KEPATUHAN TERAPI PADA PASIEN GLAUKOMA TEKANAN NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG
Nafitri Aulia
Pembimbing : dr. M. Ma’sum Effendi, SpM(K)
Department of Ophthalmology
o Glaukoma tekanan normal / Normal Tension
Glaucoma (NTG) :
o neuropati optik progresif ~ POAG
o TIO normal
o tanpa faktor lain
o hilangnya bidang visual kerusakan progresif o Patofisiologi ?
o Hipotesis aliran darah okular
PREVALENSI
SKI 1993-1996
- kebutaan 1,5% penduduk Indonesia - glaukoma: 0,20%
Riskesdas 2007
- 0,46% pernah didiagnosis glaukoma.
insiden NTG > pada populasi Asia
• poli mata RSSA Juli 2013 - Juni 2014:
o di Mesir
o 53,6% pasien tidak patuh terhadap terapi glaukoma
o di Belanda
o ketidakpatuhan terhadap terapi glaukoma 27.3%.
o kepatuhan pengobatan masalah bagi pasien glaukoma
o TIO ↑ & keluhan (+) patuh. Jika TIO normal & keluhan (-)?
o kuesioner baru kepatuhan & faktor yang mempengaruhi
o Belum ada yang meneliti kepatuhan penderita NTG
o analisis faktor yang mendasari
Rumusan Masalah:
•
1. Berapa persenkah angka kepatuhan
terapi pada pasien glaukoma tekanan
normal di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Malang?
•
2. Faktor apa sajakah yang berhubungan
dengan kepatuhan terapi pada pasien
glaukoma tekanan normal di Rumah Sakit
dr. Saiful Anwar Malang?
Tujuan Penelitian:
•
1. Besarnya persentase angka kepatuhan
terapi pada pasien glaukoma tekanan
normal di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Malang.
•
2. Faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan terapi pada pasien glaukoma
tekanan normal di Rumah Sakit dr. Saiful
Anwar Malang.
Manfaat Penelitian:
• informasi
kepatuhan penderita NTG poli mata
RSSA
• informasi faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan terapi pasien NTG.
• landasan penelitian selanjutnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN
NORMAL KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA KUESIONER GTCAT
o
Glaukoma: neuropati optik, penipisan saraf
dan jaringan ikat diskus optik, penurunan
fungsi visual.
o
NTG TIO normal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN
NORMAL KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA KUESIONER GTCAT
o
NTG:
o
prevalensi ↑ pada gangguan vasospastik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN
NORMAL KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA KUESIONER GTCAT
o ↓ TIO 30% resiko pe↓ bidang visual dari 35% 12%
o neuroprotektif dalam eksperimen.
o topikal penurun TIO, neuroprotektif, me↑ sirkulasi.
o Terapi obat, laser trabekuloplasti, dan operasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN
NORMAL KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA KUESIONER GTCAT
o terapi sesuai waktu, dosis, dan frekuensi.
o “persistence” durasi yang ditentukan.
o “compliance” pasif mengikuti petunjuk dokter
o “Adherence” tanggung jawab dan keterlibatan pasien
o Contoh: jika petunjuk dokter 2x sehari, digunakan 1x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN
NORMAL KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA KUESIONER GTCAT
o
kepatuhan & ketekunan
masalah signifikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN NORMAL
KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA
KUESIONER GTCAT
o objektif elektronik metode terbaik mengukur kepatuhan.
o Permasalahan: variasi ukuran dan bentuk tetes mata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN NORMAL
KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA
KUESIONER GTCAT
o
Karakteristik regimen:
o
jadwal, dosis dan efek samping.
o
Frekuensi berhubungan negatif
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
GLAUKOMA TEKANAN
NORMAL KEPATUHAN TERAPI GLAUKOMA KUESIONER GTCAT
o
GTCAT :
o
validitas 89%
o
regresi prediktif ↑.
o
Studi pengulangan GTCAT replikabilitas ↑.
o
GTCAT alat survey
BAB III
Hipotesis Penelitian
•
1. Didapatkan data persentase
kepatuhan terapi pada pasien NTG di
Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang
•
2. Terdapat hubungan antara faktor
demografis, faktor perilaku, regimen
terapi, faktor situasional, dan sistem
pelayanan kesehatan dengan
BAB IV
•
Rancangan Penelitian
– observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional
•
Tempat dan Waktu Penelitian
– Penelitian dilakukan di Poli Mata Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Waktu penelitian dari bulan Februari – Maret 2017.
