• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasar Modal (Bab 8)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pasar Modal (Bab 8)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM BISNIS

NAMA KELOMPOK :

AYU LUCKYTA PUTRI

EKA KARTIKA SARI RIFKI HIDAYATULLAH

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

JL.PAHLAWAN NO.69 BANDUNG

(2)

PASAR MODAL

A. PASAR MODAL DAN PERUSAHAAN TERBUKA

Pada umumnya pasar modal yaitu tempat berlangsungnya kegiatan jual beli, yang membedakan pasar modal dengan pasar lainnya adalah objek yang diperjualbelikan.

Pasar modal (capital market) adalah pasar atau tempat bertemunya penjual dn pembeli yang memperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang misalnya saham dan obligasi.

Pasal 1 angka 13 UU pasar modal No. 8 Tahun 1995, mengartikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Efek atau istilah lainnya sekuritas adalah setiap surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang, dll. Salah satu efek yang paling populer diperdagangkan adalah saham. Saham yang dimaksud adalah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu saham pada perusahaan terbuka, dimana saham-sahamnya dipegang oleh bnyak orang/banyak perusahaan, sehingga penawaran sahamnya dilakukan kepada publik/masyarakat.

Salah satu ciri dari perusahaan terbuka adalah perlunya keterbukaan (disclosure) atas informasi perusahaan kepada publik, termasuk tentang keterbukaan informasi ini secara sangat detail.

Pada perusahaan tertutup, saham-sahamnya masih dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual beli sahamnya dilakukan dengan cara-cara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya diserahkan kepada kebijaksanaan peegang saham yang bersangkutan, penjuaan sahamnya tidak dilakukan melalui pasar modal.

Dalam kegiatan perdagangan di bursa efek, saham yang diperjualbelikan dipasar modal yang dilakukan oleh perusahaan terbuka ini berbeda jenis dan tingkatannya dalam perdagangan saham tersebut, saham-saham dapat dibedakan atas:

1. Saham Utilitas (Utility Stock)

Merupakan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha dibidang sarana dan prasarana umum, misalnya telekomunikasi, listrik, energi, dan yang berkaitan dengan kepentingan umum lainnya.

2. Saham Blue Chip

Saham yang dikategorikandalam jenis ini adalah saham-saham dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah sangat mapan misalnya perusahaan-perusahaan multinasional seperti IBM.

3. Saham Perusahaan Berkembang (Estabilsh Growth Stock)

Saham dari perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat, saham perusahaan seperti ini menjanjikan keuntungan yang besar dimasa depan. Perusahaan tersebut biasanya memiliki pertumbuhan yang baik namun kekuatan finansialnya kurang sehingga memerlukan investasi yang relatif besar untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.

(3)

4. Saham Perusahaan Tumbuh (Emerging Growth Stock)

Sahamdari perusahaan yang baru mulai berkembang dan baru memasuki pasar untuk jenis produksi atau jasa yang dihasilkannya. Penghasilan yang didapat perusahaan ini sebagian besar digunakan untuk mendukung pemasaran produksi atau jasanya. Risiko pemodal di perusahaan ini lebih besar karena dapat saja dalam prakteknya perusahaan seperti ini tidk mampu mengembangkan diri dan mengalami kematian.

5. Saham Perusahaan Penny (Penny Stock)

Perusahaan yang baru memulai usahanya dan tentunya memerlukan dana yang besar untuk menjalankan bisnisnya. Pemodal yang memiliki saham perusahaan ini harus siap menerima risiko kehilangan seluruh investasinya.

Ketentuan perundang-undangan mengharuskan penempatan kata “Tbk” di belakang nama perusahaan terbuka, sehingga jelas membedakannya dengan suatu perusahaan tertutup. Misalnya: PT Telkom Tbk.

Suatu perusahaan terbuka dapat berupa emiten atau perusahaan publik. Yang dimaksud emiten adalah suatu perusahaan terbuka dimana proses menjadi perusahaan terbuka dilakukan dengan jalan melakukan penawaran saham-sahamnya kepada publik lewat suatu penawaran umum.

Sedangkan yang dimaksud dengan perusahaan publik adalah suatu perusahaan yang menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum, tetapi dengan sendirinya perusahaan tertutup kemudian memiliki pemegang sahamnya yang banyak, misalnya dengan warisan saham, jual beli atau hibah saham kepada banyak orang.

