• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP (2)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Cawas Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa) Kelas/Semester : VII/ 2

Materi Pokok : Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Pertemuan Ke : 1, 2 dan 3

Alokasi Waktu : 3 x pertemuan

A. Kompetensi Inti

1. Memenghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab,

peduli(toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya

3. Memahami pengetahuan (Faktual, konseptual dan prosedural ) berdasar rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

4. Mencoba, mengolah dan menyajikan ranah kongkrit( menggunakan , mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak( menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori

B. Kompetensi Dasar

1. Menerima, menanggapi, dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa sebagai rasa syukur terhadap anugerah Tuhan

2. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkarya seni 3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, dan santun terhadap karya seni

rupa dan pembuatnya

4. Memahami konsep dan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil 5. Menerapkan ragam hias pada bahan tekstil

Indikator Pembelajaran

1. Menunjukkan sikap percaya diri, peduli dan bertanggung jawab 2. Memahami penerapan ragam hias pada bahan tekstil

(2)

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta didik di harap mampu: 1. Mendeskripsikan penerapan ragam hias pada media tekstil, 2. Mengidentifikasi teknik penerapan ragam hias pada media tekstil,

3. Mengeksplorasi ragam hias flora, fauna, dan geometris pada media tekstil, dan 4. Mengomunikasikan hasil karya ragam hias pada media tekstil secara lisan

maupun tulisan.

C. Materi Pembelajaran

Fakta : Contoh motif pola batik geometris pada kain hasil karya siswa

Konsep : motif batik terdiri dari motif tumbuhan binatang manusia dan benda mati Prinsip :menentukan motif batik sesuai dengan kemampuan peserta didik,

menampilkan motif batik sesuai dengan teknik yang benar Prosedur :

Tehnik berkarya bahan Tekstil

Berkarya dari bahan Tekstil dapat dilakukan dengan cara menggambar atau melukis

Menggambar Ragam Hias pada tekstil

terlebih dahulu dibuatkan gambar ragam hiasnya pada kain langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias 2. Memilih bentuk ragam hias sebagai obyek berkarya 3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan tekstil 4. Memberi warna pada hasil gambar

Melukis Ragam Hias di Atas Bahan tekstil

(3)

terlihat lebih sempurna. Pengulangan pengecatan dapat dilakukan setelah cat sebelumnya sudah kering.

Langkah-langkah dalam melukis bahan tekstil sebagai berikut : 1. Menyiapkan perlengkapan alat lukis ( kuas, palet, cat ) 2. Menyiapkanbahan kain

3. Membuat sketsa ragam hias

4. Melukis sesuai dengan pola ragam hias 5. Memberi warna pada lukisan

E. Model Dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific

2. Model : Problem Based Learning 3. Metode : Diskusi, tanya jawab, praktek

F.Media Alat dan Sumber Belajar

1. Alat dan bahan : Kain, canting, naptol,malam,kuas, palet,cat 2. Sumber Belajar : Buku Seni Budaya kurikulum 2013, internet

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.

(4)

Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.

Pertemuan ke-1 :

Pendahuluan: siswa dipimpin berdoa, absensi, pretest (5 menit)

KEGIATAN DESKRIP KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Kegiatan awal pembelajaran, peserta didik bersama dengan guru dapat melakukan aktifitas pembelajaran berikut ini. a. Mengamati melalui media dan sumber belajar baik berupa

visual, maupun audio visual tentang ragam hias dalam bentuk flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil b. Menanyakan melalui diskusi baik kelompok kecil maupun

kelompok besar tentang ragam hias dalam bentuk flora, fauna dan geometris pada bahan tekstil

10”

Kegiatan inti Kegiatan inti pembelajaran peserta didik dan guru dapat melakukan aktifitas berikut:

a. Mengeksplorasi jenis ragam hias dalam bentuk flora, fauna dan geometris pada bahan tekstil

b. Mengeksplorasi alat, bahan dan teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil

60”

