• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PEKERJAAN DI KETINGGIAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR RUMAH SAKIT TELOGOREJO (STUDI DESKRIPTIF PADA PROYEK KONSTRUKSI OLEH PT. ADHI KARYA SEMARANG) -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PEKERJAAN DI KETINGGIAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR RUMAH SAKIT TELOGOREJO (STUDI DESKRIPTIF PADA PROYEK KONSTRUKSI OLEH PT. ADHI KARYA SEMARANG) -"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Isna Shofiana
  • Pengajar:
    • Ibu Dr. Anik Setyo Wahyuningsih, M.Kes
  • Sekolah: Universitas Negeri Semarang
  • Mata Pelajaran: Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Topik: Identifikasi Potensi Bahaya Pekerjaan di Ketinggian Pada Proyek Pembangunan Gedung Parkir Rumah Sakit Telogorejo
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2015
  • Kota: Semarang

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan pentingnya keselamatan kerja, khususnya dalam konteks pekerjaan di ketinggian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi di proyek pembangunan gedung parkir Rumah Sakit Telogorejo oleh PT. Adhi Karya Semarang. Penelitian ini berfokus pada pemahaman dan pencegahan risiko yang terkait dengan pekerjaan di ketinggian, yang merupakan isu penting dalam keselamatan kerja. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan keselamatan di sektor konstruksi.

1.1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang menjelaskan bahwa keselamatan adalah kebutuhan mendasar bagi setiap manusia, dan kecelakaan kerja di sektor konstruksi sering terjadi. Penelitian ini berfokus pada bahaya yang terkait dengan pekerjaan di ketinggian, yang merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan fatal di industri konstruksi. Dengan memahami potensi bahaya, langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup identifikasi potensi bahaya pekerjaan di ketinggian, penggunaan alat pelindung diri (APD), analisis keselamatan kerja menggunakan Job Safety Analysis (JSA), dan sistem pengendalian bahaya. Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi kerja dan potensi risiko yang ada.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya pekerjaan di ketinggian, penggunaan APD, serta melakukan analisis keselamatan kerja melalui JSA. Dengan tujuan ini, penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berguna untuk meningkatkan keselamatan kerja di proyek konstruksi.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini meliputi informasi bagi PT. Adhi Karya untuk evaluasi keselamatan kerja, tambahan literatur bagi mahasiswa, serta peningkatan pengetahuan peneliti tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan kebijakan keselamatan di industri konstruksi.

1.5. Keaslian Penelitian

Bagian ini menyajikan tabel yang menunjukkan penelitian sebelumnya terkait dengan identifikasi bahaya di tempat kerja, dengan fokus pada penggunaan JSA dan sistem pengendalian bahaya. Keaslian penelitian ini terletak pada konteks spesifik proyek pembangunan gedung parkir di RS. Telogorejo.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi identifikasi bahaya pekerjaan di ketinggian dalam proyek pembangunan gedung parkir, dengan fokus pada keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian dilakukan di lokasi proyek selama periode tertentu, sehingga hasilnya relevan dengan kondisi aktual di lapangan.

II. LANDASAN TEORI

Bagian ini menjelaskan teori-teori dan konsep dasar yang mendasari penelitian, termasuk definisi pekerjaan di ketinggian, prosedur kerja yang aman, serta jenis-jenis kecelakaan kerja. Teori-teori ini penting untuk memahami konteks keselamatan kerja di sektor konstruksi dan memberikan dasar bagi analisis yang dilakukan dalam penelitian.

2.1. Pekerjaan di Ketinggian

Pekerjaan di ketinggian didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan di atas 2 meter dari permukaan tanah, yang memiliki risiko jatuh. Penjelasan ini mencakup kategori pekerjaan dan risiko yang terkait, serta pentingnya penggunaan alat pelindung diri untuk mencegah kecelakaan.

2.2. Prosedur Pekerjaan di Ketinggian

Prosedur kerja yang aman harus diterapkan dalam setiap aktivitas di ketinggian untuk meminimalkan risiko jatuh. Hal ini mencakup pengukuran risiko, sistem aman bekerja, dan pelatihan untuk pekerja. Penekanan pada prosedur ini penting untuk memastikan keselamatan pekerja di lapangan.

2.3. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja didefinisikan sebagai kejadian yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerugian fisik atau material. Penjelasan tentang jenis-jenis kecelakaan, termasuk jatuh dari ketinggian, memberikan gambaran tentang potensi risiko yang dihadapi pekerja di sektor konstruksi.

2.4. Kegiatan Operasional Konstruksi

Kegiatan operasional dalam konstruksi melibatkan berbagai aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya. Pemahaman tentang kegiatan ini penting untuk mengidentifikasi titik-titik kritis yang memerlukan perhatian khusus dalam hal keselamatan kerja.

2.5. Pedoman K3 Konstruksi

Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam konstruksi memberikan panduan tentang praktik terbaik untuk mengurangi risiko kecelakaan. Penelitian ini mengacu pada pedoman tersebut untuk memastikan bahwa prosedur yang diterapkan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dan potensi bahaya di proyek pembangunan gedung parkir. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan pihak terkait, yang memberikan informasi penting tentang praktik keselamatan yang ada.

3.1. Alur Pikir

Alur pikir penelitian ini menggambarkan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan penelitian, mulai dari identifikasi masalah hingga analisis data. Penjelasan tentang alur pikir ini penting untuk memahami pendekatan yang digunakan dalam penelitian.

3.2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ditentukan berdasarkan tujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya pekerjaan di ketinggian. Penjelasan ini memberikan gambaran tentang area yang menjadi perhatian utama dalam penelitian.

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi nyata di lapangan. Rancangan ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang relevan dan mendalam tentang praktik keselamatan di proyek.

3.4. Sumber Informasi

Sumber informasi dalam penelitian ini mencakup data primer yang diperoleh dari wawancara dan observasi di lokasi proyek, serta data sekunder dari literatur terkait. Penggunaan berbagai sumber informasi penting untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang situasi di lapangan.

3.5. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data

Instrumen penelitian yang digunakan mencakup panduan wawancara dan lembar observasi. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan pekerja dan pengawas proyek, serta observasi langsung terhadap kondisi kerja di lokasi proyek.

IV. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai potensi bahaya dalam pekerjaan di ketinggian, termasuk jatuh dari ketinggian, kejatuhan benda, dan risiko lain yang terkait dengan kondisi kerja. Penelitian ini juga mengidentifikasi penggunaan alat pelindung diri yang belum optimal di antara pekerja, serta perlunya penerapan analisis keselamatan kerja yang lebih baik.

4.1. Deskripsi Proyek Gedung Parkir RS. Telogorejo

Deskripsi proyek memberikan gambaran tentang skala dan kompleksitas pembangunan gedung parkir. Informasi ini penting untuk memahami konteks di mana penelitian dilakukan dan tantangan keselamatan yang dihadapi.

4.2. Gambaran Proses Pekerjaan di Ketinggian

Gambaran proses pekerjaan di ketinggian menunjukkan bagaimana aktivitas dilakukan dan potensi risiko yang terlibat. Penjelasan ini memberikan wawasan tentang praktik kerja yang mungkin berkontribusi terhadap kecelakaan.

4.3. Penyediaan Alat Pelindung Diri

Penyediaan alat pelindung diri di lokasi proyek mencakup jenis-jenis APD yang tersedia dan penggunaannya oleh pekerja. Hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan APD seringkali tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

4.4. Identifikasi Bahaya

Identifikasi bahaya dilakukan untuk menentukan potensi risiko yang ada di lokasi proyek. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa banyak pekerja tidak menggunakan APD yang memadai, yang meningkatkan risiko kecelakaan.

4.5. Form Job Safety Analysis

Form Job Safety Analysis (JSA) digunakan untuk mengevaluasi risiko dan menentukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Penggunaan JSA yang efektif dapat membantu dalam mengurangi kecelakaan kerja di proyek.

V. PEMBAHASAN

Pembahasan ini mengeksplorasi hasil penelitian dalam konteks yang lebih luas, membandingkan dengan literatur yang ada dan memberikan rekomendasi untuk praktik keselamatan yang lebih baik di proyek konstruksi. Pentingnya implementasi prosedur keselamatan dan penggunaan APD yang benar menjadi fokus utama.

5.1. Potensi Bahaya di Ketinggian

Potensi bahaya di ketinggian mencakup risiko jatuh, kejatuhan benda, dan faktor lingkungan. Pembahasan ini menggarisbawahi pentingnya pengendalian bahaya melalui prosedur yang tepat.

5.2. Peraturan tentang Pekerjaan di Ketinggian

Peraturan yang ada memberikan panduan tentang praktik aman dalam pekerjaan di ketinggian. Pembahasan ini menekankan perlunya kepatuhan terhadap regulasi untuk meningkatkan keselamatan kerja.

5.3. Identifikasi Bahaya di Tempat Kerja

Identifikasi bahaya merupakan langkah awal dalam manajemen risiko. Pembahasan ini menyoroti pentingnya melakukan identifikasi secara menyeluruh untuk mengurangi kecelakaan.

5.4. Alat Pelindung Diri

Penggunaan alat pelindung diri yang tepat sangat penting dalam mencegah kecelakaan kerja. Pembahasan ini menguraikan jenis-jenis APD yang diperlukan dan tantangan dalam penerapannya.

5.5. Pengendalian Bahaya Pekerjaan di Ketinggian

Pengendalian bahaya di ketinggian melibatkan penerapan prosedur keselamatan dan penggunaan APD. Pembahasan ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas pengendalian bahaya.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa identifikasi potensi bahaya di ketinggian sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja. Penelitian ini merekomendasikan penerapan JSA secara konsisten dan disiplin dalam penggunaan APD untuk meningkatkan keselamatan kerja di proyek konstruksi.

6.1. Simpulan

Simpulan menegaskan bahwa potensi bahaya di ketinggian dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik melalui penerapan prosedur keselamatan yang tepat. Penelitian ini menunjukkan bahwa banyak pekerja belum mematuhi penggunaan APD yang benar.

6.2. Saran

Saran untuk pihak proyek mencakup perlunya pelatihan keselamatan yang lebih baik, penerapan JSA secara rutin, dan peningkatan kesadaran pekerja tentang pentingnya penggunaan APD. Rekomendasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan di masa depan.

Referensi Dokumen

  • Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja ( A.M. Sugeng Budiono, dkk )
  • Modul Bekerja di Ketinggian ( Antam Tbk )
  • Evakuasi Korban Pada Ketinggian ( Antam Tbk )
  • Pedoman Praktis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Industri Konstruksi ( B. Boedi Rijanto )
  • Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 ( Soehatman Ramli )

Gambar

Tabel 4.1: Identifikasi Potensi Bahaya ...........................................................
Tabel 1.1: Keaslian Penelitian
Gambar 2.2  Kacamata Kerja
Gambar 2.3 Sarung Tangan
+7

Referensi

Dokumen terkait