• Cara Pemilihan Subjek Penelitian
– sampling konsekutif
– usia > 18 tahun, datang ke poli mata RSSA, telah ditegakkan diagnosa NTG oleh subdivisi Glaukoma .
• Perkiraan Jumlah Subjek Penelitian
– rumus 39,63 dibulatkan 40 orang
Variabel bebas:
• Faktor demografi • Faktor perilaku
• Faktor Sistem Pelayanan Kesehatan • Karakteristik regimen terapi
• Faktor Situasional
Variabel tergantung:
• Kepatuhan terapi
Kriteria Inklusi
•
Usia ≥ 18 tahun
•
telah ditegakkan diagnosa NTG
•
menggunakan terapi tetes mata penurun TIO
•
membawa botol obat glaukoma
•
dapat mengikuti wawancara hingga selesai
•
setuju ikut penelitian
Kriteria Eksklusi
-Definisi Operasional Penelitian
NTG (Normal Tension Glaucoma)
• atau Glaukoma Tekanan Normal yang memenuhi
kriteria diagnostik menurut AAO (American Academy of Ophthalmology)
Faktor - faktor yang diperkirakan berhubungan dengan kepatuhan terapi yang diteliti
• faktor demografi, faktor perilaku, faktor Sistem
Kepatuhan terapi
•
kesesuaian jumlah obat tetes mata yang
digunakan pasien dengan instruksi dokter.
dihitung dari berat obat yang tersisa dalam botol
Faktor demografi
•
faktor kependudukan yang meliputi usia, jenis
kelamin, jarak rumah, tinggal sendiri atau tidak
Definisi Operasional Penelitian
Faktor perilaku
• meliputi hambatan terapi, pengetahuan, kerentanan,
persepsi tingkat keparahan.
Karakteristik regimen terapi
• Meliputi jumlah tetes mata
Faktor Situasional
• meliputi apakah pasien sering lupa membawa obat saat
Definisi Operasional Penelitian
Faktor Sistem Pelayanan Kesehatan
• komunikasi dokter pasien
Usia pasien
• umur pasien dalam tahun dari isian data pasien atau
rekam medik.
jenis kelamin
• gender pasien didapatkan dari isian data pasien atau
Definisi Operasional Penelitian
tingkat pendidikan
• pendidikan terakhir pasien yang dilalui hingga lulus.
Letak geografis rumah ke rumah sakit
• Dinilai berapa jarak rumah ke rumah sakit (dalam km).
Kuesioner GTCAT (Glaucoma Treatment Compliance Assessment Tool)
• kuesioner yang disusun sesuai model kepercayaan
Alat yang digunakan
- kuesioner GTCAT versi 2 tahun 2014, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
- Tonometri aplanasi Haag Streit AT900 - Oftalmoskop Neitz BXα
Cara kerja penelitian
1. penjelasan surat persetujuan.
2. pencatatan data demografi
3. data dasar penyakit
4. status generalis & status oftalmologis, obat
tetes mata
5. TIO dan defek lapang pandang dari rekam
medik pasien.
6. Pasien mengisi kuesioner peneliti
membacakan dan memberikan tanda
7. Penimbangan botol obat dengan timbangan
digital.
Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas
Uji reliabilitas
Sebar kuesioner uji validitas lagi uji validitas perbaiki redaksional Kuesioner diterjemahkan ke bahasa
Analisa Data Penelitian
• uji korelasi
• uji regresi linear
A
pasien sesuai kriteria inklusi dan eksklusi
Datang ke poli mata subdivisi glaukoma
Dilakukan penimbangan botol obat
Mengisi kuesioner GTCAT
Didapatkan data
• Organisasi Penelitian
• Peneliti : dr. Nafitri Aulia
• Pembimbing : dr. M. Ma’sum Effendi, SpM(K)
BAB V
Pernyataan tidak reliabel
dikeluarkan
Pernyataan tidak reliabel
dikeluarkan
Tes Reliabilitas
Tes Reliabilitas
Pernyataan dikeluarkan
Pernyataan dikeluarkan
Tes Validitas 18 pernyataan tidak
valid
Tes Validitas 18 pernyataan tidak
valid
Mengubah redaksional kalimat
Mengubah redaksional kalimat
Tes Validitas 25 pernyataan tidak
valid
Uji korelasi
Variabel dan Indikator Signifikansi Uji Pearson
Demografi
Jenis kelamin 0,159
Jarak rumah ke rumah sakit 0,378
Status pernikahan 0,136
Status pekerjaan 0,694
Adanya orang yang tinggal serumah 0,089
Tingkat pendidikan 0,045*
Perilaku 0,531
Hambatan terhadap terapi 0,707
Pengetahuan 0,037*
Persepsi akan kerentanan 0,612
Persepsi Tingkat Keparahan 0,799
Regimen Terapi 0,817
Pelayanan Kesehatan 0,702
Korelasi antar-variabel
Variabel 1 Variabel 2 Signifikansi Jenis kelamin bekerja .042
Uji regresi
•
Uji regresi pengaruh
•
pengetahuan
–
pengaruh signifikan
–
nilai
r-square
: 0,109 atau 10,9%.
