• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Sungai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Sungai"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK SUNGAI

TEKNIK SUNGAI

BANGUNAN KRIB

BANGUNAN KRIB

WILSON WILSON (325060051)(325060051) STANLEY SURYA STANLEY SURYA (325060058)(325060058)

(2)

Bangunan Krib adalah salah satu bangunan

Bangunan Krib adalah salah satu bangunan

perlindungan yang dipasang melintang pada

perlindungan yang dipasang melintang pada

tebing sungai, yang tujuannya untuk

tebing sungai, yang tujuannya untuk

memperlambat kecepat

memperlambat kecepat

an arus

an arus

di sekitar

di sekitar

bangunan krib tersebut sehingga proses erosi

bangunan krib tersebut sehingga proses erosi

akan terhindari bahkan akan terjadi proses

akan terhindari bahkan akan terjadi proses

sedimentasi.

(3)

Bangunan Krib adalah salah satu bangunan

Bangunan Krib adalah salah satu bangunan

perlindungan yang dipasang melintang pada

perlindungan yang dipasang melintang pada

tebing sungai, yang tujuannya untuk

tebing sungai, yang tujuannya untuk

memperlambat kecepat

memperlambat kecepat

an arus

an arus

di sekitar

di sekitar

bangunan krib tersebut sehingga proses erosi

bangunan krib tersebut sehingga proses erosi

akan terhindari bahkan akan terjadi proses

akan terhindari bahkan akan terjadi proses

sedimentasi.

(4)

TUJUAN UTAMA KRIB:

TUJUAN UTAMA KRIB:

• Mengatur arah arus sungaiMengatur arah arus sungai

• Mengurangi kecepaMengurangi kecepatan arus tan arus sungai sepanjang dindingsungai sepanjang dinding

sungai

sungai

• Mempercepat sedimentasiMempercepat sedimentasi

• Menjamin keamanan tanggul/tebing terhadap gerusanMenjamin keamanan tanggul/tebing terhadap gerusan

• Mempertahankan lebar dan kedalaman air pada alurMempertahankan lebar dan kedalaman air pada alur

sungai

sungai

• MenkonsMenkonsentrasikentrasikan arus an arus sungai dimana memudahkansungai dimana memudahkan

penyadapan

(5)

KLASIFIKASI KRIB:

• Krib Permeabel (air dapat mengalir melalui krib)

• Krib Impermeabel (air tidak dapat mengalir melalui krib) • Krib Semi-permeabel (berfungsi ganda, permeabel &

Impermeabel)

• Krib Silang (Krib yang dibangun tegak lurus arus sungai) • Krib Memanjang (Krib yang dibangun sejajar arus sungai)

(6)

Perlu diperhatikan dalam perencanaan Krib:

• Diperlukan data dari proyek-proyek krib lain yang

memiliki tipe sungai yang mirip, karena pembuaan krib bergantung pada keadaan sungai.

• Permukaan air sungai perlu dinaikkan dengan krib yang

panjang, untuk mengurangi turbulensi aliran di sungai yang lebar

• Panjang krib harus diperhitungkan terhadap timbulnya

pukulan air pada tebing sungai, jika krib dibuat untuk melindungi tebing

• Krib tidak berfungsi baik pada sungai sempit

• Perlu dipertimbangkan kapasitas saat terjadi debit banjir,

(7)

PERENCANAAN KRIB

Diperlukan survey mengenai:

• Topografi • Debit

• Kecepatan aliran sungai • Transportasi sedimen

(8)

KONSTRUKSI KRIB

• Krib Tiang Pancang: Krib permeabel yang sangat

sederhana dan dapat digunakan secara melintang maupun memanjang.

(9)

• Krib Rangka: cocok untuk sungai yang memiliki dasar

yang terdiri dari lapisan batu atau kerikil.

• Krib Balok Beton: Memiliki kekuatan yang baik dan awet

(10)

PEMILIHAN TIPE KRIB

Tipe krib yang cocok untuk suatu lokasi haruslah ditentukan berdasarkan kondisi sungai pada lokasi tersebut dengan

memperhatikan tujuan pembuatannya, tingkat kesulitan dan jangka waktu pelaksanaannya.

Perlu diperhatikan bentuk denah, kemiringan memanjang dan bentuk penampung lintang krib, elevasi muka air,

debit, kecepatan arus baban dasar dan arab pergeseran pada sungai

(11)

CONTOH KASUS 1:

JHUOSHUEI RIVER, TAIWAN

Jhuoshuei River merupakan sungai terpanjang di Taiwan dengan panjang sekitar 186.6 km dengan kawasan drainase 3.156,9 km2. Musim banjir dimulai pada bulan Mei sampai November setiap tahunnya. Curah hujan tahunan adalah 2000 ~ 3000 milimeter pada daerah tangkapan air di hulu. Sungai-sungai di Taiwan memiliki karakter yang sama: lereng curam dengan kecepatan aliran tinggi, perbedaan yang signifikan dalam volume aliran, erosi kuat dan konsentrasi sedimen yang tinggi. Situasi ini merugikan mengikis pinggiran sungai dan merusak struktur hidrolik.

(12)

Dalam rangka untuk memperbaiki struktur agar efisien, desainer mengadopsi solusi krib dan tabung geotekstil yang diisi pasir sungai lokal yang ditempatkan di bawah krib dan untuk tepi sungai ditutupi dengan kasur beton.

Desainer memilih cara ini karena tabung geotekstil memiliki keuntungan, yaitu: proses instalasi sederhana, konstruksi durasi singkat, dan biaya rendah. Karena itu bisa menjadi alternative dalam aplikasi rekayasa hidrolik.

(13)

Proyek ini dilatar belakangi oleh penurunan dasar sungai yang disebabkan oleh penggalian pasir dan kerikil setelah tahun 1991. Setelah pelarangan penggalian diberlakukan pada tahun 2001, dilakukan pengetesan terhadap rata-rata ukuran partikel tanah (D50), yang ternyata mengalami

peningkatan.

Pada tahun 1991 sampai dengan 2001 potongan melintang sungai di arus utama sungai di depan Sijhou Bridge ternyata tidak memiliki elevasi yang pasti dan dipengaruhi oleh

(14)

Rata – Rata Ukuran Partikel di Berbagai Area di Sungai Jhuoshuei (WRA, 2007)

(15)

Bentuk Aliran Sungai Jhuoshuei pada Tahun 2001

(16)

Inovasi dilakukan dengan cara ditambahkan 5 set krib dari yang telah ada untuk menstabilkan saluran sungai. Gambar (b) memperlihatkan potongan desain tersebut. Bangunan utama berupa krib sepanjang 30 meter termasuk

tambahan sepanjang 10 meter di dalam garis tepi yang asli dan lebar 4 meter. Kolom sedalam 10 meter dibuat sebagai basis dari struktur dan dilindungi dari kerusakan akibat

erosi dengan bronjong, 5 unit tabung geotekstil dengan radius ukuran 4.3 meter dan sepanjang 20 meter dengan kekuatan 105 kN/m yang dipasang di 2 sisi krib untuk

(17)
(18)

Kepala Kolom yang Terekspos Akibat Erosi

(19)

KONSTRUKSI DAN PERFORMA DARI KRIB:

• Material pengisi dan peralatan yang diperlukan.

Tanah berpasir yang ada di dasar sungai dipompa untuk

mengisi tabung geotekstil. Rataan ukuran partikel (D50) 0.84 mm, D90 1.87mm dan nilai koefisien Manning 0.027.

Pekerjaan pengisian tabung memerlukan pipa 8 inch,

pompa dengan kekuatan 320 hp, 1(satu) excavator dan 5 (lima) pekerja. Diperlukan 50

 –

80 menit untuk mengisi satu tabung, dan 6

 –

10 unit terisi dalam satu hari. Proses pengisian dapat dilihat di gambar (a) sampai (d).

(20)

• Performa

Setelah proses konsolidasi terjadi, tabung mempunyai lebar 1.6 meter dengan tinggi 0.8 meter dam panjang 21 meter dengan volume sekitar 25 m3. Beronjong diletakkan di atas tabung untuk mengurangi kecepatan arus air dan

(21)
(22)

KESIMPULAN CONTOH KASUS 1

Untuk mencegah struktur sungai dari erosi saat ini, memperdalam dasar pondasi dan memperkuat apron adalah metode utama. Proyek di jembatan Sijhou adalah bagian dari hilir sungai Jhuoshuei di mana tanah pondasinya mengalami kerusakan akibat erosi dalam jangka panjang.

Tabung geotekstil yang dibuat dari anyaman geotekstil memiliki kekuatan tarik tinggi diadopsi untuk memperkuat pondasi serta memperkuat daerah dataran banjir untuk proyek ini. Matras yang terbuat dari beton kekuatan tarik tinggi geotekstil tenun terdiri dari mortar atau elemen pengisi beton terutama

dipasang untuk memberikan perlindungan terhadap penggerusan akibat curah hujan, dan aliran kecepatan tinggi. Matras mudah dipasang sehingga dapat memberikan efisiensi kerja yang tinggi untuk kebutuhan proyek.

Tabung geotekstil. Mengambil tanah berpasir di situs pekerjaan sebagai bahan pengisi dapat mengurangi dampak lingkungan yang buruk di sungai

(23)

Tabel di bawah menggambarkan perbandingan antara

metode konvensional dan penggunaan tabung geotekstil. Dengan mempertimbangkan semua keuntungan yang

disebutkan di atas, penerapan tabung geotekstil dapat dianggap sebagai solusi yang baik untuk struktur hidrolik.

(24)

CONTOH KASUS 2:

Krib di Korea dan Eropa

1. Korea

Krib tegak lurus yang tersusun enam baris berada di hulu (sekitar 50 km) dari pertemuan antara Sungai Milyang dan Sungai Nakdong di kota Kimhae, Gyeongsangnam-Do. .Krib ini merupakan jenis krib impermeabel yang dibangun

(25)

Di Sungai Youngsan (sekitar 60 km dari Kota Naju,

Neujaram-Do) juga terdapat krib yang di bagian hulunya terdiri dari 6 (enam) krib impermeabel yang tegak lurus. Sedangkan di bagian hilir terdiri dari 4 (empat) krib

permeable yang berlawanan dengan arus sungai. Namun karena terjadi sedimentasi di krib di hilir, terlihat seolah

 –

olah impermeabel. Krib - krib ini dipasang setiap interval 70 meter.

(26)

2. Eropa

Di Belanda, Sungai Waal merupakan anak sungai dari

Sungai Rhine yang tiap tahunnya membawa sekita 160.000 kapal yang mengangkut sekitar 170 juta ton barang setiap tahunnya.

Yang menjadi perhatian di Sungai Waal adalah usaha pemilik tanah untuk mencegah hilangnya tanah mereka akibat erosi. Oleh karena itu pembangunan berkelanjutan diperlukan untuk mencegah hal tersebut.

(27)

Pembangunan menyebabkan lebar maksimum Sungai Waal sekitar 260 meter di pertengahan abad 20 dan hanya 150 meter pada saat air sungai sedang surut, dengan ketinggian 2,5 meter yang diperlukan untuk navigasi

(28)

Di Switzerland, krib memang sudah biasa dipakai untuk membantu mengatur sungai. Salah satunya adalah di

Sungai Thur. Selain untuk memperlambat arus, krib yang berbaris di sungai Thur juga menciptakan habitat untuk burung yang dilindungi, sehingga merestorasi kondisi alam untuk menjadi lebih bersahabat.

(29)
(30)

KESIMPULAN CONTOH KASUS 2

Di Korea, jarang terdapat konstruksi krib setelah tahun 1950-an, namun baru-baru ini isu mengenai bagaimana "Cara membuat  sungai yang ramah lingkungan?" Dan "Bagaimana

mengembalikan ekosistem sungai?" meningkat, sehingga krib menjadi solusi yang menyediakan berbagai ekologi lingkungan dan memperindah pemandangan di sekitar tepi sungai. Masalah penggunaan air dan pengendalian banjir juga mendapatkan

banyak perhatian.

Meskipun pedoman untuk desain dan konstruksi krib diatur dalam River Design Criteria MOCT, 2002) di Korea, sebagai

Sebenarnya rumus eksperimental dan teori yang disarankan oleh Jepang dan Eropa diterapkan secara terbatas. Beberapa

diverifikasi desain pedoman krib menyebabkan keraguan tentang penerapan krib untuk perencanaan saluran

(31)

Selain itu, krib sangat bergantung pada kondisi sungai

terutama mengingat karakteristik struktur krib. Oleh karena itu, untuk menginstal krib benar diperlukan untuk

mengambil empat langkah: desain dasar, model

eksperimen untuk sungai bersangkutan, konstruksi, dan kemudian sungai itu sendiri harus mengikuti sistem alam untuk menciptakan pembentukan topografi.

Desain baru fundamental krib diterapkan ke sejumlah peraturan sungai ditutup dengan alam, sehingga saat ini Penelitian Sumber Daya Air sedang melakukan studi

eksperimental tentang merancang krib sebagai bagian dari proyek penting. Mulai sekarang, diharapkan penelitian ini akan memberikan pedoman praktis dan masuk akal untuk desain dasar krib.

Gambar

Tabel di bawah menggambarkan perbandingan antara

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan banyak sekali sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang

Maka dari itu, penulis melakukan penelitian tentang analisis pengaruh variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham pada perusahaan sektor pertambangan batubara

Dengan mengetahui begitu pentingnya pemberian ASI eksklusif pada anak usia Todler untuk derajat kesehatan yang baik dan pertumbuhan serta perkembangan yang optimal,

Perhitungan sensitivitas yang telah dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk siomay dan produk kekian dapat dilihat pada nilai B/C ratio setelah kenaikan harga

Hal ini disebabkan adanya beberapa aspek yang mendorong sudah optimal dan memperoleh nilai skor 3 (baik) bahkan skor 3 (baik), yaitu: Dalam kegiatan awal, guru hanya

Windows XP professional, dan Windows NT Workstation tidak digunakan oleh server, tetapi dapat digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan, seperti dapat mengakses

Dari hasil uji diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata- rata dari dua metode (konvensional dan uji cepat komersial) pada kelompok

Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p363) distribusi merupakan seperangkat organisasi yang saling bergantung satu sama lain yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu