Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Adapun yang dimaksud metode yang tepat itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1989, hlm.31) “Metode adalah merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk menguji hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Pendapat lain Sugiyono (2010, hlm.6) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”. Sedangkan menurut Nasir (1988), menyatakan bahwa “Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.
Dari kutipan di atas, peneliti mengartikan kembali bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan, dengan teknik dan alat-alat tertentu sehingga memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian experimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan kepada objek yang diteliti.
B. Variabel Penelitian
Dalam suatu penelitian dapat dipastikan ada variabel yang akan diteliti, variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti sebagai sesuatu yang akan diteliti dan akan menghasilkan informasi dari penelitian tersebut, sesuai dengan judul penelitian yang penulis buat ‟Pengaruh pemanasan melalui permainan tradisional terhadap motivasi dan kecerdasan emosional siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani” maka terdapat dua buah variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel-variabel tersebut adalah:
1. Variabel independen (variabel Bebas)
Variabel independen adalah yang akan mempengaruhi variabel lain, Variabel ini akan menyebabkan perubahan pada variabel dependen, dalam penelitian ini, maka variabel yang dijadikan variabel independennya adalah pemanasan melalui permainan tradisional.
2. Variabel dependen (Variabel Terikat)
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Dalam penelitian kali ini peneliti memilih One-Group Pretest-Posttest Design. pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
O1 = nilai pretest ( sebelum diberi perlakuan ) O2 = nilai posttest ( setelah diberi perlakuan )
Gambar 3.1
Desain Penelitian One-Group Pretest-Postest Design
(Sugiyono, 2015: 111)
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan diteliti karena melalui objek yang diteliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian, Menurut Sugiyono (2011, hlm.80) ‟Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga dapat ditarik kesimpulannya.” Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm.108) ‟Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,” populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainya, tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki suatu objek. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Pamulihan Sumedang yang berjumlah 183 siswa.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015) ‟Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,” Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisirkan penelitian sampel.
Dari pendapat di atas adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini siswa kelas IX SMP Negeri 2 Pamulihan Sumedang. Kelas IX A adalah kelas yang penulis pilih untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive, menurut Sugiyono (2015, hlm. 124), “Sampling purposive adalah tekhnik
penentuan sampel dengan pertimbanga tertentu”. Jadi dalam hal ini peneliti akan mempertimbangkan sampel mana yang cocok dengan penelitian kali ini. Misalnya peneliti akan meneliti tentang motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa, peneliti akan meminta saran kepada guru penjas yang telah mengetahui karakteristik tiap kelasnya, kelas mana yang kiranya tingkat motivasi belajar dan kecerdasan emosional nya itu kurang terlihat, itu adalah kelas yang akan dijadikan sampel dalam penelitian kali ini.
D. Instrumen Penelitian
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
suatu alat yang digunakan untuk membantu mengambil dan mengukur objek dalam sebuah penelitian.
1. Alat pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel diperlukan alat yang disebut instrumen. Maka alat pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk memecahkan atau menjawab permasalahan dalam penelitian adalah angket. Mengenai pengertian angket, dijelaskan oleh Margono (2004, hlm.167) adalah: ‟Alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden”.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa angket adalah seperangkat pernyataan yang harus di jawab oleh responden secara langsung untuk diungkapkan pengalaman yang telah dimilikinya. Adapun jenis angket yang penulis gunakan adalah jenis angket tertutup. Bersifat tertutup artinya angket tersebut telah disusun atas pernyataan yang jelas, tegas, terbatas, kongkrit, lengkap dan disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan jawaban sesuai dengan yang diharapkan dan dialaminya.
2. Instrument untuk mengukur motivasi belajar penjas
Angket yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan instrument penelitian yang telah dikembangkan dan digunakan oleh Ginanjar (2013) dalam penelitianya. Instrument peneletian tersebut yaitu tes motivasi berupa angket. Adapun indikator angket motivasi yang dibuat berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sardiman (2007, hlm.83), menurutnya ciri-ciri motivasi adalah sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas.
b. Ulet dalam menghadapi kesulitan.
c. Menunjukan minat terhadap berbagai macam masalah. d. Lebih senang bekerja sendiri.
e. Cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin. f. Dapat mempertahankan pendapatnya.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari pernyataan itu maka penulis membuat kisi-kisi angket motivasi sebagai mana yang tercantum pada table 3.2.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Alat Pengumpulan data Motivasi Belajar
Aspek Sub Aspek No. Pertanyaan Jumlah
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ridwan ( 2011, hlm. 91 ) menjelaskan bahwa :
Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya : Yakin-Tidak yakin, ya-tidak, benar-salah, positif-negatif, pernah-belum pernah, setuju-tidak setuju, dan sebagainya. Skala ini selain bisa dibuat pilihan ganda , bisa juga dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi (1), dan skor terendah (0). Misalnya untuk jawaban benar (1) dan salah (0). Analisis dilakukan seperti skala likert.
1). Hasil uji validitas
Proses uji validitas menggunakan program Software Computer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 19. Untuk menentukan sebuah instrument valid atau tidak, maka harus melihat table nilai-nilai r product moment. Sedangkan untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak, maka dilakukan dengan cara membandingkan hasil penghitungan corrected item-total correlation (rhitung) dengan rtabel. Dengan signifikansi untuk α = 0,05 dan dk = 44-2= 42, maka diperoleh nilai-nilai r = 0,304. Kaidah keputusanya yaitu jika rhitung > rtabel berarti valid, sedangkan jika rhitung < rtabel berarti tidak valid. Berdasarkan hasil penghitungan terdapat 29 item butir tes dinyatakan valid, maka item tes tersebut digunakan untuk penelitian. Angket penelitian yang telah valid terdapat dalam lampiran.
2). Hasil uji realibilitas
Agar memudahkan proses penghitungan statistic, maka digunakan SPSS versi 19, prosedur dalam penghitungan SPSS yaitu pertama memasukan data tiap butir item yang sudah valid sebanyak 29 butir tes kedalam menu data view, kemudian klik analysis-scale-reliability analysis. Hasil uji realibilitas instrument yang telah dilakukan terdapat pada table 3.2
Tabel 3.2
Uji Realibitas Instrument
Cronbach’s Alpha N of Items
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penghitungan di atas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,904 (90,4%) atau lebih dari 0,60 (60%) artinya instrument penelitian ini reliable.
3. Instrumen untuk mengukur kecerdasan emosional
Riduwan (2008, hlm.99) mengemukakan bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Selanjutnya Arikunto (2002, hlm.125) mengemukakan bahwa “Angket berupa sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden berkenaan dengan pribadinya atau hal-hal yang diketahui.”
Dari pernyataan tersebut maka angket merupakan instrument yang sesuai untuk memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam mengenai suatu masalah atau keadaan pribadi responden. Angket yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan instrument penelitian yang telah dikembangkan dan digunakan oleh Wibowo (2014) dalam penelitianya. Angket yang dikembangkan penulis dalam penelitian ini mengacu dengan instrument kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Goleman. Mengenai penyusunan instrument, Surakhmad (1989, hlm.184) menjabarkan :
a. Rumuskan setiap pernyataan dengan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang menimbulkan kesan agresif.
c. Sifat pernyataan harus bersifat netral dan objektif.
d. Mengajukan pernyataan yang jawabanya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penyekoran angket penelitian, penulis mengacu kepada skala likert. Mengenai skala Likert ini, Sudjana dan Ibrahim (2001, hlm.107) mengemukakan :
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2012, hlm.93) mengemukakan bahwa, “Jawaban dari setiap instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative”. Adapun alternatife jawaban yang penulis sediakan untuk setiap item pernyataan dimulai dari Selalu (SS), Sering (SS), Jarang (JR), Tidak Pernah (TP).
Penulis dalam hal alternatif jawaban tidak menyediakan jawaban “Kadang -kadang (KD)” dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Alternatif jawaban kadang-kadang (KD) akan menimbulkan bias dalam pengolahan data. Kemungkinan bias karena siswa tidak memahami arti pernyataan sehingga mereka mengambil jalan tengah, yang dapat diartikan sebagai kadang-kadang (KD).
2. Alternatif jawaban dengan empat kategori tidak mengurangi validitas pengujian data dalam penelitian ini, dan dapat dipakai untuk melihat kecenderungan emosional siswa secara lebih jelas.
Tabel 3.3
Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor pernyataan Positif Negatif
Selalu (SS) 4 1
Sering (SR) 3 2
Jarang (JR) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SMPN 2 Pamulihan Sumedang. Adapun penelitian ini meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap penyelesaian.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi perancangan beberapa intrumen yang berkaitan dengan motivasi siswa serta merumuskan program pembelajaran untuk pemberian perlakuan pada sampel yang akan diteliti.
a. Menyusun instrumen Instumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen motivasi siswa dan kecerdasan emosional. Penyusunan interumen meliputi:
1) Penentuan skala yang akan digunakan
2) Membuat indikator (motivasi siswa dan kecerdasan emosional) 3) Perumusan butir pernyataan
4) Pengujian insrtumen 5) Pengkajian instrumen
6) Mempersiapkan instrumen untuk tes awal
b. Menyusun Program Pembelajaran. Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran berupa rencana program pembelajaran yang meliputi:
1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.
2) Menentukan sub materi
3) Menyusun skenario pembelajaran 4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian) 2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dari suatu penelitian eksperimen. Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:
a. Melakukan tes awal
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Melakukan tes akhir 3. Tahap penyelesaian
a. Pengelompokan data b. Pengolahan data c. Analisis data
d. Penarikan kesimpulan
Untuk lebih simpelnya, prosedur penelitian dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penelitian
POPULASI
SAMPEL
TES AWAL
ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI
(KELOMPOK TREATMENT)
Pembelajaran menggunakan permainan tradisional
TES AKHIR
ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI
PENGOLAHAN DATA
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Analisis Data
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :
1.Mencari rata-rata dan simpangan baku
Mencari rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing hasil pretest-postest kuisioner motivasi (Ginanjar 2013), dan hasil pretest-posttest kuisioner kecerdasan emosional (Wibowo 2014), menggunakan Microsoft excel 2007.
2. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data dari hasil pengukuran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan uji kenormalan Liliefors dengan Shapiro-wilk. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data dari dua variansi yang berbeda, dalam pengujian homogenitas dengan melakukan uji hipotesis Levene’s Test. Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam melakukan uji normalitas dan uji homogenitas yaitu berdasarkan prosedur SPSS uji normalitas dan uji homogenitas data yang dijelaskan oleh Derajat dan Abduljabar (2014, hlm. 126-128) sebagai berikut.
(1) Menu Analyse – Descriptive Statistic – Explorer (2) Pengisian Sub-menu :
a) dependent list,masukan variable fretest dan posttest b) list case by, dalam kasus ini abaikan saja.
c) Klik statistic.
d) Tanda centang pada menu descriptivesudah dipilih, untuk keseragaman menu lain tidak udah dicantang. Kemudian tekan continue.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e) Kemudian klik menu plots. Munvul kotak dialog plots. f) Pada boxplot pilih none artinya tidak akan dibuat boxplot.
g) Pada descriptive, tidak ada yang dipilih atau stem and leaf di deselect(klik mouse pada kotak sebelah kiri hingga tidak ada tanda apapun)
h) Aktifkan pilihan normality plots with tests.
i) Pada kotak Spread vs Level Levene test, digunakan jika data lebih dari dua kelompok data atau 2 variabel yang akan diuji. Pilih power estimationuntuk menguji kesamaan varians.
j) Tekan continueuntuk kembali ke kotak dialog sebelumnya.
k) Pada bagian display (lhat pada bagian pertama pengisian), pilih bothyang berarti akan dianalisis statistics dan plots.
l) Tekan OK jika pengisian sudah selesaidan akan muncul gambar output dan interpretasi hasil pengujian distribusi normal.
(3) Interpretasi output dan analisis hasil pengujian distribusi normal dan hasil pengujian kesamaan varians (homogenitas).
Hasil output bisa menggambarkan apakah hasil penguian distribusi data mempunyai penyebaran yang normal atau tidak dan memiliki kesamaan varians atau tidak . Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05; hasil pengujian bahwa penyebaran data tidak normal (tidak simetris) dan mempunyai variansi yang berbeda atau heterogen.
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05; hasil pengujian bahwa penyebaran data normal (simetris) dan mempunyai variansi yang sama atau homogen.
3. Uji Hipotesis
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah pengujian:
1. Input data pada data view dalam SPSS dan isikan nama dan katagori lain pada variable view.
2. Setelah data terinput, mulai dengan langkah berikutnya: a. Menu analyze Compare Means One Sample T test
b. Pada kotak Test Variable(s) atau variable yang akan di uji masukan data variable Sesudah Perlakuan.
c. Test Value atau nilai yang akan di uji, (didapat dari rata-rata populasi atau data lama)
d. Karena tidak ada data yang hilang (missing) dan tingkat kepercayaan tetap 95% abaikan pengisian OPTIONS.
e. Tekan OK untuk memproses data. Pengambikan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan:
a. Berdasarkan perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel.
Jika statistika hitung (angka t output) > t-tabel, Maka Ho ditolak.
Jika statistika hitung (angka t output) < t-tabel, Maka Ho diterima. b. Berdasarkan nilai Probabilitas Uji satu sisi
Jika nilai Probabilitas > 0,05; maka Ho diterima