viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Judgment merupakan aktivitas pusat dalam melaksanakan pekerjaan audit. Ketepatan judgment yang dihasilkan oleh auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesimpulan akhir (opini) yang akan dihasilkan. Kinerja auditor dalam membuat audit judgment dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap
audit judgment. Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di BPK RI
Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Sampel dipilih dengan Teknik Nonprobability
sampling yaitu metode purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan
kuesioner secara langsung kepada responden sebanyak 30 kuesioner. Analisis data menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS
(Statistical Product and Service Solution) 13.00 for windows. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap judgment yang diambil oleh auditor, sedangkan kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap judgment yang diambil oleh auditor.
vii
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of obedience pressure and task complexity on audit judgment. Judgment is a central activity in carrying out the audit work. The accuracy of the resulting judgment by auditors in completing its audit work have a significant influence on the final conclusion (opinion) to be generated. Performance auditors in making audit judgments are influenced by various factors. This study aimed to examine the effect of obedience pressure and task complexity on audit judgment. The sample was auditor who worked on the BPK RI Representative West Java Province. The sample was selected by non-probability sampling technique is purposive sampling method . Data obtained by distributing questionnaires directly to the 30 questionnaire respondent. Analysis of data using multiple linear regression method with SPSS (Statistical Product and Service Solution) 13.00 for windows. The results of this study indicate that obedience pressure significantly influence the judgment made by the auditor, while the complexity of the task did not significantly influence the judgment made by the auditor.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………..
i
HALAMAN PENGESAHAN……….. ii
SURAT PERTANYAAN KEASLIAN SKRIPSI……… iii
KATA PENGANTAR……….. iv
ABSTRACT ………... vii
ABSTRAK……… viii
DAFTAR ISI……… ix
DAFTAR TABEL……… xiv
DAFTAR GAMBAR……… xvii
DAFTAR GRAFIK………. xviii
DAFTAR LAMPIRAN……… xix
BAB I PENDAHULUAN……… 1
1.1 Latar belakang masalah……….. 1
1.2 Identifikasi Masalah……… 7
1.3 Tujuan Penelitian………. 8
1.4 Kegunaan Penelitian………. 8
BAB II KAJIAN PUSATA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….. 9
2.1 Kajian Pustaka………. 9
x
Halaman
2.1.1.1Pengertian Auditing……… 9
2.1.1.2Jenis-jenis Audit ………... 10
2.1.1.3Jenis-jenis Auditor………. 12
2.1.2 Teori Motivasi Berprestasi……… 13
2.1.3 Teori Penetapan Tujuan………... 15
2.1.4 Teori X dan Y McGregor……… 18
2.1.5 Teori Kognitif……….. 20
2.1.6 Tekanan Ketaatan……… 22
2.1.7 Kompleksitas Tugas……….. 26
2.1.8 Audit Judgment……….. 27
2.1.9 Penelitian Terdahulu………... 31
2.2 Rerangka Pemikiran………... . 34
2.3 Pengembangan hipotesis Hipotesis……….. 38
2.3.1 Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Judgment yang Diambil Oleh Auditor………... 38
2.3.2 Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Judgment yang Diambil Oleh Auditor…………... 39
BAB III METODE PENELITIAN……….... 41
3.1 Objek dan Gambaran Umum Subjek Penelitian……… 41
3.1.1 Objek Penelitian………..…… 41
3.1.2 Gambaran Umum BPK RI……….. 41
3.1.2.1Sejarah BPK RI……… 41
xi
Halaman
3.1.2.3Tujuan Strategis dan Nilai-nilai Dasar… 45
3.1.2.4Struktur Organisasi……….. 46
3.2 Jenis Penelitian ………... 51
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………... 51
3.3.1 Variabel Penelitian……….. 51
3.3.2 Definisi Operasional Variabel………... 52
3.3.2.1Variabel Dependen (Y)………... 52
3.3.2.2Variabel Independen (X)……… 53
3.4 Populasi dan Sampel……….. 53
3.5 Teknik Pengumpulan data………. 55
3.6 Alat Analisis………... 57
3.6.1 Pengukuran………. 57
3.6.2 Uji Kualitas Data……… 58
