• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI BA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI BA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI BANK

PEMBANGUNAN DAERAH DI PULAU JAWA: PENDEKATAN DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

(Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pemodelan)

Disusun oleh : Fitri Nur Ismawati

NIM: 041111050

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(2)

ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI BANK Pembangunan Daerah in the island of Java, namely : BPD Jatim, BPD Jabar, BPD Jateng, BPD Yogyakarta and Bank DKI as of December 2013. This study uses Data Envelopment Analysis (DEA) as a method of measuring level of efficiency with input oriented models. Output variables used in this study is the total savings, while inputs include promotional expenses, labor expenses and interest expense. The results show that assuming the Variable Return to Scale (VRS), BPD Jateng yet reached the level of efficiency of 100 percent . Efficiency value of BPD Jateng is 94.5 percent. To achieve the level of efficiency, BPD Jateng must reduce all three inputs respectively of 5.50 percent , 29.075 percent and 29.355 percent of the actual input . While four other BPD has been efficient. Overall BPD in Java is good because the test results based on mean is equal to 98.9 percent.

Keyword: Efisien, Bank Pembangunan Daerah, Data Envelopment Analisis (DEA), Variable Return to Scale (VRS), input oriented

PENDAHULUAN

(3)

perusahaan lain dengan menghasilkan jumlah output yang sama, (2) Menggunakan jumlah unit input yang sama, tetapi dapat menghasilkan jumlah output yang lebih besar.

Wheelock dan Wilson dalam Zaenal Abidin dan Endri (2009) mencatat bahwa efisiensi adalah ukuran penting dari kondisi operasional bank dan merupakan salah satu kunci indikator sukses suatu bank, secara individual setelah membandingkan dengan seluruh industri perbankan. Studi efisiensi juga penting untuk mengukur potensi dampak yang muncul dari suatu kebijakan bank sentral/pemerintah terhadap adanya perubahan kebijakan perbankan. Perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang berkembang pesat di Indonesia dituntut untuk memiliki kinerja yang baik.

Salah satu cara mengukur kinerja perbankan adalah efisiensi yang dapat dilihat dari penggunaan input dan output yang digunakan untuk operasionalisasi bank. Semakin efisien suatu bank maka kinerjanya semakin baik, sebaliknya bank yang mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi pada input dan outputnya, kinerjanya semakin menurun (Etty Puji Lestari, 2001). Dengan diidentifikasinya alokasi input dan output, maka akan dapat dianalisis lebih jauh untuk melihat penyebab inefisiensi suatu bank. Konsep pengukuran efisiensi dapat dilihat baik dengan fokus pada sisi input (input-oriented) maupun fokus pada sisi output (output-oriented).

(4)

bank milik pemerintah masing-masing daerah (Pemda). Pemerintah daerah berharap banyak akan peran BPD dalam mempercepat pembangunan dan pergerakan perekonomian di daerah. Disamping itu, BPD juga harus berhadapan dengan kelompok bank umum yang lain yang semakin agresif menjalankan fungsi intermediasinya di daerah. Oleh karena itu, dalam rangka untuk memperkuat fungsinya sebagai lembaga intermediasi, BPD juga harus meningkatkan kinerja efisiensi dalam kegiatan operasinya.

Dari latar belakang dan permasahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi Bank Pembangunan Daerah serta mengetahui target yang harus dicapai Bank Pembangunan Daerah tersebut agar mencapai efisiensi. Penelitian dilakukan untuk membandingkan tingkat efisiensi lima Bank Pembanngunan Daerah yang ada di pulau Jawa , yaitu: BPD Jatim, BPD Jabar, BPD Jateng, Bank DKI dan BPD Yogyakarta per Desember 2013.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan Bank Pembangunan Daerah yang ada di pulau Jawa sebagai sampel yang tercatat dalam Bank Indonesia diantaranya yaitu: BPD Jatim, BPD Jabar, BPD Jateng, Bank DKI dan BPD Yogyakarta. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa Laporan Keuangan dan Tahunan per Desember 2013 serta Neraca dan Laporan Laba Rugi yang diperoleh dari publikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) melalui

(5)

Dalam penelitian ini menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai metode pengukuran tingkat efisiensi dimana proses pengolahannya menggunakan software DEAP 2.1, Microsoft Excel dan Notepad sebagai perangkat pendukung. Dalam Pengukuran Analisis DEA ini menggunakan pendekatan Input Orientated dengan tujuan minimisasi input untuk mencapai output tertentu. Perhitungan efisiensi Data Envelopment Analysis dalam penelitian ini menggunakan model variable return to scale (VRS).

Metode DEA adalah sebuah metode frontier non parametric yang menggunakan model program linier untuk menghitung perbandingan rasio output dan input untuk semua unit yang dibandingkan dalam sebuah populasi. Metode DEA menghitung efisiensi teknis untuk seluruh unit. Skor efisiensi untuk setiap unit adalah relatif, tergantung pada tingkat efisiensi dari unit-unit lainnya di dalam sampel. Setiap unit dalam sampel dianggap memiliki tingkat efisiensi yang tidak negatif, dan nilainya antara 0 dan 1 dengan ketentuan satu menunjukkan efisiensi yang sempurna. Selanjutnya, unit-unit yang memiliki nilai satu ini digunakan dalam membuat envelope untuk frontier efisiensi, sedangkan unit lainnya yang ada di dalam envelope menunjukkan tingkat inefisiensi.

(6)

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Nilai efisien dalam DEA berkisar antara nol sampai satu. DMU yang efisien akan memiliki nilai 1 atau 100%, sedangkan nilai yang mendekati nol menunjukkan efisiensi DMU yang semakin rendah. Ada dua kriteria sebuah DMU yang efisien yaitu: pertama, apabila tidak ada unit lain atau kombinasi DMU yang menggunakan jumlah input yang sama. Kedua, jumlah output yang dihasilkan sedikitnya sama dengan jumlah output yang dihasilkan oleh DMU lain yang berkinerja 100%. Hasil pengukuran terhadap kinerja efisiensi BPD di pulau Jawa dengan menggunakan metode DEA per Desember 2013 yang terfokus pada

variable return to scale (VRS)dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1

Tingkat efisiensi Bank Pembangunan Daerah di pulau Jawa

DMU CRS TE VRS TE Scale

BPD Jatim 1.000 1.000 1.000

-BPD Jabar 0.502 1.000 0.502 drs

BPD Jateng 0.919 0.945 0.972 drs

Bank DKI 1.000 1.000 1.000

-BPD Yogyakarta 1.000 1.000 1.000

-Mean 0.884 0.989 0.895

-Sumber: Data sekunder dari hasil uji menggunakan metode DEA

(7)

tingkat efisiensi sebesar 100 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa keempat bank terssebut memiliki input yang optimal dalam menghasilkan output. Namun, apabila menggunakan asumsi CRS (constan return to scale) hasil yang diperoleh menunjukkan BPD Jabar dan BPD Jateng belum efisien sebab nilai efisiensi kurang dari 100 persen yaitu masing-masing memiliki nilai efisiensi 50,2 dan 91,9 persen.

Inefisiensi yang terjadi disebabkan penggunaan input yang kurang optimal dalam menghasilkan output. Berdasarkan hasil uji DEA BPD Jateng akan Efisien apabila input yang berupa beban promosi harus diturunkan sebesar 5,5 Persen dari input aktualnya. Beban tenaga kerja dan beban bunga juga harus diturunkan masing-masing sebesar 29,073 dan 29,355 persen dari input aktualnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Output-Input Aktual dan Input Target BPD di Pulau Jawa

DMU Y

BPD Jatim 9885799 58890 58890 539263 539263 859861 859861

BPD Jabar 1177009 206966 206966 1027321 1027321 2936780 2936780

BPD Jateng 8680315 53886 50921,571 799028 566727.219 1277401 902411.265

Bank DKI 5023125 26747 26747 650018 650018 103500 103500

BPD Yogya 3267756 20573 20573 143153 143153 168887 168887

Sumber: Sumber: Bank Indonesia dan Data sekunder yang diolah

(8)

Jawa sudah cukup baik yaitu mencapai 98,9 persen. Hal tersebut dikarenakan hanya terdapat satu bank saja yang masih belum efisien. Sedangkan keempat Bank Pembanhgunan Daerah yang ada di pulau Jawa lainnya sudah mencapai tingkat efisien sebesar 100 persen.

