• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH EKONOMI MAKRO KRISIS EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH EKONOMI MAKRO KRISIS EKONOMI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH EKONOMI MAKRO

KRISIS EKONOMI

Dosen Pembimbing:

Bapak Bernardus Wishman Simbora Siregar SE, ME.

Disusun oleh :

Nama : Clara Yuliana Pangse

NIM : 2013100361

Jurusan : Akuntansi

Kelas : 02PAAK

KALBIS INSTITUTE FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

Tahun Ajaran 2013/2014

Jl. Pulomas Selatan Kav. 22 Jakarta Timur 13210 Tel : (021) 4788-3900 / 4786-9876

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, karunia, dan bimbingan-Nyalah saya dapat melalui proses pembuatan makalah ini dari awal hingga selesai dengan sangat baik.

Melalui makalah ini, saya akan membahas mengenai “Krisis Ekonomi” dikaitkan dengan teori yang ada. Saya juga akan menguraikan penyebab dan dampak krisis ekonomi serta solusi yang dapat dilakukan. Saya sangat mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan kita semua mengenai krisis ekonomi yang sangat dekat dengan kehidupan.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Hal tersebut dikarenakan saya masih dalam proses belajar dan karena kemampuan saya yang terbatas. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun akan saya terima dengan sangat senang hati untuk bahan pembelajaran di masa depan.

Sekian kata pengantar dari kami, saya mohon maaf jika ada kesalahan kata, penulisan, maupun pemikiran saya yang kurang berkenan dihati para pembaca. Semoga Tuhan yang maha Esa memberkati kita semua. Amin. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih. Selamat membaca! Penyebab solusi teori dampak

Jakarta, 4 Juni 2014

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 4

B.Perumusan Masalah 5

C.Manfaat Penulisan Masalah 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Krisis Ekonomi 6

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi 8

BAB III PEMBAHASAN

A. Kronologi Krisis Ekonomi 1997-1998 15

B. Penyebab Krisis Ekonomi 18

C. Dampak Krisis Ekonomi 20

D. Solusi Krisis Ekonomi 22

E. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 23

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan 26

B.Saran 26

Daftar Pustaka 28

(4)

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah negara akan dinilai sukses apabila negara tersebut mampu menyediakan lapangan kerja, menurunkan kemiskinan serta meningkatkan taraf hidup manusia seperti di negara belahan Eropa dan Amerika Serikat. Namun, untuk menciptakan itu semua sebuah negara harus menciptakan iklim investasi yang baik dan mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Sebuah negara dapat dikatakan Kegiatan ekonomi tidak selamanya terus menerus berkembang dengan baik. Indonesia pernah mengalami ketidakseimbangan laju pertumbuhan ekonomi yang dinamakan “Krisis Ekonomi” pada tahun 1997-1998. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1997 berawal dari kebijakan pemerintah Thailand di mulai pada juli 1997 untuk mengembangkan mata uang Thailand Bath terhadap Dollar US, dan mempengaruhi mata uang, bursa saham, dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia. Krisis moneter yang terjadi berkembang menjadi krisis multi dimensi, dan hampir semua orang Indonesia terkena imbasnya.

Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak awal Juli 1997 melumpuhkan kegiatan ekonomi karena puluhan bahkan ratusan perusahaan mulai dari skala kecil sampai milik konglomerat bertumbangan. Lebih dari 70% perusahaan yang tercatat di pasar modal mengalami kebangkrutan. Keadaan ini diperberat dengan berbagai musibah nasional seperti kegagalan panen padi di banyak tempat karena musim kering berkepanjangan dan hama, kebakaran hutan besar-besaran di Kalimantan dan peristiwa kerusuhan di banyak kota pada pertengahan Mei 1998 lalu.

(5)

Maka itu, penting kita ulas mengenai ‘Krisis Ekonomi” dalam makalah ini, agar kita dapat mengerti dan menemukan solusi yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Supaya kita sebagai mahasiswa dapat lebih kritis terhadap situasi krisis ekonomi yang mana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia. Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungan dengan krisis ekonomi tersebut. Diharapkan pula makalah ini dapat menjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi di Perguruan Tinggi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari krisis ekonomi?

2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi? 3. Apa dampak akibat dari krisis ekonomi?

4. Bagaimana solusinya untuk mengatasi krisis ekonomi? 5. Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia?

C. Manfaat Penulisan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah makalah di atas, maka, manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memenuhi nilai tugas mata kuliah Ekonomi Makro.