Selain saham, pasar modal menjual pula berbagai jenis syrat berharga lain (efek lain), yaitu sbb:

1. Surat pengakuan hutang

2. Surat berharga komersil (commercial Paper) 3. Obligasi

4. Tanda bukti hutang

5. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif 6. Kontrak berjangka atas efek

7. Setiap derivatif dari efek, seperti warran dan opsi 8. Efek beragun aset

9. Sertifikat penitipan efek indonesia

Perusahaan terbuka ini diatur oleh suatu cabang ilmu hukum yang disebut dengan hukum pasar modal. Hukum pasar modal ini menyangkut objek-objek bahasan sebagai berikut:

1. Pengaturan tentang perusahaan, yang antara lain meliputi: a. Persyaratan keterbukaan informasi

b. Perlindungan pemegang saham minoritas/pemegang saham publik 2. Tentang berbagai macam surat berharga pasar modal (efek)

3. Tentang administrasi pasar modal, yang berisikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Tentang perusahaan yang menawarkan surat berharga

b. Tentang profesi, badan, atau lembaga yang terlibat dalam pasar modal c. Tentang perdagangan surat berharga

(4)

d. Tentang proses go public

e. Tentang pendaftaran dan pencatatan

f. Tentang dokumentasi, seperti persyaratan prospektus 4. Tentang penegakan hukum dipasar modal

Tujuan hukum dari pengaturan pasar modal adalah agar tercapai, unsur-unsur sebagai berikut:

a. Keterbukaan informasi

b. Profesionalisme dan tanggung jawab pelaku pasar modal c. Pasar yang tertib dan modern

d. Efisiensi e. Kewajaran

f. Perlindungan investor g. Kepastian hukum h. Keadilan

B. PROSES GO PUBLIC SUATU PERUSAHAAN

Setelah suatu perusahaan memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang untuk menjadi perusahaan terbuka, maka proses go public sudah dapat dilakukan dan setelah proses go public ini dilakukan , barulah perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka.

Keseluruhan tahapan dalam rangkaian proses go public dari suatu perusahaan (emiten) adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan untuk go public

Lebih matang persiapan perusahaan dalam perencanaan untuk go public, akan memberi hasil yang baik, yaitu melalui beberapa tahap, sbb:

a. Restrukturisasi perusahaan

Dilakukan dengan maksud agar perusahaan yang bersangkutan dapat memenuhi berbagai persyaratan go public. Dalam proses restrukturisasi perusahaan untuk go public ini, dilakukanlah berbagai macam restrukturisasi antara lain: restrukturisasi finansial, bisnis, korporat, posisi SDM, terutama dewan direksi yang harus kuat dan terpercaya memiliki pengalaman dan keahlian manajemen yang dibutuhkan, dan restrukturisasi hutang/pinjaman.

b. Pembenahan administrasi perusahaan

Suatu perusahaan yang akan go public (emiten) diperlukan suatu kerapian dibidang kearsipan. Untuk itu, dokumen-dokumen harus disimpan dengan baik dan diperlukan seorang corporate secretary. Demikian juga izin-izin yang belum beres atau sudah mati harus dihidupkan kembali. Kontrak-kontrak yang tidak benar perlu dibenarkan.

c. Dilakukan privat placement

Perusahaan yang akan go public (emiten) seringkali memerlukan dana terlebih dahulu untuk membereskan perusahaannya atau untuk kepentingan lain. Untuk itu, dapat ditempuh melalui suatu proses yang disebut dengan privat placement atau yang disebut juga dengan istilah

privat offering. Dalam hal ini, pihak perusahaan mencoba mencari dana

kepada pihak luar, dimana dana tersebut akan dibayar dengan saham pada waktu go public nanti atau dengan dana hasil go public. Sering

(5)

dilakukan dengan penerbitan suatu instrumen yang disebut dengan obligasi konservasi (convertible bonds). convertible bonds adalah suatu surat hutang yang dijual kepada seseorang atau suatu perusahaan dimana surat hutang tersebut dapat dikonversi menjadi saham pada saat perusahaan tersebut telah menjadi go public dikemudian hari.

