• Tidak ada hasil yang ditemukan

hemoptisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "hemoptisis"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

HEMOPTISIS

HEMOPTISIS

BUKU TUTOR

BUKU TUTOR

FAKULTAS KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS RIAU

UNIVERSITAS RIAU

2005/2006

2005/2006

(2)
(3)

PENYUSUN:

PENYUSUN:

dr. Azizman Saad, SpP

dr. Azizman Saad, SpP

dr. Zarfiardi Aksa Fauzi, SpP

dr. Zarfiardi Aksa Fauzi, SpP

dr. Arlina Gusti, SpP

dr. Arlina Gusti, SpP

dr. Fridayenti, SpPK 

dr. Fridayenti, SpPK 

dr. Andreas Makmur, SpR

dr. Andreas Makmur, SpR

dr. Zulkifli Malik, SpPA

dr. Zulkifli Malik, SpPA

dr. Harry, PAK 

dr. Harry, PAK 

dr. M. Yulis Hamidy, M.Kes

dr. M. Yulis Hamidy, M.Kes

dr. Elda Nazriati, M.Kes

dr. Elda Nazriati, M.Kes

dr. Sri Wahyuni, M.Kes

dr. Sri Wahyuni, M.Kes

drg. Rita Endriani, M.Kes

drg. Rita Endriani, M.Kes

Fifia Chandra, SKM, M.Kes

Fifia Chandra, SKM, M.Kes

MODUL HEMOPTISIS

MODUL HEMOPTISIS

(4)
(5)

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan, mendiagnosis Mahasiswa mampu menjelaskan, mendiagnosis da

dan n memenynyususun un rerencncanana a intinterervevensnsi i teterhrhadadapap masalah kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang berhubungan dengan hemoptisis.

hemoptisis.

Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Khusus

1

1.. MMeennjjeellaasskkaan n mmaassaallaah h kkeeddookktteerraan n ddaann k

keesseehhaattaan n yyaanng g bbeerrhhuubbuunnggaan n ddeennggaann he

hemomoptptisisis is beberdrdasasararkakan n pepengengertrtiaian n ililmumu bio

biomemedidik, k, klklininikik, , peperirilalaku ku dadan n kokomumuninitatass terkini

terkini

 MenjelaskaMenjelaskan n definisi hemoptisisdefinisi hemoptisis

 MenjelaskaMenjelaskan n etiologi hempotisisetiologi hempotisis

 MenjelaskaMenjelaskan n patofisiologi hemoptisispatofisiologi hemoptisis

 MenjelaskaMenjelaskan anatomi dan n anatomi dan fisiologi parufisiologi paru 2

2.. MMeemmppeerroolleeh h ddaan n mmeennccaattaat t rriiwwaayyaatt penyakit secara lengkap dan konstektual penyakit secara lengkap dan konstektual se

sertrta a memelalakukukakan n pepememeririksksaaaan n sesecacarara ko

kompemperehrehensensif if padpada a berberbagbagai ai keakeadaadaann yang berhubungan dengan hemoptisis yang berhubungan dengan hemoptisis

 MMeellaakkuukkaan n ananaammnneessiis s ((aauutto o--aloanamnes

aloanamnesis) dengan is) dengan baikbaik

 MMeellaakkuukkaan n pepemmeerriikkssaaaan n ffiissiikk (i

(insnspepeksksi, i, papalplpasasi, i, peperkrkususi, i, auauskskulultatasisi)) secara lege artis

secara lege artis 3.

3. MeMemimililih h dadan n memelalakukukakan n sesecacarara”l”legege e arartitis”s”,, ser

serta ta menmenafsafsirkirkan an hashasil il berberbagbagai ai proprosedsedurur klinik dan laboratorium yang berhubungan klinik dan laboratorium yang berhubungan

(6)
(7)

dengan hemoptisis berdasarkan anamnesis dengan hemoptisis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

dan pemeriksaan fisik

 MMeellaakkuukkaan n ppeemmeerriikkssaaaann darah rutin

darah rutin

 MelaMelakukan kukan pemepemeriksriksaan aan BTABTA sputum (SPS)

sputum (SPS)

 MMeemmbbaacca a hahassiil l rroonnttggeenn toraks (PA dan Lateral)

toraks (PA dan Lateral)

 Melakukan kultur BTA sputumMelakukan kultur BTA sputum dan resistensi BTA

dan resistensi BTA 4

4.. MMeennyyuussuun n rreennccaanna a ppeennaattaallaakkssaannaaaann b

beerrddaassaarrkkaan n ininddiikkaassi i ddaan n ppeemmaahhaammaann ilmiah

ilmiah

 MMeennyyuussuun n rreennccaanna a tteerraappii nonfa

nonfarmarmakolokologis gis (eduk(edukasi, asi, posisposisi, i, infusinfus,, transfusi dll)

transfusi dll)

 MMeennyyuussuun n rreennccaanna a tteerraappii ffaarrmmaakkoollooggiis s ((OOAATT, , oobbaat t aannttii perdarahan)

perdarahan)

 Menyusun rencana intervensiMenyusun rencana intervensi lanjutan (

lanjutan (advance interventionadvance intervention)) 5.

5. MeMenjnjelelasaskakan n kokonsnsep ep kekedodoktktereran an kekeluluarargaga p

paadda a ssaaaat t ddiiaaggnonossiiss, , ppeenngegelloollaaaan n ddaann p

peenncceeggaahhaan n mmaassaallaah h iinnddiivviiddu u yyaanngg berhubungan dengan hemoptisis

berhubungan dengan hemoptisis

 MeMenjnjelelasaskakan n didiagagnonosisis s dadann rencana terapi kepada keluarga

rencana terapi kepada keluarga

 MMeennjjeelalasskkaan n ffaakkttoor r rrisisiikkoo (perilaku, gizi, sosial ekonomi)

(perilaku, gizi, sosial ekonomi)

 MMeennjjeellaasskkaan n mmaannffaaaatt imunisasi BCG

imunisasi BCG

 MMeennjjeellaasskkaan n mmaannffaaaatt mantoux test

(8)
(9)

6

6.. MMeenneerraappkkaan n prpriinnssipip--pprriinnssiip p kkeeddookktteerraann berbasis bukti dalam praktek kedokteran

berbasis bukti dalam praktek kedokteran

7.

7. Menjelasakan rencana pengelolaan masalahMenjelasakan rencana pengelolaan masalah k

keesseehhaattaan n iinnddiivviidu du yyaanng g bbeerrhhububuunnggaann de

dengngan an hehemomoptptisisis is memelalalului i keketeterarampmpililanan cli

clinicnical al reareasosoningning ununtutuk k memenjnjaamimin n hahasisill maksimal (aspek medikolegal)

maksimal (aspek medikolegal)

Skenario Skenario Se

Seororanang g dodoktkter er mumuda da yayang ng sesedadang ng bebertrtugugas as didi IG

IGD D RSRSAA AA menmenerierima ma seoseorarang ng paspasien ien perperempempuanuan be

berurusisia a 50 50 tatahuhun n dedengngan an kekeluhluhan an ututamama a babatutukk darah sejak 10 hari yang lalu, batuk darah ± 3 darah sejak 10 hari yang lalu, batuk darah ± 3 sendok makan sehari. Suaminya juga mempunyai sendok makan sehari. Suaminya juga mempunyai ri

riwawayayat t babatutuk k dadararah h 1 1 tatahuhun n yayang ng lalalulu. . PPasasieienn tinggal di pemukiman padat dan kumuh. Pasien ini tinggal di pemukiman padat dan kumuh. Pasien ini

jjuugga a bbeelluum m ppeerrnnaah h mmeennddaappaat t OOAATT. . PPaaddaa pemeriksaan fisik didapatkan hasil keadaan umum pemeriksaan fisik didapatkan hasil keadaan umum s

seeddaanngg, , tteennaanngg, , kkeessaaddaarraan n kkoommppoossmmeennttiiss kooperatif, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 88 kooperatif, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 88 ka

kali/li/memeninit, t, frfrekekueuensnsi i nanafafas s 20 20 kakalili/m/menenitit, , susuhuhu badan 37

badan 3700C, dan pada auskultasi didapatkan hasil:C, dan pada auskultasi didapatkan hasil:

vesikuler dan ronkhi di lapangan atas paru kanan. vesikuler dan ronkhi di lapangan atas paru kanan.   T

  Tererhahadadap p papasisien en tetersrsebebut ut lalangngsusung ng didilalakukukakann pemeriksaan CT scan toraks.

pemeriksaan CT scan toraks. S

Seellaannjjuuttnnyya a ppaadda a ppeemmeerriikkssaaaan n ppeennuunnjjaanngg diperoleh hasil sebagai berikut:

diperoleh hasil sebagai berikut:

• DDaarraah h rruuttiinn: : HHb b 99,,0 0 ggrraam m %%, , LLeeuukkoossiitt

6500/mm

6500/mm33, hitung jenis 0/2/2/35/52/9, LED, hitung jenis 0/2/2/35/52/9, LED

100/1 jam 100/1 jam

(10)
(11)

+/++/-•

• RoRontntgegen n totoraraksks: : ininfifiltltrarat t di di lalapapangngan an atatasas

paru kiri

paru kiri dan perihiledan perihiler r kiri, kavitkiri, kavitas ukuran ≥as ukuran ≥ 2 c

2 cm m di lapadi lapangan angan atas tas paru kparu kanananan

• Kultur dan uji resistensi BTA: positif (+) danKultur dan uji resistensi BTA: positif (+) dan

sensitif terhadap seluruh OAT sensitif terhadap seluruh OAT

Tugas Mahasiswa Tugas Mahasiswa

Setelah membaca skenario dengan cermat, Setelah membaca skenario dengan cermat, mahasiswa ditugaskan untuk:

mahasiswa ditugaskan untuk:

1.

1. MMeenngigiddeennttififikikaassi i dadatta a ttaammbbaahhaan n yyaanngg di

dipeperlrlukukan an papada da bubuku ku mamahahasisiswswa a ununtutukk pasien tersebut

pasien tersebut 2.

2. MemMembuabuat kat kata kta kuncunci dari dari skei skenarnario di aio di atatass

3.

3. MenetapkanMenetapkan lleeaarrnniinng g iissssuueess untukuntuk didiskusikan selanjutnya didiskusikan selanjutnya Kata Kunci Kata Kunci 1 1.. BBaattuuk Dk Daarraahh 2 2.. OOAATT 3 3.. PPeennuulalarraan n TTBB 4

4.. FFaakkttoor rr reessikikoo 5

5.. SSppuuttuumm 6

6.. IInnffiillttrraatt 7

7.. KKaavviittaass 8

(12)
(13)

Learning Issues

Learning Issues

I. Anatomi Paru

I. Anatomi Paru

(14)
(15)
(16)
(17)

II. II.

Fisiologi Paru Fisiologi Paru

P

Paarru u mmeerruuppaakkaan n oorrggaan n rreessppiirraassi i yyaanngg berfungsi menyediakan O

berfungsi menyediakan O22 dan mengeluarkan COdan mengeluarkan CO22..

S

Seellaaiin n iittu u ppaarru u jjuugga a mmeemmbbaannttu u ffuunnggssii nonrespirasi, yaitu:

nonrespirasi, yaitu:

• Pembuangan air dan eliminasi panasPembuangan air dan eliminasi panas •

• Membantu venus returnMembantu venus return •

• Keseimbangan asam basaKeseimbangan asam basa •

• VokalisasiVokalisasi •

• PenghiduPenghidu

 Terdapat dua jenis respirasi, yaitu:  Terdapat dua jenis respirasi, yaitu:

1.

1. RResespipirraassi i iintnterernanal l (s(seelululelerr), ), mmererupupaakakann proses metabolisme intraseluler,

proses metabolisme intraseluler, menggunakanmenggunakan O

O22 ddaan n mmeemmpprroodudukkssi i CCOO22 dadalalam m rarangngkaka

membentuk energi dari nutrien membentuk energi dari nutrien

(18)
(19)

2.

2. ResRespirpirasi ekasi ekstesternarnal, merl, merupaupakakan seran serangkngkaiaian proan prosesses ya

yang ng memelilibabatktkan an pepertrtukukararan an OO22 ddaan n CCOO22 antaraantara

lliningkgkununggaan n luluaar r ddaan n sesel l tutububuhh. . TaTahhaap p rerespspiirarasisi ekstrenal:

ekstrenal:

a

a.. PPeerrttuukkaarraan un uddaarra aa attmmoossffiir dr daan an allvveeoollii dengan mekanisme ventilasi

dengan mekanisme ventilasi

 b.

 b. PerPertuktukararan an OO22 ddaan n CCOO22 alalveveololi i dadann

kapiler pulmonal melalui mekanisme difusi kapiler pulmonal melalui mekanisme difusi

c.

c. OO22 dan COdan CO22 ditranspor oleh darah dariditranspor oleh darah dari

paru ke jaringan paru ke jaringan

d.

d. PertukaraPertukaran n OO22 dan COdan CO22 antara jaringanantara jaringan

da

dan n dadararah h dedengngan an prprososes es didifufusi si memelilintntasasii kapiler sistemik

kapiler sistemik T

Taahhaap p a a & & b b oolleeh h ssiisstteem m rreessppiirraassii,, sedangkan tahap c & d

sedangkan tahap c & d oleh sistem sirkulasioleh sistem sirkulasi

Ventilasi paru Ventilasi paru

Gerakan nafas dengan 2 cara: Gerakan nafas dengan 2 cara: 1

1.. TTuurruunn--nnaaiik k ddiiaaffrraaggmma a yyaanng g mmeerruubbaahh diameter

diameter superoinferior superoinferior rongga rongga torakstoraks a

a.. iinnssppiirraassii: : kkoonnttrraakkssii diafragma

diafragma b

b.. eekkssppiirraassii: : rreellaakkssaassii diafragma

diafragma 2

2.. DDeepprreessii--eelleevvaassi i iiggaa, , mmeerruubbaah h ddiiaammeetteerr anteropost

anteroposterior erior rongga toraksrongga toraks a

a.. iinnssppiirraassii: : eelleevvaassi i iiggaa b

b.. eekkssppiirraassii: : ddeepprreessi i iiggaa Difusi paru

Difusi paru Fa

Faktktoor r yayang ng mmemempepengngaaruruhhi i kekeccepepaattaann difusi gas pada

difusi gas pada membran respirasi:membran respirasi: 1

(20)
(21)

2

2.. LLuuaas s ppeerrmmuukkaaaan n mmeemmbbrraann 3

3.. KKooeeffiissiieen n ddiiffuussi i ggaass 4

4.. PPeerrbbeeddaaaan n tteekkaannaan n ppaadda a kkeedduua a ssiissi i mmeemmbbrraann Pa

Pada da raradadang ng jajariringngan an paparu ru dadapapat t teterjrjadadii penurunan kapasitas difusi paru karena penebalan penurunan kapasitas difusi paru karena penebalan m

meemmbbrraan n aallvveeoolli i ddaan n bbeerrkkuurraannggnnyya a jjuummllaahh   jaringan paru yang dapat berfungsi pada proses   jaringan paru yang dapat berfungsi pada proses

difusi gas difusi gas

Transportasi gas Transportasi gas

1.

1.  Transpor O Transpor O22 dalam darah. 97% Odalam darah. 97% O22 ditransporditranspor

dala

dalam m bentbentuk uk HbOHbO22, 3% terlarut dalam cairan, 3% terlarut dalam cairan

pl

plasasma ma dadan n sesel. l. RaRatata-r-ratata a Hb Hb dadalalam m 10100 0 mlml dara

darah daph dapat bat berikaerikatan tan dengadengan 20 n 20 ml Oml O22. 5 ml. 5 ml

O

O22 dilepaskan ke jaringan oleh 100 ml darah.dilepaskan ke jaringan oleh 100 ml darah.

2.

2. COCO22 ditranspor dalam bentuk terlarut dalamditranspor dalam bentuk terlarut dalam

darah 7 %, ion bikarbonat 70%, gabungan CO darah 7 %, ion bikarbonat 70%, gabungan CO22,,

Hb, dan protein plasma 20 %. Hb, dan protein plasma 20 %. Hipoksia

Hipoksia 1

1.. OOkkssiiggeennaassi i ppaarru u ttiiddaak k mmeemmaaddaai i kkaarreennaa keadaan ekstrinsik

keadaan ekstrinsik

• kurangnya Okurangnya O22 dalam udara atmosferdalam udara atmosfer

• hipoventilasi (gangguan saraf otot)hipoventilasi (gangguan saraf otot)

2. Penyakit paru 2. Penyakit paru

 PenPeningingkatkatan an tatahanhanan an sasalurluran an nafnafasas atau penurunan

atau penurunan compliancecompliance

• Rasio ventilasi perfusi Rasio ventilasi perfusi abnormalabnormal •

• BBeerrkkuurraannggnnyya a ddiiffuussi i mmeemmbbrraann

pernafasan pernafasan

3. Pintas jantung dari kanan ke 3. Pintas jantung dari kanan ke kirikiri 4. Transpor O

4. Transpor O22 ke jaringan tidak memadaike jaringan tidak memadai

Anemia Anemia

Penurunan sirkulasi umum Penurunan sirkulasi umum

(22)
(23)

• PPeennuurruunnaan n ssiirrkkuullaassi i llookkaall

(perifer, cerebral, jantung) (perifer, cerebral, jantung) Edema jaringan Edema jaringan 5 5. . RReennddaahhnnyya a kkeemmaammppuuaan n jjaarriinnggaann menggunakan O2 menggunakan O2

 Keracunan enzim selKeracunan enzim sel

 Penurunan kapasitas metabolik selPenurunan kapasitas metabolik sel Rasio ventilasi perfusi

Rasio ventilasi perfusi

VA (ventilasi alveolus), Q (aliran darah) VA (ventilasi alveolus), Q (aliran darah) 1

1.. RRaassio io vveennttiillaassi pi peerrffuussi i nnoorrmmaal l ((VVA dA daan n Q Q nnoorrmmaal)l) 2

2.. VVAA//Q Q nnool l ==> > VVA A nnool l ttaappi i mmaassiih h aadda a ppeerrffuussi i ((QQ)) 3

3.. VAVA/Q ta/Q tak k ttererhihingngga => VA ga => VA aadedekkuauat t ttaapi Qpi Q nol

nol 4

4.. VVAA//Q Q ddi i bbaawwaah h nnoorrmmaal l ==>>vveennttiillaassi i ttiiddaakk cukup

cukup 5.

5. VAVA/Q di ata/Q di atas nors normamal => venl => ventitilalasi bessi besar taar tapipi aliran darah alveolus rendah

aliran darah alveolus rendah

Ab

Abnonormrmalalititas as rarasisio o veventntililasasi i peperfrfususi i papada da paparuru normal

normal 1.

1. ApApekeks s paparu paru pada poda posisisi tesi tegagak k => VA=> VA/Q 2,/Q 2,55 id

ideaeal, l, kakarrenena a aalliriraan n dadarraah h lelebibih h sseedidikkitit (ruang rugi fisiologik), tapi pada saat kerja (ruang rugi fisiologik), tapi pada saat kerja a

alilirraan n ddaarraah h kke e aapepekks s paparru u mmeenniinnggkkaatt sehingga ruang rugi fisiologik berkurang

sehingga ruang rugi fisiologik berkurang 2

2.. DDi i ddaassaar r ppaarru u ==> > VVAA//Q Q 00,,6 6 iidedeaal, l, kkaarreenana ventilasi sangat kecil dibanding aliran darah ventilasi sangat kecil dibanding aliran darah s

seehhiinngggga a sseebbaaggiiaan n ddaarraah h ttiiddaakk teroksigenasi

(24)
(25)

Abn

Abnorormamalitlitas as VA/VA/Q Q padpada a penpenyakyakit it parparu u obsobstrtruksuksii kro

kronik nik padpada a perperokookok k krokronik nik terterjadjadi i abnabnorormamalitlitasas VA/Q karena:

VA/Q karena: 1

1.. SeSebabagigiaan n brbroonknkioiolulus s teterrssumumbabat t ssehehininggggaa alveoli tidak terventilasi

alveoli tidak terventilasi 2.

