• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOCUS MANAJEMEN UPMI e-issn : Volume I No. 2 EDISI 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FOCUS MANAJEMEN UPMI e-issn : Volume I No. 2 EDISI 2020"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Manajemen UPMI. 62-68 Page 62 PENGARUH DIKLAT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KOMPETENSI

KARYAWAN PADA PT. MITRA PERKASA JAYA MEDAN

Ardy Ermawi

Dosen Tetap Program Studi Manajemen Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan

Email : ejurnal@upmi.ac.id Abstrak

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample jadi sampel adalah 30 (tiga puluh) karyawan, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian deskriptif yang menggunakan metode kuesioner yaitu pengumpulan data berupa pernyataan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. analisis menggunakan SPSS versi 23. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas dan uji heteroskedastisitas, kemudian analisis data menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh diklat dan disiplin kerja pada PT. Mitra Perkasa Jaya. Uji hipotesis menggunakan uji t (parsial), uji koefisiensi determinasi.

Keywords : Metode Crondbach, Koefisiensi Determinasi

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia sangat penting di dalam organisasi sebagai penggerak berjalannya perusahaan. Tanpa adanya SDM maka sebuah perusahaan itu tidak akan berjalan dengan lancar. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu menciptakan kinerja yang baik. Untuk menciptakan kinerja yang baik diperlukan karyawan yang mempunyai diklat , dan disiplin kerja terhadap kompetensi karyawan yang tinggi untuk dapat bersaing dan menghadapi tantangan di lingkungan kerja dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sumber daya manusia yang dapat membawa organisasi berhasil dan sukses, ditentukan oleh kompetensi kerjanya. Kompetensi kerja merupakan karakteristik sikap dan perilaku yang efektif yang menentukan kinerja unggul dalam pekerjaan. Kompetensi akan mendorong seseorang untuk memiliki kinerja terbaik sehingga dapat dan sukses dalam organisasi . Oleh karena itu, apabila menghendaki oranganisasinya dapat berhasil, maka setiap organisasi harus dapat mengembangkan kompetensi kerja para karyawan. Kompetensi kerja dalam menjalankan tugas dan jabatan diharapkan dapat mewujudkan dan menciptakan karyawan yang profesonal. Selain diklat salah faktor yang mempengaruhi kompetensi karyawan adalah disiplin kerja. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja

(2)

Jurnal Manajemen UPMI. 62-68 Page 63

karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan faktor utama yang diperlukan sebagai alat peringatan terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya. Karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Karyawan yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga karyawan yang mempunyai kedisiplinan akan menaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Diklat yang dimiliki oleh setiap karyawan berbeda-beda. Perbedaan tersebut sangat berpengaruh terhadap kompetensi,diklat juga berpengaruh terhadap jabatan yang akan diduduki oleh karyawan. PT. Mitra Perkasa jaya memberikan diklat kepada karyawan guna untuk melatih karyawan yang baru bekerja maupun yang sudah lama bekerja. Akan tetapi pelatihan yang diberikan lebih diutamakan kepada karyawan yang baru bekerja tujuannya agar karyawan dapat menguasai dan menggunakan peralatan-peralatan kerja yang mereka gunakan didalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya pelatihan karyawan akan memiliki keterampilan dan kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya sehingga karyawan dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dengan baik tanpa ada rasa kecangguhan. Dengan demikian tujuan perusahaan akan tercapai. Selain diklat PT.Mitra Perkasa Jaya juga sangat memperhatikan disiplin kerja karyawannya.

METODE PENELITIAN

Untuk mendapatkan penelitian yang jelas berdasarkan judul penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini, terdapat 3 (tiga) variabel yaitu:

1. Variabel bebas (X1) adalah Pendidikan dan pelatihan

2. Variabel bebas (X2) adalah disiplin kerja

3. Variabel bebas (Y) adalah kompetensi karyawan

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

(3)

Jurnal Manajemen UPMI. 62-68 Page 64

Analisis regresi liner berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Versi 23.0 Persamaannya adalah:

Y = a + b1X1+b2X2+e Keterangan : Y = Kompentensi Karyawan a = Konstanta b1,b2 = Koefisien regresi X1 = Diklat X2 = Disiplin Kerja e = Standar Error b. Ujia Paralis (uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan atau independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas (Diklat dan Disiplin Kerja) terhadap variabel terikat (kompentensi karyawan) berpengaruh secara parsial atau terpisah. Hipotesa yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah :

H0 : b1 = 0, artinya variabel-variabel bebas (diklat dan disiplin kerja) tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat (kompentensi karyawan).

H1 : b1 ≠ 0, artinya bahwa variabel-variabel bebas (diklat dan disiplin kerja) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kompentensi karyawan). HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (diklat dan disiplin kerja) terhadap variabel terikat (kompentensi karyawan). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0≤R2≥ 1). Jika R2 semakin besar atau mendekati 1 (satu) , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1) yaitu Diklat, (X2) yaitu disiplin kerja adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yaitu kompentensi karyawan.

Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 1

(4)

Jurnal Manajemen UPMI. 62-68 Page 65 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 0,931a 0,866 0,856 1,321

a. Predictors: (constant), disiplin kerja, diklat

Dari tabel 1 diatas dapat diketahui penjelasan sebagai berikut nilai R sebesar 0.931 sama dengan 93,1% berarti hubungan antara variabel diklat dan disiplin kerja sebesar 93.1 % artinya hubungannya erat.

a. Uji Simultan (Uji f)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan pada variabel diklat (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap variabel kompentensi

karyawan (Y) pada PT. Mitra Perkasa Jaya Medan. Tabel 2

Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 304,229 2 152,114 87,129 ,000b Residual 47,138 27 1,746 Total 351,367 29

a. Dependent Variable: Kompetensi Karyawan b. Predictors: (constant), disiplin kerja, diklat

Tabel 2 dapat dilihat hasil Uji F secara simultan, dan diperoleh nilai Fhitung=87,129 dengan tingkat signifikans 0,000.Dengan demikian diperoleh Nilai Fhitung>Ftabel (87,129>3,35) dan tingkat signifikans i(0.000<0,05) dengan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

(5)

bersama-Jurnal Manajemen UPMI. 62-68 Page 66

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kompentensi Karyawan (Y) pada PT. Mitra Perkasa Jaya Medan.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas (Diklat dan Disiplin Kerja) terhadap variabel terikat (Kompentensi Karyawan) berpengaruh secara parsial atau terpisah.

Tabel 3

Hasil Uji-t Coefficientsa Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,304 2,175 1,519 ,140 Diklat ,432 ,093 ,472 4,616 ,000 Disiplin Kerja ,467 ,090 ,530 5,180 ,000

a. Dependent Variable: Kompetensi Karyawan

Berdasarkan tabel 3 hasil dari Uji t (Parsial) tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Variabel Diklat (X1)

Hasil pengujian dengan SPSS 23 for Windows untuk variabel Diklat (X1) diperoleh

nilaithitung(4,616)>ttabel(2,052)dengan signifikan sebesar 0,000< 0,05. Dengan demikian keputusan dari Hipotesis penelitian adalah Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa

Diklat (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kompentensi Karyawan(Y) padaPT. Mitra Perkasa Jaya Medan.

2. Variabel Disiplin Kerja (X2)

Hasil pengujian dengan SPSS 23 for Windows untuk variabel Disiplin Kerja(X2) diperoleh

nilai thitung (5,180) > ttabel(2,052) dengan signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian

keputusan dari Hipotesis penelitian adalah Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa

Disiplin Kerja (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kompentensi

(6)

Jurnal Manajemen UPMI. 62-68 Page 67

Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat membuktikan kebenaran pendapat teoritis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kompetensi karyawan. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dinyatakan diterima dengan sangat meyakinkan. Sebagaimana dikemukakan dalam uraian kajian pustaka di atas bahwa pendidikan dan pelatihan (diklat) karyawan merupakan usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan antara kemampuan pegawai dengan yang dikehendaki organisasi. Usaha tersebutdilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki karyawan dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilan serta merubah sikap (Sedarmayanti, 2009). Bagi pihak perusahaan, pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan upaya yang dilakukan bagi karyawan untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan pekerjaannya sebagai karyawan yang berkualitas.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil Uji secara parsial (Uji t) bahwa variabel diklat diperoleh nilai thitung(4,616)

> ttabel(2,052) dengan signifikan sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa variable diklat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kompentensi karyawan sedangkan pada variabel disiplin kerja diperoleh nilaithitung(5,180) > ttabel(2,052)dengan signifikan sebesar 0,000< 0,05 yang menunjukkan bahwa variable disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kompentensi karyawan.

2. Berdasarkan hasil Uji secara Simultan (Uji F) bahwa nilai Fhitung=87,129 dengan tingkat

signifikansi 0,000.Dengan demikian diperoleh Nilai Fhitung

 Ftabel (87,129>3,35) dan tingkat signifikansi (0.000<0,05) dengan hipotesis H0 ditolak dan

Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variable bebas yaitu Diklat (X1) dan

Disiplin Kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel Kompentensi Karyawan (Y) pada PT. Mitra Perkasa Jaya Medan.

3. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinan korelasi nilai Adjusted R Square adalah 0,856 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan adalah 0,856 atau 85,6% artinya bahwa kompentensi karyawan dipengaruhi oleh diklat dan disiplin kerja sebesar 85,6%, sedangkan 14,5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian ini.

(7)

Jurnal Manajemen UPMI. 62-68 Page 68 DAFTAR PUSTAKA

Fathoni. 2006 . Metodologi Penelitian dan Penyusunan Skripsi .Jakarta PT. Cipta Husen. 2015. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Edisi Revisi. Jakarta

Handoko. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Manusia. Edisi lll BPFE. Yogyakarta 2014 Hasibuan Malayu S. P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta PT Bumi Aksara Harianja 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Grasindo

Liza dan Suktiarati 2013. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Manunegara 2013. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia : Penerbit Refika Aditam

Sedarmayanti. 2016. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Manadar Maju. Thoha. 2013. Kompetensi Plus, Teori Desain Kasus dan Penerapan Untuk Hr dan Organisasi

Dinamis. Penerbit Gramedia

Jurnal Andriyani. 2014. Octavia Susilistyowati. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Pegawai Negeri Sipil. Studi kasus di kantor Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus. Universitas Muria Kudus.

Jurnal Prasitika. Meilany dan Mariyanti Ibrahim. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Studi kasus bagian operasional PT Indah Logistic Cargo cabang Pekanbaru.

Gambar

Tabel 2 dapat dilihat hasil Uji F secara simultan, dan diperoleh nilai F hitung =87,129 dengan  tingkat  signifikans  0,000.Dengan  demikian  diperoleh  Nilai  F hitung &gt;F tabel  (87,129&gt;3,35)  dan  tingkat  signifikans  i(0.000&lt;0,05)  dengan  hip

Referensi

Dokumen terkait

Apabila pengadilan negeri berpendapat bahwa perkara yang diajukan kepadanya termasuk wewenangnya, maka ketua pengadilan negeri menunjuk hakim yang akan menyidangkan

A- 81.01-85 Merupakan perolehan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik, memiliki tingkat proaktif dan kreatifitas tinggi

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi kelulusan pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh kepala pendidikan anak usia dini dalam rangka peningkatan kemampuan profesional guru yang dipimpinnya, adalah supervisi

didapatkan peniliti bahwa pada ruang dosen STMIK AKBA pernah kehilangan barang berupa laptop yang disimpan pada ruang dosen tersebut, dengan alasan tersebut maka

Kajian tentang sejarah perekonomian cendana di Timor Barat pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20 ini merupakan kajian lokal dengan cakupan terbatas yaitu

Dua hal itu dianalisis melalui interaksi tiga aspek dalam sajian karya seni, yakni seniman (desainer), hasil karya (produk), dan pengamat atau pengguna (dalam Dharsono, 2016:

Gangguan jiwa dan penyakit jiwa dalam RUU KUHPidana 1999/2000 ini dapat dibandingkan dengan jiwa yang terganggu karena penyakit dalam Pasal 44 ayat (1)