PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Inisial : Tn.W
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 14-02-2008
Umur 31 Tahun
Alamat : Jln. Blok 3 RT 16/03 Karang
Sambung. Kelurahan Arjawinangun - Cirebon
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Menjahit pakaian
RM No. : 008563
Sumber data : Keluarga Klien dan Klien
Nama : Nn. A
Umur : 20
Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : Mahasiswa
Hubungan : Adik kandung
II. ALASAN MASUK
Klien ngamuk, merusak barang, gelisah, memukul orang, bicara ngaco, ketawa sendiri, bicara sendiri, curiga pada orang lain, susah tidur.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil
Kurang berhasil Tidak berhasil 3.
Perilaku Usia Korban Usia Saksi Usia
Aniaya fisik
Penolakan V
Klien sakit jiwa tahun dari tahun 1998 pernah berobat jalan ke dokter syaraf di Cirebon, Ibu klien mengatakan sudah 10 kali berobat dan sudah 6 kali kumat hingga sekarang di bawa ke RSJ Bandung.
Masalah keperawatan : Regimen terapeutik inefektif
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya karena alasan ekonomi kemudian ditinggal pergi oleh wanita tersebut kerja di Arab, ayah klien mengatakan hal ini yang menyebabkan klien berdiam diri, malu, merasa diri tidak punya apa-apa, murung, menyendiri di kamar dan tidak mau bergaul dengan yang lain.
Masalah keperawatan : - Koping individu tidak efektif - Harga diri rendah
- Isolasi sosial
1. Tanda Vital : TD = 110/70 mmhg N = 80 x/mnt S = 37,5Co P = 22x/m 2. ukur : TB = 165cm BB = 61 Kg
3. Keluhan fisik : Tidak
Pemeriksaan Fisik Persistem Sistem Kardiovaskuler :
Tidak terdapat pembesaran KGB, JVP tidak lebih dari 45º, bunyi jantung regular, tidak ada pembesaran jantung, tidak ada clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik.
Sistem Pernapasan :
Hidung klien bersih, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak terdapat polip, bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat secret, mukosa hidung lembab, bentuk dada simetris, tidak terdapat
retraksi interkosta, tidak terlihat penggunaan otot bantu pernapasan, nafas regular, RR 22x/menit, pengembangan toraks simetris kanan dan kiri, perkusi resonan diseluruh area paru.
Sistem Pencernaan :
Bentuk bibir simetris, mukosa mulut merah muda, pergerakan lidah normal, tidak ada kesulitan menelan. Bentuk abdomen datar, lembut, bising usus 10x/menit, perkusi timpani, pembesaran hati dan limpa tidak teraba, tidak terdapat nyeri tekan.
Sistem Urinaria :
Tidak ada pembesaran ginjal, tidak terdapat nyeri tekan pada ginjal, kandung kemih tidak distensi, tidak ada nyeri saat berkemih.
Sistem Persyarafan :
baik, compos mentis, E4, V5, M6 Tes fungsi serebral
Status mental
Orientasi : orientasi terhadap orang, tempat dan waktu baik. Klien dapat menyebutkan kembali nama perawat.
Memori : Klien dapat menyebutkan jam/waktu bangun, menyebutkan jam/waktu makan.
Konsentrasi : klien dapat menyebutkan angka. Nervus cranial
N I (Olfaktorius) :
fungsi penghidu klien baik dapat menyebutkan bau minyak kayu putih. N II (Optikus) :
Klien dapat memilih huruf H dihandphone pada jarak 30 cm N III, IV, VI :
N V (trigeminus) :
klien dapat mengunyah dengan baik (motorik) N VII (Fascialis) :
Wajah simetris kiri dan kanan (motorik) N IX (Glosoferingeus) dan X (vagus):
Uvula terletak ditengah, dan terangkat ketika klien mengatakan “ah”, refleks menelan baik.
N XI (Assesorius) :
Klien dapat mengangkat bahu kiri dan kanan (simetris) NXII (hipoglosus) :
Pergerakan lidah ke arah lateral, depan dan belakang baik.
Sistem Musculoskeletal :
Tidak ada deformitas, tidak ada lordosis, tidak ada skoliosis, tidak ada kifosis, tidak atrofi otot, rentang gerak normal, kekuatan otot:
5 5
5 5
Sistem Integumen :
Kulit hangat, bersih, tidak terdapat lesi, gatal, turgor baik.
Sistem Endokrin :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, paratiroid Jelaskan : Tidak ada keluhan
Masalah Keperawatan : Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
Jelaskan : Klien hidup bersama dengan kedua orangtua dan satu orang adik perempuan, ayah klien mengatakan interaksi di dalam rumah baik namun klien memang tipe pendiam sehingga jarang berbicara jika sedang ada masalah, klien baru banyak bicara setelah klien sakit, klien dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dalam keluarga, tidak ada keluarga yang pernah sakit jiwa.
Masalah keperawatan: Koping individu tidak efektif
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien menerima dirinya apa adanya (tidak ada bagian
tubuh yang dibenci klien)
b. Identitas diri: Klien seorang laki-laki berumur 31 tahun dan menyukai jenis kelamin Wanita, posisi dalam keluarga merupakan anak 4 dari 5 bersaudara
c. peran diri : Klien belum menikah, bekerja sebagai tukang jahit d. Ideal diri : Di usianya yang 31 klien merasa cukup umur untuk menikah, klien berharap menjadi memiliki pabrik konveksi dan mobil boxes. e. Harga diri: Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit klien pemalu karena merasa tidak mempunyai apa-apa hal ini meningkat setelah klien ditolak menikah. Klien mengatakan malu belum menikah pada hal usia
sudah 31 tahun.
3. Hubungan sosial a. Orang yang berarti : Keluarga klien (Ayah, Ibu, Kakak dan Adik) b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Menurut keterangan ibu klien, di lingkungan rumah klien jarang mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada di lingkungan rumahnya. Di RSJ Bandung klien mengikuti aktivitas kelompok dan kegiatan lainnya, klien banyak bicara tentang berbagai hal, namun sering mengatakan cara meningkatkan pemasaran usahanya (menjahit) adalah dengan bekerja sama dengan instansi sekolah dan toko untuk pembuatan seragam secara berulang-ulang. Klien tampak mendominasi kegiatan, klien mau berjoget
dan mengikuti terapi musik.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Ibu klien mengatakan selama di rumah klien merupakan tipe pendiam sehingga jarang bicara jika ada masalah, hingga kadang bicara sendiri dan tertawa sendiri.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah Gangguan proses pikir : Waham
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah : Selama di RSJ klien mengaku shalat kecuali jika berpakaian klien adalah bajunya dikeluarkan. Penampilan rapi dan bersih
dari ujung rambut sampai ujung kaki.
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Tidak mampu memulai pembicaraan
Apatis
Lambat
Membisu
Inkoheren
Jelaskan: Klien banyak bicara, nada bicara klien lantang, mendominasi pembicaraan, selalu mengulang pembicaraan yang sama yaitu bahwa klien memiliki pabrik konveksi dan mobil boxes (hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang diceritakan ibu klien bahwa klien hanya membuka usaha menjahit kecil-kecilan) serta berbicara tentang cara meningkatkan pemasaran usahanya (menjahit) adalah dengan bekerja sama dengan instansi sekolah dan toko untuk pembuatan seragam. Klien pernah mengajak perawat untuk pergi ke Kyoto Jepang karena klien mengatakan mempunyai realasi disana. Klien hanya memulai pembicaraan dan perkenalan kepada perawat saja, alasannya karena sudah percaya.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah Gangguan proses pikir : waham kebesaran
3. Aktifitas motorik
Lesu
Tegang
Agitasi
Tik
Grimase
Tremor
Konvulsif
Jelaskan: Tidak ada kelainan pada aktivitas motorik klien
Masalah keperawatan : Tidak ada
4. Alam Perasaan
Sedih
Khawatir
Ketakutan
Putus asa
Gembira berlebihan
Jelaskan: Klien mengatakan bahwa perasaannya sangat senang karena ada
perawat yang memperhatikan kesehatannya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah. 5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Jelaskan : Klien tidak membutuhkan stimulus yang kuat untuk bereaksi
terhadap rangsangan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah.
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Defensif
Curiga
Jelaskan : Kontak mata klien baik, klien kooperatif dalam berinteraksi, Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
7. Persepsi
Pendengaran
Pengecapan
Penglihatan
Penghiduan
Perabaan
Jelaskan : Ibu klien mengatakan kadang klien mendengar suara tanpa ada wujud, tertawa sendiri, dan bicara sendiri. Klien mengatakan kadang mendengar suara-suara berisi perintah untuk memukul, frekuensi tidak terlalu sering, hal ini biasanya terjadi di waktu malam terutama di setelah adzan magrib, klien biasanya merasa emosional meningkat, tegang jika
suara itu muncul
8. Proses pikir
Sirkumtasial
Tangensial
Pengulangan pembicaraan
Flight of ideas
Blocking
Kehilangan asosiasi
Jelaskan : Klien selalu mengulang pembicaraan yang sama yaitu bahwa klien memiliki pabrik konveksi dan mobil boxes (hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang diceritakan ibu klien bahwa klien hanya membuka usaha menjahit kecil-kecilan) serta berbicara tentang cara meningkatkan pemasaran usahanya (menjahit) adalah dengan bekerja sama dengan instansi sekolah dan toko untuk pembuatan seragam Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir : waham kebesaran 9. Isi pikir
Fobia
Hipokondria
Obsesi
Depersonalisasi
Ide yang terkait
Pikiran magis
Waham
Somatik
Kebesaran
Siar fikir
Curiga
Nihilistik
Sisip fikir
Kontrol fikir
Jelaskan : Klien terus mengatakan dirinya merupakan pemilik pabrik konveksi dan mobil boxs. Ibu klien mengatakan klien suka menghayal ingin membuka usaha tapi langsung menjadi bos. Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir : waham kebesaran.
10. Tingkat kesadaran
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi waktu
Disorientasi org
Disorientasi tempat
Jelaskan: Klien dapat menjawab dengan tepat ketika ditanya mengenai jam, klien dapat mengerjakan jadwal kegiatan sesuai waktunya, klien
dapat mengenali perawat.
11. Memori
G3 daya ingat jangka panjang
G3 daya ingat jangka pendek
G3 daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan: Klien dapat mengingat kejadian jangka pendek misal kegiatan waktu pagi dan kontrak yang telah disepakati oleh perawat-klien, klien dapat mengingat kejadian jangka panjang misal kebiasaan di rumah. Masalah keperawatan: tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu berhitung dan berkonsentrasi Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna Jelaskan: Klien mampu menilai kemampuan diri sendiri Masalah keperawatan: tidak ada masalah
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
Bantuan total
2. BAB/ BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
4. Berpakaian/ berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lamanya: 14.00 s/d 15.00 WIB
Tidur malam lamanya: 20.30 s/d 04.00 WIB
6. Pengunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan Perawatan lanjutan
Ya
Tidak
Perawatan pendukung
Ya
Tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Ya
Tidak
Menjaga kerapihan rumah
Ya
Tidak
Mencuci pakaian
Ya
Tidak
Pengaturan keuangan
Ya
9. Kegiatan di luar rumah Belanja
Ya
Tidak
Tranportasi
Ya
Tidak Dll
Ya
Tidak
Jelaskan: Klien dapat melakukan semua pemenuhan perawatan diri. Masalah keperawatan: tidak ada masalah
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan masalah
Teknik relaksasi
Aktifitas konstruktif
Olah raga
Lainnya
Minum alcohol
Reaksi lambat/berlebih
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lainnya
Jelaskan: Ibu klien mengatakan klien tipe pendiam jarang membicarakan masalahnya dengan orang lain.
Masalah keperawatan: koping individual tidak efektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik keluarga menyadari keadaan klien yang sakit serta patuh minum obat, Ibu klien mengatakan klien pernah melakukan pemukulan terhadap Uwa (kakak Ayah klien).
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: Klien mengatakan jarang berhubungan dengan orang lain dan jarang mengikuti kegiatan di lingkungan rumah.
Masalah dengan pendidikan, klien hanya lulusan SMP namun tidak masalah bagi klien karena klien memiliki keterampilan menjahit.
Masalah dengan pekerjaan, klien mengatakan sudah 5 tahun membuka jahit namun tidak ada pelanggan karena banyak saingan.
Masalah dengan perumahan , spesifik: klien merasa nyaman tinggal bersama keluarganya.
pas-pasan, saat ini yang menghidupi dan menjadi tulang punggung keluarga adalah
ayah kandung klien.
Masalah dengan pelayanan kesehatan , spesifik: keluarga telah berusaha
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masalah lainnya, spesifik: klien mengatakan ingin menjadi
Masalah keperawatan: Resiko perilaku kekerasan Isolasi sosial : menarik diri Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Penyakit jiwa
Faktor predisposisi
Koping
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya
Jelaskan : Ibu klien mengatakan tidak tahu bagaimana merawat klien karena sudah 6 kali kambuh setelah 10 tahun berobat, klien mengatakan waktu di rumah tidak
mau minum obat karena tidak tahu manfaatnya.
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan klien.
ANALISIS DATA
DATA MASALAH
Subjektif :
Ayahklien mengatakan klien sakit jiwa dari tahun 1998 pernah berobat jalan ke dokter syaraf di Cirebon
Ibu klien mengatakan sudah 10 kali berobat dan sudah 6 kali kambuh hingga sekarang di bawa ke RSJ Bandung.
Objektif :
Klien dirawat di RSJ Bandung mulai tanggal 14 Februari 2008
Klien banyak bicara, namun tidak sesuai dengan kenyataan
Regimen terapeutik inefektif
Subjektif :
Ibu klien mengatakan klien pernah melakukan pemukulan terhadap Uwa (kakak Ayah klien)
Klien mengatakan kadang mendengar suara-suara yang yang menyuruhnya untuk memukul
Objektif :
Ketika mengikuti terapi musik klien tampak pasang kuda-kuda saat ada yang
menyenggol klien
Klien selalu melotot jika ada yang meminta air minum yang selalu klien bawa dalam botol plastik
Subjektif :
Klien selalu mengulang pembicaraan yang sama yaitu bahwa klien memiliki pabrik konveksi dan mobil boxes (hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang diceritakan ibu klien bahwa klien hanya membuka usaha menjahit kecil-kecilan) serta berbicara tentang cara
meningkatkan pemasaran usahanya (menjahit) adalah dengan bekerja sama dengan instansi sekolah dan toko untuk pembuatan seragam.
Klien mengatakan mempunyai relasi di Kyoto Jepang
Objektif :
Klien banyak bicara, mendominasi pembicaraan
Nada pembicaraan klien lantang
Klien pernah mengajak perawat untuk pergi ke Kyoto Jepang
Ketidak mampuan menilai kenyataan
Gangguan proses pikir : waham kebesaran
Ibu klien mengatakan kadang klien mendengar suara tanpa ada wujud, tertawa sendiri, dan bicara sendiri.
Klien mengatakan kadang mendengar suara-suara berisi perintah untuk
memukul, frekuensi tidak terlalu sering, hal ini biasanya terjadi di waktu malam terutama di setelah adzan magrib, klien biasanya merasa emosional meningkat, tegang jika suara itu muncul
Ibu klien mengatakan klien suka menghayal ingin membuka usaha tapi langsung menjadi bos
Objektif :
Klien terkadang tersenyum sendiri
Ketidak mampuan menilai kenyataan
kebesaran
Subjektif :
Ayah klien mengatakan karena ditolak menikah oleh keluarga wanita klien menjadi malu, merasa diri tidak punya apa-apa.
Klien merasa cukup umur untuk menikah
Klien mengatakan malu belum menikah pada hal usia sudah 31 tahun.
Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit klien pemalu karena merasa tidak mempunyai apa-apa
Objektif :
Kadang klien menunduk dan sedih ketika ditanya mengenai
wanita/pasangan hidup
Subjektif :
Ayah klien mengatakan karena ditolak menikah oleh keluarga wanita
menyebabkan klien berdiam diri, murung, menyendiri di kamar dan tidak mau bergaul dengan yang lain.
Menurut keterangan ibu klien, di lingkungan rumah klien jarang mengikuti kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yang ada di lingkungan rumahnya.
Objektif :
Klien hanya memulai pembicaraan dan perkenalan kepada perawat saja, alasanya karena sudah percaya
Isolasi diri : menarik diri
Subjektif:
ayah klien mengatakan hal ini yang
menyebabkan klien berdiam diri, malu, murung, menyendiri di kamar dan tidak mau bergaul dengan yang lain. Ayah klien mengatakan klien memang tipe pendiam sehingga jarang berbicara jika sedang ada masalah, klien baru banyak bicara setelah klien sakit
Subjektif :
Ibu klien mengatakan tidak tahu
bagaimana merawat klien karena sudah 6 kali kambuh setelah 10 tahun berobat
klien mengatakan waktu di rumah tidak mau minum obat karena tidak tahu manfaatnya.
Objektif :
Ketidaktahuan untuk merawat klien, terbukti dengan memeriksaan klien ke dokter syaraf bukan ke dokter jiwa
Kurang pengetahuan
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik: Schizopren Hebrefernik Terapi medik: Haloperidol 5 mg 3x1 THF 2 mg 3x1
CpZ 100
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Regimen terapeutik inefektif
Risiko perilaku kekerasan
Gangguan proses pikir: waham kebesaran
Perubahan persepsi sensori: Halusinasi
Isolasi sosial: menarik diri
Koping individu tidak efektif
Kurang pengetahuan
XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Regimen terapeutik inefektif
Perubahan persepsi sensori: Halusinasi
Gangguan proses pikir: waham kebesaran