Kegiatan Penutup

Guru dapat melakukan evaluasi dan refleksi pada setiap pertemuan.Kegiatan evaluasi dan refleksi menekankan pada tiga aspek yaitu : pengetahuan yang telah

diperoleh,menghubungkan sikap dengan materi

pembelajaran,dan kemammpuan psikomotorik,atau keahlian dalam praktek menggambar ragam hias pada bahan

tekstil.Pada kegiatan refleksi, peserta didik sudah bisa menyimpulkan, menemukan, menemukan kesulitan dan mengatasi kesulitan tersebut, menemukan keindahan dan keunikan dalam menggambar ragam hias pada bahan tekstil

(5)

Pertemuan ke-2

KEGIATAN DESKRIP KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Kegiatan awal pembelajaran, peserta didik bersama dengan guru dapat melakukan aktifitas pembelajaran berikut ini.

a. Mengamati melalui media dan sumber belajar baik berupa visual, maupun audio visual tentang penerapan ragam hias pada bahan tekstil b. Menanyakan melalui diskusi baik kelompok kecil

maupun kelompok besar tentang penerapan ragam hias dalam bentuk flora, fauna dan geometris pada bahan tekstil

10”

Kegiatan inti Pembelajaran peserta didik dan guru dapat melakukan aktifitas berikut:

c. Mengeksplorasi ragam hias dalam bentuk flora, fauna dan geometris pada bahan tekstil

c. Mengasosiasi ragam hias dalam bentuk flora, fauna dan geometris dalam aktifitas menggambar pada bahan tekstil

60”

Kegiatan Penutup Guru dapat melakukan evaluasi dan refleksi pada setiap pertemuan.Kegiatan evaluasi dan refleksi menekankan pada tiga aspek yaitu : pengetahuan yang telah

diperoleh,menghubungkan sikap dengan materi pembelajaran,dan kemampuan psikomotorik,atau keahlian dalam praktek menggambar ragam hias pada bahan tekstil.Pada kegiatan refleksi, peserta didik sudah bisa menyimpulkan, menemukan, menemukan kesulitan dan mengatasi kesulitan tersebut, menemukan

keindahan dan keunikan dalam menggambar ragam hias pada bahan tekstil

Pada tahap ini, dilakukan Tahap 1 sintaks PBM, yaitu

mengorientasi peserta didik pada masalah. Masalah tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar, diagram, film pendek, atau power point. Misalnya dalam pelajaran Seni budaya , masalah tersebut terkait dengan aktivitas melakukan penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Setelah peserta didik mencermati (mengamati) sajian masalah, guru mengajukan pertanyaan pengarah (menanya) untuk mendorong peserta didik mencari kemungkinan pengembangan penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Selanjutnya, guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

Fase 2

Mengorganisasikan

(6)

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN

peserta didik Metode ilmiah tersebut dapat disajikan dalam bentuk bagan. b) Guru mengorganisasi peserta didik untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil. Guru dapat menjelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah yang ditentukan, yaitu terkait dengan penerapan ragam hias pada bahan tekstil

c) Guru membimbing peserta didik secara individual maupun kelompok dalam merancang penerapan ragam hias pada bahan tekstil. Masing-masing kelompok mempresentasikan rancangannya untuk mendapat saran dari kelompok lain maupun dari guru. Kelompok-kelompok lain maupun guru dapat memberikan penilaian dan saran terhadap presentasi tersebut. Kelompok yang dinilai paling baik memperoleh penghargaan.

Fase 3

Membimbing

penyelidikan individu dan kelompok

a) Guru memberi bimbingan kepada peserta didik untuk melakukan eksplorasi ragam hias. Kegiatan ini meliputi pengumpulan berbagai penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang berkaitan dengan materi yang diangkat dalam permasalahan, misalnya penerapan ragam hias pada bahan tekstil .

Kelompok peserta didik melakukan eksperimen dengan eksplorasi penerapan ragam hias pada bahan tekstil

berdasarkan rancangan yang telah mereka buat dengan bimbingan guru (experimenting). Rancangan tersebut dibuat secara sistematis dan disesuaikan dengan kebutuhan. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

Fase 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Peserta didik dalam kelompok mengembangkan laporan sesuai format yang sudah disepakati. Kelompok terpilih mempresentasikan hasil (mengomunikasikan). Setiap kelompok diberi waktu 10 menit. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi dan guru memberikan umpan balik.