KESIMPULAN

Efesiensi merupakan studi mengenai bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia secara optimal untuk dapat menghasilkan output yang maksimal. Studi efisiensi juga penting untuk mengukur potensi dampak yang muncul dari suatu kebijakan bank sentral/pemerintah terhadap adanya perubahan kebijakan perbankan. Salah satu cara mengukur kinerja perbankan adalah efisiensi yang dapat dilihat dari penggunaan input dan output yang digunakan untuk operasionalisasi bank. BPD merupakan bank milik pemerintah masing-masing daerah (Pemda) yang dituntut melakukan kinerja efisiensi optimal untuk mendukung sepenuhnya pembiayaan pembangunan daerah.

Hasil analisis dan pengukuran tingkat efisiensi 5 Bank Pembangunan Daerah yang ada di Pulau Jawa , yaitu: BPD Jatim, BPD Jabar, BPD Jateng, Bank DKI dan BPD Yogyakarta per Desember 2013 menggunakan metode DEA (Data Envelope Analysis) dengan asumsi VRS yang terfokus pada input oriented

(9)

REFERENSI

Abidin, Zainal dan Endri. 2009. Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 11, No. 1

Coelli, T., Prasada Rao, D. & Battese, G. E. 2005. An introduction to efficiency and productivity analysis. Massachusetts, USA: Kluwer Academic

---. 1996. “A guide to DEAP version 2.1: A data envelopment analysis (computer) Program”, CEPA Working Paper 96/08, Department of Econometrics, University of New England, Armidale.

Hadad, Muliaman D., et al. 2003. Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia, Research Paper, No. 7/5.

Hidayat, Taufik. 2006. ”Pengukuran Tingkat Efisiensi Bank Syariah di Indonesia: Metode Data Envelopment Analysis”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 1, No. 2, pp.1-1

Lestari, Etty Puji. 2001. Efisiensi Teknik Perbankan di Indonesia Tahun 1995-1990: Aplikasi Data Envelopment Analysis. Tesis tidak dipublikasikan. Pasca Sarjana UGM Yogyakarta

Mintaroem, Karjadi. 2009. Pedoman Penulisan Pembimbingan dan Ujian Skripsi. Surabaya: Airlangga University press

Susilowati, Indah dan Mumu Daman Huri. 2002. Pengukuran Efisiensi Relatif Emiten Perbankan dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Jurnal Dinamika Pembangunan

Wheelock, D.C., dan P. Wilson. 1999. “Technical Progress Inefficiency, and Productivity Change in U.S. Banking”, 1984-1993, Journal of Money, Credit and Banking 31, 212-234

www.bi.go.id

(10)

Hasil uji DEA

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

Results from DEAP Version 2.1

Instruction file = bookins.txt

Data file = book.txt

Input orientated DEA

Scale assumption: VRS

Slacks calculated using multi-stage method

EFFICIENCY SUMMARY:

firm crste vrste scale

1 1.000 1.000 1.000 -

2 0.502 1.000 0.502 drs

3 0.919 0.945 0.972 drs

4 1.000 1.000 1.000 -

5 1.000 1.000 1.000 -

mean 0.884 0.989 0.895

Note: crste = technical efficiency from CRS DEA

vrste = technical efficiency from VRS DEA

scale = scale efficiency = crste/vrste

(11)

SUMMARY OF OUTPUT SLACKS:

firm output: 1

1 0.000

2 0.000

3 0.000

4 0.000

5 0.000

mean 0.000

SUMMARY OF INPUT SLACKS

firm input: 1 2 3

1 0.000 0.000 0.000

2 0.000 0.000 0.000

3 0.000 188343.877 304716.111

4 0.000 0.000 0.000

5 0.000 0.000 0.000

mean 0.000 37668.775 60943.222

SUMMARY OF PEERS:

firm peers:

1 1

2 2

(12)

