• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Tentang Penyebab dan Pencegahan Keputihan Mahasiswi Kedokteran USU Angkatan 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Tentang Penyebab dan Pencegahan Keputihan Mahasiswi Kedokteran USU Angkatan 2007"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PERSETUJUAN Proposal Penelitian dengan Judul:

Tingkat Pengetahuan Tentang Penyebab dan Pencegahan Keputihan Mahasiswi Kedokteran USU Angkatan 2007

Yang dipersiapkan oleh: INTHIRA SANMUGAM

070100393

Proposal Penelitian telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke Lahan Penelitian

Medan, 04 Mei 2010 Disetujui, Dosen Pembimbing

(2)

Introduction. At least 90% of indonesian women have potency to be attacked

leucorrhea, including to female adolescent. The knowledge about leucorrhea

(flour albus)and attitude in preventing leucorrhea represent efficacy determinant

of preventing leucorrhea flour albus.

Methods. The research was aimed to determine the knowledge about the causes n

prevention of white discharge among the students of Medical Faculty in the

University of North Sumatera,Medan. Data were collected using a self

administered questionnaire. The study was undertaken between Mei 2010 and

November 2010. This is a descriptive research method. Tthe sample withdrawal

is done by using a stratified random sampling technique.

Results. A total of 161 students participated in the study. The results show that

the majority of the respondent’s knowledge towards flour albus is average which

is 61,5%. The good category is 34,8% and the less category is 3,7%.

Discussion. From the results mentioned above, we can conclude that the

students have an average knowledge. By doing this research, hopefully this will be

an input to the USU Medical Faculty so that in the future, there will be a topic

lecturing about flour albus’s causes and preventions.

Keywords: Knowledge, , Leucorrhea Flour Albus, Preventive Effort of

(3)

Latar Belakang. Sedikitnya 90% wanita Indonesia mempunyai potensi untuk terserang keputihan. Keputihan dapat menyerang remaja puteri. Pengetahuan tentang keputihan dan sikap dalam pencegahan keputihan merupakan faktor penentu keberhasilan hubungan pengetahuan dan sikap siswi tentang keputihan flour albus dengan upaya pencegahannya.

Metode dan Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan para mahasiswi tentang penyebab-penyebab masalah keputihan serta cara pencegahan yang benar. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif, pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple

random sampling.

Hasil. Terdapat 161 orang mahasiswi sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang masalah keputihan mayoritas berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 61,5%. Kategori baik sebesar 34,8% manakala kategori buruk adalah sebesar 3,7%.

Diskusi. Dari hasil penelitian ini didapati bahwa pengetahuan mahasiswi

Fakultas Kedokteran USU banyak berada pada kategori sedang. Dengan penelitian ini diharapkan Fakultas Kedokteran USU akan mengadakan pelajaran tentang keputihan dengan lebih mendalam lagi.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kurnia dan izinNya skripsi yang berjudul Tingkat Pengetahuan Tentang Penyebab dan Pencegahan Keputihan Mahasiswi Kedokteran USU Angkatan 2007 ini dapat diselesaikan. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa semua usaha yang telah dilakukan merupakan hasil kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah membantu. Untuk itu, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. Gontar A. Siregar, Sp.PD. KGEH atas izin penelitian yang telah diberikan.

2. Dr. Fidel Ganis Siregar, Sp OG sebagai pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Seluruh Staf Pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak, ibu tercinta (Bapak En.Sanmugam dan Ibu Puan.Saroja) dan adik tersayang atas doa, motivasi dan kasih sayangnya.

5. Seluruh teman-teman stambuk 2007, atas dukungan dan bimbingan serta junior-junior tercinta yang telah membantu dalam bentuk doa, motivasi dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.

(5)

Seluruh bantuan baik moral maupun material yang diberikan kepada penulis selama ini , penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan pahala yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi sesiapa pun yang membacanya.

