• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tongging Lakeside Leisure Resort

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tongging Lakeside Leisure Resort"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas mengenai kasus proyek yang mengacu pada terminologi judul yang digunakan, kebutuhan ruang berdasarkan studi kasus fungsi sejenis dan juga menjabarkan tinjauan teoritis yang mendukung tema yang dipilih, interpretasi tema, serta keterkaitan tema dengan judul.

2.1 Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah Tongging Lakeside Leisure Resort. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut :

Tongging

Tongging merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan

Merek, Kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Tongging juga sangat terkenal karena objek wisatanya yang sangat terkenal dan begitu indah yakni Air Terjun Sipiso-Piso (Wikipedia, 2016).

Lakeside

Lake atau danau merupakan suatu tempat yang luas yang

mempunyai air yang tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu (Jorgensen and Vollenweiden, 1989).

Side adalah bagian bidang (permukaan) yang di luar sekali; pinggir

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).

Lakeside atau tepi danau adalah suatu tempat yang luas yang

mempunyai air dengan aliran tertentu yang berada pada bagian luar (pinggir).

Leisure

(2)

Waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk

“bekerja”; mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu (Sukadji, 2000).

Sedangkan menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul “An introduction to leisure studies” menjelaskan pengertian waktu luang

adalah jika seseorang sedang tidak bekerja, maka ia memiliki waktu luang. Dengan kata lain : waktu luang = tidak bekerja.

Resort

Resort dapat didefinisikan sebagai daerah tujuan yang secara

relatif mandiri dan secara tipikal menyediakan fasilitas dan pelayanan dalam tingkat besar, termasuk perencanaan yang didesain untuk rekreasi dan relaksasi. Pelayanan yang ditawarkan hotel resort, tidak ditekankan pada fasilitas tempat tinggal saja, tetapi ditekankan kepada fasilitas rekreatif lainnya sebagai bagian dari komponen utama pelayanan hotel. Ruang terbuka dan lansekap adalah elemen yang paling diutamakan dan diperhatikan dalam merencanakan sebuah hotel resort (Richard, 2011).

Sedangkan menurut Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication (1998), resort adalah sebuah

kawasan yang terencana, yang tidak hanya sekedar untuk menginap, tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi.

(3)

kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan yang dilakukan di kawasan tepi air di salah satu desa yang ada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

2.2 Tinjauan Fungsi

Berikut ini akan diuraikan beberapa tinjauan fungsi seperti studi banding, pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang, dan persyaratan ruang.

2.2.1 Studi Banding Proyek Hotel Resort

2.2.1.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok

Hotel Vila Ombak (Gambar 2.1) terletak di sisi Timur Selatan pulau Gili Trawangan (Lombok). Radius Gili Trawangan adalah 7.5km (2.5km x 3km). Gili Trawangan adalah pulau yang terbesar dari tiga pulau yang membentuk "The Gilis", yang juga terdiri dari Gili Air dan Gili Meno. Pulau-pulau ini terkenal dengan pantai berpasir putih kristal yang indah dengan perairan yang jelas, beragam, tempat berkembangnya kehidupan laut, suasana damai santai di siang hari, dan kehidupan malam yang ramai.

Gambar 2.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok Sumber : http://www.vilaombak.com

(4)

dan toko-toko butik (Gambar 2.2). Gili Trawangan, itu sendiri adalah pulau yang bebas mobil dan sepeda motor. Surga tropis dengan suasana dasar Indonesia yang menyeimbangkan petualangan dan aktivitas dengan ketenangan dan kedamaian.

Berikut adalah program ruang yang ada pada Hotel Vila Ombak, Lombok : Tabel 2.1 Program Ruang Hotel Vila Ombak, Lombok

NO. JENIS

(5)

6. Akoya Pool

Dan juga tersedia beberapa fasilitas yaitu : Tabel 2.2 Fasilitas Hotel Vila Ombak, Lombok

NO. FASILITAS KETERANGAN GAMBAR

1. The Roemah Spa

- Perawatan tubuh

2. Meeting & Gathering

- Pertemuan bisnis - Pernikahan - Pertunangan - Acara Ulang tahun - Berkumpul dengan

teman-teman

3. Ombak Tours - Menikmati pemandangan pantai dan laut

- Tur keliling daratan lombok

4. Water Sport - Glass Bottom Boat - 3 Pulau Snorkeling Trip - Banana Boating

- Romantic 3 Gili Island Boat Trip

- Voli Pantai

- Mini Sepak Bola Pantai 5. Gili Breizh

Divers

(6)

6. Gili Ombak Express Fast Boat

- Antar-jemput gratis dari hotel ke pelabuhan

7. 3 Level Swimming Pool

- Kolam renang air garam dengan jacuzzi, air terjun dan pulau kolam renang

8. Seahorse Restaurant

- Menyantap sarapan pagi dengan nuansa tropis

9. Ombak Joglo Restaurant

- Restoran terbuka dengan pemandangan laut

10. Ipanema - Cafe yang menyediakan

makanan lokal dan khas Meksiko

11. Blue Beach Bar

- Bar tepi pantai

12. Island Pool Bar

(7)

13. Hidden Pool Bar

- Menyantap makanan sambil berenang di kolam tengah penginapan

(8)
(9)

2.2.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pelaku kegiatan yang terlibat dalam “Tongging Lakeside Leisure Resort” secara umum adalah:

1. Pengunjung (Wisatawan)

- Wisatawan domestik & mancanegara

Menggunakan fasilitas rekreasi maupun akomodasi yang ada di Tongging Lakeside Leisure Resort.

- Institusi pendidikan (sekolah/ perguruan tinggi)

Menambah ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas edukasi sambil berekreasi.

- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Memantau perkembangan pariwisata yang ada di Tongging Lakeside Leisure Resort.

- Peneliti/ pengagum budaya dan seni

Melihat dan menikmati budaya dan seni yang ada pada Tongging Lakeside Leisure Resort.

2. Pengelola

- General manager

Memanajemen dan mengatur jalannya operasional kawasan Tongging Lakeside Leisure Resort.

- Karyawan

Menjalankan operasional kawasan dan melakukan perawatan secara berkala pada bangunan maupun fasilitas penunjang

Pengunjung kawasan taman wisata tersebut dapat dibedakan berdasarkan motivasi atau tujuan dari kunjungannya, yaitu:

1. Pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu dan dengan rencana kunjungan sebelumnya, antara lain terdiri dari: mahasiswa, pelajar, penggemar atau pengagum budaya dan seni.

(10)

bidang seni dan budaya yang datang berkunjung untuk sekedar mencari hiburan dan tempat rekreasi.

2.2.3 Deskripsi Perilaku

Pada proses perencanaan bangunan “Tongging Lakeside Leisure Resort”, user (pengguna) dibagi menjadi 4 kelompok. Kegiatan pengelola dan karyawan hotel (Diagram 2.1), penghuni / tamu hotel (Diagram 2.2), pengunjung (hotel dan area rekreasi) (Diagram 2.3), dan servis (Diagram 2.4).

Diagram 2.1 Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel

Diagram 2.2 Kegiatan Penghuni/Tamu Hotel Datang

Parkir

Entrance/ Side Entrance

Loker Karyawan

K. Pengelola

Marketing Administrasi

Servis Tamu

Istirahat Pulang

Datang

Parkir

Entrance

Lobby/Check-in/Admiistrasi

Istirahat

Rekreasi

Lobby/Check-in/Admiistrasi

(11)

Diagram 2.3 Kegiatan Pengunjung (hotel dan area rekreasi)

Diagram 2.4 Kegiatan Servis

2.2.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Dari deskripsi kegiatan, pengguna, dan perilaku, dapat disimpulkan kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan fasilitas-fasilitas tertentu dan disesuaikan dengan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang tersebut, dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan

Fasilitas

Kegiatan Pengguna Kegiatan

Kebutuhan Ruang

Area Private

Kamar Hotel - Tamu hotel - Beristirahat - Mandi & sanitasi - Makan & minum

- Kamar hotel - Kamar

mandi - Area lift - Karyawan

(house

- Membersihkan kamar - R. House keeping Datang

Parkir

Entrance Lobby/Pusat

Informasi

Berkunjung

Rekreasi

Pulang

Servis Parkir Servis Loading

Dock Entrance Registrasi

(12)

keeper)

Cottage - Tamu

penginapan

- Beristirahat - Mandi & sanitasi - Makan & minum

- Masuk & keluar hotel - Check-in & check-out - Mencari informasi - Menunggu/menerima - Karyawan - Memberi informasi

- Mengantar/mengambil koper

- Memanggil taksi - Sanitasi

- Membeli barang souvenir, dan lain-lain

- Biro - Karyawan - Melayani pengunjung

(13)

Food &

- Mendengarkan musik - Makan & minum

- Menyiapkan makanan & minuman

- Mengikuti acara - Sanitasi - Karyawan - Mengurus acara

- Sanitasi

Area Rekreasi - Tamu hotel &

penginapan - Pengunjung

- Melakukan kegiatan rekreasi

(14)

- Taman departemen di dalam hotel

- Menentukan jabatan calon pegawai - Mengabsensi &

menghitung upah/gaji pegawai

- R.