3.6.2.1Uji Validitas Data………... 59
3.6.2.2Uji Reliabilitas Data………... 60
3.6.3 Rancangan Pengujian Hipotesis……….… 62
3.6.3.1Penetapan Hipotesis……….. 62
3.6.3.2Uji Statistik……… 63
1. Uji Asumsi Klasik Regresi……….. 63
a. Uji Normalitas……… 63
b. Uji Multikolineritas……… 64
c. Uji Heteroskedastisitas……….. 65
xii
Halaman
3. Analisis Koefisiensi Determinasi…… 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 69
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan………. 69
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian……….. 69
4.1.1.1Aspek Tekanan Ketaatan (X1)…………. 70
4.1.1.2Aspek Kompleksitas Tugas (X2)……… 76
4.1.1.3Aspek Audit Judgment (Y)……… 80
4.1.2 Uji Kualitas Data……… 87
4.1.2.1Uji Validitas……… 87
4.1.2.2Uji Reliabilitas……… 88
4.1.3 Uji Asumsi Klasik………. 89
4.1.3.1Uji Normalitas………. 89
a. Pengujian dengan Grafik Histogram... 90
b. Pengujian dengan Grafik Probability Plot Residual………... 91
4.1.3.2Uji Heterokedastisitas………. 92
4.1.3.3Uji Multikolinearitas………... 94
4.1.4 Uji Regresi linier Berganda………. 95
4.1.5 Uji Hipotesis………...………. 97
4.1.5.1Uji Signifikansi Parameter Individual……. 97
xiii
Halaman
4.1.6.1Pengaruh Tekanan Ketaatan
Terhadap Audit Judgment ………. 99
4.1.6.2Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment ………. 100
4.1.7 Analisis Koefisien Determinasi………. 100
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN………. 102
5.1 Kesimpulan……… 102
5.2 Keterbatasan……….. 103
5.3 Saran……….. 104
DAFTAR PUSTAKA………. .. 106
LAMPIRAN……….... . 111
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………. 32
Tabel 3.1 Deskripsi Pekerjaan BPK RI ……….…. 48
Tabel 3.1 Deskripsi Pekerjaan BPK RI Perwakilan Jawa Barat…. 49 Tabel 4.1 Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Tekanan Ketaatan (X1)……… 70
Tabel 4.2 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 1………. 71
Tabel 4.3 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 2………. 72
Tabel 4.4 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 3………. 72
Tabel 4.5 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 4………. 73
Tabel 4.6 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 5………. 73
Tabel 4.7 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 6………. 74
Tabel 4.8 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 7………. 74
Tabel 4.9 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 8………. 75
Tabel 4.10 Kuesioner Tekanan Ketaatan No. 9………. 75
Tabel 4.11 Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Kompleksitas Tugas (X2)……… 76
xv
Halaman
Tabel 4.13 Kuesioner Kompleksitas Tugas No. 2………. 78
Tabel 4.14 Kuesioner Kompleksitas Tugas No. 3………. 78
Tabel 4.15 Kuesioner Kompleksitas Tugas No. 4………. 79
Tabel 4.16 Kuesioner Kompleksitas Tugas No. 5………. 79
Tabel 4.17 Kuesioner Kompleksitas Tugas No. 6………. 80
Tabel 4.18 Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Audit Judgment (Y)…………... 81
Tabel 4.19 Kuesioner Audit Judgment No. 1……….. 82
Tabel 4.20 Kuesioner Audit Judgment No. 2……….. 82
Tabel 4.21 Kuesioner Audit Judgment No. 3……….. 83
Tabel 4.22 Kuesioner Audit Judgment No. 4……….. 83
Tabel 4.23 Kuesioner Audit Judgment No. 5……….. 84
Tabel 4.24 Kuesioner Audit Judgment No. 6……….. 84
Tabel 4.25 Kuesioner Audit Judgment No. 7……….. 85
Tabel 4.26 Kuesioner Audit Judgment No. 8……….. 85
Tabel 4.27 Kuesioner Audit Judgment No. 9……….. 86
Tabel 4.28 Kuesioner Audit Judgment No. 10……….. 86
Tabel 4.29 Uji Validitas... 87
Tabel 4.30 Uji Reliablitas... 88
Tabel 4.31 Uji Kolmogorov-Smirnov... 90
xvi
Halaman
Tabel 4.33 Uji Multikolinieritas……….. 95
Tabel 4.34 Uji Regresi Linier Berganda……….. 96
Tabel 4.35 Uji Signifikansi Parameter Individual…..…..…………... 98
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran………. 38
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPK RI………..…….. 46
Gambar 3.2 Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi
Jawa Barat……… 49
Gambar 4.1 Probability Plot Residual………. 92
xviii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori
Tentang Tekanan Ketaatan (X1)………. 71
Grafik 4.2 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori
Tentang Kompleksitas Tugas (X2)……… 77
Grafik 4.3 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori
Tentang Audit Judgment (Y)……….. 81
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A DATA MENTAH……… 111
LAMPIRAN B UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS… 114
LAMPIRAN C OUTPUT SPSS……… 120
LAMPIRAN D SURAT BUKTI PENYEBARAN
KUESIONER……….. 125
BAB I Pendahuluan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Seorang auditor menjalankan tugasnya dengan melaksanakan pemeriksaan harus
mempunyai kemampuan profesional. Sebagai seorang profesional, auditor akan dituntut
untuk berpegang teguh terhadap tanggung jawab profesinya. Tanggung jawab profesi
auditor adalah menyampaikan laporan kepada klien dan bertanggung jawab terhadap isi
pernyataan yang telah ditandatanganinya. Untuk itu auditor akan sangat berhati-hati
sekali dalam melaksanakan tugas audit serta dalam menetapkan judgment yang akan
diberikannya. Seorang auditor harus memiliki cara pandang auditor dalam menanggapi
informasi ini yang berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan
dihadapi oleh auditor sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Menurut Arens et
al. (2012: 15) auditor dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Kantor akuntan publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang
diberikan kepada akuntan yang telah mendapat izin untuk memberikan jasa.
Kantor akuntan publik bertanggung jawab pada audit atas laporan keuangan
historis yang dipublikasikan dari semua perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di bursa saham, mayoritas perusahaan besar lainnya, serta
banyak perusahaan berskala kecil dan organisasi non-komersil.
2. Audit internal merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan
BAB I Pendahuluan
2
utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana
ia bekerja.
3. Audit pajak yaitu auditor yang tanggung jawab utamanya mengaudit pajak
penghasilan dari para wajib pajak untuk menentukan apakah mereka telah
mematuhi undang-undang perpajakan yang berlaku. Seorang auditor yang
terlibat dalam audit pajak ini harus memiliki pengetahuan perpajakan serta
keahlian audit yang cukup agar dapat melaksanakan suatu audit yang efektif.
4. Auditor pemerintahan adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan negara pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal dituntut untuk memeriksa laporan
keuangan yang berbasis standar akuntansi memberikan tantangan dalam peningkatan
aspek pemeriksaan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. BPK RI sebagai
badan keuangan negara yang merupakan salah satu unsur pokok dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara dan mempunyai manfaat yang sangat penting guna memeriksa
laporan keuangan pemerintah daerah menuntut adanya transparansi atas penggunaan
dana dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2006 menyebutkan bahwa pemerintah daerah diwajibkan untuk menyampaikan laporan
keuangan sebagai pertanggungjawaban telah berakhirnya tahun anggaran yang disusun
dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan wajib diaudit
oleh BPK. Pemeriksaan laporan keuangan daerah oleh BPK bertujuan untuk menjamin
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah
BAB I Pendahuluan
3
adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan
oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga negara lainnya yang dilakukan
berdasarkan Undang-Undang. BPK dituntut untuk berhati-hati dalam mengambil
keputusan dalam menentukan audit judgment.
Audit judgment merupakan suatu pertimbangan yang mempengaruhi bukti yang
ditetapkan dan keputusan opini yang dibuat oleh auditor. Nadhiroh (2010) mengatakan
bahwa dalam pembuatan judgment ini auditor mempunyai kesadaran bahwa suatu
pertanggungjawaban merupakan faktor yang cukup penting karena penilaiannya akan
ditinjau dan dimintai keterangan. Judgment mengacu pada aspek kognitif dalam proses
pengambilan keputusan dan mencerminkan perubahan dalam evaluasi, opini, dan sikap.
Kualitas judgment ini menunjukkan seberapa baik kinerja seorang auditor dalam
melakukan tugasnya. Oleh karena itu judgment yang dibuat oleh auditor memiliki
peranan penting dalam menjamin hasil audit agar tetap memperoleh kepercayaan dari
masyarakat seperti yang dipaparkan dalam Standar Professional Akuntan Publik (SPAP)
pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan kesatuan usaha
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya harus berdasarkan pada ada tidaknya
melakukan kesalahan besar sehingga berdampak buruk terhadap citra profesi akuntan
pubik di mata masyarakat dan pihak-pihak lainnya.
Sehubungan kinerja seorang auditor dalam menentukan audit judgment dapat
dilihat dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi auditor dalam
menanggapi dan mengevaluasi informasi, baik bersifat teknis maupun non-teknis.
Secara teknis, faktor pengetahuan, pengalaman, perilaku auditor dalam memperoleh dan
mengevaluasi informasi, tekanan dari atasan maupun entitas yang diperiksa, serta
BAB I Pendahuluan
4
sedangkan salah satu faktor non-teknis adalah aspek perilaku individu (Jamilah dkk.,
2007). Aspek perilaku individu sebagai salah satu faktor yang banyak mempengaruhi
pembuatan audit judgment, sekarang ini semakin banyak menerima perhatian dari para
praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian meningkatnya perhatian
tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi perilaku di
mana dalam banyak penelitian tidak menjadi fokus utama (Meyer dan Rigsby, 2001
dalam Jamilah dkk., 2007).
Persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi untuk
menentukan judgment dapat dipengaruhi juga oleh tekanan ketaatan. Dalam
melaksanakan proses audit sering kali auditor akan mengalami tekanan kerja, seperti
adanya tekanan ketaatan dari atasan sampai tekanan dari entitas yang diperiksanya.
Tekanan ketaatan sangat erat bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya harus
mematuhi dan berpegang teguh pada etika profesi dan standar auditing. Tidak jarang
muncul potensi konflik yang muncul ketika auditor berusaha untuk memenuhi tanggung
jawab profesionalnya tetapi disisi lain dituntut pula untuk memenuhi perintah dari
atasan maupun entitas yang diperiksa. Situasi konflik seperti inilah yang dapat membuat
auditor mengalami kebimbangan dalam mempertahankan independensinya. Konflik
kepentingan ini dapat merusak proses judgment. Akuntan sering berhadapan dengan
keputusan yang hasilnya tidak cukup oleh kode etik maupun oleh standar akuntansi
berterima umum. Pertimbangan utama dalam keputusan adalah etika, walaupun sering
kali melibatkan berbagai macam konflik kepentingan. Judgment akuntan profesional
dapat rusak oleh konflik kepentingan terhadap dua konflik kepentingan yaitu real
BAB I Pendahuluan
5
masalah judgment yang ada, sedangkan latent conflik adalah konflik yang bisa
mempengaruhi judgment dimasa mendatang (Jenie dkk., 2011).
Selain tekanan ketaatan, judgment juga dapat dipengaruhi oleh kompleksitas
tugas. Penelitian mengenai teori kompleksitas tugas seperti yang telah diungkapkan oleh
Thomas et al. (2003) dalam Yuliani (2012) merupakan suatu faktor penting di dalam
memprediksi proses waktu, dan itu adalah bukti dimana efek kesulitan menyamaratakan
ke pertimbangan masyarakat dari waktu penyelesaian tugas mereka. Teori kompleksitas
tugas banyak yang berbeda karena tugas yang harus dipindahkan bervariasi, antara satu
tugas dengan tugas yang lain itu tidak sama (Davies, 2000 dalam Yuliani, 2012).
Pengaruh kompleksitas tugas membantu menjelaskan kepercayaan auditor mengenai
keputusan bantuan ketika dihadapkan atau dihubungkan dengan resiko kesalahan,
tingkat tekanan waktu. Hal ini membantu auditor ketika dalam proses audit,
kompleksitas tugas itu berperan memberikan keputusan yang bersumber pada literatur
yang ada untuk melihat ketelitian sasaran audit (Gomaa, 2005 dalam Yuliani, 2012).
