TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN PENYEGAR TEH HERBAL BUNGA ROSELLA
OLEH :
MADE DWI KAYANA PUTRA 1111205015
PANJI HASBI MUHAMAD 1111205018
NOVI DWININGRUM 1111205019
CHINTYA ANGELINA LIU 1111205024
FARHANDI SAPUTRA 1111205045
KM NITA WEDANINGSIH 1111205049
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dengan kesuburan tanah yang luar biasa. Teh merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang berhawa dingin. Pada umumnya masyarakat terbiasa minum teh dalam kehidupan kesehariannya. Selama ini teh yang biasa dikonsumsi masyarakat berasal dari daun teh.
Teh merupakan salah satu minuman terpopuler yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan karena teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat. Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk, atau tangkai daun. Istilah “Teh” juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah, atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya chamomile, krisan dan jiaogulan.
Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal. Teh herbal dapat dibuat dari berbagai tumbuhan yang memiliki nilai herbal dalam kesehatan dan diekstrak dengan cara maserasi. Sehingga hasil ekstrak tersebut yang digunakan sebagai minuman yang umum digunakan bagi masyarakat. Teh herbal juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi dan dipercaya akan kegunaannya.
Dengan bergulirnya waktu, saat ini dimunculkan teh yang dibuat bukan dari daun teh melainkan dari bunga rosella (Hisbiscus sabdariffa) yang termasuk famili Malvaceae. Perlahan-lahan teh rosella ini mulai digemari masyarakat, karena selain khasiatnya juga sensasi rasanya yang manis-manis masam membuat para pencinta teh tergila-gila. Bukan hal yang mustahil jika suatu saat teh rosella dapat menggeser pamor teh biasa, mengingat rosella mudah dikembangkan dan dapat tumbuh bukan hanya di daerah berhawa dingin
1.2 Rumusan Masalah
2. Apakah saja jenis-jenis teh herbal ?
3. Apakah itu teh herbal rosella ?
4. Bagaimana proses pengolahaan teh herbal (teh herbal rosella) ?
5. Apa saja kandungan dan manfaat yang terdapat dalam teh herbal (teh herbal rosella) ?
6. Apakah efek samping dari mengonsumsi teh herbal (teh herbal rosella) ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu teh herbal. 2. Untuk mengetahui jenis-jenis teh herbal. 3. Untuk mengetahui teh herbal rosella.
4. Untuk mengetahui proses pengolahan teh herbal (teh herbal rosella)
5. Untuk mengetahui kandungan dan manfaat apa saja yang terdapat di dalam teh herbal (teh herbal rosella)
6. Untuk mengetahui efek samping dari mengonsumsi teh herbal (teh herbal rosella)
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara teh herbal
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis – jenis teh herbal 3. Dapat mengetahui the herbal rosella
4. Mahasiswa dapat mengetahui kandungan dan manfaat apa saja yang terdapat di dalam teh herbal (teh herbal rosella)
5. Mahasiswa dapat mengetahui proses yang digunakan untuk membuat teh herbal (teh herbal rosella)
6. Dapat menegtahui efek samping dari mengonsumsi the herbal (teh herbal rosella)
BAB II
TINJUAN PUSTAKA 2.1 Teh Herbal
yang digunakan merupakan herbal atau tanaman obat yang secara alami memiliki khasiat untuk membantu mengobati jenis penyakit tertentu (Hambali et al., 2005).
Hambali et al., (2005) menambahkan bahwa teh herbal biasanya disajikan dalam bentuk kering seperti penyajian teh dari tanaman teh. Tanaman obat dalam bentuk kering yang diformulasikan menjai herbal tea dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari oleh rumah tangga maupun industri. Proses pembuatan herbal kering meliputi pencucian, pengirisan, pengeringan, pengecilan ukuran, dan pengemasan. Kondisi proses tersebut harus diperhatikan untuk menghindari hilangnya zat-zat penting yang berkhasiat dari bahan segar.
