• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI STATISTIK HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPA (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJI STATISTIK HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPA (3)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

UJI STATISTIK HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN KINERJA GURU

Erfy Melany Lalupanda Universitas Kristen Satya Wacana

942016031@student.uksw.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan data simulasi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data korelasional dengan menggunakan Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh dengan kinerja guru dengan nilai Pearson correlation sebesar 0,924 yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat

Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru

Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan manusia akan hidup tanpa arahan dan pedoman. Salah satu unsur utama dalam pendidikan adalah eksistensi seorang guru. Keberhasilan suatu pendidikan salah satunya ditentukan oleh kinerja yang dimiliki seorang guru. Kinerja guru merupakan wujud kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran di kelas. Kinerja guru berhubungan dengan kualitas, kuantitas output serta kehandalan yang dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya. Guru akan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat

menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Dengan adanya kinerja tinggi yang dimiliki seorang guru diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

(2)

Setiap organisasi pastilah memiliki seorang pemimpin yang memerintah dan memberikan arahan kepada anggota atau bawahannya dalam rangka pencapaian tujuan individu, kelompok dan organisasi. Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada bawahannya apalagi pada saat-saat sekarang ini di mana segala sesuatu serba terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu dan cakap dalam memberdayakan bawahannya. Kepemimpinan yang mampu dan cakap dalam hal menumbuhkan motivasi kerja bawahannya adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri bawahannya dalam menjalankan tugas.

Demikian halnya dalam organisasi pendidikan memiliki seorang pemimpin sesuai dengan yang tertera dalam Kemendikbud No.162/U/2003 tentang guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah dan permendiknas no.13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/Madrasah yang menetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu atau harus dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Kepala sekolah diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam rangka pendayagunaan sumberdaya manusia secara

optimal, yaitu dalam peningkatan motivasi kerja guru, peningkatan kinerja dan profesionalisme guru. Keberhasilan pendidikan disekolah banyak ditentukan keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan adalah seperangkat sikap dan perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan posisinya dalam organisasi. Peranan tidak hanya menunjukkan tugas dan hak, tapi juga mencerminkan tanggung jawab dan wewenang di sekolah (Departemen Pendidikan Nasional, 2007).

Berdasarkan paparan diatas, peneliti akan melakukan uji statistik hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru menggunakan data simulasi dalam rangka pengaplikasian ilmu statistik inferensial untuk mengetahui apakah ada hubungan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja yang dimiliki oleh guru.

MetodePenelitian

(3)

Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian ini peneliti ingin mengolah data untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti, yaitu: variable Independent (X) yang digunakan adalah kepemimpinan kepala sekolah, Sedangkan untuk variabel Dependent (Y) adalah kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk, meneliti pengaruh variable X terhadap Y. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS.22.

a. Data

No

Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kinerja Guru

1 56 60

2 67 65

3 76 67

4 78 70

5 76 76

6 56 67

7 56 54

8 78 75

9 67 60

10 89 76

11 89 78

12 90 87

13 87 78

14 86 85

15 89 85

16 65 65

17 68 67

18 67 70

19 56 55

20 56 56

21 67 63

22 68 69

23 78 75

24 79 78

25 98 90

26 78 76

27 78 74

28 87 88

29 87 86

30 88 87

b. Uji Reliabilitas dan validitas

Reliabilitas artinya apakah hasil pengukuran yang telah dilakukan tetap konsisten apabila dilakukan dengan cara yang sama oleh peneliti yang berbeda. Sedangkan validitas artinya apakah alat ukur yang digunakan telah mengukur apa yang ingin diukur (Nisfiannoor, 2009).

Berdasarkan hasil analisis SPSS dengan mengunakan langkah-langkah Analyze Scale - Reliability Analysis diperoleh Reliabilitas dan validitas data dalam output sebagai berikut.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of

Items

(4)

Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0, 954, yaitu dimana dengan n = 30 dengan tingkat signifikansi 5 % diperoleh r tab = 0, 361, yang artinya Alpha > r tab. Sehingga data ini reliabel.

Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa nilai Corected item-Total Correlation item kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru bernilai positif. Artinya data ini valid.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Artinya sebelum peneliti memulai analisis sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya (Hamdi, 2014). Berikut hasil analisis data

dengan menggunakan uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan SPSS 22 dengan langkah-langkah : pertama mengubah data tersebut dalam bentuk unstadarized dengan Analyze Regression Linear, kedua memilih Analyze Non-Parametric Test Legacy Dialog 1-sample ks

Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat pada Asymp. Sig (2-Tailed), nilai unstadarized residual data adalah 0, 200, yang artinya nilai tersebut lebih besar dari 0, 05, sehingga data ini berdistribusi normal.