Badan audit research ternama telah mendemonstrasikan bahwa sejumlah faktor
level individu terbukti berpengaruh terhadap keputusan seorang auditor (Solomon dan
Shields, 1995 dalam Jamilah dkk., 2007) dan bahwa pengaruh dari keberadaan
faktor-faktor ini berubah-ubah seiring dengan meningkatnya kompleksitas tugas yang dihadapi
(Tan dan Kao, 1999 dalam Jamilah dkk., 2007). Kuantitas informasi yang akan
diperoleh auditor dalam suatu pekerjaan audit sangatlah kompleks. Banyaknya jumlah
informasi yang harus diproses dan tahapan pekerjaan yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan mengindikasikan tingkat kompleksitas tugas yang
sedang dihadapi oleh auditor. Suatu judgment diperlukan untuk menyeleksi informasi.
BAB I Pendahuluan
6
(Puspitasari, 2011). Puspitasari (2011) juga menjelaskan bahwa kompleksitas tugas juga
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seorang auditor dalam
mengambil keputusan. Pengujian pengaruh kompleksitas tugas bersifat penting karena
kecenderungan bahwa tugas melakukan audit adalah tugas yang banyak menghadapi
persoalan kompleks.
Bonner (1994) dalam Jamilah dkk. (2007) mengemukakan ada tiga alasan yang
cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas audit untuk sebuah situasi
audit perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas audit ini diduga berpengaruh signifikan
terhadap kinerja seorang auditor. Kedua, sarana dan teknik pembuatan keputusan dan
latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti
memahami keganjilan pada kompleksitas audit. Ketiga, pemahaman terhadap
kompleksitas dari sebuah audit dapat membantu tim manajemen audit perusahaan
menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit.
Penelitian ini pada dasarnya mereplikasi penelitian dari Sembiring (2009) yang
berjudul Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit
Judgment Auditor Pada Kantor Akuntan Publik BIG FOUR. Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa gender dan kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan
terhadap audit judgment auditor, tetapi tekanan ketaatan berpengaruh signifikan
terhadap audit judgment auditor. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
tidak memasukan variabel gender. Secara absolut, laki-laki menunjukkan hasil yang
lebih baik dibandingkan dengan perempuan, tetapi perbedaan tersebut secara statistik
tidak signifikan. Oleh karena itu tidak ada perbedaan yang begitu signifikan antara
auditor laki-laki dan auditor perempuan di dalam menunjukkan kinerja lebih akurat
BAB I Pendahuluan
7
memberikan implikasi dalam penugasan audit bahwa isu gender atau peran ganda
perempuan tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitifnya dalam pembuatan
judgment. Penelitian yang dilakukan oleh Jamilah dkk. (2007) yang menyatakan bahwa
perbedaan gender antara auditor pria dan wanita dengan perbedaan karakter dan sifat
yang melekat pada individu masing-masing tidak berpengaruh terhadap judgment yang
akan diambilnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor eksternal
pemerintah, yaitu auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Penentuan sampel
ini dengan alasan bahwa penelitian mengenai audit judgment telah banyak dilakukan
pada akuntan publik, namun masih jarang penelitian yang menggunakan auditor yang
bekerja di lembaga pemerintahan sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian yang berjudul :
“Pengaruh Tekanan Ketaatan Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit
Judgment” (Studi Kasus Pada Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka pokok
permasalahan dari penelitian ini adalah :
1. Apakah tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment?
BAB I Pendahuluan
8
1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment.
2. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment.
1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan mengenai pengaruh tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas
terhadap audit judgment pada Kantor BPK perwakilan Jawa Barat, serta
sebagai tambahan dokumentasi di lingkungan akademis sehingga dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan gambaran tentang
dinamika yang terjadi di dalam Kantor BPK perwakilan Jawa Barat
BAB V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
102
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh tekanan ketaatan dan
kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode survei yaitu koesioner. Koesioner disebarkan kepada auditor
yang bekerja di Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat. Total
responden didalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dimana uji asumsi
klasik dilakukan sebelum uji hipotesis, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment. Tekanan
ketaatan mempengaruhi audit judgment diperkirakan karena adanya
dilema yang dihadapi oleh auditor yaitu dalam memutuskan untuk
mematuhi perintah atasan dan keinginan pihak luar (klien) meskipun
harus berprilaku menyimpang dari standar profesional, atau memutuskan
untuk tidak berprilaku menyimpang dan tetap mempertahankan standar
profesional. Atas dasar tersebut, Auditor Badan Pemeriksaan Keuangan
Perwakilan Jawa Barat memiliki kemungkinan untuk menerima
tekanan-tekanan yang berasal dari atasan dan pihak luar (klien) untuk akhirnya
BAB V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
103
judgment yang akan dikeluarkan. Kemungkinan kedua, Auditor Badan
Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat khususnya auditor junior
cenderung takut untuk mengambil risiko yang akan terjadi, seperti risiko
kehilangan jabatan atau pekerjaan, maupun risiko munculnya
masalah-masalah lain yang dapat mempengaruhi keberlangsungan lembaga atau
organisasi, jika tidak memenuhi perintah atasan dan keinginan pihak luar
(klien).
2. Kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hal ini
dapat dikarenakan auditor memiliki kemampuan yang baik dan
mengetahui dengan jelas dalam setiap menjalankan tugasnya.
Kemungkinan lain dikarenakan pembagian tugas oleh pimpinan tim
pemeriksa dari Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat
telah tepat dan sesuai dengan kemampuan masing-masing auditor,
sehingga tidak ada timbul kesulitan yang dapat mempengaruhi judgment
yang akan dikeluarkan.
5.2 Keterbatasan
1. Waktu penyebaran kuesioner ternyata kurang tepat karena antara bulan
Oktober hingga November yang merupakan waktu busy session bagi
Auditor Kantor BPK Perwakilan Jawa Barat sehingga kuesioner harus
disebarkan secara langsung kepada auditor dan membutuhkan waktu
yang cukup lama.
2. Tingkat pengembalian kuesioner yang didapat adalah sesuai dengan
BAB V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
104
responden. Hal ini mengakibatkan jumlah responden yang digunakan
sebagai sampel dalam penelitian ini tidak cukup banyak, sehingga hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini tidak dapat digunakan secara umum.
3. Keterbatasan terakhir yang merupakan kelemahan umum penggunaan
metode survei yaitu sulitnya mengendalikan responden, sehingga
mungkin bisa menggunakan metode lain atau setidaknya memastikan
kepada Auditor Kantor BPK Perwakilan Jawa Barat untuk bersedia
bekerjasama dalam bentuk kontrak kerjasama dalam proses dan hasil
penelitian.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang diberikan pada auditor yang
bekerja di Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat yaitu:
1. Pentingnya peningkatan dibidang Standar Profesional bagi tiap auditor
untuk menunjang kinerjanya, sehingga auditor dapat mempertahankan
profesionalisme dalam menjalankan tugas nya dan tidak terpengaruh oleh
tekanan yang didapat maupun dari atasan atau dari pihak luar (klien).
2. Auditor harus mengutamakan independensi dan menjunjung tinggi
tanggung jawab sebagai seorang auditor karena tugas yang dikerjakan
menyangkut kepentingan banyak pihak dan memiliki tanggung jawab
yang besar terhadap masyarakat khusus nya di wilayah Jawa Barat.
Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, saran yang diberikan pada penelitian
BAB V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
105
1. Penelitian ini hanya mengambil obyek yang terbatas yaitu pada Kantor
BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah populasi sedikit.
Penelitian yang selanjutnya diharapkan dapat menjangkau seluruh auditor
BPK di Indonesia, sehingga generalisasi simpulannya dapat lebih baik.
2. Pemilihan waktu penyebaran kuesioner sebaiknya menghindari di bulan
Oktober hingga November, karena dalam waktu tersebut merupakan busy
session bagi Auditor Kantor BPK Perwakilan Jawa Barat. Penelitian
selanjutnya dapat memilih waktu penyebaran kuesioner di bulan Januari
karena auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat tidak sibuk.
3. Dilihat dari hasil penelitian dari variabel-variabel yang diuji dalam
penelitian ini yaitu tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas, yang
hasilnya tidak cukup besar dalam mempengaruhi audit judgment secara
keseluruhan, maka sebaiknya untuk penelitian selanjutnya dapat
106
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Aiman. (2012). Pengaruh Pelaksanaan Pemeriksaan Interim, Pembatasan
Lingkup Audit, dan Independensi Terhadap Pertimbangan Opini Auditor (Studi Kasus pada Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonsia Perwakilan Provinsi Jawa Barat). Skripsi Program Sarjana Strata 1
Univesitas Pasundan, Bandung.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. (2012). Auditing and
Assurance Service: An Integrated Approach. Edisi ke-18. Penerbit PT.
Indeks, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan Ke-12, edisi revisi V, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Ashton, H. R., dan J. Jennedy. (1990). Eliminating Recency With Self Review: Case
of Auditor Going Concern Judgment. Journal of Behavior Decision Making,
3, hal. 221-231.
