organisasi Setdakab Aceh Utara
13/04/2015 “ SDM sudah layak dibanding dengan RSU Meuraxa Banda Aceh dan RSUD Kabupaten lain di Aceh. Diharapkan kedepan buat kerja sama dengan pihak Kedokteran Unimal agar menjadi pendapatan RSUD dan harus masuk dalam dokumen rencana strategi bisnis.”
Kadis DPKAD
Aceh Utara
Kabid Anggaran DPKAD Aceh Utara
08/04/2015 “ Proses penyiapan SDM hanya sebatas pembentukan tim untuk mempersiapkan dikumen agar bisa ditetapkan BLUD. Secara kuantitas kita sangat layak, namun secara kualitas perlu ditingkatkan lagi seiring perubahan status RSUD Cut Meutia menjadi BLUD. ”
Kabid
09/04/2015 “ Manajemen harus memperhatikan kualitas pelayanan dan efesiensinya. Harus ada pembenahan tenaga di RSUD Cut Meutia terutama tenaga bakti sukarela. SDM tinggal dibenahi tingkatkan kualitas, SOP benar-benar dilaksanakan. Secara jumlah SDM sudah cukup baik.”
Direktur RSUD Cut Meutia
08/04/2015 “ Secara khusus kita hanya menyiapkan tim pembentukan BLUD. Dimana tugas tim ini adalah menyiapkan dokumen-dokumen sebagai persyaratan BLUD dan diajukan ke Pemda sampai diterbitkannya SK BLUD oleh Bupati. Tim bekerja cukup baik walaupun dibarengi kesibukan lain-lainnya. Namun mereka melakukan pekerjaan ekstra menyiapkan dokumen BLUD. Masing-masing petugas dapat meningkatkan skill baik melalui pelatihan maupun peningkatan jenjang pendidikan sesuai profesi masing-masing. Dalam penyusunan dokumen persyaratan BLUD kita selalu melibatkan komite medik dan komite keperawatan.”
Wakil Direktur SDM & Umum RSUD Cut Meutia
kualitas perlu ditingkatkan lagi melalui pelatihan dan pendidikan. Untuk peningkatan skill dokter harus diplotkan anggaran, namun para dokter cenderung tidak mau memanfaatkan anggaran tersebut dengan alasan tidak mau terikat, lebih suka didanai oleh rep obat.”
Sekretaris Tim Pembentukan BLUD RSUD Cut Meutia
10/04/2015 “ Tenaga non teknis kita banyak sekali yaitu tenaga sukarela. Tim ada beberapa kali di ubah SK nya karena tidak berjalan dengan baik dan vakum kegiatannya. Perlu ada penataan ulang tenaga sukarela sesuai dengan kualifikasinya. Agar dana tidak terserap kepada hal yang tidak perlu.”
Komite Medik RSUD Cut Meutia
15/04/2015 “ Kita tidak pernah difasilitasi untuk menambah ilmu melalui seminar dan pelatihan, dokter kan belajar sepanjang hayat. SDM banyak, namun tidak pernah dilatih secara khusus untuk penggunaan alat. Di up grade ke RS yang lebih baik.”
Komite Keperawatan RSUD Cut Meutia
15/04/2015 “ SDM masih kurang untuk tenaga terlatihnya. Kalau dokter sering ikut sendiri dari rep obat. Dari pemda tidak disiapkan dana untuk pelatihan pengembangan ilmu. Kuantitas banyak tapi kualitas yang kurang. Sertifikat pelatihan itu banyak yang sudah expaied masa aktifnya.”
Wakil Ketua Arsada/ konsultan
Dokumentasi pada saat melakukan wawancara dengan beberapa informan.
Wawancara dengan Asisten II Aceh Utara Wawancara dengan Anggota DPRK
Wawancara dengan Direktur RSUD Cut Meutia Wawancara dengan Ka. Inpektorat