Medan, November 2010

Penulis

Inthira Sanmugam

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN...i

ABSTRAK...ii

ABSTRACT...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Penelitian...2

1.4 Manfaat Penelitian...2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Keputihan ………...3

2.2 Etiologi Keputihan……….………..……….3

2.3 Patogenesis Keputihan………..………..……..5

2.4 Gejala Klinis Keputihan………..…..6

(7)

2.6 Komplikasi Keputihan……….……….……7

2.7 Pengobatan Keputihan...8

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian...10

3.2 Defenisi Operasional...11

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian ...13

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...13

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ...13

4.4. Metode Pengumpulan Data ...14

4.5. Metode Analisa Data……….16

BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN………..17

5.1. Hasil Penelitian……… ..17

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian……….17

5.1.2. Deskripsi tentang Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan ……….17

5.1.3. Deskripsi Pengetahuan tentang Penyebab Keputihan…..18

5.1.4. Deskripsi Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan...19

(8)

5.2. Pembahasan

5.2.1. Deskripsi tentang Jawaban Responden pada

Variabel Pengetahuan ……….21 5.2.2. Deskripsi Pengetahuan tentang Penyebab Keputihan…………...21 5.2.3. Deskripsi Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan...22 5.2.4. Deskripsi Tingkat Pengetahuan Responden ……….22

Berdasarkan Soalan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 6.1. Kesimpulan...23 6.2. Saran...23

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

5.1 Distribusi tentang Jawaban Responden 18 Pada Variabel Pengetahuan

5.2 Distribusi Pengetahuan tentang Penyebab 18 Keputihan

5.3 Distribusi Pengetahuan tentang Pencegahan 19 Keputihan

5.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden 19 Berdasarkan Soalan

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN Judul

Lampiran 1 Ethical Clearance

Lampiran 2 Informed Consent

Lampiran 3 Kuesioner

(12)

Introduction. At least 90% of indonesian women have potency to be attacked

leucorrhea, including to female adolescent. The knowledge about leucorrhea

(flour albus)and attitude in preventing leucorrhea represent efficacy determinant

of preventing leucorrhea flour albus.

Methods. The research was aimed to determine the knowledge about the causes n

prevention of white discharge among the students of Medical Faculty in the

University of North Sumatera,Medan. Data were collected using a self

administered questionnaire. The study was undertaken between Mei 2010 and

November 2010. This is a descriptive research method. Tthe sample withdrawal

is done by using a stratified random sampling technique.

Results. A total of 161 students participated in the study. The results show that

the majority of the respondent’s knowledge towards flour albus is average which

is 61,5%. The good category is 34,8% and the less category is 3,7%.

Discussion. From the results mentioned above, we can conclude that the

students have an average knowledge. By doing this research, hopefully this will be

an input to the USU Medical Faculty so that in the future, there will be a topic

lecturing about flour albus’s causes and preventions.

Keywords: Knowledge, , Leucorrhea Flour Albus, Preventive Effort of

(13)

Latar Belakang. Sedikitnya 90% wanita Indonesia mempunyai potensi untuk terserang keputihan. Keputihan dapat menyerang remaja puteri. Pengetahuan tentang keputihan dan sikap dalam pencegahan keputihan merupakan faktor penentu keberhasilan hubungan pengetahuan dan sikap siswi tentang keputihan flour albus dengan upaya pencegahannya.

Metode dan Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan para mahasiswi tentang penyebab-penyebab masalah keputihan serta cara pencegahan yang benar. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif, pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple

random sampling.

Hasil. Terdapat 161 orang mahasiswi sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang masalah keputihan mayoritas berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 61,5%. Kategori baik sebesar 34,8% manakala kategori buruk adalah sebesar 3,7%.

Diskusi. Dari hasil penelitian ini didapati bahwa pengetahuan mahasiswi

Fakultas Kedokteran USU banyak berada pada kategori sedang. Dengan penelitian ini diharapkan Fakultas Kedokteran USU akan mengadakan pelajaran tentang keputihan dengan lebih mendalam lagi.

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja. Padahal, keputihan bisa jadi indikasi adanya penyakit. Hampir semua perempuan pernah mengalami keputihan. Pada umumnya, orang menganggap keputihan pada wanita sebagai hal yang normal. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan keputihan. Keputihan yang normal memang merupakan hal yang wajar. Namun, keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus diobati (Djuanda, Adhi. dkk, 2005).

