SKRIPSI
STUDI KOMPARATIF PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN
DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH ANTARA PEMERINTAH
KOTA BINJAI DAN PEMERINTAH KOTA
PEMATANGSIANTAR
OLEH
ANTON S.SINURAYA
120503158
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
STUDI KOMPARATIF PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH ANTARA
PEMERINTAH KOTA BINJAI DAN PEMERINTAH KOTA PEMATANGSIANTAR
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja keuangan antara pemerintah kabupaten/kota Binjai dan Pematangsiantar setelah otonomi daerah dengan menggunakan rasio kemandirian keuangan daerah, ketergantungan keuangan daerah, efektivitas PAD, rasio belanja operasi terhadap total belanja, rasio belanja modal terhadap total belanja, rasio pertumbuhan, dan Debt Service Coverage Ratio.Penelitian ini dilakukan untuk periode tahun 2010-2014 melalui data sekunder yang diperoleh dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan daerah adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2010-2014. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan uji beda t-test.
Berdasarkan analisis rasio keuangan, terbukti otonomi daerah tidak memperbaiki kinerja keuangan Pemerintah Kota Binjai dan Pemerintah Kota Pematangsiantar. Hal ini dapat dilihat dari rasio kemandirian keuangan kedua daerah yang rendah sekali yaitu 7,41% dan 9,14%, rasio ketergantungan kedua daerah yang tinggi yaitu 85,51% dan 87,54%, rasio pertumbuhan PAD yang rendah yaitu 46,36% dan 47,46%, rasio pertumbuhan belanja operasi yang rendah sekali yaitu 12,45% dan 9,05%, rasio pertumbuhan belanja modal yang rendah yaitu 33,56% dan 12,17%, dan Debt Service Coverage Ratio yang baik yaitu 57,51% dan 49,99%. Berdasarkan analisis uji beda t-test, terbukti terdapat perbedaan antara kinerja keuangan Pemerintah Kota Binjai dan Pemerintah Kota Pematangsiantar, karena rata-rata kinerja keuangan Pemerintah Kota Binjai tahun 2010-2014 adalah 47,1731 dan Pemerintah Kota Pematangsiantar 2010-2014 adalah 43,0791.Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan Pemerintah Kota Binjai lebih baik dibandingkan dengan kinerja keuangan Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Kata Kunci : Otonomi daerah, rasio kemandirian keuangan daerah, rasio ketergantungan keuangan daerah, rasio efektivitas PAD,
rasio belanja operasi terhadap total belanja, rasio belanja modal terhadap total belanja, rasio pertumbuhan, Debt
ABSTRACT
COMPARATIVE STUDY OF FINANCIAL PERFORMANCE MEASUREMENT AREA AFTER TERRITORY AUTONOMY
BETWEEN BINJAI’S GOVERNMENT AND PEMATANGSIANTAR’S GOVERNMENT
The objective of this research is to get empirical evidence whether or not have differences in financial performance of Binjai government or Pematangsiantar government by using ratio of local financial independence, local of financial dependency ratio, effectiveness ratio of local own revenue, ratio of operational expense for total expense, ratio of capital expense for total expense, growth ratio, and Debt Service Coverage Ratio. The data which is use to measure the territory financial performance is the report of realization revenue and expenditure territory budget 2010-2014. The analysis of the data used statistic analysis that is financial ratio analysis and Independent Samples t Test.
Based on the analysis of financial ratio, it can be concluded that territory autonomy didn’t improve the financial performance Binjais government and Pematangsiantar’s government. It can be seen from the result of ratio of local financial independence of both regions is very low, 7,41% and 9,14%, local of financial dependency ratio of both regions is high, 85,51% and 87,54%, local own revenue growth ratio of both regions is low, 46,36% and 47,46%, operational expense growth ratio of both regions is very low, 12,45% and 9,05%, capital expense growth ratio of both regions is low, 33,56% and 12,17%, and Debt Service Coverage Ratio of both regions is good, 57,51% and 49,99%. Based on the analysis of Independent Samples t, it can be concluded that there is a difference between the Binjai’s financial performance and Pematangsiantar’s financial performance, because the average of Binjai’s government financial performance in 2010-2014 was 47,1371 and Binjai’s government in 2010-2014 was 43,0791. And this shows that Binjai’s financial performance better than Pematangsiantar’s financial performance.
Keywords : Territory autonomy, ratio of local financial independence, local of financial dependency ratio, effectiveness ratio of local own revenue, ratio of operational expense for total expense, ratio of
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Pengukuran Kinerja Keuangan Daerah Setelah Otonomi Daerah Antara Pemerintah Kota Binjai dan Pemerintah Kota Pematangsiantar”.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara moril maupun materi yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr.Syafruddin Ginting, S.E., MAFIS.,Ak., CPA., C.Aselaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak., C.A. selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., C.A. dan Ibu Mutia Ismail S.E., M.M., Ak.,C.A. sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Firman Syarif, Msi., Ak.,C.A. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, M.M., Ak., CPA.selaku dosen
pembanding yang telah banyak memberikan arahan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Departemen Akuntansi yang telah memberi banyak ilmu, nasehat dan arahan pada penulis selama masa perkuliahan, serta seluruh Staff dan Pegawai Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .
8. Kedua orang tua saya, K. Sinuraya dan A. Sebayang, yang telah memberikan dukungan serta doa yang diberikan kepada penulis.
9. Kepada Saudara/SaudarikuHarris Sinuraya, Isa Sembiring, Laura Sinuraya yang selalu memberikan dukungan dan dorongan semangat sampai saat ini.
10.Kepada sahabat dan teman-teman di Akuntansi 2012 (Roarga, Benyamin, Winner, Sabar, Ondian, Yoga, Yosef, Ambrocius, Akbar, Prayogo, Ibrahimsyah, Hafizhan, Yefta, Tonisy, Dimas, Agung, Arisdifa) dan juga buat semua teman-teman Akuntansi 2012 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
kritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 03 Agustus 2016 Peneliti,
DAFTAR ISI
2.1.4Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)...18
2.1.5Kinerja Keuangan Daerah ... 20
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25
3.3Defenisi Operasionaldan Pengukuran Variabel... 39
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.5Metode Analisis Data ... 44
3.6. Jadwal dan Lokasi Penelitian ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 47
4.1.1 Gambaran Umum ... 47
4.1.1.1 Gambaran Umum Pemerintah Kota Binjai ... 47
Anggaran 2010-2014 ... 49
4.1.2.1 APBD Kota Binjai Tahun Anggaran 2010-2012 ... 49
4.1.2.2 APBD Kota Binjai Tahun Anggaran 2013-2014 ... 52
4.1.2.3 Realisasi APBD Kota Binja Tahun Anggaran 2010-2012 ... 54
4.1.2.4 Realisasi APBD Kota Binjai Tahun Anggaran 2013-2014 ... 56
4.1.3 APBD dan Realisasi APBD Kota Pematangsiantar TahunAnggaran 2010-2014 ... 59
4.1.3.1 APBD Kota Pematangsiantar Tahun Anggaran 2010-2012 ... 59
4.1.3.2 APBD Kota Pematangsiantar Tahun Anggaran2013-2014 ... 61
4.1.3.3 Realisasi APBD Kota Pematangsiantar Tahun Anggaran 2010-2012 ... 64
4.1.3.4 Realisasi APBD Kota Pematangsiantar TahunAnggaran 2013-2014 ... 67
4.1.4 Analisis Rasio Keuangan ... 69
4.1.5 Analisis Uji Beda t-test ... 80
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 85
5.2 Saran ... 86
DAFTAR TABEL
NOMOR JUDUL HALAMAN
Tabel 1.1 Perbandingan jumlah Pendapatan Asli Daerah, jumlah belanja daerah (dalam jutaan rupiah) dan kontribusi PADterhadap belanja daerah
Pemerintah Kota Binjai tahun 2010-2014 ...3 Tabel 1.2Perbandingan jumlah Pendapatan Asli Daerah,
jumlah belanja daerah (dalam jutaan rupiah) dan kontribusi PAD terhadap belanja daerah Pemerintah Kota Pematangsiantar tahun
2010-2014... 3 Tabel 1.3 Perbandingan jumlah dana perimbangan, jumlah belanja(dalam jutaan rupiah) dan kontribusi
dana perimbangan terhadap belanja daerah
Pemerintah Kota Binjai tahun2010-2014 ... 4 Tabel 1.4 Perbandingan jumlah dana perimbangan, jumlah
belanja(dalam jutaan rupiah) dan kontribusi dana perimbangan terhadap belanja daerah Pemerintah Kota Pematangsiantar tahun
2010-2014... 5 Tabel 2.1 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah ...
22Tabel 2.2 Tingkat Efektivitas PAD ... 23
rupiah) ... 59
Tabel 4.6 APBD Kota Pematangsiantar T.A. 2013-2014 (dalam rupiah) ... 62
Tabel 4.7 Realisasi APBD Kota Pematangsiantar T.A. 2010-2012 (dalam rupiah) ... 64
Tabel 4.8 Realisasi APBD Kota Pematangsiantar T.A. 2013-2014 (dalam rupiah) ... 67
Tabel 4.9 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah ... 70
Tabel 4.10 Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah ... 71
Tabel 4.11 Rasio Efektivitas PAD ... 72
Tabel 4.12 Rasio Belanja Operasi Terhadap Total Belanja ... 74
Tabel 4.13 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja ... 75
Tabel 4.14 Rasio Pertumbuhan PAD ... 76
Tabel 4.15 Rasio Pertumbuhan Belanja Operasi ... 77
Tabel 4.16 Rasio Pertumbuhan Belanja Modal ... 78
Tabel 4.17 Debt Service Coverage Ratio ... 79
Tabel 4.18 Group Statistics t-Test ... 80
DAFTAR GAMBAR
NOMOR JUDUL HALAMAN
LAMPIRAN
NOMORJUDUL HALAMAN
Lampiran 1 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah ... 89
Lampiran 2 Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah ... 89
Lampiran 3 Rasio Efektivitas PAD ... 90
Lampiran 4 Rasio Belanja Operasi Terhadap Total Belanja ... 90
Lampiran 5 Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja ... 90
Lampiran 6 Rasio Pertumbuhan ... 91
Lampiran 7 Debt Service Coverage Ratio ... 91