• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Museum Sejarah Kota Medan di Kawasan Pulo Brayan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Museum Sejarah Kota Medan di Kawasan Pulo Brayan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap kota pastinya memiliki nilai sejarah tersendiri, dimana nilai sejarah

ini yang menjadi kebanggaan dari kota tersebut. Peristiwa – peristiwa yang telah

terjadi di masa lalu patutlah dikenang agar dapat menjadi pelajaran bagi suatu

kota. Pelajaran – pelajaran yang berharga inilah yang dapat membuat kota belajar

dari masa lalu dan berkembang menjadi lebih baik lagi.

Salah satu kota yang dapat berkembang lebih baik dan memiliki potensi

adalah Kota Medan. Kota Medan merupakan kota yang berada di posisi strategis

IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) dari keadaan itu pula

kota Medan menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional. Oleh sebab itu, kota

Medan saat ini sedang berbenah diri untuk menjadi kota yang ideal, melalui

kerjasama Mebidangro (Medan-Binjai-Deli serdang-kabupaten Karo) diharapkan

dapat “menggemukkan” kegiatan yang ada di pusat kota, meratakan penyebaran

penduduk dan mencapai tujuan kawasan strategis nasional.

(2)

Namun ada kendala dari penyebaran penduduk yaitu penyebaran masih

terpusat pada inti kota. Hal ini dikarenakan pembangunan plaza/tempat orang

berkumpul, infrastruktur maupun bangunan yang menjadi generator aktifitas

masyarakat masih sangat kurang pada daerah pinggir kota. Menanggapi issue

tersebut kami sebagai perencana memikirkan sebuah solusi, yaitu dengan

menciptakan “magnet” pada daerah pinggir kota untuk menarik minat masyarakat

agar berpindah ke wilayah yang baru. Tahap yang dilakukan adalah dengan

menarik garis vertikal dan horizontal dalam radius 5 km dari titik 0 pusat kota,

maka didapatlah empat titik yang bersinggungan yaitu :

 Utara : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

 Timur : Kelurahan Bandar Selam dan Kelurahan Bantan( Kecamatan Medan Tembung)

 Selatan : Kelurahan sarirejo (Kecamatan Medan Polonia)

 Barat : Kelurahan Sei Sikambing dan Kelurahan Sei Sikambing C II (Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Sunggal)

Kawasan pinggir kota memiliki potensi untuk dikembangkan. Akan tetapi,

masalah terbesar yang dimiliki Kota Medan adalah tumbuhnya ruko disetiap sudut

kota sehingga kota terlihat semrawut dan tidak teratur. Pertumbuhan ruko yang

sangat kencang menjadi salah satu faktor lambatnya pertumbuhan kota. Ruang

terbuka hijau yang dimiliki Kota Medan juga sangat sedikit, sehingga kota terlihat

sesak dan tidak ada area untuk beristirahat bagi masyarakat.

Medan bagian utara memiliki banyak potensi untuk dikembangkan

menjadi “magnet” bagi Kota Medan. Bagian pinggir Kota Medan ini terletak di

daerah strategis yaitu di jalan penghubung Kota Medan dengan Kota Belawan.

Seperti kita tahu, Belawan merupakan pelabuhan penting dari Sumatera Utara.

Selain itu Medan bagian utara juga memiliki banyak nilai sejarah karena beberapa

(3)

Kawasan Pulo Brayan merupakan salah satu kawasan pusaka di Kota

Medan. Kawasan ini memiliki nilai bersejarah tinggi terutama jika dikaitkan

dengan bidang industri per-kertaapian. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan

fasilitas-fasilitas untuk kereta api di kawasan tersebut. Fasilitas tersebut antara lain

perbengkelan kereta api, gudang bongkar muat barang kereta api, perkantoran

pendukung, dan perumahan bagi karyawan serta para petinggi yang bekerja di

industri per-keretaapian. Akan tetapi, dengan seiring waktu bangunan - bangunan

bersejarah di kawasan ini mulai hancur dan terlupakan sehingga nilai sejarah yang

menjadikan ciri khas di kawasan tersebut perlahan-lahan hilang.

Menurut Budihardjo (1989)1, terdapat beberapa arti penting dari

keberadaan suatu bangunan kuno bersejarah antara lain secara ekonomis,

bangunan kuno bersejarah akan merupakan salah satu daya tarik wisata, dari

aspek sosial budaya terpeliharanya bangunan kuno akan menumbuhkan ikatan

yang erat antara masa kini dan masa lampau dan menciptakan kebanggaan serta

harga diri sebagai bangsa, dan menurut aspek fisik bahwa keberadaan bangunan

kuno bersejarah akan memperkaya wajah lingkungan dan menciptakan identitas

kota yang khas, unik dan berkarakter.

Citra kawasan Pulo Brayan berubah menjadi kawasan perdagangan yang

dikarenakan banyaknya rumah toko (ruko) yang dibangun pada kawasan ini.

Fenomena ini juga terjadi hampir diseluruh bagian kota Medan lainnya. Salah satu

cara untuk mengembalikan citra kawasan dan menarik masyarakat untuk pindah

dari inti kota adalah menerapkan metode Renewal pada titik “magnet” tersebut.

Hal ini diharapkan akan menciptakan kesan aman dan nyaman bagi masyarakat

yang tinggal di kawasan tersebut.

Kawasan Pulo Brayan merupakan salah satu kawasan yang perlu dibenah

dan perlu dikembangkan mengingat banyaknya potensi yang dimiliki kawasan ini.

Potensi ini berupa letak kawasan yang berada di daerah strategis, yaitu di jalur

perhubungan antara Kota Medan dan Kota Belawan, serta banyaknya bangunan       

1

(4)

peninggalan sejarah yang merupakan bukti kejayaan kawasan pada masa

penjajahan Belanda. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi kota medan terutama di

kawasan Pulo Brayan.

Adapun renewal pada kawasan Pulo Brayan yaitu dengan membangun

beberapa fungsi bangunan sebagai generator aktifitas masyarakat seperti Stasiun

Kereta Api, Hotel, Apartemen, Museum, Convention and Exhibition Centre, Pusat

Industri, Youth Centre serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai plaza dan

penyumbang RTH kota. Direncanakan Renewal kawasan Pulo Brayan nantinya

menjadi “Green Deli Oasis” dengan menerapkan tema sustainable yang tetap

mensinergiskan lingkungan sekitar dengan kegiatan manusia yang ada.

Di dalam buku Mebidangro, Kecamatan medan timur, kota medan (Kel.

Pulo Brayan sekitar stasiun KA), elemen- elemen ruang yang dapat dikembangkan

adalah2:

 Pusat komersial pelayanan Medan Timur sekaligus Medan bagian utara jasa perhotelan, perkantoran.

 Pusat pelayanan transportasi (stasiun KA Pulo Brayan)  Ruang Terbuka Hijau taman kota

Prospek pengembangan arsitektur kawasan yaitu berkaitan dengan

pengembangan landmark dan focal point. Pengembangan landmark dan focal

point dilakukan melalui pengembangan arsitektur bangunan tertentu yang menjadi

pusat perhatian dan daya tarik di Kecamatan Medan Timut, terutama pada bagian

kawasan yang terintegrasi dengan pusat metropolitan.

Oleh karena itu diperlukan beberapa bangunan yang dapat mendukung

perkembangan kawasan bersejarah Pulo Brayan untuk menjadi daya tarik bagi

Kota Medan. Salah satunya adalah Museum Sejarah Kota Medan yang dapat

melestarikan sejarah serta menjadi bangunan pendukung dari Urban Renawal di

kawasan Pulo Brayan.

       2

(5)

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud :

 Membangun Oasis baru di medan utara yang bernilai cultural

 Menjadikan kawasan bersejarah Pulo Brayan sebagai daya tarik pariwisata bagi Kota Medan

 Melestarikan nilai – nilai sejarah yang ada di kawasan Pulo Brayan melalui bangunan Museum Sejarah Kota Medan.

 Menumbuhkan ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi dan merawat bangunan – bangunan peninggalan sejarah di kawasan Pulo

Brayan

Tujuan :

 Menjadikan Museum Sejarah Kota Medan sebagai salah satu bangunan pendukung pengembangan kawasan bersejarah Pulo Brayan

 Memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya bangunan bersejarah yang merupakan bukti dari kejayaan kawasan Pulo Brayan.

1.3 Masalah Perancangan

 Bagaimana menata kawasan bersejarah di bagian utara Kota Medan yang tertutup dan tidak dikenal, menjadi sesuatu yang bernilai dan

menjadi tujuan investasi dan wisata

 Bagaimana cara merancang sebuah museum yang dapat mendukung pengembangan kawasan bersejarah Pulo Brayan

 Bagaimana cara mendesain museum dengan tidak menghilangkan nilai – nilai sejarah bangunan di sekitar kawasan

(6)

1.4 Pendekatan

Adapun pendekatan-pendekatan dalam menyelesaikan masalah pada

perancangan dilakukan dengan berbagai cara seperti:

 Pengumpulan data, baik melalui studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan

data sesuai dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta

secara ilmiah.

 Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan mencari data pada keadaan yang telah

ada, sumber berupa buku, majalah, internet, koran, dan sumber-sumber

yang dianggap penting.

 Melakukan studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik serta menganalisis potensi dan permasalahan yang ada

pada lingkungan sekitar.

1.5 Lingkup / Batasan

Proyek ini bersifat usulan. Lingkup kajian proyek ini meliputi perancangan

museum sejarah Kota Medan di kawasan Pulo Brayan yang merupakan suatu

kegiatan merancang museum di kawasan bersejarah industri per-keretaapian

dimana hal ini dapat melestarikan nilai – nilai sejarah yang dapat menjadi daya

tarik bagi masyarakat Kota Medan dan menjadi salah satu bangunan yang

mendukung pengembangan baru di kawasan Pulo Brayan. Lingkup kajian pada

perancangan ini adalah bagaimana mempertahankan dah membangkitkan nilai

bangunan bersejarah sebagai eksisting dan membangun sebuah bangunan museum

yang kontekstual terhadap lingkungan di sekitarnya.

Perencanaan proyek ini akan dibatasi pada kawasan Pulo brayan yang

(7)

menara air, gudang bongkar muat barang kereta api, perkantoran pendukung, dan

perumahan bagi karyawan serta para petinggi yang bekerja di industri

per-keretaapian. Fungsi –fungsi yang ada pada kawasan ini akan dibatasi oleh hotel,

pusat industry, museum, food court, rumah susun, apartemen, stasiun kereta api,

fungsi – fungsi eksisting yang ada pada kawasan, serta penambahan fungsi –

fungsi lain sesuai dengan kebutuhan kawasan untuk menunjang pengembangan

(8)

1.6 Kerangka Berfikir

Adapun langkah demi langkah dari petualangan ini adalah sebagai berikut:

BAB II

LATAR BELAKANG

 Tatanan ruang kawasan bersejarah Pulo Brayan yang  berantakan 

 Nilai sejarah yang terdapat pada kawasan pusaka Pulo Brayan mulai hilang   Terbengkalainya bangunan sejarah yang merupakan bukti dari kejayaan 

kawasan Pulo Brayan. 

IDE / GAGASAN

Merancang suatu museum yang dapat melestarikan nilai sejarah di kawasan Pulo  Brayan  yang  mulai  hilang  sekaligus  menjadi  bagian  dari  bangunan  pendukung  pengembangan kawasan Pulo Brayan agar dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi  Kota Medan. 

PERANCANGAN MUSEUM SEJARAH KOTA MEDAN DI KAWASAN PULO BRAYAN 

MAKSUD & TUJUAN

 Pulo Brayan menjadi daya tarik pariwisata bagi Kota Medan

 Melestarikan nilai – nilai sejarah yang terdapat di kawasan.

 Menumbuhkan ketertarikan

masyarakat akan bangunan peninggalan sejarah

 Menjadi salah satu bangunan pendukung pengembangan kawasan.

 Memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya bangunan bersejarah.

PERMASALAHAN

 Bagaimana cara merancang sebuah museum yang dapat mendukung pengembangan kawasan

 Bagaimana cara mendesain museum dengan tidak menghilangkan nilai – nilai sejarah bangunan di sekitar kawasan

 Bagaimana cara mendesain museum yang akan menjadi daya tarik pariwisata bagi Kota Medan

(9)

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

BAB I Membahas latar belakang, permasalahan dan persoalan, maksud

dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan yang dipakai,

lingkup dan batasan, kerangka berfikir, serta sistematika penulisan

laporan.

BAB II Membahas tentang terminology judul, pemilihan lokasi, deskripsi

kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan,

tinjauan fungsi, elaborasi tema dan studi banding arsitektur dengan

fungsi sejenis

BAB III Membahas mengenai uraian langkah-langkah kegiatan penelitian

yang akan ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka

pendekatan, metode, dan teknik diagnosis / analisis yang akan

digunakan untuk menghasilkan desain / perancangan bangunan

BAB IV Membahas tentang analisa perancangan yang meliputi analisa

tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa

dan penerapan tema, dan kesimpulan

BAB V Membahas tentang konsep perancangan yang merupakan

penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai

alternatif pemecahan masalah perancangan.

Gambar

Gambar 1.1 Rencana Penggemukan Kota Medan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

[r]

memberikan saran dan/atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan

Sesuai Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2017, Nomor: 01.5/PBJ-DISKOMINFO/2017 , Tanggal 10 Juli

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2011 Lampiran III TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI huruf B.. PELELANGAN UMUM