• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 30

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti

dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

Oleh: Sugeng Triwibowo

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Miftah1919@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan nilai pendidikan moral yang terdapat dalam Serat Pamoring Kawula Gusti; (2) mendeskripsikan relevansi nilai pendidikan Serat Pamoring Kawula Gusti dengan kehidupan sekarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dan teknik catat yang dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu melakukan studi katalog, pembacaan secara langsung di perpustakaan Sana Pustaka, transliterasi dari huruf Jawa ke huruf Latin dengan metode transliterasi ortografi, terjemahan dengan metode terjemahan harfiah dan bebas. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Penyajian yang digunakan menggunakan tabel data. Dari pembahasan data dan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Serat Pamorring Kawula Gusti diterkandung nilai pendidikan moral, dan relevansinya dalam kehidupan sekarang. Nilai pendidikan moral meliputi: (a) hubungan manusia dengan Tuhan yaitu: berserah diri kepada Tuhan, percaya kepada Tuhan, sifat-sifat Tuhan, perintah-perintah Tuhan, menjauhi segala larangan-Nya, lupa akan Tuhan, (b) hubungan manusia dengan manusia, yaitu: menyenangkan hati, larangan bertengkar antar sesama, saling tolong menolong, membuat orang lain senang, (c) hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu: berperilaku yang baik, pemantapan hati dalam mencapai akhirat. Perilaku-perilaku yang diceritakan dalam Serat Pamorring Kawula Gusti masih dapat dijumpai di kehidupan sekarang.

Kata Kunci : nilai pendidikan moral, Serat Pamoring Kawula Gusti

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan peninggalan masa lampau. Naskah kuna salah satunya, di dalam naskah kuna menyimpan atau terkandung berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau (Baried, 1985:54). Dilihat dari isinya naskah lama memiliki kandungan yang sangat penting dan kompleks. Karena di dalam naskah tersebut tersurat dan tersirat berbagai macam ilmu pengetahuan seperti agama, filsafat, sastra, hukum, adat istiadat atau pranata masyarakat dan sejarah. Atas dasar kandungan yang terdapat dalam naskah kuna mempunyai manfaat dan berguna bagi kehidupan, maka dalam hal ini peneliti mengangkat naskah sebagai bahan penelitian. Adapun naskah tersebut berjudul Serat Pamoring Kawula Gusti, yang mempunyai arti menyatunya Kawula dan GustiTuhan (Kurniasih, 2013:4). Naskah Serat Pamoring Kawula Gusti disajikan dalam bentuk puisi

(2)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 31 atau tembang macapat yang terdiri dari pupuh pangkur, pupuh kinanthi, pupuh gambuh, pupuh pocung, pupuh megatruh, pupuh maskumambang dan pupuh asmaradana. Pupuh pangkur terdiri dari dua puluh satu pada atau paragraf, pupuh kinanthi terdiri dari dua puluh delapan pada atau paragraf, pupuh gambuh terdiri dari dua puluh pada atau paragraf, pupuh pocung terdiri dari dua puluh lima pada atau paragraf, pupuh megatruh terdiri dari dua puluh pada atau paragraf, pupuh maskumambang terdiri dari dua puluh tujuh pada atau paragraf, pupuh asmaradana terdiri dari tiga puluh dua pada atau paragraf.

Serat Pamorring kawula Gusti adalah serat yang menceritakan tentang tingkah laku orang di dunia dengan berusaha untuk mencapai ilmu kesempurnaan mengenai kemajuan zaman itu, dan dapat meluruskan perilaku orang yang kurang baik menjadi baik, selanjutnya dapat menjadikan manusia yang sempurna, amalan dari para pujangga dilanjutkan para sarjana yang sudah diberi pengetahuan lebih yaitu pengetahuan lahir dan batin. Naskah Serat Pamorring Kawula Gusti berisi tentang nilai-nilai pendidikan moral yang sangat berguna untuk kehidupan sekarang, kehidupan sekarang ini sangat memprihatinkan perilakunya penganiayaan, pembunuhan, pemerkosaan sampai kepercayaan yang diberikan tidak bisa lagi dipertanggungjawabkan. Keadaan yang demikian menjadikan peneliti tertari untuk mengkaji nilai pendidikan moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti, Nilai moral yang terkandung dalam karya sastra bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai estetika dan budi pekerti, yang menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku yang dapat menciptakan suatu tatanan hubungan manusia dalam masyarakat yang dianggap baik, serasi dan bermanfaat (Ginanjar, 2012: 60). Peneliti dalam kajian ini memilih judul “Nilai Pendidikan Moral Dalam Serat Pamorring Kawula Gusti Dan Relevansinya Dalam Kehidupan Sekarang”, karena setelah melalui proses pembacaan secara kritis dapat diketahui bahwa Serat Pamorring Kawula Gusti mengandung ajaran tentang nilai-nilai pendidikan moral dan sebagai bentuk perhatian peneliti kepada warisan dan peninggalan leluhur yang berupa naskah kuna yang wajib dijaga dan dilestarikan.

