• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS ESSAY PENDEK HUBUNGAN INTERNASIONA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS ESSAY PENDEK HUBUNGAN INTERNASIONA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS ESSAY PENDEK

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI EROPA

EUROPEAN INTERNATIONAL SOCIETY: SEBUAH STUDI KRITIS

Gerald Evans

170210100102

geraldevans.kembaren@gmail.com

No. Telp/HP: 082120114759

Tugas dikumpulkan pada

18 Oktober 2011

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

EUROPEAN INTERNATIONAL SOCIETY: SEBUAH STUDI KRITIS

Konsep European International Society merupakan suatu tonggak penting dalam tataran perkembangan politik dunia. Konsep European International Society sendiri baru mulai muncul setelah konsep International Society dicetuskan. Hedley Bull dalam bukunya “The Anarchical Society” mengatakan bahwa International Society terbentuk ketika sekelompok negara yang memiliki kesamaan kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai tertentu membentuk suatu perkumpulan bersama antar negara di Eropa, di mana mereka saling menyepakati seperangkat aturan yang dibuat dalam suatu institusi bersama (Bull, 1977, p.13). Dari definisi ini lalu mendorong timbulnya International Society lainnya di setiap kawasan dunia mana pun termasuk di Eropa. Dalam perkembangannya European International Society telah memberikan banyak dampak baik dampak positif seperti mendorong lahirnya organisasi internasional maupun dampak negatif yang mendorong timbulnya suatu eksklusifitas tertentu di kalangan bangsa Eropa. Jika dihubungkan dengan kenyataan, dampak dari adanya European International Society tentunya tidak hanya seperti yang disebutkan di atas. Oleh karena itu, dalam paragraf-paragraf berikutnya ini saya akan mencoba menganalis European International Society ditinjau dari konsep-konsep yang berkaitan.

(3)

abad pertengahan. Armstrong, dalam artikelnya yang berjudul “The Evolution of International Society” dalam buku Baylis memberikan suatu konsep bahwa European International Society terbagi menjadi tiga bagian besar, pertama disebut Medieval (abad pertengahan) yakni pada dan masa Perang Salib (abad 11-14), kedua Post Medieval atau sering disebut masa Renaissance yakni pada abad 14-16, dan yang ketiga Abad modern setelah Perdamaian Westphalia 1648 sampai sekarang (Baylis, 2008, p. 44-46). Sedangkan Adam Watson dalam bukunya “The Evolution of International Society” memberikan konsep European International Society dalam cakupan yang paling luas yaitu meliputi 9 masa pembagian masa perkembangan yakni Medieval Europe, The Renaissence In Italy, The Renaissance in Europe, The Habsburg Bid For Hegemony, Westphalia, The Age of Reason and of Balance, European Expansion, The Napoleonic Empire, dan Collective Hegemony (Watson, 1992, p. 138-250). Dari ketiga ahli yang memberikan konsep mengenai European International Society bisa dikatakan hanya konsep Hedley Bull lah yang paling tidak relevan karena pada kenyataannya mualai dari abad pertengahan sampai munculnya Perdamaian Westphalia memiliki peran penting dalam pembentukan European International Society dan hal itu tentu tidak bisa dilepaskan begitu saja. Oleh karena itu, dalam analisis dan pembahasan berikutnya saya akan menggunakan sebagian besar konsep European Internasional Society milik David Armstrong dan David Watson.

(4)

oleh Watson, saya melihat bahwa argumen yang saya berikan pada awal esai ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Watson mengenai ekslusifitas yang dimiliki bangsa Eropa berakibat pada penjajahan terhadap bangsa di luar Eropa dan mendorong kemunculan suatu organisasi internasional. Hal ini berarti secara konseptual terdapat empat dampak besar dari munculnya European International Society yang dapat dikelompokkan dalam dampak positif dan negatif. Munculnya konsep balance of power atau perimbangan kekuatan dan munculnya Concert of Europe dikategorikan sebagai dampak-dampak positif. Sedangkan adanya penaklukkan baik yang terjadi di luar Eropa maupun di dalam Eropa oleh Napoleon Bonaparte dikategorikan sebagai dampak-dampak negatif. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai dampak-dampak European International Society ini bagi perkembangan politik dunia.

Dimulai dari dampak-dampak positif terlebih dahulu, European International Society telah berkembang dari suatu konsep menjadi suatu aksi dan reaksi. Munculnya konsep balance of power atau perimbangan kekuatan merupakan dampak positif yang muncul setelah lahirnya Perdamaian Westphalia 1648. Adanya balance of power atau perimbangan kekuatan memiliki arti bahwa ketika suatu negara atau aliansi antara beberapa negara merasa terancam akan kekuatan negara lain, maka akan terjadi suatu perlombaan untuk meningkatkan kekuatan negaranya, dalam hal ini biasanya kekuatan militer. Sebagai contoh ketika di Eropa pada abad pertengahan dan menjelang lahirnya Perdamaian Westphalia, Eropa banyak dikuasai oleh Holy Roman Empire, dan kerajaan-kerajaan Kristen (Christian Kingdoms). Kedua kekuatan besar (imperium) inilah yang menguasai Eropa pada abad pertengahan, pada masa Perang Salib, pada masa Renaissance, dan sebelum lahirnya Perdamaian Westphalia. Setelah lahirnya Perdamaian Westphalia 1648 banyak negara mulai sadar akan pentingnya meningkatkan kekuatan mereka terutama dalam bidang militer karena merasa terancam oleh kekuasaan yang dimiliki oleh kedua imperium tersebut. Pada akhirnya kekuatan besar di Eropa yang semula terbagi atas dua kekuatan besar kini terbagi menjadi lima negara besar yakni Perancis, Austria, Britania-Hanover, Prussia dan Rusia (Watson, 1992, p. 200) . Lalu muncul juga kekuatan besar tetapi tidak sebesar kelima negara tersebut di antaranya seperti negara Spanyol, Belanda, Swedia, dan kekaisaran Ottoman Turki (Watson, 1992, p.200).

(5)

Europe dilatarbelakangi oleh penaklukkan yang dilakukan oleh kekaisaran Perancis di bawah pemerintahan Napoleon Bonaparte pada abad ke-18 sampai abad ke-19. Penaklukkan ini bahkan jauh lebih besar dari yang pernah dilakukan oleh Holy Roman Empire dan Christian Kingdoms pada masa Perang Salib, dan penaklukkan ini lebih kejam bahkan hampir menguasai seluruh wilayah di Eropa dan sekitar Laut Tengah. Oleh karena itu setelah kekuasaan otoriter Napoleon berakhir di Eropa kelima kekuatan besar Eropa seperti yang telah disebutkan di atas sepakat untuk membentuk suatu institusi bersama yang membagi hegemoni atau kekuasaan yang dimiliki oleh lima negara tersebut. Concert of Europe yang dibentuk berdasarkan Kongres Wina 1814-1815 membentuk suatu aturan-aturan diplomasi di mana hal ini merupakan cara yang paling damai untuk meredakan konflik antarnegara tanpa melakukan perang. Concert of Europe dalam praktiknya dibagi menjadi tiga periode menurut tujuannya masing-masing (Watson, 1992, p. 242). Periode pertama yang meliputi tiga dekade yakni dari tahun 1815-1848 merupakan periode di mana terjadi perdamaian antara kekuatan-kekuatan besar di Eropa, dan adanya penekanan terhadap revolusi sosial dan politik. Periode kedua yakni dari tahun 1848-1871 merupakan periode yang ditandai dengan adanya nasionalisme revolusioner. Periode yang ketiga atau terakhir yakni dari tahun 1871 sampai akhir abad ke-19 merupakan periode kembalinya perdamaian di Eropa di mana pada periode ini Concert of Europe banyak didominasi oleh Otto van Bismarck dari Prusia. Dalam Concert of Europe dikenal banyak istilah seperti collective security dan collective defense. Collective security berarti adanya usaha untuk menjaga kestabilan kekuatan antar negara anggota Concert of Europe, sedangkan collective defense berarti ketika salah satu negara anggota terancam oleh kekuatan dan pengaruh dari luar Concert of Europe maka semua anggota Concert of Europe akan bergerak membantu.

(6)

penduduk asli di sana. Belanda menjajah Asia terutama Indonesia kurang lebih sekitar 350 tahun, dari tahun 1596 sampai tahun 1945.

Penaklukkan yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte pun seperti itu. Napoleon berusaha menaklukkan semua negara di Eropa dan kawasan Laut Tengah. Pada masa kekaisaran Napoleon di Eropa hampir semua negara takluk di bawah pemerintahannya kecuali Rusia, Inggris, dan daerah di sekitar Laut Tengah yakni kekaisaran Ottoman Turki. Inggris yang pada abad 18-19 mengandalkan kekuatan dari sektor industri yakni dengan adanya Revolusi Industri di Inggris membuat embargo perdagangan yang dilakukan oleh Perancis di bawah pemerintahan Napoleon menjadi sia-sia. Ditambah kekuatan laut Inggris yang sangat kuat di laut menyebabkan Napoleon sulit menaklukkan Inggris. Napoleon pun tidak berhasil menaklukkan Rusia dikarenakan jaraknya yang sangat jauh dari Perancis dan tidak memungkinkan bagi Napoleon untuk menang dengan hanya mengandalkan pasukan pejalan kaki. Sedangkan terhadap Ottoman Turki di atas kertas Napoleon bisa menalukkan mereka tetapi karena mendapat bantuan dari Inggris pada serangan pertama dan bantuan dari Rusia pada serangan kedua akhirnya Napoleon gagal menguasai wilayah Ottoman Turki. Pada akhirnya negara yang tidak berhasil dikalahkan Napoleon yakni Inggris dan Rusia mampu mengakhiri kekuasaan Napoleon di Eropa dan berakhirlah sudah kekuasaan Napoleon di Eropa. Dampak negatif lainnya yang masih terkait dengan penaklukkan yang terjadi di Eropa adalah terjadinya peristiwa Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Bangsa Eropa masih rasa ekskusifitas yang tinggi sekalipun European International Society telah memasuki abad modern yaitu abad ke-20. Pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II, ekslusifitas terlihat sangat nyata pada diri bangsa Jerman. Bangsa Jerman yang berasal dari Bangsa Arya merasa bahwa mereka lah bangsa paling unggul dan beradab di dunia. Oleh karena itu mereka merasa perlu mengadabkan bangsa lain di luar Eropa terutama bangsa Yahudi melalui segala cara bahkan melalui pembunuhan kejam sekalipun.

(7)

Eropa sendiri maupun di benua-benua lain. Namun, terlepas dari semua dampak positif dan negatif yang diberikannya, European International Society menjadi salah satu materi pembelajaran bagi para akademisi di seluruh dunia khususnya para akademisi dalam bidang hubungan internasional.

(8)

ARMSTRONG, David. 1993 . The Evolution of International Society. In: John Baylis, et.al.. The Globalization of World Politics. 4th ed. New York: Oxford.

BULL, Hedley. 1977. The Anarchical Society. 3rd ed. Houndmills: Palgrave.

Referensi

Dokumen terkait

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh diversifikasi perusahaan Kepemilikan Manajemen terhadap manajamen laba dengan

yang terisolasi, pengaruh dari transpor, perubahan kimia, metabolisme dan ekskresi obat menjadi minimal dan distribusi menjadi lebih sederhana, sehingga diharapkan

9 sifat seperti ini tidak hanya terdapat pada Bani Israil saja, akan tetapi, ini merupakan sifat semua golongan manusia yang belum matang pendidikan imannya,

Pengumuman Hasil Tes akan diumumkan melalui website https://panselnas.menpan.go.id atau http://sscn.bkn.go.id atau http://bkd.salatigakota.go.id/cpns. Seluruh proses

Penyusunan laporan hasil karya tulis ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran

Meskipun ketika individu mencapai prestasi akademik yang tinggi, hal tersebut berperan dalam pembentukan kepercayaan diri dan motivasi dalam bidang pendidikan individu tersebut

Dimensi ruang sangat berpengaruh pada proses pengeringan pakaian, semakin besar dimensi lemari maka, semakin lama proses kenaikan suhu pada lemari, kelembaban dalam

contingent asset (aset kontijensi) adalah aset yang mungkin timbul dari waktu lampau dan akan terjadi atau tidak akan terjadi tergantung pada kejadian yang akan terjadi pada masa