Fase 5

Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a) Guru bersama peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

b) Guru memberikan penguatan (mengasosiasi) terkait penguasaan pengetahuan atau konsep tertentu, misalnya pengembangan prosedur penerapan ragam hias pada bahan tekstil

Penutup Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil

(7)

H. PENILAIAN

a. Penilaian Proses

1. Sikap :

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu

1

2

1.1. Sikap spiritual

Menunjukkan rasa syukur terhadap keanekaragaman seni rupa di Indonesia

Menunjukkan rasa bangga terhadap keanekaragaman dan keunikan

Tes lisan ,tetulis dan praktek

Waktu

pelaksanaan KBM

Konversi Nilai Pengetahuan, Keterampilan, Sikap

Predikat

NilaiKompetensi

Pengetahuan Ketrampilan Sikap

(8)

Lampiran Penilaian : 1. Penilaian sikap spiritual dan sosial

Rubrik Penilaian Aspek Sikap Spiritual dan Sosial

Kelas : VII

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok : Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

No Nama Menghargai Jujur Disiplin Rata2 Skore

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Keterangan Kode Indikator:

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 2. Mengucapkan rasa syukur atas karuniaNya Tuhan

3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi 4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat

melihat kebesaran Tuhan

5. Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan 6. Tidak mencontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas

7. Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber dalam mengerjakan setiap tugas

8. Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya 9. Melaporkan data atau informasi apa adanya

10. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki 11. Masuk kelas tepat waktu

12. Mengumpulkan tugas tepat waktu 13. Memakai seragam sesuai tata tertib 14. Mengerjakan tugas yang diberikan 15. Tertib dalam mengikuti pembelajaran

(9)

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

b. Penilaian Hasil

Lembar soal dan Jawaban aspek pengetahuan

Nama :

Kelas : VII

Materi Pokok : Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Tes Pilihan Gandha ( Lampiran )

Tes Uraian ( Lampiran )

Lampiran 3 : Rubrik Penilaian Aspek Pengetahuan

Rubrik Penilaian Aspek Pengetahuan

1. Soal PG

Betul X 2 = Nilai PG 3

2. Soal Esay

a. Nomer 1-6 = 4

b. Nomer 7 = 6

Nilai Total : Nilai PG + Nilai Esay = Nilai Total 6

Mengetahui, Klaten , 14 Januari 2018

Kepala SMP Negeri 1 Cawas Guru mata pelajaran

H A R T O Y O, S.Pd WADIYONO,S.Pd

(10)

1. Lampiran Materi Pembelajaran

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam dan melukis. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Alat yang digunakan untuk membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradision maupun yang modern.

Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Bahan tekstil memiliki keanekaragaman jenis dan bahan dasar yang berasal dari alam maupun buatan. Bahan dasar tekstil akan mempengaruhi sifat dari bahan tekstil yang telah diproduksi. Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan permukaan teksturnya. Benang dibuat dari bahan alam atau bahan buatan. Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari alam (tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis) dan galian (asbes, logam).

 Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas, pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang berasal dari serat tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat sutra menghasilkan bahan tekstil sutra

 Serat buatan (termoplastik) merupakan bahan tekstil yang berasal dari serat buatan ini adalah berupa Dacron, polyester, nylon.

 Serat galian adalah bahan yang berasal dari dalam tanah, contoh asbes dan logam, benang logam, bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil seperti: stoking, nylon, tula dan bahan rajutan.

 Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuat bermacam-macam jenis benang, seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium, selain itu ada pula benang logam yang dilapisi dengan plastik.

Benang katun dibuat dari kapas. Benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. Kain wol dibuat dari bulu domba. Bahan benang buatan misalnya dakron, polyester dan nilon digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain, misalnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil yang lain, seperti tas dan makrame. Jenis-jenis bahan tekstil ini memiliki sifat yang berbeda-beda, sebagai berikut:

 Katun memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi.

 Wol memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.

 Sutera memiliki lembut, licin, berkilat, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan.