2. DiDindndining g alalveveololus us rurusasak, k, alaliriran an dadararah h titidadakk a

adedekukuaat t sesehihingngga ga ruruaang ng rrugugi i ffisisioiolologigikk meningkat

meningkat

III.Hemoptisis

III.Hemoptisis

Sinonim

Sinonim : hemaptoe, batuk darah: hemaptoe, batuk darah Definisi

Definisi : membatukkan darah, yang berasal: membatukkan darah, yang berasal dari

dari

sa

salurluran an perpernafnafasasan an bagbagian ian bawbawahah (dari (dari glottis ke distal) glottis ke distal) Etiologi Etiologi 1

1.. IInnffeekkssii 1

1..11.. TTB B ppaarruu 1

1..22.. BBrroonnkkiieekkttaassiiss 1 1..33.. AAbbssees s ppaarruu 1 1..44.. PPnneeuummoonniiaa 1 1..55.. BBrroonnkkiittiiss 2 2.. NNeeooppllaassmmaa 2

2..11.. KKaarrssiinnoomma pa paarruu 2

2..22.. AAddeennoommaa 3

3.. LLaaiin n – – llaaiinn

3.1.

3.1.  Tromboem Tromboemboli boli paruparu  infark paruinfark paru 3

3..22.. MMiittrraal l sstteennoossiiss 3

3..33.. TTrraauummaa 3

3..44.. DDiiaatteessiis hs heemmoorraaggiikk 3

(26)
(27)

B

Baattuuk k ddaarraahh MuMunnttaah h ddaarraahh

1

1.. RRiiwwaayyaat pet pennyyaakkiitt paru/jantung

paru/jantung 2

2.. DDaarraah dih dibbaattuukkkkaann dengan rasa panas di dengan rasa panas di tenggorokan

tenggorokan 3

3.. DDaarraah h bbeerrbbuuiihh bercampur dahak bercampur dahak 4

4.. MMeennggaanndduunngg makrofag & netrofil makrofag & netrofil 5

5.. DDaarraah h bbeerrwwaarrnnaa merah segar merah segar 6 6.. AAssffiikkssiiaa (+)/mungkin (+)/mungkin 7 7.. ppH H aallkkaallii 8.

8. BBenenzizididine ne ttesest t (-(-))

1.

1. RiwRiwayaayat pt penyenyakiakitt lambung/hati lambung/hati 2 2.. DDaarraahh dimuntahkan dimuntahkan

dengan rasa mual dengan rasa mual 3.

3. DarDarah ah berbercamcampurpur dengan makanan dengan makanan 4.

4. MeMengnganandudungng partikel makanan partikel makanan 5.

5. DaDararah berwh berwararnana merah kehitaman merah kehitaman 6.

6. AsfAsfiksiksia (-)ia (-)/ja/jaranrangg 7.

7. ppH H asasaamm 8.

8. BeBenznzididinine tese testt (+)

(+)

Sirkulasi paru terdiri dari sirkulasi pulmoner dan Sirkulasi paru terdiri dari sirkulasi pulmoner dan sirkulasi bronkial.

sirkulasi bronkial.

• Sirkulasi bronkial :Sirkulasi bronkial :

o

o nutrisi pada paru dan saluran napasnutrisi pada paru dan saluran napas o

o tekanan pembuluh darah sistemiktekanan pembuluh darah sistemik o

o cenderung terjadi perdarahan lebih hebatcenderung terjadi perdarahan lebih hebat

• Sirkulasi pulmonarSirkulasi pulmonar

o

o mengatur pertukaran gasmengatur pertukaran gas o

(28)
(29)

Am Rev Respir Dis 1987; 135:463-81 Am Rev Respir Dis 1987; 135:463-81

Patofisiologi Patofisiologi Pa

Pada da TB TB paparu ru hehemomoptptisisis is teterjrjadadi i kakarerena na prprososeses ul

ulseserarasi si mumukokosa sa dadan n didindndining g pepembmbululuh uh dadararahh pada lesi. Hemoptisis masif terjadi karena iritasi pada lesi. Hemoptisis masif terjadi karena iritasi dari Aneurisme Rasmussen pada dinding

dari Aneurisme Rasmussen pada dinding kavitas.kavitas.

Komplikasi Komplikasi

1.

1. susufofokakasisi, , seseriring ng fafatatal l kakarerena na tetersrsumumbabatntnyaya trakhea atau saluran

(30)
(31)

2

2.. aassppiirraassii, , ddiimmaanna a tteerrhhiissaappnnyya a ddaarraah h kkee bagian paru yang sehat

bagian paru yang sehat 3.

3. atatelelekektatasisis, s, kakarerena na tetersrsumumbabatntnya ya sasalulurarann na

nafafas s sesehihinngggga a babagigiaan n paparru u yayang ng ddisisttaall kolaps

kolaps 4.

4. aneanemiamia, ka, karenrena pea perdardararahan yhan yang ang banbanyayakk Kriteria Hemoptisis Masif (Busroh, 1978) sebagai Kriteria Hemoptisis Masif (Busroh, 1978) sebagai berikut:

berikut:

• Batuk darah sedikitnya 600 mL/24 jamBatuk darah sedikitnya 600 mL/24 jam •

• Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebihBatuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih

dari 250 mL/24 jam, Hb < 10 g% dan masih dari 250 mL/24 jam, Hb < 10 g% dan masih terus berlangsung

terus berlangsung

• Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebihBatuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih

dari

dari 250 mL250 mL/24 jam/24 jam, Hb > , Hb > 10 g% 10 g% dalam 4dalam 488  jam belum berhenti

 jam belum berhenti Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang

• PemeriksaaPemeriksaan n sputumsputum •

• PemeriksaaPemeriksaan n laboratlaboratoriumorium •

• PemeriksaaPemeriksaan n radiologiradiologi •

• BronkoskopiBronkoskopi •

• Lainnya sesuai indikasiLainnya sesuai indikasi

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

• Prinsip penatalaksanaan hemoptisis:Prinsip penatalaksanaan hemoptisis:

o

o Menjaga jalan napas dan Menjaga jalan napas dan stabilisasistabilisasi

penderita penderita

o

o Menentukan lokasi perdarahanMenentukan lokasi perdarahan o

o Memberikan terapiMemberikan terapi

• PrPriorioritaitas tinds tindakaakan awan awal → l → penpenderderita lita lebiebihh

s

sttaabbiill, , kkeemmuuddiiaan n mmeennccaarri i ssuummbbeer r ddaann penyebab perdarahan

penyebab perdarahan

(32)
(33)

• PenPenderderita ita dendengan gan hemhemoptoptisiisis s mamasif sif harharusus

dimonitor dengan ketat di instalasi perawatan dimonitor dengan ketat di instalasi perawatan intensif 

intensif 

Langkah – langkah: Langkah – langkah:

Langkah I : menjaga jalan napas

Langkah I : menjaga jalan napas dan stabilisasidan stabilisasi penderita

penderita

o

o MMeenneennaannggkkaan n dadan n mmeennggiissttiirraahhaattkkaann

penderita penderita

o

o Menjaga jalan napas tetap terbukaMenjaga jalan napas tetap terbuka o

o Resusitasi cairan dan bila perlu transfusiResusitasi cairan dan bila perlu transfusi o

o Laksan (Laksan (stool softener stool softener )) o

o Obat sedasi ringanObat sedasi ringan o

o Suplementasi oksigenSuplementasi oksigen o

o InsInstrutruksi ksi carcara a memmembatbatukkaukkan n dardarah ah dendengangan

benar benar

o

o Penderita dengan keadaan umum berat danPenderita dengan keadaan umum berat dan

refleks batuk kurang adekuat, maka posisi penderita refleks batuk kurang adekuat, maka posisi penderita  Tredelenberg untuk mencegah aspirasi darah ke sisi  Tredelenberg untuk mencegah aspirasi darah ke sisi

yang sehat yang sehat

o

o BBrroonnkkoosskkooppi i sseerraat t ooppttiik k lleennttuur r uunnttuukk

ev

evalaluauasisi, , memelolokakalilisisir r peperdrdararahahan an dadan n titindndakakanan pengisapan (

pengisapan (suctioningsuctioning))

Langkah II : lokalisasi sumber dan penyebab Langkah II : lokalisasi sumber dan penyebab perdarahan

perdarahan

o

o PPeemmeerriikkssaaaan n rraaddiioollooggi i ((ffootto o ttoorraakkss,,

angiografi, CT Scan

angiografi, CT Scan toraks)toraks)

o

o BrBronkonkososkopkopi i (FO(FOB B mamaupun upun brobronkonkoskoskopp

kaku) kaku)

Langkah III : pemberian terapi spesifik Langkah III : pemberian terapi spesifik 1

1.. BBrroonnkkoosskkooppi i tteerraappeeuuttiikk

• Bilas bronkus dengan larutan garamBilas bronkus dengan larutan garam

fisiologis dingin (

fisiologis dingin (iced saline lavageiced saline lavage))

• Pemberian obat topikalPemberian obat topikal •

(34)
(35)

• FotokoaFotokoagulasi laser gulasi laser (Nd-YAG Laser)(Nd-YAG Laser)

2

2.. TTeerraappi i nnoonn--bbrroonnkkoosskkooppiikk

• Pemberian terapi Pemberian terapi medikamentosmedikamentosaa 

 Vasopresin intravenaVasopresin intravena

 Asam traneksamatAsam traneksamat (antifibrinolitik)

(antifibrinolitik)

 KortikosterKortikosteroid oid sistemiksistemik  padapada autoimun

autoimun

 GonadotroGonadotropin pin releasingreleasing hormon agonist 

hormon agonist (GnRH) atau danazol(GnRH) atau danazol 

hemoptisis katamenial hemoptisis katamenial

 Antituberkulosis, antijamurAntituberkulosis, antijamur ataupun antibiotik

ataupun antibiotik

• RadioterapiRadioterapi

3.