Keluarnya cairan dari vagina merupakan salah satu keluhan yang sering dinyatakan oleh kaum wanita. Beberapa rembesan adalah umum dan normal, dengan bahan yang dikeluarkan hanya terdiri atas lendir yang disekreasi oleh kelenjar-kelenjar di dalam rahim dan leher rahim, serta cairan yang keluar melalui dinding vagina dari jaringan di sekitarnya. Sebagian wanita menganggap cairan yang keluar dari vagina masalah biasa ada juga yang menganggap masalah keputihan mengganggu aktivitas sehari-hari (Cunningham, Gary, dkk. 2005).

(15)

menjadikan para mahasiswi ini tidak ambil peduli tentang kebersihan sebegini

(Greer, Cameron, Mangowan, 2003).

Penelitian bagi masalah keputihan telah dilakukan di Kota Malang, Indonesia oleh dr. Prita Muliarini, SpOG pada wanita yang pernah mengalami keputihan di Kota Malang. Responden yang dilibatkan sejumlah 180 orang. Hasilnya, keputihan ini bisa karena 25%-50% candidiasis, 20%-40% bacterial vaginosis dan 5%-15% trichomoniasi (Prita Muliarini, 2009).

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sejauh manakah pengetahuan mahasiswi FK USU tentang penyebab masalah keputihan serta cara-cara mencegahnya?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengetahuan para mahasiswi tentang penyebab-penyebab masalah keputihan serta cara pencegahan yang benar.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan lagi tahap kesadaran mahasiswi tentang bagaimanakah masalah keputihan ini sebenarnya berlaku.

2. Mengurangkan prevalensi dan insidensi berlakunya masalah keputihan yang berat.

3. Mencegah masalah keputihan ini menimbulkan komplikasi. 1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

1. Membantu Universitas untuk menilai efektifitas dari sistem pengajaran di USU.

(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan (Sugi Suhandi, 2009).

Secara definisi keputihan adalah cairan tubuh (bukan darah) yang keluar dari organ reproduksi wanita. Keadaan ini dapat bersifat fisiologis atau patologis. Keputihan yang fisiologis dapat timbul saat terjadi perubahan siklus hormonal, seperti sebelum pubertas, stress psikologis, sebelum dan setelah datang bulan, kehamilan, saat menggunakan kontrasepsi hormonal, atau saat menopause (Moctar R, 1986).

Keputihan sudah menjadi masalah yang banyak ditemui para wanita. Penyebabnya mulai dari bakteri, jamur, parasit, sampai dengan virus. Selain itu masuknya benda asing dalam vagina, kanker dan menopause, juga dapat menjadi penyebab datangnya keputihan. Dari upaya menghilangkan gejala, memberantas penyebab dan mencegah, pencegahan merupakan upaya efektif (Moctar, 1986).

2.2. Etiologi

a) Penyebab non patologis.

b) Saat menjelang menstruasi atau setelah menstruasi. c) Rangsangan Seksual, saat wanita hamil

(17)

Penyebab patologis.

Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit:

a. Jamur Candida

Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.

b. Parasit Trichomonas Vaginalis

Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.

c. Kuman (bakteri)

Bakteri Gardnella-Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Juga menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan diubah Menjadi senyawa amin bau amis,berwarna keabu-abuan.

Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin. Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan,

(18)

d. Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.

e. Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata

trakhoma. Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.

f. Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan (Mims, 2004).

Hal lain yang juga dapat menyebabkan keputihan antara lain: pemakaian tampon vagina, celana dalam terlalu ketat, alat kontrasepsi, rambut yang tak sengaja masuk ke vagina, pemakaian antibiotika yang terlalu lama dan lain-lain.

Kanker leher rahim juga dapat menyebabkan keputihan.

2.3. Patogenesis

Keputihan yang fisiologik terdiri atas cairan yang kadang-kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang, sedang pada keputihan yang patologik terdapat banyak leukosit. Keputihan yang fisiologik dapat ditemukan pada:

(19)

•Wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh pengeluaran transudat dari dinding vagina.

•Waktu disekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.

•Pengeluaran sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri.

Mekanisme keputihan patologis

Di dalam vagina terdapat berbagai bakteri, 95 persen adalah bakteri lactobacillus dan selebihnya bakteri patogen (bakteri yang menyebabkan penyakit). Dalam keadaan ekosistem vagina yang seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu. Peran penting dari bakteri dalam flora vaginal adalah untuk menjaga derajat keasaman (pH) agar tetap pada level normal. Dengan tingkat keasaman tersebut, lactobacillus akan tumbuh subur dan bakteri patogen akan mati. Pada kondisi tertentu, kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal. Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akan tumbuh dan berkembang. Akibatnya, lactobacillus akan kalah dari bakteri patogen.(Greer, Cameron, Mangowan, 2003.)

2.4. Gejala klinis

Ciri-ciri dari cairan lendir yang normal adalah berwarna putih encer, bila menempel pada celana dalam maka warnanya kuning terang, konsistensinya seperti lendir (encer kental) tergantung dari siklus hormon, tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan.

(20)

2.5. Diagnosis

Anamnesis

1. Sejak kapan mengalami keputihan.

2. Bagaimana konsistensi, warna, bau, jumlah dari keputihannya. 3. Riwayat penyakit sebelumnya.

4. Riwayat penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid.

5.Riwayat penggunaan bahan-bahan kimia dalam membersihkan alat genialia

6. Higienis alat genitalia Pemeriksaan Fisis

1. Inspeksi : kekentalan, bau dan warna leukore 2. Warna kuning kehijauan berbusa:parasit 3. Warna kuning, kental : GO

4. Warna putih : jamur

5. Warna merah muda : bakteri non spesifik 6. Palpasi : pada kelenjar bartolini

Pemeriksaan ginekologi 1. Inspekulo

2. Pemeriksaan bimanual 3. Laboratorium

4. Pemeriksaan pH normal vagina : 3,8 – 4,5 • Pulasan dengan pewarnaan gram

• Pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10% • Kultur

2.6. Komplikasi

(21)

akibat rusak dan lengketnya organ organ dalam kemaluan terutama tuba fallopii.

2.7. Pengobatan

 cari dan obati penyebabnya,  menghilangkan gejala,  mengobati pasangan,  mencegah kekambuhan,  antimikroba seperti :

antifungi

 Membersihkan bahagian luar kemaluan selepas buang air kecil atau air besar, seelok-eloknya menggunakan air.

 Ketika haid, wanita dinasihatkan kerap menukar pembalut wanita terutama pada hari-hari yang banyak darah keluar. Ini kerana darah adalah media yang sesuai untuk kuman membiak. Bagi wanita yang menggunakan tampon mereka perlu ingat untuk menukarnya.

Hindari daripada sering mengamalkan douching yaitu memasukkan jari atau pancutan ke dalam vagina dengan tujuan membersihkan bahagian dalam vagina. Perbuatan ini akan menyingkirkan sejenis bakteria lactobacilli dari vagina disamping mendedahkan vagina dan bahagian luar kemaluan kepada bahan kimia yang boleh mengakibatkan iritasi kulit.  Hindari menyabun pada alat kelamin kerana ia mungkin menyebabkan

(22)

 Pasangan suami isteri digalakkan membersih alat kelamin dengan air sebelum dan selepas hubungan seks untuk kebersihan yang optimal.

 Amalkan membuang air kecil lebih kurang setengah jam selepas hubungan seks untuk mengurangkan risiko jangkitan kuman pada pundi kencing. Amalan ini berkesan untuk wanita yang sering mengalami infeksi saluran kemih (urinary tract infection).

 Hindari memakai pakaian dalam sintetik yang terlalu ketat kerana ia menyebabkan kulit berpeluh, tiada peredaran udara pada kulit dan akhirnya menggalakkan kuman membiak. Pakaian dalam perlu ditukar setiap hari dan pada hari-hari mengalami keputihan, elok memakai panty liner supaya ia tidak melekat pada pakaian dalam yang menyebabkan ketidakselesaan.

(23)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka konsep penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi FK USU

Keputihan • Penyebab

(24)

3.2 Defenisi Operasional

Secara alami cairan yang keluar merupakan produksi dari kelenjar di mulut rahim, bercampur dengan sel-sel vagina, bakteri dan sekresi kelenjar-kelenjar di jalan lahir. Getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri.

Keputihan fisiologis

• Infeksi yang di akibatkan oleh bakteri, jamur, atau protozoa Keputihan patologis

• Keganasan kanker leher rahim

• Benda asing di dalam vagina ( misalnya : kondom yang tertinggal ).

Infeksi akibat kuman (bakteri), misalnya

* Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol, deterjen, dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama.

* Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma. Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.

* Gardenerella, menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin bau amis, berwarna keabu-abuan.

* Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan. Infeksi akibat jamur biasanya disebabkan spesies candida. Cairannya kental, putih susu (sering berbentuk kepala susu), dan gatal. Vagina menjadi kemerahan akibat radang. Predisposisinya adalah kehamilan, Diabetes melitus, akseptor pil KB.

(25)

atau perih saat buang air kecil. Sementara keputihan akibat virus disebabkan Human Papiloma Virus (HPV) dan Herpes simpleks.

Mahasiswi: Adalah yang berkelamin perempuan serta mengikuti program studi di Fakultas Kedokteran, USU dalam angkatan 2007.

Pengetahuan: Ilmu tentang penyebab keputihan,gejala klinisnya serta cara-cara pencegahannya.

3.3 Cara Ukur : Wawancara

3.4Alat Ukur : kuesioner, dengan pertanyaannya sebanyak 11 soalan. o Jawaban yang benar diberi skor 1

o Jawaban yang salah diberi skor 0

3.5Kategori : pengetahuan sangat baik (total skor 8-11) pengetahuan yang baik (total skor 4-7) pengetahuan kurang (total skor 0-3)

(26)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, cross sectional yang bertujuan untuk meningkatkan kesedaran mahasiswi tentang faktor risiko terjadinya masalah keputihan dan cara-cara mencegahnya.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan, propinsi Sumatera Utara.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan yaitu mulai dari penentuan judul proposal, menyusun proposal hingga seminar hasil yang berlangsung dari bulan Februari 2010 hingga Augustus 2010.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi-mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.angkatan tahun 2007.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi mahasiswi.

n = N 1+N(d²) n = jumlah sampel

(27)

Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan relative adalah sebesar 5%, maka jumlah sampel yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak 161 orang sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel tersebut kemudian didistribusikan memaharata pada

mahasiswi FK USU secara umum. Mahasiswi angkatan 2007:269 orang

n = 269 1 + 269(0,05²) n = 161

Jadi sekurang-kurangnya 161 siswi diperlukan untuk mengikuti penelitian ini.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket berupa kuisioner yang dibagikan kepada responden yang berisi 11 pertanyaan tentang faktor risiko masalah keputihan dan cara-cara pencegahannya.

4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner.

4.4.2. Data Sekunder

(28)

4.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah angket yang berupa kuesioner (daftar pertanyaan) yang terdiri dari 11 pertanyaan. Pertanyaan dibuat berdasarkan variable-variabel yang akan diukur yang terdapat pada kerangka konsep penelitian iaitu untuk melihat tingkat pengetahuan di kalangan mahasiswi Fakultas Kedokteran USU. Informed Consent akan diberi bersamaan dengan kuisioner tersebut yang akan menjelaskan tujuan dilakukan penelitian. Pengisian kuesioner oleh mahasiswi akan dilakukan secara langsung, sambil diperhatikan peneliti untuk memastikan tidak ada kecurangan yang berlaku. Data yang diperoleh akan dianalisa, setelah kuisioner dikembalikan oleh mahasiswi kepada peneliti.

4.4.4 Uji validitas dan Reliabilitas Uji Validitas

Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji validitasnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment dengan menggunakan rumus:

R = N (∑xy)-(∑x∑y)

{N∑x²-(∑x)²} {N∑y²-(∑y)²}

Uji Reliabilitas

(29)

α = koefisien alpha

k = banyaknya butir pertanyaan S฀² = ragam skor butir pertanyaan ke-i ST² = ragam skor total

4.5. Metode Analisis Data

Data dari setiap responden akan dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS (Statistical product and service solution) versi 17. Data hasil akan ditampilkan dalam bentuk table distribusi.

(30)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, yang berlokasi di jalan dr.Mansyur No.5 Medan, Indonesia di mana fakultas ini merupakan salah satu fakultas kebanggaan di Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kedokteran USU dibuka pada tanggal 20 Agustus 1952 oleh yayasan Universitas Sumatera Utara, yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah:

a. Batas Timur : Jalan dr.Mansyur, Padang Bulan b. Batas Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU c. Batas Barat : Jalan Universitas, Padang Bulan d. Batas Utara : Fakultas Psikologi USU

Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada di tengahnya. Fakultas ini memiliki berbagai ruang kelas, ruang adminnistrasi, ruang laboratorium, ruang skills lab, ruang seminar, perpustakaan, kedai mahasiswa, ruang PEMA, ruang POM, kantin, kamar mandi, dan mushola. Fakultas ini menerima mahasiswa baru sebanyak 400 lebih orang setiap tahunnya yang dapat masuk melalui jalur UMB, PMP, SNMPTN, Kemitraan, Mandiri, dan Internasional dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak Universitas.

(31)

Tabel 5.1 Distribusi tentang Jawaban Responden pada Variabel

Berdasarkan tabel 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menjawab dengan baik adalah 56 orang (34,8%) , sedang adalah sebanyak 99 orang (61,5%) dan buruk adalah 6 orang (3,7%).

5.1.2 Distribusi Pengetahuan tentang Penyebab Keputihan

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2007. Jumlah responden yang terlibat dalam studi ini adalah sebesar 161 responden. Semua data responden diambil dari data primer , yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini,dalam lembar kuesioner ada ditanyakan soalan tentang penyebab keputihan yang bisa kita perlakukan. Data lengkap bila didistribusikan berdasarkan jawaban tentang pencegahan dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Distribusi Pengetahuan tentang Penyebab Keputihan Tingkat p3 % p5 % p7 % Baik 51 91,1 39 69,6 50 89,3 Sedang 63 63,6 46 46,5 59 59,6 Buruk 0 0 0 0 1 16,7

(32)

orang menjawab dengan baik (91,1%). Pada pertanyaan kelima responden paling kurang menjawab dengan baik yaitu sebanyak 39 orang (69,6%).

5.1.3 Distribusi Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan

Pada penelitian ini,dalam lembar kuesioner ada ditanyakan tentang pencegahan keputihan. Data lengkap bila didistribusikan berdasarkan jawaban yang benar dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan

JK

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menjawab pertanyaan tentang pencegahan dengan baik adalah sebanyak 52 orang (92,9)%. Yang menjawab dengan sedang adalah sebanyak 81 orang (81,8%) manakala yang menjawab dengan buruk adalah sebanyak 5 orang (83,3%). Jumlah mahasiswi yang menjawan dengan tidak benar adalah 23(14,3%).

5.1.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Soalan Pada penelitian ini,dalam lembar kuesioner ditanyakan responden pengetahuan tentang keputihan. Data lengkap didistribusikan dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Soalan

(33)

Adakah pil KB dan penggunaan alat kontrasepsi 114 70,8 47 29,2 bisa menimbulkan keputihan?

Apakah yang meningkat dalam keputihan

patologik? 131 81,4 30 18,6

Bagaimanakah keputihan oleh trichomonas

Vaginalis dapat ditularkan? 85 52,8 76 47,2

Keputihan tidak menyebabkan kemandulan

sebagai komplikasi jangka panjang. 88 54,7 73 45,3

Pemakaian celana dalam yang ketat 110 68,3 51 31,7 menimbulkan keputihan?

Apakah mikroorganisma yang menyebabkan 81 50,9 79 49,1 gejala keputihan seperti adanya rasa gatal di vagina,

warna leukore putih susu dan baunya agak keras?

Apakah pH normal vagina? 53 32,9 108 67,1

Adakah perlakuan douching, memasukkan jari atau 138 85,7 23 14,3 pancutan ke dalam faraj dengan tujuan

membersihkan bahagian dalam faraj betul dan digalakkan?

(34)

5.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan tentang penyebab dan pencegahan keputihan di kalangan mahasiswi angkatan 2007 di Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Mei 2010 dan didapatkan 161 responden dengan dengan menggunakan kuesioner . Responden menjawab baik pada pertanyaan kesepuluh (85,7%). Ini karena pertanyaan tersebut merupakan cara pencegahan keputihan yang diamalkan oleh seseorang wanita dalam kehidupan sehariannya. Pertanyaan yang dijawab buruk adalah yang kesebelas (68,9%). Ini disebabkan pertanyaan tersebut berkaitan bakteri penyebab keputihan yang responden tidak ingat lagi. Pertanyaan tentang bakteri dijawab kurang baik jika dibandingkan pada pertanyaan secara umum. Ini karena sudah lama mahasiswi angkatan 2007 melalui blok reproduksi maka mereka sudah lupa tentang bakteri penyebab serta ciri-cirinya.

5.2.1 Deskripsi tentang Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan Pada penelitian ini,dalam lembar kuesioner ada ditanyakan pengetahuan responden. Jumlah responden yang menjawab dengan baik adalah 56 orang (34,8%) , sedang adalah sebanyak 99 orang (61,5%) dan buruk adalah 6 orang (3,7%).

5.2.2 Deskripsi Pengetahuan tentang Penyebab Keputihan

(35)

5.2.3 Deskripsi Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan

Pada tabel 5.3, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menjawab pertanyaan tentang pencegahan dengan baik adalah sebanyak 52 orang (92,9)%. Yang menjawab dengan sedang adalah sebanyak 81 orang (81,8%) manakala yang menjawab dengan buruk adalah sebanyak 5 orang (83,3%). Jumlah mahasiswi yang menjawab dengan tidak benar adalah 23(14,3%). Responden menjawab baik pada pertanyaan pencegahan. Ini karena pertanyaan tersebut merupakan cara pencegahan keputihan yang diamalkan oleh seseorang wanita dalam kehidupan sehariannya.

(36)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Tingkat pengetahuan tentang penyebab dan pencegahan keputihan menunjukkan respon sedang paling tinggi disebabkan faktor lingkungan ketika menjawab kuesioner yang diberi. Pertanyaan 3 memberikan respons yang terbaik 91,1% karena pertanyaan tersebut merupakan suatu yang umum.

Tingkat pengetahuan pencegahan keputihan lebih tinggi dari pengetahuan yang lain karena merupakan tindakan sanitasi yang umum bagi wanita setiap hari.

6.2 Saran

a) Diperlukan penekanan pada penyebab keputihan terutamanya tentang mikroorganisma.

b) Perlu tindakan-tindakan untuk memastikan pengulangan pelajaran tentang keputihan tersebut.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta.

Wiknjosastro, Hanifa, 2005. Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Djuanda, Adhi, dkk, 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI.

Cunningham,F.Gary, dkk. 2005. Obsetri Williams edisi 21 vol.1. Jakarta: EGC.

Guyton, Arthur C., John E. Hall.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta: EGC.

Greer, IA, Cameron, I T, Mangowan B. 2003. Vaginal Discharge. Problem based Obstetrics and Gynecology. London. Churchill Livingstone: 37 – 90

Mims, 2004. C. Medical Microbiology, 3rd edition, Mosby, Sydney.

Siti Zaleha, 2001. Ibu: 34-35

Henry F. Chambers, MD, 2004. Antimycrobacterial Drugs, in Bertam G. Katzung; Basic And Clinical Pharmacology 10th Ed.,McGraw Hill: 771-780

K. Sembulingam, Prema Sembulingam, 2006. Essentials of Medical Physiology, 4th Edition, Unipress Jaypee: 460

(38)

Gunawan, Rianto Setiabudy Nafriadi, Elysabeth, 2000. Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-5, Gaya Baru, Jakarta: 300

Moctar R. 1986. Sinopsis Obstetri 2nd edition, Medan : Percetakan Valentino Group: 399-424.

Ganong WF, 2000. Physiology of Reproduction in Woman. Indonesia: De Cherney AH.Pernoll.

M. Current, 1994. Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 8th edition Connevticut, Calipornia, Appleton & Lange Norwolk: 142.

Sobel J.D, 1999. Vulvovaginal Candidiasis. In: Sexually Transmitted Diseases. 3rd edition. United Stated of America: The Mc. Graw – Hill Company: 629 – 639.

Sobel J.D, 1985. Vaginal Candidosis – A Common Problem In: Candidosis and its treatment with oral itraconazole Symposium.

Surabaya, eHealth citation 4th April 2010. Available from: http://www.ehealth.com. [Accesed 10th April 2010]

Sugi Suhandi, 2009. Available from:

th April 2010]

Prita Muliarini, 2009. Available from:

[Accesed 2nd Mei 2010]

(39)

Lampiran

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Umur :

Kelas : Kelamin :

Telah mendapatkan penjelasan sepenuhnya mengenai penelitian,

Judul penelitian : Tingkat pengetahuan tentang penyebab dan pencegahan keputihan pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2007.

Nama peneliti : Inthira Sanmugam Jenis penelitian : Deskriptif

Lokasi penelitian : Universitas Sumatera Utara,Medan Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk mengikuti penelitian.

Medan,……2010

(40)

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYEBAB DAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA MAHASISWI FK USU ANGKATAN 2007

1 Adakah keputihan itu…. A. Fisiologis

B. Patologis C. Kedua-duanya

2 Bilakah keputihan muncul pada seseorang wanita? A. Sebelum haid

B. Setelah haid C. Saat menopause D. Semua benar

3 Adakah pil KB dan penggunaan alat kontrasepsi bisa menimbulkan keputihan?

A. Ya B. Tidak

5 Bagaimanakah keputihan oleh trichomonas vaginalis dapat ditularkan?

(41)

6 Keputihan tidak menyebabkan kemandulan sebagai komplikasi jangka panjang?

A. Benar B. Salah

7 Pemakaian celana dalam yang ketat menimbulkan keputihan? A. Salah

B. Benar

8 Apakah mikroorganisma yang menyebabkan gejala keputihan seperti adanya rasa gatal di vagina,warna leukore putih susu dan baunya agak keras?

A. Parasit B. Jamur C. Bakteri D. Virus

9 Apakah pH normal vagina? A. 3,6 - 4,0

B. 3,0 – 4,7 C. 3,8 – 4,5

10 Adakah perlakuan douching, memasukkan jari atau pancutan ke dalam faraj dengan tujuan membersihkan bahagian dalam faraj betul dan digalakkan?

A. Ya B. Tidak

11 Bayi yang baru lahir bias tertular keputihan akibat..? A. Trichomonas

B. Candida C. Herpes

(42)

Lembar Kegiatan Proposal Penelitian

Tanggal (bulan)

Kegiatan

februari Pengajuan judul serta persetujuan judul oleh dosen pembimbing

maret Penulisan bab 1 dan 2

april Penulisan bab 3 dan 4. Merangka kuesioner mei Seminar proposal serta membuat perbaikan

juli Membuat uji validitas dan menentukan soalan yang valid augustus Mengedar kuesioner serta membuat uji validitas dan

reliabilitas

september Mengedit data dalam spss

oktober Membuat hasil penelitian, kesimpulan dan saran

(43)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Inthira Sanmugam

Tempat / tanggal lahir : Kedah / 12 Juni 1988

Agama : Hindu

Alamat : Jl. Dr. Mansur, Gg.Sehat No.26 Medan, 20155-Indonesia

Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Menengah Kebangsaan Perempuan, K.L.

2. SMA Raksana Medan, Jalan Gajahmada Riwayat Organisasi : 1. Ahli PKPMI

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.3 Distribusi Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut dapat dike- tahui bahwa sifat antibakteri pada ekstrak secang dan manggis juga sangat dipengaruhi oleh senyawa lain se- lain senyawa fenol, hal ini terbukti pada

Pengelolaan arsip pada Seksi Pemberitaan di LPP RRI Bukittinggi kurang terkendali terutama arsip elektronik, misalnya arsip-arsip yang tercipta tidak disimpan dalam

Jika sedang berlindung dalam gedung selama kebakaran hutan, pastikanlah Anda ada lebih dari satu jalan keluar di setiap ruangan yang dipakai sebagai tempat berlindung.

Demikian juga jika jumlah permintaan akan barang/jasa dimaksud menurun seiring dengan penurunan tingkat pendapatan, maka barang atau jasa dimaksud menurun seiring

Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian serta sebagai bahan acuan untuk penelitan selanjutnya tentang hubungan berat badan lahir dan

HUBUNGAN ANTARA LEVERAGE DENGAN AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).. RANI EKA SETYAWATY

Tetapi, kadangkala kebijakan yang diambil belum dapat diimplementasikan sesuai dengan harapan konsumen, sehingga seringkali menimbulkan banyak klaim dari konsumen, maka

➤ To always deliver quality work ➤ To simplify code at every turn ➤ To attack code the team fears most ➤ To make architectural corrections.. ➤ To throw away unneeded code and