Bonner, S. E. (1994). A Model of The Effects of Audit Task Complexity, Accounting,
Organizations and Society, 19 (3), hal. 213-234.
Boynton, William.C., Johnson Raymond N, dan Kell Walter G. (2002). Modern
Auditing. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Brehan, S S., dan S. M. Kassin (1990). Social Psychology. Houghton Mifflin Company. USA
Choo, F., dan K. T. Trotman. (1991). The relationship between knowledge structure
and judgments for experienced and inexperienced auditors. The Accounting Review, Juli, p. 464 - 485.
Chung, J., dan G. S. Monroe. (2001). A Research Note on the Effects of Gender and
Task Complexity on an Audit Judgment. Behavioral Research in Accounting,
13, hal. 111-125.
Davies, S. P. (2000). Memory and Planning Processes in Solution to Well Structured
Problems: The Quarterly Journal Of Experimental Psychology, 53A(3), hal.
896- 927.
107
Gomaa, Mohammed I. (2005). The Effect of Time Pressure, Task Complexity and
Litigation Risk on Auditors’ Reliance on Decision Aids. M.Gomaa@AIM. unimaas.nl.
Gujarati, N. Damodar. (1993). Dasar-dasar Ekonometrika alih bahasa Sumarno Zain. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hadi, Sutrisno. (1984). Metodologi Research. Penerbit Andi, Jakarta.
Hartanto, S. Y. (1999). Analisis Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Judgment
Auditor. Tesis Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Hogarth. R. M., dan H.J. Einhorn. (1992). Order Effects in Belief Updating: The
Belief Adjustment Mode, Cognitive Psychology , 24, hal. 1–55.
Idris, Seni Fitriani. (2012). Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas,
Pengetahuan, dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment (Studi Kasus Pada Perwakilan BPKP provinsi DKI Jakarta). Skripsi Program Sarjana Strata 1
Univesitas Diponerogo, Semarang.
Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar Akuntan
Publik, Per 1 Januari 2001, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Managemen. Edisi ke-1. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Jamilah, Siti., Zaenal Fanani, dan Grahita Chandrarin. (2007). Pengaruh Gender,
Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment.
Simposium Nasional Akuntansi X Unhas, Makassar.
Jenie, Dyah Nirmala Arum., BAgus Kendro Aminto, dan Dian Indudewi. (2011).
Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta).
Jiambalvo, J., dan J. Pratt. (1982). Task Complexity and Leadership Effectiveness in
CPA Firms. The Accounting Review, vol. LVII, no.4.
Locke, E. A., dan G. P. Latham. (1990). A Theory of Goal Setting and Task
Performance. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Mahdy, Emiral. (2012). Analisis Pengaruh Locus of Control dan Kompleksitas Tugas
Audit Terhadap Kinerja Auditor Internal. Skripsi Program Sarjana Strata 1
108
Masri, Singarimbun., dan Sofian, Effendi. (1995). Metode Penelitian Survai. Penerbit LP3ES, Jakarta.
Mc.Clelland, David C. (1961). The Achieving Society. New York : The Free Press.
Mc. Gregor, Douglas (1960). The Haman Side of Enterprise. Alih Bahasa Arlina G. Latif. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Meyer, M., dan J. T. Rigsby. (2001). Descriptive Analysis of The Content and
Contribution of Behavioral Research In Accounting 1989-1998. Jurnal Akuntansi Keuangan.
Milgram, S. (1974). Obedience to Authority: Harper and Row. New York.
Mulyadi. (2002). Auditing. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Nadhiroh, Siti Asih. (2010). Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan, dan
Self-efficacy Terhadap Kinerja Auditor Dalam Pembuatan Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Skripsi Program Sarjana
Strata 1 Univesitas Diponerogo, Semarang.
Narbuko, Cholid., dan Abu Achmadi. (2001). Metode Penelitian. Cetakan ke-3. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Nazir, Mohammad. (2009). Metode Penelitian. Cetakan ke-7. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Nurjanah, Amalia. (2013). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan
Implementasi dalam Pendidikan. Online tersedia: http://edukasi.kompasia na.com/2011/03/12/teoriperkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implemen tasinya-dalam-pendidikan-346946.html. diakses pada tanggal 30 September 2013
Piaget, Jean. “Genetic Epistemology”. http://www.social-psychology.de/do/pt_ piaget.pdf
Praditaningrum, Anugrah Suci. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Audit Judgment (Studi Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah). Skripsi Program Sarjana Strata 1 Univesitas Diponerogo, Semarang.