2.2 Jenis-Jenis Teh Herbal
Berbagai herbal atau tanaman obat sebenarnya dapat diolah menjadi herbal kering. Pada dasarnya, proses pengolahan semua jenis tanaman obat hampir sama. Biasanya, perbedaan terletak pada lama dan suhu pengeringan karena disesuaikan dengan karakteristik bahan segar. Herbal-herbal kering tersebut selanjutnya dicampur dengan komposisi tertentu sesuai dengan jenis teh herbal yang akan dihasilkan berikut adalah beberapa jenis the herbal
1. Teh Chamomile
Jika Anda sering merasa gelisah, cobalah untuk meminum teh chamomile karena bisa buat Anda merasa lebih tenang. Selain berguna sebagai antidepresan, teh chamomile juga bermanfaat bagi Anda yang memiliki masalah susah tidur.
Chamomile merupakan obat anti-inflamasi (anti radang) yang sangat kuat, sehingga Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan cara diminum, dihirup uapnya atau merendamkan kain yang kemudian diletakan pada area sakit. Chamomile juga berguna mengobati kram menstruasi pada wanita.
2. Peppermint
Jika Anda merasa perut penuh dengan gas atau kembung, yang perlu Anda lakukan adalah menyeduh secangkir teh peppermint. Teh ini juga merupakan obat ideal untuk menghilangkan rasa sakit kepala. Ambil 1-2 sendok teh daun peppermint kering. Tambahkan air panas ke daun, kemudian tutup cangkir Anda dan biarkan selama sekitar 10 menit. Setelah itu, saring ramuan tersebut dan Anda pun bisa menikmati teh peppermint buatan sendiri.
3. Teh Juniper
juga dapat berfungsi sebagai antiseptik yang dapat mencegah peradangan pada kantung kemih. Bahkan sebagian orang juga percaya kalo teh herbal satu ini dapat menyembuhkan flu babi.
4. Teh Jahe
Teh jahe dapat digunakan saat Anda mengalami mabuk perjalanan. Meminum teh jahe sangat jauh lebih sehat dibandingkan pil penghilang rasa mual yang banyak dijual di pasaran. Teh jahe akan memberi rasa nyaman pada syaraf perut dan membuat Anda lebih bernergi.
5. Teh Lemon Mint
Bagi Anda yang ingin menambah berat badan, sebaiknya Anda meminum teh herbal menyegarkan ini. Berkebalikan dari manfaat teh hijau yang membantu mengurangi berat badan, teh lemon mint yang kaya anti oksidan ini justru bisa meningkatkan nafsu makan Anda.
6. Teh merah Bunga Rosella
Bunga rosella merah yang telah dikeringkan dan diseduh menjadi secangkir teh yang bercitara rasa sedikitasam ini mampu mengatasi batuk, asam urat, kolesterol, hipertensi, radikal bebas, dan penyegar (tonik). Selain itu, berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan ilmu*wan Sudan, rosela merah juga berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah (hipotensif), antikejang saluran perna*pasan, anticacing (antelmintik), dan antibakteri.
