• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Perus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Perus"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Perusahaan yang

Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

Elis

Universitas Atma Jaya Makassar

ABSTRAK

Laba usaha merupakan sesuatu yang sangat diperhatikan baik oleh pihak eksterna maupun internal. Naik turunnya laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Makalah ini berisi mengenai pengaruh modal kerja terhadap laba perusahaan, dimana modal kerja adalah jumlah dari aset lancar sebuah perusahaan.

(2)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan utama setiap bisnis di dunia ini adalah untuk mencapai keuntungan / laba. Menurut Harahap (2009:113) laba adalah kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. Semakin tinggi laba yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan maka semakin tinggi pula penilaian para investor terhadap kinerja perusahaan tersebut. Selain itu, analisis terhadap laba juga dapat digunakan oleh manajer untuk

mengambil keputusan di masa depan.

Oleh karena itu, perlu diperhatikan berbagai faktor yang akan mempengaruhi naik/turunnya laba perusahan, salah satunya adalah modal kerja (working capital). Menurut Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2008) modal kerja lebih dari cukup akan mengurangi resiko dan menaikkan laba. Pendapat ini didasarkan atas pandangan bahwa cukup tersedianya modal kerja kegiatan dapat diarahkan pada pencarian hasil yang lebih tinggi dengan ekspansi atau peluasan usaha.

Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting di dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dananya untuk menjalankan aktivitasnya. Modal kerja akan berputar secara terus menerus untuk setiap periodenya dan dapat dialokasikan kembali untuk membiayai perusahaan (Dikti Kusmedi Ruwindas, 2011).

(3)

maka dana tersebut dianggap sebagai modal kerja bersih. Modal kerja merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan suatu perusahaan yang bersifat fleksibel dan disusun secara relatif variabel serta mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek.

Penelitian ini mencoba untuk membahas Mengenai Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Perusahaan.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan atas uraian latar belakang di atas, dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut:

1.

Apakah modal kerja memiliki pengaruh terhadap laba perusahaan?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh modal kerja terhadap laba perusahaan.

1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

1.4.2Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada pihak-pihak yang memerlukan informasi.

2.

TINJAUAN PUSTAKA

(4)

2.1.1 Pengertian Modal Kerja

Modal kerja sebagai acuan dalam mengukur tingkat efisiensi modal utama perusahaan. Maka untuk mengukur tingkat efisiensi modal terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan diperlukan modal kerja. Modal kerja adalah modal yang dikeluarkan oleh

perusahaan guna membiayai proses produksi dan aktivitas kinerja karyawan. Pengertian modal kerja ialah dimaksudkan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang terus tersedia untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Suatu analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisis intern dan ekstern, disamping masalah modal kerja ini erat

hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari juga menunjukan tingkat keamanan atau safety of margin, para kreditur terutama kreditur jangka pendek.

Menurut Agnes Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

Menurut Hadi Parno (2011). Modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang saling bersikluasi dari satu bentuk ke bentuk lain dalam suatu kegiatan bisnis, yaitu dari kas berputar ke biaya material, upah buruh, biaya overhead pabrik, biaya pemasaran, biaya umum, persediaan, penjualan, piutang, dan akhirnya kembali ke kas.

2.1.2 Indikaor Modal Kerja

Menurut Jumingan (2011:66), modal kerja yaitu : jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto (gross working capital).

Rumus Modal Kerja = Aset + Piutang + Persediaan

(5)

Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum digunakaan, yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai

operasinya yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka penpek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital ).

2. Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok

perusahaan.

2.1.4 Jenis-Jenis Modal Kerja

Menurut A. W. Taylor dalam buku karangan H. Sutrisno yang berjudul Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi” menyatakan bahwa modal kerja bisa dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut:

(6)

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selau harus ada

dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan

kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal

kerja permanen dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1.1 Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus

ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan

tetap bisa beroperasi.

1.2 Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

Modal kerja normal yang harus ada agar perusahaan bisa

beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal

merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

barang sebesar kapasitas normal perusahaan.

2. Modal Kerja Variabel(Variable Working Capital)

Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya

berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun

keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan. Modal kerja

variabel terdiri dari:

2.1 Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk

(7)

misalnya perusahaan biskuit harus menyediakan modal kerja

lebih besar pada saat musim hari raya.

2.2 Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)

Modal kerja siklis adalah modal kerja yang jumlah

kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi konjungtur.

2.3 Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh

keadaan-keadaan yang terjadi di luar kemampuan

perusahaan.

2.1.5 Komponen Modal Kerja

Komponen modal kerja terdiri dari bebepa bagian. Menurut

Tampubolon (2005) komponen modal kerja dapat dilihat pada setiap neraca perusahaan. Komponen modeal kerja menurut Tampubolon, terdiri dari:

2.1.5.1 Aktiva lancar

2.1.5.1.1 Kas (kas dan setara kas) dan surat berharga

Dalam pemilihan besaran alat likuid antara kas (kas dan setara kas) dan surat berharga, manajer

(8)

ditempatkan dalam surat berharga yang dapat memberikan hasil.

2.1.5.1.2 Piutang

Piutang ini terjadi karena Korporasi menjual barang secara kredit, sehingga sangat berkaitan dengan manajemen kredit yang diberikan oleh Korporasi.

2.1.5.1.3 Persediaan barang

Dalam persediaan barang biasanya terdapat perbedaan menyangkut perkiraan-perkiraan atau pos-pos, yang disebabkan perbedaan jenis perusahaan. Pada perusahaan dagang mungkin hanya terdapat perkiraan persediaan (persediaan barang dagangan), sedangkan pada perusahaan produksi (yang melakukan pembuatan barang), persediaannya akan terdiri dari bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi. Perusahaan produksi melakukan investasi dalam persediaan barang ini yang menyangkut opportunity cost dari modal yang tertanam dalam persediaan, biaya penyimpanan, dan risiko kerusakan barang. Sedangkan manfaat persediaan adalah untuk memenuhi permintaan, khususnya di dalam jumlah besar dan tak terduga.

2.1.6 Pengertian Laba

(9)

2.1.7 Indikator Laba

Menurut Kuswadi (2005:135), menyatakan bahwa “Perhitungan laba diperoleh dari pendapatan dikurangi semua biaya”.

Rumus Laba : Pendapatan – Biaya-biaya

2.2 Teori Pemikiran

Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2008:76)

Menyatakan bahwa modal kerja yang lebih dari cukup akan mengurangi resiko dan menaikkan laba/hasil. Pendapat ini didasarkan atas pandangan bahwa dengan cukup tersedianya modal kerja kegiatan dpat diarahkan pada pencarian hasil yang lebih tinggi dengan ekspansi atau perlusan utama.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dapat dirumuskan hipotesis, di mana hipotesis merupakan dugaan sementara dari hasil penelitian. Hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

H1: Ada pengaruh modal kerja terhadap laba perusahaan.

(10)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015. Sampel dari penelitian ini meliputi 20 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015, di mana 20 sampel tersebut dipilih secara acak. Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam perusahaan ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selama periode 2010-2015.

3.2 Variabel Pengukuran 3.2.1 Variabel Independent

Variabel independent / bebas dalam penelitian ini adalah modal kerja. 3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen / terikat pada penelitian ini adalah laba perusahaan.

Variables Entered/Removeda

1 Current Assersb . Enter

a. Dependent Variable: Profit For The Period b. All requested variables entered.

3.3 Metode Analisis Data

(11)

dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Y’ = a + bX Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

(12)

4. HASIL PENELITIAN

Setelah menguji pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Perusahaan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 22, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut ini :

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1249112575755

a. Dependent Variable: Profit For The Period b. Predictors: (Constant), Current Assers

Dengan menetapkan nilai alpha α = 5 %, jika Sig. > 0,05 maka tidak ada pengaruh antara modal kerja terhadap laba perusahaan. Jika sig. < 0,05 maka ada pengaruh antara modal kerja terhadap laba perusahaan. Data di atas menunjukkan bahwa Sig. = 0,000 < 0,05 di mana ini berarti bahwa Sig terdapat pengaruh modal kerja terhadap laba perusahaan.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,998a ,997 ,996 3552792,784

(13)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2191069,549 1813350,057 -1,208 ,313

Current Assers 1,346 ,043 ,998 31,458 ,000

a. Dependent Variable: Profit For The Period

5.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Modal Kerja memiliki pengaruh positif terhadap Laba perusahaan, karena Sig. Kurang dari 0,5. Jadi hipotesis H0 ditolak karena Sig. Kurang dari 0,5 sedangkan H1 diterima.

Modal kerja yang cukup dapat membuat perusahaan meningkatkan laba bersihnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Agus Indriyo

(14)

6. DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka, Jakarta

Agus Indryo, Gitosudarmo dan Basri. 2008. Manajemen Keuangan.

Yogyakarta:BPFE

Asri, Marselinus (2017). Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Kulitas Laba di Moderasi Good Corporate Governance

Dikti Kusmedi Ruwindas. 2011. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi kasus pada CV Dany Handycraft Tasikmalaya )

Hadi, R dan Parno. (2011). Manajemen Keuangan (Konsep Teori Dan Parkteknya Di Sekolah Dan Pondok Pesantren) (cetakan pertama). Purwokerto : STAIN

Press.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisi Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Jumingan (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kuswadi. (2005). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Munawir (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Jakarta:Salemba Empat.

Sutrisno, H. (2009). Manajmen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:Ekonosia

(15)

Referensi

Dokumen terkait

1) Memetakan operasi perusahaan: hal ini membutuhkan diketahuinya batas-batas konsesi perusahaan. Sinar Mas tidak membuat informasi ini tersedia untuk umum, dengan

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris &#34;nation&#34;) dengan mewujudkan satu

Metodologi dapat dirumuskan sebagai analisis dan pengaturan secara sistematik dari prinsip-prinsip dan proses-proses rasional dan eksperimental yang membimbing suatu

Sedangkan menurut Manullang (2013: 37) terdapat lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis, yaitu lingkungan fisik, lingkungan perekonomian,

Melihat keberadaan naskah drama Dara Jingga karya Wisran Hadi, yang berangkat dari peristiwa Ekspedisi Pamalayu tersebut, dapat dikatakan bahwa naskah drama tersebut

dari siklus I ke siklus II dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa telah mengalami kemajuan dan siswa terlihat aktif selama proses belajar

Pada sistem transmisi ini digunakan blok rectenna (rectifier antenna) yang terdiri dari sub bagian antena untuk menangkap sinyal frekuensi radio (RF) yang

Selain itu masyarakat Jakarta dan Indonesia juga kini mulai meningkatkan perhatiannya terhadap cagar Budaya, dan situs-situs Budaya sebagai bentuk kepeduliannya