• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Kecantikan Kuku (Manicure-Pedicure) di Salon The Nail Shop Medan TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Kecantikan Kuku (Manicure-Pedicure) di Salon The Nail Shop Medan TAHUN 2016"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Baran R, 2004. Schoon D. Nail beauty. Journal of Cosmetic Dermatology

Brouke, J. 2001. Guidelines for care of contact dermatitis. Jurnal. Notinggham.

Carinna M. 2008. Hubungan antara higiene pribadi dengan kejadian dermatitis pada pekerja pengangkut sampah kota Palembang. Skripsi mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Cohen DE. 1999. Occupational Dermatosis, Handbook of Occupational Safety and Health,Second Edition, Canada.

Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. 2007. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6. Departemen Ilmu Kedokteran Kulit dan Kelamin FK UI. Jakarta.

Djunaedi H, Lokananta MD. 2003. Dermatitis Kontak Akibat Kerja, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia.

Erliana. 2008. Hubungan karakteristik individu dan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja paving block CV. F. Lhoksumawe. Skripsi Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Febria S. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak pada pekerja bagian processing dan filling PT. Cosmar Indonesia Tanggerang Selatan tahun 2011.

Fredberg I. 2003. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 6th Ed, McGraw-Hill Professional, New York

(http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Harrianto, R, 2013. Buku ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.

71

(2)

Harjanti N. 2009. Kosmetika Kuku: antara Keindahan dan Keamanan (Nail Cosmetics: between Aesthetic and Safety) Telaah Kepustakaan, Bagian/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Gadjahmada/RS Dr. Sardjito. Yogyakarta.

Hayakawa, R. 2000. Contact Dermatitis. Med. Sci. 63. 83 – 90.

Hekke E. 2005. Onychocosmeceuticals. Journal of Cosmetic Dermatology.

Kosasih A. 2004. Dermatitis akibat kerja. Bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Jakarta.

Lazarov A. 2007. Sensitization to acrylates is a common adverse reaction to artificial fingernails. European Academy of Dermatology and Venereology.

Lestari, F. dan Utomo H.S. 2007. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Dematitis Kontak pada Pekerja Di PT Pantja Press Industri. Jurnal. Makara, Kesehatan.

Lestari F, Nuraga W, Kurniawidjaja LM. 2007. Dermatitis kontak pada pekerja yang terpajan dengan bahan kimia di perusahaan industri otomotif kawasan industri Cibitung Jawa Barat. Bandung. Makara Kesehatan.

Lorizzo M. 2007. Nail cosmetic in nail disorder. Journal of Cosmetic Dermatology.

(http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Mausulli A. 2010. Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung kota Depok tahun 2010. Skripsi Universitas Islam Negeri.

McNeill SA, Foster CL, Hedderwick SA, Kauffman CA. 2007. Effect of Hand Cleansing with Antimicrobial Colonization of Artificial Fingernail Worn by health Care Worker. Clinical Infectious Diseases. Newyork (http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Mehta SS, Reddy BSN. 2003. Cosmetic dermatitis-current perspective. International Journal of Dermatology.

(http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

(3)

Nagoya Hudyono J. 2002. Dermatosis akibat kerja. Majalah Kedokteran Indonesia.

Redbord, KP. 2006. Atypical Mycobacterium furunkulosis occuring after pedicures. J Am Acad Dermatol.

(http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Rich P. 1999. Nail Cosmetic and Esthetics. Skin Pharmacol appl Skin Physiol. (http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Soedirman. 2014. Kesehatan Kerja dalam Perspektif Hiperkes dan Keselamtan Kerja. Penerbit Erlangga.

Suma’mur. 2014. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Edisi

Kedua. Cetakan Pertama. Jakarta: Sagung Seto.

Orton, D.I, Wilkinson, J.D. 2004. Cosmetic allergy: Incidence, Diagnosis and Management. Am J Clin Dermatol.

(http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Trihapsoro, I. 2003. Dermatitis kontak alergi pada pasien rawat jalan di RSUP H Adam Malik Medan. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara..

Vugia, DJ. 2012. Mycobacteria in Nail Salon. Newyork.

(http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Whirlpool Footbaths California. 2005. Emerging Infectious Diseases.

(http://www.cahealthynailsalon.org/wpcontent/uploads/2010/07/OverexposedAnd Underinformed.pdf)

Wasitaatmaja SM, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. 1997. UI Press Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Apabila peserta lelang kegiatan tersebut diatas keberatan atas hasil pelelangan ini, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis ditujukan kepada Panitia

[r]

Apabila peser t a lelang kegiat an t er sebut diat as keber at an at as hasil pelelangan ini, diber ikan kesempat an unt uk mengajukan sanggahan secar a ter t ulis dit ujukan

Apabila peser ta lelang kegiatan ter sebut diatas keber atan atas hasil pelelangan ini, diber ikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secar a ter tulis ditujukan kepada

Bandhek dialect as the dominant or standard language affects the judgment of Javanese speakers towards Ngapak speakers’ language expressions as ngerti basa and ora ngerti

Dimana kamus elektronik ini akan membantu dalam melestarikan kebudayaan Indonesia, meningkatkan pengunaan bahasa Sunda di masyarakat, menambah pengetahuan bagi yang ingin belajar

[r]