•
pendidikan
–
pengaruh signifikan
–
nilai
r-square
: 0,102 atau 10,2%.
18-29 tahun
30-39 tahun
40-49 tahun
50-59 tahun
60-69 tahun
> 70 tahun
5%
2,5%
10 %
hiperten
si
DM
lainnya
30%
22,5
Kepatuhan Terapi
patuh;
40.00%
tidak
42,5%
57,5%
52,9%
30,4%
single
menikah
32,5
%
32,5
%
67,5
%
67,5
%
23,1%
48,1%
Tinggal sendiri
Tinggal dengan keluarga
0%
44%
Persentase kepatuhan terapi
10 %
Kepatuhan terapi
Tidak lulus SD: 5%
Lulus SD: 15%
Lulus SMP: 15%
Lulus SMA:
32.5%
Lulus Diploma :
15%
Sarjana: 15%
Paska sarjana:2,5%
bekerja
Tidak bekerja
35.7%
42.3%
Persentase kepatuhan terapi
35
%
35
%
65
%
Jarak rumah ke RS
≤ 7,5 km
> 7,5 km
55
%
45
%
50%
33.3%
Perilaku kurang baik
Perilaku baik
35%
45%
Kepatuhan terapi
tetes per hari
1
tetes per hari
2
tetes per hari
3
tetes per hari
4
tetes per hari
5
tetes per hari
6
kurang baik
baik
43,8%
37,5%
Kepatuhan terapi
Pelayanan Kesehatan
lupa bawa obat
Tidak lupa bawa obat
42,9%
38,5%
Kepatuhan terapi
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Jenis kelamin
–
penelitian ini penderita NTG laki-laki <
perempuan
–
Sesuai : Sawada 2015, Mallick 2016,
Stamper 2009. NTG lebih sering pada
wanita, penyebab pasti belum diketahui
–
penelitian ini : kepatuhan terapi lebih
tinggi pada laki-laki Berbeda dengan
penelitian lain
Uji korelasi antar-variabel
•
jenis kelamin ↔ status pekerjaan
•
53% laki-laki, 22% perempuan
bekerja
•
belum dapat menjelaskan
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Usia
–
penelitian ini : 18 - 80 tahun dengan
rerata usia 58,43 tahun.
–
Sesuai penelitian: Leung 2008,
Low-Pressure Glaucoma Treatment Study,
Sawada
• usia faktor resiko NTG.
• penderita NTG paling banyak usia 60-69
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Kepatuhan Terapi Glaukoma
–
penelitian ini : 60% tidak patuh
–
Ethiopia 67,5% tidak patuh (Tamrat et
al, 2015)
–
Mesir 53,6% tidak patuh
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Status pekerjaan
–
Jin et al, 2008:
jadwal obat & waktu untuk datang ke
klinik
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Status pernikahan
–
Jin et al, 2008
Bantuan dan dukungan pasangan
patuh
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Jarak ke RS
–
Data penelitian lain pada NTG belum
ada
–
Abdull, 2015
•
POAG : rumah > 10 km dari RS
keparahan glaukoma ↑
keterjangkauan pelayanan kesehatan
sulit
Analisa antar variabel
–
jarak tempat tinggal ↔ hambatan
terapi
“saya sering kehabisan obat”
–
Posisi rumah pasien tidak dapat
dimodifikasi
•
Edukasi pasien:
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Tingkat pendidikan
–
literatur tentang tingkat pendidikan dan
kepatuhan terapi pasien glaukoma(-)
–
Jin et al, 2008 pada pasien tuberculosis
Pembahasan
•
Jenis kelamin
•
Usia
•
Kepatuhan terapi
•
Status pekerjaan
•
Status pernikahan
•
Jarak ke RS
Pembahasan
•
Penyakit sistemik
–
Peredaran darah patogenesis
glaukoma
–
Gangguan fisiologi perfusi ke saraf
optik, meskipun ada autoregulasi
–
pengobatan hipertensi iskemik saraf
optik
GTCAT
•
Validitas dan reliabilitas
•
Faktor perilaku
•
Regimen terapi
•
Pelayanan kesehatan
GTCAT
•
Validitas dan reliabilitas
–
tidak valid ?