2. Mengetahui pengertian dari krisis ekonomi.

3. Mengetahui apa penyebab dari krisis ekonomi. 4. Mengetahui dampak dan akibat dari krisis ekonomi.

5. Mengetahui solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi krisis ekonomi. 6. Mengetahui kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bab II

Tinjauan Pustaka

A. Teori Krisis Ekonomi

(6)

berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."

Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.

Krisis ekonomi merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan atau penurunan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia., bahkan dalam tahun ini perekonomian bukan tambah berkembang akan tetapi perekonomian dunia tambah merosot. Hal ini disebabkan kebutuhan pokok yang semakin mahal dan harga minyak dunia yang sempat memaksa berbagai sektor produksi ekonomi menaikkan ongkos produksinya dan tidak terkoreksi.

Menurut ahli ekonomi, pengertian krisis ekonomi secara sederhana adalah suatu keadaan dimana sebuah negara yang pemerintahnya tidak dipercaya lagi oleh rakyatnya. Khususnya masalah finansial. Rakyatnya tidak mau lagi menyimpan uangnya di bank-bank yang ada. Sehingga bank-bank mengalami kesulitan uang tunai. Jika itu terjadi maka bank sentral akan mencairkan asetnya untuk menalangi semua bank-bank itu. Setelah itu maka harga-harga akan naik seiring dengan banyaknya uang tunai di masyarakat akibat bank kelebihan uang tunai.

(7)

uang adalah jumlah uang yang beredar (quantity of money atau supply of money ). Teori kuantitas sederhana. Inti dari teori ini adalah perubahan harga komoditi akan berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar.

Kuat dan lemahnya nilai uang sangat bergantung daripada jumlah uang yang beredar. Jika jumlah uang yang beredar menjadi 2x lipat maka nilai uang akan menurun setengah kali dari semula, sebaliknya jika jumlah uang kurang hingga setengah, maka nilai uang akan menaik menjadi 2x lipat. Hal ini terjadi, karena bila jumlah uang naik menjadi 2x lipat maka akan berpengaruh pada harga yang naik dan otomatis nilai akan menurun menjadi setengahnya.

Suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dan dibagi dengan jumlah pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.

Maka, jika suku bunga naik, permintaan akan uang turun. Karena suku bunga naik maka orang akan banyak yang membeli saham atau surat-surat berharga dan sebaliknya. Jika suku bunga naik maka invetasi turun dan pendapatan nasional turun.

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Dalam perkembangan ekonomi makro, terdapat beberapa permasalahan pokok yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang tidak terbatas dalam memperoleh kepuasan maksimum, tetapi sumberdaya untuk pemenuhan tersebut sangatlah terbatas.

(8)

Terdapat beberapa alternatif kebijakaan yang dapat dilakukan untuk mengarahkan varibale-variabe makro tersebut sesuai dengan tujuan perekonomian suatu negara, karena pada hakekatnya tidak ada suatu teori ekonomi yang cocok untuk mengatasi semua permasalahan dan cocok sepanjang masa. Tetapi suatu teori ekonomi tersebut cocok untuk mengatasi suatu permasalahan tertentu di waktu tertentu. Misalnya pada saat terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan yang dimulai pada tahun 1997 teori ekonomi makro Keynesian menawarkan beberapa alternatif pemecahan untuk mengoreksi keadaan tersebut. Tetapi pada saat lain, misalnya dalam keadan ekonomi yang stabil dan dalam jangka panjang, mungkin teori makro klasik lebih cocok untuk diterapkan.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang telah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-teori pertumbuhan ekonomi dari berbagai aliran, yaitu:

a. Aliran Merkantilisme

Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu negara menurut kaum Merkantilis ditentukan oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil industri serta surplus neraca perdagangan.

b. Aliran Klasik

Teori ini didasarkan pada sistem bebas berusaha, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis. Terjadi tangan bebas atau pasar bebas dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi "full employment" atau kesempatan kerja penuh atau tidak ada pengangguran. Suatu perekonomian dengan pasar bebas memiliki kekuatan sebagai mekanisme yang mampu membawa perekonomian sesuai dengan kondisi yang diinginkan.

Ciri-ciri dari teori ini adalah:

a) Pemerintah tidak ikut campur tangan, peran pemerintah hanya pada masalah penegakan hukum, menjaga keamanan dan pembangunan infrastruktur.

