• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal dan Jawaban UAS Mk. Rekayasa Proses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Soal dan Jawaban UAS Mk. Rekayasa Proses"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Febriani Purba F351150321

Jawaban UAS Teknologi dan Produk Polimer

1. Jelaskan keunggulan penggunaan biopolimer dari modifikasi kimia produk

alam (chemically modified natural product)!

Keunggulan biopolimer dari modifikasi kimia produk alam adalah kita dapat

menghasilkan biopolimer yang memiliki karakteristik yang lebih baik daripada

karakteristik awalnyanya (natural), dan dapat menghasilkan biopolimer yang

memiliki karakteristik sesuai dengan yang diinginkan. Perubahan karakteristik ini

terjadi sebagai akibat reaksi antara bahan kimia dengan bahan alam tersebut.

Contoh: biopolimer karet alam secara alami memiliki elastisitas dan ketahanan

terhadap mikroorganisme yang rendah. Untuk memperbaiki sifat ini maka

dilakukan modifikasi kimia dengan menambahankan ammonia untuk menghindari

serangan mikroorganisme dan penambahan sulfur dan pemberian panas

(vulkanisasi) untuk menghasilkan karet dengan elastisitas yang lebih tinggi yang

disebut dengan elastomer. Albumin merupakan salah satu contoh biopolymer dari

golongan protein. Biopolimer albumin diketahui memiliki kemampuan untuk

menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Hal ini karena albumin memiliki

enzim lysozyme yang dapat memecah sel bakteri sehingga bakteri lisis dan mati.

Jika kita ingin menghasilkan produk biopolimer albumin dengan kekuatan

antibakteri yang tinggi maka kita dapat meningkatkan sifat tersebut dengan

menambahkan bahan pengawet (preservative) seperti nisin dan sodium laktat atau

penambahan substrat seperti ethylenediaminetetraacetic acid, butylparaben, dan

trisodium phosphate.

Dengan demikian keunggulan penggunaan biopolimer jenis ini adalah

diperolehnya biopolimer dengan karakteristik yang lebih sesuai dengan yang

(2)

2. Sebutkan alasan proses pembuatan bioplastic berbahan dasar protein memiliki

biaya produksi yang rendah!

Bioplastik yang dibuat dari bahan dasar protein memiliki biaya produksi yang

lebih rendah karena proses produksi bioplastik dari bahan dasar protein

membutuhkan suhu yang lebih rendah. Dengan demikian kebutuhan energinya

menjadi lebih rendah sehingga biaya produksi menjadi lebih murah. Bioplastik

dari bahan dasar protein dapat diproduksi pada suhu yang lebih rendah karena

sifat protein yang terdenaturasi pada suhu yang lebih rendah dibanding bahan lain

seperti minyak bumi.

3. Sebutkan 2 (dua) hal yang menjadi permasalahan dalam penggunaan protein

sebagai bahan dasar bioplastik!

Sifat higroskopis (menyerap air) dari protein merupakan salah satu permasalah

dalam pembuatan bioplastik dari protein. Protein memiliki sifat untuk menyerap

air dari lingkungannya sehingga terjadi peningkatan kadar air dalam biopolymer

berkisar antara 40% sampai 320%. Peningkatan kadar air dalam bioplastik dapat

mengubah struktur ikatan di dalam polimer. Perubahan struktur ini dapat berakibat

pada penurunan tensile strength dan penurunan suhu degradasi sehingga

bioplastik lebih mudah rusak akibat panas. Permasalah kedua adalah masih

terbatasnya pengetahuan tentang interaksi antara bioplastik dan bakteri di

lingkungan. Penelitian dan studi tentang hal ini masih terbatas padahal pengetahun

ini sangat penting dalam upaya penentuan produk apa yang akan dibuat dari

bioplastik jenis protein tersebut. Hal ini sangat penting terutama apabila aplikasi

untuk alat-alat medis yang digunakan langsung pada tubuh pasien. Misalnya

memastikan kemampuan bioplastik untuk menghambat pertumbuhan bakteri

(3)

4. Campuran bioplastic manakah yang paling memiliki kekuatan tarik yang lebih

stabil? Jelaskan dan sebutkan alasannya!

Bioplastik dengan komposisi 80:20 albumin-natural rubber merupakan

bioplastik yang memiliki keuatan Tarik yang paling stabil dibanding komposisi

lainnya. Plastik 75:25 albumin-water memang memiliki nilai kuat tarik yang

paling tinggi dibanding dengan plastik 80:20 albumin-natural rubber, tetapi

plastik 75:25 albumin-water ini tidak stabil karena ia mengalami perubahan kadar

air selama proses penyimpanan sedangkan plastik 80:20 albumin-natural rubber

memiliki kadar air yang konstan (stabil). Kestabilan ini dipengaruhi oleh sifat

karet alam (natural rubber) yang stabil dan tidak reaktif terhadap lingkungan serta

terbentunya ikatan silang antara albumin dan natural rubber. Kestabilan kadar air

ini berarti bahwa bioplastik relatif tidak menyerap atau pun melepaskan air dari

dan ke lingkungan.

Kestabilan pada kadar air ini sangat perlu karena akan berpengaruh terhadap

kualitas bioplastik untuk jangka waktu yang lama. Apabila bioplastik mengalami

perubahan kadar air selama digunakan/disimpan maka kualitas dari material akan

berubah. Kekuatan tarik akan berubah menjadi semakin kecil karena kehilangan

air dari bahan akan membuat bioplastik menjadi lebih kaku (stiff) dan rapuh

(brittle). Tentu kita tidak mengharapkan produk yang demikian. Oleh sebab itu

plastik 80:20 albumin-natural rubber merupakan pilihan yang tepat karena

kualitasnya (tensile strength, modulus, thermal stability) stabil.

5. Buktikan dengan penjelasan data bahwa glass transition temperature dari bioplastik dengan pemlastis karet sebesar 40-800C!

Glass transition temperatureI (Tg) adalah suhu dimana material mengalami

perubahan fasa dari fasa glassy menjadi fasa rubbery. Daerah Tg ini dapat dilihat

dari bentuk kurva pada grafik hubungan antara suhu dengan heat flow

(thermograph). Permulaan daerah untuk Tg dimulai saat grafik pertama kali mulai

menurun dan berakhir saat grafik mulai meningkat. Dari Gambar 1 kita dapat

melihat bahwa daerah Tg untuk pure albumin berada pada suhu sekitar 75-1250C

(4)

Gambar 1 Thermograph dari pure albumin dan plastik 80:20 albumin-rubber

Tabel 1 Nilai Heat flow pure albumin dan plastik 80:20 albumin-rubber

Suhu (ºC)

Heat flow (W/g)

Pure Albumin Plastic albumin-rubber

-25 -0.6 -0.877

0 -0.69 -0.878

25 -0.74 -1.125

50 -0.98 -1.3125

75 -1.25 -1.74

100 -1.44 -1.73

125 -1.43 -1.72

150 -1.38 -1.51

175 -1.23 -1.375

200 -1.22 -1.316

225 -1.4 -1.49

250 -1.5 -1.625

275 -1.635

(5)

6. Berdasarkan penggolongan, jelaskan jenis karet yang digunakan sebagai bahan

pemelastis!

Jenis karet yang digunakan sebagai pemelastis pada penelitian yang dilakukan

oleh Jones et al. (2013) adalah jenis lateks alam (natural lattices) yang diperoleh

dari hasil getah pohon karet (Havea brasilensisi). Lateks alam yang digunakan

terlebih dahulu dipekatkan, karena lateks alam yang baru disadap hanya memiliki

kadar padatan 33%, sedangkan pada jurnal dijelaskan digunakan lateks alam

dengan konsentrasi padatan 70%. Proses pemadatan dapat dilakukan dengan

sentrifugasi, evaporasi, atau penambahan bahan kimia seperti ammonia. Lateks

Gambar

Gambar 1 Thermograph dari pure albumin dan plastik 80:20 albumin-rubber

Referensi

Dokumen terkait

Alasan memilih jenis ini adalah karena dalam penelitian ini peneliti berupaya menggali data berupa pandangan dalam bentuk cerita rinci atau asli dan data hasil

Nem véletlenül érezte úgy az Anyanyelvápolók Szövetsége és a Magyar Nyelvstratégiai Kutatócsoport (Inter Kultúra-, Nyelv- és Médiakutató Központ), hogy Beke József 1991-es

Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan dapat melakukan pengawasan dan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penyusunan, pelaksanaan, pengawasan, serta

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari modifikasi mesin produksi proses pencetakan pada Usaha Kecil Menengah kerupuk, diperoleh peningkatan kapasitas produksi

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

Pada siswa kelas IIb SD Negeri 6 Bogar Palopo, diperoleh bahwa rata rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 63,6 termasuk dalam kategori kurang dengan jumlah siswa

Bumi Resources Tbk mengalami penurunan yaitu menjadi Rp 365.49 pada tahun 2008 dan Rp 92.59 pada tahun 2009, hal tersebut terjadi karena pendapatan berkurang dan