PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN
PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Oleh Rianto Adi Putra
11110018
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS BISINIS
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham (Karnadi,1993). Bagi
perusahaan yang akan go public nilai perusahaan dapat diindikasikan atau tersirat dari
jumlah variabel yang melekat pada perusahaan tersebut. Misalnya saja asset yang dimiliki
perusahaan, keahlian manajemen mengelola perusahaan. Setiap pemilik perusahaan akan
selalu menunjukkan kepada calon investor bahwa perusahaan mereka tepat sebagai
alternatif investasi maka apabila pemilik perusahaan tidak mampu menampilkan sinyal
yang baik tentang nilai perusahaan, nilai perusahaan akan berada di atas atau dibawah
nilai yang sebenarnya. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan.
Dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon
investor, demikian pula sebaliknya nilai. Perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik. Salah satunya, pandangan nilai perusahaan bagi pihak kreditur.
Bagi pihak kreditur nilai perusahaan berkaitan dengan liquiditas perusahaan, yaitu
perusahaan dinilai mampu atau tidaknya mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh
pihak kreditur. Apabila nilai perusahaan tersirat tidak baik maka investor akan menilai
perusahaan dengan nilai rendah. Nilai perusahaan yang telah go public dari harga saham
yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut (Suharli, 2006). Namun terkadang perusahaan
tidak berhasil untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut dapat dikarenakan
ketika pihak manajemen bukanlah pemegang saham. Ketika pemegang saham
mempercayakan pengelolaan kepada pihak lain, para pemilik mengharapkan pihak
manajemen akan berjuang sekuat tenaga untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang
akirnya akan meningkatkan nilai kemakmuran pemegang saham. Para pemegang saham
membayar jasa profesional pihak manajemen untuk mengedepankan kepentingan
pemegang saham. Yaitu kesejahteraan pemegang saham. Agency theory menyatakan
berbeda, pihak manajemen bisa saja bertindak mengutamakan kepentingan dirinya
(Jensen dan Meckling,1976). Oleh karena itu terjadilah konflik antara pemegang saham
dan pihak manajemen. Ketidak berhasilan tersebut juga dapat dikarenakan tidak
nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal maupun faktor
eksternal dari perusahaan. Faktor eksternal yang dapat memaksimalisasi nilai perusahaan
berupa tingkat bunga, fluktuasi nilai valas dan keadaan pasar modal. Namun nilai
perusahaan juga dapat turun oleh faktor eksternal tersebut. Misalnya keadaan krisis
ekonomi yang terjadi tahun 1999 yang lalu mengakibatkan tidak lakunya saham di bursa
efek. Tidak lakunya saham sebuah perusahaan dapat mengakibatkan turunnya nilai
perusahaan bagi perusahaan yang telah go public. Nilai perusahaan dapat dinilai dengan
permintaan terhadap perusahaan tersebut (Suharli 2006). Sedangkan faktor internal
yang dapat memaksimalisasi nilai perusahaan berupa pembayaran pajak, ukuran
perusahaan, pertumbuhan, keunikan, resiko keuangan, nilai aktiva yang diagunkan
profitabilitas, pembayaran deviden, non debt tax shield. Variabel-variabel dalam faktor
internal tersebut dapat dikendalikan oleh perusahaan. Terdapat banyak faktor-faktor yang
dapat menentukan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi
nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin
mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal
maupun eksternal.
Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang
dihasilkan oleh perusahaan. Weston dan Coveland (1992) mendefinisikan probabilitas
sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan.
Apabila profitabitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur,
supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan
laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Mengingat akan bahwa profitabilitas
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Angg (1997)
menyatakan bahwa profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan secara positif. Karena
rasio profitabilitasnya menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan.