(9)

c) Terdapat pandangan yang diungkapkan oleh Say, "Supply creates its demand". ungkapan ini pada dasarnya perpendapat semua barang dan jasa yang akan dijual. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan suku bunga.

d) Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja.

e) Kelebihan tenaga kerja akan menurunkan upah dan kekurangan tenaga kerja akan meningkatkan upah.

Tokoh-tokoh aliran Klasik antara lain Adam Smith dan David Ricardo. Teori perkonomian ini masih memiliki dua sektor sederhana:

Y = C + I

Y: Pendapatan nasional suatu negata C: Konsumsi secara agregat

I: Investasi

- Adam Smith

Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat fackor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

a) jumlah penduduk,

b) jumlah stok barang-barang modal, c) luas tanah dan kekayaan alam, dan d) tingkat teknologi yang digunakan.

- David Ricardo

David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.

c. Aliran Neo Klasik

(10)

dikemukakan dalam "Quarterly Journals of Economics" terbitan bulan Februari 1956, dalam tulisan yang berjudul "A Contribution of The Theory od Economics Growth."

Ciri-ciri dari teori ini adalah:

a) Perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan faktor utama yang menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu masa tertentu dan perkembangannya dari waktu ke waktu lainnya.

b) Teori ini melihat bagaimana setiap faktor produksi dan perkembangan teknologi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

c) Teori ini menganalisis pula sumbangan dari perkembangan stok modal dan perkembangan teknologi dalam pembangunan ekonomi.

d) Pemerintah sudahikut campur tangan dalam perekonomian negara.

e) Kemungkinan terjadinya inflasi dan sudah diberlakukan pajak.

Tokoh-tokoh aliran Neo Klasik di antaranya Schumpeter, Harrod – Domar, dan Sollow – Swan. Teori perkonomian ini memiliki tiga sektor:

Y = C + I + G

Y: Pendapatan nasional suatu negata C: Konsumsi secara agregat

I: Investasi G: Pemerintah

- Schumpeter

(11)

investasinya atau proses produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut:

a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment.

b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produsen).

c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan pendapatan.

d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.

Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.

- Sollow–Swan

Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi.

a) Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.

b) Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour). c) Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat.

d) Semua tabungan masyarakat diinvestasikan. d. Aliran Historis

Tokoh-tokoh yang menganut aliran historis antara lain Friederich List, Bruno Hildebrand, Karl Bucher, Werner Sombart, dan Walt Whitman Rostow.

- Friederich List (1789–18456)

(12)

- Bruno Hildebrand (1812–1878)

Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi ditinjau dari cara pertukaran (tukar-menukar) yang digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonominya: masa pertukaran dengan natura (barter), masa pertukaran dengan uang, dan masa pertukaran dengan kredit/giral. Pendapatnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart und Zukunfit (1848).

- Karl Bucher (1847–1930)

Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.

- Werner Sombart (1863–1941)

Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927).

- Walt Whitman Rostow

Dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth, W.W. Rostow membagi pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat teknologi. Kelima tahap itu adalah masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, gerakan ke arah kedewasaan, dan tahap konsumsi tinggi.

d. Aliran Makro Keynes (Keynesian)

Keynes mengkritik pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dia menyatakan bahwa: - Tingkat kegiatan dalam perekonomian ditentukan oleh pembelanjaan agregat. - Perekonomian tidak selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.

- Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.

(13)

a) Sistem pasar bebas tidak akan dapat membuat penyesuaian-penyusuaian yang akan menciptakan kesempatan kerja penuh. Untuk mencapai keadaan itu diperlukan kebijakan-kebijakan pemerintah.

b) Fleksibilitas suku bunga tidak akan mewujudkan keadaan-keadaan dimana investasi adalah sama dengan tabungan yang akan diwujudkan pada kesempatan kerja penuh.

c) Tingkat upah adalah "Rigid", yaitu tidak mudah berubah dan terutama ia sukar untuk diturunkan ke bawah.

d) Perdagangan tidak harus didalam negeri, tetapi juga di luar negeri. (ekspor-impor).

e) Terdapat tiga kebijakan pemerintah yaitu: * Kebijakan fiskal

* Kebijakan moneter, dan * Pengawasan langsung

Teori perkonomian ini sudah memiliki empat sektor:

Y = C + I + G + ( x - m )

Y: Pendapatan nasional suatu negata C: Konsumsi secara agregat

I: Investasi G: Pemerintah

x: Ekspor m: Impor

(14)

Bab III

Pembahasan

A. Kronologi Krisis Ekonomi 1997-1998

Tahun 1997 - 1998 adalah sebuah tragedi yang bersejarah dan tak terlupakan bagi Indonesia. Karena perekonomian Indonesia tercatat sebagai keadaan yang paling suram. Begitu Soeharto menyatakan diri mundur sebagai presiden ke-2 RI pada Tanggal 21 Mei 1998. banyak sekali tragedy-tragedi yang terjadi di Indonesia. Kecenderungan pelemahan rupiah pasar, terus menjadi-jadi Sejak aksi penembakan mahasiswa Trisakti tangal 12 Mei dan aksi penjarahan 14 Mei di Jakarta. Hal itu diikuti gelombang kerusuhan dan aksi politik yang tidak habis-habisnya pasca mundurnya Soeharto.

Pada bulan Juli 1997, kurs Rupiah terhadap dollar mulai merosot mencapai Rp. 17.000, pada saat inilah awal sejarah perekonomian sangat buruk bagi masyarakat Indonesia. Merasa tidak mampu dan tidak percaya diri menyelesaikan krisis yang ada, sejumlah pejabat pemerintah akhirnya memunculkan wacana untuk meminta pertolongan IMF. Bahkan banyak media massa dalam dan luar negeri yang saat itu memuat saran-saran agar Indonesia segera meminta pinjaman pada International Monetary Fund (IMF).

(15)

sementara saja IMF memberikan perekonomian yang stabil dan tidak lama kemudian krisis itu kembali lagi. Tetapi Indonesia mengabaikan peringatan dari ECONIT. Direktur Pelaksana IMF, Michel Camdessus, mengumumkan paket bantuan IMF untuk Indonesia senilai 23 miliar dollar AS untuk menstabilkan keuangan dan melakukan reformasi ekonomi. Bantuan tersebut terdiri atas 18 miliar dollar AS pinjaman badan multilateral dan lima miliar dollar AS sisanya berasal dari pemerintah Indonesia. Toh, meskipun IMF telah mengumumkan bantuannya kepada Indonesia, kurs rupiah tetap saja melemah hingga mencapai Rp 3.670.

Kebijakan yang disarankan IMF juga menjerumuskan Indonesia ke krisis yang lebih parah, seperti kasus likuidasi 16 bank pada bulan November 1997, yang memicu rush terhadap puluhan bank besar Indonesia seperti Bank BCA dan Bank Danamon, membuat kolaps sistem perbankan nasional, dan kian menenggelamkan nilai tukar rupiah.

IMF juga memicu kerusuhan sosial melalui saran yang diberikan. Atas saran IMF, untuk memangkas subsidi BBM dan listrik, pemerintah menaikkan harga BBM antara 25 persen (minyak tanah) sampai 71 persen (premium) pada tanggal 4 Mei 1998. Selang sehari kemudian, ribuan mahasiswa di Makasar turun ke jalan dan terjadi bakar-bakaran untuk memprotes kenaikan harga BBM. Pada hari-hari berikutnya, aksi tersebut meluas ke Medan, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan puncaknya berakhir di Jakarta 12 Mei 1998. Akibat saran IMF tersebut, ratusan orang meninggal di seluruh Indonesia, ribuan luka-luka, ratusan gedung dan ribuan kendaraan hancur dan terbakar. Inilah contoh kesekian kalinya di negara berkembang: terjadi kerusuhan sosial akibat saran IMF

(16)

semacam ini menyebabkan negara dan rakyat yang aktif di sector riil menanggung pil pahit dari akibat yang ditimbulkannya.

Kronologis krisis moneter yang ada di indonesia dari 1997 :

 Tertekannya nilai tukar rupiah setelah terjadi hal yang serupa terhadap baht Thailand yang diikuti dengan pengambangan baht tanggal 2 Juli 1997 dan peso Pilipina 11 Juli 1997.

 Dilakukan pelebaran kurs intervensi rupiah dari 8% menjadi 12% pada 11 Juli 1997, setelah dilakukan pelebaran sebanyak enam kali sejak 1994.

 Dilakukan penghapusan rentang kurs intervensi atau pengambangbebasan rupiah pada tanggal 14 Agustus 1998.