•
pernyataan kurang jelas responden
bingung
GTCAT
•
Validitas dan reliabilitas
–
Reliabilitas ?
•
keandalan atau konsistensi
pernyataan yang sama hasil yang
tidak jauh berbeda
GTCAT
•
Validitas dan reliabilitas
•
Faktor perilaku
•
Regimen terapi
•
Pelayanan kesehatan
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
perilaku baik hanya 35% patuh,
perilaku kurang baik 45%
–
Mansberger, 2013 : faktor perilaku
memori (lupa), pengetahuan, motivasi,
dan keyakinan kesehatan; keterampilan
dalam menggunakan obat tetes mata,
dan pengobatan untuk penyakit
penyerta.
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Hambatan terapi
–
Pengetahuan
–
Kerentanan
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Hambatan terapi
•
Lacey et al : kepatuhan pengobatan
lupa, kesulitan dengan penggunaan
drop, dan usia.
•
Friedman et al: kepatuhan biaya.
•
Lupa glaukoma bersifat kronis &
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Hambatan terapi
–
Pengetahuan
–
Kerentanan
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Pengetahuan
•
Penelitian ini: 47,5% menjawab setuju
atau sangat setuju bahwa glaukoma
dapat terjadi dengan tekanan mata
yang normal.
•
pengetahuan ↑ kepatuhan ↓
•
Jin et al, 2008
– pengetahuan lebih baik patuh terhadap
terapi.
– Namun, pasien bisa tidak percaya keuntungan
terapi (walaupun pengetahuannya baik)
•
Sani, et al 2016
– pengetahuan tinggi penggunaan obat
bervariasi
– Perlu edukasi dan penekanan penggunaan
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Hambatan terapi
–
Pengetahuan
–
Kerentanan
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Kerentanan
•
Mansberger, 2013
kepatuhan pengobatan terkait
dengan rasa takut buta dan
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Hambatan terapi
–
Pengetahuan
–
Kerentanan
GTCAT
•
Faktor perilaku
–
Persepsi tingkat keparahan
GTCAT
•
Validitas dan reliabilitas
•
Faktor perilaku
•
Regimen terapi
•
Pelayanan kesehatan
GTCAT
•
Regimen terapi
–
Pada penelitian ini
•
Kepatuhan tertinggi pada 3 tetes per
hari
–
penelitian sebelumnya
•
frekuensi ↑ kepatuhan ↓
–
Jin et al, 2008
•
studi di Jepang makan 3 kali sehari
lebih patuh terhadap terapi frekuensi
makan menjadi pengingat
–
Variabel jumlah tetes per hari ↔ tinggal
sendiri
–
1 tetes / hari banyak tinggal sendiri
GTCAT
•
Validitas dan reliabilitas
•
Faktor perilaku
•
Regimen terapi
•
Pelayanan kesehatan
GTCAT
•
Pelayanan kesehatan
–
Pada penelitian ini
• kepatuhan terapi ↑ pada subjek dengan
persepsi tentang pelayanan kesehatan baik
–
Sesuai dengan Olthoff 2009, Grehn dan
Stamper, Gelb et al, Friedman:
• ketidakpatuhan waktu tunggu, komunikasi • Kepatuhan rendah dokter reaktif dan
GTCAT
•
Validitas dan reliabilitas
•
Faktor perilaku
•
Regimen terapi
•
Pelayanan kesehatan
GTCAT
•
Faktor situasional
–
penelitian ini :
• tidak lupa membawa obat saat bepergian
kepatuhan terapi ↑
–
Sleath et al
• peristiwa besar dalam hidup dan
perubahan di akhir pekan berdampak negatif
• jauh dari rumah sulit mematuhi
Faktor yang paling
berpengaruh
•
uji korelasi dan regresi variabel
pendidikan dan pengetahuan paling
berpengaruh
•
nilai
r-square
–
Pendidikan 10,2% pengetahuan 10,9%.
