TUGAS KONSTITUSI
NAMA : M. Hasri GarikamansyahNIM : 02011281621145 HUKUM KONSTITUSI A
1. Apa pengertian dan ruang lingkup Hak Asasi Manusia ? Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhlukTuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
HAM menurut para ahli:
a. John Locke menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabutnya. Hak ini sifatnya sangat mendasar (fundamental)1
b. Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, hak-hak asasi itu adalah :
“Asasi adalah berarti sesuatu yang pokok, yang menjadi dasar. Sedangkan hak adalah sesuatu yang benar, sungguh ada, kewenangan, milik atau kepunyaan, kekuataan/kekuasaan untuk menuntut yang benar ataupun berbuat sesuatu karena telah ditentukan oleh aturan undang-undang”2
1 Masyhur Effendi. Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional dan Internasional, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1994), hal. 3.
Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan,sebagai berikut:
1). Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. kodrat manusia adalah sama derajat dan martabatnya. semua manusia adalah sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya. 2). Landasan yang keduadan yang lebih dalam: Tuhan
menciptakan manusia. Semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan yang Maha Esa. Karena itu di hadapan Tuhan , manusia adalah sama kecuali nanti pada amalnya.
Ruang lingkup HAM meliputi:
a. Hak asasi pribadi (Personal Rights)
Contoh : hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama. b. Hak asasi politik (Political Rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga negara
Misalnya : memilih dan dipilih
c. Hak asasi ekonomi (Property Rights)
Misalnya : hak bekerja dan mendapatkan hidup yang layak. d. Hak asasi sosial dan kebuadayaan (Sosial & Cultural Rights).
Misalnya : mendapatkan pendidikan.
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan Pemerintah
(Rights Of Legal Equality)
Secara singkat, kewajiban dan tanggung jawab pemerintah terhadap HAM ada 3, yaitu :
1. Menghormat, negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menghormati Hak Asasi Manusia masyarakatnya dengan cara tidak ikut campur atau ikut mengatur warga negaranya dalam hal melaksanakan hak – haknya, bisa juga dikatakan bahwa Negara wajib secara mutlak untuk tidak menghambat kebutuhan Hak Asasi warganya.
2. Melindungi, negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan kepastian hak asasi setiap warganya. Hal ini bisa dilakukan dengan
membentuk badan pertahanan dan keamanan seperti TNI Polri guna melindungi dari pelanggaran hak asasi warganya baik dari faktor internal maupun eksternal negara.
3. Memenuhi, Negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi serta mencukupi kebutuhan hak asasi warganya. Hal ini bisa dilakukan dengan membentuk lembaga – lembaga eksekutif, legeslatif, dan yudikatif agar pemenuhan kebutuhan hak asasi warganya dapat terealisasikan dengan langkah yang nyata.
Sistem nilai yang menjelma dalam konsep HAM tidaklah
semata-mata sebagai produk Barat, melainkan memiliki dasar pijakan yang kokoh dari seluruh budaya dan agama.
Pandangan dunia tentang HAM adalah pandangan
kesemestaan bagi eksistensi dan proteksi kehidupan dan kemartabatan manusia.3
2. Kewajiban dan Tanggung jawab pemerintah terhadap HAM
Berikut ini adalah kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah menurut UU No. 39 Tahun 1999, yaitu sebagai berikut:
1. Pemerintah Wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam undang undang ini, peraturan peundang-undangan lain dan hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara RI.
2. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaimana dimaksud meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan negara dan bidang lain.
3. Hak dan kebebasan yang diatur dalam undang-undang ini hanya dapat dibatasi oleh dan berdasarkan undang-undang, semata-mata untuk menjamin pengakuan dann penghormatan terhadap hak asasi manusia serta kebebasan dasar orang lain, kesusilaan, ketertiban umum dan kepentingan bangsa.
4. Tidak satu ketentuan pun dalam undang-undang ini boleh diartikan bahwa pemerintah, partai, golongan atau pihak manapun dibenarkan mengurangi, merusak atau menghapuskan hak asasi manusia atau kebebasan dasar yang diatur dalam undang-undang ini.
Pemahaman hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945:
kecualinya. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan. 4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
tuntutan akan penegakan HAM juga dipercepat oleh arus demokratisasi global yang menggejala sejak berakhirnya Perang Dingin. Runtuhnya komunisme di Eropa Timur telah menimbulkan mitos baru tentang apa yang disebut oleh Francis Fukuyama sebagai "berakhirnya sejarah" (the End of History) yang ditandai oleh kemenangan akhir demokrasi liberal di seluruh dunia terhadap seluruh paham ideologi politik.4
Wacana HAM terus berkembang seiring dengan intensitas kesadaran manusia atas hak dan kewajiban yang dimilikinya. Namun demikian, wacana HAM menjadi aktual karena sering dilecehkan dalam sejarah manusia sejak awal hingga kurun waktu kini. Gerakan dan diseminasi HAM terus berlangsung bahkan dengan menembus batas-batas territorial sebuah negara. Manfred Nowak menegaskan human rights must be considered one of the major achievents of modern day philosophy. Ruth Gavison juga menegaskan, the twentieth century is often described as “the age of righst”. Begitu derasnya kemauan dan daya desak HAM, maka jika ada sebuah negara yang diidentifikasi melanggar dan mengabaikan HAM, dengan sekejap mata nation-state di belahan bumi ini memberikan respons, terlebih beberapa negara yang dijuluki
sebagai adi kuasa memberikan kritik, tudingan bahkan kecaman keras seperti embargo dan sebagainya.5
Adapun Kewajiban Negara yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mensejahterakan kehidupan rakyat. 2. Membela rakyat.
3. Menjamin keamanan dan kenyamanan rakyat, 4. Menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok rakyat, 5. Memberi pendidikan formal, non formal dan in formal kepada rakyat,
6. Mengurus orang miskin dan anak terlantar, 7. Memberi pekerjaan kepada rakyat,
8. Membela negara dari ancaman negara lain,
9. Mengelola kekayaan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
10. Memberantas korupsi dan manipulasi kekuasaan/kewenangan,
11. Menjaga kerukunan umat beragama.
BAB III
Kesimpulan
Dalam konteks penegakan HAM negara tidak memiliki hak
selain kewajiban untuk melindungi dan memastikan penegakan HAM dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini negara terikat dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan dalam
peraturan mengenai HAM baik ditingkat nasional maupun internasional.
Prinsip tanggung jawab negara memiliki kaitan erat dengan HAM. HAM yang dewasa ini telah diatur dalam hukum HAM internasional, pada awalnya dikembangkan melalui prinsip tanggung jawab negara atas perlakuan terhadap orang asing (state responsibility for the treatment of aliens). Dalam konteks penegakkan HAM, negara juga merupakan pengemban subjek hukum utama. Negara diberikan kewajiban melalui deklarasi dan kovenan-kovenan Internasional tentang HAM sebagai entitas utama yang bertanggung jawab secara penuh untuk melindungi, menegakkan, dan memajukan HAM.
Namun fakta yang terjadi adalah dijumpai beberapa keadaan dimana justru negaralah yang dianggap telah melakukan
pelanggaran HAM itu sendiri, karena pelanggaran HAM terjadi bukan hanya karena perbuatan pelanggaran secara langsung tapi juga perbuatan melanggar HAM secara tidak langsung seperti pembiaran terjadinya pelanggaran HAM oleh negara atas rakyatnya. Maka dibuat pula mekanisme bagaimana upaya yang dapat dilakukan masyarakat, jika terjadi suatu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara.
Begitupula dilihat dari banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi, menjadi pekerjaan rumah yang sulit bagi negara,
bagaimana penyelesaian permasalahan-permasalahan tersebut dengan seadil-adilnya dan mampu meredakan gejolak di
masyarakat.
pada persoalan penegakan HAM tidak dapat berjalan dengan baik.
Daftar pustaka
http://krjogja.com/web/news/read/18348/Tanggung_Jaw
ab_Pemerintah_Daerah_Terhadap_HAM
http://arumsaritm.blogspot.co.id/2016/06/kewajiban-dan-tanggung-jawab-pemerintah.html
http://repository.unand.ac.id/22093/
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-