2. Proses pendahuluan untuk Go Public

Setelah dilakukan persiapan-persiapan dan hasilnya menunjukan bahwa perusahaan sudah memenuhi syarat untuk go public, maka di mulailah proses pendahuluan untuk go public. Dalam proses pendahuluan untuk go public ini, dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Penunjukan pihak yang terlibat

Pihak perusahaan yang akan go public (emiten) haruslah memilih dan menunjuk pihak-pihak yang terlibat daam proses go public, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Penjamin emisi (Underwriter) 2) Akuntan publik

3) Konsultan hukum/penasehat hukum perusahaan (legal cunsel) 4) Notaris

5) Perusahaan penilai (Appraiser) 6) Biro administrasi efek

b. Proses Underwriting

Penerbitan efek perlu menggunakan jasa penjamin efek (underwriter) mengingat prosesnya. Begitu rumit. Kompleksitas permasalahan pasar modal menjadi rahasia bagi kebanyakna orang merupakan modal utama bagi para underwriter.

Dalam proses underwriting, pihak penjamin emisi (underwriter) sudah harus ditunjuk oleh emiten. Pihak underwriter ini berfungsi sebagai pihak yang akan mengatur pemasaran sampai terjualnya saham dipasar perdana. Pihak underwriter ini juga melakukan komitmen-komitmen tertentu dengan emiten. Komitmen-komitemen tersebut antara lain:

1) Komitmen penuh (Full Commitment)

Disebut juga dengan istilah Full Commitment, kadang-kadang disebut dengan istilah Firm Commitment. Dengan komitmen ini, pihak Underwriter tidak ubahnya seperti penjamin saja, yakni menjamin bahwa seluruh saham dari emiten tersebut akan laku terjual di pasar perdana. Apabila ternyata kemudian saham tersebut habis laku terjual, maka pihak underwriter mempunyi kewajiban untuk dirinya sendiri atas sisa saham yang tidak laku terjual.

2) Komitmen terbaik (Best Effort Commitment)

Pihak underwriter hanya berkewajiban untuk menjual saham dengan sebaik baiknya dipasar perdana. Manakala ternyata bahwa ada saham yang tidak habis laku terjual di pasar perdana tersebut, sisa dari saham-saham yang bersangkutan ( yang tidak laku) boleh dikembalikan kepada pihak emiten tanpa ada kewajiban dari

underwriter untuk menbeli untuk dirinya sendiri.

(6)

Dimaksudkan adalah bahwa pihak underwriter berkewajiban untuk menjual saham dari emiten di pasar perdana, akan tetapi, manakala saham tersebut tidak habis laku terjual di pasar perdana, maka sisa saham yang tidak habis terjual dapat dibeli sendiri oleh

underwriter pada harga tertentu.

Dalam proses underwriting ini, dilakukan juga suatu proses terhadap emiten yang disebut dengan proses due diligence. Yakni suatu proses pemeriksaan formal secara detail terhadap berbagai item penting dari suatu perusaahn untuk menentukan apakah suatu perusahaan sudah siap atau belum untuk go public. Hal-hal yang diperiksa dalam proses due

diligence adalah sebagai berikut:

1) Anggaran dasar beserta seluruh kelengkapan amandemennya 2) Daftar pemegang saham

3) Daftar anggota direksi dan komisaris 4) Daftar lokasi bisnis

5) Financial statement

6) Kontrak-kontrak yang dibuat oleh emiten

7) Liabilities (short terms, long terms, dan contingents) 8) Polis asuransi

9) Hak milik intelektual 10) Daftar produksi

11) Perkara-perkara litigasi 12) Daftar supplier

13) Daftar pelanggan c. Restrukturisasi

Anggaran dasar dari perseroan juga perlu direvisi agar sesuai dengan anggaran dasar suatu perusahaan terbuka. Sebab,untuk anggaran dasat suatu perusahaan terbuka, ada suatu standar tersendiri, yang berbeda dengan anggaran dasar suatu perusahaan tertutup. Porsi terbesar dari pelaksanaan restrukturisasi anggaran dasar dilakukan oleh pihak notaris bersama-sama dengan konsultan hukum.

