BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang Mat
Mata a mermerupakupakan an orgorgan an yang yang pekpeka a dan dan pentpenting ing daladalam m kehkehiduidupanpan,, te
terlrletetak ak daldalam am lilingkngkararan an bebertrtululang ang beberfrfungungsi si ununtutuk k memmember ber perperlilindundungnganan maksimal dan sebagai pertahanan yang baik dan kokoh. Penyakit mata dapat maksimal dan sebagai pertahanan yang baik dan kokoh. Penyakit mata dapat dibagi menjadi 4 yaitu, infeksi mata, iritasi mata, mata memar dan glaucoma. dibagi menjadi 4 yaitu, infeksi mata, iritasi mata, mata memar dan glaucoma. Mata mempunyai pertahanan terhadap infeksi karena secret mata mengandung Mata mempunyai pertahanan terhadap infeksi karena secret mata mengandung en
enzizim m lilisosozizim m yayang ng menmenyeyebababkabkan n lilisisis s papada da babaktktereri i dadan n dapdapat at memembmbantantuu men
mengelegeleminminasi asi orgorganianism sm dardari i matmata. a. bat bat matmata a dikdikenal enal terterdirdiri i ataatas s bebebeberaprapaa bentuk
bentuk sediaan sediaan dan dan mempunyai mempunyai mekanisme mekanisme kerja kerja tertentu. tertentu. bat bat mata mata dibuatdibuat khusus. !alah satu sediaan mata adalah obat tetes mata. bat tetes mata ini khusus. !alah satu sediaan mata adalah obat tetes mata. bat tetes mata ini merupakan obat yang berupa larutan atau suspensi steril yang digunakan secara merupakan obat yang berupa larutan atau suspensi steril yang digunakan secara local pada mata.
local pada mata.
"arena mata merupakan organ yang paling peka dari manusiamaka "arena mata merupakan organ yang paling peka dari manusiamaka pembuatan larutan ob
pembuatan larutan obat mata membutuhkan at mata membutuhkan perhatian khusus dalam perhatian khusus dalam hal toksisitashal toksisitas bahan
bahan obat, obat, nilai nilai isotonisitas, isotonisitas, kebutuhan kebutuhan akan akan dapar, dapar, kebutuhan kebutuhan akan akan penga#et,penga#et, sterilisasi dan kemasan yang tepat. $al%hal yang berkaitan dengan syarat tersebut sterilisasi dan kemasan yang tepat. $al%hal yang berkaitan dengan syarat tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam makalah
B. &ujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaan larutan buffer pada sediaan tetes mata dan persyaratan% persyaratan untuk obat tetes mata serta untuk memenuhi tugas mata kuliah
&eknologi dan 'ormulasi !ediaan !teril.
(. Manfaat
)alam pembahasan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam memahami lebih lanjut mengenai penggunaan larutan buffer pada sediaan tetes mata baik itu larutan maupun suspense.
BAB II PEMBAHASAN
A. Larutan Buffer
Buffer ialah suatu larutan encer yang mengandung asam lemah dan basa konjugatnya atau basa lemah dan asam konjugatnya. Perubahan p$%nya
sangat kecil ketika sedikit asam atau basa kuat ditambahkan kepadanya dan dengan demikian digunakan untuk mencegah per%ubahan p$ dalam larutan. Larutan buffer digunakan untuk mempertahankan p$ pada nilai yang hampir konstan dalam berbagai aplikasi kimia. Banyak bentuk kehidupan berkembang hanya dalam rentang p$ yang relatif kecil sehingga mereka memanfaatkan larutan buffer untuk mempertahankan p$ konstan. !alah satu contoh larutan buffer ditemukan di alam adalah darah.
Larutan buffer diperlukan untuk menjaga p$ yang tepat untuk enzim dalam banyak organisme untuk bekerja. Banyak enzim bekerja hanya pada kondisi sangat tepat* bila p$ bergerak ke luar dari rentang yang sempit, maka kerja enzim melambat atau bahkan berhenti dan dapat mengalami denaturasi atau kehilangan sifat alaminya. )alam banyak kasus denaturasi dapat melumpuh%kan akti+itas katalitiknya secara permanen. Buffer asam karbonat $-(/ dan
bikarbonat $(0/ terdapat dalam plasma darah, untuk mempertahankan p$
antara 1,2 dan 1,42.
!ecara industri, larutan buffer digunakan dalam proses fermentasi dan dalam pengaturan kondisi yang tepat untuk bahan pe#arna yang digunakan di pabrik pe#arnaan. Larutan buffer juga digunakan dalam analisis kimia dan
kalibrasi p$ meter.
Mayoritas sampel biologi yang digunakan dalam riset dibuat dengan buffer, terutama air asin yang dibufferkan dengan fosfat PB!/ pada p$ 1,4.
B. bat &etes Mata
&etes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan pada mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata atau bola mata.
3uttae obat tetes / adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense, dimaksudkan untuk obat dlam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku dalam 'armakope ndonesia Anief, -555 /.
bat biasanya dipakai pada mata untuk maksud efek lokal pada pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. 6ang paling
sering dipakai adalah larutan dalam air, akan tetapi juga biasa dipakai suspensi, cairan bukan air dan salep mata. Akhir%akhir ini pengobatan dengan penyisipan dan meresapkan obat telah dikembangkan untuk memberikan penglepasan obat secara terus%menerus. Penyisipan obat ini mempunyai kegunaan khusus pada obat%obatan yang pemberiannya diperlukan siang dan malam Ansel ndonesia7245/.
"arena kapasitas mata untuk menahan atau menyimpan cairan dan salep terbatas, pada umumnya obat mata diberikan dalam +olume yang kecil. Preparat cairan sering dibentuk dalam bentuk sediaan tetes dan salep dengan mengoleskan salep yang tipis pada pelupuk mata. 8olume sediaan cair yang lebih besar dapat digunakan untuk menyegarkan atau mencuci mata Ansel
ndonesia7245/.
)engan definisi resmi larutan untuk mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk dimasukkan ke dalam mata. !elain steril, preparat tersebut memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap faktor%faktor farmasi seperti kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas, dapar, +iskositas, dan pengemasan yang cocok Ansel ndonesia7245/.
Larutan mata merupakan cairan steril atau larutan berminyak dari alkaloid, garam%garam alkaloid, antibiotik atau bahan%bahan lain yang ditujukan untuk dimasukkan kedalam mata. "etika cairan, larutan harus isotonis larutan mata digunakan untuk antibakterial, anestetik, midriatik, miotik atau maksud diagnosa larutan ini disebut juga tetes mata dan collyria singular collyrium/.
&e;t book of pharmaceutik * 2<
&etes mata adalah cairan steril atau larutan berminyak atau suspensi yang ditujukan untuk dimasukkan kedalam succos konjungti+al. )apat mengandung bahan%bahan AM seperti AB, bahan anti inflamasi seperti kortikosteroid, obat
miontik seperti fisostigmin sulfat atau obat midriasis seperti atropin sulfat.
Parrot * -=5
Bahan obat diteteskan kedalam mata harus diformulasi dengan tepat dan disiapkan dengan pemberian pertimbangan antara lain tonisitas, p$, kestabilan kekentalan dan sterilitas.
)om Martin * <<5
Pendaparan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan p$ larutan tetes mata. Penambahan dapar dalam pembuatan obat mata harus didasarkan pada beberapa pertimbangan tertentu. Air mata normal memiliki p$ lebih kurang 1,4 dan mempunyai kapasitas dapar tertentu. !ecara ideal obat tetes mata harus mempunyai p$ yang sama dengan larutan mata, tetapi hal ini tidak selalu dapat dilakukan karena pada p$ 1,4 banyak obat yang tidak cukup larut ataupun tidak stabil pada p$ 1,4. leh karena itu system dapar harus dipilih sedekat mungkin dengan p$ fisiologis yaitu 1,4 dan tidak menyebabkan pengendapan atau mempercepat kerusakan obat. >ika harga p$ yang di tetapkan atas dasar stabilitas berada diluar daerah yang dapat di terima secara fisiologis, maka kita #ajib menambahkan larutan dapar dan melakukan pengaturan p$ melalui penambahan asam atau basa.
Pembuatan obat mata dengan system dapar mendekati ph fisiologis dapat dilakukan dengan mencampurkan secara aseptik larutan obat steril dengan larutan dapar steril. ?alaupun demikian, perlu diperhatikan mengenai kemungkinan berkurangnya kestabilan obat pada p$ yang lebih tinggi, pencapaian dan pemeliharaan sterilitas selama proses pembuatan. Berbagai obat, bila didapar pada p$ yang dapat digunakan secara terapeutik, tidak akan stabil dalam larutan untuk jangka #aktu yang lama sehingga sediaan ini dibuat dalam bentuk sediaan akan direkonstitusikan segera sebelum digunakan. &ujuan pendaparan obat tetes mata adalah 7
a. Mengurangi rasa sakit
b. Menjaga stabilitas obat dala larutan
c. (ontrol akti+itas terapetik
&etes mata sering diteteskan kedalam mata yang terluka akibat kecelakaan atau operasi dan tetes mata kemudian secara potensial lebih berbahaya dibandingkan injeksi intra+ena.
)alam bidang obat%obatan misalnya obat tetes mata. bat tetes mata yang kita gunakan sehari%hari juga menggunakan system larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. !uasana p$ pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi p$ manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
!istem larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia yakni cairan intra sel dan ekstra sel. "omponen yang berfungsi sebagai penyangga di dalam tubuh manusia adalah komponen $-P4% dan $P4-%. Buffer ini berfungsi untuk mempertahankan harga p$ dalam tubuh manusia yakni sekitar 1,4.
Perubahan p$ pada larutan obat dapat merusak komposisi, fungsi, dan efekti+itas obattersebut. leh karena itu, obat%obatan dalam bentuk larutan sering
kali bertindak sebagai sistem penyangga bagi obat itu sendiri untuk mempertahankan kadar larutan obat tetap berada dalam trayek p$ tertentu.
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai p$ tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. !ifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah p$%nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
BAB II PENUTUP
A. "esimpulan
&etes mata adalah suatu sediaan steril yang mengandung air maupun minyak harus bebas dari partikel asing baik dalam bentuk alkalk atau garamnya atau bahan lain, digunakan dengan cara meneteskan pada konjungti+a mata dengan memperhatikan stabilitasnya.
Pada obat tetes mata mempunyai p$ yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak menimbulkan efek samping.
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai p$ tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. !ifat yang khas d ari larutan penyangga ini adalah p$%nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.