Tantangan Pertumbuhan Industri Manufaktur di Indonesia
Industri manufaktur merupakan sektor industri yang banyak memberi kontribusi dan berperan dominan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dari waktu ke waktu, pertumbuhan industri manufaktur tidak selalu mengalami perkembangan yang pesat. Seringkali industri manufaktur mengalami penurunan dan keterpurukan. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan manufaktur yang terjadi di Indonesia dihadapkan dengan berbagai macam rintangan yang muncul dari dalam maupun luar. Macam-macam tantangan pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia dibagi menjadi beberapa faktor, antara lain:
Kualitas.
Kualitas industri manufaktur dapat dibedakan ke dalam beberapa hal. Diantaranya yaitu kualitas SDM atau Sumber Daya Manusia, kualitas hasil produksi manufaktur dan lain sebagainya. Harus disadari bahwa kualitas SDM yang ada di Indonesia saat ini masih amat terbatas. Produktivitas dan kreativitas kerja SDM di Indonesia cukup tertinggal dibanding negara-negara Asia lainnya. Hal ini secara otomatis mempengaruhi kualitas industri yang dihasilkan. Karena itulah daya saing hasil produksi industri manufaktur dalam negeri masih kurang kuat. Respon pasar terhadap produk industri yang dihasilkanpun masih kalah saing dengan produk yang berasal dari negara lainnya.
Pemasaran.
Selain mengalami kendala dari segi kualitas SDM dan hasil produksinya, industri manufaktur yang ada di Indonesia juga dihadapkan dengan kendala pemasaran. Beberapa produsen atau perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur masih fokus menjadikan pasar dalam negeri untuk memasarkan hasil produksinya. Padahal untuk mengembangkan sektor industri yang lebih pesat, produsen harus berani membuka pasar ekspor ke berbagai negara. Namun akses pasar yang terbatas menjadi kendala bagi perusahaan untuk melebarkan sayap usahanya. Hal ini tentu menghambat perkembangan dan pertumbuhan industri manufaktur yang tengah berjalan.
Modal.
Tantangan lain yang dihadapi industri manufaktur yang berkembang di Indonesia adalah modal. Modal yang terbatas membuat perusahaan harus berusaha mendapatkan modal investasi dari luar. Padahal akan jauh lebih baik jika modal investasi industri manufaktur yang sedang dikembangkan di Indonesia berasal dari investor lokal. Sangat diharapkan investor dalam negeri berkontribusi dan mengambil peran penting untuk berupaya mengembangkan sektor industri di Indonesia dengan menanamkan modal. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan menuntaskan angka pengangguran.