 Tekstil dari bahan dacron, polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering.

(11)

Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Bahan tekstil dapat diberi warna baik dari bahan pewarna alami maupun buatan. Masing-masing bahan pewarna ini memiliki sifat dan jenis yang berbeda-beda.

Zat warna alam (natural dyes) adalah zat warna yang diperoleh dari alam/tumbuh-tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu dan kayu. Pewarna alami misalnya soga dan kesumba.

 Soga merupakan bahan pewarna alami yang berasal dari pohon soga. Bahan yang berasal dari kulit soga jambal berwarna merah sawo, sedangkan kulit pohon soga tengeran menghasilkan warna kuning, soga tinggi menghasilkan warna merah.

 Kayu kuning (cudranis javanenses) menghasilkan warna kuning.  Alpokat menghasilkan warna hijau dan cokelat.

 Jati dan secang penghasil warna merah.

 Mengkudu atau pace menghasilkan warna cokleat.  Kesumba menghasilkan warna oranye.

Pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan kimia, misalnya naptol dan indigosol. Jenis pewarna naptol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis). Bahan pewarna buatan memiliki sifat tidak mudah luntur dan tahan terhadap sinar matahari. Sebaliknya, pewarna alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak tahan terhadap sinar matahari.

Teknik Menggambar Ragam Hias Pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda, misalnya sulam, batik, sablon, tenun ikat, bordir, dan songket.

 Menyulam merupakan salah satu teknik menggambar yang bertujuan untuk dekoratif dengan menggunakan alat jahit seperti jarum sulam, benang, pemidangan. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.

 Membatik adalah cara membuat/menggambar motif pada kain atau bahan yang lain dengan sistem tutup dengan bahan malam, cetak dan celup dengan warna. Batik tulis menggunakan canting, batik cetak menggunakan cetakan, batik celup menggunkan ikatan.

 Sablon adalah sebuah teknik untuk menggambar diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Proses penyablonan menggunakan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya.

 Tenun ikat adalah karya tenun berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin.

 Bordir adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Perbedaan bordir dan sulaman terdapat pada alat yang digunakan pada sulaman menggunakan tangan sedangkan bordir menggunakan mesin bordir.

(12)

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil misalnya dilakukan pada kaos oblong. Kaos oblong dibuat dari bahan yang menyerap cat. Bahan pewarnaan yang digunakan misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas. Berikut ini contoh penerapan ragam hias pada produk kaos oblong, dengan teknik menggambar.

 Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.

 Siapkan kaos oblong berwarna putih dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks di dalamnya, agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang.

 Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan kaos dengan pensil.

 Selesaikan gambar rancangan dengan menerapkan warna-warna yang menarik dengan alat kuas.

 Keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur.

Bentuk ragam hias dapat diaplikasikan pada media tekstil, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik menggambar. Menggambar pada bahan tekstil kaos, menjadi pilihan yang bisa dilakukan. Pewarnaan bisa dilakukan dengan menggunakan cat tekstil atau cat sablon. Proses pembuatannya dapat menggunakan kuas dan diberi campuran beraneka warna

Menggambar dengan bahan tekstil (kaos) meliputi beberapa tahapan berikut:

 Buatlah sketsa ragam hias yang sudah dipilih.

 Gunakan kayu triplek atau karton tebal sebagai alas kaos dan letakkan di dalamnya agar tidak tembus ke belakang.

 Berilah warna pada ragam hias.

(13)

2. Lampiran Soal dan Kunci

Lembar Evaluasi Aspek Pengetahuan Ragam Hias Tekstil

Nama :

Kelas : VII

Materi Pokok : Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

I. PETUNJUK KHUSUS:

Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban!

1. Apa itu canting?

a. Alat untuk menenun

b. Alat untuk memintal benang c. Alat untuk membatik

d. Alat untuk menjahit

2. Berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya,ragam hias dibagi menjadi.... jenis a. 2

b. 3 c. 4 d. 5

3. Jenis / macam macam ragam hias yang berfungsi untuk menambah nilai estetika yaitu :

a. Ragam hias murni dan ragam hias simbolis b. Ragam hias murni dan ragam hias geometris c. Ragam hias murni dan ragam hias dekoratif d. Ragam hias simbolis dan ragam hias geometris 4. Bacalah pernyataan berikut!