1.2 Motivasi penelitian
Motivasi peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk menguji seberapa besar
pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Dalam
penelitian ini juga, peneliti berharap hasil riset ini dapat berguna bagi semua orang dan
dapat diaplikasikan diperusahaan-perusahaan. Supaya perusahaan dapat mengetahui
kinerja-kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Dalam penelitian ini penulis
mencoba untuk memberikan informasi tentang peningkatan nilai perusahaan dan sebagai
evaluasi system informasi dalam perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk
pertanyaan, Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian yang akan diteliti adalah: “ Nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur menunjukkan kondisi yang berfluktuasi dan terdapat pengaruh yang tidak konsisten antara variabel ukuran
perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, serta adanya ketidak konsistenan
dari hasil penelitian terdahulu sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan masalah penelitian tersebut maka dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian ( research question ) sebagai berikut :
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
1.4 Tujuan penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
1.5 Kontribusi atau Manfaat penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan
kontribusi sebagai berikut :
Bagi calon investor, Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan pada saat melakukuan investasi.
Bagi perusahaan, Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan
nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi,
memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan datang.
Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai ukuran perusahaan, profitabilitas, dan prilaku
investor yang diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan.
Bagi penelitian yang akan datang Penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana di bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat
BAB II
KAJIAN LITERATUR, TEORI, & HIPOTESIS
2.1 Kajian Literatur
Terdapat penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang menguji
tentang nilai perusahaan yang dihubungkan dengan berbagai variabel
independen. Penelitian yang dilakukan Juan M. San Martin-Reyna*, Jorge A.
Durán-Encalada**. Pada tahun 2012 dengan judul “Ownership Structure, Firm Value and
Investment Opportunities Set: Evidence from Mexican Firms, ( struktur kepemilikan,
nilai perusahaan dan peluang investor ).
Variabel penelitian ini adalah nilai perusahaan, kepemilikian manajerial, kepemilikan
institusional, dan peluang investor. Penelitian yang dilakukan Juan M. San
Martin-Reyna*, Jorge A. Durán-Encalada** penelitian dengan judul “struktur
kepemilikan, nilai perusahaan dan peluang investor, sebuah tinjauan non linier”.
Dengan variabel independen struktur kepemilikan, dan variabel dependen adalah
nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi nonlinear. Dalam
penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan institusional pasif, kepemilikan publik
dan ukuran perusahaan tidak menunjukkan hubungan non linear terhadap nilai
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Nilai Perusahaan
Dalam penilaian perusahaan mengandung unsur proyeksi, asuransi, perkiraan,
dan judgement. Ada beberapa konsep dasar penelitian yaitu : 1) nilai ditentukan
untuk suatu waktu atau periode tertentu; 2) nilai harus ditentukan pada harga yang
wajar; 3) penilaian tidak dipengaruhi sekelompok pembeli tertentu. Secara umum
banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penelitian dalam
perusahaan, diantaranya adalah : a) pendekatan laba antara metode rasio tingkat laba
atau price earning ratio , metode kapitalisasi proyek laba; b) pendekatan arus kas
antara lain metode diskonto arus kas; c) pendekatan dividen antara lain metode
pertumbuhan dividen; d) pendekatan aktiva antara lain metode penilain aktiva; e)
pendekatan harga saham, dan f) pendekatan economic value added . Untuk penilaian
dengan menggunakan metode arus kas, konsep penilaian harus ditambahkan
mencakup, nilai adalah perspekstif, pasar yang mendikte tingkat nilai pengembalian
( required rate of return ), nilai bervariasi pada kemampuan perusahaan di dalam
menggenaralisasi arus kas prospektif, kecuali di dalam keadaan yang tidak lazim
dimana aktiva bersih yang dilikuidasi mempunyai nilai yang lebih besar dari arus kas.
Metode cash flow dianggap sebagai metode yang paling akurat karena metode ini
mencakup analisa semua informasi. Untuk mengerti “nilai” yang sesungguhnya,
seseorang penilai harus mempunyai pandangan jangka panjang, mengerti arus kas
perusahaan baik dari segi neraca maupun laporan laba rugi, dan mengerti bagaimana
membandingkan arus kas untuk masing-masing periode waktu dengan menyesuaikan
Mereka mengatakan suatu asumsi bahwa analisa cash flow ini merupakan alat
pengukur yang sangat penting bagi para investor maupun auditor. Hal ini dapat saja
terjadi karena pengakuan jumlah keuntungan suatu entenitas dalam periode yang
sama bisa berbeda, meskipun angka maupun data yang diberikan sama. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan dalam metode akuntansi yang digunakan, estimasi
akuntasinya dan faktor lainnya. Spesifikasi terhadap pengakuan pendapatan dan
biaya yang dikeluarkan pada masing-masing entitas diterapkan sesuai dengan
kebijakan entitas tersebut.
