• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Gaya Kepemimpinan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo dalam Program Talkshow Mata Najwa Episode Pejabat Kekinian T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Gaya Kepemimpinan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo dalam Program Talkshow Mata Najwa Episode Pejabat Kekinian T1 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan semangat Gerakan Nasional Revolusi Mental yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi sejak Pilpres 2014 lalu tentunya membawa berbagai implikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satunya adalah para pejabat dari pusat sampai daerah diminta memiliki kemampuan untuk melahirkan inovasi dan kreasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, baik dalam bentuk kegiatan, program bahkan sampai konsep kebijakan. Dengan melahirkan inovasi dan kreasi, maka posisi para pejabat negara kedepan haruslah menjadi agen perubahan dan siap untuk mengantisipasi segala perubahan dan mampu membuat perubahan bagi daerahnya. Dalam kaitan semangat Gerakan Nasional Revolusi Mental, sudah ada beberapa pejabat negara yang dinilai memiliki kemampuan melahirkan inovasi dan kreasi bagi daerah yang dipimpinnya, seperti Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Dengan berbagai konsep kebijakan yang diambil kedua pejabat negara tersebut berhasil memperoleh penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional. Risma dengan berbagai gebrakannya, yang di antaranya adalah menutup Gang Dolly mampu meraih penghargaan sebagai Walikota Terbaik Ketiga di Dunia (

http://nasional.sindonews.com/read/960992/149/risma-wali-kota-terbaik-ketiga-di-dunia-1423204378 diakses pada Jumat, 22/7/2016 pukul 15.36 WIB) dan Gubernur

Basuki yang disapa Ahok juga banyak membuat perubahan-perubahan besar di Jakarta, seperti pendidikan yang terkait Kartu Jakarta Pintar atau KJS, kebersihan terkait keberadaan pasukan oranye dan kesehatan yang terkait dengan Kartu Jakarta Sehat dan pelayanan puskesmas dan rumah sakit(

http://www.beritasatu.com/megapolitan/371185-gaya-kepemimpinan-ahok-yang-tegas-cocok-untuk-jakarta.html diakses pada Jumat,

(2)

http://metro.news.viva.co.id/news/read/790590-pengamat-risma-antitesis-2

kepemimpinan-ahok diakses pada Jumat, 22/7/2016 pukul 15.38 WIB).

Ada pula pejabat daerah lainnya yang tak jarang menjadi sorotan media tentang gebrakan-gebrakan yang dilakukan di daerahnya masing-masing, yaitu Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung dikenal sebagai sosok pemimpin yang akrab dengan warganya dan membawa banyak perubahan bagi kota Bandung(

http://www.biografiku.com/2014/09/biografi-ridwan-kamil-walikota-bandung.html diakses pada Minggu, 7/8/2016 pukul 22.15 WIB). Ridwan Kamil

memiliki konsep Smart City untuk kota Bandung, maka gebrakan-gebrakan yang dilakukannya memiliki relevansi dengan konsepnya tersebut. Gebrakan-gebrakan Ridwan Kamil untuk kota Bandung, antara lain membuat fasilitas bus sekolah gratis, taman tematik, parkir modern sistem prabayar, dan kota Bandung terkoneksi internet

(http://www.merdeka.com/peristiwa/7-gebrakan-ridwan-kamil-benahi-bandung.html

diakses pada Minggu, 7/8/2016 pukul 22.25 WIB).

Lain halnya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dikenal sebagai sosok yang sederhana, percaya diri dan tegas. Ganjar Pranowo sering menjadi sorotan media-media massa karena gebrakannya yang tegas, seperti sidak di Jembatan Timbang Batang yang tertangkap basah melakukan pungutan liar, memberikan sanksi

pada PNS yang ‘bandel’ dengan berdiri di depan lapangan pada saat upacara. Akibat

dari berbagai macam gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh pejabat-pejabat daerah inilah, media massa tak jarang menyoroti tiap tindakan yang dilakukannya.

