• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM DALAM KEMASAN TANPA IZIN EDAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM DALAM KEMASAN TANPA IZIN EDAR"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANANKOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM

DALAMKEMASAN TANPA IZIN EDAR

Oleh

NOVRI DIMAS PAMORY 1112011274

JURNAL ILMIAH

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA HUKUM

Pada

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

Judul Skripsi : PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI

BESAR PENGAWAS OBAT DAN

MAKANAN KOTA BANDAR LAMPUNG

TERHADAP AIR MINUM DALAM

KEMASAN TANPA IZIN EDAR Nama Mahasiswa : Novri Dimas Pamory

No. Pokok Mahasiswa :1112011274

Bagian : Hukum Administrasi Negara

Fakultas : Hukum

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

S. Charles Jakson, S.H., M.H Eka Deviani, S.H., M.H NIP 1955121271981031002 NIP 197310202005012001

2. Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara

(3)

PENEGAKAN HUKUM OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP AIR MINUM

DALAM KEMASAN TANPA IZIN EDAR

Novri Dimas Pamory, S. Charles Jakson, S.H., M.H., Eka Deviani, S.H.,M.H., Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145 HP 082182808008

e-mail: novridimas_pamor@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penegakan Hukum terhadap Air minum dalam kemasan yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan harus dilaksanakan dengan baik sehingga dapat melindungi hak sebagai konsumen. Namun demikian masih terdapat masalah dan hambatan dalam penegakan hukum oleh BBPOM , karena beberapa produsen air minum dalam kemasan masih banyak yang melanggar dan lalai untuk melakukan pendaftaran Air Minum Dalam Kemasannya seperti CV. Tirta Buana dan perusahaan perseorangan dengan merk AMDK Yasmin yang tidak memiliki izin edar dan ternyata sudah beredar dipasaran. Hal tersebut melanggar Undang- Undang No. 18 tahun 2012 dan Peraturan Mentri perindustrian Nomor : 705/MPP/Kep/11/2013 tentang persyaratan teknis Industri AMDK Dan perdagangan Air Minum Dalam Kemasan . Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakan Penegakan hukum oleh BBPOM kota Bandar Lampung terhadap Air Minum Dalam Kemasan tanpa izin Edar dan (2) faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam penegakan hukum oleh BBPOM Bandar Lampung.

Metode Penelitian Hukum yang digunakan termasuk jenis penelitian hukum Normatif Empiris. Dari keseluruhan data yang sudah dikumpulkan dan telah dilakukan pemeriksaan, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan memberikan arti terhadap data dan disajikan dalam bentuk kalimat untuk selanjutanya ditarik kesimpulan.

(4)

kesadaran hukum masyarakat tentang standar mutu Air minum dalam kemasan, sanksi yang diberikan kurang tegas. Saran yang penulis kemukakan dalam penelitian ini antara lain : pertama BBPOM kota Bandar Lampung dapat meningkatkan koordinasi, perencanaan, pembinaan terhadap proses pendaftaran air minum dalam kemasan sesuai dengan sistem manajemen mutu. kedua, BBPOM kota Bandar Lampung agar dapat meningkatkan pengawasan terhadap para pelaku usaha air minum dalam kemasan. Ketiga, meningkatkan peran masyarakat dalam sistem kewaspadaan memilih Air minum dalam kemasan. Kata kunci: BBPOM, Penegakan hukum, peraturan, AMDK

ABSTRACT

law enforcement on drinking water in the pack done by big hall food and drug supervisory must be implemented with developed that they can protect the rights of as consumers.But way still a problem and the obstacles in law enforcement by bbpom, because some producers drinking water in packs are still breaking and inattentive to the registration drinking water in packaging as cv.Tirta buana and companies individuals with owns the AMDK yasmin no permit he and turns have circulated in the dipasaran.It is breaking Under law no. 18 0f 2012 and regulations minister for industry number: 705 / mpp / 11 / 2013 about the requirements technical industry amdk and trade drinking water in packs.Problems in this research was: ( 1 ) how is law enforcement by BBPOM city bandar lampung to drinking water in packs without permission he and ( 2 ) what are be a barrier in law enforcement by BBPOM of lampung .Research methodology a law used including the kind of research law normative empirical .Of a whole the one that was already collected and have examination , we do analysis by using the method descriptive qualitative , namely by giving the meaning of of data and served in a form of sentence to the drawn conclusion .

Based on the research done and discussion the author concluded that law enforcement by lampung BBPOM city of bottled water no permit next given path of administrative sanctions of the strict warning and statements on two AMDK the business amdk tirta its brand and yasmin that its substance not allow to produce and distributing drinking water in the packaging.Faktor- factors that impede in administrative law enforcement by BBPOM of bottled water at less that systematization and synchronization law enforcement, the lack of consciousness law people about standard bottled water, we will give sanction unclear.

(5)

management system . Second , BBPOM the city of bandar lampung to increase the supervision of the business players drinking water in the packaging .Third , increasing the role of the community in a system of vigilance choose drinking water in the packaging. .

(6)

1. PENDAHULUAN

Kebutuhan masyarakat akan air minum layak dan aman untuk dikonsumsi semakin meningkat setiap hari sedangkan ketersediaan air layak minum yang berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Hal ini juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk yang meningkat sangat cepat serta kuantitas dan kualitas air tanah yang mengalami penurunan yang cukup tajam yang dapat disebabkan adanya kerusakan alam dan resiko pencemaran yang semakin tinggi.

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Pada era globalisasi saat ini di tengah kemajuan ekonomi dan teknologi yang sangat pesat, untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat tidak hanya menggunakan air yang dimasak sendiri dari sumber air tanah.

Peranan AMDK sangat besar hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan AMDK, oleh sebab itu Pengawas Obat dan

Makanan BPOM RI melakukan pengawasan dan tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan AMDK yang tidak memiliki izin edar. Sesuai fungsi dan tujuan BPOM sebagai Badan pengawas Obat dan Makanan salah satunya sebagai pengawas serta penegakan hukumnya.

(7)

tersebut melanggar Undang Undang No.18 Tahun 2012 tentang pangan dan peraturan mentri perindustrian nomor : 705/MPP/Kep/11/2003 tentang persyaratan teknis Industri air minum dalam kemasan dan perdagangan air minum dalam kemasan.

BBPOM Bandar lampung akanbertindak untuk menyelidiki kemudian melakukan penegakan hukum bagi produsen Air minum dalam kemasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan terjaminnya perlindungan konsemen khususnya Masyarakat yang sering mengkonsumsi AMDK.

Berdasarkan uraian diatas,

permasalahan yang akan diteliti adalah

1) Bagaimanakahpenegakan hukum oleh BBPOM Kota Bandar Lampung terhadap AMDK Tanpa Izin Edar?

2) Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam penegakan hukum oleh BBPOM Bandar Lampung?

II METODE PENELITIAN

Metode adalah cara yang di pakai untuk mencapai tujuan. Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian dan membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Dengan metode

penelitian maka akan menemukan jalan yang baik untuk memecahkan suatu masalah.

2.1. Sumber Data dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berupa data

perimer dan data sekunder.Data primer

adalah data yang diperoleh langsung

dari studi atau data yang langsung

diperoleh dari wawancara . Data

primer dalam penulisan ini diperoleh

dari pengamatan atau wawancara

dengan para responden, dalam hal ini

adalah pihak-pihak yang berhubungan

langsung dengan masalah skripsi ini ,

khususnya di wilayah Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan

(BBPOM) Bandarlampung.

Sedangkan data sekunder terdiri daribahan hukum primer, bahan

1

(8)

hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

a. Bahan hukum primer antara lain:

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 2. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 69/M-IND/PER/7/2009 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Secara Wajib. 3. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 705/MPP/Kep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang mempelajaripenjelasan terhadap bahan hukum primer yang terdiri dari literatur-literatur,buku-buku ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.

2.2 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

2.2.1 Prosedur Pengumpulan Data Prosedur Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui:

a. Studi Kepustakaan

Untuk memperoleh data sekunder, penulis melakukan dengan cara membaca, mencatat, atau mengutip dari perundang-undangan yang berlaku dan literatur-literatur .

b. Studi Lapangan

Untuk memperoleh data primer, studi lapangan ditempuh dengan cara melakukan wawancara untu mendapatkan gambaran yang jelas tentang permasalahan yang dikaji oleh penulis. Wawancara ditujukan kepada kepala bagian pemeriksaan dan penyidikan bapak Firdaus Umar di Balai Besar Obat dan Makanan Bandarlampung.