 Dilakukan intervensi dalam pasar valas menghadapi tekanan yang timbul baik setelah pelebaran kurs intervensi maupun setelah 14 Agustus 1997. Hal ini diikuti dengan langkah-langkah yang biasa dilakukan untuk mempertahankan kurs dengan intervensi, yaitu pengetatan likuiditas melalui kebijakan moneter dan fiskal dengan berbagai bentuknya (penundaan pengeluaran anggaran, peningkatan suku bunga SBI dan pengubahan deposito milik BUMN ke dalam SBI).

 Langkah -langkah kebijakan makro dan sektoral 3 September 1997, suatu "self imposed IMF program ": Keputusan untuk meminta bantuan IMF awal Oktober 1997, Perundingan dengan IMF yang menghasilkan 'letter of intent' pertama, 31 Oktober 1997, dari precautionary menjadi standby arrangement. Program yang akan diimplementasikan meliputi kebijakan pengendalian moneter dan nilai tukar, langkah-langkah fiskal, restrukturisasi sektor keuangan dan restrukturisasi sektor riil.

 Kebijakan pencabutan ijin usaha 16 bank dan implikasinya.

(17)

proyek-proyek serta pelaksanaan kebijakan moneter yang seret) dan reaksi pasar yang negatif.

 Proses terjadinya 'letter of intent' kedua, 15 Januari 1998, didahului dengan desakan G7.

 Reaksi pasar terhadap kemungkinan pencalonan Habibie sebagai Wapres.

 Pelaksanaan restrukturisasi perbankan dengan pemberian garansi terhadap semua deposito, giro, tabungan dan pinjaman perbankan serta pendirian BPPN.

 Keputusan BPPN membekukan 7 bank serta melaksanakan pengawasan intensif terhadap 7 bank lain.

 Perundingan Pemerintah dengan IMF yang menghasilkan "Memorandum Tambahan tentang Kebijaksanaan Ekonomi dan Keuangan", yang ditanda tangani Menko Ekuin pada tanggal 9 April 1998.

 Pencairan pinjaman tahap ke dua sebesar $1 milyar.

 Penyelesaian pinjaman swasta dengan berbagai perundingan di Tokyo, New York dan Frankfurt.

 Pengumuman Kabinet Reformasi dan pemberian status independen ke pada Bank Indonesia setelah pergantian Presiden dari Soeharto ke Habibie.

B. Penyebab Krisis Ekonomi

Berbagai kajian yang menelaah krisis keuangan Asia telah banyak dilakukan, tentunya dari berbagai sudut pandang pula. Secara umum terlihat suatu pola dan karakteristik yang berlaku sama di seluruh negara yang dilanda krisis. Namun, dalam hal kedalamannya dan jangka waktunya, Indonesia dapat dikatakan sangat unik. Sulit mencari pembandingnya, barangkali negara yang paling layak untuk dibandingkan waktu itu adalah Rusia, dan sekarang mungkin Argentina. Sebagai introspeksi, harus diakui bahwa krisis di Indonesia benar-benar tidak terduga datangnya, sama sekali tidak terprediksi sebelumnya.

(18)

Thailand. Berikut ini akan diuraikan mengenai penyebab Krisis Ekonomi Indonesia tahun 1997-1998 :

Faktor utama yang menyebabkan krisis moneter tahun 1998 yaitu faktor politik. Pada tahun 1998 krisis ekonomi bercampur kepanikan politik luar biasa saat rezim Soeharto hendak tumbang. Begitu sulitnya merobohkan bangunan rezim Soeharto sehingga harus disertai pengorbanan besar berupa kekacauan yang mengakibatkan pemilik modal dan investor kabur dari Indonesia. Pelarian modal besar-besaran karena kepanikan politik ini praktis lebih dahsyat daripada pelarian modal yang dipicu oleh pertimbangan ekonomi semata. Karena itu, rupiah merosot amat drastis dari level semula Rp 2.300 per dollar AS (pertengahan 1997) menjadi level terburuk Rp17.000 per dollar AS (Januari 1998). Penyebab lainnya adalah:

1. Stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka pendek, telah menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan” ekonomi Indonesia. Hal ini diperburuk oleh rasa percaya diri yang berlebihan, bahkan cenderung mengabaikan, dari para menteri di bidang ekonomi maupun masyarakat perbankan sendiri menghadapi besarnya serta persyaratan hutang swasta tersebut. Pemerintah selama ini selalu ekstra hati-hati dalam mengelola hutang pemerintah (atau hutang publik lainnya), dan senantiasa menjaganya dalam batas-batas yang dapat tertangani (manageable). Akan tetapi untuk hutang yang dibuat oleh sektor swasta Indonesia, pemerintah sama sekali tidak memiliki mekanisme pengawasan.

(19)

perbankan tidak mampu menempatkan dirinya sebagai “peredam kerusakan”, tetapi justru menjadi korban langsung akibat neracanya yang tidak sehat.

3. Sejalan dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu tentang pemerintahan otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi pula. Hill (1999) menulis bahwa banyaknya pihak yang memiliki vested interest dengan intrik-intrik politiknya yang menyebar ke mana-mana telah menghambat atau menghalangi gerak pemerintah, untuk mengambil tindakan tegas di tengah krisis. Jauh sebelum krisis terjadi, investor asing dan pelaku bisnis yang bergerak di Indonesia selalu mengeluhkan kurangnya transparansi, dan lemahnya perlindungan maupun kepastian hukum. Persoalan ini sering dikaitkan dengan tingginya “biaya siluman” yang harus dikeluarkan bila orang melakukan kegiatan bisnis di sini. Selama Indonesia menikmati economic boom persepsi negatif tersebut tidak terlalu menghambat ekonomi Indonesia. Akan tetapi begitu krisis menghantam, maka segala kelemahan itu muncul menjadi penghalang bagi pemerintah untuk mampu mengendalikan krisis. Masalah ini pulalah yang mengurangi kemampuan kelembagaan pemerintah untuk bertindak cepat, adil, dan efektif. Akhirnya semua itu berkembang menjadi “krisis kepercayaan” yang ternyata menjadi penyebab paling utama dari segala masalah ekonomi yang dihadapi pada waktu itu. Akibat krisis kepercayaan itu, modal yang dibawa lari ke luar tidak kunjung kembali, apalagi modal baru.

(20)

Berbagai dampak krisis ekonomi timbul di Indonesia. Krisis ekonomi membawa dampak yang kurang baik bagi Indonesia, ini disebabkan karena kurs nilai tukar valas, khususnya dollar AS, yang melambung tinggi jika dihadapkan dengan pendapatan masyarakat dalam rupiah tetap. Dampak yang terlihat seperti:

- Banyak perusahaan yang terpaksa mem-PHK pekerjanya dengan alasan tidak dapat membayar upah para pekerjanya. Sehingga menambah angka pengangguran di Indonesia.

- Pemerintah kesulitan menutup APBN. Harga barang yang naik cukup tinggi, yang mengakibatkan masyrakat kesulitan mendapat barang-barang kebutuhan pokoknya.

- Hutang luar negeri jangka pendek dan menengah sehingga nilai tukar rupiah mendapat tekanan yang berat karena tidak tersedia cukup devisa untuk membayar utang yang jatuh tempo beserta bunganya, ditambah sistem perbankan nasional yang melemah.

- Harga BBM naik.

- Kemiskinan juga termasuk dampak krisis moneter.

- Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sangat tajam. - Banyaknya kelemahan dalam sistem perbankan di Indonesia. Dengan

kelemahan sistemik perbankan tersebut, masalah hutang swasta eksternal langsung beralih menjadi masalah perbankan dalam negeri.

Pada Oktober 1998 jumlah keluarga miskin di perkirakan sekitar 7.5 juta. Meningkatnya jumlah penduduk yang miskin tidak terlepas dari jatuhnya nilai mata uang rupiah yang tajam, yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara penghasilan yang berkurang akibat PHK atau naik sedikit dengan pengeluaran yang meningkat tajam karena tingkat inflasi yang tinggi.

Disaat krisis itu terjadi banyak pejabat yang melakukan korupsi. Sehingga mengurangi pendapatan para pekerja yang lain. Banyak perusahaan yang meminjam uang pada perusahaan Negara asing dengan tingkat bunga yang lumayan tinggi, hal itu menambah beban utang Negara.

(21)

meningkat sehingga bisa menahan impor dan merangsang ekspor khususnya yang berbasis pertanian. Krisis ini sangat mengganggu kesejahteraan masyarakat.

D. Solusi Krisis Ekonomi

Setiap bangsa mempunyai cita-cita luhur yang ingin dicapai dan cita-cita tersebut mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan nasional. Dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia yang tak luput dari tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi mencakup seluruh komponen bangsa terutama para penerus-penerus bangsa yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Oleh karena itu,suatu bangsa harus mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan dalam menghadapinya dan semua itu dilakukan tak lain semata-mata untuk dapat mempertahankan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Dimana semua dari komponen ini disusun dan dikembangkan berdasarkan wawasan nusantara dan untuk mewujudkan semua itu bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat harus mempunyai kekuatan dari aspek-aspek, unsur-unsur ekonomi ketahanan nasional guna mengantisipasi kemungkinan besar dampak dari krisis ekonomi.

Pemerintah sudah berusaha untuk segera mengatasi dampak krisis. Namun pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan dukungan semua pihak, terutama rakyat Indonesia demi nasib bangsa. Langkah- langkah di antaranya:

1. Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan masyarakat.

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.

(22)

harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.

4. Ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak. Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu, masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.

5. Mengembangkan pasar dinegara-negara tetangga dikawasan asia yang secara tidak lamgsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.

6. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dan menggalakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat.

7. Memanfaatkan peluang perdagangan internasional.

8. Menyatukan langkah strategis Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI).

9. Menghindari politik non partisan untuk menghadapi krisis.

10. Semua kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh masalah yang dihadapi.

11. Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala Negara juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki akses informasi pada masyarakat.

(23)

Kondisi Perekonomian Indonesia Tahun 2008 – 2012 dimulai dari tahun 2008. Perekonomian dunia diguncangkan dengan adanya krisis global, namun adanya krisis global ini ternyata tidak terlalu berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mengalami penurunan yang cukup berarti seperti saat periode krisis ekonomi, pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 6,01%, turun 0,33% dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2007.

Dampak adanya krisis global ini justru baru dirasakan pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 ternyata mengalami penurunan yang lebih besar jika dibandingkan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 4,58 persen, jika dibandingkan tahun 2008 pertumbuhan ekonomi tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 1,44 persen. Pada tahun 2010 kondisi perekonomian Indonesia kembali menunjukkan kondisi yang cukup baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 tumbuh 6,1 persen, meningkat dibandingkan tahun 2009 dan mampu lebih tinggi dari tahun 2008.

Melihat kinerja dan stabilitas perekonomian yang cukup bagus pada tahun 2010 memberikan suatu harapan bahwa di tahun selanjutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu bertahan dan mengalami peningkatan. Kondisi perekonomian global pada tahun 2011 menunjukkan kondisi yang penuh ketidakpastian. Hal tersebut dapat berakibat negatif pada kondisi perbankan di berbagai negara, selain juga memiliki dampak terhadap meningkatnya resiko kondisi perekonomian di masa yang akan datang. Walaupun demikian, kondisi buruk tidak terjadi di Indonesia. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 6,5 persen. Hal ini juga seiring dengan kondisi perbankan di Indonesia yang cukup baik.

Namun demikian, senada dengan Irwan, Abdul Rachman juga mengatakan bahwa di tengah ancaman krisis global, perekonomian Indonesia memiliki kondisi yang baik. Kondisi Perekonomian Indonesia pada tahun 2012 bahkan diproyeksikan solid, dan memiliki peningkatan hingga 6,7 persen. Menurutnya, hal ini besar dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi domestik. “Ekonomi domestik tumbuh karena porsi ekonomi kita yang bergantung pada ekspor relatif kecil,” ungkapnya.

(24)

Negara 2011

Kw1 Kw2

AS 2,3 1,5

Jepang -1,0 -1,0

Jerman 5,4 2,8

China 9,7 9,5

Korea Selatan 4,2 3,4

Singapura 8,3 0,9

Indonesia 6,5 6,5

Sumber: BI (dikutip dari Kompas, Sabtu, 10 September 2011, Ekonomi, halaman 19).

(25)

Bab IV

Penutup

A. Kesimpulan

Krisis Ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak sepenuhnya karena sistem ekonomi Indonesia melainkan juga karenam kiriman dari negara lain. Inflasi juga merupakan salah satu faktor terjadinya krisis tersebut. Dampak yang di timbulkan berbagai macam dan dampak tersebut kebanyakan membawa pengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia bahkan berpengaruh langsung kepada rakyat Indonesia.

(26)

Dalam pemulihan ekonomi, pemerintah dan pelaku ekonomi mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis guna menentukan tingkat suku bunga yang wajar, tingkat inflasi terkendali, tingkat kurs rupiah yang stabil dan sesuai realita, dan berusaha menyediakan fasilitas publik yang memadai dan harga terjangkau serta mempelancar perizinan yang transparan, mudah, murah dan cepat.

Juga mengembangkan kebijakan fiskal dengan memperhatikan prinsip transparansi, disiplin, efisiensi, efektivitas untuk menambah penerimaan negara dan mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri serta mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, efisiensi dan meningkatkan penerapan peraturan perundangan sesuai standar internasional dan diawasi oleh lembaga indepeden. Serta mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri pemerintah untuk kegiatan produktif yang dilaksanakan secara transparan, efektif dan efisien. Mekanisme dan prosedur pinjaman luar negeri harus ada persetujuan dari DPR dan di atur oleh Undang-Undang.

Dengan mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi guna membangkitkan sektor riil terutama bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi melalui upaya pengendalian laju inflasi, stabilitas kurs rupiah pada tingkat yang realitis dan tingkat suku bunga yang wajar serta di dukung oleh tersedianya likuiditas sesuai kebutuhan, maka sistem ekonomi mengalami pemulihan dan stabilisasi yang wajar dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

B. Saran

(27)

Untuk mengantisipasi krisis ekonomi bukan hanya semata-mata tugas pemerintah namun menjadi tugas bersama untuk saling bahu membahu dalam mengatasi krisis antara pemerintah. Dunia usaha dan pelaku-pelaku ekonomi lainnya akan menciptakan iklim usaha yang kondusif, sehingga para investor tidak ragu dalam menanamkan modal dan berinvestasi di Indonesia. Para eksportir harus jelih dalam mengamati peluang pasar yang ada. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diimpikan bersama dapat tercapai.

Daftar Pustaka

http://gentagboy.wordpress.com/about/tugas-makalah/krisis-ekonomi/

http://watiqqleind.wordpress.com/2011/11/08/makalah-pengaruh-krisis-ekonomi-global-terhadap-keadaan-ekonomi-di-indonesia/

http://forumkeuangan.blogspot.com/2007/12/pentingnya-pertumbuhan-ekonomi-yang.html

http://gentagboy.wordpress.com/about/tugas-makalah/krisis-ekonomi/

http://ismyiissetiawati.blogspot.com/2013/07/makalah-ekonomi-makro-krisis.html

http://myasirarafat.wordpress.com/2012/05/31/apa-itu-krisis-ekonomi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro

http://junaardas.blogspot.com/2010/03/ekonomi-adalah.html

http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi.html

(28)

http://putracenter.net/2009/02/10/4-penyebab-krisis-ekonomi-indonesia-tahun-1997-1998-apakah-akan-terulang-pada-krisis-ekonomi-sekarang/

http://nizarakbar.blogspot.com/2012/05/terjadinya-krisis-moneter.html

http://hilmihusada.wordpress.com/2012/11/05/faktor-penyebab-krisis-ekonomi-2/

http://fideliavania25.blogspot.com/2013/04/cara-mengatassi-krisis-moneter.html

http://jmmigo.wordpress.com/2013/10/16/beberapa-cara-untuk-mengatasi-perekonomian-indonesia-2/

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Penyiapan Bedeng Sapih adalah kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan bedeng sapih dengan cara mencabut dan mencangkul rumput- rumput yang ada di dalam bedengan

Analisis Sentimen untuk mengetahui Persepsi Kualitas Merek menggunakan Text Mining dan Social Network Analysis pada Konten Percakapan di Media Sosial Twitter

Barang industri dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen tidak untuk konsumsi sendiri, akan tetapi barang tersebut dibeli untuk dipergunakannya sebagai alat usaha atau alat

Bagian percetakan bertanggung jawab dalam menyelesaikan segala sesuatu yang dipesan oleh pelanggan dalam mencetak barang dengan kualitas yang baik serta pada waktu yang

Memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditur, dan pemakai lainnya saat ini atau masa yang akan datang (potensial) untuk memeperkirakan jumlah,

Penyelidik seperti Jacob dan Kai (2003), mengariskan perkara yang perlu dilakukan untuk mencapai matlamat organisasi cemerlang dengan mereka cipta satu sistem

[r]

Hasil kajian menunjukkan secara keseluruhannya responden memberi maklum balas positif terhadap sumber dan koleksi perpustakaan dengan purata keseluruhan melebihi