BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tubuh yang sehat, bentuk tubuh dan berat badan ideal merupakan impian hampir setiap orang, namun tidak semua orang dapat mewujudkan impian
tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan ideal yang diinginkan. Upaya yang sering dilakukan orang untuk
mendapakan bentuk tubuh yang ideal antara lain adalah melakukan olahraga kebugaran (fitness) dan mengatur pola makan (diet).
Salah satu olahraga yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat adalah
fitness (olahraga kebugaran). Tujuan utama masyarakat melakukan fitness adalah
untuk mendapatkan tubuh yang bugar, bentuk tubuh yang ideal, dan berat badan
normal. Hal ini dapat terlihat dari maraknya pusat-pusat kebugaran (fitness center) yang ada di berbagai wilayah, bahkan saat ini pun fitness center telah umum ditemukan di pusat perbelanjaan atau mall.
Beberapa tahun terakhir jumlah fitness center cenderung meningkat, seperti yang dilaporkan dalam media massa yakni terdapat sekitar 600 - 3000
tempat fitness (tidak termasuk fitness center yang besar) dan anggota fitness
center mencapai sekitar 3 juta orang di Sao Paulo tahun 1998 (Sari, 2008).
Corbin (2002) juga mengatakan bahwa jumlah klub kesehatan dan kebugaran
telah meningkat lebih dari 100% sejak tahun 1982.
2
usia 18 - 56 tahun. Bahkan usia lebih dari 56 tahun juga masih sering dijumpai menjadi anggota. Usia terbanyak anggota yaitu usia 15 – 25 tahun dan 31 – 40
tahun (usia remaja dan dewasa). 2) jenis kelamin. Karakteristik anggota yang mengikuti latihan fitness lebih banyak wanita dibandingkan laki laki.
Berhubungan dengan tujuan mengikuti fitness untuk menurunkan berat badan. Alasan lain yaitu wanita lebih mempunyai arti untuk mengikuti program fitness yaitu menjaga kelangsingan dan kebugaran tubuh. 3) pekerjaan. Anggota yang
mengikuti fitness pada umumnya adalah mahasiswa dan yang lainnya adalah ibu rumah tangga dan pegawai negeri serta pegawai swasta. 4) program yang dipilih.
Program yang banyak dipilih atau sebagian besar anggota pada umunya adalah memilih program penurunan berat badan. Disamping program-program yang lain yang ada di klub kebugaran. 5) frekuensi latihan. Rata - rata fekuensi latihan
anggota adalah 3 kali/minggu.
Melihat dari karakteristik tersebut, anggota fitness didominasi oleh wanita
antara usia remaja dan dewasa dengan tujuan menurunkan berat badan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa laki- laki juga banyak yang menjadi anggota fitness dengan tujuan yang sama. Sebagai contoh jumlah pria yang
tercatat sebagai anggota tempat latihan kebugaran di Inggris meningkat sebanyak 49% selama enam tahun (Batty, 2000).
Tujuan untuk mendapatkan tubuh bugar dan berat badan yang ideal tidak akan tercapai hanya dengan olahraga saja, pengaturan makan (diet) juga sangat
3
center di Surabaya menunjukkan usaha lain yang paling banyak dilakukan untuk
menurunkan berat badan oleh subjek remaja (40%), dewasa awal (32%), dan
dewasa madya (29%) selain mengikuti olahraga di fitness center yaitu diet penurunan berat badan.
Kim dan Lennon (2006) menjelaskan bahwa diet mencakup pola -pola perilaku bervariasi dari pemilihan makanan yang baik untuk kesehatan sampai pembatasan sangat ketat akan konsumsi kalori. Wirakusumah (2001)
menambahkan diet juga bisa didefinisikan sebagai pengaturan makanan yang dianjurkan untuk tujuan tertentu. Pengaturan makanan ini dalam hal ini adalah
membatasi jumlah asupan makanan yang dibutuhkan tubuh yang bersangkutan sehingga terjadi keseimbangan energi.
Menurut Calhoun (1995), pada tahun 1984 suatu perusahaan riset pasar
melaporkan dengan pasti bahwa sebanyak 30% dari wanita Amerika dan 16% pria melakukan diet. Data nasional di Amerika juga menyatakan bahwa, sekitar 44%
wanita mencoba untuk menurunkan berat badan mereka dan sisanya kurang lebih 26% wanita mencoba mempertahankan berat badan mereka. Berdasarkan data tersebut lebih dari dua pertiga wanita dimana mayoritas berat badan mereka
normal, tapi mereka semua aktif mengendalikan berat badan mereka (French, et al, 1995). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dion (2008) terhadap
120 responden di Surabaya, membuktikan bahwa sekitar 60% responden merasa tidak puas terhadap sosok tubuhnya dan melakukan diet untuk mendapatkan tubuh
4
Melakukan diet penurunan berat badan berarti membatasi dengan cermat konsumsi kalori atau jenis makanan tertentu, selama dilakukan dengan
proporsional dengan memperhatikan kebutuhan tubuh, diet dapat membuat berat badan berkurang dan tubuh tetap sehat. Akan tetapi jika dilakukan secara
sembarangan dapat berakibat fatal. Kesalahan dalam menerapkan diet penurunan berat badan dapat mengurangi peluang seseorang untuk mencapai tujuannya dan bahkan dapat membahayakan kesehatan.
Beberapa pakar gizi menemukan beberapa praktek diet penurunan berat badan yang beredar di masyarakat memiliki aturan yang bertentangan dengan
ilmu gizi, seperti penurunan berat badan secara drastis dalam waktu yang sangat singkat. Karena menurut Sulistiyoningsih (2010), diet penurunan berat badan yang dilakukan oleh kebanyakan orang umumnya adalah pengaturan makan yang
salah tanpa pengawasan dari dokter atau ahli gizi sehingga zat gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Banyak pakar kesehatan yang menyalahkan program
diet yang akhir-akhir ini mengakibatkan peningkatan terjadinya anoreksia atau kegagalan makan yang kronis, yang mengakibatkan setengah kelaparan, dan terjadinya bulimia, dengan usaha memuntahkan kembali, berpuasa, atau
penyalahgunaan obat pencahar berlebihan (Calhoun, 1995).
Survei yang dilakukan Horm dan Anderson menunjukkan bahwa 40%
perempuan melakukan pengurangan berat badan secara tidak sehat (Grogan, 2008). Penelitian di Amerika yang dilakukan oleh Chalasani dan
Fischer (2008) juga menyebutkan bahwa subjek yang melakukan South Beach
5
dengan diagnosis ketoasidosis karena diet ini membatasi karbohidrat secara berlebihan. Kemudian sebuah survei yang dilakukan oleh Psikolog Ilyas
Sukarmadijaya terhadap 300 orang wanita muda berusia 22 - 35 tahun di Jakarta mengungkapkan bahwa 60% wanita mengalami gangguan pola makan yang tidak
teratur yaitu menghindari sarapan pagi dengan tujuan diet penurunan berat badan (Puspitaningrum, 2010).
Banyak praktek diet kontroversi lainnya beredar sangat cepat di
masyakarat khususnya di kalangan olahragawan dan anggota fitness center, karena menurut Pereira (2003) Secara umum rata-rata orang mengujungi fitness
center adalah orang individu dengan pendidikan tinggi, memiliki motivasi untuk
berlatih fitness dan menerapakan diet makanan seimbang atau mengonsumsi makanan bergizi serta selalu mengetahui informasi terbaru tentang gizi dan
aktivitas fisik.Sehingga dikhawatirkan mereka akan menerapkan diet - diet salah yang beredar dari informasi yang salah.
Anggota fitness center yang menjadi perhatian penulis adalah anggota New Life Gym Lippo Mall Medan. New Life Gym Lippo Mall merupakan salah satu fitness center besar yang berada dalam pusat perbelanjaan Lippo Mall
Medan. Terletak di Jalan Imam Bonjol, Suka Damai, Medan Polonia, Medan. Anggota yang terdaftar di New Life Gym Lippo Mall cukup banyak, termasuk
anggota tetap dan trial berjumlah lebih dari 500 orang. Kebanyakan anggota di New Life Gym Lippo Mall berasal dari tingkat pendidikan menengah ke atas yang
6
olahraga dan diet. Mereka mendapatkan informasi diet dari berbagai sumber sehingga dikhawatirkan mereka mendapatkan informasi diet yang salah dari
sumber yang salah.
Berdasarkan wawancara pendahuluan kepada 7 orang anggota New Life Gym, 4 diantaranya pernah menerapkan salah satu diet penurunan berat badan. Mereka mengatakan lebih banyak mendapatkan informasi tentang diet dari media
massa seperti televisi, media sosial seperti facebook dan instagram serta dari internet, pelaku diet pertama melakukan diet penurunan berat badan tanpa
sarapan, makan siang dengan nasi, dan makan malam dengan buah. Pelaku diet ini mendapati keluhan badan lemas dan diare. Pelaku diet kedua menerapkan diet
mayo (diet tanpa garam) dan mendapati keluhan sering dehidrasi dan badan lemas. Sedangkan pelaku diet lain mendapati keluhan badan lemas dan mudah ngantuk.
1.2 Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah untuk penelitian ini adalah maraknya upaya – upaya yang dilakukan masyarakat untuk
mendapatkan berat badan yang ideal seperti melakukan olahraga kebugaran
(fitness), melakukan diet atau melakukan keduanya. Hal ini terlihat dari
banyaknya orang yang mendaftar di pusat kebugaran (fitness center) sebagai
anggota kemudian menerapkan diet penurunan berat badan sekaligus selama masa pelatihan kebugaran. Tetapi pada kenyataannya, hasil yang didapatkan dari
7
mengetahui perilaku diet penurunan berat badan yang diterapkan oleh anggota
fitness center.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku diet penurunan berat badan anggota
fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan anggota fitness center New Life Gym
Lippo Mall Medan tentang diet penurunan berat badan.
b. Untuk mengetahui sikap anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan tentang diet penurunan berat badan.
c. Untuk mengetahui jenis-jenis diet penurunan berat badan yang dipraktekkan oleh anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut:
a. Bagi anggota
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan mengenai cara diet penurunan berat badan yang sehat dan benar, sehingga tidak terjadi
8
b. Bagi perusahaan
Memberikan sumbangan pemikiran tentang perilaku diet anggota, sehingga