(15)

Front office - Karyawan - Menerima dan reservasi kamar hotel & cottage

- Membuat rekening perhitungan biaya tamu

- Membuat laporan administrasi dan penjualan produk serta fasilitas hotel dan cottage

- R.

Karyawan

Accounting dept.

- Karyawan - Mengelola akutansi keuangan hotel dan cottage menyajikan makan & minum

- R.

Karyawan

Housekeeping/ laundry

- Karyawan - Merencanakan, merawat, &

membersihkan kamar

(16)

tamu dan semua ruang yang terdapat pada hotel

- Mengamankan & mengawas keamanan hotel & cottage

- R. CCTV

- Mengatur sistem ME pada bangunan

2.2.5 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

(17)

1) Luas

Tongging Lakeside Leisure Resort merupakan area rekreasi. Oleh karena itu, luasan bangunan diukur dari seberapa banyak pengunjung maupun penghuni yang akan menginap dan berekreasi di area tersebut.

2) Pencahayaan

Pencahayaan pada area kawasan ini pada umumnya sama, terkecuali pada area outdoor. Pada umumnya pencahayaan menggunakan percampuran antara cahaya buatan dan cahaya matahari. Pencahayaan matahari dapat dimanfaatkan pada waktu pagi sampai siang hari, sedangkan pencahayaan buatan dibutuhkan saat malam hari.

Pencahayaan pada ruangan indoor diharapkan tidak memberi efek silau dan pantulan dari silau.

2.3 Elaborasi Tema

Berikut akan dijelaskan studi banding, pengertian tema yang dipilih, interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul.

2.3.1 Studi Banding Tema Arsitektur Eklektik

2.3.1.1 Brisith Museum London (1823-1846)

British Museum di London adalah salah satu museum terbesar dan terpenting dalam sejarah dan budaya manusia di dunia. Koleksinya termasuk lebih dari 7 juta benda dari seluruh benua. Semuanya menggambarkan dan mendokumentasikan sejarah budaya manusia dari awal hingga kini.

(18)

b a

c

Gambar 2.3 (a) pintu masuk British Museum London (b) pedimen bergaya romawi, dan (c) kolom bergaya yunani

Sumber : http://www.britishmuseum.org/

2.3.1.2 Albert Memorial, London (1863-1872)

Dirancang oleh Sir George Golbert Scott, Albert Memorial monument dibuat untuk memperingati Pangeran Albert yang merupakan suami dari Ratu Victoria.

(19)

penuh dengan ornament seperti banyak terdapat pada gereja-gereja Gotik (Gambar 2.4).

a

b

c

Gambar 2.4 (a) Albert Memorial, (b) kolom bergaya romawi, dan (c) puncak gothic

Sumber : https://www.royalparks.org.uk/

2.3.1.3 House Of Parliament, London (1795-1860)

Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada masa itu. Pada bagian atas (Gambar 2.5) keempat sisi

Puncak Gothic

(20)

sebuah menara yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben menjadi pertanda kota London. Sering juga disebut New Palace of Westminster karena bangunan lama musnah terbakar tahun 1834 kemudian didirikan gedung baru berdasarkan sayembara yang dimenangkan oleh Sir Charles Barry.

Gambar 2.5 House Of Parliament, London Sumber : http://www.parliament.uk/

Beberapa hal penting dalam pembuatan House Of Parliement sehingga dikatakan sebagai arsitektur eklektik yaitu detail otentik dari Pugin dapat memancarkan karakter kuno dari kembalinya Gotic pada masa itu, penampilan yang dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini tidak sepenuhnya simetris, serta kesan formal dipadukan dengan kesan informal terutama apabila dipandang dari arah seberang sungai dengan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian-bagian dalam kompleks yang letaknya beraturan.

2.3.1.4 Massachusetts State House, Boston (1798)

(21)

Beacon Hill/Downtown, daerah sekitar Boston. Bangunan, yang dirancang oleh arsitek, Charles Bulfinch, selesai pada tahun 1798, dan telah berulang kali diperbesar sejak didirikan.

Hal ini dianggap sebagai karya arsitektur federal di antara karya-karya terbaik Bulfinch, dan bangunan ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark signifikansi arsitektur.

a b

c d

Gambar 2.6 (a) Massachusetts State House, Boston, (b) kubah byzantine, (c) kolom romawi, dan (d) jendela renaissance

Sumber : http://pioneerinstitute.org/

(22)

2.3.2 Pengertian Tema Arsitektur Eklektik

Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur (Amos Rappoport, 1981). Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura, arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara unsur keindahan/estetika (venustas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan/fungsi (utilitas), dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya.

Sedangkan menurut Robert Gutman (1976), arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur merupakan lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan jasmaniah, psikologis dan sosial manusia.

Eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih sesuatu. Menurut Sumalyo, eklektik adalah memilih yang terbaik dari yang sudah ada sebelumnya. Sumalyo (1997) juga menambahkan bahwa arsitektur eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri.

Arsitektur eklektik bisa dikatakan sebagai hasil karya arsitektur yang mempergunakan metode merancang secara eklektik. Eklektisme adalah sebuah pergerakan arsitektur dengan metode menggabungkan (kombinasi) berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat arsitektur terbaik dengan kombinasi yang ada. Pergerakan ini diawali dari filsafat yang dikaitkan dengan penggabungan berbagai perspektif pondasi filsafat untuk membentuk filsafat baru yang lebih baik. Metodenya kemudian diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan yang lain, diantaranya kedalam arsitektur (Hindarto, 2009).

(23)

dengan menggabungkan berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat kombinasi arsitektur terbaik yang ada.

2.3.3 Interpretasi Tema Arsitektur Eklektik

Dalam Arsitektur Eklektik, tidak hanya menerapkan 1 unsur saja, tetapi juga dapat menggabungkan beberapa unsur yang disesuaikan dengan lingkungan. Ciri khas Arsitektur Eklektik yaitu mengulang bentuk-bentuk lama yang sudah ada sebelumnya tetapi dipadukan dengan pola, konsep dan bentuk yang baru. Perpaduan inilah yang nantinya menghasilkan sebuah gaya baru yang dianggap terbaik dari yang sudah ada sebelumnya.

Arsitektur Eklektik tidak selalu memadukan, terkadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli.

Untuk menerapkan Arsitektur Eklektik pada kawasan tradisional yaitu menggabungkan unsur-unsur yang tidak jauh dari tradisional. Arsitektur Eklektik dapat lebih diterima dalam konteks pelestarian tradisi. Eklektisme yang berasal dari budaya lokal dapat menjadi bentuk baru dari tradisi yang lebih kontemporer dengan cara menggabungkan berbagai unsur arsitektur tradisional dengan unsur arsitektur baru, yang dapat membawa arsitektur tradisional ke tingkat yang lebih tinggi yang dapat diterima di dunia modern.

2.3.4 Keterkaitan Tema Arsitektur Eklektik Dengan Judul

Desa Tongging merupakan desa di Sumatera Utara yang dijadikan objek kunjungan wisata karena memiliki keindahan panorama dan potensi alam yang banyak, diantaranya yaitu Danau Toba dan Air Terjun Sipiso-piso.

Selain itu, Desa Tongging juga dikenal dengan sebutan “Agropolitan”, yaitu

(24)

wisata yang bersifat cultural-rekreatif-edukatif yang nantinya juga difasilitasi

Gambar

Gambar 2.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok
Tabel 2.2 Fasilitas Hotel Vila Ombak, Lombok
Gambar 2.2 Master Plan Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok Sumber : Olahan Pribadi
Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pengumuman ini untuk diketahui, selanjutnya kepada peserta Pelelangan Umum yang merasa tidak berkenan atas pengumuman ini, diberi kesempatan untuk

[r]

Penjelasan/keterangan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) ini termasuk tanya jawab dari peserta dan panitia pengadaan merupakan bagian dari Dokumen Pengadaan yang

[r]

Persepsi responden terhadap kondisi sistem penerangan pasar-pasar di Kota Semarang dapat disimpulkan bahwa responden yang mempersepsikan kondisi penerangan pasar baik

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan tentang implementasi supervisi klinis yang dilakukan oleh pengawas sekolah pada guru mata

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui, menginterpretasikan dan menganalisis bagaimana pola interaksi sosial serta faktor-faktor yang menyebabkan

Dengan produk-produk seperti pinjaman pribadi tanpa jaminan atau kredit pemilikan rumah, kreditur akan mengenakan suku bunga yang tinggi terhadap konsumen yang berisiko