• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JKR 1204169 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JKR 1204169 Chapter3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian sehingga dengan penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai. Metode penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau rancangan penelitian. Menurut Sukmadinata (2007), “Metode penelitian (Research Methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu”.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sudjana & Ibrahim (2007), yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Sugiyono (2008) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik (Sulistyo-Basuki, 2006).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

(2)

populasi. Pada penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan minat mahasiswa UPI program studi PJKR untuk menjadi guru pendidikan jasmani/ olahraga. Proses penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap.

1. Persiapan

a. Perumusan dan identifikasi masalah dengan mencari fenomena di lapangan. b. Penetapan tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran minat mahasiswa

PJKR UPI angkatan 2015 untuk menjadi guru pendidikan jasmani.

c. Observasi dan peninjauan langsung di lokasi masalah (studi pendahuluan) dengan mewawancarai beberapa mahasiswa PJKR UPI terkait minatnya untuk menjadi guru pendidikan jasmani.

d. Menentukan kebutuhan serta sumber data, dengan rumus yang ada dapat ditentukan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi. Sumber data yaitu mahasiswa PJKR UPI angkatan 2015. Sampel ditentukan secara random (acak) dengan diundi dan sampel harus sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. e. Perencanaan rancangan dengan membuat time schedule pada setiap tahap. f. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah di uji validitas dan

reliabilitas sebelumnya. Kuesioner berupa pertanyaan tertutup disertai dengan pertanyaan terbuka berupa alasan dalam memilih alternatif jawaban dari pertanyaan tertutup. Kuesioner disebar langsung oleh peneliti. Peneliti mendampingi responden saat mengisi kuesioner sehingga responden dapat bertanya langsung pada peneliti bila ada yang kurang dimengerti.

2. Mengorganisasikan informasi dan data terkumpul dengan membuat tabulasi data.

(3)

Penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu variabel minat. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2008) pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian dapat ditarik kesimpulannya. 3.1Desain Penelitian

Bagan 3.1 Konsep Penelitian

3.2Partisipan

Dalam penelitian, proses mengumpulkan data sampai dengan menganalisis data guna mendapatkan gambaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini maka diperlukanlah sumber data dari partisipan. Partisipan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa UPI program studi PJKR angkatan 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2008), populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah

populasi mahasiswa UPI program studi PJKR angkatan 2015 yaitu 163 orang.

Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Probability Sampling yaitu teknik acak sederhana (simple random

Dimensi minat:

1. Perasaan

2. Perhatian

3. Kemauan

4. Ketertarikan Minat Mahasiswa

PJKR UPI angkatan 2015 untuk menjadi guru pendidikan

(4)

sampling) dengan cara diundi. Sampel dalam penelitian adalah suatu bagian dari

populasi. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (2006) bahwa sampel

adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel harus

dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat

berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya, dengan istilah lain, sampel harus representatif. Menurut sugiyono (2010),

simple random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 62 orang. Jumlah sampel yang digunakan diambil berdasarkan perhitungan rumus berikut:

n = _____N_____ 1+N(d²) Keterangan:

n = Besar sempel yang diperlukan N = Besar populasi

d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan yaitu 0,1

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi sampel adalah sebagai berikut: a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2002) yaitu:

1) Mahasiswa PJKR UPI angkatan 2015 berstatus aktif sebagai mahasiswa 2) Sehat jasmani dan rohani

3) Bersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi

(5)

(Notoatmodjo, 2002) yaitu mahasiswa di atas angkatan 2015 yang turun tingkat dan bergabung dengan angkatan 2015.

3.4 Instrumen Penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan karena data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan peneliti diperoleh melalui instrumen penelitian. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Sudjana & Ibrahim (2007) bahwa instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Hal senada juga diungkapkan oleh Arifin (2011), instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian. Mutu instrumen akan menentukan mutu data yang digunakan dalam penelitian, sedangkan data merupakan dasar kebenaran empirik dari penemuan atau kesimpulan penelitian.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah angket (kuesioner) yang disebarkan oleh peneliti langsung kepada beberapa sampel yang bersedia menjadi responden. Peneliti mendampingi masing-masing responden untuk mengisi angket sehingga bila ada yang tidak dimengerti, responden dapat langsung bertanya pada peneliti. Angket adalah alat pengumpul data untuk kepentingan penelitian. Menurut Arikunto (2006), angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Diharapkan

(6)

angket yang telah dikontruksi sesuai landasan teori yang telah dikaji. Pertanyaan dalam angket berpedoman pada indikator variabel penelitian.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Variabel (X) Minat Menjadi Guru

Sub Komponen Sub Indikator No. Butir Soal

1. Perasaan + Afektif a. Senang berbagi ilmu b. Antusias memperoleh

ilmu kependidikan

1, 2, 3, 4, 5, 6

2. Perhatian + Kognitif a. Mencari informasi tentang kependidikan b. Memandang positif

profesi guru

7, 8, 9, 10, 11, 12

3. Ketertarikan a. Tertarik menjadi guru b. Antusiasme terhadap

Sumber: Abror (1992), Sumarwan (2003) dan Hurlock (2010)

(7)

alternative jawaban yaitu “Ya” dan “Tidak”) menjadi skala likert dengan menambahkan respon netral berupa jawaban “mungkin”. Hal ini dilakukan untuk mempertajam diferensiasi respons renponden (Azwar, 2006). Sehingga, Untuk

mengukur pendapat responden, digunakan skala likert dengan tiga alternatif jawaban yaitu “Ya”, “Mungkin” dan “Tidak”. Skala likert digunakan untuk mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pertanyaan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai obyek tertentu. Menurut Sugiyono (2008), skala likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Berikut digambarkan rentang skala likert yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.2 Rentang Skala Likert

Pertanyaan Ya Mungkin Tidak

Positif (1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24)

3 2 1

Negatif (6, 10, 11, 12, 22) 1 2 3

Sumber: Syaodih (2007)

Terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian,

yaitu validitas dan reliabilitas. Sebuah instrumen dikatakan baik jika mampu mengukur

apa yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang diteliti secara tepat.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat keabsahan (validitas).

Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Menurut Arifin (2011), validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur),

(8)

diukur. Jadi, uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap

konsep yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur. Uji validitas dalam kuesioner ini dilakukan dengan beberapa tahap

yaitu uji validitas isi dengan tipe face validity, uji validitas konstruk, uji validitas

berdasarkan kriteria dengan tipe konkuren dan uji validitas sirkuler.

Validitas isi (Content Validity) adalah ketepatan alat ukur ditinjau dari isi alat ukur tersebut. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi bila isi atau materi tersebut merupakan bahan yang representatif. Dalam uji ini digunakan tipe face Validity yaitu berdasarkan penilaian selintas mengenai susunan kalimat dari isi alat ukur sehingga jelas pengertiannya dan tidak menimbulkan tafsiran lain. Hal ini dilakukan dengan meminta pendapat ahli yaitu dosen program studi psikologi UPI, Bapak Drs. M. I. F. Baihaqi, M.Si. Dalam prosesnya, ada beberapa item

yang kurang representatif sehingga harus ada sedikit perubahan.

(9)

Uji validitas berdasarkan kriteria juga dilakukan oleh peneliti. Uji validitas kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas kriteria eksternal. Besaran validitas eksternal dari instrumen yang kita kembangkan

didapat dengan jalan mengkorelasikan skor hasil ukur instrumen yang dikembangkan dengan skor hasil ukur instrumen baku yang dijadikan kriteria. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas eksternal adalah nilai table r (r-tabel). Berdasarkan kriteria eksternal yang dipilih, validitas eksternal yang digunakan adalah validitas kongkuren dimana kriteria eksternal yang digunakan adalah ukuran atau penampilan saat ini atau saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengukuran. Uji validitas ini dilakukan pada angkatan 2014 jurusan PJKR UPI dengan jumlah 30 responden. Uji ini menggunakan teknik korelasi “product moment”, dengan rumus:

R=

Keterangan

N = Besar populasi X = Pertanyaan Y = Skor total Keputusan uji:

Bila r hitung > r tabel valid Bila r hitung < r tabel tidak valid

(10)

Selain uji validitas, instrumen ini juga dilakukan uji reliabilitasnya. Reliabilitas menurut Arikunto (2006), uji reliabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat itu

digunakan maka akan memberikan hasil ukur yang sama. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas internal konsistensi atau internal consistency method dengan menggunakan Alpha Cronbach. Menurut Kountur (2009), alpha cronbach merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu instrumen berupa kuesioner untuk mengukur laten variabel yang paling sering digunakan karena dapat digunakan pada kuesioner yang jawaban atau tanggapannya lebih dari dua pilihan. Menurut Arifin (2011), teknik ini tidak hanya digunakan untuk tes dengan dua pilihan, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji skala pengukuran sikap dengan tiga, lima atau tujuh pilihan. Kuesioner dikatakan reliabel jika cronbach alpha (α) > 0,05. Perhitungan reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan software komputer dengan hasil cronbach alpha(α) yaitu 0,849, artinya kuesioner ini reliabel.

3.5 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini akan digambarkan bagaimana minat mahasiswa program studi PJKR UPI angkatan 2015 menjadi guru Pendidikan Jasmani.

a. Definisi Konseptual

Minat menjadi guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan atau

perhatian seseorang terhadap profesi guru. Dengan demikian, minat menjadi guru timbul berdasarkan respon positif individu (Mindel, 2016).

(11)

Minat menjadi guru adalah bagaimana mahasiswa PJKR UPI angkatan 2015 merasakan keinginan dalam dirinya untuk menjadi guru, memerhatikan perkembangan profesi guru, merasa tertarik dan ada kemauan serta upaya

untuk menjadi guru.

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian hingga penyusunan laporan akhir. Sebagai sumber rujukan, peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Arikunto (2006), yaitu:

1. Pembuatan rancangan penelitian

Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan dan menentukan variabel dan sumber data.

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data dan kemudian menarik kesimpulan.

3. Pembuatan laporan penelitian

Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan.

3.6 Analisis Data

Analisis data menurut Patton dalam Hasan (2010) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data

(12)

merupakan data yang masih bersifat mentah karena masih berupa uraian deskriptif mengenai subjek yang diteliti. Data tersebut kemudian dianalisis sehingga lebih memiliki makna. Tujuan dari analisis data adalah

menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan. Menurut Sugiyono (2008), beberapa kegiatan dalam menganalisis data, yaitu:

1. Mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan bukti – bukti yang ditemukan pada saat verifikasi lapangan, tim verifikasi grievance menyimpulkan bahwa insiden yang terjadi di pos 803 Distrik

Prinsip dari praktikum ini adalah titrasi asidimetri dimana titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret yang ditambahkan ke dalam

Mereka bercaya bahwa pemegang saham lebih memilih pertumbuhan yang stabil (steady progression)

Atas dasar uraian tersebut, dapat diketahui bahwa pengelolaan salah satu potensi lokal Kabupaten Kebumen yaitu sarang burung walet saat ini sudah menjadi kuasa

Catatan: jika penapis diambil dari matriks pada ranah spasial, transformasi penapis dengan Fourier transform.. Ambil bagian real dari inverse FFT of G: Kode

Said, “A respecification and extension of DeLone and McLean model of IS success in the citizen- centric e-governance,” in 2011 IEEE International Conference on Information

Salah satu objek baliasan dalam analisis Fourier adalah operator integral. Pembaliasan utama di dalam makalah ini adalah pcmbuktian keterbatasan operator integral fraksional atau yang

Pinna steril dan pinna fertil memiliki bentuk dan ukuran sama, basiscopic pinna paling basal membentuk cabang seperti pinna, tepi pinna membentuk lobus yang