–
uji regresi linear berganda tidak
signifikan.
•
perbaikan pengetahuan melalui edukasi
sembilan tema edukasi :
(1)pengetahuan tentang glaukoma
(2)diagnosis dan prosedur yang diperlukan
(3)perlunya obat, efek samping, dan cara mendapatkan obat
(4)cara penggunaan
(5)komplikasi dan cara mengatasinya
(6)mampu bertanya mengenai hal yang belum dimengerti (7)Kontrol sesuai jadwal
(8)memahami kepatuhan terapi dan cara meningkatkannya
(9)mencari akses informasi yang benar
Waterman H, et al. Adherence to ocular hypotensive therapy: patient health
Kelemahan penelitian
•
bias seleksi
– pemeriksaan hanya pada pasien yang membawa obat
– penelitian di RS dengan poli glaukoma populasi?
•
recall bias
– Lupa kapan pertama kali menggunakan obat
•
penggunaan obat terlalu banyak atau tumpah
•
Pengambilan data sewaktu
•
Hawthorne effect, pasien merasa sedang
Kesimpulan
•
angka kepatuhan terapi penderita NTG di
RSSA = 40%
•
Faktor pendidikan & pengetahuan hubungan
signifikan dengan kepatuhan terapi
•
Faktor lain : jenis kelamin laki-laki, jarak
rumah < 7,5 km, menikah, tidak bekerja, ada
orang yang tinggal serumah, tetes mata 3 kali
sehari, hubungan dokter-pasien baik, dan
Saran
•
penghitungan kepatuhan terapi metode
lain.
•
intervensi edukasi, penyuluhan uji
kepatuhan terapi
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI
PENELITIAN
1. Saya adalah dokter peserta program pendidikan dokter spesialis Ilmu Kesehatan Mata (dr.Nafitri Aulia) dari
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/ RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Terapi Pada Pasien Glaukoma Tekanan Normal 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa
saja yang mempengaruhi kepatuhan terapi pada pasien glaukoma tekanan normal.
4. Keuntungan yang bapak/ibu peroleh dari penelitian ini adalah bapak/ibu akan mendapatkan pengganti uang transport (Rp.50.000) serta memberikan
sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang mata.
5. Seandainya bapak/ibu tidak bersedia dilakukan wawancara untuk penelitian ini, maka tidak akan dikenai sanksi apapun.
• Status Partisipan Penelitian • (diisi oleh peneliti)
• Nama : ___________________________________________
• No. Register Poli : ______________
• Tanggal lahir : ___ / ___ / ____
• Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
• Pekerjaan : ________________
• Status Pernikahan : Belum Menikah / Menikah / Duda / Janda
• Tinggal serumah dengan (lingkari) : orang tua / pasangan / anak / cucu / lainnya _____
• Suku :___________________
• Agama : __________________
• Alamat : ______________________________________
• Perjalanan dari rumah ke rumah sakit : Sulit ditempuh / Mudah ditempuh
• Lama perjalanan : _____________ Jarak : ________
• No. Telepon/HP : ____________________________
• Apakah membutuhkan pendamping membaca kuesioner? ya / tidak
• Bahasa utama para peserta : ______________
• Asuransi : Tidak ada / asuransi pemerintah/ asuransi swasta
• Obat tetes glaukoma yang digunakan, frekuensinya, lama digunakan dan berat akhir:
• _________sehari __x OD/OS, digunakan sejak ______, berat ____ g
• 19) Riwayat penyakit sistemik: _________________________
• 20) Riwayat penyakit mata lainnya: _____________________
• 21) Riwayat operasi mata : ____________________________
• 22) Hasil perimetri terbaru (mean deviation ):
• Mata kanan : ________________________Tanggal : __________
• Mata kiri: ___________________________Tanggal : __________
• Mata kanan : ________________________Tanggal : __________
• 23) Hasil TIO terbaru:
• Mata kanan # 1: ______________________Tanggal : __________
• Mata kiri # 1: ______________________ Tanggal : __________
• Mata kanan # 2: ______________________Tanggal : __________
• Mata kiri # 2: ______________________ Tanggal : __________
• 24) Visus naturalis dengan koreksi :
OD : OS :
• 25) Segmen anterior
OD : OS :
• 26) Funduskopi
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan tentang glaukoma, dan beberapa tentang pengalaman anda dengan obat. Tolong baca setiap
pernyataan dan lingkari nomor terbaik yang mewakili pendapat anda.
Sang
1 Pengetahuan saya pribadi tentang faktor resiko glaukoma sangat baik
2 Pengetahuan saya pribadi tentang gejala glaukoma adalah sangat baik
3 Seluruh penglihatan saya dapat hilang karena glaukoma
4 Kelompok etnik tertentu lebih beresiko untuk glaukoma
6 Seseorang dapat memiliki glaukoma dan tidak menyadarinya.
7 Semakin tua usia meningkatkan kemungkinan terjadinya glaukoma
8 Sakit pada mata adalah gejala umum dari glaukoma
9 Hilangnya penglihatan akibat glaukoma dapat dicegah dengan pengobatan
1
0 Glaukoma dapat terjadi dengan tekanan mata yang normal 1
12 Glaukoma dapat disebabkan karena diabetes 13 Glaukoma dapat disebabkan karena cedera
pada mata
14 Kebutaan bukan suatu hasil dari glaukoma
15 Saya sangat setuju dengan diagnosa dokter akan glaukoma pada mata saya
16 Saya sama sekali tidak kehilangan penglihatan karena glaukoma
1
8 penyakit mata saya tidak parah berat 1
9 Saya berfikir saya akan menderita kebutaan akibat penyakit mata yang lain 2
0 Penggunaan mengontrol glaukoma sayaobat tetesmata dapat 2
1 Saya penggunaan obat tetes mata sayamendapatkan kesulitan dalam 2
2 Dalam satu bulan terakhir, saya tidak pernah lupa menggunakan obat tetes mata 2
2
4 Terkadang saya tertidur sebelum waktunya meneteskan obat 2
5 Kadang saya lupa membawa obat ketika waktunya meneteskan obat 2
6 Kadang obat tetes terasa sakit atau tidak nyaman untuk diteteskan 2
7 Saya tidak membutuhkan tetes mata 2
8 Kadang saya kehabisan obat tetes 2
30 Saya akan menggunakan obat tetes mata tiap malam
31 Saya menderita akibat efek samping dari obat tetes saya
32 Obat tetes mata saya terjangkau harganya
33 Obat tetes mata saya tidak menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman
34 Saya menggunakan pengingat untuk membantu saya meneteskan obat tetes mata.
3
6 Saya berfikir, saya akan akan buta dalam 5 tahun jika saya TIDAK MENGGUNAKAN obat tetes saya
3
7 Saya berfikir, saya akan akan buta dalam 10 tahun jika saya TIDAK MENGGUNAKAN obat tetes saya
3
8 Saya berfikir, saya akan buta dalam 10 tahun jika saya MENGGUNAKAN obat tetes saya 3
9 Pengalaman dari anggota keluarga atau teman mendukung saya menggunakan obat tetes mata saya
4
0 Saya dapat meneteskan obat tetes mata saya dengan benar tanpa bantuan 4
4
2 Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah perburukan glaukoma saya
4
3 Dokter saya tidak mendengarkan saya 4
4 Saya tidak terkejut mendapat glaukoma 4
5 Saya lebih rentan terkena kebutaan daripada orang-orang yang seusia saya 4
6 Penyebab orang terkena glaukoma belum dipahami sepenuhnya 4
Penimbangan botol obat
• Berat botol baru: • Timol 11,18 gram
• Timol minidose 0,96 gram • Xalatan 6,77 gram
• Azopt 10,56 • Travatan 5,73
• Isotic adretor 10,42
• Glaopen minidose 1,58 gram
• Contoh perhitungan:
• Pasien membawa botol timol seberat 9,73 gram
• Jumlah tetes mata yang telah digunakan pasien: 11,18 –
9,73 = 1,45 gram
• 1,45 : 0,06 = 24,17 tetes
• Pasien membuka botol obat sejak 6 hari yang lalu,
digunakan 2x sehari, pada kedua mata
• Jumlah tetes mata yang seharusnya digunakan pasien: 6 hari x 2 kali sehari x 2 mata = 24 tetes
• Contoh perhitungan:
• Pasien membawa botol timol seberat 8,16 gram
• Jumlah tetes mata yang telah digunakan pasien: 11,18 – 8,16 = 3,02 gram
• 3,02 : 0,06 = 50, 33 tetes
• Pasien membuka botol obat sejak 14 hari yang lalu, digunakan 2x sehari, pada kedua mata
• Jumlah tetes mata yang seharusnya digunakan pasien: 14 hari x 2 kali sehari x 2 mata = 56 tetes