Setelah data yang dikehendaki terkumpul baik dari studi

kepustakaan maupun dari lapangan.

2.2.2 Prosedur Pengolahan Data Pengolahan Dat di lakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Seleksi data

(9)

diperlukan sudah mencakup atau belum dan data tersebut berhubungan atau tidak berhubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas.

b. Klasifikasi data

Klasifikasi data yang telah diperoleh disusun menurut klasifikasi yang telah ditentukan.

c. Penyusun data

Penyusun data dimaksudkan untuk mendapatkan data dalam susunan yang sistematis dan logis serta berdasarkan kerangka pikir.Dalam tiap tahap ini data dapat dimasukkan ke dalam tabel apabila diperlukan.

2.3 Analisis Data

Data yang telah diolah, dianalisis dengan menggunakan cara dekriptif kualitatif maksudnya adalah analisis data yang digunakan dengan menjabarkan secara rinci kenyataan atau keadaan atas suatu objek dalam bentuk kalimat guna memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap permasalahan yang diajukan

sehingga memudahkan untuk ditarik kesimpulan dari permasalahan tersebut.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung

(10)

Dalam melaksanakan tugas tersebut menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun rencana dan progam pengawasan obat dan makanan. 2. Melaksanakan pemeriksaan

secara laboratoruim, pengujian dan penilaian mutu produk terapetik, narkotika, peikotoprika, dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya.

3. Pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian, dan penilaian mutu secara mikrobiologi.

4. Pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan pemeriksaan pada sarana produksi dan distribusi.

5. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan pada kasus pelanggaran hukum

6. Pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu yang ditetakan kepala badan.

7. Pelaksanaan kegiatan layanan informasi konsumen.

8. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan.

9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan.

10. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

3.2 Penegakan Hukum Oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung terhadap Air Minum dalam Kemasan Yasmin yang tidak memiliki Izin Edar

(11)

Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI.

Semua produk makanan dan minuman yang akan dijual di wilayah Indonesia, baik produksi lokal maupun impor, harus didaftarkan dan mendapatkan nomor pendaftaran dari Badan POM, sebelum boleh diedarkan ke pasar. Peraturan ini berlaku bagi semua produk pangan yang dikemas dan menggunakan label sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagi Badan POM, nomor pendaftaran ini berguna untuk mengawasi produk-produk yang beredar di pasar, sehingga apabila terjadi suatu kasus akan mudah ditelusuri siapa produsennya.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar lampung adalah salah satu Badan yang memiliki peranan sebagai pengawasan terhadap makanan, minuman dan obat obatan yang beredar di wilayah provinsi Lampung, beberapa perizinan harus di lalui oleh para pelaku usaha agar produk dari beberapa makanan dan minuman serta obat obatan dapat beredar di wilayah provinsi

Lampung.

Semua produk makanan dan minuman yang akan di jual di wilayah provinsi Lampung baik produksi Lokal maupun impor, harus di daftarkan dan mendapatkan nomor pendaftaran dari Balai Besar Obat dan Makanan kota Bandar Lampung, sebelum boleh di edarkan ke pasar. Peraturan ini berlaku bagi semua produk pangan yang dikemas danm menggunakan label sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bagi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar Lampung, Nomor pendaftaran ini berguna untuk mengawasi produk produk yang beredar di pasa, sehingga apabila terjadi suatu kasus akan mudah di telusuri siapa produsennya.

(12)

dan penyidikan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar Lampung ternyata nomor pendaftaran produk pangan tersebut merupakan milik PT. Jaya Lestari Sejahtera dengan alamat di Kp. Bababakan Gnadaria RT. 06/06 desa Sentul Kecamatan Bababakan Madang Kabupaten Bogor.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar lampung pada saat melekukan razia yang di lakukan di sejumlah Kabupaten Pesawaran dan Metro langsung bertindak tegas untuk melakukan pemeriksaan dan penyidikan trehadap air minum dalam kemasan yang bermerek Yasmin tersebut. Usaha perseorangan Air minum dalam kemasan yang bermerek Yasmin tersebut adalah milik seseorang yang bernama Dian Setiawan bin Abdul Rachim beralamat di Jl. Kebagusan Wates RT\RW\ 006\005 Kelurahan Kebagusan Kecamatan Pasar MInggu, Jakarta Selatan. Penegakan hukum oleh Balai Besar Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung adalah telah melakukan penyitaan Dan secara sukarela pihak dari AMDK Yasmin menyerahkan air minum dalam kemasan nya sebagian

untuk dimusnahkan oleh Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung.

Balai Besar Pengawas Obat dan makanan Kota Bandar Lampung selanjutnya memberikan surat Peringatan Keras dengan Nomor lampiran: PY.09.913.12.15.2607 yang isinya tentang beberapa kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usaha Air minum dalam kemasan bermerek Yasmin tersebut di antaranya :

1. Menghentikan produksi dan pemasaran/ perdagangan sampai dengan diterbitkan izin edar terhadap produk tersebut

2. Melakukan penarikan produk tersebut yang ada di pasaran. 3. Mendaftarkan produk

tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan RI untuk mendapatkan izin edar. 4. Dapat mendistribusikan /

(13)

Dalam proses Penegakan Hukum oleh Balai Besar pengawas Obat dan Makanan kota Bandar lampung selain memberikan surat peringatan keras, AMDK Yasmin juga berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang di tandatangani dan di setujui Pada hari Rabu tiga puluh bulan Desember tahun dua ribu lima belas yang berisi beberapa perjanjian diantaranya:

1. Merelakann sebagian produk AMDK bermerek Yasmin untuk di serahkan untuk dimusnahkan oleh petugas BBPOM.

2. Berjanji untuk mnghentikan produksi dan tidak lagi mngedarkan produk air minum dalama kemasan Yasmin tersebut sebelum mendapatkan Izin Edar dari Badan POM RI.

3. Berjanji akan menarik produk air minum dalam kemasan Yasmin yang masih ada dan beredar di pasaranpaling lama 14 hari setelah surat pernyataan tersebut di tandatangani.

4. Apabila setelah surat ini di buat, masih ditemukan

kegiatan produksi dan mendistribusikan produk air minum dalam kemasan

Yasmin di

pasaran/masyarakat yang tidak memiliki standar ketentuan yang berlaku maka, bersedia di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

(14)

tidak memiliki izin edar terhadap setiap pangan olahan yang dibuat dalam negeri maupun impor untuk di perdagangkan dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam pasal 91 ayat (1) dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). Menurut beliau adapun beberapa alasan dari salah satu seorang yang bertanggung jawab menerangkan bahwa AMDK Yasmin tidak dengan sengaja tidak cukup untuk menlanjutkan ke pengadilan, jadi BBPOM sebatas mengeluarkan surat peringatan keras dan surat pernyataan agar perusahaan Yasmin tidak memproduksi dan megedarkan air minum dalam kemasan tersebut.

Dari hasil wawancara bahwa proses air minum dalam kemasan harus melalui proses tahapan baik secara klinis maupun secara hokum secara klinis higenis biasanya disahkan menurut peraturan pemerintah

melalui Departemen Badan Balai Pengawasan Obat dan Makanan baik dari segi kmia, fisika, dan mikrobiologi. Secara hukum biasanya melalui pengukuhan seperti merek dagang, hak paten, seritfikasi dan asosiasi yang semuanya mengacu pada peraturan pemerintah melalui Departemen perindustrian dan perdagangan. Pada produk produk makanan dan minuman yang beredar di supermarket, toko, warung dan pasar maka nomor pendaftaran dapat kita lihat dan temukan di bagian depan label produkpangan tersebut dengan kode SP, MD atau ML yang di ikuti dengan sederetan angka. Nomor SP adalah sertifikat penyuluhan yang merupakan nomor pendaftaran yang di berikan kepeada pengusaha kecil dengan modal terbatas dan pengawasan diberikan oleh dinas kesehatan Kabupaten/ kodya, dalam hal ini hanya berupa penyuluhan.

Nomor MD di berikan kepada produsen makanan dan minuman bermodal besar yang diperkirakan mampu untuk mengikuti persyaratan keamaan pangan yang telah

ditetapkan oleh

(15)

berikan untuk produk makanan dan minuman olahan yang berasal dari produk impor, baik berupa kemasan langsung maupun dikemas ulang.

Bagi produsen yang mempunyai beberapa lokasi pabrik yang berlainan, namaun memproduksi produk yang sama, maka nomor MD diberikan adalah berdasarkan kode lokasi produk. Sehingga dapat terjadi suatu produk pangan yang sama, akan tetapi mempunyai nomor MD yang berbeda karena produksi oleh pabrik yang berbeda.

Hal ini dimaksudkan untuk memperingankan produsen bila terjadi suatu kasus terhadap suatu produk tertentu, yang mengharuskan terjadinya penghentian produksi atas produk tersebut.Maka yang terkena penghentian produksi hanyalah di lokasi yang memproduksi produk MD yang terkena masalah.

3.3 Penegakan Hukum oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung terhadap perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Tirta Buana Dalam pendaftaran makanan dan minuman untuk seluruh wilayah

Indonesia ditangani langsung oleh Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM.Untuk makanan dalam negeri diperlukan fotokopi izin industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Formulir Pendaftaran dapat diperoleh di Bagian Tata Usaha Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM, Gedung D Lantai III, Jalan Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, Telp. 021-4245267. Setelah formulir diisi dengan lengkap, kemudian diserahkan kembali bersama contoh produk dan rancangan label yang sesuai dengan yang akan diedarkan.

(16)

Syarat minimal pendaftaran Umum dan ODS produk MD :

1. Fotokopi ijin industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).

2. Hasil analisa laboratorium (asli) yang berhubungan dengan produk antara lain zat gizi (klaim gizi), zat yang diklaim sesuai dengan label, uji kimia, cemaran mikrobiologi dan cemaran logam. Keabsahan hasil analisa tersebut berlaku 6 bulan sejak tanggal pengujian.

3. Rancangan label sesuai dengan yang akan diedarkan dan contoh produk.

4. Formulir pendaftaran yang telah diisi dengan langkap.

Khusus untuk ODS, dilampirkan surat pesetujuan produk sejenis dan labelnya yang telah mendapatkan nomor pendaftaran. Formulir yang telah diisi, dibuat masing-masing rangkap 4 (empat). 1 (satu) rangkap untuk arsip produsen dan 3 (tiga) rangkap untuk diserahkan kepada

petugas dengan ketentuan sebagai berikut

a. Umum

1. Berkas makanan, minuman dan bahan tambahan pangan dalam map snellhecter berwarna merah;

2. Berkas makanan diet khusus dalam map snellhecter berwarna hijau;

3. Berkas makanan fungsional, makanan rekayasa genetika dalam map snellhecter berwarna biru.

b. ODS

1. Berkas makanan dalam map snellhecter transparan berwarna biru;

2.Berkas minuman dan bahan tambahan pangan dalam map snellhecter transparan warna merah.

(17)

lakukan Oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung dalam Oprasi Gabungan Nasioanal (OPGABNA) bahwa telah di temukan AMDK bermerek Tirta Buana kemasan gallon 19 L, yang telah memiliki nomor pendaftaran dengan Nomor MD 2491159001080 namun setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan oleh tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan ternyata persetujuan pendaftaran produk pangan dengan nomor pendaftaran Nomor BPOM RI MD 2491159001080 tidak pernah diterbitkan oleh Direktorat Penilaian Keamanan pangan BPOM RI. Produk AMDK yang tidak memiliki izin edar tersebut kemudian sebagian dengan rela di serahkan untuk dimusnahkan oleh petugas BBPOMkota Bandar lampung yang tercantum dalam Berita Acara Penyerahan Barang.

Penegakan Hukum yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan makanan Bandar lampung adalah telah melakukan penyitaan dan pemusnahan terhadap AMDK Tanpa izin edar yang bermerek Tirta Buana tersebut. Selain itu Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar

(18)

pangan olahan yang dibuat dalam negeri maupun impor untuk di perdagangkan dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam pasal 91 ayat (1) dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Sehubungan dengan hal di atas bahwa Perusahaan CV. Gowinda Jaya di perintahkan untuk melakukan hal – hal sebagai berikut :

1. Mengehentikan produksi sampai dengan di terbitkannya izin edar terhadap produk tersebut. 2. Melakukan penarikan produk

yang masih ada di pasaran. 3. Mendaftarkan produk

tersebur ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia untuk mendapatkan nomor izin edar.

Menurut Bapak Firdaus Umar sebagai Kepala Bidang Pmeriksaan dan Penyidikan yang bertugas di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Kota Bandar lampung, ada beberapa alasan sehingga nomor pendaftaran pangan yang dapat di temukan di label AMDK perusahaan

CV . Gowinda Jaya Tersebut tidak sesuai karena nomor pendaftaran tersebut pernah di keluarkan oleh Direktorat Penilaian Pangan Badan POM RI adalah

1. CV. Gowinda Jaya tidak mengetahui cara proses pendaftaran Air Minum Dalam Kemasan .

2. CV. Gowinda Jaya telah Mendapatkan Nomor Pendaftaran Pangan yang tidak sesuai dengan Undang Undang khususnya Undang- Undang tentang Pangan. 3. CV. Gowinda Jaya

Mendaftarkan produk AMDK yang Bermerek Tirta Buana tersebut ternyata melewati proses dari salah satu seseorang yang mengaku bahwa dapat Mendaftarkan produk pangan , sehingga sampai saat ini seorang tersebut masih belum bias ditangkap dan ditemukan karna tidak jelas identitasnya.

(19)

membuat surat pernyataan Pada Hari Selasa Tanggal lima bulan Januari dua ribu enam belas yang di tandatangani oleh pimpinan perusahaan CV. Gowinda Jaya bernama Albert Buana nin Willy Buana yang beralamat di Jl. RW. Monginsidi No. 56, Kelurahan Kupang Kota Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung yang berisi beberapa perjanjian dan kewajiban untuk melakukan beberapa diantaranya:

1. Merelakan sebagian AMDK yang bermerek Tirta Buana untuk dimusnahkan Oleh petugas Balai Besar POM Bandar lampung

2. Berjanji akan menarik Produk AMDK Tirta Buana yang masih Beredar di pasaran atau masyarakat paling lama 25 hari setelah surat pernyataan tersebut di tandatangani

3. Berjanji untuk menghentikan produksi dan tidak mengedarkan lagi produk AMDK Tirta Buana tersebut sebelum mendapatkan izin edar dari Badan POM RI.

4. Apabila setelah surat ini di buat, masih ditemukan kegiatan produksi dan mendistribusikan produk AMDK Tirta Buana di pasaran atau masyarakat yang tidak memiliki standar ketentuan yang berlaku maka, bersedia di kenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

3.4Faktor-Faktor Penghambat Penegakan Hukum oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung terhadap Air Minum Dalam Kemasan tanpa Izin Edar

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan kota Bandar Lampung melaksanakan tugasnya melalui system pengawasan full spectrum. Sistem pengawasan ini dilakukan mulai dari premarket hingga post-market control yang disertai dengan

(20)

bertanggung jawab atas pengawasan obat dan makanan yang telah beredar di pasar swalayan saja Lebih dari itu, tanggung jawab pengawasan ini juga dilaksanakan sebelum produk beredar di pasar swalayan. Hal tersebut menunjukkan bahwa guna memastikan bahwa obat danmakanan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar telah aman, terdapat dua lapismekanisme kontrol yang dilakukan oleh BBPOM. Mekanismepengawasan dua lapis yang dimaksud adalah pengawasan pre market atausebelum produk

beredar dan post market atau pengawasan langsung di pasar pada produk-produk yang telah beredar. Terkait dengan hal tersebut, pengawasan post market dalam hal ini dilakukan karena saat ini pengawasan pre market masih memiliki keterbatasan. Artinya bahwa jika pengawasan pada produk-produk yang belum beredar di pasar telah berjalan dengan baik, maka pengawasan pada produk yang telah beredar menjadi mekanisme pengawasan pendukung . Pada kenyataannya, saat ini pengawasan obat dan makanan yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan kota Bandar Lampung justru lebih banyak diarahkan pada pengawasan post market .saat ini proporsi kegiatan pengawasan pre market dengan post market yang dilakukan masih lebih banyak pada kegiatan pengawasan post market. Pengawasan tersebut dilakukan dengan 6 cara turun langsung pada toko-tokok swalayan untuk melakukan pemeriksaan pada produk obat dan makanan yang beredar.

Menurut bapak Firdaus Umar kepala Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan yang bertugas di BBPOM Bandar Lampung, Partisipasi dari masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung utama capaian

kinerja BBPOM

(21)

itu, faktor pendukung lain berkaitan dengan dukungan dari para pemilik usaha toko swalayan sendiri yang selama ini dinilai cukup kooperatif. Peran serta dari para pengusaha khusus nya Dalam pendaftaran produk pangan dalam hal ini juga sangat berkontribusi pada capaian kinerja BBPOM Bandar Lampung walaupun masih di tememukan beberapa kasus seperti kasus yang di bahas di skripsi ini .Dapat dilihat bahwa juga para pemilik usaha dinilai cukup mampu bekerja sama pada proses pengawasan di lapangan. Oleh sebab itu, pengawasan yang dilakukan pada obat dan makanan di toko-toko swalayan cenderung berjalan lancer.Salah satu faktor penghambat dalam pencapaian kinerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandarlmapung adalah terkait dengan masih rendahnya kesadaran pemilik usaha untuk melindungi kepentingan konsumen.Faktor penghambat lainnya adalah keterbatasan jumlah Sumber daya manusia yang tidak sebanding dengan jumlah toko swalayan pada area kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar lampung.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan permasalahan dalama skripsi ini maka di simpulkan sebagai berikut:

(22)

2. Faktor- faktor penghambat Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung adalah rendah nya para pelaku usaha khususnya usaha air minum dalam kemasan untuk melindungi konsumen dan keterbatasan jumlah sumber daya manusia yang tidak sebanding dengan jumlah toko swalayan pada area kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung.

4.2 SARAN

Sebaiknya BBPOM Meningkatnya koordinasi, perencanaan, pembinaan, pengendalian terhadap proses perndaftaran nomor MD khususnya AMDK dan administrasi di lingkungan BPOM sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu.

Sebaiknya BPOM melakukan Intensifikasi bimbingan terhadap industri atau pelaku usaha AMDK.

Sebaiknya BBPOM Meningkatkan pengawasan terhadap Para pelaku usaha AMDK dalam rangka menghasilkan produk yang sehat dan bermutu sesuai standar kesehatan

sehingga dapat layak di konsumsi oleh masyarakat umum.

Sebaiknya BBPOM Meningkatkan peran masyarakat dalam sistem kewaspadaan memilih AMDK.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Saiful. 2004. Sendi-sendi Hukum Administrasi Negara .Glora

Madani Press. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,

Rineka Cipta. Jakarta.

Asshiddiqie ,Jimly. 1998.Agenda Pembangunan Hukum Nasional Di

Abad Globalisasi. Balai Pustaka.

Jakarta.

Budiarjo, Miriam.2002. menggapai kedaulatan untuk rakyat, bandung.

mizan, Jakarta.

Harahap , Sari. 2001. Sistem Pengawasan Manajemen (

Management control system).PT

Pustaka Quantum. Jakarta.

(23)

Undang Undang No.18 Tahun 2012 dan peraturan mentri perindustrian.

Keputusan Presiden No . 103 Tahun 2001 tentang kedudukan, Tugas, fungsi,,kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga pemerintahNondepartemen.

Peraturan Mentri perindustrian nomor: 705/MPP/Kep/11/2003 tentang persyaratan teknis Industri air minum dalam kemasan dan perdagangan air minum dalam kemasan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Menteri Perindustrian

Republik Indonesia Nomor:

69/M-IND/PER/7/2009 tentang Pemberlakuan

Standar Nasional Indonesia (SNI) Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) Secara

Referensi

Dokumen terkait

Spesifikasi pelanggan atau persyaratan pelanggan berisi data atau informasi terstruktur tentang kebutuhan pelanggan dan keinginan berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner VoC

Reposisi dakwah dalam kehidupan di masyarakat dapat direalisasi dengan mencermati kembali peran dakwah Islam dalam bentuk wujud komunikasi dan

Server menunggu data inisialisasi dari pembaca RFID, saat server menerima data, dilakukan pencatatan ID pembaca dan pengubahan status pembaca tersebut menjadi aktif,

Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai koefisien keragaman yang tinggi, nilai heritabilitas termasuk kategori rendah dan nilai korelasi genetic termasuk kategori sedang

Buku pedoman ini memuat tata cara dalam melakukan pencacahan Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan Tahun 2014 (ST2013 STU) yang meliputi latar belakang kegiatan,

[r]

Dalam persoalan industri farmasi/obat di Indonesia, pergeseran termaksud akan terjadi pada produk obat-obatan ala Barat, khususnya yang berasal dari obat dengan cap dagang asli dan

Permainan ini tidak hanya dapat diuji cobakan dalam penelitian mengenai kalimat perintah saja, tetapi dapat juga diuji cobakan dalam materi lain bahasa Jerman. Penelitan ini