Bagian-bagian dari anggaran dasar yang perlu direvisi, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Permodalan perseroan 2) Jumlah saham diperbanyak

3) Jumlah saham yang dialokasi kepada publik

4) Harga nominal saham sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk perusahaan terbuka

5) Pengalihan saham dengan cara yang sesuai dengan aturan pasar modal

6) Persyaratan untuk direksi dan komisaris lebih diperketat 7) Keuangan harus diaudit oleh akuntan publik

8) Ketentuan tentang wajib lapor atau wajib diumumkan terhadap hal-hal tertentu

9) Penyesuaian tentang kuorum dan hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan rapat direksi atau komisaris

(7)

11) Jual beli saham dalam hal-hal tertentu dilakukan dengn suatu tender offer

12) Pengaturantentang transaksi yang berbenturan kepentingan (conflict of interest)

3. Proses pelaksanaan Go Public

Setelah dilaluinya proses pendahuluan untuk go public dan ternyata perusahaan memenuhi syarat untuk go public selanjutnya perusahaan tersebut melakukan pelaksanaan go public itu sendiri. Dalam tahap pelaksanaan go public ini, dilakukan hal-hal sbb:

a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran

b. Public expose, yakni pernyataan dan diskusi dengan pihak publik atau pihak pejabat yang berwenang

c. Pembuatan dan pencetakan prospektus dan pemuatan prospektus ringkas dalam 2 surat kabar

d. Road show, yakni dengan berkunjung ke tempat-tempat investor institusional untuk menawarkan saham

e. Penjahatan di pasar perdana

f. Proses pencatatan saham di bursa efek g. Proses jualbeli saham di pasar sekunder

C. PARA PELAKU PASAR MODAL

Diantara semua pasar didunia ini, maka pasar yang paling tertib dan paling banyak pengaturannya oleh hukum adalah pasar modal, yakni pasar tempat dimana diperjualbelikan efek, termasuk saham perusahaan terbuka. Karena emisi saham atau jual beli sham terbilang sangat rumit dan riskan penipuan, maka banyak pihak yang terlibat dalam pasar modal tersebut, yaitu sbb: 1. Pihak yang berfungsi sebagai pelaku investasi, yaitu:

a. Investor perseorangan

b. Investor lembaga/badan hukum

2. Pihak yang berfungsi sebagai penarik modal, yaitu: a. Emiten

b. Perusahaan publik

3. Pihak yang berfungsi sebagai penyedia fasilitas, yaitu: a. Bursa-bursa efek

b. Lembaga kliring dan penjamin

c. Lembaga penyimpanan dan penyelesain

4. Pihak yang berfungsi sebagai pengawas, yaitu badan pengawas pasar modal (Bapepam)

5. Pihak yang merupakan penunjang pasar modal, yaitu: a. Lembaga penunjang pasar modal, yang terdiri dari:

1) Kustodian

2) Biro administrasi efek 3) Wali amanat

b. Profesi penunjang pasar modal, yang terdiri dari: 1) Akuntan publik

2) Konsultan hukum 3) Perusahaan penilai

(8)

4) Notaris

6. Pihak yang berfungsi sebagai pengatur emisi dan transaksi, yaitu: a. Penjamin emisi

b. Wakil penjamin emisi c. Perantara pedagang efek d. Wakil perantara pedagang efek

7. Pihak yang berfungsi sebagai pengelolaan modal dan konsultasi, yaitu: a. Manager investasi

b. Wakil manager investasi c. Penasihat investasi perorangan

d. Penasihat investasi berbentuk perusahaan e. Reksa dana

D. PENEGAKKAN HUKUM DI PASAR MODAL

Ujung tombak dari penegakkan hukum dipasar modal adalah Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Bapepam ini mempunyai fungsi sebagai:

1. Lembaga pembina 2. Lembaga pengatur 3. Lembaga pengawas

Diberikannya fungsi tersebut kepada Bapepam adalah dengan tujuan agar terciptanya suatu pasar modal yang memenuhi unsur-unsur : teratur, wajar, efisien, dan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengawas, bapepam melakukannya secara sebagai berikut:

1. Preventif, yakni dengan membentuk aturan main yang jelas, membuat pedoman, bimbingan dan pengarahan

2. Refresif, yakni dalam bentuk pemeriksaan , penyidikan dan penerapan sanksi-sanksi

Perundang-undangan di bidang pasar modal juga mengategorikan berbagai tindakan dibidangpasar modal sebagai perbuatan pidana, dengan mengancamnya dengan hukuman pidana. Dilihat dari segi beratringannya ancaman pidana, maka suatu perbuatan pidana pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 10 tahun penjara dan atau denda maksimum Rp. 15.000.000.000, antara lain diancam terhadap tindakan-tindakan sbb:

a. Penipun

b. Manipulasi pasar modal

c. Mempengaruhi pasar modal secara tidak layak d. Membuat pernyataan yangtidak benar

e. Melakukan perdagangan orangdalam

f. Melakukan penawaran umum yang tidak sah

2. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum Rp. 5.000.000.000, antara lain diancam terhadap tindakan-tindakan sbb:

a. Perusahaan publik yang tidak menyampaikan pernyataan pendaftaran sebagaimana mestinya

(9)

b. Pemalsuan dokumen, izin atau tidakan tidak layak semacam itu

3. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 1 tahun kurungan dan atau denda maksimum Rp. 1.000.000.000, antara lain diancam terhadap tindakan-tindakan sbb:

a. Melakukan usaha di bidanng pasar modal tanpa izin pihak yang berwenang untuk itu

b. Menghambat pelaksanaan tugas pemeriksaan dari Bapepam

Dalam rangka melaksanakan penegakan hukum (law enforcement) dibidang pasar modal, maka selain dari sanksi pidana (penjara, kurungan atau denda), maka hukum pasar modal menyediakan juga beberapa saksi, yaitu sbb: a. Sanksi perdata, berupa ganti rugi perdata

b. Sanksi administrasi, berupa pencabutan izin dan penjatuhan denda administrasi

E. CONTOH KASUS

KASUS REKSA DANA PT. SARIJAYA PERMANA SEKURITAS

Terdakwa Herman Ramli bersama dua Direksi PT Sarijaya Permana Sekuritas dianggap penuntut umum telah melakukan tindak pidana penggelapan/penipuan, dan pencucian uang. Akibat ulah ketiga terdakwa, 13.074 nasabah menderita kerugian sebesar Rp. 235,6 milyar. Berawal dari perbuatan Herman yang secara bertahap memerintahkan stafnya, Setya Ananda, untuk mencari nasabah nominee pada tahun 2002. Sampai tahun 2008, sudah terhimpun 17 nasabah nominee yang sebagian besar adalah pegawai grup perusahaan Sarijaya. Kemudian, dibukakanlah ketujuhbelas nasabah nominee ini rekening. Rekening itu digunakan Herman untuk melakukan transaksi jual/beli saham di bursa efek. Namun, karena dana dalam rekening 17 nasabah nominee ini tidak mencukupi untuk melakukan transaksi, maka Herman meminta Lanny Setiono (stafnya) untuk menaikkan batas transaksi atau Trading Available (TA). Lalu, Lanny menindak-lanjutinya dengan memerintahkan bagian informasi dan teknologi (IT) untuk memproses kenaikan TA 17 nasabah nominee tersebut. Tapi, untuk menaikkan TA, sebelumnya harus mendapat persetujuan dari para direksi Sarijaya, yaitu Teguh, Zulfian, dan Yusuf Ramli, Direktur Utama Sarijaya. Walau mengetahui dana yang terdapat pada rekening ketujubelas nasabah nominee tidak mencukupi, para direksi tetap memberikan persetujuan untuk menaikkan TA. Sehingga, Herman dapat melakukan transaksi jual/beli saham di bursa efek. Padahal, transaksi yang dilakukan Herman, tanpa sepengetahuan atau order dari para nasabah.Selama kurang lebih enam tahun, Herman melakukan transaksi jual/beli saham dengan menggunakan rekening ketujuhbelas nasabah nominee. Dan untuk membayar transaksi itu, Herman medebet dana 13074 nasabah yang tersimpan di main account Sarijaya

Apabila diakumulasikan, pemilik 60 persen saham perusahaan sekuritas (Sarijaya) ini telah mempergunakan dana sekitar Rp214,4 miliar, termasuk di dalamnya modal perusahaan sebesar Rp5,77 miliar. Oleh karena itu, Herman dianggap telah melakukan tindak pidana penggelapan/penipuan, dan pencucian uang yang merugikan 13074 nasabah Sarijaya sekitar Rp235,6 miliar.

(10)

Mabes Polri dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mempunyai pendapat yang berbeda untuk kasus ini. Polri menyatakan kasus Sarijaya masuk dalam ranah pasar modal, dan perlu ditindak sesuai dengan UU Pasar Modal. Sedangkan Bapepam-LK menganggap kasus ini bukan pelanggaran pasar modal, melainkan kategori pidana umum, yakni penggelapan dan pencucian uang.

ANALISA HUKUM ATAS KASUS PT. SARIJAYA PERMANA SEKURITAS

Dari Kasus diatas maka adapun fakta hukum yang bisa disimpulkan yakni : 1. Adanya 17 Rekenening Fiktif yang terdapat di PT. Sarijaya Permana Sekuritas

2. 17 Rekenaing Fiktif itu dibuka oleh Herman Ramli sebagai Komisaris PT Sarijaya Permana Sekuritas dan sebagai pemegang saham terbesar

3. Dana yang dimasukan dalam 17 rekening fiktif itu berasal dari dana nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas dengan cara mendebet 13074 rekening nasabah

4. Adanya perintah dari Herman Ramli kepada stafnya untuk menaikkan batas transaksi agar bisa melakukan transaksi

5. Adanya persetujuan dari direksi untuk menaikkan batas tarnsaksi tersebut Permasalahan yang muncul dalam kasus PT Sarjaya Permana Sekuritas ini yakni bahwa oleh BAPEPAM-LK dianggap sebagai kejahatan Pidana Umum dan bukan kajahatan pasar modal sehingga kasus ini diserahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan. Dari kenyataan diatas maka alangkah baiknya jika permasalahan PT Sarijaya Permana Sekuritas ini coba kami tinjau dari sudut pandang Undang-Undang Pasar Modal khususnya yang menyangkut Kejahatan Pasar Modal.

Seperti diutarakan sebelumnya bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 telah menggariskan jenis-jenis tindak pidana dibidang pasar modal, seperti penipuan, manipulasi pasar, dan perdagangan orang dalam. Selain menetapkan jenis-jenis tindak pidana dibidang pasar modal, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 juga menetapkan sanksi pidana denda dan penjara/kurungan bagi para pelaku dengan jumlah atau waktu yang bervariasi.

Dari beberapa jenis kejahatan pasar modal sebagaimana diutarakan diatas maka jika kita hubungkan dengan kasus yang dialami oleh PT Sarijaya Permana Sekuritas maka akan lebih mengarah ke kejahatan pasar moda yang berupa penipuan sebagaimana diatur dalam pasal 90 Undang-Undang nomor 8 Tahun 1995 yang isinya atara lain :

Dalam kegiatan perdagangan Efek, setiap Pihak dilarang secara langsung atau tidak langsung:

a. menipu atau mengelabui Pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apa pun;

b. turut serta menipu atau mengelabui Pihak lain; dan

c. membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk

(11)

diri sendiri atau Pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli atau menjual Efek. Namun seperti kita ketahui dalam sistem pembuktian pidana maka suatu kejahatn atau tindak pidana dapat terbukti jika memenuhi unsur-unsur pidana selain itu mengingat jika dikaji maka pasal ini merupakan delik materiil maka perlu untuk dijelaskan unsur-unsur pidana ang terkandung dalam pasal 90 tersebut. Menurut hemat kami maka ada beberpa unsur dalam pasal 90 diatas yakni :

1. Unsur Kegiatan Perdagangan Efek

Dalam penjelasan pasal 90 dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “kegiatan perdagangan Efek” dalam Pasal ini adalah kegiatan yangmeliputi kegiatan penawaran, pembelian, dan atau penjualan Efek yang terjadi dalam rangkaPenawaran Umum, atau terjadi di Bursa Efek, maupun kegiatan penawaran, pembelian dan ataupenjualan Efek di luar Bursa Efek atas Efek Emiten atau Perusahaan Publik

2. Unsur Setiap Pihak

Yang dimaksud dengan pihak dalam undang-undang pasar modal khususnya pasal 1 angka 23 yakni orang perseorangan, perusahaan usaha bersama, asosiasi atau keompok terorganisasi.

3. Unsur menipu atau mengelabui pihak lain

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 378 tentang penipuan, disebutkan bahwa penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara:

(6) Melawan hukum;

(7) Memakai nama palsu atau martabat palsu; (8) Tipu muslihat;

(9) Rangkaian kebohongan;

(10) Membujuk orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang atau menghapuskan piutang.

Selain pengertian penipuan dalam pasal 378 KUHP, adapun oleh beberapa ahli yang memberikan pendapatnya bahwa yang dimaksud dengan penipuan di bidang pasar modal yakni sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf c yakni membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.

4. Unsur dengan menggunakan cara atau sarana apapun

Cara yang dimaksudkan jalan untuk melakukan sesuatu sedangkan sarana yang dimaksudkan yakni segala sesuatu yg dapat dipakai sbg alat dl mencapai maksud atau tujuan Dari unsur-unsur pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 maka akan kita analisa lebih lanjut dihubungkan dengan fakta hukum yang terdapat dalam kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas yakni :

1. Unsur Kegiatan Perdagangan Efek

Unsur kegiatan perdagangan efek yang terjadi dalam kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas yakni Tindakan Herman Remli sebagai komsaris PT

(12)

Sarijaya Permana Sekuritas yang melakukan transaksi efek baik penjualan maupun pembelian efek dengan menggunakan dana nasabah yang didebet dalam 17 rekening fiktif. Dengan demikian unsur kegiatan perdagangan efek telah terbukti

2. Unsur setiap pihak

Unsur setiap pihak yang dimaksudkan dalam kasus ini yakni Herman Ramli sebagai orang perorangan. dengan demikian unsur setiap pihak telah terbukti 3. Unsur menipu atau mengelabui pihak lain

Unsur menipu atau mengelabui pihak lain yakni membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material yang berupa 17 rekening fiktif dan melakukan transaksi saham untuk dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Pihak-pihak lain yang ditipu yakni BAPEPAM-LK sebagai pengawas maupun Para SRO dan pihak nasabah sendiri yang dananya telah didebet pada 17 Rekening Fiktif tersebut. Dengan demikian nsur menipu atau mengelabui pihak lain telah terbukti.

4. Unsur menggunakan cara atau sarana apapun

Adapun cara yang digunakan Herman Ramli untuk melakukan tindak pidana pasar modal ini yakni dengan membuka 17 rekening fiktif dan mendebet dana 13074 rekening nasabah PT sarijaya permana sekuritas dan menaikkan batas transaksi untuk dapat melakukan transaksi sebagaimana mestinya.

Selain itu Herman Ramli juga menggunakan sarana yakni memanfaatkan jabatannya sebagai komisaris dan pemegang saham terbesar pada PT. Sarijaya Permana Sekuritas untuk memerintahkan stafnya menaikkan batas transaksi dan meminta direksi untuk menyetujui penaikkan batas transaksi tersebut. Dengan demikian unsur menggunakan cara atau sarana apapun telah terbukti. Sebagai salah satu bentuk konkretisasi dari peran Bapepam sebagai lembaga pengawas adalah kewenangan Bapepam untuk melakukan pemeriksaan. Yakni pemeriksaan terhadap setiap pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap UUPM. Dalam kasus PT. Sarijaya Permana Sekuritas indikasi kejahatan yang dilakukan oleh komisaris Herman Ramli sehingga peran bapepam harus diawali dengan melakukan tindakan pemeriksaan berupa meminta konfirmasi dari pihak pihak terkait yag diduga melakukan pelanggaran terhadap undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksananya selanjutnya dari tahap itu dilanjutkan ke tahap berikutnya yakni penyidikan, jika berkas penyidikan telah lengkap maka bisa dilimpahkan kepada kejaksaan untuk melakukan penuntutan.

Referensi

Dokumen terkait

Akuntansi keuangan terutama digunakan untuk mengelolah informasi keuangan masa lalu untuk menggambarakan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar

Sistem pembayaran biaya sekolah pada SD Ar-Raudah Bandar Lampung masih menggunakan pencatatan kebuku besar kemudian di-inputkan ke program microsoft Excel, sehingga

Kriging merupakan analisis data geostatistika yang digunakan untuk mengestimasi besarnya nilai yang mewakili suatu titik yang tidak tersampel berdasarkan titik

Dari hasil perhitungan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: peninjauan topografi daerah Di Sungai Negara yang ada di Bangun Pelabuahan Tapin Coal Terminal

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat aplikasi memiliki ruang lingkup sebagai berikut : proses pembelian, penjualan offline, online, pelunasan hutang piutang,

dan derajat diferensiasi yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi.Analisis bivariat berupa uji statistik dengan menggunakan Chi-square test

Strategi pemasaran melalui peningkatan kualitas produk deposito mud{a<rabah di BPRS Bumi Artha Sampang yang sangat menonjol yaitu nasabah deposan mendapatkan

Dalam daftar istilah Himpunan Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan