• Tidak ada hasil yang ditemukan

LTM I - Histologi Sistem Gastrointestinal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LTM I - Histologi Sistem Gastrointestinal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Histologi Sistem Gastrointestinal Histologi Sistem Gastrointestinal

Sistem pencernaan Sistem pencernaan Tug

Tugas: as: menmengolgolah ah bahbahan an makmakanaanan n jadjadi i zat zat yanyang g bisbisa a disdiseraerap p tubtubuh, uh, dandan membuang sisa hasil pencernaan atau zat yg

membuang sisa hasil pencernaan atau zat yg tidak diperlukan tubuhtidak diperlukan tubuh

Agar dapat diserap, harus dicerna dulu dengan adanya gigi mengunyah, kelenjar  Agar dapat diserap, harus dicerna dulu dengan adanya gigi mengunyah, kelenjar  liur, supaya nanti kompone

liur, supaya nanti komponen n makanmakanan dari an dari molekmolekul besar ul besar jadi lebih kecil danjadi lebih kecil dan sederhana. Proses ini dimulai dari mulut

sederhana. Proses ini dimulai dari mulutanus. Ada kelenjar2 pencernaan juga,anus. Ada kelenjar2 pencernaan juga, tetapi

tetapi kandung empedukandung empedu:: BUKANBUKAN kelenjar, fungsinya hanya tempat menampungkelenjar, fungsinya hanya tempat menampung empedu yang dihasilkan oleh hati.

empedu yang dihasilkan oleh hati.

Sal.cerna: lepas dari rongga mulut, dimulai dari esophagus

Sal.cerna: lepas dari rongga mulut, dimulai dari esophagus lambunglambung usususus halus

halususus besar usus besar anusanus Usu

Usus s halhalus: ada us: ada 3 3 bag (duodbag (duodenuenum, m, jejjejunuunum, m, dan ileumdan ileum). ). UsuUsus s besbesar ar jugjuga a 33 (sekum, colon, rectum).

(sekum, colon, rectum).

Secara umum, saluran cerna terdiri dari empat lapisan yang sama di Secara umum, saluran cerna terdiri dari empat lapisan yang sama di sep

sepanjanjang ang salsalurauran. n. HanHanya ya sajsaja, a, setsetiap iap bagbagianiannya nya menmenunjunjukkukkanan modif

modifikasi dan ikasi dan spesiaspesialisaslisasi i regioregional nal masinmasing-masing-masing. g. Empat lapisan Empat lapisan ituitu adalah : adalah : 1. 1. MukoMukosasa  Terdiri atas :  Terdiri atas : o

o Epitel pelapisEpitel pelapis o

o Lamina PropiaLamina Propia

  Ja

  Jarinringan gan ikaikat t lonlonggaggar r dendengan gan banbanyak yak pempembulbuluh uh dardarah ah dandan pem

pembulbuluh uh limlimfe, fe, kadkadangang-kad-kadang ang menmengangandundung g kelkelenjenjar ar dandan  jaringan limfoid

 jaringan limfoid

o

o Muskularis mukosaMuskularis mukosa

  T

  Terderdiriri i atatas as lalapipisasan n sisirkrkulular ar dadalalam m yayang ng titipipis s dadan n lalapipiss lon

longitgitudiudinal nal lualuar r serserat at otootot t polpolos os yanyang g memmemisaisahkahkan n laplapisaisann mukosa dari submukosa

mukosa dari submukosa

2.

2. SubmSubmukosaukosa

 Terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah  Terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah

da

dan n pepembmbululuh uh lilimfmfe e dadan n plplekeksusus s sasararaf f susubmbmukukososa a (p(pleleksksusus Meissner). Mungkin juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. Meissner). Mungkin juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.

3.

3. MuskulariMuskularis eksts eksternaerna

Mengandung sel-sel otot polos yang berorientasi secara spiral dan Mengandung sel-sel otot polos yang berorientasi secara spiral dan terbagi dalam beberapa lapisan menurut arah utama perjalanan sel terbagi dalam beberapa lapisan menurut arah utama perjalanan sel

oto

otot. t. LapLapisaisan n ini ini jugjuga a menmengangandundung g plepleksuksus s sarsaraf af miemiententerikrikusus (pleks

(pleksus us AuerbaAuerbach) ch) yang terletak diantara lapisan yang terletak diantara lapisan otot. Terdapatotot. Terdapat   ju

  juga ga pempembulbuluh uh dardarah ah dan dan pempembulbuluh uh limlimfe fe daldalam am jarjaringingan an ikaikatt diantara lapisan.

diantara lapisan.

4.

4. Serosa/AdvenSerosa/Adventisiatisia

Lapisan tipis, terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh Lapisan tipis, terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah dan pembuluh limfe serta jaringan lemak, dan epitel selapis darah dan pembuluh limfe serta jaringan lemak, dan epitel selapis gepeng mesotel sebagai pelapis (jika tanpa mesotel disebut sebagai gepeng mesotel sebagai pelapis (jika tanpa mesotel disebut sebagai adventisia).

adventisia).

 jar.lemak. apabila terdapat mesotel, maka disebut dengan

 jar.lemak. apabila terdapat mesotel, maka disebut dengan lapis serosalapis serosa..

BIBIR BIBIR

Bibir bagian atas dan bawah biasanya selalu menempel satu sama lain sehingga Bibir bagian atas dan bawah biasanya selalu menempel satu sama lain sehingga menjaga jalan masuk rongga mulut. Bibir tersusun atas serat otot rangka. Bibir  menjaga jalan masuk rongga mulut. Bibir tersusun atas serat otot rangka. Bibir  dapat dibagi menjadi tiga daerah: aspek eksternal, zona vermilion, dan aspek dapat dibagi menjadi tiga daerah: aspek eksternal, zona vermilion, dan aspek internal.

internal.

Aspek eksternal bibir dilapisi kulit tipis dan berhubungan dengan kelenjar keringat, Aspek eksternal bibir dilapisi kulit tipis dan berhubungan dengan kelenjar keringat, folike

folikel l ramburambut, t, dan kelenjar sebasea. Daerah ini dan kelenjar sebasea. Daerah ini berlaberlanjut ke njut ke zona vermiliozona vermilion,n, daera

(2)

vermilion tidak memiliki kelenjar keringat dan folikel rambut. Aspek internal bibir  yaitu mukosa selalu basah dan dibatasi oleh epitel pipih bersusun tanpa keratin. Jaringan ikuat subepitelial padat dan memiliki kelenjar saliva minor.1

GIGI

Manusia memiliki 2 set gigi: 20 gigi susu yang akan digantikan dengan 32 gigi dewasa/ permanen yang disusun oleh 20 succedaneous teeth dan 12 molars. Setiap gigi terletak pada lekukan tulang yang bernama alveolus dan ditahan oleh ligament   periodontal .1

LIDAH

Lidah adalah otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa. Membran mukosa pada permukaan ventral lidah halus. Pada bagian permukaan dorsal irreguler, dilapisi oleh sejumlah besar  benjolan kecil yang bernama papillae. Terdapat 4 jenis papilla : papilla piriformis,

papilla fungiformis, paila foliata, dan papilla sirkumvalata

Filiform papillae memiliki bentuk conical  dan terdapat banyak pada seluruh permukaan lidah. Epitelium papillae ini tidak memiliki taste bud dan terkeratinisasi. Fungiform papillae berbentuk seperti jamur yang memiliki batang tipis dan permukaan halus. Papillae ini yang memiliki taste bud  pada bagian atasnya, tersebar secara ireguler diantara filiform papillae.

