• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1205187 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1205187 Chapter3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari desain penelitian, partisipan, tempat dan waktu penelitian, prosedur administratif penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Desain Penelitian

Model penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean McNiff (dalam Kesuma, A.T, 2013, hlm.2) penelitian tindakan dalam pendidikan merupakan sebuah model penelitian kualitatif yang mendorong para praktisi (pengajar atau guru) menjadi reflektif dalam praktik mengajar dengan tujuan lebih meningkatkan atau memperbaiki sistem mengajarnya.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini sejalan dengan pengertian PTK yang dikemukakan oleh Arikunto (2009, hal: 2):

Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung satu pengertian, bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya.

Arikunto (2009, hal: 2-3) memberikan keterangan mengenai kata-kata yang menyusun pengertian diatas, sebagai berikut:

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

(2)

3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas, maka Arikunto (2009, hal:3) menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Tahapan-tahapan lazim yang digunakan yaitu perencanaan

(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan reflektif

(reflecting), dengan tahap pelaksanaan dan pengamatan dilakukan dalam

jangka waktu yang bersamaan.

Langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

2. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan.

(3)

Langkah-langkah penelitian menurut Tatat Hartati dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Model Spiral Kemis dan Mc.Taggart

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini menggambarkan suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya. Pada tahap pengamatan dan pelaksanaan dilakukan pada waktu yang bersamaan. Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

Perencanaan

Pelaksanaann Pengamatan

Refleksi

Hasil Penelitian

Pelaksanaan

Pelaksanaan Perencanaan

Perencanaan Refleksi

Refleksi SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

Pengamatan

(4)

B. Partisipan, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Partisipan Penelitian

Subjek Penelitian ini dilakukan di kelas IVA Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Sukasari Kota Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang, terdiri dari 10 laki-laki dan 14 perempuan.

2. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di sekolah dasar negeri CPS 5 di Kota Bandung kecamatan sukasari dan SD tersebut terletak di area perumahan warga dan dipinggir jalan. Akses menuju sekolah mudah dijangkau dengan kendaraan mobil dan motor. Sekolah terdiri dua rombel dari kelas I sampai kelas VI, dengan kelas A dan B, masing-masing tingkatan kelas terdapat dua rombel. Di SD CPS 5 terdapat 1 kepala sekolah, 15 guru PNS, 2 guru honorer, 1 operator sekolah, dan 1 penjaga sekolah. Waktu belajar kelas IVA yaitu siang, dimulai dari jam 13.00 sampai 16.00.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 3 bulan yaitu terhitung mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2016. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Pengamatan terhadap permasalahan yang terjadi dilakukan selama fase mengamati guru mengajar dan fase praktik terbimbing di bulan Maret. Sedangkan pelaksanaan siklus dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan April.

C. Prosedur Administratif Penelitian

Instrumen penelitian ini harus sudah dipersiapkan dengan matang sebelum penelitian dilakukan. Pada umumnya, PTK dilaksanakan melalui pengkajian bersiklus yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: Perencanaan →

Tindakan → Observasi → Refleksi.

(5)

1. Tahap Pengenalan Masalah

Pada tahap pengenalan masalah ini, peneliti melakukan persiapan meliputi:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan

c. Mengidentifikasi tindakan yang relevan

2. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan meliputi: a. Mengurus surat perizinan observasi dari pihak prodi. b. Permintaan izin dari kepala sekolah

c. Observasi dan wawancara d. Identifikasi permasalahan

e. Pembuatan dan pengajuan proposal f. Pelaksanaan penelitian

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Tahapan setiap siklusnya mencakup empat yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi (reflection) pada setiap siklusnya. Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus (putaran). Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Tahapan setiap siklus diuraikan sebagai berikut :

Siklus I

(6)

Dalam perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan ketika akan melaksanakan PTK, adapun tindakan awal yang akan dilaksanakan terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya:

a. Menganalisis Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar mata pelajaran IPA pada tema makanan sehat dan bergizi kelas IV SD Semester II yang akan dicapai dan menetukan Indikator Capain Kompetensi (ICK)

b. Menentukan materi pokok yang akan disampaikan

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan strategi REACT

d. Menyiapkan media.

e. Membuat lembar observasi

f. Menyiapkan instrument Penelitian

g. Mempersiapkan alat- alat untuk dokumentasi penelitian di lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan apa yang sudah dibuat pada perencanaaan. Pelaksanaan ini berlangsung di kelas dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut ini kegiatan yang telah direncanakan:

a. Melakukan pembelajaran dengan penerapan strategi REACT b. Menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar

c. Mengelompokan siswa menjadi lima kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota yang heterogen

d. Melakukan Relating dengan mengaitkan pembelajaran dan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari

e. Melakukan Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transfering untuk mengerjakan lembar kerja secara berkelompok

f. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok g. Membahas lembar kerja dan penyelesaiannya

h. Guru menginterpretasikan hasil kerja siswa

(7)

3. Tahap Observasi (Observation)

Tahap observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh lima orang observer. Observasi ini bertujuan untuk: a. Mengamati jalannya proses pembelajaran

b. Mengamati penampilan mengajar guru

c. Mengamati kemampuan aktivitas siswa dalam menyelesaikan LKS d. Mengamati siswa dalam menyelesaikan soal

4. Tahap Refleksi (Reflecting)

a. Melakukan refleksi terhadap pelaksaan pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT serta menganalisis kekurangannya.

b. Melakukan evaluasi aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA untuk melihat hasil pencapaiannya.

c. Mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya untuk bahan perbaikan untuk siklus berikutnya.

Siklus II

Perencanaan penelitian siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I. Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan (Planning)

a. Guru membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus I

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk proses pembelajaran seperti media

c. Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan

d. Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung

e. Menyiapkan reward sebagai motivasi

(8)

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II dengan menerapkan strategi REACT sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I

b. Melakukan tes pada siklus II untuk mendapatkan data

c. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan

3. Tahap Observasi (Observation)

Seperti halnya pada siklus I, observasi pada siklus II ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini bertujuan untuk mengamati sejauh mana pencapaian keterlaksanaan aktivitas pembelajaran, baik aktivitas guru maupun siswa. Selain untuk mengamati aktivitas, observasi ini juga bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Aktivitas yang diamati mengacu pada format observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.

4. Refleksi (Reflection)

a. Melakukan refleksi terhadap pelaksaan pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT serta menganalisis kekurangannya.

b. Melakukan evaluasi aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA untuk melihat hasil pencapaiannya.

c. Mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya untuk bahan perbaikan untuk siklus berikutnya.

Siklus III

Perencanaan penelitian siklus III disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I dan siklus II. Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus III adalah sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan (Planning)

(9)

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk proses pembelajarn seperti media

c. Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan

d. Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung

e. Menyiapkan reward sebagai motivasi 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus III dengan menerapkan strategi REACT sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I dan siklus II

b. Melakukan tes pada siklus III untuk mendapatkan data

c. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini sudah sesuai dengan yang diharapkan

3. Tahap Observasi (Observation)

Seperti halnya pada siklus I dan siklus II, observasi pada siklus III ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini bertujuan untuk mengamati sejauh mana pencapaian keterlaksanaan aktivitas pembelajaran, baik aktivitas guru maupun siswa. Selain untuk mengamati aktivitas, observasi ini juga bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Aktivitas yang diamati mengacu pada format observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.

4. Refleksi (Reflection)

Hasil yang diperoleh pada tahp pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus III ini aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat pada mata pelajaran IPA melalui penerapan Strategi REACT ini dapat meningkat. 5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

(10)

Salah satu langkah yang krusial dalam sebuah penelitian adalah pengembangan instrumen. Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan data tersebut akan menggunakan satu atau beberapa teknik. Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti pada penelitian ini yaitu:

a. Teknik Tes

Teknik tes adalah cara pengumpulan data penelitian yang dilakukan dengan melaksanakan tes terhadap sejumlah objek penelitian. Tes dapat berupa sejumlah pertanyaan atau soal yang menuntut jawaban. Lembar tes akhir siklus dijadikan sebagai evaluasi kemampuan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA materi sumber daya alam. Lembar tes akhir siklus ini digunakan untuk mengukur kemampuan akhir siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT. Teknik pengumpulan data ini dilakukan secara tertulis di akhir pembelajaran.

b. Lembar Observasi Guru dan Siswa

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas guru dan siswa yang berisi lembar pengamatan observer untuk mengamati dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT. c. Lembar Keaktifan Siswa

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yang berisi lembar pengamatan observer untuk mengamati dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT.

d. Dokumentasi

Peneliti melakukan pengumpulan data berupa dokumen yang terdiri dari rekaman video dan foto. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT.

(11)

Catatan lapangan atau catatan harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru dan respon siswa selama proses pembelajaran. Catatan ini berisi uraian tentang kekurangan guru selama pembelajaran dan respon siswa pada setiap langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan serta mengenai keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

2. Teknik Pengolahan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dapat berupa lembar observasi mengenai guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan, serta studi dokumentasi yang akan dideskripsikan. Data kualitatif akan diolah dengan menggunakan teknik non-statistik. Teknik non-statistik yaitu pengolahan data dengan tidak menggunakan analisis statistik, melainkan dengan analisis kualitatif .

a. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan peneliti untuk menganalisis peningkatan hasil belajar khusunya ranah kognitif sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan data yang dianalisis yaitu prestasi perolehan rata-rata nilai kelas dan persentase ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:

1) Penskoran

Penskoran hasil belajar siswa pada setiap siklus. Misalkan tes tulis terdiri dari kategori soal pilihan ganda, isian dan esai. Setiap kategori soal diberikan bobot nilai yang berbeda.

a) Soal Pilihan Ganda

(12)

Keterangan:

S = Skor yang diperoleh R = Right atau jawaban betul

W = Wrong atau jawaban salah

N = Banyak optional atau alternatif 1 = Bilangan tetap

(Djamarah, 2005, hlm. 294)

b) Soal Jawaban Singkat atau Isian

S = R Keterangan:

S = Skor yang diperoleh

R = Jumlah angka yang diperoleh dari masing- masing pertanyaan (Djamarah, 2005, hlm. 295)

c) Soal Esai

Keterangan:

S = Skor akhir yang ingin dketahui XB = Skor yang diperoleh siswa B = Jumlah keseluruhan bobot soal (Djamarah, 2005, hlm. 299)

d) Nilai Akhir Siswa

Keterangan:

(13)

R = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa (soal pilihan ganda, isian dan esai)

SM = Skor maksimum (soal pilihan ganda, isian dan esai) (Djamarah, 2005, hlm. 301)

2) Menghitung Nilai Rata-Rata

Setelah nilai setiap siswa diperoleh, maka dicari nilai rata-rata kelas dengan rumus:

Keterangan:

∑X = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap siswa

N = Jumlah nilai total siswa seharusnya M = Nilai rata-rata kelas

(Djamarah, 2005, hlm. 302)

3) Menghitung Persentase Siswa yang Mencapai KKM

TB = siswa yang tuntas belajar X 100% N

Keterangan :

TB = presentase ketuntasan belajar

Siswa yang tuntas belajar = jumlah siswa yang mencapai nilai KKM

N = jumlah seluruh siswa

Untuk mengklasifikasi kualitas kemampuan peserta didik, data hasil tes (skor) dikelompokkan dengan menggunakan skala lima menurut Prabawanto dalam Sulistyawati (2014, hal:41). Kategori kemampuan tersebut disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Kemampuan Peserta didik

(14)

peserta didik

91< A ≤100 A (Sangat Baik)

76< B ≤90 B (Baik)

56< C ≤75 C (Cukup)

41< D ≤55 D (Kurang)

0< E ≤40 E (Buruk)

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas

Kriteria Nilai

Baik Sekali 85-100

Baik 70-84

Cukup 60-69

Kurang 50-59

Kurang sekali >50

(Sumber: Depdiknas, 2006)

Siswa dikatakan tuntas belajar mengenai materi pembelajaran IPA jika nilai yang diperoleh sama dengan atau lebih dari standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) siswa kelas IVA SDN CPS 5 yaitu ≥ 70. Adapun untuk patokan penilaian ketuntasan siswa menurut Sudjana (2009, hlm.8)

mengungkapkan bahwa “siswa dikatakan berhasil apabila ia menguasai atau

(15)

4) Menghitung Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus yang telah dilaksanakan, digunakan dengan menghitung gain rata-rata yang dinormalisasikan berdasarkan riteria efektivitas pembelajaran (Sudjana, 2009, hlm.139). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan :

Smaks = skor maksimal atau ideal dari tes awal dan tes akhir Spostest = skor tes akhir

Spetest = skor tes awal

Kriteria Gain yang dinormalisasi yang dikemukakan oleh Hake dalam Nurhayati (2013, hlm. 106) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3

Interpretasi Gain yang Dinormalisasi

Nilai <g> Interpretasi

0,00 – 0,30 Rendah

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Tinggi

5) Menghitung Nilai Keaktifan Individu dari Setiap Siklus yang Dilakukan Menurut Faisal, N. A. (2012, hlm. 40) untuk mengetahui sejauh mana skor keaktifan siswa digunakan penghitungan sebagai berikut :

Keaktifan siswa di setiap aspek = ∑

Sedangkan untuk rentang jumlah setiap aspek terhadap kategori siswa aktif, cukup aktif, kurang aktif dan tidak aktif yaitu sebagai berikut :

(16)

Tabel 3.4

Klasifikasi Kategori Keaktifan Siswa Rentang Jumlah

Aspek Kategori

0% - 25% Tidak Aktif 26% - 50% Kurang Aktif

51 – 75% Cukup Aktif 76 – 100 % Aktif

Berdasarkan teori belajar tuntas (Dalam Mulyasa, 2014, hlm. 130-131)

“keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dalam pembentukan kompetensi

dan karakter peserta didik dari segi proses, pembentukan kompetensi dan karakter dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran”.

b. Analisis Data Kualitatif

1) Hasil observasi atau pengamatan berupa penyusunan RPP dan catatan lapangan dalam setiap siklus yang dilakukan oleh observer dan peneliti. Setelah data terkumpul, peneliti dan observer melakukan diskusi untuk merefleksikan temuan-temuan baik itu kelebihan dan kekurangan dari hasil deskripsi observer. Penggunaan catatan lapangan adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui gambaran menyeluruh dari catatan lapangan berikut analisisnya.

2) Pengelolaan wawancara siswa melalui tanya jawab atau angket. 3) Cara mengolah data kualitatif, yaitu:

a) Seleksi dan Reduksi Data

Mereduksi data adalah proses merangkum data berdasarkan hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting serta membuang yang dianggap tidak perlu. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data.

(17)

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah klasifikasi data. Klasifikasi data dilakukan agar data hasil reduksi terorganisasikan dan tersusun dengan baik, yaitu dengan mengelompokkan data yang termasuk hasil tes dan lembar observasi.

c) Deskripsi Data

Deskripsi data adalah memberikan gambaran atau deskripsi tentang data yang telah diteliti.

d) Interpretasi Data

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Model Spiral Kemis dan
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas
Tabel 3.3 Interpretasi Gain yang Dinormalisasi
Tabel 3.4 Klasifikasi Kategori Keaktifan Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan ekonomi di Kawasan Istana Basa Pagaruyung sudah menunjukkan pengembangan dari ekonomi berbasis kearifan lokal. Dari ketiga indikator pembangunan ekonomi, faktanya

5.7 Juruaudit Dalam juga dengan izin dari Lembaga Pengarah Universiti, Jawatankuasa Audit, Naib Canselor dan juga Pengurusan UPNM boleh memeriksa aktiviti-aktiviti FPJB dalam

Koordinator penelitian klinik kerjasama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diaseses (NIAID) untuk Acute Febrile Illness dan South East Asia Infectious

Sebagai perbandingan, di dalam KUH Perdata ini pada BAB XII Pasal 250 dinyatakan bahwa anak sah adalah anak yang dilahirkan atau dibesarkan selama perkawinan, memperoleh

Berdasarkan uji t (t student) terhadap koefisien b menunjukkan bahwa harga b lebih besar dari 3, hal ini berarti bahwa hubungan antara panjang-bobot kerang

di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga salah, di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga

 Kalau saudara rindu tahun 2021 sungguh-sungguh menjadi tahun dimana Roh Kudus mendominasi dan bekerja kuat dalam hidup anda sehingga saudara bisa mengalami tahun

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada