• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Posisi Stub Isolator Terhadap Distribusi Tegangan Pada Isolator Piring Gelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Posisi Stub Isolator Terhadap Distribusi Tegangan Pada Isolator Piring Gelas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Isolator rantai (string insulator) secara luas digunakan pada sistem tenaga listrik sebagai penopang mekanik dan isolasi listrik antara konduktor fasa dengan menara. Selain itu juga isolator rantai memiliki kekuatan mekanik yang kuat, pemasangannya serta operasinya yang mudah, dan biaya murah. Jumlah unit isolator rantai ditentukan oleh beberapa faktor seperti tegangan operasi, kekuatan mekanik, ketinggian di atas permukaan laut, kekuatan petir, dan kontaminasi lingkungan sekitar.

Kapasitansi yang timbul di seputar isolator pada setiap piring isolator dengan sekitarnya membuat distribusi tegangan menjadi tidak merata. Tegangan dan medan listrik pada isolator yang berada di dekat kawat adalah tiga sampai empat kali lebih besar daripada isolator yang lain, dimana hal tersebut memudahkan terjadinya korona, dan bila permukaan isolator relatif kotor akan memicu/ mempercepat terjadinya lewat-denyar (flashover). Peristiwa tersebut merupakan suatu perhatian serius untuk keamanan operasi pada jaringan transmisi. Sehingga perhitungan dari medan listrik dan distribusi tegangan adalah faktor yang sangat penting untuk penggunaan suatu isolator rantai [1].

Dalam aplikasinya pada sistem jaringan penyaluran daya listrik terdapat beberapa peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada isolator piring. Terjadinya petir (surge) dan operasi hubung buka (switching) dapat menyebabkan mengalirnya arus impuls untuk menimbulkan flashover pada isolator piring. Kondisi perubahan suhu yang tajam untuk isolator berbahan gelas juga dapat mengakibatkan kerusakan pada rentengan isolator. Hal tersebut dapat mengakibatkan piringan isolator akan pecah.

Terpecahnya isolator tidak membuat isolator tersebut menjadi konduktor melainkan masih berfungsi sebagai isolator. Hal tersebut dikarenakan masih

(2)

2

tertinggalnya cap dan pin isolator yang antaranya dipisahkan oleh bahan dilektrik. Bongkol yang terbentuk sering disebut dengan istilah stub. Peristiwa tersebut menyebabkan jarak rambat yang menjadi lebih pendek akibat lempeng piring isolator telah terpecah.

Apabila terjadi kerusakan, maka posisi isolator yang diharapkan pecah terlebih dahulu adalah isolator yang posisinya berdekatan dengan kawat fasa pada saluran transmisi. Akan tetapi, berdasarkan tinjauan lapangan dilihat bahwa posisi unit isolator yang pecah adalah tidak bergantung terhadap lokasi kedekatannya dengan kawat fasa. Hal tersebut tentunya mempengaruhi formasi besarnya masing-masing distribusi tegangan yang dipikul akibat terpecahnya salah satu rentetan isolator pada setiap letak isolator piring gelas yang pecah.

Dalam beberapa jurnal ilmiah yang telah beredar banyak mengupas mengenai distribusi tegangan dengan menggunakan simulasi komputer menggunakan aplikasi seperti MATLAB, akan tetapi untuk menentukan nilai distribusi tegangan yang dialami isolator juga dapat dilakukan dengan melakukan percobaan di laboratorium.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari Tugas Akhir berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain:

 Apakah terpecahnya isolator dapat menyebabkan distribusi tegangan menjadi berubah ?

 Bagaimana pengaruh distribusi tegangan terhadap tiap posisi kerusakan yang berbeda ?

1.3 BATASAN MASALAH

Untuk membatasi masalah penelitian pada Tugas Akhir ini, maka dibuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas. Hal ini diperbuat agar isi dan

(3)

3

pembahasan dari Tugas Akhir ini dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun pembatasan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

 Pengujian menggunakan 8 (delapan) unit isolator piring gelas dimana kondisi isolator seragam.

Isolator piring yang pecah/ stub adalah hanya 1 (satu) unit.

 Percobaan dilakukan menggunakan pembangkit tegangan AC dengan menggunakan elektroda bola-bola standar pada Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi FT-USU.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

 Mengetahui besarnya distribusi tegangan apabila salah satu isolator piring pecah.

 Mengetahui persentase distribusi tegangan yang dipikul oleh isolator lainnya akibat salah satu isolator piring pecah.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya Pokja ULP akan melakukan tahapan evaluasi administrasi dan teknis terhadap Peserta lelang yang dokumennya telah memenuhi syarat/lengkap pada saat

[r]

[r]

Untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan (RE 102) yang masih berlaku (sesuai PP No. 4 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2000

UNIT PROGRAM PENGALAMAN

To complement the database of published studies, we included working paper drafts presented at the 2013 annual meeting of the Academy of Management and the 2013 conference of the

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

Jarak kota Semarang-Jepara pada peta 5 cm, jika skala 1: 4.000.000 maka jarak kota Semarang-Jepara yang sebenarnya adalah ..a. Skala yang ditulis menggunakan angka