Foliate papillae pada manusia kurang berkembang. Terdiri dari dua atau lebih lekukan paralel pada permukaan dorsolateral lidah dan memiliki banyak taste bud . Circumvallate papillae adalah 7-12 papillae sirkuler besar yang permukaannya menjulang tinggi diatas papila lain. Papillae ini tersebar pada daerah V yang

terdapat di bagian posterior lidah.2

ESOPHAGUS

Esofagus adalah bagian dari traktus gastrointestinal yang berfungsi untuk mentransport makanan dari mulut ke lambung dan mencegah aliran balik makanan dari lambung. Esofagus

Epitel Epitel berlapis gepeng tidak berkeratin

Lamina Propia Esophageal cardiac glands (di dekat pharynx dan di perbatasan dengan lambung), memproduksi mukus yang melubrikasi dan melindungi esophagus

Cell of Glands Mensekresi mucus Muskularis Mukosa Layer Longitudinal

Submukosa Esophageal glands

Muskularis eksterna

Inner circular, Outer Longitudinal; sepertiga atas esophagus terdiri atas otot rangka, sepertiga tengah terdiri dari otot rangka dan otot polos, sepertiga bawah terdiri atas otot polos.

Serosa/Adventisia Adventisia, tetapi serosa setelah memasuki rongga abdomen

LAMBUNG

Lambung, seperti usus halus, adalah organ eksokrin dan endokrin yang mencerna makanan dan mensekresi hormon. Lambung memiliki fungsi utama melanjutkan

(3)

pencernaan karbohidrat yang dimulai di mulut, menambahkan cairan asam, mentransformasikan menjadi chyme, dan mengawalin pencernaan awal protein dengan enzim pepsin. Lambung juga memproduksi lipase gastrik yang mencerna trigliserida dengna bantuan lipase lingual. Karena fundus dan tubuh dari lambung memiliki struktur mikroskopik yang sama, hanya tiga daerah histologis yang dikenali.2

Mukosa gastrik tersusun atas epitelium permukaan yang berinvaginasi ke berbagai bagian di lamina propria, membentuk gastric pit . Lamina propria dari lambung

tersusun atas jaringan ikat longgar yang tersebar pada otot halus dan sel limfoid. Memisahkan mukosa dan submukosa yang dibawahnya adalah sel otot halus, muscularis mucosae.

 Cardia

Cardia adalah cincin tipis pada transisi diantara esophagus dan lambung. Mukosa cardia mengandung kelenjar cardiac sederhana maupun bercabang. Bagian terminal kelenjar ini sering menggulung, sering dengan lumen besar. Kebanyakan sel sekretori memproduksi mukus dan lysozyme, tetapi sedikit sel parietal yang mensekresi H+dan Cl-dapat ditemukan.

 Fundus & Body

Lamina propria dari fundus dan tubuh diisi dengan kelenjar gastric tubular. Setiap kelenjar gastric memiliki tiga daerah khusus: isthmus, leher, dan dasar. Distribusi sel epitelial pada kelenjar gastric tidak seragam. Isthmus yang dekat dengan gastric pit mengandung sel mukosa berbeda yang akan bermigrasi dan menggantikan sel mukosa superfisial, stem cell, dan oxyntic cells; leher  dari kelenjar terdiri atas stem cell, mucous neck cell, dan parietal cell; dasar  dari kelenjar terutama mengandung parietal dan zymogenic (chief) cells.

o Stem Cells

Ditemukan pada isthmus dan daerah leher namun berjumlah sedikit, stem cells merupakan sel batang dengan inti oval dekat dengan dasar sel. Sel ini memiliki tingkat mitosis yang tinggi; beberapa bergerak ke atas untuk menggantikan sel mukosa pit dan permukaan. Sel hasil pembelahan yang lain bermigrasi ke bagian yang lebih dalam kelenjar dan berdiferensiasi menjadi sel mukosa leher dan parieta, chief, serta sel enteroendokrin.

