(Makroekonomi)
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi
Makro
Disusun oleh : Psi
Pengertian dan Devinisi Ekonomi
Ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang
pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan
tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang
Menurut Para ahli :
ADAM SMITH
MILL J. S
ABRAHAM MASLOW
Pengertian Ekonomi Makro
Makro Ekonomi adalah cabang yang
mempelajari “jumlah total kegiatan
ekonomi, berhubungan dengan masalah
pertumbuhan, inflasi, pengangguran,
kebijakan nasional ekonomi yang
berasal dari inisiatif pemerintah
Perbedaan Teori Mikroekonomi
dan Teori Makroekonomi
analisis-analisisnya meliputi
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian seperti
seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.
menitikberatkan pada : • mewujudkan efesiensi
dalam penggunaan sumber-sumber daya (resources)
• mencapai kepuasan yang
maksimum
analisis-analisisnya sifatnya lebih
global dan menyeluruh seperti tindakan konsumen,kegiatan pengusaha,dan
perubahan-perubahan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
menerangkan tentang:
• bagaimana segi permintaan dan
penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian.
• masalah-masalah utama yang selalu
dihadapi setiap perekonomian.
• peran kebijakan dan campur tangan
pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.
Isu-isu utama dalam
analisis Mikroekonomi yakni:
• Apakah jenis-jenis barang
dan jasa yang harus diproduksikan?
• Bagaimanakah caranya
memproduksikan berbagai barang dan jasa yang
dibutuhkan tersebut?
• Untuk siapakah berbagai
barang dan jasa tersebut diproduksikan?
Isu-isu utama dalama
analisis Makroekonomi yakni:
• Faktor-faktor apakah yang
menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian?
• Mengapa pertumbuhan
ekonomi tidak selalu teguh (konsisten)?
• Mengapa kegiatan ekonomi
tidak berkembang dengan stabil?
• Mengapa pengangguran dan
kenaikan harga-harga selalu berlaku?
Masalah Utama dalam Perekonomian
Makro
Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
Masalah Pengangguran
Masalah Kenaikan harga-harga (inflasi)
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat pertambahan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka.
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun. Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga-harga. Pada periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dalam perkembangannya dan adakalanya ia merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan Konjungtur atau Siklus Kegiatan Perusahaan (Business Cycle)
Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Disamping itu faktor-faktor lain yang menimbulkan pengangguran adalah (i) menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik, (ii) pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, dan (iii) ketidaksesuaian di antara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan dalam industri-industri.
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Adapun faktor-faktor penyebab inflasi yakni : (i) tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, (ii) Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah, (iii) kenaikan harga-harga barang yang diimpor, (iv) penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang, dan (v) kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintah yang kurang bertanggung jawab. Selain itu, inflasi juga pun berkibat buruk bagi masyarakat yakni ia cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat . Namun, disamping itu inflasi juga memiliki akibat positif yakni memberikan motivasi bagi para produsen untu terus memproduksi.
Neraca Pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-negara lain dalam satu tahun tertentu. Pembayaran-pembayaran tersebut meliputi: (i) penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa. (ii) aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri. (iii) aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang luar negeri).
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri dengan barang impor. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha yang baru.
Tujuan-tujuan Ekonomi Makro
Menstabilkan kegiatan ekonomi
Mencapai tingkat penggunaan tenaga
kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa
inflasi
Menghindari masalah inflasi
Menciptakan pertumbuhan yang teguh
Mewujudkan kekukuhan neraca
Bentuk-Bentuk Kebijakan
Makroekonomi