Puspitasari, Rahmi Ayu. (2011). Analisis Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan,
Kompleksitas Tugas, dan Pengalaman Terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgment. Skripsi Program Sarjana Strata 1 Univesitas
109
Rai, I Gusti Agung. (2008). Peran Badan Pemeriksaan Keuangan Dalam Perbaikan
Pengelolaan Keuangan Negara. Sosialisasi Terpadu Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara pada 13 Perwakilan RI Luar Negeri. Cairo, Mesir
Rakhmat, Jalaluddin. (1998). Metode Penelitian Komunikasi. Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Restuningdiah, Nurika., dan Nur Indriantoro. (2000). Pengaruh Partisipasi terhadap
Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai sebagai Moderating Variabel. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 3, no. 2, hal.
119-133.
Robbins, Stephen. (2007). Organizational Behvior. 12th Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. dalam Diana Angelica. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi ke Dua Belas. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Computindo, Jakarta.
Sanusi, ZM., Iskandar, TM, dan June M. L. Poon. (2007). Effect of Goal Orientation
and Task Complexity on Audit Judgment Performance. Malaysian Accounting Review, hal. 123-139
Sevilla, Consuelo G., Jesus A. Ochave, Twila G. Punsalan, Bella P. Regala, and Gabriel G. Uriarte. (1993). Pengantar Metode Penelitian, Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Sembiring, Denny Danial. (2009). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan
Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment Auditor Pada Kantor AKuntan Publik Big Four. Skripsi Program Sarjana Strata 1 Univesitas
Pasundan, Bandung.
Siegel H. P. (1995). Auditor Profesional Performance and Mentor Relationship with
Public Accounting Firm. Journal of Accounting Auditing & Accountability, 8
(4), hal. 3-22.
Solomon, I., dan M. Shields. (1995). Judgment and Decision Making Research in
Auditing: In judgment and Decision-Making Research in Accounting and Auditing, edited by R. Ashton and A. Ashton. NY: Cambridge University
Press, New York.
Sugiyono, Eri Wibowo. (2000). Aplikasi Statistik dengan SPSS Version 11.0. Penerbit Alfabeta, Bandung.
110
Tan, H., dan A. Kao. (1999). Accountability Effects on Auditors Performance:
Influence of Knowledge, Problem Solving Ability and Task Complexity. Journal of Accounitng Research, 37, hal. 209-223.
Tielman, Elisabeth M. A. (2012). Pengaruh Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran
Waktu, Komplesitas Tugas, Pengetahuan dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit judgment.
Thomas, Kevin.E., Stephen E.Newstead, dan Simon J. Handley. (2003). Exploring
The Time Prediction Procces: The Effects of Task Experience and Complexity on Prediction Accurary. Applied Cognitive Psychology, 17, hal. 665-673.
Wood, R. E. (1986). Task Complexity. Definition of The Construct. Organizational
Behaviour and Human Decision Process, pp.60-82.
Yuliani, Nur Laila. (2012). Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Indepndensi,
Pengatahuan, dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Skripsi
Program Sarjana Strata 1 Universitas Muhamadiyah, Magelang.
http://www.bpk.go.id/web/
Zulaikha, 2006, Pengaruh Interaksi Gender, Kompleksitas Tugas, dan Pengalaman
136
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Wiyantika Kusuma Permana
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 16 Desember 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia/WNI
Alamat : Jl. Suplier 4 Blok 5 No. 18/20 RT. 01 RW. 05
Bumi Rancaekek Kencana
Kec. Rancaekek Wetan Kab. Bandung – Jawa barat
No. Telepon/Handphone : 081320401513
Alamat Email : wiyantikakusumapermana@yahoo.com
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN FORMAL
1999 – 2005 SD N Kencana Indah 3
2005 – 2007 SMP N 3 Rancaekek
2007 – 2009 SMA N 1 Rancaekek
2010 – 2013 Universitas Kristen Maranatha, Bandung
137
NON-FORMAL2009 – 2010 Kursus Bahasa Inggris di EF (English First), Bandung