3. EmbEmboliolisasasi si ararterteri i brobronkinkialialis s dan dan pulpulmomonerner,, te

teknknik ik inini i ttererututamama a didipipililih h ununtutuk k pependndererititaa de

dengngan an pepenynyakakit it bibilalateteraral, l, fufungngsi si paparu ru sisisasa y

yaanng g mmiinniimmaall, , mmeennoollaak k ooppeerraassi i aattaauuppuunn memiliki kontraindikasi tindakan operasi

memiliki kontraindikasi tindakan operasi 4

4.. BBeeddaahh

Prognosis Prognosis

o

o DeDengangan n tatataltalaksaksana ana teptepat at kebkebanyanyakaakann

penderita memiliki prognosis yang baik penderita memiliki prognosis yang baik

o

o AAkkiibbaat t kkeeggaannaassaan n ddaan n ggaanngggguuaann

pe

pembmbekekuauan n dadararah h mememmililikiki i prprogognonosisis s yayangng lebih buruk

lebih buruk

Materi Diagnostik 

Materi Diagnostik 

Pemeriksaan Laboratorium Tuberkulosis Pemeriksaan Laboratorium Tuberkulosis

(36)
(37)

Ad

Ada a bebebeberarapa pa peperirihahal l yayang ng dadapapat t didilalakukukakann un

untutuk k memenenegagakkkkan an didiagagnonosisis s tutubeberkrkululososis is paparuru yaitu :

yaitu : 1.

1. PePememeririksksaaaan kn kulultutur kr kumumanan 2.

2. PemPemerieriksaksaan an mimikrokroskoskopis pis lalangsngsungung 3.

3. PePememeririksksaaaan n seserorolologigi

Pembiakan kultur kuman Pembiakan kultur kuman

Di

Diagagnonosisis s yayang ng papaliling ng papaststi i dadari ri pepenynyakakitit ttuubbeerrkkuulloossiis s iiaallaah h dedennggaan n ppeemmbbuuaattaann k

kulultturur/b/biaiakkaan n kkumumaan. n. BBaahahan n sspepessimimen en dadapapatt berupa dahak segar, cairan lambung, urin, cairan berupa dahak segar, cairan lambung, urin, cairan pleura, cairan olah, cairan sendi, bahan biopsy, dll. pleura, cairan olah, cairan sendi, bahan biopsy, dll. Kultur 

Kultur 

• Sputum ditanam pada medium Sputum ditanam pada medium LowensteinLowenstein

 Jensen  Jensen

• Inkubasi selama 6-8 mingguInkubasi selama 6-8 minggu •

• Ada pertumbuhan dilakukan Ada pertumbuhan dilakukan pemeriksaapemeriksaann

resistensi antibiotik resistensi antibiotik

Identifikasi Mycobacterium tuberkulosis Identifikasi Mycobacterium tuberkulosis berdasarkan

berdasarkan:: 1.

1. WaWaktktu u pepertrtumumbubuhahann Kuman

Kuman MycoMycobactbacterium erium tubetuberculorculosissis tumbuhtumbuh setelah 2-3 minggu dengan koloni yang timbul setelah 2-3 minggu dengan koloni yang timbul dari permukaan, berwarna kuning atau

dari permukaan, berwarna kuning atau krem.krem. 2.

2. PePembmbenentutukakan pn pigigmemenn 3

3.. TTees s bbiiookkiimmiiaa

• MMeerraah h NNeettrraall: : hhaassiil l ((++) ) bbeerraarrttii

Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis

(38)
(39)

• TTees s NNiiaassiinn: : hhaassiil l ((++) ) bbeerraarrttii

Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis

• NNiikkoottiimmaanniidda a 5500000 0 mmiikkrriiggrraamm

(u

(ug)g)/m/ml: l: HaHassil il (-(-) ) beberararrttii MycobacteriumMycobacterium tuberculosis

tuberculosis

• AArryyssuullffaattaassaa: : hhaassiil l ((--) ) bbeerraarrttii

Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis

• Reduksi nitrat: hasil bisa (+) atau (-)Reduksi nitrat: hasil bisa (+) atau (-)

berarti

berarti Mycobacterium tuberculosisMycobacterium tuberculosis

• HidHidrolrolisiisis s TweTween-en-80 80 selselamama a 10 10 harhari:i:

hasil (-) berarti

hasil (-) berarti Mycobacterium tuberculosisMycobacterium tuberculosis

• PPeerrttuummbbuuhhaan n ppaadda a 4 4 ((pp))––nniittrroo

b

beennzozoiic c aacciid d 55000 0 uug/g/mmll: : hhaassiil l ttuummbbuuhh,, berarti

berarti Mycobacterium tuberculosisMycobacterium tuberculosis

• PPererttumumbubuhahan n papadada thiacetazone:thiacetazone:

h

haassiil l ttuummbbuuhh, , bbeerraarrttii MycobacteriumMycobacterium tuberculosis

tuberculosis

4.

4.

Suhu pertumbuhan. Tumbuh pada suhu 35-37Suhu pertumbuhan. Tumbuh pada suhu 35-37 OOCC

Tes resistensi  Tes resistensi 

  Yaitu tes kepekaan kuman tuberkulosis terhadap   Yaitu tes kepekaan kuman tuberkulosis terhadap

oba

obat-ot-obatbatan an antantituituberberkulkulososis. is. PenPentinting g dildilakakukaukann un

untutuk k pepengngobobatatan an yayang ng tetepapat. t. ObObatat-o-obabat t yayangng d

diiccoobba a tteerrmmaassuuk k ssttrreeppttoommiissiinn, , IINNHH, , PPAASS,, etambutol, pirazimanida, rifampisin dan kanamisin etambutol, pirazimanida, rifampisin dan kanamisin yang biasa digunakan di klinik.

yang biasa digunakan di klinik.  Tes resistensi dilakukan

 Tes resistensi dilakukan

• sseeccaarra a llaannggssuunng g aappaabbiilla a jjuummllaahh

kuman di dalam sputum cukup banyak yaitu : kuman di dalam sputum cukup banyak yaitu : ≥

≥ brbrononkhkhororst st IIIII. I. PaPada da umumumumnynya a didilalakukukakann secara tidak langsung.

(40)
(41)

• sesecacara ra titidadak k lalangngsusung ng yayaititu u kukumamann

diisolasi dahulu sebelum dilakukan tes. diisolasi dahulu sebelum dilakukan tes. Metode tes resistensi

Metode tes resistensi

• Absolut, patokannya kadar hambatanAbsolut, patokannya kadar hambatan

minimum kuman terhadap obat tertentu. Hasil minimum kuman terhadap obat tertentu. Hasil > KHM: resisten

> KHM: resisten

• RReessiinnttaanncce e rraattiioo, , ppeerrbbaannddiinnggaann

de

denngagan n kkumumaan n sstatandndaar r H3H377RRv. v. HaHassiil l sasammaa berarti sensitif 

berarti sensitif 

• PPrrooppoottiioon n mmeetthhooddee, , ppeerrsseenn

pop

populaulasi si kumkuman an tetelah lah resresististen en terterhadhadap ap obaobatt ter

tertententu. tu. HasHasil: il: proproporporsi si resresististen en renrendah dah obaobatt dapat digunakan untuk terapi.

dapat digunakan untuk terapi.

Cara yang lazim digunakan kombinasi

Cara yang lazim digunakan kombinasi resistanceresistance ratio

ratio dandan propotion methode propotion methode dengan hasil:dengan hasil: Obat anti TB A : B x

Obat anti TB A : B x H37Rv C %H37Rv C %

B : apabila > 4 x dianggap resisten B : apabila > 4 x dianggap resisten C : Apabila > 1% dianggap resisten C : Apabila > 1% dianggap resisten Pe

Pememeririksksaaaan n sspupututum m sesecacara ra mmikikroroskskopopisis langsung

langsung 1

1.. PPeemmeerriikkssaaaan n ssppuuttuum m sseeccaarra a mmiikkrroosskkooppiiss mer

merupaupakan kan pempemereriksiksaaaan n yanyang g palpaling ing efiefisiesien,n, m

muuddaah h ddaan n mmuurraahh. . PPeemmeerriikkssaaaan n bbeerrssiiffaatt spesifik dan cukup sensitive.

spesifik dan cukup sensitive. 2.

2. MyMycocobabactctererium tubium tuberercuculolosisis:s:

• Berbentuk batangBerbentuk batang •

• SiSifafat t tatahahan n teterhrhadadap ap pepengnghihilalangnganan

warna dengan asam dan alkohol karena itu warna dengan asam dan alkohol karena itu disebut Basil Tahan Asam (BTA)

(42)
(43)

• Dapat dilihat di mikroskop bila Dapat dilihat di mikroskop bila jumlahjumlah

k

kuummaan n ppaallining g sseeddiikkiit t 55000000//mml l ssppuuttuumm.. Sputum yang baik diperiksa adalah sputum Sputum yang baik diperiksa adalah sputum kental dan purulen warna hijau kekuningan. kental dan purulen warna hijau kekuningan. Volume 3-5 ml tiap pengambilan.

Volume 3-5 ml tiap pengambilan. 3

3.. TTuujjuuaan n ppeemmeerriikkssaaaan n ssppuuttuumm::

• MMeenneeggaakkkkaan n ddiiaaggnnoossiis s ddaann

menentukan klafikasi/tipe menentukan klafikasi/tipe

• Menilai kemajuan pengobatanMenilai kemajuan pengobatan •

• Menentukan tingkat penularanMenentukan tingkat penularan

4

4.. PPeenngguummppuullaan n ssppuuttuumm Sp

Spututum um diditatampmpunung g dadalalam m popot t spspututum um yayangng be

bermrmululut ut lelebabar, r, beberprpenenamampapang ng 6 6 cmcm, , tutututupp b

beerruulliir r ttiiddaak k mmuuddaah h ppeeccaah h ddaan n bbooccoorr.. Dia

Diagnognosis sis ditditegaegakkakkan n dendengan gan pempemerieriksaksaan an 33 spesimen sputum Sewaktu Pagi Sewaktu(SPS). spesimen sputum Sewaktu Pagi Sewaktu(SPS). Di

Dikukumpmpululkakan n dadalalam m 2 2 hahari ri kukunjnjunungagan n yayangng berurutan.

berurutan. Pelaksanaa

Pelaksanaan pengumpulan sputum n pengumpulan sputum SPS.SPS. S

S (se(sewakwaktutu),), spusputum tum dikdikumpumpulkulkan an padpadaa saat suspek TB datang pertama kali. Pada saat suspek TB datang pertama kali. Pada saat pulang suspek membawa sebuah pot saat pulang suspek membawa sebuah pot sputum untuk sputum hari kedua

sputum untuk sputum hari kedua P

P (p(pagagi)i), , spspututum um didikukummpupulklkan an di di rurumamahh pada pagi hari kedua

pada pagi hari kedua segera setelah bangunsegera setelah bangun tidur

tidur

S (sewaktu),

S (sewaktu), sputum dikumpulkan di UPK sputum dikumpulkan di UPK  pada hari kedua saat menyerahkan sputum pada hari kedua saat menyerahkan sputum pagi

pagi 5

5.. PPeewwaarrnnaaaan n kkuummaan n BBTTAA

• Ziehl NielsenZiehl Nielsen •

•  Tan Thiam Hok (kinyoun-gabbett) Tan Thiam Hok (kinyoun-gabbett) •

• Auramin–phenol Auramin–phenol fluorochromfluorochromee

6

(44)
(45)

• Larutan Carbol Fuchsin 0,3%Larutan Carbol Fuchsin 0,3% •

• Asam alcohol (HCL – alcohol) 3%Asam alcohol (HCL – alcohol) 3% •

• Methylen Blue 0,3%Methylen Blue 0,3%

7

7.. PPeemmbbaaccaaaan n hhaassiill

• Basil tahan asam berwarna merahBasil tahan asam berwarna merah •

• Basil tidak tahan asam berwarna biruBasil tidak tahan asam berwarna biru

• SPS.SPS. MMeennuurruut t DDeeppkkees s bbiilla a 2 2 ddaarri i 33

spesimen tersebut hasilnya BTA (+)

spesimen tersebut hasilnya BTA (+)  TBTB

• PePembmbacacaaaan n hahasisil l dedengngan an memengnggugunanakakann

skala IUATLD skala IUATLD::

• Negatif (-), tidak ada BTA dalam 100Negatif (-), tidak ada BTA dalam 100

lapangan pandang lapangan pandang

• MMereraagugukakan n (d(dititululis is jjumumlalah h kkumumaann

ya

yang ng diditetemumukakan)n), , 1-1-9 9 BBTA TA dadalalam m 101000 lapangan pandang

lapangan pandang

• Positif 1 (+), 10 – 99 BTA dalam 100Positif 1 (+), 10 – 99 BTA dalam 100

lapangan pandang lapangan pandang

• Positif 2 (++), 1-10 dalam 1 Positif 2 (++), 1-10 dalam 1 lapanganlapangan

p

paannddaanng g mmiinnimimaal l ddiibbaacca a 550 0 llaappaanngg pandang

pandang

• PoPosisititif 3 (+f 3 (+++++), >), >10 10 BTBTA dalA dalam 1am 1

la

lapapangngan an papandndanang g mimininimamal l dibdibacaca a 2020 lapang pandang

lapang pandang Catatan:

Catatan: B

Bilila a ddititememukukaan n 1 1 – – 3 3 BBTTA A dadalalam m 110000 la

lapapang ng papandndaangng, , ppememererikikssaaaan n haharrusus di

diululanang g dedengngan an spspesesimimen en dadahahak k yayangng b

baarruu. . BBiilla a hhaassiillnnyya a tteettaap p 11--3 3 BBTTAA h

haassiillnnyya a ddiillaappoorrkkaan n neneggaattiiff. . BBiillaa ditemukan 4-9 BTA dilaporkan positif.

ditemukan 4-9 BTA dilaporkan positif. 8

(46)
(47)

 Tes serologi yang dapat membantu diagnosis  Tes serologi yang dapat membantu diagnosis ttububererkkululoossis is aadadalalah h ttes es ttaakakahahasshihi. . TTes es ininii mer

merupaupakan kan reareaksi ksi aglaglututinainasi si fosfosfatfatida ida kaokaolinlin pada seri pengenceran serum sehingga dapat pada seri pengenceran serum sehingga dapat d

diitteennttuukkaan n ttiitteerrnnyyaa. . TTiitteer r lleebbiih h ddaarri i 112288 d

diiaannggggaap p ppoossiittiif f yyaanng g bbeerraarrtti i pprroosseess tuberkulosis masih aktif.

tuberkulosis masih aktif.

Bagan diagnosis Bagan diagnosis  Tersangka penderita TB  Tersangka penderita TB (suspek TB) (suspek TB)

Periksa Dahak Sewaktu, Pagi, Sewaktu (SPS) Periksa Dahak Sewaktu, Pagi, Sewaktu (SPS)

H

Haassiil l BBTTA A HHaassiil l BBTTAA HHaassiil l BBTTAA + + - - - - - - - - --+++ +++

(48)
(49)

++-Periksa

Periksa rontgen rontgen Beri Beri antibiotikantibiotik dada dada spektrum luas

spektrum luas Hasil

Hasil Hasil Hasil tidak tidak Tidak Tidak ada ada AdaAda mend

mendukunukung g mendmendukunukung g perperbaikabaikann perbaikan

perbaikan

TB TB

TB TB

Ulangi periksa dahak Ulangi periksa dahak SPS

SPS Penderita

Penderita TB TB Hasil Hasil BTA BTA Hasil Hasil BTABTA B

BTTAA ppoossiittiiff ++++++ -- -- ++

++

-Periksa rontgen dada Periksa rontgen dada

H

Haassiil l mmeenndduukkuunng g TTBB HHaassiil l rroonnttggeenn

negatif  negatif  T

TB B BBTTA A ((--) ) BBuukkaan n TTBB R

Roonnttggeen n ((++) ) PePennyyaakkiit t llaaiinn

Gambaran Radiologis Tuberkulosis Paru Gambaran Radiologis Tuberkulosis Paru

K

Klalarrififiikakassi i ttuubeberkrkuulolossis is ssekekunundeder r mmeenunurrutut  American Tuberculosis

 American Tuberculosis AssociatioAssociation:n:

1.

1.  Tuberkulosis minimal ( Tuberkulosis minimal (minimal tuberculosisminimal tuberculosis)) yaitu luas sarang-sarang yang kelihatan tidak yaitu luas sarang-sarang yang kelihatan tidak m

meelleebbihihi i dadaeerraah h yyaanng g ddiibbaattaassi i oolleeh h ggaarriiss median , apeks dan iga

median , apeks dan iga 2 depan. Sarang-sarang2 depan. Sarang-sarang so

solitliter er dapdapat at berberada ada dimdimana ana sasaja ja tidtidak ak harharusus be

berarada da dadalalam m dadaererah ah tetersrsebuebut t didiatatasas. . TiTidadakk ditemukan adanya lubang (kavitasi).

ditemukan adanya lubang (kavitasi).

2.

2. TTuubbeerrkkululoossiis s llaannjjuut t sseeddaanng g ((moderately moderately  adv

advancanced ed tubtubercerculoulosissis) ) yyaaiittu u lluuaas s ssaarraanng g--s

(50)
(51)

me

melelebihbihi i luluas as sasatu tu paparuru. . SeSedadangngkakan n bibila la adadaa kavitas diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau kavitas diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau sifat bayangan sarang-sarang tersebut berupa sifat bayangan sarang-sarang tersebut berupa awan-awan yang menjelma daerah konsolidasi awan-awan yang menjelma daerah konsolidasi yan

yang g homhomogeogen, n, lualuasnysnya a tidtidak ak bolboleh eh memeleblebihiihi luas satu lobus.

luas satu lobus.

3.

3.   T  Tububererkukulolosisis s sasangngat at lalanjnjut ut ((fafar r advadvancanced ed  tuberculosis

tuberculosis) yaitu luas daerah yang dihinggapi) yaitu luas daerah yang dihinggapi ole

oleh h sasaranrang-sg-sararang ang leblebih ih dardaripaipada da klaklasifsifikaikasisi k

keedduua a ddiiaattaas s aattaau u bbiila la aadda a kkaavvititaas s mmaakkaa diameter keseluruhan semua kavitas melebihi diameter keseluruhan semua kavitas melebihi 4 cm.

4 cm.

Kelainan yang dapat dilihat pada foto rontgen Kelainan yang dapat dilihat pada foto rontgen tuberkulosis paru:

tuberkulosis paru: 1.

1. SaSararang ng ekeksusudadatitif, f, bebentntuk awuk awanan-a-awawan atan atauu be

berrcacak k yayang ng babatatasnsnya ya ttididaak k tteegagas s dedengngaann densitas rendah

densitas rendah 2.

2. SaSararang ng prprododukuktitif, f, bebentntuk uk bubutitir r bubutitir r bubulalatt ke

kecicil l yayang ng babatatasnsnya ya tetegagas s dadan n dedensnsititasasnynyaa sedang

sedang 3

3.. SaSararang ng iindndururaattif if aattaau u ffibibrorottikik, , bbererbebentntuukk ga

garrisis-g-gaarris is aattaau u ppitita a tetebabal l beberrbabattaas s ttegegaass dengan densitas tinggi

dengan densitas tinggi 4

4.. KaKavvititaas (ls (lububaangng)) 5.

5. SaSararang kng kapapur (ur (klklasasififikikasasi)i) P

Peemmbbaaggiiaan n llaaiin n yyaanng g lleebbiih h bbaannyyaakk dipergunakan di Indonesia:

dipergunakan di Indonesia: 1.

1. SaSararangng-s-sararanang g beberbrbenentutuk k awawan an atatau au bebercrcak ak--ber

bercak cak dendengan gan dendensitsitas as renrendah dah atatau au sedsedangang de

denngagan n babattaas s ttididaak k ttegegaas. s. SaSarraangng-s-saarraangng s

seeppeerrtti i iinni i bbiaiassaannyya a mmeenununnjjuukkkkaan n bbaahhwwaa proses aktif 

(52)
(53)

2.

2. LuLubabang ng (k(kavavititasas) ) beberarartrti i prprososes es akaktitif f kekecucualalii bila lubang sudah sangat kecil yang dinamakan bila lubang sudah sangat kecil yang dinamakan lubang sisa (

lubang sisa (residual cavity residual cavity )) 3.

3. Sarang Sarang seperti seperti garis-garis garis-garis (fibrotik) (fibrotik) atau atau bintik- bintik-b

biinnttiik k kkaappuur r ((kkaallssiiffiikkaassii) ) yyaanng g bbiiaassaannyyaa menunjukkan bahwa proses telah tenang

menunjukkan bahwa proses telah tenang Kelanjutan suatu sarang

Kelanjutan suatu sarang tuberkulosis:tuberkulosis: 1

1.. PPenenyeyemmbubuhahan n ttaanpnpa a bebekakas s ssererining g ttererjajadidi pa

pada da aananak-k-ananak ak (t(tububererkukulolosisis s prprimimerer) ) papadada o

orraang ng dedewawassa a (t(tububererkukulolossis is sskukundnderer) ) bbililaa diberikan pengobatan yang baik.

diberikan pengobatan yang baik.

2.

2. Penyembuhan dengan meninggalkan cacat.Penyembuhan dengan meninggalkan cacat. Ber

Berupa upa gargaris-is-gargaris is berberdendensitsitas as tintinggi/ggi/sasaranrangg ffiibbrroottiik k aattaau u bbiinnttiikk--bbiinnttiik k kkaappuur r ((ssaarraanngg kal

kalsifsiferuerus). s). SarSarangang-sa-sararang ng fibfibrorotik tik yanyang g tebtebalal dan

dan kakalsilsiferferus us disdisebut ebut sasararang ng fibfibrorokalkalsifsiferuerus.s. Secara rontgenologis sarang baru dapat dinilai Secara rontgenologis sarang baru dapat dinilai se

sembmbuh uh (pr(prososes es tetenanang) ng) bibila la sesetetelalah h jajangngkaka waktu sekurang-kurangnya 3 bulan bentuknya waktu sekurang-kurangnya 3 bulan bentuknya sama (

sama (stationary stationary ). Sifat bayangan tidak boleh). Sifat bayangan tidak boleh ber

bercakcak-ber-bercacak, k, awaawan n atatau au kakavitvitas as memelailainkankann ga

gariris-s-gagariris s atatau au bibintntikik-b-binintitik k kakapupur. r. KeKesasann ro

rontntgegenonolologigis s babahwhwa a prprososes es susudadah h tetenanangng harus didukung oleh hasil pemeriksaan klinik, harus didukung oleh hasil pemeriksaan klinik, laborator

laboratorium, termasuk ium, termasuk sputum yang baik.sputum yang baik.

Gambaran Histopatologik Penyakit Gambaran Histopatologik Penyakit

Tuberkulosis Paru Yang Dapat Menyebabkan Tuberkulosis Paru Yang Dapat Menyebabkan Hemoptisis

Hemoptisis Makroskopik: Makroskopik:

T

Tuubbeerrkkuulloossiis s ddi i ppaarru u papadda a oorraanng g ddeewwaassaa merupakan tuberkulosa sekunder (antara usia 5 – merupakan tuberkulosa sekunder (antara usia 5 –

(54)
(55)

15 tahun jarang ditemukan penyakit tuberkulosis 15 tahun jarang ditemukan penyakit tuberkulosis ini).

ini).

Lesi yang pertama hampir selalu ditemukan pada Lesi yang pertama hampir selalu ditemukan pada ap

apekeks s paparuru-p-pararu u kakananan. n. SaSalalah h sasatu tu keketeterarangangann mengenai hal ini ialah bahwa tekanan hidrostatik mengenai hal ini ialah bahwa tekanan hidrostatik pem

pembulbuluh uh pulpulmomonal nal renrendah dah padpada a bagbagian ian apapekseks,, seh

sehingingga ga perpertuktukararan an oksoksigeigen n sansangat gat sedsedikiikit t dandan zat imun tidak dapat mencapai daerah tersebut. zat imun tidak dapat mencapai daerah tersebut. Akibatnya kuman mudah tumbuh pada tempat itu. Akibatnya kuman mudah tumbuh pada tempat itu. Le

Lesisinynya a memerurupapakakan n tutubeberkrkel el beberurukukuraran n kukurarangng da

dari ri 3 3 cmcm, , teterlrletetak ak 1-1-2 2 cm cm susubpbpleleurura, a, beberbrbatatasas tteeggaass, , kkeennyyaall, , bbeerrwwaarrnna a ppuuttiih h kkeellaabbu u aattaauu kekuningan.

kekuningan. Pa

Pada da paparu ru aakakan n diditetemmukukan an pupula la pepembmbenentutukakann rongga-rongga yang disebut kaverne oleh karena rongga-rongga yang disebut kaverne oleh karena proses nekrosis tuberkel ditengahnya yang dapat proses nekrosis tuberkel ditengahnya yang dapat sampai kedinding bronkiolus.

sampai kedinding bronkiolus. Mikroskopik:

Mikroskopik:

Pada tuberkulosis paru yang sering menyebabkan Pada tuberkulosis paru yang sering menyebabkan h

heemmooppttiissiis s aaddaallaah h bbeennttuukk tuberculosistuberculosis fibrocaseosa chronica.

fibrocaseosa chronica. Pa

Pada da kekelailainan nan ini ini secsecarara a mimikrokroskoskopik pik ditditemuemukakann lesi pada paru yang mengandung bentuk-bentuk lesi pada paru yang mengandung bentuk-bentuk ttuubbeerrkkeel l yyaaiittu u kkuummppuulalan n sseel l mmaakkrrooffaag g yyaanngg berubah menjadi sel epiteloid yang merupakan sel berubah menjadi sel epiteloid yang merupakan sel his

histiotiositsit. . PrPrototoploplasasmanmanya ya memenjanjadi di jerjernih nih karkarenaena mengandung zat lipoid sehingga menyerupai sel mengandung zat lipoid sehingga menyerupai sel ep

epititel. el. SeSel l epepititeleloioid d tetersrsususun un beberkrkelelomompopok k dadann se

sentntririfufugagal l dedengngan an diditetengngahahnynya a memengnganandudungng   j

  jaarriningagan n nenekrkroossis is ppererkkijijuauan n yyaang ng mmererupupaakakann massa eosinofilikamorf, tanpa sisa struktur sama massa eosinofilikamorf, tanpa sisa struktur sama sekali dan sel datia langhans yang dibentuk oleh sekali dan sel datia langhans yang dibentuk oleh sel histosit yang bersatu. Disekelilingnya tampak sel histosit yang bersatu. Disekelilingnya tampak ban

(56)
(57)

nekrosis terus berlanjut dan meluas dan tuberkel nekrosis terus berlanjut dan meluas dan tuberkel mem

membesbesar ar mamaka ka akakan an dapdapat at memenimnimbulbulkan kan eroerosisi pad

pada a dindindinding g brobronkinkioluolus s yanyang g akaakan n memmembenbentuktuk rongga atau kaverne. Rongga itu sering dilintasi rongga atau kaverne. Rongga itu sering dilintasi ol

oleh eh pepembmbululuh uh dadararah h dadan n bibila la pepembmbululuh uh dadararahh ik

ikut ut memengngalalamami i ererososi i mamaka ka akakan an memeninimbmbululkakann HEMOPTISIS.

HEMOPTISIS. T

Tuubbeerrkkeel l ddaan n kkaavveerrnne e ititu u ddaappaat t mmeelluuaas s ddaann m

meennggeennaai i sseelluurruuh h lloobbuus s paparruu--ppaarru u sseehihinnggggaa   jaringan paru rusak dan berubah menjadi seperti   jaringan paru rusak dan berubah menjadi seperti

s

saarraanng g lleebbaah h ((HoHoneney y cocommbb) ) ppleleururititis is dedengngaann perlengketan fibrostik ditemukan pula.

perlengketan fibrostik ditemukan pula. V. Obat Antituberkulosis

V. Obat Antituberkulosis  Terdiri dari 2 kelompok, yaitu:  Terdiri dari 2 kelompok, yaitu:

1.

1. obobat at prprimimerer, , efefekektitivivitatas s titingnggi gi dedengngan an totoksksisisititasas dapa

dapat ditet diterimarima, seper, seperti ti INH, rINH, rifamifampisinpisin, eta, etambutmbutol,ol, streptomisin,

streptomisin, pirazinampirazinamidid

2

2.. oobbaat t sseekkuunnddeerr, , kkuurraanng g eeffeekkttiif f ddaann di

digugunanakakan n kakarerena na pepertrtimimbabangngan an reressisistetensnsii at

atau au kokontrntra a indindikaikasi, si, sepseperterti i etetionionamamid, id, PASPAS,, sikloserin, amikasin, kanamisin

sikloserin, amikasin, kanamisin Streptomisin

Streptomisin Aktivitas

Aktivitas AntituberkuloAntituberkulosissis

• obat TB pertama yang dinilai efektif, tidakobat TB pertama yang dinilai efektif, tidak

ideal sebagai obat tunggal ideal sebagai obat tunggal

• iin n vviittrro o bbaakktteerriioossttaattiik k ddaan n bbaakktteerriissiidd

terhadap kuman TB (KHM: 0,4

terhadap kuman TB (KHM: 0,4 µµ g/ml)g/ml) •

• in in vivivo vo bebersrsififat at susuprpresesi, i, bubukakan n ereradadikikasasii

kuman TB kuman TB

(58)
(59)

Resistensi Resistensi

• mmaakkiin n llaamma a tteerraappii, , mmaakkiin n mmeenniinnggkkaatt

resistensi resistensi

• resistensi akibat mutasi?resistensi akibat mutasi?

• bila kavitas tidak menutup atau BTA sputumbila kavitas tidak menutup atau BTA sputum

tetap (+) dalam 2-3 bulan berarti kuman telah tetap (+) dalam 2-3 bulan berarti kuman telah resisten

resisten →→terapi tidak efektif terapi tidak efektif  •

• dihindari dengan kombinasi dengan anti TBdihindari dengan kombinasi dengan anti TB

lain lain

Farmakokinetik Farmakokinetik

• aabbssoorrppssi i ddaarri i tteemmpapat t ssuunnttikikaan, n, hhaammppirir

se

semumua a beberarada da dadalalam m plplasasmama, , hahanynya a sesedidikikitt yang masuk ke eritrosit

yang masuk ke eritrosit

• teterdrdisistrtribibususi i ke ke seselulururuh h cacairiran an ekekststrarasesel,l,

sukar berdifusi ke cairan intrasel sukar berdifusi ke cairan intrasel

• dapat mencapai kavitasdapat mencapai kavitas •

• 1/3 streptomisin yang berada dalam plasma1/3 streptomisin yang berada dalam plasma

berikatan dengan protein plasma berikatan dengan protein plasma

• wawaktktu u paparruh uh 22-3 -3 jajamm, , mmememaanjnjaang ng papadada

g

gaaggaal l ggiinnjjaal l sseehhiningggga a mmeenniimmbbululkkaan n eeffeekk samping

samping

• ekskresi melalui filtrasi glomerulusekskresi melalui filtrasi glomerulus •

• 5500--6600% % ddiieekksskkrreessi i uuttuuh h ddaalalam m 224 4 jajamm

(sebagian besar dalam 12 jam) (sebagian besar dalam 12 jam) Efek Nonterapi

Efek Nonterapi

• ototoksik (N. VIII) akibat dosis besar jangkaototoksik (N. VIII) akibat dosis besar jangka

lama

lama →→pemeriksaapemeriksaan n audiometriaudiometri •

• nefrotoksiknefrotoksik •

• sakit kepala, malaise, parestesi di muka dansakit kepala, malaise, parestesi di muka dan

mulut, kesemutan di tangan mulut, kesemutan di tangan

(60)
(61)

• reareaksksi i hiphipersersensensitiitivitvitasas, , reareaksi ksi anaanafilfilaktaktik,ik,

agranulosito

agranulositosis, sis, anemia aplastikanemia aplastik

• titidadak k didiananjujurkrkan an papada da trtrimimesesteter r pepertrtamamaa

kehamilan kehamilan Interaksi

Interaksi

• dengan penghambat neuromuskuler terjadidengan penghambat neuromuskuler terjadi

potensiasi

potensiasi penghambatapenghambatann

• dengan obat ototoksik (furosemid dan asamdengan obat ototoksik (furosemid dan asam

etakrinat) dan obat

etakrinat) dan obat nefrotoksnefrotoksikik Sediaan dan Posologi

Sediaan dan Posologi

• bubuk injeksi 1 dan 5 g/vial diberikan dosisbubuk injeksi 1 dan 5 g/vial diberikan dosis

20 mg/kgBB IM maksimum 1 g/hari selama 2-3 20 mg/kgBB IM maksimum 1 g/hari selama 2-3 minggu, dilanjutkan dengan 2-3x/minggu

minggu, dilanjutkan dengan 2-3x/minggu Isoniazid 

Isoniazid  Aktivitas

Aktivitas AntituberkuloAntituberkulosissis

• in in vivittrro o babaktktererioiossttaattik ik & & babaktktererisisiid d tthdhd

kuman TB (KHM: 0,025-0,05

kuman TB (KHM: 0,025-0,05 µµ g/ml)g/ml) •

• lebih aktif daripada lebih aktif daripada streptomisstreptomisinin

Mekanisme Kerja Mekanisme Kerja

• mekanisme pasti belum diketahuimekanisme pasti belum diketahui •

• ddididuugga a mmeenngghhaammbbaat t bbiioossinintteessiis s aassaamm

m

miikkoollaat t ((uunnssuur r ppeennttiinng g ddiinnddiinng g sseell mikobakterium)

mikobakterium) Resistensi

Resistensi

• teterjrjadadi i akakibibat at kkegegaagagalalan n obobaat t memencncapapaiai

kuman atau kuman tidak menyerap

kuman atau kuman tidak menyerap obatobat

(62)
(63)

Farmakokinetik Farmakokinetik

• aabsbsoorprpssi i babaik ik papada da pepemmbbereriaian n oorraal l dadann

parenteral parenteral

• kadar puncak dicapai dalam 1-2 jam setelahkadar puncak dicapai dalam 1-2 jam setelah

pemberian oral pemberian oral

• mmeettaabboolliissmme e mmeellaalluui i aasseettiillaassi i ddi i hhaattii

(asetilator cepat dan lambat) (asetilator cepat dan lambat)

• wawaktktu u paparruh uh 11-3 -3 jajamm, , mmememaanjnjaang ng papadada

gangguan fungsi hati gangguan fungsi hati

• mumudadah h beberdrdififususi i ke ke dadalalam m sesel l dadan n sesemumuaa

c

caairiraan n ttuububuh h (t(terermmaassuk uk cacairiraan n ppleleurura a dadann asites)

asites)

• kadar di CSS 20% kadar plasmakadar di CSS 20% kadar plasma •

• 75-95% diekskresi melalui urin dalam waktu75-95% diekskresi melalui urin dalam waktu

24 jam sebagai metabolit (asetil INH dan asam 24 jam sebagai metabolit (asetil INH dan asam nikotinat sebagai hasil proses hidrolisis)

nikotinat sebagai hasil proses hidrolisis)

• sebagian kecil diekskresi sebagai sebagian kecil diekskresi sebagai isonikotinilisonikotinil

glisin, isonikotinil hidrazon dan N-metil INH glisin, isonikotinil hidrazon dan N-metil INH Efek Nonterapi

Efek Nonterapi

• reareaksksi i hiphipersersensensitiitivitvitasas: : demdemamam, , kelkelaiainannan

morbiliform

morbiliform, , makulopapularmakulopapular, , urtikariaurtikaria

• rreeaakkssi i hheemmaattoollooggiikk: : aaggrraannuulloossiittoossiiss,,

trombosit

trombositopenia, openia, anemiaanemia

• vaskulitis, arthritisvaskulitis, arthritis

• peperurubabahahan n neneururoolologigiss: : neneururititis is peperrififerer,,

m

meenngghhiillaannggnnyya a vevessiikkeel l ssiinnaappss,, membengkaknya mitokondria, pecahnya akson membengkaknya mitokondria, pecahnya akson terminal

terminal →→ atasi dengan pemberian piridoksinatasi dengan pemberian piridoksin

(B6) (B6)

(64)
(65)

• kejkejangang, , neuneuritritis is optoptik ik (at(atroropi), pi), kedkedut ut otototot,,

v

veerrttiiggoo, , aattaakkssiiaa, , paparreesstteessiiaa, , ssttuuppoorr,, ensefalopati toksik

ensefalopati toksik

• kkeellaaininaan n mmeennttaal: l: eeuupphhoorriaia, , ppeennuurruunnaann

memori, hilangnya pengendalian diri, psikosis, memori, hilangnya pengendalian diri, psikosis, s

seeddaassi i yyaanng g bbeerrlleebbihihaan n ddaan n iinnkkoooorrddininaassii (bersama fenitoin)

(bersama fenitoin)

• iikktteerruuss, , kkeerruussaakkaan n hhaatti i ((nneekkrroossiiss

multilobular), peningkatan SGOT dan SGPT multilobular), peningkatan SGOT dan SGPT

• mmuulluut t kkeerriinngg,, abdoabdomiminanal l didiscscoomfmforort t ,,

methemoglobinem

methemoglobinemia, tinitus, retensi ia, tinitus, retensi urinurin Status Pengobatan

Status Pengobatan

• preventif: tunggalpreventif: tunggal •

• kuratif: kombinasikuratif: kombinasi

Sediaan dan Posologi Sediaan dan Posologi

• tablet 50, 100, 300, dan tablet 50, 100, 300, dan 400 mg, serta sirup400 mg, serta sirup

10 mg/ml 10 mg/ml

• diberikan dosis tunggal per oral setiap haridiberikan dosis tunggal per oral setiap hari

d

deennggaan n ddoossiis s 5 5 mmgg//kkggBBB B mmaakkssiimmuum m 330000 mg/hari, anak <4 tahun

mg/hari, anak <4 tahun 10 mg/kgBB/hari10 mg/kgBB/hari

• ddaappaat t ddibibeerriikkaan n sseeccaarra a iintnteerrmmiitttteen n 22xx

seminggu dengan dosis

seminggu dengan dosis 15 mg/kgBB/har15 mg/kgBB/harii

• diberikan bersama piridoksin 10 mg/haridiberikan bersama piridoksin 10 mg/hari

Rifampisin Rifampisin Aktivitas

Aktivitas AntituberkuloAntituberkulosissis

• in in vvititrro o mmenenghghaammbabat t peperrttumumbubuhahann M.M.

tuberculosis

tuberculosis (KHM 0,005-0,2(KHM 0,005-0,2 µµ g/ml)g/ml) •

• in vivo meningkatkan aktivitas streptomisinin vivo meningkatkan aktivitas streptomisin

dan INH dan INH

• memengnghahambmbat at pepertrtumumbubuhahan n kukumaman n grgramam

positif dan negatif  positif dan negatif 

(66)
(67)

• ggrraam m ppoossiittiiff: : ppeenniissiilliin n GG>>rriiffaammppiissiinn>>

eritromisin, linkomisin, sefalotin eritromisin, linkomisin, sefalotin

• ggrraam m nneeggaattiiff: : rriiffaammppiissiinn<<tteettrraassiikklliinn,,

kloramfeniko

kloramfenikol, l, kanamisin, kolistinkanamisin, kolistin

• memekakaninismsme e kekerjrjananya ya memenghnghamambabatt DNA-

DNA-dependent RNA polymerase

dependent RNA polymerase dengan menekandengan menekan mula terbentuknya rantai dalam sintesis RNA mula terbentuknya rantai dalam sintesis RNA

Farmakokinetik Farmakokinetik

• absorpsi dihambat oleh makanan dan PASabsorpsi dihambat oleh makanan dan PAS •

• kkaaddaar r ppuunnccaak k ddiiccaappaai i sseetteellaah h 22--4 4 jjaamm

pemberian oral pemberian oral

• 75% terikat pada protein plasma75% terikat pada protein plasma •

• difdifusi usi baibaik k ke ke berberbagbagai ai jarjaringingan an tertermamasuksuk

ot

otak ak (w(wararna na memerarah h papada da ururin, in, titinjanja, , spspututumum,, airmata, keringat)

airmata, keringat)

• mengalami deasetilasi, dalam waktu 6 jammengalami deasetilasi, dalam waktu 6 jam

obat dalam empedu berupa deasetil rifampisin obat dalam empedu berupa deasetil rifampisin yang bersifat aktif 

yang bersifat aktif 

• mmeennggiinndduukkssi i mmeettaabboolliissmmee; ; wawallaauuppuunn

bioavailabilitas tinggi eliminasi meningkat pada bioavailabilitas tinggi eliminasi meningkat pada pemberian berulang

pemberian berulang

• wwaakkttu u ppaarruuh h eelliimmiinnaassi i 11,,55--5 5 jjaam m ddaann

m

meemmaannjjaanng g ppaadda a ggaanngggguuaan n ffuunnggssi i hhaattii,, memendek pada pemberian berulang

memendek pada pemberian berulang

• ekekskskreresi si memelalalului i emempepedu du dadan n memengngalalamamii

sirkulasi enterohepatik sirkulasi enterohepatik

(68)
(69)

• 30% diekskresi melalui urin (sebagian besar30% diekskresi melalui urin (sebagian besar

dalam bentuk utuh)

dalam bentuk utuh) →→ tidak perlu penyesuaiantidak perlu penyesuaian

dosis pada insufisiensi renal dosis pada insufisiensi renal

•  juga diekskresi melalui ASI juga diekskresi melalui ASI

Efek Nonterapi Efek Nonterapi

• ruam kulit, mual, muntah,ruam kulit, mual, muntah, flu like syndromeflu like syndrome,,

ne

nefrfrititis is ininttererssttisisiaial, l, nnekekrroossis is tutububulalar r aakukutt,, trombositopenia

trombositopenia

• hepatotoksisitas: ikterus, hepatitis, sindromhepatotoksisitas: ikterus, hepatitis, sindrom

hepatorenal, peningkatan aktivitas SGOT, SGPT hepatorenal, peningkatan aktivitas SGOT, SGPT dan alkali fosfatase

dan alkali fosfatase

• ggaanngggguuaan n sasalluurraan n cceerrnnaa:: abdominalabdominal

discomfort 

discomfort , mual, muntah, kolik, diare, mual, muntah, kolik, diare

• gaganggngguauan n neneururolologogisis: : lelelalah, h, memengangantntukuk,,

sefalgia, ataksia, sukar

sefalgia, ataksia, sukar konsentrasikonsentrasi

• reareaksksi i hiphipersersensensitiitivitvitasas: : demdemamam, , prupruritritus,us,

urtikaria, kelainan kulit, eosinofilia, sakit pada urtikaria, kelainan kulit, eosinofilia, sakit pada lid

lidah, ah, hemhemoliolisissis, , hemhemogloglobiobinurnuria, ia, hemhemataturiuria,a, insufisiensi renal

insufisiensi renal

• gangangguagguan n hemhematatoloologikgik: : trotrombombositsitopeopeniania,,

leukopenia, anemia leukopenia, anemia

• efeefek k terteratatogeogenik? nik? HinHindardari i pempemberberian ian padpadaa

masa hamil (menembus sawar uri) masa hamil (menembus sawar uri) Interaksi Obat

Interaksi Obat

• PAS menghambat absorpsi PAS menghambat absorpsi rifampisinrifampisin

• RifaRifampisimpisin n mengmengindukinduksi si metmetaboliabolisme sme ADO,ADO,

kort

kortikosikosteroteroid, id, kontkontrasrasepsi epsi oraorall →→ efektivitasefektivitas

berkurang berkurang

• RRiiffaammppiissiin n mmeengngggaannggggu u mmeettaabboolliissmmee

vitamin D

(70)
(71)

• DiDisusulflfiriram am dadan n prproobebenenesisid d memengnghahambmbatat

ekskresi rifampisin melalui ginjal ekskresi rifampisin melalui ginjal

• RifaRifampisimpisin n meninmeningkatgkatkan kan hepahepatottotoksioksisitasitass

INH INH

Sediaan dan Posologi Sediaan dan Posologi

• kapsul 150 dan 300 mg, tablet 450 dan 600kapsul 150 dan 300 mg, tablet 450 dan 600

mg, suspensi 100 mg/5 ml mg, suspensi 100 mg/5 ml

• diberikan 1x sehari 1 jam sebelum atau 2diberikan 1x sehari 1 jam sebelum atau 2

 jam sesudah makan dengan dosis:  jam sesudah makan dengan dosis:

-- BB<50 kg 450 mg/hariBB<50 kg 450 mg/hari -- BB>50 kg 600 mg/hariBB>50 kg 600 mg/hari -- AAnnaakk--aannaak k 1100--220 0 mmgg//kkggBBBB//hhaarrii maksimum 600 mg/hari maksimum 600 mg/hari Etambutol  Etambutol  Aktivitas

Aktivitas AntituberkuloAntituberkulosissis

• hanya efektif untuk kuman TBhanya efektif untuk kuman TB

• berbersifsifat at tubtuberkerkuloulostastatiktik →→ hahannyya a aakkttif if 

terhadap sel yang sedang tumbuh terhadap sel yang sedang tumbuh

• mmeneneekakan n ppererttumumbubuhahan n kkumumaan n TTB B yayangng

resisten terhadap INH dan

resisten terhadap INH dan streptomisstreptomisinin

• mmekekaaninismsme e kekerrja ja mmenengghahammbabat t ssininttesesisis

m

meettaabboolliit t sseel l sseehhiinngggga a mmeettaabboolliissmme e sseell terhambat dan sel mati

terhambat dan sel mati

• dadapapat t ttimimbubul l rresesisisttenenssi i bibila la didigugunanakakann

tunggal tunggal

Farmakokinetik Farmakokinetik

(72)
(73)

• kakadadar r pupuncncak ak plplasasma ma didicacapapai i sesetetelalah h 2-2-44

 jam pemberian oral  jam pemberian oral

• waktu paruh eliminasi 3-4 jamwaktu paruh eliminasi 3-4 jam

• kadar dalam eritrosit 1-2 kali kadar dalamkadar dalam eritrosit 1-2 kali kadar dalam

plasma

plasma →→eritrosit sebagai depoteritrosit sebagai depot •

• titidadak k memenenembmbus us sasawawar r ototakak, , tetetatapi pi papadada

meningitis TB ditemukan dalam CSS meningitis TB ditemukan dalam CSS

• 50% 50% diediekskskrkresi esi melmelalualui i uriurin n daldalam am benbentuktuk

ut

utuh, uh, 1010% % dadalalam m bebentntuk uk memetatabobolit lit (d(dererivivatat aldehid dan asam karboksilat) dalam waktu 24 aldehid dan asam karboksilat) dalam waktu 24  jam

 jam

• ekekskskreresi si giginjnjal al memelalalului i fifiltltrarasi si glglomomererululusus

dan sekresi tubuli dan sekresi tubuli Efek Nonterapi

Efek Nonterapi

• ruruam am kukulitlit, , dedemamam, m, prprururititusus, , nynyereri i sesendndi,i,

gangguan saluran cerna, malaise, sakit kepala, gangguan saluran cerna, malaise, sakit kepala, pusing, bingung, disorientasi, halusinasi, kaku pusing, bingung, disorientasi, halusinasi, kaku d

daan n kkeesseemmuuttaan n ddi i jajarrii, , rreeaakkssi i aannaaffiillaakkssisis,, leukopenia

leukopenia

• neneururititis is reretrtrobobulbulbarar: : bibilalateteraral, l, pepenunururunanann

vi

visusus, s, hihilalangnngnya ya kekemamampmpuauan n memembmbedaedakakann warna, pengecilan lapangan pandang, skotoma warna, pengecilan lapangan pandang, skotoma sentral dan lateral

sentral dan lateral

• ppeenniinnggkkaattaan n kkaaddaar r aassaam m uurraat t kkaarreennaa

penurunan ekskresi asam urat melalui

penurunan ekskresi asam urat melalui ginjalginjal Sediaan dan Posologi

Sediaan dan Posologi

• tablet 250 dan 500 mg, diberikan dosis 15tablet 250 dan 500 mg, diberikan dosis 15

mg

mg/k/kgBgBB B sesekakali li sesehahariri, , papada da gagangngguguan an fafaalal ginjal perlu penyesuaian dosis

ginjal perlu penyesuaian dosis Pirazinamid 

Pirazinamid  Aktivitas

(74)

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi penting sebuah transistor adalah kemampuannya untuk menggunakan sinyal yang sangat kecil yang masuk dari satu terminal transistor tersebut untuk

Teori .ang dikemukakan oleh )esse Delia tentang konstrukti(isme da+at ,erguna dalam kehidu+an seharihari dalam menginter+retasikan suatu hal* Ketika saat

Yaitu daftar nama server yang memiliki otorisasi untuk zone tersebut atau dengan kata lain merupakan penunjuk arah pencarian terhadap nama server (host) yang akan

Dengan melalui kajian sejarah dan sosiologi, buku ini berusaha menyajikan wawasan dan interpretasi terhadap Islam, sehingga ajaran Islam dapat terbebas dari mitos, walaupun

Analisis sensitivitas dilakukan untuk setiap elemen desain, yaitu sandaran punggung, dudukan, sandaran tangan, kaki dan desain anyaman, dimana perubahan dilakukan

[r]

Sebab, mereka telah mengetahui bahwa dengan membunuh orang Qibti tersebut, maka akan berurusan dengan Raja Fir ‟aun dan akan mendapatkan hukuman dari Raja Fir‟aun yang

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran