45
KREDIT BERMASALAH PADA PT. BANK NEGARA
INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG PALU
Ulfa
ulfasyamsir@yahoo.com
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasa rjana Universita s Tadulako
Abstract
Problems in credit repayment derived from internal and external factors of a bank. External factors such as interest rates, foreign exchange rates, and inflation cannot be controlled by the bank so that when non-performing loan occurred due to external factors, it is considered reasonable because the risk is difficult to be predictedand minimized. This study is aimed to analyze the influence of inter nal debtor on non performing loans at PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Branch Palu. The variables of debtor internal defined as the 5C principle in credit analysis. Variables of non-performing loans include accident, death and divorce (for individua l borrowers); credit missmaangement, lack of knowledge and experience of the company’s management, as well as fraud (for corporate debtor). Data used in this study consistsof primary and secondary data, wich attained from questionnaires, interviews and documentation. The results based on multiple linear regressions analysis non-performing loans indicate that internal influence simultaneously has significant influence on non performing loans at PT. BNI Branch Palu. Partial test shows that character capacity and capital has positive and significant influence on performing loans; collateral and condition has insignificant influence on non performing loans at PT. BNI Branch Palu.
Keywords:Internal debtor behaviour, non performing loans
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang sangat diperlukan dalam perekonomian. Begitu pentingnya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara (Kasmir, 2002).
Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital terutama dalam hal menghimpun dana dari kelompok masyarakat pemilik dana dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang memerlukan dana dalam bentuk kredit. Dengan adanya penyaluran dana tersebut kepada sektor-sektor yang membutuhan, maka potensi-potensi ekonomi dapat dimaksimalkan.
Namun seiring dengan semakin pesatnya persaingan bank dalam penyaluran kredit, dalam hal ini bank dituntut untuk lebih kreatif
dalam menciptakan produk kredit yang disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi kebutuhan masyarakat, sehingga menjadikan masing-masing lembaga perbankan berlomba untuk memenangkan persaingan bisnis.
Prosedur penyaluran kredit merupakan salah satu fungsi strategis yang dimiliki bank dan fungsi ini pula yang sering kali menimbulkan risiko. Risiko yang dimaksud adalah tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada bank yaitu melunasi kredit yang telah disalurkan.
46 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 45-54 ISSN: 2302-2019
berdasarkan surat edaran Bank Indonesia No.31/10/UPPB bank dengan kinerja baik harus memiliki NPL maksimal 5%.
Banyak faktor yang menyebabkan kredit tersebut menjadi bermasalah yaitu faktor internal bank, faktor internal nasabah, faktor eksternal, faktor kegagalan bisnis dan faktor ketidak mampuan manajemen (Mahmoeddin, 2002:51). Hal ini sejalan dengan hasil temuan penelitian Sutojo (1997); Muchdarsyah (1998); Kasmir (2002) dan Veithzal Rivai (2005) yang menemukan beberapa item variabel independen faktor internal bank dan internal debitur berpengaruh terhadap timbulnya kredit bermasalah.
Pengurangan risiko kredit macet dapat diupayakan dengan meneliti faktor-faktor penyebab terjadinya kredit macet. Bank harus senantiasa menggunakananalisa kredit yang benar dalam masalah pemberian kredit kepada nasabah untuk mengurangi resiko adanya kredit macet. Pada dasarnya kredit macet yang dihadapi bank-bank saat ini tidak terlepas dari apa yang disebut sebagai “konsep 5 C” yaitu
character, capacity, capital, collateral dan
condition yang kesemuanya itu dapat
memberikan sebagai dasar penilaian kepada seorang debitur apakah layak untuk diberikan kredit atau tidak.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, khususnya Cabang Palu sejak tahun 2004 sampai akhir tahun 2014 menghadapi kredit bermasalah yang sangat bervariasi. Dampak krisis moneter yang terjadi sangat mempengaruhi debitur sehingga menjurus pada kredit bermasalah. Namun setelah membaiknya perekonomian, kredit bermasalah pada Cabang Palu tetap juga terjadi.
Berdasarkan data maka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2015 jumlah debitur yang bermasalah ada 97 debitur (7,19%) dari total debitur 1349, atau dengan nilai kredit bermasalah sebesar Rp.6.152.885.117,- dari total kredit Rp.217.514.680.416,- atau (2,82%).
Telah diuraikan diatas dijelaskan bahwa penyebab kesulitan pengembalian kredit bersumber dari faktor internal bank, faktor internal debitur, dan faktor eksternal. Namun karena faktor eksternal antara lain seperti suku bunga pinjaman, kurs valuta asingdan tingkat inflasi berada di luar kontrol bank sehingga apabila kredit bermasalah terjadi karena faktor eksternal tersebut, maka dianggap wajar karena risiko permasalahannya sulit diprediksi dan diminimalisir. Oleh karena itu, faktor eksternal tersebut tidak diteliti. Dengan demikian penelitian ini dibatasi pada dua faktor yaitu faktor internal debitur dengan variabel penggunaan kredit yang diberikan, pengelolaan keuangan yang tidak baik, dan fraud debitur.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti termotivasi melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Internal Debitur Terhadap Kredit Bermasalah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu”.
METODE
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 55).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua debitur yang masuk dalam kategori kredit bermasalah pada BNI sebanyak 97 debitur.Jumlah debitur bermasalah pada BNI sebanyak 97 debitur, sampel dalam penelitian ini diambil seluruhnya. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2013) yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya sehingga merupakan penelitian populasi.
No B Be ta t-hitung sig t
= 0,857 F-hitung 50.479 = 0,735 F-Tabel 2.308
kuesioner dengan dilakukan pengujian validitas dan realibilitas data.
Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda (Multi Linear Regression Analysis). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal
Model penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Mo
Keterangan:
Simultan : Parsial :
Model statistik analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Setelah itu hipotesis penelitian ini akan diuji dengan menggunakan uji F dan uji t. spesifikasi model yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah formula regresi berganda untuk populasi (Supranto, 2001:236) sebagai berikut:
Selanjutnya formula tersebut dijabarkan ke dalam penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5+
€1
Dimana:
Y = Kredit Bermasalah
β0 = Konstansta
β1,β2,β3 = Koefisien Regresi Parsial X1 = Character (X1)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Pengujian Hipotesis
Setelah hasil uji normalitas, multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas telah memenuhi syarat,maka selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh
Character (X1),Capacity (X2), Capital (X3),
Collateral (X4), Condition (X5),Terhadap
Kredit Macet. Disamping itu, juga ingin diketahui variabel independen manakah yang paling dominan berpengaruh.
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, digunakan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda. hasil analisis regresi linier berganda berupa nilai koefisien regresi variabel independen:
Character (X1),Capacity (X2), Capital (X3),
Collateral (X4), Condition (X5) dalam
hubungan kausal dengan Variabel Dependen (Y) Kredit Macet, dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
48 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 45-54 ISSN: 2302-2019
Dari hasil analisis regresi linear berganda seperti Tabel 1 di atas, bila dikonfersikan ke dalam model persamaan regresi berganda, maka dapat dibuat bentuk persamaan sebagai berikut:
Berdasarkan persamaan diatas dapat menunjukkan bahwa:
1. Nilai konstanta α = 0.715 artinya apabila variabel bebas (Character (X1), Capacity
(X2), Capital (X3), Collateral (X4),
Condition (X5) diasumsikan bernilai nol
maka (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu sebesar -0.715 apabila variabel lain dianggap konstan.
2. Koefisisen regresi variabel independen
Character (X1) sebesar 0,163 berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. 3. Koefisisen regresi variabel independen
Capacity (X2) sebesar 0,463 berpengaruh
positif dan signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu.
4. Koefisisen regresi variabel independen
Capital (X3) sebesar 0,644 berpengaruh
positif dan signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu.
5. Koefisisen regresi variabel independen
Collateral (X4) sebesar 0,381 berpengaruh
positif dan signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu.
6. Koefisisen regresi variabel independen
Condition (X5) sebesar 0,117 berpengaruh
positif dan signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu.
Untuk mengetahui apakah variabel independen (Character (X1),Capacity (X2),
Capital (X3), Collateral (X4), Condition (X5),
berpengaruh signifikan (bermakna) terhadap (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu, baik simultan maupun parsial dengan tingkat kepercayaan 95% maka dapat diketahui melalui pengujian terhadap hipotesis penelitian.
2. Pengujian Secara Simultan
Pengujian hipotesis koefisien regresi secara simultan dilakukan dengan menggunakan analisis varian. Analisis varian dalam regresi linear berganda pada hakikatnya untuk menunjukkan sumber-sumber variasi yang menjadi komponen dari variasi total model regresi. Dengan Analisis Varian ini dapat diperoleh pengertian tentang bagaimana pengaruh sekolompok variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengolahan regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 50.479 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Jika dibandingkan nilai Fhitung (50.479) dengan
nilai FTabel (2.308) pada tingkat signifikansi
0,05, berarti seluruh variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y), dengan kata lain variabel (Character (X1), Capacity (X2), Capital (X3),
Collateral (X4), Condition (X5) secara
simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Dengan demikian hipotesis pertama penelitian diterima (Ho
ditolak dan Hi diterima).
atau hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yaitu (Character (X1),
Capacity (X2), Capital (X3), Collateral (X4),
Condition (X5) terhadap (kredit macet) pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu dengan tingkat keeratan hubungan adalah sebesar 85.7%.
Sedangkan nilai koefisien determinasi ganda (R-Square/R2) sebesar 0,735 yang kemudian dikoreksi kembali dengan nilai Adjusted R-Square sebesar 0,720 menunjukkan bahwa kemampuan variabel (Cha racter (X1),
Capacity (X2), Capital (X3), Collateral (X4),
Condition (X5) terhadap (kredit macet) pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) sebesar 7.20% sedangkan selebihnya dijelaskan variable-variabel lainnya diluar dan variabel dalam model penelitian.
3. Pengujian Secara Parsial. 1. Character (X1)
Nilai koefisien regresi variabel
Character (X1) adalah sebesar 0,162
memberikan arti bahwa perhatian terhadap
Character memberikan pengaruh positif pada (kredit macet) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Artinya ada pengaruh antara Character dengan kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Nilai thitung
variabel Character (X1) sebesar 1.452< nilai
tTabel 1,660atau nilai probabilitanya sebesar
0,150> nilai a 0,05 di tingkat kepercayaan 95%. Hal ini memberikan makna secara parsial variabel Character berpengaruh positif tetapi tidak signifikan signifikan (bermakna), terhadap kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Dengan demikian hipotesis kedua penelitian diterima (Ho diterima dan Ha ditolak).
2. Capacity (X2)
Nilai koefisien regresi variabel Capacity
(X2) adalah sebesar 0,517 memberikan arti
bahwa unsur Capacity memberikan pengaruh positif pada kredit macet pada PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Artinya ada pengaruh searah antara Capacity
dengan kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Nilai t
-hitung variabel Capacity (X2) sebesar 3.617>
nilai t-Tabel 1,660 atau nilai probabilitanya
sebesar 0,000< nilai α 0,05 di tingkat
kepercayaan 95%. Hal ini memberikan makna secara parsial variabel Capacity berpengaruh positif dan signifikan (bermakna), terhadap kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Dengan demikian hipotesis ketiga penelitian diterima (Ho ditolak dan Ha diterima).
3. Capital (X3)
Nilai koefisien regresi variabel Capital
(X3) adalah sebesar 0,880 memberikan arti
bahwa unsur Capital memberikan pengaruh positif pada kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Artinya ada pengaruh searah antara Capital
dengan kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Nilai t
-hitung variabel Capital (X3) sebesar 5.500>
nilai t-Tabel 1,660 atau nilai probabilitanya
sebesar 0,000< nilai α 0,05 di tingkat
kepercayaan 95%. Hal ini memberikan makna secara parsial variabel Capital berpengaruh positif dan signifikan (bermakna), terhadap kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Dengan demikian hipotesis ke empat penelitian diterima (Ho ditolak dan Ha diterima).
4. Collateral (X4)
Nilai koefisien regresi variabel
Collateral (X4) adalah sebesar 0,453
membe-rikan arti bahwa unsur Collateral
memberikan pengaruh positif pada kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Artinya ada pengaruh searah antara Collateral dengan kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Nilai t-hitung variabel Collateral (X4)
50 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 45-54 ISSN: 2302-2019
probabilitanya sebesar 0,000< nilai α 0,05 di tingkat kepercayaan 95%. Hal ini memberikan makna secara parsial variabel Collateral
berpengaruh positif dan signifikan (bermakna), terhadap kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Dengan demikian hipotesis ke lima penelitian diterima (Ho ditolak dan Ha diterima).
5. Condition (X5)
Nilai koefisien regresi variabel Condition
(X5) adalah sebesar 0,127 memberikan arti
bahwa unsur Condition memberikan pengaruh positif pada kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Artinya ada pengaruh searah antara
Condition dengan kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Nilai t-hitung
variabel Condition (X5) sebesar 1.875> nilai t
-Tabel 1,660 atau nilai probabilitanya sebesar
0,040< nilai α 0,05 ditingkat kepercayaan 95%.
Hal ini memberikan makna secara parsial variabel Condition berpengaruh positif dan signifikan (bermakna), terhadap kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Dengan demikian hipotesis keenam penelitian diterima (Ho ditolak dan Ha diterima).
Pembahasan
1. Pengujian Terhadap Variabel Character
Hasil uji menunjukkan variabel
character berpengaruh positif terhadap kredit macet, Pengujian terhadap variabel character
terhadap adanya kredit macet menunjukkan bahwa character debitur berpengaruh terhadap adanya kredit macet pada PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Hal ini berhubungan dengan perilaku dari debitur yang kurang baik, misalnya, tidak jujur, ingkar janji, pola hidup yang berlebihan, dan pinjaman yang tidak digunakan dengan semestinya (misalnya kredit tidak digunakan untuk usaha namun digunakan untuk keperluan pribadi) sehingga menimbulkan
pembayaran kredit yang tidak lancar. Hasil tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian Astuti (2009) dan Hermanto (2006) yang menunjukkan bahwa variabel character
memiliki pengaruh terhadap adanya kredit macet.
Implikasi dari penelitian ini adalah pejabat analis kredit PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu dalam melakukan penilaian karakter debitur perlu memperhatikan aspek yang lebih menitik beratkan pada watak debitur terutama sifat-sifat sebagai berikut: kejujuran, ketulusan, kecerdasan, kesehatan, kebiasaan, temperamental, membanggakan diri secara berlebihan dan sebagainya. Pada prinsipnya penilaian karakter nasabah ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana itikad baik dan kemauan debitur untuk melunasi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan yang disepakati dalam perjanjian kredit. Hal ini untuk menjaga kemungkinan kemungkinan yang tidak diharapkan terjadi.
2. Pengujian Terhadap Variabel Capacity
Hasil uji menunjukkan variabel capacity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit macet, Pengujian terhadap variable
capacity terhadap adanya kredit macet menunjukkan bahwa capacity debitur berpengaruh terhadap adanya kredit macet pada PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Capacity merupakan gambaran mengenai kemampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar tersebut diketahui dari kegiatan usaha dan kemampuannya melakukan pengelolaan atas usaha yang akan dibiayai dengan kredit.
dengan penelitian Astuti (2009) dan Hermanto (2006) yang menunjukkan bahwa variabel
capital memiliki pengaruh terhadap adanya kredit macet. Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh, adapun implikasi dari penelitian ini adalah pejabat analis kredit PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu dalam penilaian terhadap capacity debitur harus dilakukan dengan baik untuk mengetahui sejauh mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman serta bunga pinjamannya, sehingga tidak terjadi kredit macet yang merupakan wajah buruk dari cermin kehidupan perbankan.
3. Pengujian TerhadapVariabel Capital
Hasil uji menunjukkan variabel capital
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit macet. Pengujian terhadap variabel
capital terhadap adanya kredit macet menunjukkan bahwa capital debitur berpengaruh terhadap adanya kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Capital disini dapat diketahui dari kondisi kekayaan atau keuangan debitur. Penyebab debitur yang mengalami kredit macet antara lain diantaranya debitur tidak memiliki cukup tabungan atau simpanan sebagai biaya hidupnya, debitur memiliki kredit di tempat lain, seperti kredit kendaraan, KPR dan lain sebagainya.
Implikasi dari penelitian ini adalah pejabat analis kredit PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu dalam melakukan penilaian capital debitur perlu memperhatikan aspek yang lebih menitik beratkan terhadap kondisi keuangan nasabah dengan cara melakukan pengecekan standar yaitu BI checking, apakah yang bersangkutan sudah mempunyai fasilitas kredit yang berjalan di bank lain atau belum, apakah status kredit tersebut lancar atau tidak, agar pembayaran kredit berjalan dengan lancar.
4. Pengujian Terhadap Variabel Collateral
Hasil uji menunjukkan variabel
collateral berpengaruh tidak signifikan terhadap kredit macet, Pengujian terhadap variabel collateral terhadap adanya kredit macet menunjukkan bahwa collateral debitur berpengaruh tidak signifikan terhadap adanya kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Collateral
merupakan suatu jaminan yang bisa memperkuat tingkat keyakinan bank bahwa debitur dengan bisnisnya atau dengan penghasilannya baik tetap maupun tidak tetap akan mampu melunasi kredit.
Debitur yang mempunyai kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu, memiliki jaminan sebagai agunan atau jaminan sebagai alat pengaman dari ketidakpastian pada waktu yang akan datang pada saat kredit harus dilunasi. Artinya jaminan tersebutbisa disita apabila ternyata debitur benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Astuti (2009) yang menunjukkan bahwa variabel collateral tidak berpengaruh terhadap adanyakredit macet. Implikasi dari penelitian ini adalah dimana PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu dalam mempertimbangkan pengajuan kredit debitur dapat memperhitungkan agunan ataujaminan yang diberikan oleh debitur.
Collateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dari ke empat pertimbangan-pertimbangan yang lain, yaitu character, capacity, capital
dan condition maka dapat menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan. Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman.
5. Pengujian Terhadap Variabel Condition
Hasil uji menunjukkan variabel
52 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 45-54 ISSN: 2302-2019
variabel condition terhadap adanya kredit macet menunjukkan bahwa condition debitur tidak berpengaruh terhadap adanya kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu Condition disini merupakan kondisi yang timbul akibat dari suatu kondisi yang tidak menguntungkan yang membuat hilangnya kemampuan debitur untuk membayar kewajibannya, seperti tingkat bunga, musibah, dan bencana alam (Hasanuddin, 2007:124).
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa condition tidak memberi pengaruh signifikan pada adanya kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu, mendukung hasil penelitian Astuti (2009) yang menunjukkan bahwa variabel
condition tidak berpengaruh terhadap adanya kredit macet. Hal ini menunjukkan bahwa kredit macet tetap terjadi meskipun kondisi debitur baik, dalam hal ini kredit macet tetap terjadi yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya character debitur yang kurang baik. Implikasi dari penelitian ini adalah dimana PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu dalam mempertimbangkan pengajuan kredit debitur dapat memperhitungkan
condition debitur untuk berjaga-jaga agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel character berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap adanya kredit macet pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. b. Variabel capacity juga berpengaruh
terhadap adanya kredit macet PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu.
c. Pengujian terhadap variabel capital juga menunjukkan bahwa variabel capital
berpengaruh terhadap kredit macet yang timbul pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu. Capital disini dilihat dari kondisi kekayaan atau keuangan debitur.
d. Hasil uji menunjukkan variabel collateral
tidak berpengaruh positif terhadap kredit macet. Debitur yang mempunyai kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu, memiliki jaminan sebagai agunan atau jaminan sebagai alatpengaman dari ketidakpastian pada waktu yang akan datang pada saat kredit harus dilunasi.
e. Hasil uji menunjukkan variabel condition
tidak berpengaruh positif terhadap kredit macet. Condition disini merupakan kondisi yang timbul akibat dari suatu kondisi yang tidak menguntungkan yang membuat hilangnya kemampuan debitur untuk membayar kewajibannya, seperti tingkat bunga, musibah, dan bencana alam.
Rekomendasi
Berdasarkan manfaat penelitian yang telah dikemukakan, dapat memberikan saran sebagai berikut:
a. Bagi Bank
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Palu dapat menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam masalah pemberian kredit kepada nasabah harus benar-benar melakukan pengecekan terhadap calon debitur, seperti menganalisa faktor 5C khususnya character, capacity, dan capital dari debitur, karena dari penelitian ini dapat disimpulkan character
mempengaruhi adanya kredit macet, agar dapat diantisipasi tidak menjadi kredit macet yang merupakan wajah buruk dari cermin kehidupan perbankan.
b. Bagi Peneliti dan Akademisi
Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kredit macet, diharapkan dapat lebih menyempurnakan dan lebih mengkaji lebih lanjut faktor-faktor lain selain
character, capacity, capital, collaterall dan
condition. Contohnya analisa 5p (five principle) yaitu, person, purpose, prospect, payment, protection.
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan bagi masyarakat dapat menggunakan kredit yang diberikan sesuai dengan keperluan yang telah direncanakan, agar tidak timbul adanya kredit macet.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, S.E.,M.Si selaku Ketua Tim Pembimbing dan Dr. Haerul Anam, S.E.,M.Si. selaku Anggota Tim Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya serta memberi masukan dan petunjuk dalam proses pembimbingan selama ini.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu. Rineka Cipta. Jakarta. Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen
Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen
Perbankan. Edisi Kedua. Ghalia
Indonesia. Bogor.
Djumhana, Muhammad. 1996. Hukum Perbankan di Indonesia. Cipta Aditya Bakti. Bandung.
Furchan, Arief. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Terjemahan).
Usaha Nasional. Surabaya.
Gilarso. 1991. Pendapatan Nasional. Kanisius. Jogjakarta.
Hadi, Sutrisno. 1997. Seri Program Statistik.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hasan, Iqbal. 2003. Statistik 2 (Statistik
Inferensia). Edisi Kedua. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, Malayu. 2006. Da sar-dasar Perbankan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Hendra Fitrianto. 2006. Analisis Pengaruh
Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Jurnal
Studi Manajemen dan Organisasi.
Volume 3, Nomor 1, Januari.
Heni Rohaeni. 2010. Analisis Dana Pihak Ketiga, Kredit Bermasalah, dan Laba (Studi Kasus PT Bank X Tbk). Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Jurnal Manajemen dan Organisasi. Vol I, No. 2, Agustus 2010. http://www.bi.go.id
http://www.bni.co.id
Kadri, Sartono. 1996. Analisis Kredit Bermasalah Penyelamatan Kredit dan Penyelesaian Kredit. Institute Bank Indonesia. Jakarta.
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kasmir. 2002. Dasar-da sar Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mahmoeddin. 2002. Melacak Kredit Bermasalah. CV. Muliayasari. Jakarta. Masassya, Elvyn. 1994. Kredit Bermasalah,
Penyebab, dan Upaya Mengatasinya. Bank dan Manejemen. Bandung.
Muchdarsyah, Sinungen. 1998. Dasa r-Dasar dan Teknik-Teknik Manegemen Kredit. Bumi Aksara. Jakarta.
54 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 9, September 2017 hlm 45-54 ISSN: 2302-2019
Muslim. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet (Kurang Lancar, Diragukan Dan Macet) Pada UMKM Industri Mebel Di Kabupaten Jepara. Diponegoro Business Review.
Jurnal. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-11.
Ngadirin, Setiawan. 2013. Perlakuan Akuntansi Kredit Bermasalah Setelah PSAK NO.31 efektif dicabut pada PT. Bank Tabungan Negara. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Nominal. Volume II Nomor I / Tahun 2013.
Nurhidayat. 2010. Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Perbankan Terhadap Penawaran Kredit Sektor UMKM Pada Bank Umum Periode 2007-2009. Universitas Udayana.
Jurnal. ISSN: 2302-8556E-Jurnal
Akuntansi. Universitas Udayana 4.2 (2013):315-331.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. CetakanPertama. Media Kom. Yogyakarta.
Rivai, Veithzal dan Veithzal, Andria Permata. 2005. Credit Management Handbook.
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Riyadi, Selamet. 2004. Banking Assets and
Liability Management. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Rosita Ayu Saraswati. 2012. Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5C Calon Debitur dan Pengawasan Kredit Terhadap Efektivitas Pemberian Kredit Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Nominal. Volume I Nomor I / Tahun 2012.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.
Sutojo, Siswanto. 1997. Menegemen Terapan Bank. LPPM/PT. Pustaka Binaman Presindo. Jakarta.
Suyatno, Thomas, dkk. 1999. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi Keempat. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Syaiful Ma’arif. 2007. Analisis Tingkat
Perkembangan Kredit Pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Periode 2007-2009 . Jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah. Jurnal. Akuntansi dan Manajemen Esa Unggul.
Volume I, No. 1, April 2013.
Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2006.
Bank dan Lembaga Keuangan Lain.