(3)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 32

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Serat Pamorring Kawula Gusti yang disimpan di perpustakaan Sana Pustaka Keraton Surakarta. Objek penelitian ini berupa tembang macapat yang terdapat dalam Serat Pamorring Kawula Gusti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pustaka, suatu teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto, 1992: 42) dan teknik catat. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data yakni mencari sumber data berupa naskah Serat Pamorring Kawula Gusti, kemudian mentransliterasikannya, menerjemahkan, mencari data yang berhubungan dengan nilai pendidikan moral, serta mengkaji relevansinya dengan kehidupan sekarang. Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah disebut intrumen penelitian (Arikunto, 2010: 203). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang aktif dalam mencari data melalui teks Serat Pamorring Kawula Gusti dan pustaka penunjang lainnya. Peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana dalam penelitian. Peneliti membaca berulang-ulang Serat Pamorring Kawula Gusti dan menandai indikator yang menunjukan nilai pendidikan moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana data penelitiannya diungkapkan dalam bentuk kata-kata dengan menggunakan langkah kerja filologi, sementara teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik penyajian analisis informal yaitu analisis dengan menggunakan kata-kata tanpa menggunakan rumus atau simbol, sehingga pembaca lebih memahami hasilnya karena uraiannya lebih terperinci, hasil analisis dipaparkan secara deskriptif verbal dengan kata-kata biasa tanpa lambang-lambang (Sudaryanto, 1993: 145).

(4)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 33

Hasil Penelitian

Naskah Serat Pamorring Kawula Gusti merupakan salah satu serat yang berisi ajaran (piwulang) berbentuk tembang yang terdiri dari tujuh pupuh yang semuanya berjumlah seratus tujuh puluh tiga pada, serta keberadaannya masih tersimpan di Perpustakaan Sana Pustaka Keraton Surakarta. Hasil dari penelitian yang berjudul Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang adalah sebagai berikut: a. nilai pendidikan moral hubungan manusia dengan Tuhan, meliputi: (1) berserah diri kepada Tuhan, (2) percaya kepada Tuhan, (3) sifat-sifat Tuhan, (4) perintah-perintah Tuhan, (5) menjauhi segala larangan-Nya, (6) lupa akan Tuhan, b. hubungan manusia dengan manusia, yaitu: (1) menyenangkan hati, (2) larangan bertengkar antar sesama, (3) saling tolong menolong, (4) membuat orang lain senang, c. hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu: (1) berperilaku yang baik, (2) pemantapan hati dalam mencapai akhirat. Serat Pamorring Kawula Gusti mengandung nilai-nilai pendidikan yang bermanfaat dalam kehidupan sekarang. Berikut adalah beberapa hasil kutipan nilai pendidikan moral dari Serat Pamorring Kawula Gusti.

A. Nilai-nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti

1. Nilai Pendidikan Moral yang Berhubungan antara Manusia dengan Tuhan, salah satunya adalah percaya kepada Tuhan.

Sikap percaya kepada Tuhan pada Serat Pamorring Kawula Gusti yakni terdapat pada kutipan pupuh kinanthi pada 5 sebagai berikut,

Nama nira pasthi gathuk/ wisma lawan kang ngênggenni/ kuwasa kodrat

nyata/ kang datan ewah lan ngingsir/ kodratting hyang marneng ngana/ kang jumbuh lan jiwa iki//

Terjemahan:

‘Namamu pasti tepat seperti sebuah tempat yang hanya tinggal menempati, kekuasaan-Nya merupakan kepastian nyata, yang tidak pernah berubah dan bergeser, kepastian dari Tuhan yang sesuai dengan jiwa ini.’

(5)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 34 2. Nilai Pendidikan Moral yang Berhubungan antara Manusia dengan Manusian,

diantaranya adalah saling tolong menolong.

Kutipan yang menerangkan tentang sikap saling tolong menolong pada Serat Pamorring Kawula Gusti terdapat dalam pupuh pocung pada 25 yang berbunyi,

Nyawa kudu santosa lan wutting parlu/ nedya tulung gesang/ sasameng

titah puniki/ lirre janma kang nandhang susah tan pegat//

Terjemahan:

‘Nyawa harus sentosa dan ikhlas dalam hidup, niat menolong sesama ciptaan-Nya, seperti menolong manusia yang sedang kesusahan.’

3. Nilai Pendidikan Moral yang Berhubungan antara Manusia dengan Dirinya Sendiri, salah satunya adalah berperilaku yang baik.

Kutipan yang menerangkan tentang sikap berperilaku yang baik pada Serat Pamorring Kawula Gusti terdapat dalam pupuh pocung pada 9 yang berbunyi,

Kang ginilut mending mring telengnging kalbu/ anarik kang hos/ kinarya

ngresikki pikir/ pikir murka blabar lir sumo draben// Terjemahan:

‘Yang berkelahi sebaiknya berusaha untuk sabar yaitu dengan memusatkan pikiran dalam hati, menarik nafas dalam-dalam, dan berpikir positif seperti indahnya sekuntum bunga.’

B. Relevansi Nilai Pendidikan Moral dalam Naskah Serat Pamorring Kawula Gusti dengan Kehidupan Sekarang

Pada saat ini nilai pendidikan moral mulai mengalami penurunan yang justru terjadi pada saat mulai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Ilmu pengetahuan dan teknologi sering disalah artikan menjadikan penurunan moral bangsa, begitu pula tindak kriminalitas yang semakin meningkat merupakan bukti nyata bahwa nilai pendidikan moral kurang diperhatikan dan dapat menjadi masalah besar bangsa bila terus menerus dibiarkan. Serat Pamorring Kawula Gusti merupakan salah satu serat yang berisi tentang nilai pedidikan moral yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan dapat menolong generasi muda yang dapat membangun bangsa yang besar mempunyai karakter sendiri dan

(6)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 35 berbudi luhur dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Nilai-nilai pendidikan moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti yang masih relevan dengan kehidupan sekarang ini meliputi: berserah diri kepada Tuhan, percaya kepada Tuhan, sifat-sifat Tuhan, perintah-perintah Tuhan, menjauhi segala larangan-Nya, saling tolong menolong, serta berperilaku yang baik.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian yang berjudul Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang, dapat peneliti simpulkan bahwa Serat Pamorring Kawula Gusti mengandung nilai-nilai pendidikan moral yang di dalamnya terdapat: a. nilai pendidikan moral hubungan manusia dengan Tuhan, meliputi: (1) berserah diri kepada Tuhan, (2) percaya kepada Tuhan, (3) sifat-sifat Tuhan, (4) perintah-perintah Tuhan, (5) menjauhi segala larangan-Nya, (6) lupa akan Tuhan, b. hubungan manusia dengan manusia, yaitu: (1) menyenangkan hati, (2) larangan bertengkar antar sesama, (3) saling tolong menolong, (4) membuat orang lain senang, c. hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu: (1) berperilaku yang baik, (2) pemantapan hati dalam mencapai akhirat. Selanjutnya isi nilai pendidikan moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti yang masih relevan dengan kehidupan sekarang ini meliputi: berserah diri kepada Tuhan, percaya kepada Tuhan, sifat-sifat Tuhan, perintah-perintah Tuhan, menjauhi segala larangan-Nya, saling tolong menolong, serta berperilaku yang baik.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baried, Siti Baroroh. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ginanjar, Nurhayati. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta.

Kurniasih, Novita. 2013. Kajian Stilistika dalam Serat Pamoring Kawula Gusti Karya Raden Ngabehi Ranggawarsita”. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Purworejo.

Referensi

Dokumen terkait

Kesalahan pengobatan dapat terjadi pada masing-masing proses dari peresepan, mulai dari penulisan resep, pembacaan resep oleh apoteker, penyerahan obat sampai

Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh S.W.T karena atas rahmat dan karunia-Nya Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) telah

Selama tiga tahun terakhir perusahaan saya memiliki misi yang dipahami dan dilakukan oleh seluruh orang di dalam perusahaan.. Selama tiga tahun terakhir

Cianjur merupakan kota agamis yang biasanya kepemimpinan dari tingkat desa sampai pusat dipimpin oleh laki-laki, tapi di Desa Padaluyu kecamatan Cugenang Cianjur

Wilayah Hukum Polres Deli Serdang saat ini telah melakukan perannya dalam upaya muncul dan berkembangnya paham radikal kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh

Melihat warna sebelum dan setelah ekstraksi buah senggani yang berwarna ungu, ekstrak buah senggani diduga mengandung jenis antosianin yang termasuk dalam golongan

Untuk itu JPN baik sebelum maupun sesudah melak- sanakan tindakan atau kegiatan dalam rangka proses penyelesaian suatu kasus/perkara, harus terus berkon- sultasi dan