SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL DOSEN PENDIDIKAN FISIKA MELALUI LESSON STUDY
Insih Wilujeng, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Pendahuluan
Guru termasuk dosen sebagai pendidik dan pengajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Pada setiap inovasi pendidikan khususnya dalam perubahan kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada guru juga dosen. Hal ini menunjukkan betapa eksisnya peran dosen dan guru (dosen) dalam duania pendidikan
Dosen dituntut memiliki multi peran dalam pembelajaran (perkuliahan), supaya mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif. Untuk dapat melakukan pembelajaran efektif, dosen harus mampu meningkatkan kesempatan belajar bagi mahasiswanya serta meningkatkan kualitas mengajarnya. Kesempatan belajar mahasiswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan mahasiswa secara aktif dalam belajar. Sedangkan dalam meningkatkan kualitas mengajarnya, dosen harus merencanakan program pembelajaran (program perkuliahan) dan sekaligus mampu pula melakukan dalam bentuk interaksi pembelajaran.
Dosen harus dapat mengorganisasi lingkungan belajar sebaik-baiknya, menggunakan alat peraga yang sesuai, menyusun bahan perkuliahan dan terlibat aktif dalam melakukan kegiatan perkuliahan. Kegiatan yang harus dilakukan dosen telah menempatkan dosen sebagai “manager of learning” yang berarti dosen sangat menentukan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaiab produktivitas pembelajaran.
Pembelajaran fisika hampir selalu diorientasikan kepada mahasiswa sebagai pusat belajar (student center oriented learning). Keberhasilan pembelajaran melalui strategi atau model perkuliahan apapun hanya mungkin terjadi apabila dilakukan oleh dosen secara profesional. Profesionalisme dosen berkaitan dengan mutu dosen yang diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil belajar fisika di kampus.
Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 guru (termasuk dosen) profesional adalah guru (dosen) yang mempunyai kompetensi pedagogi (merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi pembelajaran), kompetensi profesional (materi subjek, menguasai kemampuan dalam ICT) dan mampu melaksanakan PTK, kompetensi kepribadian (tauladan, evaluasi kinerja sendiri dan mau menerima kritik dan kompetensi sosial (berkomunikasi, berkontribus terhadap pengembangan pendidikan.
Lesson Study
Lesson study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian perkuliahan (pembelajaran) secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas
dan mutual lerning untuk membangun komunitas belajar (learning community). Lesson study diadopsi dari negara Jepang dan penerapannya di Indonesia telah disesuaikan dengan kultur bangsa Indonesia. Lesson study merupakan terjamahan langsung dari jugyokenkyu yang berasal dari dua kata yaitu jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran dan kenkyu yang berarti study atau research atau pengkajian. Dengan demikian lesson study merupakan pengkajian terhadap pembelajarn
Lesson study dapat dilakukan oleh kelompok-kelompok dosen pengampu mata kuliah serumpun (sama). Lesson study yang populer diselenggarakan adalah yang mengarah kepada school-based in-service training atau service education within the school atau in house workshop atau lesson study berbasis sekolah/kampus.
Lesson study dilaksanakan dalam tida tahapan yaitu plan (perencanaan), Do (pelaksanaan atau implementasi) dan See (refleksi) yang berkelanjutan. Dengan kata lain lesson study merupakan cara peningkatan mutu pendidikan yang tidak pernah berakhir (continous improvement). Bagan dalam Gambar 1 adalah skema kegiatan lesson study
Gambar 1. Skema kegiatan lesson study
Ganbar 2. Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?
Tahap Plan (perencanaan) yang bertujuan merancang perkuliahan yang dapat membelajarkan mahasiswa dan berpusat pada mahasiswa (student centered), bagaimana supaya mahasiswa berpartisipasi aktif dalam proses perkulaiahn. Dosen-dosen pengampu mata kuliah yang sama (TIM) berkumpul secara berkolaborasi dengan tim lesson study falultas berdiskusi dalam rangka membuat perangkat perkuliahan. Perencanaan diawali dengan menganalisis permasalahan yang dihadapi pada perkuliahan di kelas. Permasalahan yang dianalisis bisa tentang materi subjek, pedagogi termasuk metode yang paling tepat untuk membelajarkan konsep tertentu serta menanggani media perkuliahan. Selanjutnya TIM mencari solusi dari permasalahan tersebut dan menuangkannya dalam teaching materials (perangkat perkuliahan). Pada kegiatan perencanaan juga ditentukan dosen yang akan tampil (dosen model) yang akan melaksanakan perkuliahan. Pada tahap perencanaan ini juga dilakukan ujicoba teaching material, dilakukan secara peer teaching.
Tahap kedua dalam lesson study adalah Do (pelaksanaan) perkuliahan di kelas. Setelah perangkat perkuliahan siap digunakan, maka dilakukan perkuliahan di kelas oleh dosen model. Tujuan perkuliahan untuk mengujicoba efektifitas model perkuliahan yang dirancang. Dosen-dosen lain (ahli materi dan pedagogi) serta dosen lain dalam TIM bertindak sebagai pengamat (observer) perkuliahan yang berpedoman pada lembar observasi lesson study. Sebelum perkuliahan dimulau biasanya diawali dengan kegiatan breafing kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan yang direncanakan dosen model dan mengingatkan bahwa selama perkuliahan berlangsung observer tidak boleh mengganggu kegiatan perkuliahan. Observer harus mengamati kegiatan mahasiswa selama perkuliahan. Fokus pengamatan ditujukan pada interaksi mahasiswa, dosen dan mahasiswa-bahan ajar serta mahasiswa-lingkungan, bukan mengamati bagaimana dosen mengajar. Para
3 Perbaikan atau peningkatan
observer dipersilahkan mengambil tempat di dalam kelas yang memungkinkan dapat mengamati aktivitas mahasiswa.
Tahap selanjutnya dari kegiatan lesson study adalah See (refleksi) yang dilakukan sesaat setelah perkuliahan berlangsung. Kegiatan refleksi ini merupakan kegiatan diskusi antara dosen model, dosen-dosen pengamat dan tim lesson study fakultas. Refleksi diawali dengan penyampaian kesan-kesan dalam pelaksanaan perkuliahan oleh dosen model. Selanjutnya observer diminta menyampaikan komentar dan lesson learnt dari perkuliahan terutama berkenaan dengan aktivitas mahasiswa. Kritik dan saran untuk dosen disampaikan secara bijak demi perbaikan perkuliahan selanjutnya.
Siapa pelaku lesson Study dan Dimana dilaksanakan?
Lesson study yang merupakan kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan harusnya secara ideal muncul dari dosen. Siapa yang melaksanakan tergantung pada tipe lesson study yang dikembangkan. Lesson study berbasis kelas (sekolah) yang melakukan adalah semua dosen pengampu mata kuliah yang sama, dosen ahli materi dan dosen ahli pedagogi. Dalam setiap langkah lesson study dosen berkesempatan melakukan identifikasi masalah perkuliahan, mengkaji pengalaman permbelajaran yang biasa dilakukan, memilih alternatif model perkuliahan, merancang teaching material, melaksanakan pembelajaran (perkuliahan), mengobservasi proses perkuliahan dan melakukan refleksi.
Lesson study pada dasarnya melibatkan sekelompok orang yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan refleksi secara bersama-sama sehingga terbentuk learning community yang sinergis dan diharapkan kegiatan lesson study mampu menciptakan terobosan-terobosan baru dalam menciptakan perkuliahan yang inovatif. Para anggota komunitas yang terlibat sangat potensial untuk mampu melakukan self development sehingga memiliki kemandirian untuk berkembang bersama-sama.
Pustaka
Carbin, W. And Kopp B. (2006). Lesson study as a Model for Building Pedagogical Knowledge and Improving Teaching. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, Volume 18, Number 3, pp. 250-257
Lewis, C., Perry, R. And hard, J. (2003). A Deeper Look at Lesson Study. Educational Leadership
Lampiran 1
FORMAT 1 JADWAL KEGIATAN LESSON STUDY
Mata kuliah : ... Topik/Pokok bahasan : ... Dosen Model : ... Pengamat (Observer) : 1. ...
2. ... Tim (ahli) materi
Tim (ahli) pedagogi : ... ...
No Mingu ke pada bulan
Pebruari
Kegiatan Keteranga
n
I II III IV
1 Workshop sosialisasi lesson study
Mingu ke pada bulan Maret
I II III IV
2 Penyusunan jadwal lesson study
3 Plan (perencanaan): aanalisis
permasalahan
4 Penetapan solusi permasalahan
dst meliputi tahap do sampai see dan kegiatan paling akhir adalah penyusunan artikel untuk dipublikasikan dalan sharing hasil lesson study di forum seminar atau exchange experince
Lampiran 2
FORMAT SILABUS DAN RPP
Silabus
Fakultas :
Program Studi :
Mata Kuliah dan Kode :
Jumlah SKS :
Semester :
Mata kuliah Prasyarat :
Dosen :
Deskripsi Mata Kuliah : Standar Kompetensi : Deskripsi Mata Kuliah :
Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan
Pertemuan Kompetensi Dasar Pokok Bahasan/Sub
Pokok bahasan
Evaluasi Hasil Belajar
1. Partisipasi kuliah 10%
2. Tugas-tugas (Analisis materi; analisis pedagogi, instrumen observasi, produk SSP)
30%
3. Ujian Tengah Semester 30%
4. Ujian Akhir Semester 30%
Daftar Literatur/Referensi : Literatur Tambahan
FAKULTAS
MATA KULIAH No. Dokumen Revisi : ... Tgl.
Berlaku ... ...
Hal 1 dari ....
Dosen dapat dihubungi di:
Yogyakarta, ... Mengetahui
Ketua Prodi Dosen pengampu mata Kuliah
... ... NIP. ... NIP. ...
Dibuat oleh
... Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isidokumen tanpa ijin tertulis dari Program Studi...
Diperiksa oleh ...
.
FORMAT RPP
RPP
7 FAKULTAS
MATA KULIAH No. Dokumen Revisi : ... Tgl.
Berlaku ... ...
Hal 1 dari ....
Nama Mata Kuliah :
Kode Mata Kuliah :
SKS :
Dosen :
Program Studi :
Prasyarat :
Waktu Perkuliahan : Standar Kompetensi :
Pembagian materi melalui tatap muka pemberian tugas-tugas terstruktur dan diskusi kelompok
Pertemu an
Kompetensi Dasar Pokok
Bahasan/Sub Pokok Bahasan
KBM Evaluasi
Daftar Literatur/Referensi : Literatur Tambahan
Dosen dapat dihubungi di:
Yogyakarta, ... Mengetahui
Ketua Prodi Dosen pengampu mata Kuliah
Dibuat oleh
... Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isidokumen tanpa ijin tertulis dari Program Studi...
Diperiksa oleh ...
.
Catatan:
Format Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM) dan Format Lembar Penilaian Mahasiswa menyeseuaikan metode/pemdekatan perkuliahan
Format lembar observasi disesuaikan fokus permasalahan yang ditemukan