o Mucous Neck Cells

Mucous neck cells terdapat diantara sel parietal di leher kelenjar gastric. Mukus yang disekresikan sangat berbeda dengan mukus yang dihasilkan oleh sel mukosa epitel permukaan. Bentuk sel ini ireguler dengan nukleus di dasar sel dan secretory granule dekat permukaan apikal.

o Oxyntic (Parietal) Cells

Sel parietal terdapat terutama di bagian atas kelenjar gastric; sel ini jarang terdapat di dasar. Sel berbentuk piramidal, dengan inti terletak ditengah dan sitoplasma eosinofilik. Fitur paling mencolok pada sel ini adalah mitokondria yang banyak dan dalam, invaginasi sirkuler membran apical plasma, membentuk intracellular canaliculis. Ketika distimulasi untuk memproduksi H+dan Cl-, tubulovesikel bergabung dengan membran sel

untuk membentuk canaliculus dan microvili, sehingga menyediakan peningkatan permukaan membran sel. Aktivitas sekretori sel parietal

(4)

diinisiasi oleh berbagai macam mekanisme. Salah satu mekanisme melalui ujung saraf kolinergis (stimulasi parasimpatetik). Histamin dan polipeptida bernama gastrin disekresikan pada mukosa gastrik dan berperan untuk menstimulasi produksi HCl. Gastrin juga memiliki efek tropik pada mukosa gastrik, menstimulasi pertumbuhan.

o Chief (Zymogenic) Cells

Chief cells mendominasi bagian bawa kelenjar tubuler. Karakteristik basophilia sel ini dikarenakan jumlah retikulum endoplasma yang banyak. Granul pada sitoplasma mengandung enzim inaktif pepsinogen. Precursor  pepsinogen dikonversi dengan cepat menjadi enzim proteolitik pepsin setelah dikeluarkan ke lingkungan asam di lambung. Pada manusia, sel chief juga memproduksi enzim lipase.

o Enteroendocrine Cells

Sel enteroendokrin ditemukan pada leher dan dasar kelenjar gastric. Pada bagian fundus di lambung, serotonin merupakan produk utama yang disekresikan.2

 Pylorus

Pylorus berasal dari bahasa latin yang berarti “penjaga gerbang” memiliki gastric pit yang dalam menuju kelenjar pyloric. Dibandingkan dengan kelenjar  di bagian cardiac, kelenjar pyloric memiliki pit yang lebih panjang dan porsi sekretori yang lebih pendek. Kelenjar ini mensekresikan mukus dan juga enzim lysozyme. Sel gastrin (Sel G) yang mengeluarkan gastrin adalah sel enteroendokrin yang terdapat diantara sel mukosa pada kelenjar pyloric. Stimulasi parasimpatetik, keberadaan nutrien seperti asam amino dan amine di lambung, serta distensi dari lambung mempengaruhi secara langsung sel G untuk mengeluarkan gastrin, yang kemudian mengaktivasi sel parietal, meningkatkan sekresi asam. Sel enteroendokrin lain (sel D) mensekresi somatostatin, yang menghambat pengeluaran hormon lain termasuk gastrin. Sekresi somatostatin distimulasi HCl, dan diseimbangkan oleh sekresi asam.2 Cardiac

Epitel Epitel selapis kolumnar tanpa sel goblet

Lamina Propia Cardiac glands, sumur lambung (foveola gastrica) dangkal

Cell of Glands Sel mukus leher (di leher), sel regenerative (di leher dan isthmus), sel parietal (di leher dan dasar; eosinofilik),   zymogenic cells (di dasar; basofilik), sel APUD (amine precursor uptake and decarboxylation)

Muskularis Mukosa Inner circular, outer longitudinal, outermost 

circular 

Submukosa Tidak ada kelenjar Muskularis

eksterna

Inner oblique, midlle circular, outermost  longitudinal

Serosa/Adventisia Serosa

Fundus/Corpus

Epitel Epitel selapis kolumnar tanpa sel goblet

Lamina Propia Fundic Glands; Terdiri dari isthmus, leher dan dasar.

Cell of Glands Sel mukus leher (di leher), sel regenerative (di leher dan isthmus), sel parietal (di leher dan dasar; eosinofilik),   zymogenic cells (di dasar; basofilik), sel APUD (amine precursor uptake and decarboxylation)

Muskularis Mukosa Inner circular, outer longitudinal, outermost  circular 

Submukosa Tidak ada kelenjar Muskularis

eksterna

Inner oblique, midlle circular, outermost  longitudinal

Serosa/Adventisia Serosa

Pylorus

Epitel Epitel selapis kolumnar tanpa sel goblet Lamina Propia Pyloric glands, Sumur lambung dalam

Cell of Glands Sel mukus leher (di leher), sel regenerative (di leher dan isthmus), sel parietal (di leher dan dasar; eosinofilik),   zymogenic cells (di dasar; basofilik), sel APUD (amine precursor uptake and decarboxylation)

Muskularis Mukosa Inner circular, outer longitudinal, outermost  circular 

Submukosa Tidak ada kelenjar Muskularis

eksterna

Inner oblique, midlle circular ( membentuk pyloric sphincter), outermost longitudinal

Serosa/Adventisia Serosa

USUS HALUS

Usus halus adalah tempat pencernaan makanan, absorpsi nutrisi, dan sekresi endokrin. Proses pencernaan diselesaikan pada usus halus, ketika nutrisi diserap pada sel epitel. Usus halus berukuran kurang lebih lima meter dan terdiri dari tiga

(5)

bagian: duodenum, jejunum, dan ileum. Bagian-bagiand dari usus halus ini memiliki banyak kesamaan karakteristik.

Pada membran mukosa, terdapat   plicae circulares (Kerckring’s valves) yang tersusun oleh mukosa dan submukosa dan memiliki bentuk semilunar, sirkuler, atau spiral. Plicae merupakan karakteristik dari jejunum, namun terkadang ditemukan di duodenum ataupun ileum. Instentinal villi adalah penonjolan mukosa yang menjorok ke lumen usus. Pada duodenum, instentinal vili berbentuk seperti daun dan berubah menjadi seperti jari ketika semakin mendekati ileum. Diantara vili terdapat kelenjar instentinal atau kelenjar Lieberkuhn yang merupakan kelenjar  kecil tubuler sederhana.

 Epitelium vili merupakan lanjutan dari kelenjar instentinal. Kelenjar instentinal memiliki sel punca (stem cells), sel absorptif, sel goblet, sel Paneth, dan sel enteroendokrin. Sel absorptif  atau enterocytes merupakan sel kolumnar  dengan inti sel terletak di setengah bagian dasar sel. Pada ujung setiap sel terdapat lapisan homogen yang bernama striated border  yang jika dilihat

melalui mikroskop elektron merupakan sekumpulan microvilli. Setiap enterocytes memiliki 3000 microvili, dan 1 mm2 mukosa memiliki 200 juta

struktur ini sehingga diperkirakan peningkatan luas bidang penyerapan di usus mencapai 600 kali lipat yaitu 200 m2.

Sel Goblet tersebar di antara enterocytes dan berjumlah sedikit di duodenum namun semakin banyak ketika mendekati ileum. Sel goblet memproduksi asam glikoprotein tipe musin yang terhidrasi dan berikatan untuk membentuk mukus.  Sel Paneth yang terdapat di dasar dari kelenjar instentinal adalah sel eksokrin

dengan granul sekretori di sitoplasma apikal. Menggunakan metode immunocytochemical telah ditemukan lysozyme pada sekretori granul sel Paneth. Lysozyme memiliki aktivitas antibakterial dan berperan dalam mengendalikan flora instentinal.

 Sel M (microfold) adalah sel epitelial kusus yang melapisi folikel Peyer’s  patches. Sel ini dikarakteristikan dengan keberadaan invaginasi membran

yang membentuk pit yang mengandung limfosit intraepitelial dan APC. Sel M dapat mengendositosis antigen dan mentransport mereka ke makrofag dan sel limfoid yang terletak dibawahnya.

Lamina propria usus halus terdiri dari jaringat ikat longgar dengan pembuluh darah dan limfa, serat saraf, serta sel otot polos.

(6)

bagian awal duodenum, submucosa mengandung sekumpulan kelenjar yang berakhir pada kelenjar intestinal. Ini dinamakan kelenjar duodenal (Brunner’s). Produk sekresi kelenjar ini merupakan basa yang berfungsi melindungi membran mukosa duodenum dari pengaruh asam lambung dan memfasilitasi isi usus agar  memiliki pH yang optimal untuk aktivitas enzim pankreas.

Lamina propria dan submukosa dari usus halus mengandung agregat nodul limfoid yang dikenal sebagai Peyer’s patches, yang merupakan komponen penting dari gut associated lymphoid tissue (GALT). Terdapat sekitar 30 patch pada manusia, kebanyakan terdapat di ileum. Ketika dilihat dari permukaan lumen, setiap Peyer’s patch terlihat sebagai daerah berbentuk kubah yang tidak bervilli. Muscularis pada usus halus berkembang dengan baik, terdiri dari lapisan dalam yang sirkuler  dan lapisan luar yang longitudinal.

Inervasi usus halus terbentuk dari kompon intrinsik dan komponen ekstrinsik. Komponen intrinsik terdiri dari sekumpulan neuron yang membentuk myenteric (Auerbach’s) nerve

plexus diantara lapisan muskularis luar   longitudinal dan lapisan dalam sirkuler serta submucosal

(Meissner’s) plexus pada submukosa. Inervasi intrinsik berperan dalam kontraksi intestinal yang terjadi ketika inervasi eksentrik tidak ada. Inervasi ekstrensik terbentuk dari

serat saraf  

parasimpatetik kolinergik yang menstimulasi aktivitas otot polos di usus dan serat saraf  simpatetik adrenergik yang menekan aktivitas otot polos usus halus.

USUS BESAR

Usus besar terdiri dari membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian distal (rectal). Tidak terdapat villi pada bagian dari usus besar. Kelenjar instentinal panjang dan dikarakteristikan dengan besarnya jumlah sel goblet dan sel absorptif  dan sejumlah kecil sel enteroendokrin. Sel absorptif berbentuk kolumnar dan memiliki vili yang pendek dan ireguler. Usus besar berfungsi untuk: penyerapan air, pembentukan masa feces, dan produksi mukus. Mukus merupakan jel lembab yang berfungsi tidak hanya melicinkan permukaan usus besar tetapi juga melapisi bakteri dan materi tertentu. Penyerapan air pasif, dan mengikuti transport aktif  sodium keluar dari lapisan basal sel epitelial.

Lamina propria usus besar kaya akan sel limfoid dan nodul yang sering menonjol ke submukosa. Banyaknya jaringan limfoid (GALT) sering dihubungkan dengan tingginya populasi bakteri di usus besar. Muskulari terdiri dari serat longitudinal dan sirkuler. Lapisan ini berbeda dengan lapisan di usus halus karena serat otot longitudinal di bagian luar bersatu dengan pita tebal longitudinal teniae coli. Pada bagian intraperitoneal usus besar, lapisan serosa dikarakteristikan dengan tonjolan kecil yang terdiri dari lemak – epiploicae appendices.

Pada bagian anal, membran mukosa membentuk serangkaian lipatan longitudinal membentuk rectal columns of Morgagni. Sekitar 2 cm diatas bukaan anal, mukosa intestinal digantikan dengan sel epitelium pipih berlapis.

Appendix (usus buntu) merupakan evaginasi dari cecum; dikarakteristikan dengan lumen kecil, sempit, dan ireguler yang disebabkan oleh tingginya keberadaan jumlah folikel limfoid di dindingnya. Walaupun struktur umum mirip dengan usus besar, usus buntu memiliki kelenjar intestinal yang lebih sedikit dan tidak memiliki teniae coli .2

HATI

Hati merupakan organ kedua terbesar di dalam tubuh manusia, dan merupakan kelenjar terbesar dengan berat sekitar 1.5 kg. Terletak di rongga abdomen dibawah diafragma. Hati merupakan organ dimana nutrisi yang diserap di sistem pencernaan diproses dan disimpan untuk digunakan oleh anggota tubuh yang lain. Oleh karena itu, hati merupakan pertemuan antara sistem pencernaan dengan sistem peredaran darah. Semua materi yang diserap melalui usus mencapai hati melalui vena porta kecuali kompleks lipid (chylomicrons) yang ditransportasi terutama melalui pembuluh limfa. Hati juga berfungsi menetralkan dan

(7)

mengeliminasi racun. Eliminasi terjadi di kandung empedu, menghasilkan sekresi yang penting dalam pencernaan lipid.

Hati dilapisi oleh kapsul jaringan ikat tipis (Glisson’s capsule) yang semakin tebal mendekati hilum, dimana vena portal dan arteri hepatik memasuk organ dan dimana duktus hepatik kanan dan kiri serta limfa keluar.

Struktur dasar hati adalah sel hati, atau hepatocyte. Sel epitel ini menyusun dua pertiga dari masa hati. Pada potongan menggunakan mikroskop cahaya, unit struktural yang bernama liver lobules dapat terlihat. Lobulus liver terbentuk dari masa jaringan poligonal sebesar 0.7 x 2 mm. Portal spaces, daerah yang terletak di ujung lobulus, memiliki jaringan ikat, duktus empedu, limfatik, saraf, dan pembuluh darah. Hati manusia memiliki tiga sampai enam   portal spaces pada setiap lobulus. Pembuluh darah central/ centrolobular vein terletak di tengah lobulus.

Hepatosit di lobulus liver tersusun seperti batu bata pada tembok. Lempeng seluler  ini mengarah dari perifer ke tengah lobulus, membentuk labirin dan struktur mirip sponge. Rongga diantara lempengan ini mengandung kapiler, liver sinusoid. Ruangan subendothelial yang dikenal sebagai space of Disse memisahkan sel endotel dari hepatosit.

Sinusoid dikelilingi dan didukung oleh lembaran halus serat retikuler. Selain sel endotel, sinusoid juga mengandung sel Kupferr  yang merupakan makrofag. Fungsi utamanya adalah memetabolisasi eritrosit yang sudah tua, mencerna hemoglobin, mensekresi protein yang berhubungan dengan proses imunologis dan menghancurkan bakteria yang mencapai masuk melalui usus besar. Pada space of disse, terdapat sel penyimpan lemak, yang juga dikenal sebagai stellate atau sel Ito yang mengandung inklusi lipid kaya vitamin A.2

KANDUNG EMPEDU

Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pear yang menempel pada permuakan bawa hati. Kandung empedu dapat menyimpan 30-50 mL garam empedu. Dinding empedu terdiri dari mukosa yang tersusun oleh sel epitel kolumner dan lamina propria, lapisan otot polos, jaringan ikat perimuskular, dan membran serosa.1

Mukosa memiliki banyak lipatan yang terlihat ketika kandung empedu kosong. Sel epitelial kaya akan mitokondria. Seluruh sel ini dapat mensekresi sejumlah kecil mukus.

(8)

REFERENSI

1.

Gartner LP, Hiatt JL. Color Textbook of Histology. 3rd ed. Philadelphia:

Saunders Elsevier; 2007.

2.

Junqueira LC, Carneiro J. Basic Histology. 11thed. New York City:

Referensi

Dokumen terkait

Dinding vagina tipis tetapi sangat kuat dan lentur, terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan mukosa, otot polos, dan jaringan ikat.. Vagina memiliki pH 3,5 – 4 akibat