Uji Autokorelasional

Berikut hasil analisis data dengan menggunakan uji autokorelasional dengan SPSS 22 dengan langkah-langkah : memilih

Item-Total Statistics

Scale

Mean if

Item

Deleted Scale

Varia

nce if

Item

Delet

ed Corre

cted

Item-Total

Corre

lation Squa

red

Multi

ple

Corre

lation Cro

nba

ch's

Alp

ha if

Item

Del

eted

Kepemimpi

nan_KS 72,7333

108,7

54 ,924 ,853 .

Kinerja_Gur

u 75,3333

151,1

26 ,924 ,853 .

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandard

ized

Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.

Deviation 3,99198025

Most Extreme

Differences

Absolute ,072

Positive ,072

Negative -,068

Test Statistic ,072

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

(5)

Analyze Regression Linear, lalu pada

statistic centang Durbin-Watson. Tabel output autokorelasional sebagai berikut.

Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa hasil Durbin Waston sebesar 1,542 sehingga menurut tabel kriteria autokorelasi Durbin Waston dengan n=30, variabel independent 1, maka tidak terdapat autokorelasi karena Durbin Waston yang didapat diantara berada diantara (du) dan (4-du), yaitu 1, 489 – 2,511.

d. Uji Korelasi Pearson

Setelah melakukan uji asumsi klasik dapat diketahui bahwa data berdistribusi

normal, sehingga untuk pengujian korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru diuji menggunakan uji korelasi Pearson yang salah satu syaratnya adalah data harus berdistribusi normal. Berikut tabel output uji korelasi menggunakan SPSS.22 dengan langkah-langkah : Analyze Correlate Bivariate.

Berdasarkan tabel output diatas diperoleh bahwa jika dilihat dari nilai sig. dengan signifikansi 5 % hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru memiliki korelasi yang signifikan karena nilai sig. lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000 <0,05.

Untuk nilai pearson correlation

kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru sebesar 0,924 yang artinya korelasi sangat kuat.

Model Summaryb

R R S q u ar e Adj ust ed R Sq uar e Std . Err or of the Est im ate Change Statistics Durbin-Watson R Sq uar e Ch an ge F C h a n g e df 1 df 2 Si g. F C ha ng e ,92 4a ,8 5 3 ,84 8 4,0 62 64 ,85 3 1 6 3, 0 8 5

1 2

8 ,0

00 1,542

a. Predictors: (Constant), kepemimpinan_KS

b. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Correlations kepemimpi nan_KS Kinerja_G uru kepemimpinan _KS Pearson

Correlation 1 ,924

**

Sig. (2-tailed) ,000

N 30 30

Kinerja_Guru Pearson

Correlation ,924

** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 30 30

(6)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji statistik hubungan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang erat atau kuat.

Saran

Penulis menyarankan agar penelitian ini dapat dilakukan secara nyata untuk mendapatkan data yang real mengenai hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru dan menghasilkan sebuah penelitian yang berkualitas.

DaftarPustaka

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pendidikan dan Pelatihan : Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Di Sekolah Dasar.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan

Mutu Pendidik Dan Tenaga

Kependidikan

Karang, dkk. 2013. Studi Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Profesional, Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri 1 Bangli. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan(Volume 4).

Hamdi, Asep Saepul. 2014. Metode Penelitian Kuantitaitf Aplikasi dalam Pendidikan. Sleman : Deepublish.

Gambar

Tabel antara kepemimpinan kepala sekolah dan

Referensi

Dokumen terkait

Gerak Melingkar Beraturan, Gerak Melingkar Berubah Beraturan, Gerak Melingkar Tak Beraturan  Besaran- besaran dalam Gerak  Gerak Melingkar Beraturan, Gerak

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka menyusun konsep pedoman teknis dan standar di bidang rehabilitasi pasca bencana;d. Menyusun konsep pedoman teknis dan

Hal tersebut diperkuat dengan teori Hamidi et al (Zampetakis et al, 2011: 190) yang menyatakan bahwa “individu- individu yang kreatif semakin besar kemung- kinannya

Skor 4, rendahkan lutut kaki kanan/kiri, lanjutkan gerak berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri/kanan diluncurkan lurus jauh ke belakang, pada saat kaki kanan/kiri

Pada paper ini akan dilakukan analisis dari implementasi teknik watermarking audio dengan menggabungkan beberapa metode yaitu Lifting Wavelet Transform (LWT),

Perjuangan yang kooperatif dilakukan dengan bergabung dalam organisasi-organisasi bentukan Jepang misalnya dalam Putera, Jawa... Hokokai, Gerakan Tiga A, dan Cuo

Kondisi sosial, ekonomi, politik, dan paham tentang kemanusiaan secara tegas dikatakan oleh para santri menjadi faktor-faktor yang membentuk konteks lahirnya ajaran

Namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Hotel “X”, peneliti menemukan adanya hubungan yang tidak berpengaruh dari dukungan organisasi yang telah