2.3 Tanaman Rosella
Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) adalah tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Konon tanaman ini berasal Afrika dan Timur Tengah. Tanaman perdu ini termasuk tanaman semusim, tingginya bisa mencapai 3.5 meter. Mudah dibudidayakan dari biji atau dari stek batang. Cahaya matahari yang banyak dan tanah yang gembur diperlukan untuk pertumbuhannya. Proses penyemaian rosella dilakukan dengan cara menanam bijinya kira-kira 20cm dari permukaan tanah. Pada awal pertumbuhan tanaman rosela perlu sering dibersihkan dari gulma/ tanaman liar di sekitarnya. Jika sudah dewasa, tanaman ini akan mengeluarkan bunga berwarna merah. Kelopak Bunga rosella sudah bisa dipetik setelah 3 minggu dihitung dari hari pertama bunga mekar. Bagian bunga dan biji inilah yang bermanfaat baik untuk kesehatan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan pada teh rosella sebanyak 1,7mmol/prolox. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada jumlah pada kumis kucing. Rosella mengandung goosypetin, anthocyanin yang bersifat sebagai antioksidan dan glucoside hibiscin yang bermanfaat sebagai peluruh kencing (diuretic), penurun kekentalan darah, pengurang tekanan darah dan perangsang peristaltic usus. Arginin dan lignin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Mengandung 18 jenis asam amino dari 22 asam amino yang dibutuhkan tubuh. Secara umum, komposisi kimia dari kelopak bunga rosella dapat dilihat pada Tabel1.
Tabel 1.
Komposisi kimia kelopak bunga rosella per 100 g bahan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Teh Herbal Rosella
Teh rosela dapat dibuat dari kelopak bunga dan daunnya, tetapi umumnya dibuat dari kelopak bunganya saja. Teh dari kelopak bunga rosela lebih memberikan sensasi aroma dan warna merah yang lebih menarik dibandingkan teh yang terbuat dari daunnya tetapi untuk mendapatkan rasa dan aroma teh yang enak, daun dan kelopak bunga yang telah kering bisa dicampur menjadi satu (blending) (Mardiah, et al, 2009).
diminum terasa manis asam dan memiliki rasa dan aroma yang khas (Widyanto dan Pengeringan rosella bisa dilakukan dengan sinar matahari atau menggunakan oven. Jika menggunakan oven, kondisi yang terbaik adalah suhu 60oC selama 5 jam, dan jika menggunakan sinar matahari cukup 2-3 hari (Mardiah et al, 2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan, yaitu : faktor yang berhubungan dengan udara pengering (suhu, kecepatan volumetrik aliran udara pengering, dan kelembaban udara) dan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan. Yang termasuk dalam golongan terakhir ini adalah ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan persial dalam bahan. Bahan pangan yang dihasilkan dari produk-produk pertanian pada umumnya mengandung kadar air. Kadar air tersebut apabila masih tersimpan dan tidak dihilangkan, maka akan dapat mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan (Widyani dan Suciaty, 2008).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pengolahan teh adalah suhu udara dan volume udara yang dihembuskan, jumlah teh basah yang dimasukkan ke pengering, dan waktu pengeringan (Machfoedz, 1993).
Terdapat beberapa alternatif dalam membuat teh herbal rosella yaitu :
Cara kering
Dengan mengeringkan bunga rosella terlebih dahulu, lalu menyeduhnya setiap akan minum dengan air panas.
Cara basah.
Dengan merebus bunga rosella dengan berbagai rempah tambahan yang akan semakin meningkatkan manfaat kesehatan teh yang Anda buat. Berikut ini adalah cara membuat teh bunga rosella cara basah adalah sebagai berikut :
Bahan yang dibutuhkan:
1. 15 kuntum Bunga rosela kering 2. Kulit kayumanis kira-kira 4 cm 3. 10 buah Bunga cengkih
4. 10 buah Biji kapulaga Gula batu/gula aren secukupnya Cara membuat Teh bunga Rosella
2. Masukan ke dalam air tersebut berturut-turut kulit kayumanis, bunga cengkih, dan kapulaga.
3. Setelah matang, matikan api dan masukkan bunga rosela dan gula batu/gula aren.
4. Aduk hingga rata dan minumlah selagi hangat. Cara membuat teh bunga rosella cara basah ini memang tidak sepraktis kalau kita menyeduh teh bunga rosella kering. Namun begitu jika anda bosan dengan seduhan teh bunga rosella kering, cara ini dapat di coba
Pengolahan menjadi teh celup
1. Cuci kelopak hasil panen dengan air bersih 2. Belah kelopak rosella dan keluarkan bijinya
3. Tempatkan kelopak yang telah dikupas di nampan atau alas yang bersih lalu dikering-anginkan selama kurang lebih sehari hingga layu
4. Masukkan kelopak rosella kedalam oven hingga temperatur maksimal 800oC selama 45 menit
5. Keluarkan rosella dari oven lalu tiriskan hingga dingin. Periksa tingkat kekeringan dengan meremasnya. Jika kelopak tidak hancur berarti rosella belum kering. Oleh sebab itu masukkan kembali rosella kedalam oven dengan suhu dan waktu yang sama. Jika sudah hancur, berbarti rosella sudah benar-benar kering dan siap olah
6. Masukkan rosella kering kedalam mesin penghancur sehingga bebentuk serbuk.
7. Setelah digiling, keringkan kembali serbuk rosella dengan suhu 700oC selama 3 jamuntuk menghilangkan kadar air akibat lembab saat disimpan. Agar serbuk rosella tahan lama kadar air maksimal 4%
8. Kemas serbuk rosella kedalam kantong celup masing-masing berisi 2,5 g serbuk rosella
9. Agar higienis,masukkan setiap kantong celup kedalam plastik berukuran 5cmx7cm,lalu rekatkan hingga kedap.
10. Kemas kantong-kantong rosella celup kedalam kantong karton
2.5 Manfaat Teh Herbal Rosella
astringen, demulcent (menetralisir asam lambung), digesif (melancarkan pencernaan), diuretic, purgative, onthelmintic (anti cacing), refrigerant (efek mendinginkan), resolvent, sedative, stomachic tonik, serta mengobati kanker, batuk, maag dan sakit buang air besar, darah tinggi, sariawan dan mencegah penyakit hati (Mardiah, et al., 2009).
Berdasarkan komposisi bahan kimia yang terkandung, dapat diuraikan beberapa khasiat dari bunga Rosella, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai Anti Oksidan
Di Indonesia, penelitian tentang uji komponen zat gizi dan aktifitas anti oksidan pada kelopak bunga rosella pernah diteliti oleh Ir. Didah Nurfaridah di tahun 2005, dalam penelitiannya , staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi pertanian, Institut Pertanian Bogor, menemukan bahwa kadar anti oksidan dalam kelopak bunga rosella kering jauh lebih tinggi dibanding dengan tanaman kumis kucing dan bunga knop. Zat aktif yang paling berperan dalam kelopak bunnga rosella meliputi gossypetin, anthosianin, dan glucoside hibiscin.
Kadar anti oksidan yang tinggi pada kelopak rosella dapat menghambat radikal bebas. Beberapa penyakit kronis yang banyak ditemui saat ini banyak disebabkan oleh paparan radikal bebas yangn berlebihan. Diantaranya kerusakan ginjal,, diabetes, mellitus, jantung koroner, hingga kanker. Selain itu, radikal bebas juga dapat menyebabkan proses penuaan dini.
Semakin pekat warna merah pada kelopak bunga rosella, rasanya akan semakin asam dan kandungan anthosianin (sebagai anti oksidan) semakin tinggi. Sayangnya kadar anti oksidan tersebut menjadi berkurang bila mengalami proses pemanasan dan pengeringan (dengan oven). Kadar anti oksidan tersebut berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk kering.
2. Anti Kanker
3-sambubioside, antioksidan rosella ampuh mengatasi kanker darah atau leukemia. Cara kerjanya dengan menghambat terjadinya kehilangan membrane mitokondria dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke setosol.
3. Anti Hipertensi
Mauren Williams, ND, seorang Dokter naturopathy dari Bastyr University di Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apapun sejak sebulan sebelum penelitian dilakukan. Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengkonsumsi the rosella sebanyak 1 liter sebelum sarapan pagi, sebagian lagi mengkonsumsi 25 mg obat anti hipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolic berkurang hingga sepuluh angka untuk 79 % orang yang mengkonsumsi rosella dan 84 % untuk orang yang mengkonsumsi obat antihipertensi.