1. Desain struktur 2. Desain sulam 3. Desain penampilan

4. Desain aplikasi produk tekstil 5. Desain permukaan

Manakah yang termasuk desajn tekstil? a. 1, 2, 3

b. 1, 3, 4 c. 1, 3, 5 d. 1, 4, 5

5. Manakah yang termasuk kerajinan tekstil tradisional? a. Kain songket

b. Kain kafan polos c. Kain putih

d. Kain baju

6. Berikut ini yang tidak termasuk teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil adalah... a. Teknik mengayam

(14)

7. Jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain.

Kalimat diatas merupakan definisi dari..n a. Rajutan

b. Aksesoris c. Kain d. Tekstil

8. Tekhnik yang masih tergolong kerajinan tradisional adalah... a. Teknik batik cat

b. Teknik tenun c. Teknik bordir d. Teknik ikat celup

9. Tahap awal yang dilakukan ketika merancang kerajinan tekstil adalah... a. Mencari ide

b. Membuat sketsa c. Perencanaan produksi d. Pembuatan kerajinan

10. Berikut yang bukan material untuk membuat kerajinan tekstil adalah... a. Serat alami

b. Pengawet

c. Pewarna pakaian d. Aksesoris

11. Kain yang dibuat dengan teknik menggabungkan benang secara memanjang dan melintang disebut...

a. Batik b. Tenun c. Cetak saring d. Sulam

12. Karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa adalah...

a. Cetak saring b. Sulam c.Batik d. Tenun

13. Berikut ini yang tidak termasuk komitmen tinggi dalam diri seorang wirasudahaan yaitu..

a.berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas

b.bekerja dan berusaha dengan teliti dan kurang cermat c.tidak suka menunda tugad dan pekerjaannya

d.percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugas

14. Kerajinan yang menggabungkan potongan kain perca dan memiliki motif dan warna yang berbeda beda menjadi suatu bentuk yang baru adalah..

a.lekapan b.menganyam c.patchwork d.batik

15. Teknik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain disebut juga teknik..

(15)

c.patchwork d.batik

II. Jawaban Singkat :

1. Apa yang di maksud dengan ragam hias? 2. Ada berapa macam ragam hias ? Sebutkanlah! 3. Apa fungsi ragam hias

4. Apa yang dimaksud ragam hias fauna? 5. Apa yang dimaksud ragam hias flora? 6. Apa yang dimaksud ragam hias geometris ?

7. Gambarkan contoh ragam hias geometris ?

Klaten , 14 Januari 2018

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 1 Cawas Guru mata pelajaran

H A R T O Y O, S.Pd WADIYONO,S.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Responden 6 : Nah, proses penerapannya disini proses penerapan ini ya masih kita juga kesulitan dalam arti masih temen-temen medis itu udah dibikin clinical pathway nya tetapi

Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan indikator antara lain: adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK, adanya sistem perencanaan

Sebagai Salah Satu SD Negeri yang memiliki misi untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan, melalui Gerakan Gemar Menabung Sampah

Ukur meja merupakan satu cara pengukuran di mana pelotan dilakukan serentak di lapangan dengan skala yang sesuai. Kaedah ini tidak memerlukan pengambilan nota, pembukuan, pelarasan

Perlakuan salinitas yang berbeda tidak hanya berpengaruh terhadap tingkat penetasan telur (HR) larva kerang mutiara tetapi juga berpengaruh terhadap tingkat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis Pedagogical Content Knowledge (PCK) terhadap buku guru SD dalam implementasi kurikulum 2013. Metode penelitian yang

Rangkaian pengawatan rele arus lebih gangguan fasa dan rele hubung tanah Pada kondisi normal dengan beban seimbang IR, IS, IT adalah sama besar, sehingga pada kawat netral

Setelah guru menjelaskan materi konsep dan bentuk umum SPLTV dan guru memberikan permasalahan kepada peserta didik, peserta didik dapat menganalisis bentuk