Ada banyak media-media massa yang sering menyoroti gaya pemimpin para pejabat negara baik di pusat maupun di daerah, salah satunya adalah program talkshow

Mata Najwa. Program Mata Najwa – dipandu oleh jurnalis senior, Najwa Shihab – merupakan salah satu program unggulan di Metro TV yang disiarkan pada jam prime time yaitu pukul 20.05 WIB setiap hari Rabu dan Sabtu pukul 19.30 WIB dengan durasi 90 menit. Mata Najwa telah berhasil meraih sejumlah penghargaan di dalam dan luar negeri. Yang paling bergengsi adalah masuk dalam The 15th Asian Television Awards

untuk kategori Best Current Affair Program (2010) dan terpilih sebagai program

(3)

3

Selasa, 2/8/2016 pukul 11.52 WIB). Dan bulan Mei (2016) lalu, Mata Najwa juga mendapat penghargaan Indonesian Choice Award 2016 dari Net TV.

Program talkshow Mata Najwa membahas hal-hal terkini yang menjadi sorotan publik. Hal – hal yang diangkat menjadi topik dalam program ini berfariasi baik politik, sosial, hukum, ekonomi dan masih banyak hal lainnya. Berbagai hal tersebut dikemas mejadi suatu wacana oleh tim Mata Najwa melalui beberapa langkah. Pertama, akan dilihat hal-hal apa saja yang menjadi isu atau menjadi perhatian publik. Setelah mennentukan isu yang hendak diangkat dalam program acara, tim Mata Najwa melakukan pembentukan tema. Selanjutnya tim akan menyeleksi tokoh-tokoh yang diangap memiliki keterkaitan langsung dengan hal-hal atau isu yang diangkat menjadi tema utama untuk dijadikan narasumber. Ketika narasumber telah ditentukan, selanjutnya tim lekakukan konfirmasi dengan narasumber. Tahap akhir yang dilakukan adalah memperisipkan topik–topik yang hendak dibahas serta mengemas pengembangan-pengembangan topik tersebut dalam beberapa daftar pertanyaan yan nantinya akan dijawab oleh narasumber.

Pada tanggal 9 Maret 2016, program ini secara khusus mengangkat tema Pejabat Kekinian, dimana Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo menjadi narasumber pada episode itu. Dari tayangan episode tersebut, dapat disimak tentang bagaimana gaya kepemimpinan ala Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode analisis wacana kritis yaitu peneliti akan menafsirkan kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo selama berlangsungnya talkshow. Terkait dengan judul episode Pejabat Kekinian, tayangan Mata Najwa mengulas bagaimana Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan perkembangan teknologi melalui media sosial dan membuat langkah-langkah konkret untuk perubahan yang lebih baik serta menanggapi isu-isu terkini, mulai dari pertarungan Pilkada DKI, juga gaduh di kabinet, serta suhu politik nasional.

(4)

4

media memperlancar tugas-tugas kepemerintahan mereka. Hal ini bisa dilihat dari pola ekspos media tentang aktivitas keduanya, yang selalu konsisten dan masif dari setiap kegiatan yang dilakukan. Keduanya memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan publik melalui media. Tidak semua pemimpin daerah memiliki kemampuan memanfaatkan media dalam kepemimpinannya. Setiap pernyataan yang disampaikan ke media, ditulis oleh media secara jernih. Ini berarti bahwa setiap pernyataan yang dilontarkan kepada media telah disusun dengan baik dan jelas. Keduanya memahami bahwa kedekatan dengan media dipandang sebagai sesuatu yang produktif. Tidak jarang media dipakai sebagai alat yang paling efektif untuk mengajak partisipasi masyarakat secara langsung.