4 4

5 5

SUMMARY OF PEER WEIGHTS:

(in same order as above)

firm peer weights:

1 1.000

2 1.000

3 0.248 0.752

4 1.000

5 1.000

PEER COUNT SUMMARY:

(i.e., no. times each firm is a peer for another)

firm peer count:

1 1

2 0

3 0

4 1

5 0

SUMMARY OF OUTPUT TARGETS:

(13)

1 9885799.000

2 11777009.000

3 8680315.000

4 5023125.000

5 3267756.000

SUMMARY OF INPUT TARGETS:

firm input: 1 2 3

1 58890.000 539263.000 859861.000

2 206946.000 1027321.000 2936780.000

3 50921.571 566727.219 902411.265

4 26747.000 650048.000 1031500.000

5 20573.000 143153.000 168887.000

FIRM BY FIRM RESULTS:

Results for firm: 1

Technical efficiency = 1.000

Scale efficiency = 1.000 (crs)

PROJECTION SUMMARY:

variable original radial slack projected

value movement movement value

output 1 9885799.000 0.000 0.000 9885799.000

(14)

input 2 539263.000 0.000 0.000 539263.000

input 3 859861.000 0.000 0.000 859861.000

LISTING OF PEERS:

peer lambda weight

1 1.000

Results for firm: 2

Technical efficiency = 1.000

Scale efficiency = 0.502 (drs)

PROJECTION SUMMARY:

variable original radial slack projected

value movement movement value

output 1 11777009.000 0.000 0.000 11777009.000

input 1 206946.000 0.000 0.000 206946.000

input 2 1027321.000 0.000 0.000 1027321.000

input 3 2936780.000 0.000 0.000 2936780.000

LISTING OF PEERS:

peer lambda weight

2 1.000

Results for firm: 3

Technical efficiency = 0.945

(15)

PROJECTION SUMMARY:

variable original radial slack projected

value movement movement value

output 1 8680315.000 0.000 0.000 8680315.000

input 1 53886.000 -2964.429 0.000 50921.571

input 2 799028.000 -43956.904 -188343.877 566727.219

input 3 1277401.000 -70273.624 -304716.111 902411.265

LISTING OF PEERS:

peer lambda weight

4 0.248

1 0.752

Results for firm: 4

Technical efficiency = 1.000

Scale efficiency = 1.000 (crs)

PROJECTION SUMMARY:

variable original radial slack projected

value movement movement value

output 1 5023125.000 0.000 0.000 5023125.000

input 1 26747.000 0.000 0.000 26747.000

input 2 650048.000 0.000 0.000 650048.000

(16)

LISTING OF PEERS:

peer lambda weight

4 1.000

Results for firm: 5

Technical efficiency = 1.000

Scale efficiency = 1.000 (crs)

PROJECTION SUMMARY:

variable original radial slack projected

value movement movement value

output 1 3267756.000 0.000 0.000 3267756.000

input 1 20573.000 0.000 0.000 20573.000

input 2 143153.000 0.000 0.000 143153.000

input 3 168887.000 0.000 0.000 168887.000

LISTING OF PEERS:

peer lambda weight

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Sedangkan dari RCP 85 wilayah Selaparang hingga 50 tahun mendatang diproyeksikan secara umum mengalami trend yang menurun, kecuali untuk suhu rata – rata

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang dapat disingkat SKPDLB, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran

Semua orang mungkin sudah sering mendengar kata NARKOBA,bahkan sudah banyak yang telah menggunakannya ,tapi banyak diantara kira yang belum mengerti apa

Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT Pefindo Riset Konsultasi (PRK) atau PEFINDO Riset dan Konsultasi bukan merupakan rekomendasi untuk membeli,

Penelitian yang telah dilakukan bertujuan mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan komik berbasis etosains pada materi pemisahan campuran untuk

Artinya konsumen yang loyal terhadap suatu produk, mereka akan selalu setia membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut selama produk yang mereka beli

Namun di balik kehandalan mentransmisikan paket-paket data dengan media wi-fi, tidak banyak masyarakat umum yang tahu bahwa teknologi wi-fi dapat dimanfaatkan menggunakan perangkat