4. Penjaga Hati
Chau-Jung Wang dari Institute Of Biochemistry and Biotechnology, College Of Medicine, Chung San Medical University, Taichung Taiwan, menemukan khasiat lain rosella. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat mellindungi liver tikus. Setelah diberi 1-5 % rosella selama 9 minggu, kerusakan hati seperti steasis dan fibrosis turun. Metode kerjanya dengan cara menurunkan aspartate aminotransferase (ALT), memperbaiki jumlah glutathione yang berkurang, serta menghambat peningkatan jumlah perosida lemak akibat injeksi penyakit hati.
5. Mencegah Osteoporosis
6. Manfaat lain Bunga Rosella
Manfaat lain dari bunga rosella yaitu sebgai laksative dan diuretik alami, yang dapat menjaga kesehatan ginjal, menurunkan tekanan darah, mengurangi gejala batuk yang disertai dengan dahak, juga menyegarkan dan menghilangkan dahaga.
.
2.6 Efek Samping Teh Herbal Rosella
Selama ini masyarakat kita cenderung memahami bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan herbal nyaris tidak memiliki efek yang samping seperti halnya senyawa sintetik kimia. Paradigma ini perlu diluruskan sebab meskipun herbal sepenuhnya berbahan alami namun bukan jaminan 100% tak diiringi efek samping. Perlu diketahui bahwa pada jenis dan kondisi tertentu, tumbuhan juga memiliki sifat racun bagi manusia.
Menurut beberapa pakar herbalis, pengobatan dengan bahan-bahan alami memiliki efek samping yang tak mengenakkan seperti rasa sakit perut, mual bahkan sampai mengalami diare. Tapi efek samping ini tidak berbahaya selama tidak berlangsung lebih dari 3 hari. Reaksi tersebut disebut DOC atau Direction of Cure yang menunjuk pada proses detoksifikasi racun dari dalam tubuh. Jadi dengan kata lain proses tersebut merupakan bagian dari cara obat herbal melawan racun. Namun jika berlangsung berhari-hari, tentu patut untuk diwaspadai.
Gejala DOC jarang ditemukan pada orang-orang yang mengkonsumsi produk herbal rosella. Keluhan serius lainnya juga belum ditemukan selain laporan jantung yang berdebar-debar. Namun berdasarkan penelitian mendalam yang dilakukan oleh Peter Harwick, rosella diduga memiliki efek yang buruk terhadap kesehatan ginjal jika dikonsumsi dalam takaran yang tidak tepat. Lebih lanjut Peter, dalam jurnal Australian Food Plants Study Group, menyatakan bahwa ada jenis ternetu dari rosella yang tak baik untuk dikonsumsi. Jenis tersebut adalah Native Rosella atau Hibiscus heterophyllus.
1. Teh yang tidak berasal dari daun teh, tetapi dari tanaman lain yang produk akhir dan cara penyajiannya sama dengan teh.
2. Jenis-jenis teh beraneka ragam diantaranya bersal dari ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering.
3. Teh herbal rosella merupakan teh yang terbuat dari kelopak bunga atau daun rosella yang apabila diseduh dengan air panas, akan berwarna merah, dan setelah diminum terasa manis asam dan memiliki rasa dan aroma yang khas.
4. Proses pengolahan teh rosella hampir sama dengan pengolahan daun teh hijau, yaitu :
Panen bunga yang sudah siap panen
Kemudian dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari agar memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan bijinya
Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari
Remas kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk itu artinya kadar air telah mencapai 4-5%
Setelah kering kelopak bunga rosella dapat diolah menjadi teh.
5. Terdapat banyak manfaat dalam teh herbal rosella diantaranya adalah anti oksidan anti kanker,dan anti hipertensi.
6.