Selain itu, hasil riset dari lembaga riset Indonesia Indicator (I2), yang disampaikan oleh Rustika Herlambang sebagai Direktur Komunikasi I2 dalam tayangan episode Pejabat Kekinian menyatakan bahwa keduanya sama-sama memiliki jumlah

followers yang banyak di media sosial (twitter, facebook dan instagram), keduanya memiliki potensi disukai oleh masyarakat dapat dibuktikan bahwa jarang adanya

posting-an kontroversial yang dilontarkan oleh Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo, yang membuat sentimen negatif pada keduanya cenderung kecil.

Dari tayangan Mata Najwa inilah, peneliti tertarik ingin meneliti lebih dalam bagaimana gaya kepemimpinan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo berdasarkan analisis wacana kritis dalam tayangan episode ‘Pejajabat Kekinian’. Peneliti ingin melihat bagaimana sebuah media massa dalam hal ini program Mata Najwa episode

‘Pejabat Kekinian’ membentuk sebuah wacana kepemimpinan Ridwan Kamil dan

(5)

5 1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka peneliti menetapkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

“Bagaimana gaya kepemimpinan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo

berdasarkan Analisis Wacana Kritis dalam tayangan program talkshow Mata Najwa

episode Pejabat Kekinian?” 1.3. Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan gaya kepemimpinan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo dalam tayangan program talkshow Mata Najwa episode Pejabat Kekinian.

1.4. Manfaat Penelitian

1.3.1. Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pembendaharaan penelitian dan kajian komunikasi, khususnya analisis wacana kritis dalam sebuah tayangan program talkshow tentang gaya kepemimpinan. 1.3.2. Manfaat Praktis

Memberikan gambaran bagaimana tentang gaya kepemimpinan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo kepada masyarakat umum yang ingin mengetahui secara mendalam tentang gaya kepemimpinannya.

1.5 Batasan Penelitian

Untuk membatasi agar tidak terlalu luasnya pembahasan dalam skripsi ini, maka

permasalahannya hanya dibatasi pada “Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk

mengenai Gaya Kepemimpinan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo dalam Tayangan Program Talkshow Mata Najwa Episode Pejabat Kekinian pada tanggal 9 Maret 2016”. Yang diteliti adalah pesan berupa percakapan dalam tayangan episode tersebut kemudian dianalisis teks, kognisi sosial dan konteks sosialnya. Setelah itu dianalisis gaya kepemimpinannya dengan menggunakan teori kepemimpinan George R. Terry, yaitu sifat kepemimpinan yang unggul menurut George R. Terry dalam bukunya

Principles of Management 1964 (Kartono, 2005:47) antara lain : 1. Kekuatan

2. Stabilitas Emosional

(6)

6

4. Kejujuran 5. Obyektif

6. Dorongan Pribadi

7. Ketrampilan Berkomunikasi 8. Kemampuan Mengajar 9. Ketrampilan Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini akan memaparkan hasil analisis berupa latar belakang sosial novel dan biografi pengarang, analisis struktural novel, aspek

kompetensi pedagogik dari 30 butir kuesioner, 30 butir kuesioner yang memenuhi syarat (valid) dengan reliabilitas 0,920 dengan keterandalan yang sangat tinggi. Data

Hasil penelitian yang berjudul ”Hubungan Karakteristik Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2009”, diperoleh dari kuesioner

accessoir dari perjanjian pokok. Persyaratan bagi penerima fidusia dalam melakukan pendaftaraan jaminan harus membuat permohonan pendaftaran seperti salinan akta

berbasis alat peraga terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi. persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel kelas VII MTsN

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 52 ibu di wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kabupaten Pangkep tentang pengetahuan ibu mengenai pemberian ASI eksklusif

Hasil wawancara dengan ibu Nasik wali kelas sekaligus guru mata pelajaranMatematika MI Baiturrohman Suwaluh Pakel Tulungagung pada tanggal 14 Mei 2016.. Belajar dan

• Rekaman Pembicaraan Telepon sebagai Alat Bukti Perjanjian Bank dengan Nasabah pada Bancassurance..