2.2.2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap nilai
perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets
yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih
leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang
dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik
atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai
dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan
yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai
perusahaan.
2.2.3 Profitabilitas
Profitabilas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola
perusahaan (Petronila dan Muklasin,2003). Ukuran profitabilitas dapat berbagai
macam seperti : laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi atau aktiva,
dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Angg (1997) mengungkapkan bahwa rasio
profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan dalam menghasilkan
keuntungan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi
perusahaan.
Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu, rasio yang menunjukkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba kotor dan margin laba
bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi yaitu return on asset
(ROA) return on equity (ROE). Dalam mengukur profitabilitas digunakan return on
investment (ROI) dan return on equity (ROE). ROI merupakan tingkat pengembalian
atas investasi perusahaan pada aktiva. ROI sering disebut juga return on asset (ROA) .
Nilai ROI sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus.
ROA = Laba Bersih / Jumlah aktiva perusahaan
ROA merupakan perbandingan laba bersih dengan jumlah aktiva perusahaan.
Sedangkan ROE merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan
ekuitas yang akan di investasikan pemegang saham pada perusahaan. Rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam modal ekuitas untuk menghasilkan
laba.
perusahaan. Ekuitas pemilik adalah jumlah aktiva bersih perusahaan. Sehingga
perhitungan ROE sebuah perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
ROE = Laba Bersih / Modal Sendiri
ROE sebagai salah satu rasio profitabilitas merupakan indikator yang sangat
penting bagi para investor. ROE dibutuhkan investor untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan dividen.
Naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti terjadi adanya
kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Naiknya laba bersih dapat
dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik karena naiknya laba
bersih sebuah perusahaan yang bersangkutan akan menyebabkan harga saham yang
berarti juga kenaikan dalam nilai perusahaan.
2.3 Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerrminan besar kecilnya
perusahaan yang nampak dalam nilai totak aktiva perusahaan. Dengan semakin besar
ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh
perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar
cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor
untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas
naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang
besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari
pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkatan tersebut menunjukkan
bahwa perusahaan dianggap memiliki “nilai” yang lebih besar, maka hipotesis yang
dapat diajukan adalah :
H1 : ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.3.2 Pengaruh Profitabilitas (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas dapat dihitung dengan ROE ( return on equity ). ROE
mencerminkan tingkat hasil penembalian investasi bagi pemegang saham.
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Dengan rasio
profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat
investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan. Tingginya minat investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan dengan ROE yang tinggi akan
meningkatkan harga saham. Maka, akan terjadi hubungan positif antara profitabilitas
dengan harga saham dimana tingginya harga saham akan mempengaruhi nilai
perusahaan. Semakin tingginya profitabilitas perusahaan juga akan meningkatkan
laba per lembar saham (EPS atau earning per share ) perusahaan. Adanya
peningkatan EPS akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya
dengan membeli saham perusahaan. Kinerja perusahaan dalam mengelola
manajemen dapat digambarkan dengan profitabilitas. Angg (1997) menyatakan
bahwa rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan salah satu yang dapat
perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga akan
meningkatkan nilai perusahaan. Dari pemaparan diatas di informasikan hipotesis :
H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhasap nilai perusahaan.
2.4 Model Tioretis
Berdasarkan pemaparan diatas, maka terdapat kerangka pemikiran
teoristis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoristis
Hubungan antara ukuran perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran Perusahaan H1 (+)
profitabilitas H2 (+)
BAB III
METODA PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel dependen dan
variabel independen.
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain. penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan, dan
profitabilitas, sebagai variabel independen.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen pada perusahaan ini adalah nilai perusahaan.
3.1.2 Definisi Operasional Variabel 3.1.2.1 Variabel Independen a.Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan total aktiva,
maka semakin besar semakin besar total aktiva perusahaan maka akan semakin
besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak
b. Profitabilitas (ROE)
Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen
dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukan oleh laba yang
dihasilkan. Secara garis besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari
penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas dapat
diukur menggunakan ROE ( return on equity ) yang merupakan tingkat
pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan.
ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
ROE = LABA BERSIH / MODAL SENDIRI dimana :
Laba bersih ( laba kotor – beban operasi)
= laba operasi
Laba operasi – biaya-biaya operasi lainnya
= laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak – pajak
= laba setelah pajak
Modal sendiri = saham biasa + tambahan modal disetor + laba ditahan
3.1.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV ( price book value )
merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar
saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh suatu
modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio tersebut semakin berhasil
perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham (Utama dan Santosa, 1998)
dan Angg (1997) merumuskan PBV sebagai berikut :
PBV = Harga Saham per lembar saham / Nilai Buku per lembar saham
Harga saham yang akan ditawarkan tidak harus sama dengan nilai nominal
per saham tersebut, harga setiap saham yang ditawarkan disebut dengan harga
penawaran masa penawarannya ini sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Price to
book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya
akan prospek perusahaan tersebut.
Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel penelitian Definisi operasional variabel satuan Skala Nilai perusahaan
(PBV)
(PBV) Harga pasa rper lembarsaham dibagi nilai buku per lembar saham
Profitabilitas (ROE) Perbandingan antara laba bersih (EAT)
dengan modal sendiri
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek
penelitian. Elemen yang dimaksud tersebut biasanya berupa orang, barang, unit
organisasi dan perusahaan. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang tercatat di bursa efek indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan periode
penelitian 2009 sampai 2011 sebanyak 10perusahaan.
3.2.2 Sampel Pada Penelitian Ini Diambil Dengan Menggunakan Metode Purposing Sampling
Purposing sampling adalah pengembalian sampel yang dilakukan sesuai
dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan kriteria dalam pengambilan sampel
meliputi :
1. Meliputi data laporan keuangan yang selama periode penelitian, yaitu
tahun 2009,2010, dan 2011.
2. Memiliki price to book value , perusahaan manufaktur mankanan.
3. Memiliki rasio profitabilitas ROE yang positif.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari ICMD.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi
kepustakaan dan studi observasi. Metode studi kepustakaan yaitu suatu cara yang
dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan menggunakan cara membaca dan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam
lingkup penelitian ini. Sedangkan metode studi observasi yaitu suatu cara
memperoleh data dengan menggunakan dokumentasi yang berdasarkan pada laporan
keuangan yang telah dipublikasikan oleh BEI melalui ICMD dimana data yang
digunakan merupakan data time-servis.
3.5 Model Empiris
3.5.1 Analisis Statistik Deskriftif
Analisis statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran
umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan cara
melihattabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran mean, nilai
minimal danmaksimal, serta standar deviasi semua variabel tersebut.
3.5.2 Analisis Regresi Linier
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel bebas dalam mempengaruhi variabel tidak bebas secara
berganda dalam penelitian ini adalah :
Y = βX1 + βX2
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Ukuran Perusahaan
X2 : Profitabilitas
3.5.3 Pengujian Hipotesis ( Uji Residual) 3.5.3.1 Uji Statistik F ( F-test)
Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika probabilitas (signifikasi)
lebih besar dari 0,05 maka variabel bebas secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap variabel terikat jika probabilitas lebih
kecil 0,05 maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikat.
Nilai f dapat dihitung dengan rumus :
f dihitung = R² / (k-1)
(1-R²) / (n-K)
Dimana :
R² : koefisien determinasi
1-R² : Residual sum of squares
k : jumlah variabe
3.5.3.2 Uji Statistik t (test)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Imam Ghozali,2005). Dalam pengolahan
data menggunakan program komputer SPSS 16.0, pengaruh secara
individual ditunjukkan dari nilai sifnifikan uji t. Jika nilai sifnifikan
uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
secara individual masing-masing variabel.
Nilai t dapat dihitung dengan rumus:
t hitung = b
σb
Dimana:
b : Koefisien regresi variabel Independen
σb : Devinisi standar koefisien regresi variabel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Deskriftif
Untuk lebih mempermudah dalam melihat gambaran mengenai variabel yang diteliti
dan setelah melalui proses pengolahan dengan menggunakan program SPSS, variabel
tersebut dapat dijelaskan secara statistik seperti yang tergambar pada
Tabel 4. Statistik deskriptif variabel penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TA 30 850 2564791 1035288.68 666018.736
ROE 30 .610 449.090 45.58933 82.164585
PBV 30 1.013 445.940 102.10377 131.519187
Valid N (listwise) 30
Dari tabel 4 terlihat bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak
10 data selama rentang waktu penelitian 2009-2011. Variabel terikat yaitu Total Aset
menunjukan mean (rata-rata) sebesar 0,1035%, dengan nilai maksimum 25,64% dan nilai
minimum 0,850. ROE memiliki nilai mean 45,60%, dengan nilai maksimum 449,090%
dan nilai minimum 0,610%. Variabel PBV menunjukan mean sebesar 102,104%, dengan
nilai maksimum 445,940% dan minimum 1,013%.
4.2 Pengujian Model = uji f & uji r square
Uji F dilakukan untuk menguji secara keseluruhan pengaruh variabel bebas terhadap
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 27.541 2 13.771 5.129 .014a
Residual 64.432 24 2.685
Total 91.973 26
a. Predictors: (Constant), LnROE, LnTa
Dari tabel 11. Hasil uji F menunjukan hasil sebesar 5,129 yang signifikan pada 0,014.
Jadi F hitung > F tabel (signifikan 0,014 < 0,05). Hal ini berarti bahwa diandalkan atau
model yang digunakan sudah fix.
4.3 Uji koefisien Determinasi ( R2)
Koefisien determinansi (R2) menunjukan proporsi yang diterangkan oleh variabel
independen dalam model terhadap variabel terikatnya, sisanya dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukan dalam model, formulasi model yang keliru dan kesalahan
nilai adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0,241. Ini bearti bahwa price book value (PBV)
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu
total aset dan ROE 29,90%. Sisanya 70,10% ditentukan oleh variabel lain yang tidak
4.3 UJI ASUMSI KLASIK 4.3.1 Uji Heterokedastisitas
Heterokedatisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamanan lainnya. Untuk mendeteksi
adanya gejala heterokedatisitas digunakan uji glejser. Apabila nilai signifikan > 0,05,
maka data tersebut bebas dari heterokedastisitas.
Coefficientsa
heterokedastisitas. Dimana nilai signifikan 0,352 untuk variabel Total Aset, 0,233 untuk
variabel ROE. Maka disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada
penelitian ini.
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas ditandai dengan adanya hubungan yang kuat diantara
variabel independen dalam suatu persamaan regresi. Apabila dalam suatu persamaan
regresi terdapat gejala multikolinearitas, maka akan menyebabkan ketidakpastian
estimasi, sehingga kesimpulan yang diambil tidak tepat. Model regresi yang dinyatakan
bebas dari multikolinearitas apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil
pengujian asumsi multikolinearitas untuk variabel penelitian ini dapat dilihat berdasarkan
Coefficientsa
Tabel 7. Hasil uji multikolonearitas menunjukan bahwa semua variabel memiliki
nilai tolerance lebih dari 0,10 dan variance inflation factor (VIF) kurang dari 10, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar semua variabel bebas yang
terdapat penelitian
4.3.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Dari tabel 9. Hasil uji autokorelasi
didapat nilai durbin-watson(DW hitung) sebesar 1,425. Berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan DW hitung berada diantara -2 dan 2. Yakni -2 ≤ 2 ≤ 2 maka ini bearti tidak
terjadi autokorelasi. Sehinga kesimpulannya adalah uji autokorelasi terpenuhi.
4.3.4 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah
data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan
dengan normal p-p plot test. Jika tingkat signifikannya >0,05 maka data berdistribusi
normal. Jika tingkat signifikan <0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.
Secara rinci hasil pengujian normalitas dapt dilihat pada.
Dari tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa residual tidak terkena normalitas dimana
4.3.5 Pengujian Hipotesis 4.3.5.1 Uji Hipotesis (uji t)
Uji t dilakukan untuk mngetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial. patokan yang digunakan adalah dengan
membandigkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan alpha 0,05 atau dengan
membantdingkan t hitung dengan t tabel. Setelah itu melihat nilai beta untuk melihat arah
Maka dapat dilihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
Secara persial sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan
(Total Aset) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai
perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktir yang terdaftar di BEI. Berdasarkan tabel 12. Diketahui bahwa koefisien β Total Aset (TA) bernilai positif sebesar 0,502 dan nilai t hitungnya
adalah 2,913, dengan signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini berarti
bahwa Ukuran Perusahaan (TA) berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama (H1)
2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah ROE berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Pada tabel 12. Dapat diketahui bahwa nilai koefisien β ROE bernilai negatif sbesar 0,162 dan nilai t hitung yaitu sebesar negatif 0,942, dengan signifikansi 0,356 > 0,05. Hal ini berarti bahwa ROE tidak
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Dengan demikian hipotesis kedua
(H2) ditolak
4.3.6 Pembahasan
1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil olah data statistik dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai t hitung yaitu 2.913, dengan nilai signifikansi 0,008 < α (0,05) dan juga dapat dilihat β sebesar 0,502 dengan arah positif. Hal ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan yang diproksikan dengan TA (X1) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis yang telah dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian bahwa H1 diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada yang menyatakan bahwa penyajian informasi total aset melalui laporan keuangan merupakan pengukur nilai perusahaan yang penting dibandingkan dengan pengukur nilai perusahaan yang mendasarkan pada gambaran lainnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil olah data statisitk dapat dilihat bahwa profitabiliotas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan nilai t hitung 0.942, dengan nilai signifikansi 0,356 > α(0,05) dan juga dapat dilihat β sebesar 0,162 dengan arah negatif. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan ROE (X2) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis yang telah dirumuskan tidak sesuai dengan hasil penelitian bahwa H2 ditolak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan sampel 10 perusahaan
dengan yang digunakan selama 3 tahun periode 2009-2011 dan bertujuan untuk melihat
apakah Total Aset sebagai Ukuran Perusahaan dan ROE sebagai profitabilitas dapat
mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan pendahuluan, kajian teori dan pengolahan data serta
pembahasan yang telah dilakukan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Total aset (ukuran perusahaan) mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2011.
2. ROE (profitabilitas) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2011.
5.2 KETERBATASAN PENELITIAN
Banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi penulis dalam melakukan penelitian ini,
yaitu :
1. Periode penelitian ini mencakup selama 3 tahun, karena penulis kekurangan
informasi mengenai laporan keuangan yang akan digunakan sebagai panduan
penelitian.
2. Penelitian ini juga dikerjakan dengan buru-buru dan dateline yang sangat singkat,
5.3 SARAN
Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan penelitin selanjutnya
dapt mnelakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan nilai perusahaan.
Dengan menambah periode pada sektor tertnetu, dan menambah variabel
penelitian.
2. Bagi investor, agar dapat lebih memperhatikan faktor fundamental seperti rasio
hutang dan pertumbuhan perusahaan dalam berinvestasi tanpa mengabaikan nilai
Daftar Pustaka
Jurnal Terjemahan
Martin-Reyna.J.M, Duran-Encalada,J.A, 2012 , “Ownership Structure, Firm Value and
Invesment Opportunities Set : Evidence From Mexican Firms.
http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/239